1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arus globalisasi yang semakin kuat memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat salah satunya adalah kemudahan dalam memperoleh informasi dan barang yang kita inginkan serta kita butuhkan melalui internet.
Salah satu ciri globalisasi yakni ditandai oleh kehadiran perdagangan elektronik dimana banyak dari masyarakat memanfaatkan internet sebagai alat komunikasi dan perdagangan seperti e-commerce dan toko online. Adapun perbedaan toko online dan E-commerce yakni:
Tabel 1.1
Tabel Perbedaan Toko online dan E-Commerce
Toko online E-commerce
Terdiri dari 1 toko online Terdiri dari banyak toko online Tidak adanya pihak perantara antara
penjual dan pembeli
E-commerce bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penjual dan pembeli
Transaksi langsung kepada penjual Transaksi melalui pihak perantara terlebih dahulu
Tidak ada pihak penjamin Adanya pihak penjamin
Toko online E-commerce
Proses jual beli lebih cepat Biasanya proses jual beli lebih lama karena harus menunggu 1 kali 24 jam terlebih dahulu
Berbelanja hanya terpaku pada 1 toko online untuk satu kali transaksi
Berbelanja dapat lebih dari satu toko online untuk satu kali transaksi
Varian produk terbatas Varian produk cenderung lebih bervariasi
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa toko online cenderung mengalami permasalahan pada kepercayaan karena tidak adanya pihak yang menjamin bahwa barang yang telah dibeli akan diberikan kepada konsumen.
Menurut Kimery dan McCard (2002) mendefinisikan kepercayaan sebagai kerelaan pelanggan untuk menerima kelemahan dalam transaksi online berdasarkan harapan positif mereka mengenai perilaku toko online di masa depan. Sebaliknya toko online akan lebih mudah dipercaya dan akan lebih besar terjadinya kemungkinan niat pembelian kembali apabila konsumen pernah memiliki pengalaman pembelian online sebelumnya dan merasa puas.
Menurut A. Leeraphong dan A. Mardjo (2013:315) mengatakan bahwa seseorang memiliki niat pembelian konsumen yang kuat pada suatu atau web biasanya mereka yakni para konsumen sudah memiliki pengalaman pembelian sebelumnya sehingga membantu mengurangi rasa ketidakpastian yang mereka rasakan sedangkan pengertian niat pembelian kembali menurut Assael dalam
Alex Prayogo (2013) merupakan sebuah perilaku yang muncul sebagai sebuah respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan sehingga akhirnya akan melakukan pembelian kembali.
Kehadiran toko online sendiri semakin populer dikalangan masyarakat dunia karena dianggap lebih mudah dan praktis. Meningkatnya kehadiran toko online ditandai dengan semakin meningkatnya penjualan retail secara online.
Menurut berita A.T Kearney kehadiran toko online di Asia pasifikpun juga mengalami pertumbuhan, terhitung dari tahun 2007 hingga 2012 perdagangan elektronik di Asia mengalami pertumbuhan sebesar 25% (A.T Kearney,2013).
Adapun penjelasannya dapat dilihat pada grafik 1.1 berikut ini:
Grafik 1.1
Global Online Retail Sales
Sumber : (A.T. Kearney,2013)
Bisnis online shop di Indonesia dapat dikatakan salah satu bisnis yang menggiurkan karena Menurut berita Star Up Bisnis dikatakan bahwa pasar e- commerce atau perdangangan online dunia mencapai US$ 1,29 milyar pada
tahun 2012 dengan wilayah Asia Pasifiklah yang menjadi market share paling menjanjikan (Tobing, Start Up Bisnis, 2014). Adapun negara Asia Pasifik yang memiliki perdagangan online terbesar dapat dijelaskan pada grafik 1.2 berikut ini:
Grafik 1.2
Top E-Commerce Markets di Asia Tahun 2012
Sumber : (Kuo, Quartz, 2014)
Pada grafik 1.2 diatas dapat dikatakan negara Chinalah menduduki posisi sebagai negara yang paling banyak melakukan bisnis e-commerce di Asia dengan total penjualan sebesar 181.62 milyar dollar per tahun. Melihat grafik 1.2 diatas dapat dikatakan wilayah Indonesia termasuk dalam 5 negara di kawasan Asia yang melakukan bisnis perdagangan elektronik di Asia dengan total penjualan mencapai 1,79 milyar dollar. Sehingga dapat
dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup mempengaruhi pertumbuhan perdagangan elektronik di kawasan Asia.
Menurut berita yang dikutip di http://www.antaranews.com/ dikatakan bahwa bahwa minat masyarakat Indonesia berbelanja online meningkat menjadi 70,6 persen pada tahun 2014 (Taringan, Antaranews 2015).
Peningkatan bisnis toko online di Indonesia tentu tidak terlepas dari peran penggunaan internet di Indonesia yang semakin mengalami peningkatan setiap tahunya. Menurut survei yang telah dilakukan Markplus Insight 2013 mengungkapkan bahwa Indonesia tahun 2013 memiliki 74.600.000 pengguna internet artinya penggunaan internet di Indonesia yakni naik 22 persen dari tahun 2012 dengan total penggunanya hanya sebesar 61.100.000. Bahkan dikatakan bahwa pengguna internet di Indonesia akan melewati 100 juta pada tahun 2015. Adapun penjelasannya dapat dilihat pada grafik 1.3 berikut ini:
Grafik 1.3 Nitizen Penetration
Sumber: (Lucman, Techinasia, 2013)
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Markplus Insight yang terungkap pada grafik 1.3 di atas didapatkan bahwa jumlah penggunaan internet di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan dengan total pengguna internetnya sebanyak 74.600.000 untuk tahun 2013. Penelitian ini juga mengatakan bahwa Indonesia kini memiliki 31.700.000 dari mereka tahun ini, meningkat dari 24.200.000 orang pada tahun lalu. Studi ini mencatat bahwa tingkat penetrasi netizen meningkat dengan sedikit tiga persen. Hampir setengah dari netizens di Indonesia berusia di bawah 30, sementara orang-orang di atas 45 tahun membuat 16,7 persen dari netizens di negara ini. Sebagian netizen mengakses web melalui smartphone (86 persen) dan menghabiskan antara Rp 50.000 ($ 5) dan Rp 100.000 ($ 10) setiap bulan untuk akses internet. (Lucman, Techinasia, 2013)
Satu lagi fakta yang terungkap melalui riset yang dilakukan Markplus Insight 2013 yakni bisnis jual beli online di Indonesia sangat dipengaruhi
oleh 4 channel diatas yakni menggunakan social-comerce dan e-commerce.
social-commerce (Masseger Group dan Social Media) lebih populer jika
dibandingkan dengan e-commerce karena bagi konsumen di Indonesia akses berbelanja melalui social-commerce seperti instagram, Line ataupun whatapp dianggap lebih mudah dan cepat jika dibandingkan e-commerce (Online Forum for Shopping dan Online Shop). Perbedaan di antara keduanya dapat dikatakan cukup tipis yakni hanya sebesar 6,8%. Adapun penjelasannya dapat dilihat pada grafik 1.3 beriku ini:
Grafik 1.4
Online Shopping Channel
Sumber: (Dailysocial, Trenologi, 2013)
Berdasarkan grafik 1.4 diatas diperoleh bahwa online forum yang dikhususkan untuk berbelanja sebesar 26.6%, sosial media sebesar 26.4%, messenger group sebesar 27% dan online shop sebesar 20% yang artinya berbelanja kegiatan online shopping di Indonesia banyak didominasi oleh social commerce seperti facebook, instagram, line, whatapp ataupun lainnya
jika dibandngkan dengan situs e-commerce seperti tokopedia, lazada, website online shop ataupun lainnya.
Menggingat Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki memiliki pasar toko online yang paling menggiurkan di Asia Tenggara dan juga pentingnya faktor kepercayaan dan pengalaman pembelian online dalam bisnis perdangangan elektronik karena merupakan salah satu faktor penentu niat pembelian konsumen yang memungkinkan semakin berkembangnya pasar jual beli online di Indonesia maka diperlukan penelitian
dengan judul “ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PENGALAMAN PEMBELIAN ONLINE TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI KONSUMEN PADA TOKO ONLINE.”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap niat pembelian kembali konsumen pada toko online ?
2. Bagaimana pengaruh pengalaman terhadap niat pembelian kembali konsumen pada toko online ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa adanya pengaruh kepercayaan dan pengalaman pembelian terhadap niat pembelian kembali konsumen pada toko online
D. Manfaat penelitian 1. Kegunaan Teoritis:
Penelitian ini sangat bermanfaat dalam rangka memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pengaruh kepercayaan dan pengalaman
pembelian yang mempengaruhi niat pembelian kembali konsumen pada toko online.
2. Kegunaan Praktis a. Bagi Penulis
Diharapkan bisa menjadi tambahan wawasan dalam hal kewirausahaan di bidang perdangan online.
b. Bagi Mahasiswa
Memberi manfaat untuk memperluas gambaran dalam penulisan skripsi.
Bisa digunakan untuk studi pembanding maupun penunjang untuk penelitian mereka selanjutnya.
c. Bagi Masyarakat Luas
Sebagai salah satu sumber informasi tentang pengaruh kepercayaan dan pengalaman pembelian yang mempengaruhi niat pembelian kembali konsumen pada toko online .
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan pada penelitian ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan mengenai landasan teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa pengertian manajemen pemasaran, pengertian e-commerce, faktor-faktor terjadinya e- commerce, keuntungan dan kerugian bagi pembeli maupun
penjual dalam berdagang melalui e-commerce, pengertian kepercayaan, penjelasan pengenai pengalaman berbelanja, pengertian niat pembelian konsumen, kerangka pemikiran dan literature review
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang di gunakan mencakup jenis penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, jenis data penelitian, teknik pengumpulan data, variabel dan pengukurannya, model penelitian, teknik analisa data yang di gunakan mencakup pengujian validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan uji f.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menyajikan hasil penelitian yang berupa analisis identitas responden, analisis hasil uji validitas dan hasil uji reliabilitas, analisis deskriptif, analisis hasil uji asumsi klasik, uji hipotesis dan uji f.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir ini berisi mengenai simpulan yang merupakan jawaban permasalahan penelitian yang didasarkan dari analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, serta saran-saran bagi pihak yang berkepentingan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.