• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR RD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR RD"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR – RD 091481

Desain Interior Hotel New Ramayana di Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura

Kania Deri Widiani 3410 100 176

Dosen Pembimbing

Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds NIP. 19708192001122001

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2014

(2)

INTERIOR DESIGN FINAL PROJECT – RD 091481

Interior Design of New Ramaya Hotel in Pamekasan, Madura Island as Ecoturism Hotel of Madura Culture

Kania Deri Widiani 3410 100 176

Academic Advisor

Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds NIP. 19708192001122001

DEPARTMENT OF INTERIOR DESIGN

FACULTY OF CIVIL ENGINEERING AND PLANNING SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE OF TECHNOLOGY SURABAYA

2014

(3)
(4)

iv

Desain Interior Hotel New Ramayana

di Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura

Nama Mahasiswa : Kania Deri Widiani

NRP : 3410100176

Jurusan : Jurusan Desain Interior, FTSP- ITS Dosen Pembimbing : Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds

ABSTRAKSI

Kabupaten Pamekasan adalah ibu kota Pulau Madura. Wisata Kabupaten Pamekasan memilki pesona yang mampu menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk dikunjungi. Obyek wisata dengan corak budaya masyarakat yang beraneka ragam merupakan aset potensial untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah. Obyek wisata yang beraneka ragam dan menarik serta ditunjang oleh masyarakat dengan ciri khas budayanya, merupakan daerah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah ekowisata. Ekowisata merupakan suatu kegiatan wisata yang bertanggung jawab terhadap pelestarian alam, adat dan budaya yang berlaku di daerah tersebut. Guna menunjang sarana dan prasarana pariwisata yang merupakan potensi daerah, secara tidak langsung menuntut pengadaan jasa khususnya penginapan dan rumah makan. Hotel New Ramayana merupakan hotel keluarga dan wisata yang terletak di Kabupaten Pamekasan memiliki potensi sebagai sarana program ekowisata. Dalam perencanaannya Hotel New Ramayana dikembangkan menjadi hotel bisnis bintang 3 dan sebagai hotel ekowisata. Dimana pengembangan hotel ekowisata masuk dalam penambahan fasilitas spa yang menggunakan ramuan herbal tradisional khas Madura. Dalam tiap perancanaan interior hotel ditampilkan pengembangan budaya Madura dalam desainnya. Budaya Madura yang ditampilkan antara lain, Pecut dan Batik Junjung Drajat.

Kata Kunci : Hotel, Ekowisata, Budaya, Pecut, Batik, Pamekasan, Madura

(5)

v

Interior Design of New Ramaya Hotel in Pamekasan, Madura Island as Ecoturism Hotel of Madura Culture

Name : Kania Deri Widiani

NRP : 3410100176

Subject : Department of Interior Design, FTSP – ITS Lecturer Mentor : Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds

ABSTRACT

Pamekasan is the capital of the Madura island. Tourism has the charm of Pamekasan was able to attract both domestic and foreign tourists to visit. Tourism object with pattern of multiform society culture is an asset to be developed into a potential source of income for the region. Tourism object that is multi-faceted and interesting as well as supported by the community with cultural characteristics, is an are that could potentially be developed into areas for ecotourism. Ecotourism is an activity that is responsible for the preservation of nature, customs and culture that prevails in the area. To support facility for tourism is a potential region,wich is indirectly demanding procurement services especially lodging and restaurants. New Ramayana Hotel is a tourist and family hotel located in Pamekasan have potential as a means of ecotourism program. In planning New Ramayana Hotel developed into a 3-star business hotel and ecotourism as a hotel. Where the development of ecotourism in the addition of the hotel spa facilities which use traditional herbal concoction of Madura. In each of the hotel’s interior plans appears the development of a culture of Madura in the design. The culture island is shown among other things, whip and Junjung Drajat Batik.

Keywords : Hotel, Ecotourism, Culture, Whip, Batik, Pamekasan, Madura

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir Desain Interior ini dengan judul “Desain Interior Hotel New Ramayana di Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura”.

Dalam laporan Tugas Akhir Desain Interior ini penulis secara runtut dari latar belakang,kajian pustaka yang mendukung judul,metodologi penelitian dan konsep yang diterapkan pada Desain Interior Lobby, Suite Room, dan Spa Hotel New Ramayana. Laporan ini disusun berdasarkan literature dan survey langsung ke objek-objek yang berhubungan dengan objek desain.

Penulis Menyadari penyususnan laporan Tugas Akhir Desain Interior ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapakan.

Semoga laporan Tugas Akhir Desain Interior ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan sumber pengetahuan serta bahan evaluasi untuk pelaksanaan Tugas Akhir Desain Interior kedepannya. Amin.

Surabaya, Juli 2014

Penulis

(7)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………i

HALAMAN PENGESAHAN ………iii

ABSTRAK ………...iv

KATA PENGANTAR ………vi

UCAPAN TERIMAKSIH ………vii

DAFTAR ISI ………...ix

DAFTAR GAMBAR ………xv

DAFTAR TABEL ………..xviii

DAFTAR SKEMA ………xix

BAB 1 – PENDAHULUAN ………1

1.1. Latar Belakang ………..1

1.2. Definisi Judul Tugas AKhir Desain Interior ……….3

1.3. Permasalahan ……….4

1.3.1 Identifikasi Masalah ………..4

1.3.2 Batasan Masalah ………5

1.3.3 Rumusan Masalah ……….5

1.4. Tujuan dan Manfaat ………...6

1.4.1 Tujuan ………6

1.4.2 Manfaat ………..6

1.5. Ruang Lingkup Desain ………..6

(8)

x

1.6. Metodelogi Desain ………6

1.6.1 Pengumpulan Data ………6

1.6.2 Tahap Analisa Data ………...8

1.7. Sistematika Penyusunan Laporan ………10

BAB 2 – STUDI PUSTAKA ……….13

2.1. Studi Hotel ………...13

2.1.1 Studi Hotel Bintang Tiga (***) ………...13

2.1.1.1 Kriteria Fasilitas Hotel Bintang Tiga (***) ……….13

2.1.1.2 Jenis dan Fasilitas Standar Kamar Tidur ……….16

2.1.1.3 Organisasi Fungsional Hotel Bintang Tiga (***) ………17

2.1.1.4 Karakter Pengunjung Hotel ……….22

2.1.2 Studi Tentang Hotel Bisnis ………..23

2.2. Studi Ergonomi ………25

2.2.1 Ergonomi Area Kamar Tidur ………..25

2.2.2 Ergonomi Area Kamar Mandi Hotel ………...27

2.3. Studi Tentang Spa ………...30

2.3.1 Klasifikasi Spa ……….30

2.3.2 Ramuan Tradisinioanl Khas Madura ………...31

2.4. Studi Tentang Ekowisata ……….33

2.4.1 Definisi Ekowisata ………..33

2.4.2 Ekowisata di Indonesia ………34

2.4.2.1 Visi Ekowisata Indonesia ………34

(9)

xi

2.4.2.2 Tujuan Ekowisata Indonesia ………...35

2.4.3 Prinsip dan Kriteria Ekowisata ………35

2.4.4 Hotel Ekowisata ………..38

2.5. Studi Tentang Pariwisata dan Budaya Pamekasan ………..38

2.5.1 Kabupaten Pamekasan ……….38

2.5.2 Pariwisata Kabupaten ………..42

2.5.3 Seni dan Budaya Kabupaten Pamekasan ………...46

2.5.4 Arsitektur Madura ………...52

2.3.4.1 Rumah Adat ……….52

2.3.4.2 Ciri Khas Furnitur ………...52

2.6. Studi Eksisting ……….54

2.6.1 Tentang Hotel New Ramayana ………54

2.6.2 Lokasi Hotel ………54

2.6.3 Visi dan Misi Hotel ……….55

2.6.4 Fasilitas Hotel ………..55

2.6.5 Pelayanan Hotel ………...56

2.6.6 Dokumentasi Area Hotel ……….56

BAB 3 – METODELOGI DESAIN ……….63

3.1. Tahap Pengumpulan Data ………...63

3.1.1 Observasi Lapangan ………64

3.1.2 Wawancara ………..65

3.1.3 Studi Literatur ………..65

(10)

xii

3.2. Tahap Analisa Data ……….66

3.2.1 Analisa pengguna dan Kebutuhan Fasilitas ………66

3.2.2 Analisa Kebutuhan Ruang ………...66

3.2.3 Analisa Hubungan Ruang ………66

3.2.4 Analisa Sirkulasi Ruang ………..67

3.2.5 Analisa Bentukan interior ………67

3.2.6 Analisa Warna ……….67

3.2.7 Analisa Material………...67

3.2.8 Analisa Pencahayaan ………...67

3.2.9 Analisa Penghawaan ………67

3.2.10 Analisa Furnitur Ruang ………...67

3.2.11 Analisa elemen Estetis ……….67

3.2.12 Analisa Utilitas Ruang ……….68

3.3. Diagram Alur Metode Riset ………68

3.3.1 Diagram Alur Pendahuluan ……….69

3.3.2 Diagram Alur Pencarian Data ……….70

BAB 4 – KONSEP DESAIN ……….71

4.1. Objek Desain ………...73

4.2. Konsep Rancangan ………..74

4.2.1. Zoning Area ……….75

4.2.2. Analisa Hubungan Ruang ………...76

4.2.3. Bubble Diagram ………..76

(11)

xiii

4.2.4. Analisa Kebutuhan Ruang ………...76

4.2.5. Alternatif Denah ………..77

4.2.6. Konsep Warna ……….79

4.2.7. Konsep Lantai ………..80

4.2.8. Konsep Dinding ………...80

4.2.9. Konsep Plafon ……….81

4.2.10. Konsep Pencahyaan ……….81

4.2.11. Konsep Furnitur ………...82

4.2.12. Konsep Elemen Estetis ………82

4.2.13. Konsep Keleluasan Bukaan Ruang ……….83

BAB 5 – DESAIN AKHIR ………85

5.1. LayOut Denah Terpilih ………...85

5.2. Ruang Terpilih 1 (Saghara Lobby) ………..87

5.3. Ruang Terpilih 2 (Kapottren Suite Room) ………..89

5.4. Ruang Terpilih 3 (Raddhin Spa Room) ………...92

BAB 6 – PENUTUP ……….95

6.1. Kesimpulan ………95

6.2. Saran ………..96

DAFTAR PUSTAKA ………..97

BIODATA PENULIS ………..99

(12)

xiv

LAMPIRAN ………101 Lampiran 1 : Wawancara

Lampiran 2 : Gambar Teknik

Lampiran 3 : Rencana Anggaran Biaya (RAB)

(13)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 - Dimensi Tempat Tidur Satu dan Dua Orang……… 25

Gambar 2.2 - Dimensi Area Dressing Table dan Desk………...………… 26

Gambar 2.3 - Dimensi Closet………...………... 27

Gambar 2.4 - Dimensi Area Wastafel………. 28

Gambar 2.5 - Dimensi Area Toilet……….. 28

Gambar 2.6 - Dimensi area Shower……… 29

Gambar 2.7 - Dimensi Area Bath-Up ………. 29

Gambar 2.8 - Lambang Kabupaten Pamekasan………..… 39

Gambar 2.9 - Wisata Api Tak Kunjung Padam………... 43

Gambar 2.10 - Karapan Sapi……… 44

Gambar 2.11 - Sapi Sonok………... 45

Gambar 2.12 - Monumen Arek Lancor………... 46

Gambar 2.13 - Tari Topeng Getak……….. 47

Gambar 2.14 - Orkes Sronen………... 48

Gambar 2.15 – Pecut dan Pecut Bolpoin………. 49

Gambar 2.16 - Celurit Hias………. 49

Gambar 2.17 - Pebatik Tulis di Kecamatan Proppo……… 49

Gambar 2.18 - Batik Tulis Pamekasan……… 49

Gambar 2.19 - Sapi Sonok……….. 50

Gambar 2.20 - Upacara Petik Laut……….. 51

Gambar 2.21 - Perspektif Tanean Lanjang……….. 51

Gambar 2.22 - Tanean lanjang, Rumah Adat Madura ………...………… 52

Gambar 2.23 - Lemari Motif Ukiran Madura ………. 52

Gambar 2.24 - Kurungan Ayam Motif Ukiran Madura ………..53

Gamabar 2.25 - Logo Hotel New Ramayana ………..53

(14)

xvi

Gambar 2.26 - Peta Lokasi ………..54

Gambar 2.27 - Tampak Luar hotel ………..55

Gambar 2.28 - Area Lobby Hotel ………....56

Gambar 2.29 – Receptionist ………57

Gambar 2.30 - Rumah Makan ……….57

Gambar 2.31 - Area Dapur ………..58

Gambar 2.32 - Kamar Hotel VVIP (Double Bed) ………...58

Gambar 2.33 - Toilet Kamar Hotel VVIP ………...58

Gambar 2.34 - Kamar Hotel VIP 1 (Double Bed) ………...59

Gambar 2.35 - Kamar Hotel VIP I (Single Bed) ……….59

Gambar 2.36 - Kamar Hotel VIP II (Double Bed) ………..60

Gambar 2.37 - Tampak Depan Aula ………...60

Gambar 2.38 - Aula Hotel ………...60

Gambar 2.39 - Area Parkir Hotel ………61

Gambar 2.40 - Gazebo Taman Hotel ………...61

Gambar 2.41 - Gazebo Security Hotel ……….62

Gambar 4.1 – Zoning Denah Eksisting Lantai 1 ……….74

Gambar 4.2 – Zoning Denah Eksisting Lantai 2 ……….75

Gambar 4.3 – Diagram Matrix ………75

Gambar 4.4 – Bubble Diagram ………76

Gambar 4.5 – Denah Alternatif 1 ………77

Gambar 4.6 – Denah Alternatif 2 ………77

Gambar 4.7 – Denah Alternatif 3 ………78

Gambar 4.8 – Skema Konsep Warna ………..79

Gambar 4.9 – Konsep Lantai ………...80

Gambar 4.10 – Konsep Dinding ………..80

(15)

xvii

Gambar 4.11 – Konsep Plafon ………81

Gambar 4.12 – Konsep Pencahayaan ………..81

Gambar 4.13 – Konsep Funitur ………...82

Gambar 4.14 – Konsep Elemen Estetis ………...82

Gambar 4.15 – Konsep Keleluasan Bukaan Ruang ………83

Gambar 5.1 – Layout Denah Terpilih ……….85

Gambar 5.2 – Layout Denah Keseluruhan ………..86

Gambar 5.3 – Denah Ruang Terpilih 1 (Saghara Lobby) ………...87

Gambar 5.4 – View Receptionist Saghara Lobby ………...88

Gambar 5.5 – View Lounge Saghara Lobby ………...88

Gambar 5.6 – Denah Ruang Terpilih 2 (Kapottren Suite Room) ………89

Gambar 5.7 – View Teras Kapottren Suite Room ………...90

Gambar 5.8 – View Kamar Kapottren Suite Room ……….90

Gambar 5.9 – View Living Room Kapottren Room ………...91

Gambar 5.10 – View Bath Room Kapottren Suite Room ………...91

Gambar 5.11 – Denah Keseluruhan Raddhin Spa Room ………92

Gambar 5.12 – Denah Raddhin Spa Room ……….92

Gambar 5.13 – View 1 Raddhin Spa Room ………93

Gambar 5.14 – View 2 Raddhin Spa Room ………..94

Gambar 5.15 - View 3 Raddhin Spa Room ………..94

(16)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 - Karakter Pengunjung Hotel………. 22

Tabel 2.2 - Jamu Ramuan Madura Kabupaten Pamekasan……… 31

Tabel 2.3 - Prinsip dan Kriteria Ekowisata……… 35

Tabel 2.4 - Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Pamekasan……….. 39

Tabel 2.5 - Perkembangan Penduduk Miskin Kabupaten Pamekasan………... 40

Tabel 2.6 - Potensi Obyek wisata Kabupaten Pamekasan………. 42

Tabel 2.7 - Kesenian Kabupaten Pamekasan………. 46

Tabel 2.8 - Kerajinan Kabupaten Pamekasan……… 47

Tabel 2.9 - Galeri Batik Kabupaten Pamekasan……… 50

Tabel 4.1 – Rangkuman Hasil Analisa….……….. 72

Tabel 4.2 – Konsep Rancangan………..……… 73

Tabel 4.3 – Analisa Kebutuhan Ruang……… 76

Tabel 4.4 – Weighted Method………. 78

(17)

xix

DAFTAR SKEMA

Bagan 2.1 - Penzoningan Area Privat, Publik dan Semi Publik pada Hotel……… 21

Bagan 2.2 - Penzoningan Area Servis pada Hotel……… 21

Skema 3.1 - Diagram Alur Metode Riset……….. 68

Skema 3.2 - Diagram Alur Pendahuluan……… 69

Skema 3.3 - Diagram Metode Pencarian Data……… 70

Bagan 4.1 – Objek Desain……….. 72

(18)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa Negara. Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia meningkat 11%

dibandingkan tahun sebelumnya.

Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata Indonesia. Alam Indonesia sangat indah sehingga indonesia menjadi tujuan wisata alam.

Tempat wisata alam di Indonesia didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat. Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis.

Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penduduk yang paling banyak.

Namun, provinsi ini memiliki pesona wisata yang unik dan menarik. Daya tarik tujuan wisata yang ada diantaranya : wisata alam, wisata bahari, wisata seni dan budaya, wisata rohani dan wisata kuliner. Salah satu daerah yang paling menarik dikunjungi adalah Pulau Madura.

Pulau Madura terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura terdiri dari 4 kabupaten, yaitu kabupaten Bangkalan, kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. Di setiap kabupaten memiliki obyek wisata yang menarik. Seperti obyek wisata alam, wisata bahari, wisata seni dan budaya dan wisata rohani. Salah satu budaya Madura yang memiliki ciri khas kuat adalah kerjinan batik Madura. Dengan keunggulan tersebut, batik Madura merupakan hasil kerajinan local yang menjadi komoditi unggulan pariwisata Pulau Madura.

Kabupaten Pamekasan adalah ibu kota Pulau Madura. Wisata Kabupaten Pamekasan memilki pesona yang mampu menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk dikunjungi. Obyek-obyek wisata yang dimilki Kabupaten Pamekasan ialaha wisata alam, seni dan budaya dan bahari. Obyek wisata dengan corak budaya masyarakat yang beraneka ragam merupakan aset potensial untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah. Guna

(19)

2

menunjang sarana dan prasarana pariwisata yang merupakan potensi daerah, secara tidak langsung menuntut pengadaan jasa khususnya penginapan dan rumah makan.

Obyek wisata yang beraneka ragam dan menarik serta ditunjang oleh masyarakat dengan ciri khas budayanya, merupakan daerah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah ekowisata. Ekowisata merupakan suatu kegiatan wisata yang bertanggung jawab terhadap pelestarian alam, adat dan budaya yang berlaku di daerah tersebut. Bentuk dari tanggung jawab tersebut adalah upaya pelestarian lingkungan (alam dan kebudayaan) dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemberdayaan industri rumah tangga.

Beberapa contoh upaya ekowisata yang sudah diterapkan dibeberapa Negara berkembang ialah pelestarian lingkungan (alam dan budaya), peningkatan partisipasi masyarakat, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal. Pengembangan ini selalu sejalan dengan dua prinsip dasar ekowisata, yaitu memberi keuntungan ekonomi langsung kepada masyarakat lokal serta turut andil dalam pelestarian alam.

Hotel New Ramayana merupakan hotel keluarga dan wisata yang terletak di Kabupaten Pamekasan memiliki potensi sebagai sarana program ekowisata. Hotel New Ramayana terletak ditengah kota Kabupaten Pamekasan. Lingkungan hotel dekat dengan obyek wisata maupun rumah usaha para penduduk.

Hotel New Ramayana menyediakan kamar hotel sebanyak 36 kamar, yang ditunjang oleh sarana rumah makan, aula dan parkir yang cukup luas. Hotel New Ramayan merupakan salah satu hotel terbaik di pamekasan.

1.2. Definisi Judul Tugas Akhir Desain Interior

“Desain Interior Hotel New Ramayana di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura.”

Pengertian dari judul tersebut adalah : - Desain

Terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup manusia, serta merupakan cerminan budaya zamannya. (Agus Sachari, Paradigma Desain Indonesia, 1986:69)

- Interior

(1) Bagian dalam gedung (ruang,dsb) (2) tatanan perbot (hiasan, dsb.) di dalam ruang dalam

(20)

3

(2) gedung dsb. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) - Hotel New Ramayana

Tempat perisitirahatan keluarga dan wisata yang berdiri pada tahun 2004 ini terletak di jalan P. Trunojoyo 88, Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Indonesia. Luas area hotel 2075 m2 dengan jumlah kamar 36 kamar.

Fasilitas penunjang hotel adalah rumah makan, aula, lahan parkir yang cukup luas dan koneksi WIFI gratis bagi pengunjung hotel. (Company Profile Hotel new Ramayana)

- Kabupaten Pamekasan

Sebuah kabupaten di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Madura di selatan, Kabupaten Sampang di barat, dan Kabupaten Sumenep di timur. Kabupaten Pamekasan terdiri atas 13 kecamatan, yang dibagi lagi atas 178 desa dan 11 kelurahan. Pusat pemerintahannya ada di Kecamatan Pamekasan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pamekasan) - Pulau Madura

Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.168 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk hampir 4 juta jiwa. Jembatan Nasional Suramadu merupakan pintu masuk utama menuju Madura, selain itu untuk menuju pulau ini bisa dilalui dari jalur laut ataupun melalui jalur udara.

Pulau Madura bentuknya seakan mirip badan Sapi, terdiri dari empat Kabupaten, yaitu : Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Pulau Madura didiami oleh suku Madura yang merupakan salah satu etnis suku dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20 juta jiwa.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_madura) - Sebagai

Kata depan untuk menyatakan jadi (menjadi). (Kamus Besar Bahasa Indonesia) - Hotel

Bangunan berkamar banyak yg disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan; bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

(21)

4 - Ekowisata

Ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat. (The International Ecotourism Society, 1990)

- Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok dari generasi ke generasi. Budaya adalah pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak dan luas.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya) - Madura

Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa. (http://infomadura.wordpress.com/tentang- madura/)

Sehingga dapat disimpulkan judul “Desain Interior Hotel New Ramayana di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura” adalah perencanaan untuk mendapatkan konsep rancangan baru pada elemen-elemen bagian dalam ruang Hotel New Ramayana yang terletak di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura yang ditujukan sebagai tempat peristirahatan penunjang wisata yang berupaya melestarikan seni, adat dan budaya serta lingkungan dan meningkatankan kesejahteraan masyarakat sekitar.

1.3. Permasalahan 1.3.1. Identifikasi Masalah

Pulau Madura memilki budaya dan obyek wisata sangat menarik. Khususnya Kabupaten Pamekasan sebagai ibu kota Pulau Madura. Sarana berupa Jembatan Suramadu telah dibangun untuk mempermudah akses wisatawan maupun investor datang ke Madura.

Namun sampai saat ini pertumbuhan ekonomi maupun pariwisata belum mengalami perubahan yang signifikan. Walau obyek wisata dan budaya Madura memilki nilai keindahan dan keunikan yang tinggi.

Salah satu faktor yang menghambat pengembangan program wisata di Kabupaten Pamekasan adalah sikap dan pola pikir masyarakat setempat. Dimana mereka masih

(22)

5

menjunjung harga diri yang tinggi dan sulit untuk menerima masukan atau perubahan dilingkungannya. Upaya dalam mengubah pola pikir tersebut adalah dengan program ekowisata.

Sarana untuk menunjang pariwisata Kabupaten Pamekasan juga belum maksimal.

Seperti halnya Hotel New Ramayana. Hotel New Ramayana merupakan hotel keluarga dan wisata. Hotel ini merupakan hotel terbaik di Kabupaten Pamekasan. Hotel ini berusaha mengangkat budaya Madura dalam desain dan arsitektur, namun penerapan unsur budaya Madura belum terlihat jelas. Sirkulasi area hotel belum cukup efektif dan efisien. Hal tersebut dapat terlihat dari penataan dan pembagian ruang yang kurang terencana. Begitupula dengan fasilitas penunjangnya. Desain furniture kurang selaras dengan konsep desain hotel secara keseluruhan sehingga mengurangi kesatuan konsep desain hotel.

1.3.2. Batasan Masalah

 Menghadirkan unsur-unsur budaya Madura yang dikembangkan dan diterapkan dalam desain interior.

Memperhatikan standard desain pada hotel bintang 3.

Desain Hotel menunjang program ekowisata.

Hotel New Ramayana sebagai corporate identity dalam tugas akhir desain interior.

1.3.3. Rumusan Masalah

Hotel sebagai sarana bagi para wisatawan dan nilai tambah pariwisata daerah memilki peranan yang penting. Dalam tugas akhir desain interior ini diharapkan memahami dan memecahkan permasalahan. Adapun rumusan masalahnya sebgai berikut :

1. Bagaimana merancang interior hotel sehingga memilki standard interior hotel bintang 3?

2. Bagaimana menjadikan interior Hotel New Ramayana sebagai media promosi Kabupaten Pamekasan bagi para wisatawan?

3. Bagaimana upaya sirkulasi dan pembagian area sehingga dapat menunjang efektifitas dan kenyamanan bagi pengunjung Hotel New Ramayana?

4. Bagaimana merancang interior hotel yang tidak hanya memberikan kepuasan bagi pengunjungnya namun juga bagi masyarakat sekitar hotel?

(23)

6 1.4. Tujuan dan Manfaat

1.4.1. Tujuan

1. Menghadirkan elemen interior dengan sentuhan budaya Madura.

2. Merencanakan sirkulasi dan pembagian area yang optimal sehingga menunjang efektifitas dan kenyamanan pengunjung Hotel New Ramayan.

3. Merencanakan fasilitas penunjang Hotel New Ramayana berdasarkan kebutuhan pengunjung dengan sentuhan interior budaya Madura.

4. Merencakan Hotel New Ramayana sebagai hotel penunjang promosi program ekowisata di Pamekasan.

1.4.2. Manfaat

1. Membantu mengenalkan budaya Madura dengan mengaplikasikannya pada interior hotel

2. Meningkatkan perekonomian daerah Kabupaten Pamekasan dengan menjadikan Hotel New Ramayana sarana akomodasi ekowisata.

3. Menghadirkan suatu konsep hotel yang dapat menjadi alternatif konsep desain hotel yang baru dengan menampilkan budaya Madura pada desain interior hotel.

4. Membantu program pemerintah dalam mempromosikan budaya Madura dan program ekowisata.

1.5. Ruang Lingkup Desain

Tugas akhir desain interior ini melingkupi interior Hotel New Ramayana dan fasilitas penunjangnya, dengan memeperhatikan :

1. Penataan ruang-ruang yang dibutuhkan.

2. Pengaplikasian elemen-elemen desain (bentuk, warna, tekstur).

3. Pengaplikasian elemen-elemen interior (dinding, lantai, atap, penghawaan, pencahayaan).

4. Pengaplikasian elemen-elemen pendukung interior (furniture dan elemen estetis)

1.6. Metodelogi Desain 1.6.1. Pengumpulan Data

a. Observasi Lapangan

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya lingkungan Hotel New Ramayana sehingga dapat memperoleh gambaran tentang kondisi dan

(24)

7

kebutuhan yang ideal. Serta meganalisa obyek wisata dan kerajinan rumah tangga daerah sekitar hotel sebagai penunjang program ekowisata.

Observasi ke beberapa hotel yang menerapkan budaya pada desain interiornya juga penting untuk menganalisa serta mencari perbandingan sehingga mampu merumuskan keunggulan-keunggulan yang akan diterapkan pada desain interior Hotel New Ramayana.

Observasi pada daerah ekowisata yang terdapat penginapannya sebagai salah satu obyek pembanding dilakukan untuk menganalisa serta mencari keunggulannya sehingga dapat memperoleh gambaran tentang kebutuhan fasilitas pada hotel ekowisata.

b. Wawancara

Pemilik Hotel New Ramayana

Untuk mengetahui tentang visi misi, padangan kedepan dan sejarah berdirinya Hotel New Ramayana serta menganalisa tentang standar yang dimilki Hotel New Ramayana sebagai bahan pertimbangan dalam mendesain.

Karyawan Hotel New Ramayana

Untuk mengetahui harapan dan tanggapan tentang Hotel New Ramayana

Pengguna

Untuk mengetahui harapan dan tanggapan tentang Hotel New Ramayana

c. Survey

Survey berupa wawancara secara langsung dalam penelitian lapangan kepada para pengunjung dan pengelola atau karyawan Hotel New Ramayana, dalam hal untuk mengetahui harapan dan tanggapan tentang Hotel New Ramayana.

d. Dokumentasi

Dokumentasi hotel dilakukan untuk memanfaatkan dokumen tertulis, gambar, foto, video atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan hotel untuk penganalisaan lebih lanjut.

(25)

8 e. Studi Literatur

Studi literatur ini merupakan studi kasus yang diperoleh dari data sekunder yakni data dari perusahaan, literature, internet, buku dan majalah berkenaan tentang :

1. Hotel bintang 3 2. Ekowisata

3. Pariwisata Pulau Madura khususnya kabupaten Pamekasan 4. Karakter budaya Madura

5. Anthropometri dan Ergonomi

Data sekunder ini dijadikan landasan atau dasar dalam membuat konsep rancangan desain interior Hotel New Ramayana.

1.6.2. Tahap Analisa Data

Pada bab ini membuat judul-judul sub bahasan sesuai hal-hal yang akan didesain,dimana masing-masing sub bahasan berupa :

a. Analisa Pengguna dan Kebutuhan Fasilitas

Analisa sifat pengguna dan kebutuhan fasilitas yang diperlukan bagi pengguna tiap ruang agar dapat secara optimal melakukan aktivitasnya. Hal ini berkaitan tentang siapa saja pengguna ruang dan aktifitas apa saja yang dilakukan.

b. Analisa Kebutuhan dan Sifat Ruang

Analisa tentang kebutuhan ruangan yang berbeda dalam Hotel New Ramayana dan disesuaikan dengan sifat, aktifitas dan pengguna ruang.

c. Analisa Hubungan Antar Ruang

Analisa tentang hubungan antar ruang satu dengan ruang lainnya, mengenalisa kedektan ruang satu dengan ruang lainnya sesuai dengan runtutan aktifitas yang terjadi didalam hotel agar terciptanya desain yang optimal.

d. Analisa Sirkulasi Ruang

Analisa tentang sirkulasi yang akan diterapkan dan disesuaikan dengan aktifitas yang terjadi di dalam Hotel New Ramayana.

(26)

9 e. Analisa Bentukan Interior

Analisa tentang bentukan interior yang sesuai dengan standar hotel bintang 3 yang dipadukan dengan budaya Madura.

f. Analisa Warna

Menganalisa warna-warna yang sesuai dengan corporate image perusahaan dan disesuaikan dengan budaya Madura.

g. Analisa Material

Analisa tentang material yang sesuai dengan interior hotel bintang 3 yang dipadukan dengan budaya Madura namun tetap ramah lingkungan.

h. Analisa pencahayaan

Analisa tentang pencahayaan yang sesuai dengan standar dalam setiap ruangan yang ada di dalam Hotel New Ramayana.

i. Analisa Penghawaan

Anlaisa tentang penghawaan yang sesuai dengan standar dalam setiap ruangan yang ada di dalam Hotel New Ramayana.

j. Analisa Furnitur Ruang

Analisa tentang bentukan, warna dan material furnitur yang menjadi pengisi interior maupun fasilitas pendukung Hotel New Ramayana yang disesuaikan dengan budaya Madura.

k. Analisa Elemen Estetis

Analisa elemen estetis yang sesuai dengan interior hotel dengan budaya Madura.

l. Analisa Utilitas Ruang

Analisa tentang utilitas yang dibutuhkan Hotel New Ramayana untuk menunjang fungsi-fungsi pendukung di dalam hotel.

(27)

10 1.7. Sistematika Penyusunan Laporan

Untuk mengetahui gambaran ringkas mengenai isi laporan tugas akhir Desain Interior ini, dan mempermudah pemahamannya, maka dalam pembahasan laporan tugas akhir desain interior ini dibagi dalam beberapa bab yang dirinci sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini tercantum latar belakang permasalahan tentang kondisi Hotel New Ramayana. Terdapat gambaran umum penelitian, perumusan masalah yang menjelaskan pokok dari masalah yang dihadapi, tujuan penelitian, manfaat dan metode desain.

BAB 2 : Tinjauan Pustaka, Studi Eksisting dan Obyek Pembanding

Bab ini berisi teori-teori pendukung yang di pakai sebagai landasan atau acuan yang menunjang dalam mengumpulkan data, mengolah data, menganalisa data yang diperoleh dan dipakai untuk mencari alternatif pemecahan masalah. Bab ini berisikan pengumpulan data-data dari Hotel New Ramayana dan obyek pembandingnya. Baik hasil pengamatan pribadi, observasi, literature maupun hasil wawancara dan kuisioner.

BAB 3 : Metodelogi Desain

Dalam bab ini berisi metode desain yakni pengumpulan data-data, baik data primer maupun data sekunder yang ada. Data tersebut berupa hasil pengamatan pribadi, dokumentasi, literature maupun hasil wawancara serta kuisinoer.

BAB 4 : Konsep Desain

Setelah data-data yang diperlukan sudah terkumpul, maka selanjjtnya data diolah dan dianalisa. Analisa data dilakukan untuk mencari konsep desain interior Hotel New Ramayana yang sesuai dan diharapkan mampu mengatasi masalah dan menciptakan suatu hal yang baru dan dapat dijadikan daya tarik bagi Hotel New Ramayana.

BAB 5 : Desain Akhir

Pengembangan desain dilakukan untuk mencapai hasil akhir sebuah desain atau final design.

(28)

11 BAB 6 : Penutup

Berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan tersebut merupakan gambaran umum seluruh rancangan dalam tugas akhir desain interior Hotel New Ramayana di Pamekasan, Pulau Madura sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura beseta saran- saran yang mendukung rancangan Hotel New Ramayana.

Lampiran

Lampiran adalah bagian akhir dari buku laporan tugas akhir. Lampiran berisi lembar- lembar gambar kerja, RAB (Rencana Anggaran Biaya),dll.

(29)

12

- Halaman Ini Senagaja Dikosongkan -

(30)

13 BAB 2 STUDI PUSTAKA

Kajian Umum

Pemahaman terhadap riset desain interior Hotel New Ramayana dapat dicapai melalui tinjauan dari berbagai pustaka yang merupakan acuan dalam proses riset desain interior.

2.1. Studi Hotel

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hotel adalah bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan; bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum.

Pengertian hotel menurut SK Menparpostel Nomor KM34/HK 103/MPPT1987 :

“Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makanan dan minuman, serta jasa lainnya untuk umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah”.

Pengertian hotel dapat disimpulkan dari beberapa definisi diatas yaitu, hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum dan dikelola secara komersil.

2.1.1 Studi Hotel Bintang Tiga (***)

Di Indonesia, klasifikasi hotel dilakukan dengan sistem bintang. Dimulai dari bintang satu sampai bintang lima. Menurut surat Keputusan Menteri Perhubungan Indonesia No. PM 10/PW 301/PHB-17 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu:

(31)

14

a. Persyaratan umum, antara lain kondisi bangunan dan kelengkapan fasilitas.

b. Bentuk pelayanan yang diberikan.

c. Jumlah kamar yang tersedia.

d. Letak atau keadaan lokasi.

2.1.1.1 Kriteria Fasilitas Hotel Bintang Tiga (***)

Hotel kelas bintang tiga mempunyai kondisi sebagai berikut:

1. Umum

Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restoran, kamar tidur dan function room.

2. Bedroom

a. Terdapat minimum 20 kamar standar dengan luas 22 m/kamar b. Terdapat minimim 2 kamar suite dengan luas 44 m/kamar c. Tinggi minimum 2.6 m tiap lantai

3. Dining room

Bila tidak berdampingan dengan lobby, maka harus dilengkapi dengan kamar mandi/WC sendiri.

4. Bar

a. Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi AC dengan suhu 24˚C.

b. Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m.

5. Ruang fungsional

a. Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar.

b. Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby.

c. Terdapat pre function room.

(32)

15 6. Lobby

a. Mempunyai luasan minimum 30 m² b. Dilengkapi dengan lounge.

c. Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan d. Lebar koridor minimum 1,6 m.

7. Drug store

a. Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro perjalanan.

b. Airline agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon.

c. Tersedia poliklinik.

d. Tersedia paramedis.

8. Sarana rekreasi dan olah raga

a. Minimum 1 buah dengan pilihan tenis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik atau taman bermain anak.

b. Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak.

9. Utilitas penunjang

a. Terdapat transportasi vertikal mekanis.

b. Ketersediaan air bersih minimum 500 liter/ orang/ hari.

c. Dilengkapi dengan instalasi air panas/ dingin.

d. Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal.

e. Tersedia PABX (Private Automatic Branch Exchange) f. Dilengkapi sentral video/TV, radio, paging, carcall.

(33)

16 2.1.1.2 Jenis dan fasilitas Standar Kamar Tidur

Pada hotel, ruang tidur merupakan ruang privat yang perlu diperhatikan untuk memenuhi tuntutan kenyamanan dan privatisasi tamu. Aspek efisiensi juga harus diperhatikan sehingga tamu merasa betah menginap di hotel tersebut. Adapun klasifikasi kelas kamar pada sebuah hotel adalah :

1. Standard room

Jenis kamar yang tersedia untuk dua orang penghuni dengan kondisi, berisi satu tempat tidur double (double bed) atau dua tempat tidur dan fasilitas yang tersedia di dalam kamar tersebut berlaku umum di semua hotel.

2. Deluxe room

Jenis kamar dengan fasilitas yang lebih baik dari kamar standar, misalnya dengan ukuran kamar lebih besar dan tambahan fasilitas, seperti televisi, lemari es, dll.

3. President suite room

Jenis kamar paling mahal dalam suatu hotel, tersedia untuk 2-3 atau lebih penghuni dengan kondisi berisi dua atau tiga kamar lebih dengan ukuran kamar lebih besar, luas, mewah dan lebih lengkap dengan fasilitas tambahan seperti ruang tamu, makan dan dapur kecil (kitchenette) serta mini bar. Tempat tidurnya terdapat double bed, twin bed atau bahkan single bed.

Adapun fasilitas standar yang terdapat pada masing – masing jenis kamar tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kamar mandi private (bathroom) dan perlengkapannya.

b. Tempat tidur (jumlah dan ukurannya sesuai dengan jenis).

c. Lemari pakaian (cupboard).

d. Rak untuk menyimpan koper (luggage rack).

e. Telepon, lampu, AC.

f. Radio dan Televisi.

g. Meja rias / tulis (dressing table) dan kursi.

(34)

17 h. Meja lampu.

i. Asbak, korek api, handuk, alat tulis (stationeries), dll.

2.1.1.3 Organisasi Fungsional Hotel Bintang Tiga (***)

Secara prinsip, hotel dapat dibagi menjadi 4 area aktivitas, antara lain : 1. Private area

Area ini merupakan area untuk kegiatan pribadi pengunjung, seperti kamar pada hotel.

2. Public area

Area ini merupakan area pertemuan antara yang melayani, yaitu karyawan dengan yang dilayani, yaitu tamu dan juga tamu dengan tamu lainnya.

3. Semi Public area

Area ini merupakan area untuk kegiatan para karyawan terutama karyawan administrasi, ruang rapat, zona di mana hanya orang-orang tertentu yang dapat memasukinya.

4. Service area

Area ini merupakan area khusus untuk karyawan, di sini segala macam pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung.

Secara fungsional, hotel mempunyai 2 bagian utama, antara lain:

1. Front of the house (sektor depan hotel)

Terdiri dari private area dan public area. Yang termasuk dalam area front of the house yaitu :

a. Guest Room

Kamar tamu, ruang tempat tamu menginap.

b. Public Space Area

Merupakan tempat dimana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan tema yang ingin disampaikan kepada tamunya. Daerah ini menjadi pusat kegiatan utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hal ini menjadi jelas bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya.

(35)

18 1) Lobby

Tempat penerima pengunjung untuk mendapatkan informasi, menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang berkaitan dengan penyewaan kamar. Ruang-ruang yang termasuk dalam lobby :

a) Entrance hall

Ruang penerima utama yang menghubungkan ruang luar atau main entrance dengan ruang-ruang dalam hotel. Bersifat terbuka dengan besaran ruang yang cukup luas.

b) Front desk / Reception desk

Terdiri atas ruang-ruang personil front desk yang berfungsi untuk memproses dan mengelola administrasi pengunjung.

c) Guest elevator

Sebagai sarana sirkulasi vertikal untuk para tamu dari lobby atau publik area menuju guest room atau fungsi lainnya di atas.

2) Sirkulasi

Merupakan hal penting dalam publik area yang berfungsi sebagai sarana untuk menghubungkan fungsi-fungsi di dalamnya untuk kegunaan pengunjung.

3) Seating Area

Menyediakan wadah bagi tamu untuk beristirahat atau sekedar berbincang-bincang.

Sarana ini sangat berguna untuk terjadinya kontak sosial di antara pengunjung.

4) Retail Area

Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pengunjung sehari-hari

5) Bell man

Sebagai sarana pelayanan kepada tamu yang baru datang atau hendak meninggalkan hotel dengan pelayanan berupa membawakan koper-koper pengunjung.

6) Support function

Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada si publik area, antara lain seperti toilet, telepon umum, mesin ATM dan lain-lain.

(36)

19 7) Consession space

Pada dasarnya ruang-ruang ini termasuk retail area, tetapi untuk hotel berbintang, ruang-ruang konsesi ini terpisah sendiri dan merupakan bagian dari publik area, yang antara lain terdiri dari:

a) Travel agent room

b) Perawatan kecantikan / salon c) Toko buku dan majalah d) Money changer

e) Souvenir shop f) Toko-toko khusus

8) Food and Beverages outlets

Yaitu area yang digunakan untuk menikmati makanan dan minuman berupa:

a) Restoran b) Coffee shop c) Lounge d) Bar

e) Ruang Serbaguna

Yaitu ruangan yang disediakan untuk berbagai macam pertemuan antara lain : 1. Pameran

2. Seminar

3. Pertemuan / pernikahan 9) Area rekreasi

Daerah yang dipergunakan oleh para pengunjung untuk berekreasi, berolahraga, santai dan lain-lain, yang antara lain:

a) Swimming pool

b) Food court

(37)

20 c) Retail area

d) Kolam dan kanal buatan

e) Amphitheatre dan Dancing Fountain f) Taman

g) Sarana olahraga h) Fitness

i) Spa dan Sauna

2. Back of the house (sektor belakang hotel)

Terdiri dari area servis. Yang termasuk back of the house yaitu:

a. Daerah dapur dan gudang (food and storages area)

Area ini merupakan gudang penyimpanan makanan dan minuman. Terdapat gudang kering dan gudang basah, disesuaikan dengan kebutuhan makanan dan minuman yang dimasukkan.

b. Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum (receiving, trash and general storage area)

Area ini merupakan tempat turun naiknya barang dari dan ke dalam mobil pengangkut.

c. Daerah pegawai / staff hotel (employees area)

Area ini merupakan ruang karyawan yang berisi loker untuk karyawan, gudang, dll.

d. Daerah pencucian dan pemeliharaan (laundry and housekeeping)

Untuk hotel berbintang, laundry berukuran cukup luas dan berfungsi sebagai tempat mencuci, mengeringkan, setrika dan mesin press yang digunakan untuk melayani tamu dan juga karyawan.

Pada area housekeeping, terdapat ruang kepala dan asisten departemen, gudang, tempat menjahit kain, sarung bantal, gorden, dll. Yang disiapkan untuk melayani tamu hotel.

e. Daerah mekanikal dan elektrikal (Mechanical and Engineering Area)

(38)

21

Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang berupa tangki dan pompa untuk menjaga sistem operasi mekanikal secara keseluruhan.

Yang harus diperhatikan adalah bahwa ruang publik juga harus berhubungan dengan ruang pelayanan dan mempunyai batas yang jelas, sehingga bagian publik tidak terganggu dengan aktivitas servis. Untuk itulah, penzoningan berdasarkan jenis area sangat penting.

(Bagan 2.1 dan 2.2)

Bagan 2.1 Penzoningan Area Privat, Publik dan Semi Publik pada Hotel Sumber : http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01129-

AR%20Bab2001.pdf

Bagan 2.2 Penzoningan Area Servis pada Hotel

Sumber : http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01129- AR%20Bab2001.pdf

(39)

22 2.1.1.4 Karakter Pengunjung Hotel

Menurut tujuan kedatangannya, pengunjung hotel terbagi dua, yaitu untuk tujuan bisnis dan wisata. Karakteristik pengunjung hotel dapat dibagi atas :

Tabel 2.1 Karakter Pengunjung Hotel

(40)

23 2.1.2 Studi Tentang Hotel Bisnis

1. Pengertian Hotel BIsnis

Hotel bisnis didefinisikan sebagai hotel yang banyak digunakan para usahawan, dimana hotel ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk para pebisnis. Biasanya terletak dipusat kota ataupun area bisnis dan berfungsi menyediakan fasilitas, layanan dan kemudahan akomodasi yang disesuaikan dengan karakter para pelaku bisnis.

2. Perkembangan Hotel Bisnis secara Umum

Dulunya, hotel hanya berfungsi sebagai tempat untuk menginap, tapi kini hotel telah memiliki fungsi ganda, dari tempat menginap, hingga sarana bisnis. Tidak sedikit hotel yang menyediakan sarana bisnis, terutama hotel - hotel berbintang. Hotel jenis ini dinamakan hotel bisnis. Pada hotel ini tersedia tempat yang dapat digunakan sebagai ruang pertemuan, ruang rapat, maupun ruang seminar. Para pebisnis bisa memanfaatkan hotel bisnis sebagai sarana untuk mempromosikan produk perusahaan, rapat kerja maupun seminar. Beberapa pertimbangan dalam memilih hotel sebagai tempat pertemuan atau rapat, yaitu:

1. Budget

Menentukan biaya yang akan diperlukan untuk menyewa ruang di hotel.

2. Fasilitas

Mengetahui kelengkapan fasilitas yang disediakan oleh pihak hotel.

3. Kapasitas

Memperkirakan jumlah peserta dan menyesuaikan terhadap kapasitas ruang hotel.

4. Lokasi

Mempertimbangkan kemudahan akses dan pencapaian.

3. Karakteristik Hotel Bisnis

Hotel bisnis memiliki berbagai karakteristik, di antaranya:

1. Memiliki fasilitas yang mendukung kegiatan bisnis seperti ballroom dan banquet hall.

2. Berada di pusat kota dan berdekatan dengan pusat bisnis dan perbelanjaan.

3. Keberadaannya dapat menaikkan prestise dan citra kota.

(41)

24 4. Karakteristik Tamu Hotel Bisnis

Usaha di bidang perhotelan mempunyai sasaran pelayanan jasa akomodasi bagi para pebisnis baik dari dalam maupun luar kota hotel tersebut, yang terdiri dari:

1. Pedagang 2. Pengusaha

3. Peserta konvensi / konferensi 4. Pejabat pemerintah, dll.

Karakteristik tamu hotel bisnis yaitu:

1. Bepergian seorang diri atau berkelompok 2. Menginap dalam jangka waktu relatif singkat

3. Ingin cepat menyelesaikan tugasnya, sehingga pertimbangan terhadap jarak pencapaian ke objek tujuan harus sedekat mungkin

4. Pertimbangan ekonomi dan fasilitas 5. Dalam hal ini, rekreasi tidak diprioritaskan

Secara umum, kaum pebisnis mempunyai karakter yang sangat efisien. Kualitas interaksi bisnis merupakan perhatian utama. Mereka berusaha menjalin interaksi sesingkat mungkin dan mencapai relasi seerat mungkin.

Interaksi bisnis dapat dilakukan di dalam dan luar hotel. Interaksi yang dilakukan di luar hotel menuntut tamu beraktivitas di luar dan memanfaatkan fasilitas hotel dalam waktu yang singkat, misalnya beristirahat. Interaksi yang dilakukan dalam lingkungan hotel menuntut disediakannya ruang yang nyaman, mempunyai privatisasi tinggi dan dapat mendukung proses relasi bisnis yang diinginkan. Kegiatan bisnis juga dapat dilakukan sambil makan, minum kopi, olahraga dan kegiatan santai lainnya. Untuk itu, hotel bisnis memerlukan fasilitas olahraga, bersantai, makan, minum dan tentunya fasilitas standar ruang pertemuan juga diperlukan.

(sumber : www.scribd.com/kriteria-fasilitas-hotel-bintang-3)

(42)

25 2.2. Studi Ergonomi

Fasilitas hotel tentu harus dapat mengakomodasi kebutuhan para tamunya, namun tidak hanya sekedar mengakomodasi tapi juga harus nyaman secara fisik dan psikologi sehingga dapat memuaskan tamu hotel yang sudah membayar mahal untuk mendapatkan fasilitas tersebut. Kenyamanan secara fisik dapat ditempuh dengan ergonomi.

2.2.1 Ergonomi Area Kamar Tidur Hotel

Berikut adalah gambar dimensi minimal tempat tidur untuk mendapatkan kenyamanan secara ergonomi.

Gambar 2.1 Dimensi Tempat Tidur Satu dan Dua Orang Sumber : Human Dimension For Interior Space

Berikut adalah dimensi minimal area dressing table dan desk pada kamar hotel untuk mendapatkan kenyamanan pada kamar hotel.

(43)

26

Gambar 2.2 Dimensi Area Dressing Table dan Desk Sumber : Human Dimension For Interior Space

Berikut adalah dimensi minimal closet pada kamar hotel untuk mendapatkan kenyamanan secara ergonomi.

(44)

27

Gambar 2.3 Dimensi Closet

Sumber : Human Dimension For Interior Space

2.5.2 Ergonomi Area Kamar Mandi Hotel

Berikut adalah dimensi minumal area wastafel agar mendapatkan kenyamanan secara ergonomi.

(45)

28

Gambar 2.4 Dimensi Area Wastafel Sumber : Human Dimension For Interior Space

Berikut adalah dimensi minimal area toilet agar mencapai kenyamanan secara ergonomi.

Gambar 2.5 Dimensi Area Toilet

Sumber : Human Dimension For Interior Space

(46)

29

Berikut adalah dimensi minimal area shower agar mencapai kenyamanan secara ergonomi.

Gambar 2.6 Dimensi area Shower Sumber : Human Dimension For Interior Space

Berikut adalah dimensi minimal area bath-up agar mencapai kenyamanan secara ergonomi.

Gambar 2.7 Dimensi Area Bath-Up Sumber : Human Dimension For Interior Space

(47)

30 2.3. Studi Tentang Spa

Spa merupakan singkatan dari Solus Per Aqua (Solus = pengobatan atau perawatan, per = dengan, aqua = air). Menurut Amrullah H. SInegar, spa adalah perawatan kesehatan dengan menggunakan sarana air. Perawatan spa pada dasarnya adalah perawatan yang menggunakan air, baik itu berupa rendaman air, air mengalir, pancuran disertai ramuan rempah-rempah atau memanfaatkan sumber air panas alami yang mengandung mineral tertentu yang dapat memberikan dampak memelihara atau memulihkan kesehatan.

2.3.1 Klasifikasi Spa

Berdasarkan Permenkes 1205/X/2004, spa dikategorikan berdasarkan jenis perawatan dan lokasinya. Kategori spa dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Health Spa

Spa yang tergolong dalam kategori ini adalah spa yang memberikan pelayanan yang bersifat promotif dan preventif. Yang termasuk dalam health spa adalah:

- Day spa : merupakan spa untuk pemulihan kesegaran tubuh dan pikiran yang dilakukan berkisar antara 1-4 jam atau 1 hari.

- Resort spa : merupakan pelayanan spa yang termasuk bagian dari pelayanan hotel yang berlokasi di kawasan wisata.

- Mineral spring spa : perawatan spa kategori ini terletak di sumber air mineral panas/dingin dengan melakukan proses berenda di air panas alami, lalu dilanjutkan dengan perawatan pijat dll.

- Destination spa : perawatan spa ini dilakukan dalam beberapa hari melalui serangkaian program latihan kebugaran dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat. Spa ini bertujuan untuk mengubah pola hidup sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

- Cruise Ship spa : perawatan spa profesional, fitness, wellness yang dinikmati diatas kapal pesiar.

- Club spa : perawatan spa yang terdapat di fasilitas pusat kebugaran dan dilengkapi dengan alat-alat untuk kegiatan fitness.

- Home spa : perawatan sapa ini bisa dinikmati di rumah. Kegiatan spa dirumah ini antara lain berendam di bathtub menggunakan essential oil, garam mandi dan lulur.

(48)

31

- Connoisseur spa : perawatan spa yang dilakukan disini adalah perawatan total.

Selain ini tamu juga dapat memesan makanan dan minuman yang tidak tertera di daftar menu. Perawatan seperti ini banyak di temui di Amerika, Meksiko dan Eropa.

- Resident spa : spa ini hampir sama dengan connoisseur spa, hanya saja tamu dapat melakukan kegiatan perawatan spa lengkap ini di dalam kamar penginapan.

Perawatan dapat dinikmati jika menginap di resort yang memiliki fasilitas resident spa.

2. Medical Spa

Jenis pelayanan ini adalah spa yang mencoba menggabungkan perawatan spa tradisional dengan teknologi perawatan kecantikan. Medical spa ini menyediakan perawatan fasilitas spa yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Dengan penekanan pada konsep rehabilitatif, spa jenis ini biasanya ditangani oleh dokter, fisioterapis, perawat dan terapis yang memiliki ilmu fisioterapi. Perawatannya terdiri dari facial diamond, microdermabration, detoksifikasi tubuh, chemical peeling, laser rejuvenation, laser hair removal, botox, cosmetic treatment, mesotheraphy slimming treatment.

2.3.2 Ramuan Tradisional Khas Madura

Ramuan tradisional khas Madura memang sudah terkenal khasiatnya. Ramuan diracik dari bahan herbal dan ramuan ini terdiri dari jamu dan lulur. Jamur sendiri terbagi dua jenis, yaitu jamu dalam bentuk pil dan jamu dalam bentuk serbuk untuk diminum. Banyak berbagai jenis jamu tradisional khas Madura dan khasiatnya. Biasanya jamu sering digunakan oleh para wanita Madura untuk menjaga kesehatan badannya atau biasa digunakan bagi wanita yang ingin menikah dan setelah melahirkan. Berikut adalah daftar penjual jamu di Pamekasan, Madura :

NO. NAMA

PENGUSAHA

NAMA IKOT A L A M A T TELEPON

1. Fachruzan, SH Mahkota Madura Jl. Kabupaten/ 71 2. Sumiyati BRB Grup Jl. Mesjid

Bagandan

(49)

32

NO. NAMA

PENGUSAHA

NAMA IKOT A L A M A T TELEPON

3. R. Ayu. Marwiyah Ibu Kasim Jl. Mesigit 4. Hj, Musrifatul

Jannah

Janor Koneng Jl, Pintu Gerbang

5. Hj. Nurhayati Pusaka Warisan Madura

Jl. Wahid Hasyim No. 17

6. Abdullah Sa’id K I A Jl. Cokroatmojo No. 99

7. Firdaus Mustika Madura Jl. Jokotole No. 20 A

8. Alwi Achmad Setia Jaya Jl. Balai Kambang 9. Mulyono Sekar Arum Jl. Ghazali

10. M. Hasan Basri Sekar Madu Jl. Stadion Gg.

VI/26

11. Siti Sholehah Ika Satria Jl. Raya Pegantenan

Tabel 2.2 Jamu Ramuan Madura Kabupaten Pamekasan

Sumber Data : Bagian Adm. Perekonomian Setda Kabupaten Pamekasan

Perawatan yang paling digemari wanita Madura adalah luluran. Rutinitas ini dilakukan untuk memanjakan tubuh dan untuk relaksasi. Biasanya dilakukan sebelum mandi dengan air kembang yang diberi campuran jeruk purut.

Luluran itu sendiri merupakan cara wanita Madura melepas dan mengangkat kulit mati dan membersihkan kulit dari berbagai kotoran yang menempel, baik debu maupun kotoran lain. Dengan luluran, pori-pori yang ada dikulit tubuh akan terbuka lebar hingga leluasa bernafas. Biasanya dilakukan sebulan sekali atau dua minggu sekali.

(50)

33

Luluran biasanya memakan waktu dua jam bahkan bisa lebih. Pasalnya, luluran tidak sekedar memborehkan ramuan ke sekujur tubuh kemudian menggosoknya, tetapi dibarengi dengan pemijatan ringan mulai dari jari-jari kaki hingga kepala. Tak heran jika banyak yang tertidur saking nikmatnya merasakan pijatan.

Bahan yang dipergunakan untuk luluran adalah: beras digiling dengan campuran daun pandan wangi, temu lawak, temu lathi, kunir putih, minyak zaitun dan madu. Temu lathi dan daun pandan wangi berfungsi memberikan sentuhan aroma wangi, minyak zaitun memberikan kelembaban pada kulit. Temu lawak dan kunir putih berfungsi membersihkan dan mengangkat sel-sel kulit mati. Sedangkan madu membantu menggantikan kulit yang mati dengan yang baru.

Untuk lebih membersihkan tubuh usai dilulur, tubuh yang telah direndam dengan bunga, juga dibersihkan dengan sabun. Sabun tradisional yang dibuat khusus itu terdiri dari campuran daun-daunan, rempah-rempah serta minyak zaitun. Tujuannya, selain agar tubuh bersih, kulit juga menjadi lembut dan bercahaya.

2.4 Studi Tentang Ekowisata 2.4.1 Definisi Ekowisata

Rumusan 'ecotourism' sebenarnya sudah ada sejak 1987 yang dikemukakan oleh Hector Ceballos-Lascurain yaitu sebagai berikut :

"Wisata alam atau pariwisata ekologis adalah perjalanan ketempat-tempat alami yang relatif masih belum terganggu atau terkontaminasi (tercemari) dengan tujuan untuk mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan, tumbuh-tumbuhan dan satwa liar, serta bentuk- bentuk manifestasi budaya masyarakat yang ada, baik dari masa lampau maupun masa kini."

Rumusan di atas hanyalah penggambaran tentang kegiatan wisata alam biasa.

Rumusan ini kemudian disempurnakan oleh The International Ecotourism Society (TIES) pada awal tahun 1990 yaitu sebagai berikut :

"Ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat”.

(51)

34

Definisi ini sebenarnya hampir sama dengan yang diberikan oleh Hector Ceballos- Lascurain yaitu sama-sama menggambarkan kegiatan wisata di alam terbuka, hanya saja menurut TIES dalam kegiatan ekowisata terkandung unsur-unsur kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahtraan penduduk setempat.

Ekowisata merupakan upaya untuk memaksimalkan dan sekaligus melestarikan pontensi sumber-sumber alam dan budaya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan yang berkesinambungan.

2.4.2 Ekowisata di Indonesia

Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan peninggalan sejarah, seni dan budaya yang sangat besar sebagai daya tarik pariwisata dunia. Ahli biokonservasi memprediksi bahwa Indonesia yang tergolong negara Megadiversity dalam hal keaneka ragaman hayati akan mampu menggeser Brasil sebagai negara tertinggi akan keaneka jenis, jika para ahli biokonservasi terus giat melakukan pengkajian ilmiah terhadap kawasan yang belum tersentuh.

Namun Demikian sampai saat ini Indonesia harus menanggung beban berat sebagai negara terkaya keaneka ragaman hayati di kawasan yang sangat sensitif, karena biota Indonesia tersebar di lebih dari 17,000 pulau. Oleh karena itu bukan saja jumlah populasi setiap individu tidak besar tetapi juga distribusinya sangat terbatas. Ini harus disadari oleh pemerintah, sehingga Indonesia harus merumuskan suatu kebijakan dan membuat pendekatan yang berbeda di dalam pengembangan sistem pemanfaatan keaneka ragaman hayatinya, terutama kebijakan dalam pengembangan pariwisata yang secara langsung memanfaatkan sumber daya alam sebagai aset. Pengembangan sumber daya alam yang non-ekstraktif, non- konsumtif dan berkelanjutan perlu diprioritaskan dan dalam bidang Pariwisata pengembangan seperti ekowisata harus menjadi pilihan utama.

2.4.2.1 Visi Ekowisata Indonesia

Melihat potensi yang dimiliki Indonesia, maka Visi Ekowisata Indonesia adalah untuk menciptakan pengembangan pariwisata melalui penyelenggaraan yang mendukung upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya), melibatkan dan menguntungkan masyarakat setempat, serta menguntungkan secara komersial. Dengan visi ini Ekowisata memberikan

(52)

35

peluang yang sangat besar, untuk mempromosikan pelestarian keaneka-ragaman hayati Indonesia di tingkat internasional, nasional, regional maupun lokal.

2.4.2.2 Tujuan Ekowisata Indonesia

Tujuan Ekowisata Indonesia sebagai berikut :

(1) Mewujudkan penyelenggaraan wisata yang bertanggung jawab, yang mendukung upaya- upaya pelestarian lingkungan alam, peninggalan sejarah dan budaya.

(2) Meningkatkan partisipasi masyararakat dan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat.

(3) Menjadi model bagi pengembangan pariwisata lainnya, melalui penerapan kaidah-kaidah ekowisata.

2.4.3 Prinsip dan Kriteria Ekowisata

Adapun prinsip dan kriteria ekowisata dijabarkan dalam table 2.9

PRINSIP EKOWISATA KRITERIA EKOWISATA

1. Memiliki kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan alam dan budaya, melaksanakan kaidah- kaidah usaha yang bertanggung jawab dan ekonomi berkelanjutan.

Memperhatikan kualitas daya dukung lingkungan kawasan tujuan, melalui pelaksanaan sistem pemintakatan (zonasi).

Mengelola jumlah pengunjung, sarana dan fasilitas sesuai dengan daya dukung lingkungan daerah tujuan.

Meningkatkan kesadaran dan apresiasi para pelaku terhadap lingkungan alam dan budaya.

Memanfaatkan sumber daya lokal secara lestari dalam penyelenggaraan kegiatan ekowisata.

Meminimumkan dampak negatif yang ditimbulkan, dan bersifat ramah lingkungan.

Mengelola usaha secara sehat.

Menekan tingkat kebocoran pendapatan (leakage) serendah-rendahnya.

(53)

36

Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

2. Pengembangan harus mengikuti kaidah-kaidah ekologis dan atas dasar musyawarah dan pemufakatan masyarakat setempat.

Melakukan penelitian dan perencanaan terpadu dalam pengembangan ekowisata.

Membangun hubungan kemitraan dengan masyarakat setempat dalam proses perencanaan dan pengelolaan ekowisata.

Menggugah prakarsa dan aspirasi masyarakat setempat untuk pengembangan ekowisata.

Memberi kebebasan kepada masyarakat untuk bisa menerima atau menolak pengembangan ekowisata.

Menginformasikan secara jelas dan benar konsep dan tujuan pengembangan kawasan tersebut kepada masyarakat setempat.

Membuka kesempatan untuk melakukan dialog dengan seluruh pihak yang terlibat (multi- stakeholders) dalam proses perencanaan dan pengelolaan ekowisata.

3. Memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.

Membuka kesempatan keapda masyarakat setempat untuk membuka usaha ekowisata dan menjadi pelaku-pelaku ekonomi kegiatan ekowisata baik secara aktif maupun pasif.

Memberdayakan masyarakat dalam upaya peningkatan usaha ekowisata untuk meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat.

Meningkatkan ketrampilan masyarakat setempat dalam bidang-bidang yang berkaitan dan menunjang pengembangan ekowisata.

Menekan tingkat kebocoran pendapatan (leakage) serendah-rendahnya.

4. Peka dan menghormati nilai- Menetapkan kode etik ekowisata bagi

(54)

37 nilai sosial budaya dan tradisi

keagamaan masyarakat setempat.

wisatawan, pengelola dan pelaku usaha ekowisata.

Melibatkan masyarakat setempat dan pihak- pihak lainya (multi-stakeholders) dalam penyusunan kode etik wisatawan, pengelola dan pelaku usaha ekowisata.

Melakukan pendekatan, meminta saran-saran dan mencari masukan dari tokoh/pemuka masyarakat setempat pada tingkat paling awal sebelum memulai langkah-langkah dalam proses pengembangan ekowisata.

Melakukan penelitian dan pengenalan aspek- aspek sosial budaya masyarakat setempat sebagai bagian terpadu dalam proses perencanaan dan pengelolaan ekowisata.

5. Memperhatikan perjanjian, peraturan, perundang-undangan baik ditingkat nasional maupun internasional.

Memperhatikan dan melaksanakan secara konsisten: Dokumen-dokumen Internasional yang mengikat (Agenda 21, Habitat Agenda, Sustainable Tourism, Bali Declaration dsb.).

GBHN Pariwisata Berkelanjutan, Undang- undang dan peraturan-peraturan yang berlaku.

Menyusun peraturan-peraturan baru yang diperlukan dan memperbaiki dan menyempurnakan peraturan-peraturan lainnya yang telah ada sehingga secara keseluruhan membentuk sistem per-UU-an dan sistem hukum yang konsisten.

Memberlakukan peraturan yang berlaku dan memberikan sangsi atas pelanggarannya secara konsekuen sesuai dengan ketentuan yang berlaku (law enforcement).

Membentuk kerja sama dengan masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Pengantar Tugas Akhir: Jurusan Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Surakarta. Biliar adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam kategori

Secara keseluruhan konsep yang diterapkan pada desain interior Hotel Bromo View and Restaurant adalah menciptakan desain interior hotel dengan perpaduan karakter

LaporanT ugas Akhir yang berjudul Desain Interior Bakery Center di Surakarta ini disusun sesuai dengan persyaratan akademis yang terdapat pada kurikulum

Laporan Tugas Akhir yang berjudul Desain Interior Boutique Centre di.. Surakarta ini disusun sesuai dengan persyaratan akademis yang terdapat pada kurikulum

Permasalahan yang akan dibahas dalam Desain Interior Museum Budaya Sasak di Mataram, Lombok – Nusa Tenggara Barat ini, yaitu (1) Bagaimana merancang

Konsep yang diterapkan pada desain interior hotel resort Papuma secara keseluruhan adalah menciptakan desain interior dengan suasana Jawa yang dapat menjadi solusi

interior Fashion and Beauty Centre dengan desain dan tema modern.. commit to user. sebagai konsep perancangan interior yang penerapan terletak

Tugas akhir ini berjudul Desain Interior Pusat Pengembangan Kerajinan Tekstil di Blora dengan Konsep Modern Tropis.. Artikel ini bertujuan memaparkan tentang Desain