PELAYANAN TERHADAP NARAPIDANA WANITA YANG SEDANG HAMIL DAN PASCA MELAHIRKAN DI LEMBAGA
PEMASYARAKATAN
(Studi Kasus: Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tanjung Pati) Rendi leo naldi 1 , Syafridatati 1 , Fitriadi 1
1) Progam Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta E-mail: leonaldirendi@yahoo.com
1. ABSTRAK
Convict women who are pregnant and postpartum are entitled to welfare in his life. But coaching should be in accordance with the basic principles of stewardship and regulations, especially in Act No. 12 of 1995 concerning Corrections. Formulation of the problem 1. How does the service of women prisoners who are pregnant and postpartum in class IIB Penitentiary Cape Starch? 2. What obstacles faced by officers in prison in the service of women prisoners who are pregnant and postpartum in class IIB Penitentiary Cape Starch? 3. How is the effort to overcome the obstacles in the service of women prisoners who are pregnant and postpartum in class IIB Penitentiary Cape Starch? Using juridical sociological research methods, primary and secondary data, data collection techniques with interviews, document studies, and observation. The results were obtained conclusions 1. Service to prisoners pregnant and postpartum women in prisons class IIB Cape Starch with general examination mother, the baby's heart rate checks, and drug delivery in the form of the vitamin. 2. Constraints faced by officers in the service, the lack of medical personnel, and there are no special rooms for pregnant women and infants. 3. Measures to overcome obstacles as services, by adding medical equipment, providing midwife, providing extra food, especially to pregnant women and postpartum.
Keywords: Care, Women prisoners, pregnant, postpartum.
2. PENDAHULUAN
Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Hal ini juga dijelaskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 bahwa negara bertujuan untuk mensejahterakan kepentingan masyarakat. Masyarakat yang dimaksud bukan hanya masyarakat bebas saja, namun juga termasuk masyarakat yang kemerdekaannya terampas akibat melakukan pelanggaran-pelanggaran atau melanggar hukum (narapidana).
Pada hakekatnya semua orang mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan, tak terkecuali para narapidana binaan Pemasyarakatan sekalipun meskipun ia telah melanggar hukum. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, walaupun menjadi terpidana, hak-hak yang melekat pada dirinya tetap harus
dihargai. Hak itu harus diakui dan dilindungi oleh hukum, baik yang berasal dari hukum nasional maupun sistem pemasyarakatan Indonesia yang jelas-jelas berdasarkan Pancasila.
Narapidana binaan Pemasyarakatan sebagai insan dan sumber daya manusia harus diperlakukan dengan baik dan manusiawi dalam satu sistem pembinaan yang terpadu.
Dalam usahanya, negara
mempunyai banyak rintangan dan
halangan yang ditimbulkan antara lain
oleh pelanggar hukum. Dengan
menangkap, mengadili dan
memasukkan mereka (pelanggar
hukum) sebagai terpidana dalam suatu
Lembaga Pemasyarakatan, tugas negara
belumlah selesai dan justru baru
dimulai, karena terpidana pada suatu
saat harus dilepas kembali dalam
masyarakat sebagai warga yang
menghormati hukum, sadar akan
tanggung jawab dan berguna bagi
masyarakat. Tercapai atau tidaknya tugas Negara ini tergantung dari berhasil atau tidaknya usaha pembinaan terpidana dalam Lembaga Pemasyarakatan yang menjadi tanggung jawab Negara. Usaha pembinaan narapidana dapat memberi harapan akan berhasil bila memperhitungkan kebutuhan masyarakat dan individu dengan mengingat kepribadian bangsa Indonesia. 1
3. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah pelayanan terhadap narapidana wanita yang sedang hamil dan pasca melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tanjung
Pati ?
2. Apa sajakah kendala yang dihadapi petugas LAPAS dalam pelayanan terhadap narapidana wanita yang sedang hamil dan pasca melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas
1
Hr. Soegondo, 2006, Sistim Pembinaan Napi, Insani Citra, Yogyakarta, hlm.
2.
IIB Tanjung Pati ?
3. Bagaimanakah upaya mengatasi kendala dalam pelayanan terhadap narapidana wanita yang sedang hamil dan pasca melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tanjung Pati ?
4. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian yuridis sosiologis. yaitu penelitian terhadap keadaan nyata dan faktual yang ada dalam masyarakat atau pada lapangan. 2 Dalam hal ini penulis ingin mengetahui pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan peraturan yang terkait dalam penyusunan skripsi ini.
2 Bambang Waluyo, 2002, Penelitian
Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta,
hlm. 15-16
2. Sumber Data a. Data primer
Data primer adalah data dari lapangan berdasarkan wawancara dan observasi di LAPAS. Adapun data primer di sini diperoleh dari petugas Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tanjung Pati sebagai pembina dalam membina narapidana di Lembaga Pemasyarakatan tersebut.
Sumber data primer berasal dari penelitian pengumpulan data secara langsung dan mencari segala informasi yang terkait dengan masalah yang diteliti melalui metode wawancara dan pengamatan langsung antara Penulis dengan petugas Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tanjung Pati.
b. Data Sekunder
Adalah data berupa dokumen yang terdapat di LAPAS yaitu data statistik dari narapidana
wanita hamil dan pasca melahirkan.
Merupakan data penunjang atau data yang mendukung untuk memperkuat data primer yang penulis peroleh dengan studi dokumentasi terhadap narapidana wanita dan jenis pembinaan serta kegiatan yang diterimanya di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tanjung Pati.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara
Wawancara semi terstruktur adalah wawancara yang biasanya dimulai dengan beberapa pertanyaan khusus dan selanjutnya sudut pandang masing-masing individu sejalan dengan penggalian lebih lanjut oleh pewawancara.
terkait.
b. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah studi atau kegiatan mengenai usaha tertentu yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen. Dengan mempelajari data pelaksanaan hak narapidana di bidang kesehatan terhadap wanita hamil yang sedang menjalani pidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tanjung Pati.
c. Observasi
Dalam penelitian secara observasi ini, Penulis menggunakan penelitian secara Observasi Non Partisipan adalah dimana observer tidak ikut di dalam kehidupan orang yang akan di observasi, dan secara terpisah berkedudukan sebagai pengamat. Di dalam hal ini observer hanya bertindak sebagai penonton saja tanpa harus ikut terjun langsung ke lapangan.
4. Analisa Data
Analisis data yang penulis gunakan adalah analisis kualitatif, yaitu gambaran secara sistematis dan faktual mengenai data-data yang di peroleh di lapangan, data tersebut bukan berbentuk angka atau data statistik. Metode ini merupakan suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif- analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga perilaku yang nyata dan dijabarkan dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi yang utuh.
5. PEMBAHASAN
A. Pelayanan Terhadap Narapidana Wanita yang Sedang Hamil dan Pasca Melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan klas II.B Tanjung Pati
Lembaga pemasyarakatan anak
Klas IIB Tanjung Pati memiliki Luas
tanah sebesar 39.040 meter persegi dan
luas bangunan 11.600 meter persegi,
berkapasitas sebanyak 194 orang yang
dibagi menjadi 2 blok dan dihuni oleh
dua golongan yaitu anak-anak dan wanita. Blok A diperuntukkan untuk anak-anak yang terdiri dari 18 kamar dan Blok B diperuntukkan untuk wanita yang terdiri dari 7 kamar.
Lembaga pemasyarakatan anak Klas IIB Tanjung Pati Kabupaten 50 Kota dipimpin oleh seorang Kepala Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut KALAPAS.
B. Kendala yang Dihadapi pada saat Pelayanan Terhadap Narapidana Wanita yang sedang hamil dan pasca melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati
Dalam menerapkan hak narapidana di bidang kesehatan terhadap wanita hamil dan pasca yang sedang menjalani pidana, Lembaga Pemasyarakatan mengalami beberapa kendala. Sebagai berikut 3 :
1. Kurangnya peralatan medis untuk dapat melakukan proses melahirkan
3
Wawancara,Dela Marselina , sebagai seksi perawatan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati/Rabu/12 November 2014/pukul 11.00 Wib : Ruangan Poliklinik.
di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati.
2. Kurangnya Tenaga medis untuk dapat melakukan proses melahirkan di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati.
3. Tidak ada ruangan khusus yang diperuntukkan kepada ibu dan bayi.
4. Ibu dan bayi hanya mendapatkan waktu selama 3 hari saja di Puskesmas Tanjung Pati untuk masa pemulihan setelah melahirkan, setelah itu ibu dan bayi kembali masuk ke Blok Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan.
5. Tidak ada senam khusus ibu hamil.
6. Tidak ada pemberian/penyuluhan tentang bagaimana cara merawat bayi dan cara pemberian ASI yang baik terhadap bayi.
7. Tidak ada makanan khusus yang
disediakan untuk wanita hamil.
C. Cara Mengatasi Kendala yang Dihadapi pada saat Pelayanan Terhadap Narapidana Wanita yang sedang hamil dan pasca Melahirkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati
Berdasarkan kendala diatas, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan pelayanan terhadap wanita hamil dan pasca melahirkan yang menjalani pidana, sebagai berikut 4 :
1. Menambah peralatan medis yang dibutuhkan di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati untuk membantu lancarnya proses melahirkan.
2. Menyediakan Bidan sebagai tenaga medis untuk membantu proses melahirkan di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Klas II.B Tanjung Pati.
4