• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi eksperimen dan pemodelan matematis efek socked time proses pack carburizing terhadap kekerasan permukaan baja karbon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi eksperimen dan pemodelan matematis efek socked time proses pack carburizing terhadap kekerasan permukaan baja karbon."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Prosiding Konferensi Na

26 – 27 Juni, 2014

Ketua Editor

:

Ainul Gh

Editor Pelaksana :

I Made G

I Ketut A

IG Tedd

Penyunting Ahli :

Prof.Dr.

Prof.Dr.

Prof.Dr.

Prof Joh

Prof. Dr

Dr Catu

Prof.Dr.

Dr. Ir. I

Dipublikasikan dan didistrib

Udayana, Kampus Bukit Jim

i

ISSN:

erensi Nasional Engineering Perhotelan

Ainul Ghurri, S.T., M.T., Ph.D.

I Made Gatot Karohika, S.T., M.T.

I Ketut Adi Atmika, S.T., M.T.

IG Teddy Prananda Surya, S.T., M.T.

Prof.Dr. Tjok Gd. Tirta Nindhia (UNUD)

Prof.Dr. ING Antara M.Eng. (UNUD)

Prof.Dr.Ir. IGB Wijaya Kusuma (UNUD)

Prof Johny Wahyuadi M, DEA (UI)

Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, ST,MT. (UNS)

Dr Caturwati (UNTIRTA)

Prof.Dr.Ing. Mulyadi Bur (Sekjen BKSTM)

r. I Wayan Surata, MErg (UNUD)

Hak Cipta @ 2014 oleh KNEP

Jurusan Teknik Mesin – Universi

Dilarang mereproduksi dan

bagian dari publikasi ini da

maupun media apapun tanpa s

Teknik Mesin – Universitas Uday

didistribusikan oleh Jurusan Teknik Mesin

ukit Jimbaran, Bali 80362, Indonesia.

N: 2338-414X

rhotelan V – 2014

KNEP V – 2014

Universitas Udayana.

dan mendistribusi

i ini dalam bentuk

tanpa seijin Jurusan

itas Udayana.

(3)

ii

!

"# "$ %

"&'(

) *

)

+

,

-

.

) *

)

+ /

(0

1

2" ) *

)

,

+

+ -

!

3

.

4 "&'(

5

. 1

.

6

,

,

.

7

8

'.

8

,

, 9:

:

,

,

,

,

,

,

,

*

,

,

.

".

8

,

,

,

.

;.

8

,

,

,

,

.

(.

!

8

,

,

,

, :91 :9 ,

,

.

2.

"

"#

8

,

,

,

.

#.

$

%

! $

8

<

,

,

<

.

9

#(

.

,

,

,

,

,

,

.

1

, +

, "' %

"&'(

,

(4)

iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

ii

Daftar Isi

iii

Makalah KNEP V - 2014

iii

Grup Engineering Perhotelan

EP 01

Sistem informasi geografis pemetaan hotel berbasis web - N.M.A.E.D. Wirastuti, I.G.A.K. Diafari Djuni, I.G.A.S. Antariksa

1

EP 02

Evaluasi sistem pengelolaan limbah cair dengan proses biofilter anaerob-aerob dari industri perhotelan di Bali - Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati

11

Grup Konversi Energi

KE 01

Analisis pengaruh posisi percabangan pipa distribusi reservoir terhadap kerugian head total instalasi - H. Nasaruddin Salam

17

KE 02

Uji kinerja motor diesel menggunakan biowater diesel terbuat dari virgin coconut oil - Annisa Bhikuning dan Reandy Ferdinanto

27

KE 03

Kajian simulasi koefisien perpindahan panas konveksi dan distribusi temperatur aliran fluida pada counterflow heat exchanger dengan pipa spiral menggunakan solidworks - Sri Poernomo Sari dan Sandy Suryady

33

KE 04

Paradigma dan peluang konservasi energi pada gedung komersial - I Made Astina, Anugrah Erick Eryantono, Febryansyah

41

KE 05

Pengaruh model turbulensi pada analisis penggunaan blowing terhadap hambatan aerodinamika model kendaraan - Rustan Tarakka, Jalaluddin, Baharuddin Mire, Muhammad Noor Umar

53

KE 06

Kaji eksperimental pengaruh variasi ketebalan isolator terhadap efisiensi tungku biomassa berbahan serbuk gergaji kayu - Ismail Thamrin dan Andriansyah

61

KE 07

Analisis laju aliran minyak pelumas pada bantalan jurnal dengan metode elemen hingga - Irsyadi Yani dan Hasan Basri

67

KE 08

Pengaruh jumlah tingkat destilasi kontinyu terhadap kualitas dan kapasitas produksi arak bali sebagai bahan bakar alternatif - IGK Sukadana, IGN Putu Tenaya

73

KE 09

Pengujian efisiensi kompor biomassa sederhana dengan debit airan udara yang bervariasi - Ahmad Maulana K.

(5)

iv

KE 10

Analisis performansi kolektor surya pelat datar untuk pemanas air dengan sumber energi matahari - Ketut Astawa, Nengah Suarnadwipa, IGK Dwijana

85

KE 11

Perbandingan dampak pemakaian campuran minyak goreng bekas dengan solar terhadap emisi gas yang ditimbulkannya - Dewin Purnama, Richard A.M. Napitupulu

91

KE 12

Drag reduction suspense bakteri selulosa pada aliran crude oil dalam pipa spiral - Yanuar, Kurniawan, Rendi, Habib, Edwin, Vaul

97

KE 13

Penggunaan minyak goreng bekas untuk kompor bertekanan - I Ketut Gede Wirawan 105

KE 14

Pengaruh pemanasan bahan bakar dengan media radiator terhadap emisi gas buang - IGN Putu Tenaya, IGK Sukadana, I Wayan Marlon Managi

109

KE 15

Potensi tenaga air di Kabupaten Buleleng - Bali - Made Suarda 117

KE 16

Simulasi sistem pengering biji kopi dengan menggunakan energi surya - Isa Abdillah 125

KE 17

Potensi biogas dari substrat bio-limbah perhotelan - I Nyoman Suprapta Winaya, I Gusti Ngurah Putu Tenaya, I Made Agus Putrawan

131

KE 18

Potensi pemanfaatan energi terbuang pada chiller dalam upaya mengoptimalkan energi perhotelan - Suarnadwipa, Gunawan Tista, Wendya S

137

KE 19

Unjuk kerja destilasi air energi surya dengan penambahan kondensor pasif - I Gusti Ketut Puja, Mayang Kapita, FA Rusdi Sambada

143

KE 20

Pengaruh bentuk penampang ring yang diletakkan pada permukaan silinder terhadap koefisien drag - Si Putu Gede Gunawan Tista dan Ainul Ghurri

151

KE 21

Sintesis dan uji angka ester biodiesel jelantah minyak kelapa - Ni Made Suaniti, I Wayan Bandem Adnyana

159

KE 22

Pengaruh jarak pitch longitudinal pengganggu aliran tersusun staggered terhadap performa kolektor surya pemanas udara - Made Sucipta, I Putu Surya Pandita, Ketut Astawa

163

KE 23

Konduktivitas termal papan partikel sekam padi dan jerami - Effendy Arif, Syamsul Arifin, Rombe Allo

169

KE 24

(6)

v

Grup Teknologi Pengujian dan Pengembangan Material

TPPM 01

Defusifitas unsur aluminium dengan unsure Fe pada baja cetakan guna menghindari fenomena die soldering - Abdul Hay, Ilyas Djamal, Haerul Arsyad

187

TPPM 02

Studi eksperimen dan pemodelan matematis efek socked time proses pack carburizing

terhadap kekerasan permukaan baja karbon - AAIA Sri Komaladewi, I Dewa Made Krisnha Muku, DNK Putra Negara

193

TPPM 03

Laju korosi dan kekuatan pipa komposit baja karbon-tembaga dalam air laut - Johannes Leonard

199

TPPM 04

Pengaruh wetting agent terhadap densitas komposit matriks keramik Al2O3/Al Produk DIMOX - G. N. Anastasia Sahari

205

TPPM 05

Pembuatan dan karakterisasi material komposit matriks logam paduan Al-4%Mg dengan penguat serbuk SiC menggunakan metode stir casting - Abdul Aziz

211

TPPM 06

Pengaruh temperatur sintering pada penambahan penguat SiCw dan Al2O3 partikel terhadap karakteristik aluminium matrik komposit - Ketut Suarsana

219

TPPM 07

Aplikasi program MatlabTM pada perhitungan dan penentuan komposisi bahan penyusun rem komposit - Agus Triono, IGN Wiratmaja Puja, Satryo Soemantri B., Aditianto R., Bagus B.

227

TPPM 08

Analysis on pulling and bending strength of composite having stengthener of peneapple leaf fibre – epoxy by using alkalinity - Hammada Abbas, Reinyelda D. Latuheru, Abdul Hay

233

TPPM 09

Sifat Compression pada honeycomb sandwich structure dengan reinforcement serat alam - Sofyan Djamil dan Patrick Kusworo

239

TPPM 10

Distribusi kekerasan dan total case depth baja karbon rendah setelah proses pack carburizing - Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, I Ketut Gede Sugita, IGN Arimbawa

245

TPPM 11

Mekanisme aus baja karbon AISI 1065 pada permukaan kontak basah akibat beban kontak gelinding-luncur - I Made Widiyarta, I Made Parwata, I Made Gatot Karohika, I Putu Lokantara dan Made Arie Satryawan

249

TPPM 12

Ketahanan api komposit plastik daur ulang berpenguat serat sabut kelapa dengan perlakuan acrylic acid dan diammonium phospate pada fraksi berat yang berbeda - I Putu Lokantara dan Ngakan Putu Gede Suardana

255

TPPM 13

Fraksi volume dan panjang serat berpengaruh terhadap kekuatan lentur komposit polyester berpenguat serat tapis kelapa - I Made Astika dan I Gusti Komang Dwijana

(7)

vi

TPPM 14

Keausan komposit akibat perubahan fraksi berat serat dan perlakuan vulcan AF21 - NPG Suardana, NM. Suaniti, IP Lokantara, Sumadiasa P, Adi Prayudi

271

Grup Teknik dan Manajemen Manufaktur

TMM 01

Pengaruh dan pertimbangan faktor lingkungan untuk peningkatan kualitas pada lini produksi - H Harisupriyanto

277

TMM 02

Analisa waktu baku elemen kerja pada pekerjaan penempelan cutting stiker di CV Cahaya Thesani - I Wayan Sukania, Teddy Gunawan

284

TMM 03

Analisis beban kerja mahasiswa praktek di bengkel teknologi mekanik jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali - M. Yusuf dan Anom Santiana

295

TMM 04

Aspek keselamatan kerja pada proses pembentukan batu permata menggunakan mesin gerinda - Anom Santiana dan M. Yusuf

301

TMM 05

Optimasi kondisi pemesinan untuk kekasaran permukaan pada proses slot milling baja tahan karat AISI 304 - Amrifan Saladin Mohruni, Erna Yuliwati, Redy Kholif Muhrobin

307

TMM 06

Kajian eksperimental kekasaran permukaan polymer ertalone 6SA pada proses milling - Sobron Lubis, Rosehan, Kevin Nataniel

315

TMM 07

Pemodelan desain sol sepatu dengan inovasi penambahan wave spring - Redyarsa Dharma Bintara, Puspita Fajar Kharismaningtyas, Moch. Agus Choiron, Anindito Purnowidodo

323

TMM 08

Analisa gaya dan daya mesin pencacah rumput gajah berkapasitas 1350 kg/jam - Liza Rusdiyana, Suhariyanto, Eddy Widiyono, Mahirul Mursid

327

TMM 09

Redesain tempat kerja untuk meningkatkan kenyamanan dalam proses peleburan paduan perunggu perajin gamelan Bali di Desa Tihingan - IGN Priambadi dan IKG Sugita

339

TMM 10

Perbaikan performa traksi dengan modifikasi rasio gigi tansmisi - I Gusti Agung Kade Suriadi, I Ketut Adi Atmika, I Made Dwi Budiana Penindra

347

TMM 11

Auto tuning PID controller untuk mengendalikan kecepatan DC servomotor robot gripper 5 Jari - I Wayan Widhiada, Wayan Reza Yuda Ade Putra, Cok. G. Indra Partha

353

TMM 12

Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mesin pencacah sampah plastik - I Gede Putu Agus Suryawan, Cok. Istri P. Kusuma Kencanawati, I Made Widiyarta

359

TMM 13

Effects of length/hole diameter ratio on stress intensity factor in stop hole method - Nurlia P.S., Yanuar R.A.P., Anggara D.P., Moch. Agus Choiron

(8)

vii

TMM 14

Pengembangan model elemen hingga indentasi bulat (spherical) untuk memprediksi kekerasan Rockwell B (HRB) - I Nyoman Budiarsa

369

TMM 15

Pemodelan desain awal crash box dua segmen terhadap tabrakan arah frontal dan arah miring - Moch. Agus Choiron

379

TMM 16

Aplikasi ergonomi total untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas - I Wayan Surata 383

TMM 17

Analisis penyerapan energy dan deformasi crash box dengan variasi bentuk penampang - Fikrul Akbar Alamsyah dan Moch. Agus Choiron

389

TMM 18

Kajian kinerja traksi dan perilaku guling kendaraan truk pengolah sampah - I Dewa Gede Ary Subagia, I Ketut Adi Atmika, Tjok, Gde Tirta Nindhia

395

TMM 19

Aplikasi ergonomic function deployment untuk redesain kursi penumpang mini bus angkutan pariwisata di Bali - I Gusti Komang Dwijana dan I Putu Lokantara

403

TMM 20

Karakteristik traksi sepeda motor dengan continuous variable transmission system - I Ketut Adi Atmika dan I Dewa Gede Ary Subagia

409

TMM 21

Analisa distribusi tegangan pada helm industri dengan mengunakan metode elemen hingga - I Made Gatot Karohika, I Made Dwi Budiana Penidra, DNK Putra Negara, Geovani

417

TMM 22

Aplikasi metode Six Sigma (DMAIC) untuk meningkatkan kualitas produk alat music sasando - Damianus Manesi

423

Grup Bidang Umum

BU 01

Asupan nutrisi berupa segelas teh manis dan 75 gram kue ketan dapat menurunkan kelelahan dan meningkatkan konsentrasi petani Subak Abian di Desa Taman Tanda Bedugul - I Ketut Widana dan I Gede Oka Pujihadi

433

Grup Industri Pariwisata Kreatif

IPK 01

Introduksi teknologi tepat guna untuk perajin kulit kerang sebagai industri kreatif penunjang pariwisata di Lombok – NTB - I Wayan Joniarta dan Made Wijana

(9)

Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014 193

! " # !

" #$

$

Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80632

Komaladewijeged@yahoo.com

In material selection for a machining component, the properties of material and application of component made have to be well considered. For example, for sliding or rubbing components such as shaft, gear, and crankshaft require the hardness on the surface but remain ductile in the core. Failure are often encountered due to lack of these property are wear, deformation, tear and rupture. One way to obtain these properties is by giving surface hardening treatment through a pack carburizing process. In this work the effect of socked time (holding time) and its mathematical model on the surface hardness were studied. Mathematical model to be applied were power, linier and square model. The material to be used was a medium carbon steel with a carburizing medium charcoal coffee, energizer 20 % CaCO3. Heating was carried out at 8500C,

socked times at 4, 6 and 8 hours and cooling with air. The results showed that the higher of socked time the higher hardness achieved. This increase reached a depth of 2 mm for 8 hours socked time meanwhile for socked time 4 and 6 hours this increase only up to a depth of 1.5 mm. The highest hardness of 297.793 VHN was obtained at the surface (0.5 mm from the outside), an increase of approximately 46.3 % compared to that without treatment. The best mathematical model to represent the relationship between socked time and surface hardness was presented by a power relationship H = 127.869 t2,650 with a +0.91 correlation coefficien.

%! : Pack carburizing, surface hardening, hardness, mathematical model

Pengetahuan tentang sifat>sifat material dan aplikasi dari komponen yang dibuat merupakan hal yang harus diketahui dalam pemilihan material. Misalnya untuk komponen yang meluncur atau bergesekan seperti poros, , diperlukan sifat keras pada permukaan namun tetap ulet pada bagian intinya. Kegagalan yang sering dijumpai karena sifat tersebut kurang dipenuhi adalah keausan, deformasi, sobek dan pecah. Salah satu cara untuk mendapatkan sifat>sifat tersebut adalah dengan memberikan perlakuan pengerasan permukaan yang salah satunya adalah proses . Pada penelitian ini diteliti efek dan model matematisnya terhadap kekerasan permukaan baja. Model matematis yang digunakan adalah model power, linier dan kwadratik. Material yang digunakan adalah baja karbon sedang dengan media karburasi arang kayu kopi, energizer 20 % CaCO3, pemanasan 8500C dan pendinginan dengan udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama

kekerasan yang dicapai semakin tinggi pula. Peningkatan ini mencapai kedalaman 2 mm untuk socked time 8 jam sedangkan untuk socked time 4 dan 6 jam peningkatan ini hanya sampai kedalaman 1,5 mm. Kekerasan tertinggi diperoleh pada permukaan ( 0,5 mm dari luar) yaitu 297,793 VHN, meningkat sekitar 46,793 % dibandingkan yang tanpa perlakuan. Model terbaik untuk menyatakan hubungan socked time dan kekerasan adalah hubungan power H = 127,869t2,650 dengan coeficient correlation +0,91.

& Pack carburizing, pengerasan permukaan, kekerasan, model matematis

'( ) * ) $+

(10)

Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338>414X 194 (kekuatan, kekerasan, kekakuan, keuletan, kepekaan terhadap takikan atau kekuatan impak), sifat>sifat fisik (ukuran, massa jenis, struktur) maupun sifat>sifat teknologi (mampu mesin, mampu keras) dan lain sebagainya. Untuk aplikasi konstruksi mesin khususnya pada bagian komponen yang

meluncur atau bergesekan seperti poros, , diperlukan sifat keras pada permukaan

namun tetap ulet pada bagian intinya. Kegagalan yang sering dijumpai karena kekerasan permukaan komponen yang rendah adalah keausan, deformasi, sobek dan pecah [1]. Salah satu cara untuk mengurangi terjadinya kegagalan tersebut adalah dengan memberikan perlakuan pengerasan

permukaan atau . Salah satu metode adalah pack carburizing.

Dengan proses pack carburizing diharapkan baja memiliki kekerasan yang tinggi, ketahanan aus yang cukup dan ketangguhan terhadap beban kejut yang memadai yang pada akhirnya akan memberikan

yang lebih lama [2].

Salah satu baja yang umumnya digunakan dalam dunia industri adalah baja karbon sedang. Baja ini banyak dipakai dalam dunia industri karena memiliki sifat>sifat keuletan tinggi, kekuatan relatif rendah, dan dapat dikeraskan. Tetapi dibalik kelebihanya itu baja jenis ini memiliki kelemahan yaitu mudah aus, mudah korosi dan kekuatan relatif rendah. Biasanya baja karbon ini digunakan untuk baja kontruksi mesin, untuk poros, roda gigi, rantai, rem dan lain>lain. Untuk memperbaiki kelemahannya tersebut baja diberikan perlakuan pack carburising. Proses pack carburizing merupakan proses pengerasan permukaan baja dengan mengubah komposisi kimia permukaan baja untuk memperkaya unsur karbon pada permukaan baja [1]. Ada beberapa parameter proses yang berpengaruh dalam

proses pack carburizing yaitu, temperatur pemanasan, ( ), media pendingin

dan media karburasi yang digunakan [3]. Pada penelitian ini parameter proses yang diteliti adalah dan sifat mekanis yang diamati adalah kekerasan. Material yang digunakan adalah baja

karbon sedang dengan media karburasi arang kayu kopi, energizer CaCO3, pemanasan 850

0

C dan pendinginan dengan udara. Pola hubungan antara socked time dan kekerasan permukaan didekati dengan model linier, power dan kwadratik. Model terbaik ditandai dengan nilai coeficient correlation yang paling tingi. Dari model terbaik ini bisa digunakan untuk memprediksi kekerasan permukaan untuk variasi socked time yang diberikan.

Carburizing adalah suatu proses penambahan kadar karbon pada permukaan baja yang dilakukan dengan cara memanaskan baja dalam lingkungan yang banyak mengandung unsur karbon

aktif. Berdasarkan medianya, proses carburizing dikelompokkan atas tiga jenis yaitu proses atau

, proses dan proses . Pada proses

(gambar 1) digunakan arang yang dicampur dengan NaCO3, CaCO3 atau BaCO3 dengan komposisi

0>40 % [4] yang berfungsi sebagai . Ke dalam campuran tersebut dimasukkan baja yang akan

dikeraskan, kotak ditutup rapat. Untuk menghindari adanya udara masuk ke dalam wadah, antara wadah dan penutup diisi seal berupa tanah liat [5]. Wadah kemudian dimasukkan ke dalam dapur

pemanas dan dipanaskan sampai temperatur austenite (850 – 9500C), ditahan pada suhu tersebut

untuk beberapa lama kemudian didinginkan dengan media tertentu. Penambahan BaCO3 atau CaCO3

pada media arang aktif dapat mempercepat proses carburizing, yang pada suhu tinggi akan

mendekomposisi energi BaCO3 berubah menjadi gas CO.

BaCO3 BaO + CO2 (1)

CO2 + C 2 CO (2)

Barium carbonate terurai akibat energi panas, karbon dioksida hasil penguraian tersebut bereaksi dengan karbon dalam arang membentuk carbon monoxide (CO). Begitu pula yang terjadi

pada CaCO3 yang berubah menjadi gas CO.

CaCO3 CaO+ CO2 (3)

CO2 + C 2 CO (4)

Carbon monoxide akan bereaksi dengan Fe

(11)

Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014 195

Selanjutnya terjadi proses difusi karbon dengan besi (Fe). Gas CO2 sisa hasil reaksi difusi

akan segera bereaksi kembali dengan C dari arang dan kembali membentuk CO. Proses reaksi ini berlangsung terus menerus.

[image:11.595.225.459.143.271.2]

Gambar 1. Proses pack karburising [4]

,(

-#

Material spesimen uji yang digunakan adalah baja karbon sedang dengan komposisi 0,34>0,5 C, 0,5>0,8 % Mn, 0,035% < P, 0,035% < S, 0,15>0,4 Si, 0,4 Cr, 0,1 Mo, 0,4 Ni dan 97,5% Fe. Dimensi spesimen uji ditunjukkan seperti gambar 2. Sebagai media karburasi digunakan adalah arang

kayu kopi dengan komposisi 80% arang kayu kopi + 20% CaCO3. Spesimen uji dimasukkan kedalam

wadah dan diisi media karburasi dengan jarak antar specimen minimal 3 mm. Wadah baja ditutup rapat

kemudian dimasukan kedalam dapur pemanas ( ) dan dipanaskan pada temperatur 8500C

ditahan selama 4 jam. Wadah baja dikeluarkan dari dapur pemanas, spesimen dikeluarkan dan didinginkan dengan udara. Spesimen kemudian dipotong, dipolishing, dan dietsa. Selanjutnya dilakukan pengukuran kekerasan pada penampang melintangnya dengan penambahan jarak titik pengukuran 0,5 mm dari permukaan ke inti. Kekerasan diukur menggunakan metode Vikers. Langkah yang sama dilakukan untuk socked time 6 dan 8 jam.

.( / ) # $ / $

Dari pengukuran kekerasan terhadap spesimen tanpa perlakuan diperoleh kekerasan sebesar 203,419 VHN. Sedangkan untuk distribusi kekerasan dengan variasi socked time disajikan pada gambar 3. Dari gambar 3 terlihat bahwa semakin lama socked time yang diberikan semakin tinggi kekerasan yang dicapai. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Masyrukan [6],

Nevada J. M. Nanulaitta

[7] dan

Eka

[8]

walaupun dengan media karburasi, energizer dan temperatur pemanasan yang berbeda. Peningkatan kekerasan terjadi sampai kedalaman 1,5 mm untuk soked time 8 jam dan hanya sampai kedalaman 1 mm untuk socked time 4 dan 6 jam. Setelah jarak tersebut kekerasan relatif sama dengan kekerasan spesimen tanpa perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa difusi karbon hanya terjadi sampai kedalaman 1,5 mm untuk socked time 8 jam dan sampai kedalaman 1 mm untuk socked time 4 dan 6 jam. Kekerasan tertinggi diperoleh pada socked time 8 jam pada jarak 0,5 mm dari permukaan yaitu

sebesar 297,793 VHN, meningkat sekitar 46,793 % dibandingkan dengan spesimen tanpa perlakuan.

(12)
[image:12.595.153.450.69.248.2]

Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338>414X 196

Gambar 3. Distribusi kekerasan pada variasi socked time

Hubungan dan kekerasan permukaan didekati dengan tiga model matematis yaitu

model power, linier dan kwadratik. Untuk model power didekati dengan H = atb, dimena H adalah

kekerasan, t adalah socked time, a dan b adalah konstanta. Model pangkat diubah ke dalam bentuk linier diperoleh:

=

=

+

=

+

(6)

Koefisien a dan b dapat ditentukan dari persamaan linier simultan berikut berikut:

=

=

=

+

(7)

= =

=

=

+

(8)

Tabel 1. Data untuk model power pada jarak 0,5 mm dari permukaan

N

o

t

H

ln t

(ln t)

2

ln H

ln H. ln t

H

mean

H

model

SSE

SSR

(H-H

model

)

2

(H

model

-H

mean

)

2

1 4 223,524 1,386 1,922 5,410 7,499 260,223 222,249 1,627 1442,071

2 4 221,980 1,386 1,922 5,403 7,490 260,223 222,249 0,072 1442,071

3 4 228,255 1,386 1,922 5,430 7,528 260,223 222,249 36,073 1442,071

4 6 256,215 1,792 3,210 5,546 9,937 260,223 262,444 38,796 4,931

5 6 262,027 1,792 3,210 5,568 9,977 260,223 262,444 0,174 4,931

6 6 270,089 1,792 3,210 5,599 10,032 260,223 262,444 58,448 4,931

7 8 294,281 2,079 4,324 5,685 11,821 260,223 295,299 1,036 1230,283

8 8 313,977 2,079 4,324 5,749 11,955 260,223 295,299 348,860 1230,283

9 8 285,121 2,079 4,324 5,653 11,755 260,223 295,299 103,584 1230,283

Σ 54

2355,47 0

15,77

2 28,369 50,04

3 87,994

2342,01

[image:12.595.73.530.529.733.2]
(13)

Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014 197

Persamaan 7 dan 8 diubah ke dalam bentuk matrik:

( )

    =            

Dengan memasukkan nilai>nilai yang bersesuaian pada tabel 1 ke dalam persamaan (9) diperoleh:

=

Dengan menyelesaikan secara simultan menggunakan invers matrik diperoleh:

(

)

     =             − − − =             =      

Sehingga model matematisnya : H = 127,869t2,650

Untuk menentukan tingkat signifikan hubungan antara socked time dan kekerasan permukaan

digunakan c (r2), yang dirumuskan sebagai: [9]

r2 = SSR/SST = SSR/(SSR+SSE) = (8031,857/(8031,857+588,671) = + 0,93

Perbandingan persamaan untuk model power, model linier dan kwadratik serta nilai c nya diperlihatkan pada tabel 2.

Tabel 2. Model matematis hubungan socked time dan kekerasan permukaan

Model

Persamaan

r

2

Power

H = 127,869t

2,650

+ 0,93

Linier

H = -20289,15 + 3425,146t

+ 0,52

Kwadratik

H = -20253,598 + 3429,782t-1,677t

2

+ 0,5

Terlihat bahwa model power merupakan model terbaik untuk menyatakan hubungan antara

kekerasan permukaan dengan socked time karena memiliki paling tinggi (+0,93).

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 93 % pasangan data yang fit pada model tersebut. Dengan model ini bisa digunakan untuk memprediksi nilai kekerasan permukaan dengan sokect time tertentu dengan

parameter dan kondisi proses yang sama. Misalnya, untuk kondisi pemanasan 8500C, media karburasi

80% arang kayu kopi dan 20% CaCO3, pendinginan dengan udara, untuk 7 jam maka

prediksi kekerasan permukaannya adalah:

H = 127,869t

2,650 = 127,869 (7)2,650 = 279,566 VHN

Jika dibandingkan dengan data dari tabel 1 terlihat bahwa nilai ini berada diantara kekerasan dengan menggunakan socked time 6 jam dan 8 jam. Hal ini menunjukkan prediksi ini benar karena nilainya lebih tinggi dibandingkan socked time 6 jam tetapai lebih rendah dari socked time 8 jam, sehingga pernyataan bahwa semakin tinggi socked time semakin tinggi pula kekerasannya tetap konsisten.

(14)

Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338>414X 198 parameter ini didekati dengan model linier. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan ini, diantaranya; (a) pada penelitian Linus hanya dicoba satu model saja yaitu model linier sehingga tidak bisa dibandingkan dengan model yang lain, (b) pengambilan datanya hanya dilakukan sekali tanpa pengulangan, (c) parameter proses yang digunakan berbeda yaitu dengan media karburasi charcoal,

temperatur pemanasan 9000C dan tanpa mencantumkan media pendingin yang digunakan. (d)

komposisi kimia material baja yang digunakan berbeda. Namun satu hal yang sama adalah semakin lama socked time semakin tinggi pula kekerasan permukaan yang dihasilkan.

0( 1) $

Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

a. Semakin lama socked time semakin tinggi kekerasan permukaan

b. Peningkatan kekerasan terjadi sampai kedalaman 1,5 mm untuk socked time 8 jam, dan sampai kedalaman 1 mm untuk socked time 4 dan 6 jam.

c. Kekerasan tertinggi dicapai pada socked time 8 jam dan pada jarak 0,5 mm dari permukaan yaitu 297,793 VHN, meningkat 46,3 % dibandingkan kekerasan spesimen tanpa perlakuan.

d. Untuk kondisi parameter proses yang dipilih pada penelitian ini, model power H = 127,869t2,650

merupakan model terbaik untuk menyatakan hubungan antara dan kekerasan

permukaan dengan coeficient correlation +0,93.

1 $ * /

Ucapan terima kasih yang sangat dalam kami sampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Udayana yang telah mendanai penelitian yang dimuat pada peper ini melalui dana PNBP Unud tahun 2014 dengan Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Penelitian Dosen Muda Anggaran 2014 No: 237>71/UN 14.2/PNL.0103.00/2014.

# 2 * 1

[1] Muhamad Sadat Hamzah dan Muh. Iqbal,

, Jurnal SMARTek, vol 6 no 3, Agustus 2008: p 169>175

[2] Emmanuel Jose Ohize & Bernard Numgwo Atsumbe, 2013, ! " # "

$ % & '"! ( )

) , Journal of Science, Technology, Mathematics & Education(JOSTMED), 9 (2), April,

2013.

[3] Hochman R.,Burson J., 1966, ( * " # , New York: API Division of

Refining, pp.331.

[4] Budinski, G.K.,1999, ! ) Prentice

Hall. New Jersey.

[5] Fatai Olufemi Aramide, Simeon Ademola Ibitoye, Isiaka Oluwole Oledele and Joseph Olatunde

Borode, 2010, " ) & + ,

-! " " , Leonardo Electronic Journal of Practices and technologies,

Issue 16, January>June 2010 p. 1>12, ISSN 1583>1078

[6] Masyrukan, ) *

# . / , MEDIA MESIN, Vol. 7, No. 1, Januari 2006, 40>46.

[7] Nevada J. M. Nanulaitta, Alexander. A. Patty,2011, 0

)12 # 3 % ( "

" )

Jurnal TEKNOLOGI, Volume 8 Nomor 2, 2011; 927 – 935

[8] Eka R. M. A. P. Lilipaly, 2011, 0 )412 # "

" ( ) ! ) # 5 3

, Volume 8 Nomor 2, 2011; 936 – 943

[9] Douglas C. Montgomery,1976, # . ! " John Wiley & Son,

USA.

[9] Linus .O. Asuquo, and Ihom, P. Aondona" " - ( %

-% ) 3 ! ( ( " & International Journal of Metal and Steel

Gambar

Gambar 1. Proses pack karburising [4]
Gambar 3. Distribusi kekerasan pada variasi socked time

Referensi

Dokumen terkait

Intisari — Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan merancang sebuah Sistem Informasi berbasis web yang dapat membantu proses pemesanan makam baru pada TPU

Variabel NPL secara parsial mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa periode triwulan I tahun 2011

Perpustakaan SMA Negeri 1 Minggir terletak di bagian utara menghadap ke selatan. Koleksi buku di perpustakaan ini sudah sangat lengkap, akan tetapi ukuran

Data Curah Hujan tahun 2002 sampai 2013 dan batas administrasi Daerah Aliran Sungai Bogowonto Kabupaten Purworejo dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan

Menurut Huney dan Mumford (1992) seseorang yang memiliki gaya belajar Aktivis dikategorikan sebagai individu yang berminat pada pengalaman. Dia suka melibatkan diri

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 184 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan metode kooperatif tipe Two

berdasarkan 5 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki kelas VII B SMPN Praya Barat yang dipilih sebagai subjek penelitian, tipe kesulitan yang dilakukan berdasarkan