• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ujian Praktek Uji Makanan Unsur Makanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ujian Praktek Uji Makanan Unsur Makanan "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Uji Makanan

II. TUJUAN

Mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada bahab makanan.

III. DASAR TEORI

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya.Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak.Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda.Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.

Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh.

KARBOHIDRAT

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.

(2)

tubuh.

Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

AMILUM

Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung

diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

PROTEIN

(3)

berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

LEMAK

Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen

Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

BIURET

Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini adalah

hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis

pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas. Istilah biuret juga menggambarkan keluarga

senyawa organik dengan gugus fungsional - (CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3

HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji

kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang

mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen

tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

BENEDICT

reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan

Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi

kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan

maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali

yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi,

meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton,

dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam

reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi

tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut

(4)

Cara kerja Benedict

Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama

proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan

salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

LUGOL

Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes medis.

Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan ini.

Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui

pembentukan triiodida (I-

3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol. Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong

(sistemik), dan berair yodium Solusi BCP.

Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black.

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat :

(5)

3. Lumpang porselin

4. Tabung reaksi

5. Pembakar spritus 6. Pemes/pisau 7. Papan proselin 8. Spatula/pengaduk 9. Rak tabung reaksi 10. Gelas ukur

(6)

1. Reagen (lugol, biuret, benedict)

2. Kertas buram

3. Bahan makanan yang ingin di uji ( Santen kelapa, singkong, tepung kanji, pisang ambon, putih telur, kunung telur)

V. LANGKAH KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan. 2. Melakukan uji makanan.

3. Percobaan 1 : Uji amilum

a. Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.

b. Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes. c. Mengamati perubahan warna yang terjadi.

d. Memasukkan data pada table pengamatan. 4. Percobaan 2 : Uji protein

a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.

b. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.

c. Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.

d. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes.

e. Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan

makanan tersebut mengandung protein.

f. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan

makanan yang lain.

5. Percobaan 3 : Uji glokusa.

a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk. b. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.

c. Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.

d. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes. e. Panaskan tabung reaksi d atas pembakar sepritus.

f. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain

6. Percobaan 4 : Uji Lemak.

(7)

b. Memanaskan kertas buram pada pembakar sepritus.

c. Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak. d. Memasukkan data pada table pengamatan.

e. Melakukan hal yang sama pada bahan makanan yang lain.

VI. DATA PENGAMATAN

Dari percobaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut :

No

(8)

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang

menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :

kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis,

akan membentuk warna lembayung.

Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut

dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi

menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan

dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.

Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

Uji santan kelapa

 Pada uji amilum, santan kelapa tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol

santan berubah menjadi ungu.

 Pada uji protein, santan kelapa mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna

menjadi ungu.

 Pada uji glokusa santan kelapa mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen benedict

(9)

 Uji lemak, senten kelapa dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya diatas pembakar

spritus dan mengakibatkan noda tramparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa santan kelapa mengandung lemak.

Uji Pisang Ambon

 Pada uji amilum, pisang di tetesi dengan reagen lugol dan tidak menghasilkan warna biru

kehitaman. Hal itu berarti pisang tidak mengandung amilum.

 Uji protein, pisang ambon setelah di tetesi dengan reagen biuret retnyata tidah menghasilkan

perunahan warna. Hal itu berarti pisang ambon tidak mengandung protein.

 Uji glokusa, pisang ambon yang ditetesi dengan reagen benedict dan memanaskannya di atas

pembakar spritus reaksinya berubah warna menjadi merah bata. Maka pisang ambon mengandung glukosa.

 Uji lemak, pisang ambon yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar

spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka pisang ambon tidak mengandung lemak.

Uji Putih Telur

 Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih

kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.

 Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi

ungu.

 Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata

tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut putih telur tidak mengandung glukosa.

 Uji lemak, putih telur yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus

tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.

Uji Kuning Telur

 Uji amilum, kuning telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih

kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa kuning telur memiliki amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.

 Uji protein, kuning telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi

ungu.

 Uji glukosa, kuning telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus

(10)

 Uji lemak, kuning telur yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus

meninggalkan noda transparan. Maka kuning telur mengandung lemak.

Uji Tempe

 Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih

kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa tempe memiliki amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.

 Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.

 Uji glukosa, tempe ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata tidak

mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak mengandung glukosa.

 Uji lemak, tempe yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus tidak

meninggalkan noda transparan. Maka tempe tidak mengandung lemak

Uji Singkong

 Uji amilum, singkong mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol berubah warna

menjadi biru kehitaman.

 Uji protein, singkong tidak mengandung protein karena setelah di tetesi dengan reagen biuret

berubah warna menjadi biru.

 Uji glukosa, singkong ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata

mengakibatkan perubahan warna dari biru menjadi merah bata.

 Uji lemak, singkong yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus

tidak meninggalkan noda transparan. Maka singkong tidak mengandung lemak.

Uji tepung kanji

 Uji amilum, tepung kanji yang ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal

itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung amilum.

 Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.

 Uji glukosa, tepung kanji ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus

ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak mengandung glukosa.

 Uji lemak, tepung kanji yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus

tidak meninggalkan noda transparan. Maka tepung kanji tidak mengandung lemak.

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

(11)

Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilim, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak.

Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen benedict dsn memanaskannya diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glikosa. Sebahan makanan yang dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya pada pembakar spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : singkong dan tepung kanji. Bahan makanan yang mengandung glokusa : Santan kelapa, singkong dan pisang ambon. Bahan makanan yang mengandung protein :santan kelapa, tempe, dan tepung kanji, putih telur dan kuning telur. Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain : santan kelapa dan kuning telur.

Referensi

Dokumen terkait

4) Bahan yang mengandung protein adalah nasi, putih telur matang dan minyak goreng. Buktinya setelah ditetesi dengan larutan Biuret, warnanya berubah menjadi biru dan ungu muda..

Uji Protein, ekstrak alpukat tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak menghasilkan perubahan warna3. Uji glukosa, alpukat

Makanan mengandung formalin jika dalam melakukan percobaan bahan makanan tersebut akan berubah warna dari merah keungguan menja- di bening jika ditetesi pereaksi 1 atau

Jadi , bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi oleh larutan yodium dalam KL akan berubah warnanya menjadi biru – ungu atau biru5. Agar perubahan warna itu

* jika bahan makanan yang ditetesi oleh larutan benedict sebelum dipanaskan berwarna hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata, atau

Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata.. Kertas buram adalah bahan

a) Pada uji protein : Pengujian protein menggunakan larutan indikator biuret, jika warna bahan makanan setelah dikocok berubah menjadi hijau toska atau biru muda berarti