PERAWATAN MALOKLUSI KLAS III DENGAN PESAWAT TWIN BLOCK
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh :
MAULINA JUWITA NIM : 050600141
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Ortodonsia
Tahun 2009
Maulina Juwita
Perawatan Maloklusi Klas III Dengan Pesawat Twin Block xi + 51 halaman
Maloklusi Klas III merupakan salah satu masalah ortodonti yang paling sukar untuk dirawat. Pada maloklusi Klas III, dijumpai profil wajah pasien cekung. Hal ini terjadi karena individu dengan maloklusi Klas III memiliki kombinasi masalah terhadap komponen skeletal dan dentoalveolar yang menyebabkan posisi dagu terlihat lebih menonjol.
Pesawat Twin Block merupakan salah satu alat ortodonti yang diciptakan untuk memperbaiki maloklusi Klas III. Pesawat Twin Block berupa bite block sederhana yang didesain untuk dipakai sepanjang hari. Alat ini dapat mengoreksi maloklusi lebih cepat, dengan cara meneruskan kekuatan oklusal ke occlusal inclined plane terbalik yang menutupi gigi-geligi posterior. Perawatan dengan pesawat Twin Block mempunyai keunggulan yang lebih baik dibandingkan pesawat fungsional lain, yaitu nyaman dipakai, estetis cukup baik, dan efisien. Namun, pesawat Twin Block cenderung meningkatkan vertikal dimensi serta hanya benar-benar efektif untuk merawat pasien pada masa gigi bercampur.
Perawatan maloklusi Klas III dengan pesawat Twin Block dapat memberikan efek terhadap skletal, dental, dan muskular. Perubahan dental yang tampak selama
perawatan adalah terjadinya proklinasi insisivus atas, retroklinasi pada insisivus bawah, koreksi overjet, dan overbite. Perawatan juga menyebabkan peningkatan sudut SNA serta penurunan sudut SNB. Efek terhadap muskular juga terlihat secara signifikan, dimana terjadi perubahan yang cepat pada perawakan wajah pasien selama beberapa bulan pertama perawatan Twin Block.
Pesawat Twin Block Klas III sangat efektif untuk merawat maloklusi pseudo Klas III tanpa disertai gigi berjejal yang parah, serta kelainan pertumbuhan maksila dan mandibulanya minimal.
Daftar Pustaka : 35 ( 1985 - 2008 )
SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI UNTUK DIPERTAHANKAN PADA TANGGAL 05 SEPTEMBER 2009
OLEH :
Pembimbing
NIP. 19520622 198003 1 001 Prof. Nazruddin, drg., Ph.D
Mengetahui
Ketua Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
NIP. 195402120 198102 2 001 Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi Berjudu l
PERAWATAN MALOKLUSI KLAS III DENGAN PESAWAT TWIN BLOCK
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
050600141 MAULINA JUWITA
Telah dipertahankan di depan tim penguji skripsi Pada tanggal 05 September 2009
Dan telah memenuhi syarat untuk diterima Susunan Tim Penguji Skripsi
Ketua Penguji
NIP. 19520622 198003 1 001 Prof. Nazruddin, drg., Ph.D
Anggota Tim Penguji
Nurhayati Harahap, drg., Sp.Ort
NIP. 19481230 197802 2 002 NIP. 19580828 198803 1 002 Muslim Yusuf, drg., Sp.Ort
Medan, 5 September 2009 Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Ortodonsia
Ketua,
NIP. 195402120 198102 2 001 Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagaimana mestinya untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memberikan penghormatan yang teristimewa kepada Ibunda tercinta Hj. Nur Asma dan Ayahanda H. Abdullah B.R, yang selalu mendoakan, menyayangi, dan memberikan dukungan kepada penulis dengan sepenuh hati sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, serta Abangnda Abdul Azis, SP., MM. dan Abdul Malik, ST. yang juga turut membantu dan memberi semangat, doa dan dukungan yang tiada henti-hentinya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis banyak mendapat pengarahan, bantuan, bimbingan dan motivasi serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D, Sp.Pros (K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Nazruddin, drg., Ph.D., C.Ort, sebagai dosen pembimbing dan penguji yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing, membantu serta selalu memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Nurhayati Harahap, drg., Sp.Ort (K) selaku Koordinator Skripsi Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan dosen penguji.
4. Muslim Yusuf, drg., Sp.Ort. sebagai dosen penguji.
5. Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort, selaku Ketua Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
6. Gema Nazriyanti, drg. selaku dosen wali yang telah membimbing penulis dalam menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, khususnya Mimi Marina Lubis, drg, Kak Emi dan Bang Tulus.
8. Keluarga dan kerabat, Kak Siah, Kak Indah, Kak Dian, Tante Tatik, om Nasrun, Mami, Waled, Mak Po, Kak Ucha, dr. Irzal H dan lain-lain, yang tak henti- hentinya memberikan motivasi dan doa kepada penulis.
9. D’Zero ( Fantok, Lala, Uput, Lily, dan Beby ) dan Aya, yang selalu bersama penulis dan selalu setia baik suka maupun duka dalam menjalani hari-hari di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
10. Teman-teman yang selalu memberi dukungan kepada penulis: Ulfa, Meilysa, Dian P, Dina, Bang Khadafi, Linni, Ratna, Kak Trixy, Kak Nidya, Def, Pipit, Ririn, Beby Dona, Opi, Kak Ade, Adi Praja, Nuni, Ivana 70, Reren, Andi, Fiza, Indri dan teman-teman stambuk 2005 FKG USU yang tidak bisa disebutkan satu- persatu.
10. Kepada sahabat penulis sejak kecil hingga kini: Ika Hijriani dan An Nissa yang senatiasa selalu mendukung penulis dalam doa dan motivasi walau terbentang jarak yang jauh.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan masyarakat.
Medan, 05 September 2009
Penulis,
NIM: 050600141 ( Maulina Juwita )
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ...
HALAMAN PERSETUJUAN ...
HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI...
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penulisan ... 4
1.4 Manfaat Penulisan ... 4
1.5 Ruang Lingkup ... 4
BAB 2 MALOKLUSI KLAS III 2.1 Pengertian ... 5
2.2 Etiologi ... 7
2.2.1 Faktor Dental ... 7
2.2.2 Faktor Skeletal ... 8
2.2.3 Faktor Muskular ... 10
BAB 3 PESAWAT TWIN BLOCK KLAS III 3.1 Pengertian... 12
3.2 Desain Pesawat Twin Block Klas III... 13
3.2.1 Komponen Ekspansi... 15
3.2.2 Labial Bow... ... 16
3.2.3 Retensi Pesawat... 16
3.2.5.2 Kekuatan Magnetik ... 19
3.2.5.3 Face Mask dengan Tarikan Terbalik ... 21
3.2.5.4 Lip Pads ... 22
3.2.5.5 Incisal Capping... 22
3.3 Indikasi dan Kontraindikasi ... 23
3.3.1 Indikasi ... 23
3.3.2 Kontraindikasi ... 24
3.4 Keuntungan dan Kerugian ... 24
3.4.1 Keuntungan ... 25
3.4.2 Kerugian ... 27
3.5 Mekanisme Kerja dan Tahap Perawatan... 28
3.5.1 Fase Aktif ... 28
3.5.2 Fase Pendukung ... 31
3.5.3 Fase Pendukung ... 33
BAB 4 EFEK PERAWATAN TWIN BLOCK KLAS III 4.1 Laporan Kasus Pasien Maloklusi Klas III Skeletal... ... 34
4.2 Laporan Kasus Pasien Maloklusi Klas III Dental ... 37
4.3 Laporan Kasus Pasien Maloklusi Pseudo Klas III ... 40
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 46
5.2 Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Variasi pada profil maloklusi Klas III ... 2
2 Profil wajah, dental dan skeletal pada maloklusi Klas III ... 6
3 Desain Twin Block Klas III ... 14
4 Skrup ekspansi tiga arah pada Twin Block Klas III rahang atas ... 16
5 Klamer Delta ... 17
6 Kontak oklusal hanya pada inclined plane ... 18
7 Skrup advancement diletakkan pada block rahang atas ... 19
8 Twin Block magnetik pada maloklusi Klas III ... 20
9 Penggunaan Face Mask sebagai kekuatan tambahan pada Twin Block Klas III di malam hari... 21
10 Lip pads harus tidak boleh berkontak dengan gingiva. Mekanisme kerjanya sama saja seperti pada Frankel’s III... 22
11 A. Incisal capping pada Twin Block rahang bawah B. Demineralisasi dan karies yang tejadi pada insisal rahang ba- wah setelah perawatan... 23
12 Rentetan proses grinding pada perawatan deep bite dengan pesawat Twin Block... 30
13 Perubahan yang terjadi sebelum, saat, dan sesudah perawatan Twin Block Klas III ... 31
14 Fase pendukung dengan anterior inclined plane... 32
15 Oklusi sebelum perawatan... 34
17 A,B Oklusi saat follow up ... 36 18 Gambaran sefalometri ... 36 19 Perubahan profil pasien saat umur 8 tahun 2 bulan (sebelum
perawatan), 10 tahun 1 bulan (setelah perawatan), dan 11 tahun
4 bulan (setelah masa retensi)... 37 20 A-B Gambaran oklusi sebelum perawatan ... 38 21 A. Oklusi setelah 8 bulan perawatan
B. Oklusi 6 tahun kemudian saat follow up (umur 14 tahun
3 bulan) ... 38 22 A. Sefalometri sebelum perawatan.
B. Sefalometri setelah 5 bulan perawatan.
C. Sefalometri saat follow up (umur 14 tahun 3 bulan)... 39 23 Perubahan profil wajah sebelum, setelah perawatan,
dan saat 6 tahun kemudian... 39 24 Foto sebelum perawatan menunjukkan terjadinya atrisi yang berat
pada gigi-geligi maksila... 41 25 A. Pergeseran fungsional mandibula.
B. Pesawat Twin Block Klas III terlihat secara intaroral... 42 26 Perubahan profil wajah pasien... 43 27 Oklusi setelah dua tahun (follow up)... 43
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Analisa sefalometri pada kasus maloklusi Klas III skeletal ... 37 2 Analisa sefalometri pada kasus maloklusi Klas III dental... 40 3 Analisa sefalometri pada kasus maloklusi pseudo Klas III ... 44