• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA1-3 TAHUN (TODDLER) DI SEKOLAH NISRINA JATI ASIH KOTA BEKASI TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA1-3 TAHUN (TODDLER) DI SEKOLAH NISRINA JATI ASIH KOTA BEKASI TAHUN 2013"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA1-3 TAHUN

(TODDLER) DI SEKOLAH NISRINA JATI ASIH

KOTA BEKASI TAHUN 2013

Marni Br Karo

STIKes Medistra Indonesia E-mail: marni_karo@yahoo.com

Abstrak: Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Ibu merupakan tokoh sentral dan berperan sebagai pendidik

pertama serta utama dalam keluarga. Bahasa (language) adalah adalah satu aspek yang berhubungan dengan kemampuan dalam perkembangan anak balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia Toddler (1-3 Tahun) di Sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi Tahun 2013. Penelitian menggunakan metode analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel secara total sampling berjumlah 30 responden yang mempunyai pengetahuan tentang perkembangan bahasa anak dan sikap tentang perkembangan bahasa anak. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan Denver II, dan analisa bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh bahwa: ibu dengan pengetahuan baik dan sikap ibu yang positif terhadap perkembangan bahasa di Sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi Tahun 2013. Kata kunci: pengetahuan, sikap ibu, perkembangan bahasa

Abstract: An important period in the children growing is infancy. The mother is the central figure and served as the first principal and educator in the family. Language is a is an aspect related to ability in child development aged of 1 to 3 years old. The purpose of this research is to know the relation of mother’s knowledge and attitude towards the langusge development of children ages Toddler (1-3 years) in school Nisrina Jati Asih of Bekasi City by 2013. The research using the method of correlation analytic with cross sectional approach and technique of sampling in total sampling of 30 respondents who have knowledge of the child's language development and attitudes about children's language development. The measuring instrument used in this study using questionnaire and Denver II, bivariat analysis and using test chi square. The result of the research result showed that: mother with the knowledge of good and positive attitude of the mothers at Nisrina school Jati Asih Bekasi in the year 2013 against the development of the language.

Key words: knowledge, mother’s attitudes, towards, language, development, children.

PENDAHULUAN

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa dalam kehidupan perkembangan merupakan hasil interaksi antara kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, sehingga perkembangan ini berperan penting dalam kehidupan manusia. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Pengetahuan dan sikap ibu terhadap perkembangan balita sangat berpengaruh. Ibu berperan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga, ibu perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan agar mengerti dan terampil dalam melaksanakan pengasuhan anak sehingga dapat bersikap positif dalam membimbing tumbuh kembang anak secara baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak (Ade Benih Nirwana,2011).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Perkembangan

Bahasa Anak usia 1-3 tahun (Toddler). Penelitian ini dilakukan di Sekolah Nisrina yang berlokasi di Jl. Wibawa Mukti II Gg. H. Saumin Rt. 01/04 Kp. Pedurenan kelurahan Jatiluhur, Jatiasih Bekasi Jawa Barat, Jatiasih Kota Bekasi tahun 2013. Dari hasil observasi sementara yang dilakukan peneliti dan menurut informasi yang didapat dari salah satu petugas di Sekolah Nisrina terdapat 30 anak yang diperoleh tujuh anak mengalami perkembangan bahasanya kurang.

Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi, yaitu rancangan penelitian yang bertujuan mencari hubungan perkembangan seorang anak. Ibu berperan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga, Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana variabel dependen dan independen diambil dalam waktu bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak

(2)

usia toddler (1-3 tahun) di Sekolah Nisrina Jatiasih Kota Bekasi Tahun 2013 sebanyak 30 orang Tahun 2013. Teknik pengambilan sampel yang di gunakan pada penelitian adalah dengan cara Total Sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara keseluruhan dalam satu populasi (Nursalam,2008). Sampel dari penelitian ini sebanyak 30 responden. Penelitian ini dilakukan uji statistik dengan uji chi square, yaitu suatu uji yang digunakan untuk menguji perbedaan proporsi / presentase antar beberapa kelompok data dan untuk mengetahui hubungan antara variabel katagorik dengan katagorik. Dengan nilai kemaknaan • 0.05 dengan bantuan program spss versi 17.

PEMBAHASAN

Pengetahuan dan Sikap Ibu

Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: faktor internal (pengalaman, keyakinan) dan faktor eksternal (fasilitas, sosial budaya dan tingkat pendidikan). Seorang ibu mendapatkan pengalaman dari lingkungannya melalui radio, televisi, majalah, koran, buku maupun dari orang lain mengenai perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun saling bertukar i n f o r m a s i y a n g d i t e r i m a n y a s e h i n g g a d a p a t mengaplikasikannya kepada anaknya, dan seorang ibu yang tingkat pendidikan tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seorang ibu yang tingkat pendidikannya rendah.

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2007) bahwa pengetahuan ibu didapat dari hasil pengamatan terhadap objek tertentu yang mana dapat dipengaruhi oleh pengalaman, keyakinan, sosial, budaya, serta umur yang mempengaruhi perkembangan intelektual serta aspek fisiologis berperan dalam mendapatkan pengetahuan Selanjutnya menurut Soekidjo Notoatmodjo (2010) bahwa sikap dibentuk dari beberapa komponen dan membentuk sikap yang utuh ini pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peran penting. Dalam pikiran,emosi dan keyakinan ibu memberikan respon sikap yang postif terhadap anaknya dalam berkomunikasi khususnya dalam perkembangan bahasa sehingga ibu selalu merespon positif

terhadap perkembangan anaknya

Perkembangan Anak dan Perkembangan Bahasa Menurut Santrock (1995,2007), perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan terus berlanjut di sepanjang rentang kehidupan individu (Christiana Hari Soetijiningsih,2012). Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulus yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian (Dwi Maryanti,2011).

Bahasa adalah segala bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan manusia disimbolkan agar dapat menyampaikan arti kepada orang la (Ayahbunda,2006). Menurut frankerbug (1981) dalam Christiana Hari Soetijingingsih, ada empat aspek perkembangan anak bawah lima tahun atau balita, yaitu salah satunya bahasa. Bahasa (language) adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah, dan berbicara secara spontan. Semakin bertambahnya usia, anak akan menggunakan bahasa aktif, yaitu dengan berbicara (Nursalam,2005). Kemampuan seorang anak dalam berkomunikasi dengan orang lain dapat dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka (Syamsu Yusuf,2011).

Rentang usia anak 12 sampai 36 bulan atau anak usia 1 – 3 tahun. Dalam buku pedoman klinis keperawatan pediatrik (Wong,2003) anak usia todler masih memiliki pembendaharaan kata kira-kira 900 kata menggunakan “Siapa”, “Apa” dan “Dimana” dalam mengajukan pertanyaan. Orang tua salah satunya adalah ibu merupakan tokoh sentral dalam tahap kurang memperhatikan dan menyikapinya secara biasa saja anaknya dalam perkembangan bahasa, serta pengetahuan ibu atau pengasuh anak rata-rata berpendidikan tinggi. Menurut A. Aziz Hidayat,(2008) bahwa perkembangan bahasa dilihat dari mulai dari adanya kemampuan bersuara (menangis), mengoceh, dapat menirukan bunyi atau

(3)

kata-kata, mampu mengucapkan kata-kata. Hasil Pengolahan Data dan Pembahasan Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing – masing variabel yang di teliti. Variabel yang di teliti di masukan ke dalam tabel Variabel Pengetahuan Tentang Perkembangan Bahasa Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu tentang perkembangan bahasa anak usia toddler (1-3 tahun) di Sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi tahun 2013 sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekwensi dan Frekwensi Relatif Variabel Katagorik

Pengetahuan Ibu tentang Perkembangan Bahasa Anak Distribusi Frekuensi dan Frekwensi Relatif Pengetahuan Ibu tentang Perkembangan Bahasa Anak Usia Toddler (1-3 tahun) di Sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi tahun 2013 sebagai terlihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Frekwensi Relatif Pengetahuan Ibu tentang Perkembangan Bahasa Anak Usia Toddler (1-3 tahun) di Sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi tahun 2013

Sumber : Leni Nurfianti (Maret,2013)

Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat di interprestasikan bahwa dari 30 responden, mayoritas responden yang pengetahuan kurang yaitu 8 responden (26,7%), pengetahuan cukup 9 responden (30,0%), dan pengetahuan baik 13 responden (43,3%). Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan di atas, bahwa ibu mengetahui tentang perkembangan bahasa anak mulai dari anak mengeluarkan kata-kata pertamanya sampai tahap selanjutnya. Pengetahuan ini akan membawa ibu untuk

selalu memperhatikan anak-anaknya dalam setiap perkembangan bahasa dan berusaha memberikan stimulus bahasa kepada anaknya.

Distribusi frekwensi dan frekwensi relatif variabel perkembangan Bahasa Anak di sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi tahun 2013 sebagai berikut:

Tabel 3. Distribusi Frekwensi dan Frekwensi Relatif Variabel Perkembangan Bahasa Anak

Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat di interprestasikan bahwa 30 anak, mayoritas anak dengan perkembangan bahasa meragukan yaitu 7 anak (23,3%) sedangkan anak dengan perkembangan bahasa normal 23 anak (76,7%).

Pengetahuan Ibu terhadap Perkembangan Bahasa anak usia Todler (1-3 tahun) di sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi tahun 2013 terlihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Pengetahuan Ibu terhadap Perkembangan Bahasa

Anak

Sumber : Leni Nurfianti (Maret,2013)

Berdasarkan dari hasil tabel 4 di atas, distribusi pengetahuan ibu terhadap perkembangan bahasa anak usia Toddler (1-3 tahun) dari 30 responden, menunjukkan bahwa sebanyak 8 responden (26,7 %) dengan kategori pengetahuan kurang, perkembangan bahasa meragukan sebanyak 5 responden (16,7%), perkembangan bahasa normal sebanyak 3 responden (10,0%). Dari 9 responden (30,0%) , pengetahuan ibu cukup menunjukkan perkembangan bahasa anak meragukan sebanyak 2 responden (6,7%) dan perkembangan bahasa normal sebanyak 7 responden (23,3%) dan tidak ada perkembangan bahasa yang Sikap Frekuensi (F) Persentase (%)

Negatif 7 23.3 Positif 23 76.7 Total 30 100.0

Pengetahuan Frekuensi (F) Persentase %)

Kurang 8 26.7 Cukup 9 30.0 Baik 13 43.3 Total 30 100.0

Perkembangan Frekuensi (F) Persentase (%) bahasa

Meragukan 7 23.3 Normal 23 76.7 Total 30 100.0

Pengetahuan Perkembangan bahasa P Meragukan Normal Total Value

N % N % N %

Kurang 5 16.7 3 10 8 26.7

Cukup 2 6.7 7 23.3 9 30 0.004 Baik 0 0 13 43.3 13 43.3

(4)

meragukan dari 13 responden (43,3%).

Berdasarkan hasil uji statistik menghasilkan P value 0,004 sedangkan nilai nilai α = 0,05 jadi, dapat diketahui bahwa nilai P value< α (0,004 < 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan ibu terhadap perkembangan bahasa anak usia toddler di Sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi Tahun 2013. Berdasarkan hasil uji statistik dapat di interprestasikan bahwa dari seluruh seleksi bivariat semua variabel, ternyata semua variabel menghasilkan P value 0,0005 <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 gagal ditolak, maka hasil analisisnya menunjukkan adanya hubungan sikap ibu terhadap perkembangan bahasa anak usia toddler (1-3 tahun) di Sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi Tahun 2013.

Sikap Ibu terhadap Perkembangan Bahasa Anak Sikap Ibu terhadap Perkembangan Bahasa anak usia Todler (1-3 tahun) di sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi tahun 2013 terlihat pada tabel 5 berikut: Tabel 5. Sikap Ibu terhadap Perkembangan Bahasa Anak

Berdasarkan hasil penelitian, dari 30 responden memiliki pengetahuan baik tentang perkembangan bahasa sebanyak 13 (43,3%), pengetahuan cukup tentang perkembangan bahasa sebanyak 9 responden (30,0%), sedangkan pengetahuan kurang tentang perkembangan bahasa yaitu sebanyak 8 responden (26,7%). Pengetahuan ibu tentang perkembangan bahasa Pengetahuan ibu tentang perkembangan bahasa mayoritas pengetahuan responden yang berada pada kategorik baik yaitu 13 (43,3%) responden. Setelah diberikan quesioner kepada ibu-ibu yang menyekolahkan anaknya dan menitipkan anaknya di Sekolah Nisrina Jati Asih Bekasi rata-rata ibu memiliki pengetahuan baik tentang perkembangan bahasa. Hal ini sesuai dengan teori

Soekidjo Notoatmodjo (2010) yang dengan menyebutkan bahwa pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu berdasarkan teori yang ada dan berdasarkan pengalamannya.

Hasil penghitungan statistik didapatkan nilai p value yaitu 0,004 sedangkan nilai nilai α = 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa nilai P < α.

Menurut Ari Dwijayanti (2008) dalam penelitiannya bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perkembangan bahasa pada anak usia toddler (1-3 tahun). Oleh karena itu jika ibu yang berpengatahuannya baik maka perkembangan bahasanya baik pula, itu karena ibu dapat mendidik anaknya dalam setiap perkembangan, dan di tempat penelitian di sekolah nisrina mayoritas ibu mempunyai pengetahuan yang baik.

Berdasarkan hasil penelitian sikap ibu terhadap perkembangan bahasa anak dengan penilaian perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun dari 30 responden yang menyatakan sikap ibu negatif yaitu sebanyak 7 responden (23.3%) sedangkan perkembangan bahasa anak yang normal dengan sikap ibu yang positif terhadap perkembangan bahasa anak terdapat 23 responden (76.7%). Hasil perhitungan statistik didapatkan nilai P value yaitu 0,0005 sedangkan α = 0,05 jadi dapat diketahui bahwa nilai P < α.

Hal ini berdasarkan teori Hurlock (1995) yang menyatakan sikap orang tua mempengaruhi cara memperlakukan anak, dan keperluan orang tua terhadap anak sebaliknya mempengaruhi sikap anak terhadap orang tua dan perilaku orang tua. Jika sikap orang tua menguntungkan, hubungkan orang tua dan anak akan jauh lebih baik ketimbang bila sikap orang tua tidak positif. Pada kenyataannya di lahan penelitian di Sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi mayoritas ibu yang menyekolahkan anaknya di sekolah nisrina sangat positif sikapnya terhadap anak-anaknya.

Dari hasil yang didapat dalam penelitian perkembangan bahasa anak usia toddler di Sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi didapatkan hasil perkembangan bahasa anak usia toddler rata-rata perkembangan Pengetahuan Perkembangan bahasa P

Meragukan Normal Total Value N % N % N %

Negatif 6 20 1 3.3 7 23.3

Positif 1 3.3 22 73.3 23 76.7 0.0005 Total 7 23.3 23 76.7 30 100

(5)

bahasanya normal sebanyak 23 responden (76,7%). Perkembangan bahasa seorang anak dapat berlangsung perlahan dan terus menerus, tetapi bisa juga melompat tiba-tiba kala anak mendadak mengatakan sesuatu. Baru pada usia sekitar 2 tahun perkembangan bahasanya yang menakjubkan terlihat ketika mengucapkan kalimat misalnya seperti “mau mam kue”. Hal ini terlihat pada beberapa anak yang sekolah di Sekolah Nisrina dan rata-rata anak bisa lancar bicara pada usia 2 tahun. Sebelum kata-kata pertama keluar dari mulutnya, anak belajar berbahasa dan melihat bagaimana orang dewasa berkomunikasi. Dengan berceloteh atau mengoceh lambat laun celotehan berubah menjadi suara gabungan antara konsonan dan vokal seperti dada, mamamam, dan lain-lain. Kemudian perkembangan menjadi “umi”, “abi” dan bisa menunjukan pada orang yang tepat ini terjadi pada usia satu tahun. Perkembangan bahasa anak di Sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi bahwa anak yang usia antara 2-3 tahun anak mampu membuat kalimat yang terdiri atas gabungan tiga kata dan menggabungkan dua kalimat yang berbeda menjadi satu kalimat, seperti yang diucapkan pada anak yang disekolah nisrina anak mampu mengucapkan septi kalimat “ibu, tolong ikatkan rambutku”, ”ibu, saya ingin jajan”, dan lain-lain Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui bahwa anak usia toddler dengan perkembangan bahasa normal dan memiliki pengetahuan ibu yang baik.

PENUTUP Kesimpulan

1. Mayoritas ibu dengan pengetahuan baik dan sikap ibu yang positif terhadap perkembangan bahasa di Sekolah Nisrina jatiasih kota bekasi tahun 2013.

2. Mayoritas perkembangan bahasa anak ada pada kategorik normal di Sekolah Nisrina jatiasih kota bekasi tahun 2013.

3. Terdapat hubungan pengetahuan ibu terhadap perkembangan bahasa anak usia toddler (1-3 tahun) di Sekolah Nisrina jatiasih kota bekasi tahun 2013. Saran-saran

1. Bagi Sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi; agar pihak sekolah dapat lebih memberikan informasi dengan penyuluhan kesehatan kepada keluarga atau para orang tua yang memiliki anak usia Toddler mengenai perkembangan bahasa.

2. Bagi Orang Tua (Ibu); agar orang tua khususnya untuk lebih memperhatikan perkembangan bahasa anak-anaknya dengan lebih memberikan sikap yang positif dengan mengajak anak berbicara, mengajarkan anak membaca buku dan lain-lain, sehingga mendapatkan stimulus untuk perkembangan bahasanya.

3. Bagi Institusi Pendidikan; agar institusi pendidikan lebih banyak lagi melengkapi referensi buku-buku atau sumber – sumber lainnya mengenai masalah kesehatan khususnya tentang perkembangan anak pada perkembangan bahasa anak.Dan semoga bagi para mahasiswa / mahasiswi hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi penelitian selanjutnya keruang lingkup yang lebih luas lagi.

DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz Hidayat. Metode Keperawatan Dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta. 2007

Ade Benih Nirwana..Pikologi Ibu, Bayi Dan Anak. Nuha Medika. Yogyakarta. 2011.

Ayahbunda. Perkembangan anak. Gaya favorit Press. Jakarta 2006 Christiana Hari Sutjiningsih. Perkembangan Anak. Prenada Media

Group. Jakarta. 2012

Dwi Maryanti. Buku AjarNeonatus,Bayi & Balita. Jakarta. 2011. Hurlock, Elizabeth. Perkembangan Anak, jilid 1. Erlangga. Jakarta.

1995

Nursalam, Skk. Askep Bayi dan Anak (Untuk Perawat Dan Bidan). Salemba Medika. Jakarta. 2008.

Soekidjo Notoadmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 2010

Soekidjo Notoadmodjo. Promosi Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 2010.

Syamsu Yusuf. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2011

Wong,Donna L. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. EGC. Jakarta. 2003

Referensi

Dokumen terkait

Karena tujuannya memperbaiki atau mengubah sifat dan karakteristik tertentu dari beton atau mortar yang akan dihasilkan, maka kecenderungan perubahan komposisi

tetap memenuhi kriteria standar. Standar Internasional ISO 19900 – 19906 membahas aspek-aspek umum yang harus dipenuhi dalam pembuatan dan penentuan elemen

Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan

Nizarul Alim, Trisni Hapsari, Liliek Purwanti (2007), Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi, Simposium

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kisaran dosis kombinasi na trium tiosulfat sebagai antidot dan diazepam sebagai terapi suportif yang efektif untuk menangani

4 Sumber data primer berupa kata-kata dan tindakan terkait dengan fokus penelitian yang diperoleh secara langsung dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses penelitian,

Namun, penurunan kadar air yang telah dilakukan optimal pada tahapan aging tidak menjadi tahap dan hasil akhir yang diperoleh untuk mengurai kadar air karena

Ujung dari proses ini adalah pembaca artikel yang menggunakan perpustakaan untuk memanfaatkan.. koleksi jurnal dalam bentuk tercetak dan