• Tidak ada hasil yang ditemukan

bersih hati, tegak integritas, kerja profesional, untuk Riau bahagia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bersih hati, tegak integritas, kerja profesional, untuk Riau bahagia"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Profil

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

(BPSDM) PROVINSI RIAU

(2)

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh ………

Puji syukur disampaikan kehadhirat Allah SWT atas selesainya buku “Profil Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau” ini sebagai salah satu wadah informasi bagi pemangku kepentingan dan kebutuhan internal BPSDM Provinsi Riau.

Dengan adanya buku profil ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang organisasi BPSDM Provinsi Riau secara umum. Hal ini menjadi penting karena sebagai lembaga mandiri, BPSDM Provinsi Riau baru terbentuk pertama kalinya di Provinsi Riau melalui Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 sejalan dengan perubahan kebijakan kepegawaian sebagaimana semanagat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga tersusunnya Profil BPSDM Provinsi Riau ini diucapkan terima kasih. Selanjutnya diharapkan masukan dan saran untuk memperbaiki dan menyempurnakan buku ini kedepan terutama terkait dengan tersedianya data yang terbaru dan valid.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh……..

Pekanbaru, Februari 2018

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI RIAU

(3)

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ………... 1

DAFTAR ISI ………... 2

I. GAMBARAN UMUM PROVINSI RIAU …….……… 3

A. Luas dan Batas Wilayah Administrasi ………. 3

B. Kelembagaan dan Aparatur Daerah ………. 5

II. PROFIL BPSDM PROVINSI RIAU ………. 10

A. Latar Belakang Pembentukan BPSDM Provinsi Riau ……… 10

B. Tugas dan Fungsi ………... 10

C. Struktur Organisasi …….……….. 14

D. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis ………. 15

E. Sumber Daya Manusia ………. 18

F. Sarana dan Prasarana ………. 21

G. Akreditasi Lembaga Diklat ……….. 27

H. Diklat Yang Pernah Dilaksanakan ... 28

(4)

I. GAMBARAN UMUM PROVINSI RIAU

Wilayah Provinsi Riau secara administrasi pemerintahan terdiri atas 10 (sepuluh) Kabupaten dan 2 (dua) Kota yaitu Kabupaten Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Siak, Kampar, Rokan Hulu, Bengkalis, Rokan Hilir dan Kepulauan Meranti, dua kota adalah Pekanbaru dan Dumai. Secara keseluruhan luas wilayah Provinsi Riau adalah 90.128,76 Km2, terdiri dari 89.083,57 Km2 luas daratan dan 1.045,19 Km2 luas lautan atau perairan.

Gambar 1.1.

Peta Wilayah Provinsi Riau

(5)

Secara ringkas gambaran administrasi dan luas wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Riau dapat dilihat pada tabel berikut :

No Kabupaten/Kota Ibu Kota Kec Kel/Desa Luas Wilayah/Ha

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kepulauan Meranti Pekanbaru Dumai Teluk Kuantan Rengat Tembilahan Pangkalan Kerinci Siak Sri Indrapura Bangkinang Pasir Pangaraian Bengkalis Bagan Siapi-api Selat Panjang Pekanbaru Dumai 15 14 20 12 14 21 16 8 18 9 12 7 229 194 236 118 131 245 153 155 193 101 58 33 520.216,13 767.626,66 1.379.837,12 1.240413,95 823.357,00 1.092.819,71 722.977,68 843.720,05 896.142,93 360.703,00 63.300,86 203.900,00 Jumlah ……….. 166 1.846 8.915.015,09 Tabel 1.1

Administrasi Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Riau

(6)

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah antara lain telah mengatur pembagian kewenangan berdasarkan urusan yang dilaksanakan lembaga daerah. Perubahan perundang-undangan tersebut selain berdampak terhadap perubahan kelembagaan, juga berdampak terhadap komposisi Aparatur Daerah Provinsi Riau dan Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Provinsi Riau yang sebelumnya berjumlah 7.969 telah bertambah menjadi 16.733 orang PNS. Penambahan terbesar disebabkan karena PNS pada Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan yang semula menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi. Secara ringkas jumlah PNS Kabupaten/Kota di Provinsi Riau dapat dilihat pada Tabel berikut :

B. Kelembagaan dan Aparatur Daerah Provinsi Riau

NO. KABUPATEN/KOTA JUMLAH PNS

1. Kabupaten Kuantan Singingi (Tahun 2016) 7.420 2. Kabupaten Indragiri Hulu (Tahun 2016) 4.119 3. Kabupaten Indragiri Hilir (Tahun 2016) 7.492 4. Kabupaten Pelalawan (Deember 2017) 4.798 5. Kabupaten Siak (Tahun 2016) 5.817 6. Kabupaten Kampar (Tahun 2016) 9.522 7. Kabupaten Rokan Hulu (Tahun 2016) 6.432 8. Kabupaten Bengkalis (Tahun 2016) 7.420 9. Kabupaten Rokan Hilir (Tahun 2015) 6.293 10. Kabupaten Kepulauan Meranti (Tahun 2016) 3.112

Tabel 1.2

(7)

Kelembagaan daerah selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, maka berpedoman pada hal tersebut telah ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut, kelembagaan daerah yang disebut Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Riau adalah terdiri dari :

1. Sekretariat Daerah Provinsi

2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi

3. Inspektorat Daerah Provinsi

4. Dinas Daerah Provinsi (25 Dinas)

a. Dinas Pendidikan

b. Dinas Kesehatan

c. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

d. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

e. Dinas Sosial

f. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

g. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

h. Dinas Ketahanan Pangan

i. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

j. Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana

k. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

l. Dinas Perhubungan

m. Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik

n. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

o. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

p. Dinas Kepemudaan dan Olahraga

q. Dinas Kebudayaan

r. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

s. Dinas Kelautan dan Perikanan

(8)

5. Badan Daerah Provinsi (9 Badan)

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

b. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

c. Badan Pendapatan Daerah

d. Badan Kepegawaian Daerah

e. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

f. Badan Penelitian dan Pengembangan

g. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

h. Badan Penghubung Daerah

i. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

u. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

v. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

w. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

x. Dinas Perindustrian

y. Satuan Polisi Pamong Praja

6. Rumah Sakit Daerah (3 Rumah Sakit)

a. RSUD Arifin Achmad

b. RSJ Tampan

(9)

Adapun secara ringkas kondisi PNS Pemerintah Provinsi Riau dapat digambarkan pada tabel-tabel berikut ini :

NO JABATAN JUMLAH %

1. Eselon I 1 0,00

2. Pejabat Tinggi Pratama/Eselon II 45 0,27 3. Pejabat Administratur/Eselon III 305 1,82 4. Pejabat Pengawas/Eselon IV 826 4,94

5. Fungsional Umum 6.411 38,32

6. Fungsional Tertentu 9.145 54,65

TOTAL ………. 16.733 100,00

1. Keadaan PNS Pemerintah Provinsi Riau berdasarkan jabatan.

NO GOLONGAN/PANGKAT JUMLAH % 1. Golongan IV 3.427 20,48 2. Golongan III 11.039 65,97 3. Golongan II 2.190 13,09 4. Golongan I 77 0,46 TOTAL ………. 16.733 100,00

(10)

3. Keadaan PNS Pemerintah Provinsi Riau berdasarkan tingkat pendidikan formal.

NO TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL JUMLAH %

1. Sarjana Strata III (S 3) 29 0,17 2. Sarjana Strata II (S 2) 1.494 8,93 3. Sarjana Strata I (S 1) 10.446 62,43 4. Diploma III/Sarjana Muda 1.442 8,61

5. SLTA Sederajat 3.114 18,60

6. SLTP Sederajat 95 0,59

7. SD Sederajat 113 0,67

TOTAL ………. 16.733 100,00

4. Keadaan PNS Pemerintah Provinsi Riau berdasarkan jenis kelamin

NO JENIS KELAMIN JUMLAH %

1. Laki-laki 7.928 47,38

2. Perempuan 8.805 52,62

(11)

II. PROFIL BPSDM PROVINSI RIAU

A. Latar Belakang Pembentukan

Cikal bakal BPSDM Provinsi Riau sebagai lembaga mandiri sebelumnya merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan dan Pelatihan pada Badan Kepegwaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Provinsi Riau sampai dengan Desember 2016.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau terbentuk bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya melalui Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah sebaaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Dalam Peraturan Daerah tersebut disebutkan bahwa BPSDM Provinsi Riau merupakan perangkat daerah yang melaksanakan fungsi penunjang penyelenggaraan urusan pemerintahan Bidang Kepegawaian dan Bidang Pendidikan dan Pelatihan yang menjadi kewenangan provinsi.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Riau melalui Sekretaris Daerah Provinsi Riau. BPSDM Provinsi Riau mempunyai tugas membantu Gubernur Riau melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Riau mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan kebijakan teknis pada Sekretariat, Bidang Penjamin Mutu, Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial, Bidang Pengembangan Integritas, dan Bidang Pengembangan Kompetensi Fungsional;

(12)

3. Pelaksanaan tugas dukungan teknis pada Sekretariat, Bidang Penjamin Mutu, Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial, Bidang Pengembangan Integritas, dan Bidang Pengembangan Kompetensi Fungsional;

4. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis pada Sekretariat, Bidang Penjamin Mutu, Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial, Bidang Pengembangan Integritas, dan Bidang Pengembangan Kompetensi Fungsional;

5. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah pada Sekretariat, Bidang Penjamin Mutu, Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial, Bidang Pengembangan Integritas, dan Bidang Pengembangan Kompetensi Fungsional; dan

6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 95 Tahun 2016, tugas dan fungsi masing-masing unit kerja BPSDM Provinsi Riau adalah sebagai berikut :

1. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Sub Bagian Perencanaan Program, Sub Bagian Keuangan, Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah, dan Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Sekretaris menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Sekretariat;

b. Penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat;

c. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada BPSDM; dan

(13)

2. Kepala Bidang Penjamin Mutu

Kepala Bidang Penjamin Mutu mempunyai tugas meiakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Sub Bidang Standarisasi dan Fasilitasi Pelatihan, Sub Bidang Pengembangan Tenaga Pengajar dan Kerjasama Pelatihan, dan Sub Bidang Sistem Informasi Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Bidang Penjamin Mutu menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang Penjamin Mutu;

b. Penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Penjamin Mutu;

c. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala BPSDM; dan

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

3. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial

Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi tugas pada Sub Bidang Pengembangan Prajabatan dan Kepemimpinan Dasar, Sub Bidang Pengembangan Jabatan Administrasi dan Pimpinan Tinggi, dan Sub Bidang Pengembangan Pimpinan Perangkat Daerah.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial;

b. Penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial;

c. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala BPSDM; dan

(14)

4. Kepala Bidang Pengembangan Integritas

Kepala Bidang Pengembangan Integritas mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi tugas pada Sub Bidang Pengembangan Budaya Integritas, Sub Bidang Pengembangan Integritas Aparatur, dan Sub Bidang Pengembangan Integritas Masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Bidang Pengembangan Integritas menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang Pengembangan Integritas;

b. Penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Pengembangan Integritas;

c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala BPSDM; dan

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

5. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis dan Fungsional

Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi tugas pada Sub bidang Pengembangan Fungsional, Sub bidang Pengembangan Teknis, dan Sub bidang Pengembangan Kompetensi Fungsional.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis dan Fungsional menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis:

b. Penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis;

c. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala BPSDM; dan

(15)

C. Struktur Organisasi

KEPALA BADAN SEKRETARIAT SUB BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM SUBBAG KEUANGAN, PERLENGKAPAN & PENGELOLAAN BMD SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM BIDANG PENGEMBANGAN INTEGRITAS BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL BIDANG PENJAMIN MUTU BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS DAN

FUNGSIONAL

SUB BIDANG STANDARISASI & FASILITASI PELATIHAN

SUBBIDANG PENGEMBANGAN JABATAN ADMINISTRASI & PIMPINAN TINGGI SUB BIDANG PENGEMBANGAN PRAJABATAN & KEPEMIMPINANDASAR SUBBID. PENGEM-BANGAN TENAGA PENGAJAR & KERJASAMA PELATIHAN SUB BIDANG PENGEMBANGAN BUDAYA INTEGRITAS SUB BIDANG PENGEMBANGAN INTEGRITAS APARATUR SUB BIDANG PENGEMBANGAN TEKNIS SUB BIDANG PENGEMBANGAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BIDANG SISTEM INFORMASI PELATIHAN SUB BIDANG PENGEMBANGAN SUB BIDANG PENGEMBANGAN FUNGSIONAL SUB BIDANG PENGEMBANGAN

Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 95 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja BPSDM Provinsi Riau, maka susunan struktur organisasi BPSDM Provinsi Riau sebagai berikut :

(16)

D. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis

Visi dan misi memiliki kedudukan penting dalam suatu organisasi. Secara konseptual, visi menjelaskan arah atau suatu kondisi ideal dimasa depan yang ingin dicapai berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini. Sebagai sebuah tujuan, visi bukan sekedar harapan maupun mimpi. Visi merupakan tujuan yang dapat diperkirakan kapan dapat dicapai. Sedangkan misi merupakan sarana atau alat untuk mewujudkan visi organisasi. Visi dan misi ibarat sekeping mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain

Mengingat pentingnya visi dan misi bagi suatu organisasi, dengan memperhatikan visi dan misi Kepala Daerah maka visi dan misi Badan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau pada Rencana Strategis periode 2014-2019 adalah :

“Menjadi Pusat Pengembangan Aparatur Sipil Negara yang

Memiliki Kompetensi, Integritas dan Daya Saing”

Makna yang terkandung dalam visi :

1. Pusat Pengembangan Aparatur Sipil Negara: adalah pusat penyiapan ASN yang memiliki kompetensi dibidangnya, loyal, mempunyai integritas, dan melayani berlandaskan pada prinsip, nilai dasar, dan kode etik ASN;

2. Kompetensi; adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan tugasnya secara profesional;

3. Integritas: adalah suatu konsep yang berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Aparatur Sipil Negara yang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat

(17)

Berdasarkan rumusan visi dan telaahan lingkungan strategis, BPSDM Provinsi Riau menetapkan misi sebagai berikut :

1 Meningkatkan kompetensi aparatur yang berkualitas.

2 Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.

Selanjutnya sebagai implementasi dari visi dan misi, juga perlu dirumuskan tujuan dan sasaran strategis BPSDM Provinsi Riau adalah :

TUJUAN SASARAN INDIKATOR

Mewujudkan sumber daya aparatur yang memiliki Kompetensi

Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur

Persentase Peningkatan Kompetensi ASN

Setelah dirumuskan tujuan dan sasaran strategis organisasi, untuk mewujudkannya perlu ditentukan strategi dan kebijakan BPSDM Provinsi Riau yang komprehensif. Adapun tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

(18)

VISI Menjadi Pusat Pengembangan Aparatur Sipil Negara yang Memiliki Kompetensi, Integritas dan Daya Saing Misi 1 : Meningkatkan kompetensi aparatur yang berkualitas

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Mewujudkan sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi.

Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur

 Melaksanakan diklat sesuai kebutuhan dan tantangan penerapan UU ASN  Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia kediklatan. Memanfaatkan kelembagaan yang mandiri untuk

melaksanakan diklat bagi aparatur Negara di lingkungan pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah

Kabupaten/Kota se Provinsi Riau

Misi 2 : Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Mewujudkan sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi.

Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur

 Menyiapkan dan menerapkan standarisasi kediklatan  Memenuhi sarana prasarana kediklatan Meningkatkan akreditasi kediklatan baik kategori maupun jumlah jenis program kediklatan.

Tabel

(19)

E. Sumber Daya Manusia

Pegawai Negeri Sipil (PNS) BPSDM Provinsi Riau secara keseluruhan berjumlah 99 (sembilan puluh sembilan) orang yang memiliki kompetensi dibidang kediklatan atau yang menunjang kegiatan kediklatan. Adapun rincian PNS BPSDM Provinsi Riau tersebut adalah sebagai berikut :

NO JABATAN JUMLAH %

1. Pejabat Tinggi Pratama/Eselon II 1 1,01 2. Pejabat Administratur/Eselon III 5 5,05 3. Pejabat Pengawas/Eselon IV 15 15,15

4. Fungsional Widyaiswara 18 18,18

5. Fungsional Tertentu Lainnya 2 2,02

6. Fungsional Umum 58 58,59

TOTAL ………. 99 100,00

1. Keadaan PNS BPSDM Provinsi Riau berdasarkan jabatan.

NO GOLONGAN/PANGKAT JUMLAH % 1. Golongan IV 27 27,27 2. Golongan III 52 52,53 3. Golongan II 19 19,19 4. Golongan I 1 1,01 TOTAL ………. 99 100,00

(20)

3. Keadaan PNS Pemerintah Provinsi Riau berdasarkan tingkat pendidikan formal.

NO TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL JUMLAH %

1. Sarjana Strata III (S 3) 1 1,01

2. Sarjana Strata II (S 2) 30 30,30

3. Sarjana Strata I (S 1) 36 36,36

4. Diploma IV 4 4,04

5. Diploma III/Sarjana Muda 3 3,03

6. SLTA Sederajat 23 23,23

6. SLTP Sederajat - -

7. SD Sederajat 2 2,02

TOTAL ………. 99 100,00

4. Keadaan PNS Pemerintah Provinsi Riau berdasarkan tingkat pendidikan penjenjangan.

NO TINGKAT PENDIDIKAN PENJENJANGAN JUMLAH % TEHADAP TOTAL PNS

1. Diklatpim I (SPATI) - -

2. Diklatpim II (SPAMEN) 6 6,06

3. Diklatpim III (SPAMA) 10 10,10

4. Diklatpim IV (ADUM/ADUMLA) 23 23,23 TOTAL ………. 39 39,40

(21)

5. Keadaan PNS BPSDM Provinsi Riau berdasarkan jenis kelamin.

NO JENIS KELAMIN JUMLAH %

1. Laki-laki 71 71,72

2. Perempuan 28 28,28

TOTAL ………. 99 100,00

6. Disamping PNS, BPSDM Provinsi Riau juga memiliki tenaga pendukung non PNS yaitu :

NO Tenaga Pendukung Non PNS JUMLAH

1. Tenaga Teknologi Informasi 1

2. Tenaga Akuntan 1

3. Satuan Pengamanan Kantor 6 4. Tenaga Kebersihan Kantor 9

5. Operator Komputer 4

(22)

C. Sarana dan Prasarana

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau tidak cukup mengandalkan dari jumlah dan kualitas sumber daya manusia saja. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut juga menuntut adanya ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga tercapai kualitas kerja yang baik. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan organisasi, sedangkan prasarana adalah segala yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses atau usaha agar tujuan organisasi tercapai.

Secara umum sarana dan prasarana digunakan antara lain untuk menunjang kegiatan ketatausahaan atau administrasi perkantoran, pembinaan dan pelayanan dalam upaya peningkatan kualitas kinerja sumber daya manusia/aparatur sipil negara serta penunjang pelaksanaan program dan kegiatan BPSDM Provinsi Riau.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, BPSDM Provinsi Riau berada pada lokasi seluas 13.880 M2, yaitu Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Provinsi Riau, beralamat di Jalan Ronggowarsito No. 14 Pekanbaru.

Gambar

(23)

Areal BPSDM Provinsi Riau terdiri dari gedung perkantoran dan kediklatan, yaitu :

• 4 (empat) gedung/asrama pendidikan dan pelatihan dengan kapasitas sekitar 100 orang;

• 2 (dua) gedung/ruang belajar mengajar,

• 2 (dua) aula/ruang pertemuan/ruang rapat

• 1 (satu) ruang pustaka,

• 1 (satu) gedung/ruang Makan,

• 2 (dua) unit perumahan,

• 1 (satu) unit mushola.

• 6 (enam) ruang/gedung administrasi perkantoran penunjang kediklatan

• 1 (satu) unit kantin

Untuk lebih jelasnya gambaran kondisi sarana perkantoran dan kediklatan BPSDM Provinsi Riau dapat dilihat pada gambar-gambar berikut :

Gambar Asrama Diklat

(24)

Gambar

Gedung/Ruang Belajar dan Aula

Gambar

(25)

Gambar Mushola

Gambar

(26)

Gambar

Gedung/Ruang Administrasi Perkantoran Penunjang Kediklatan

(27)

Adpun komunikasi selain secara langsung juga dapat melalui sarana telepon nomor 0761-28997 dan fax melalui nomor 0761-0761-28997. Selain itu, untuk menunjang komunikasi serta penyebaran informasi dan publikasi melalui internet tersedia e-mail dengan alamat

bpsdm@riau.go.id dan website BPSDM Provinsi Riau dengan alamat http://bpsdm.riau.go.id

Gambar

(28)

G. Akreditasi Lembaga Diklat

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Riau berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 358/K.1/PDP.09/2016 sertta dengan sertifikat Nomor 469/K.I/PDP.09 dinyatakan sebagai Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Terakreditasi untuk menyelenggarakan Program Pendidikan dan Pelatihan sebagai berikut :

• Diklat Prajabatan Golongan I dan II dengan kategori Akreditasi B dengan masa berlaku 3 tahun;

• Diklat Prajabatan Golongan III dengan kategori Akreditasi B untuk masa berlaku 3 tahun;

• Diklat Kepemimpinan Tingkat IV dengan kategori Akreditasi C untuk masa berlaku 2 tahun;

• Diklat Kepemimpinan Tingkat III dengan kategori Akreditasi C untuk masa berlaku 2 tahun.

Gambar

(29)

G. Diklat Yang Pernah Dilaksanakan

Sejak berdirinya pada tahun 2017, BPSDM telah melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan sebagai berikut :

NO NAMA DIKLAT TAHUN 2017 JUMLAH (Orang/Kelas)

1. Diklat Kepemimpinan Tk. III 30/1

2. Diklat Kepemimpinan Tk. IV 30/1

3. Diklatsar CPNS Gol. III 44/2

4. Diklat Prajabatan CPNSD Tenaga Honorer Kategori 2 31/1 5. Diklat Teknis Perumusan Standar Kompetensi 30/1 6. Diklat Bendahara Keuangan Daerah 30/1

7. Diklat Penyusunan LAKIP 40/1

8. Diklat TOEFL (IELT dan ITP) 20/1

9. Diklat Peningkatan Kemampuan Teknis Tenaga Fungsional Analisis Kepegawaian

20/1 10. Diklat Penyusunan Karya Ilmiah 30/1

11. Diklat MOT 20/1

12. Workshop Komite Integritas 25/1

(30)

Sedangkan pada tahun 2016 dengan status Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Pelatihan pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Riau telah melaskanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan sebagai berikut :

NO NAMA DIKLAT TAHUN 2016 (Org/Kls) JUMLAH

1. Diklat Kepemimpinan Tk. III 40/1

2. Diklat Kepemimpinan Tk. IV 25/1

3. Diklat Teknis Kearsipan 30/1

4. Diklat Perencanaan Tingkat Dasar 30/1 5. Diklat Penatausahaan Keuangan Daerah 30/1

6. Diklat Pengelolaan Aset Daerah 30/1

7. Diklat Bahasa Inggris (TOEFL) 20/1

8. Diklat Teknis Penyusunan Tata Naskah Dinas 30/1 9. Diklat Fungsional Analis Kepegawaian 20/1

10. Diklat Analis Kebutuhan Diklat 30/1

11. Diklat LAKIP 20/1

12. Diklat Teknis Pelayanan Prima & Berwawasan Good Governance 25/1 13. Diklat Pengembangan E-Government 30/1 14. Diklat Analisa Jabatan dan Beban Kerja 30/1

15, Diklat Penyusunan SOP 30/1

(31)

NO NAMA DIKLAT TAHUN 2016 (Org/Kls) JUMLAH

17. Diklat Teknis Administrasi Kepegawaian 30/1 18. Diklat Penilaian Aset Milik Negara/Daerah 30/1

19. Diklat Teknis MOT 30/1

20. Diklat Penyusunan Karya Tulis Ilmiah 30/1 21. Diklat Perumusan Standar Kompetensi 30/1 22. Diklat Analisis Kebutuhan Diklat 30/1

23. Diklat TOC 30/1

24. Diklat Teknis Penyusunan Tata Naskah Dinas 30/1

25. Workshop Bagi PPTK 120/1

26. Bimtek Perka BKN No. 18 Tentang Pengelolaan Tata Naskah Dinas

30/1

(32)

III. PENUTUP

Demikian Profil Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Riau ini disusun, semoga dapat menjadi media informasi dan publikasi tentang BPSDM Provinsi Riau bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Pekanbaru, Februari 2018

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI RIAU

H. KASIARUDIN, SH Pembina Utama Madya

Gambar

Gambar   Asrama Diklat
Gambar   Mushola

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 66 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan dan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 10 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Lampung Nomor 33 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata

Melalui aplikasi google meet dengan kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat menemukan penggunaan tanda tanya sesuai aturan pada kalimat yang telah dibaca dengan benar..

Adapun maksud dan tujuan dari program ini adalah Pemberian materi persiapan mengikuti pembelajaran di SMP Al-Firdaus yang dilakukukan oleh team matrikulasi dan pesertanya diikuti

Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2019 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit, dan Tata Kerja

Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 ayat 2 Peraturan Gubernur Riau tahun 2015 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau,

Berdasarkan penelitian intensitas dismenorea dengan menggunakan lembar pengukuran skala nyeri NRS (Numeric Rating Scale) hasil intensitas dismenorea sesudah

Biaya bersama yang dikeluarkan dalam proses produksi produk bersama berbahan baku susu kambing meliputi biaya bahan baku langsung (susu kambing dan bibit kefir), biaya tenaga kerja