• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM ACARA PERDATA MATERI UAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUKUM ACARA PERDATA MATERI UAS"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

HUKUM ACARA PERDATA MATERI UAS

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(3)

MEDIASI DI PENGADILAN

• Baca PERMA Nomor 1 Tahun 2016!

(4)

PENCABUTAN DAN PERUBAHAN GUGATAN

• Tidak diatur dlm HIR atau RBg

(5)

PERUBAHAN GUGATAN

Perubahan gugatan akan mempengaruhi kepentingan Tergugat, krn perubahan itu akan mempersulit Tergugat dalam pembelaannya dan menghambat jalannya persidangan.

Tergugat akan lebih diuntungkan jika tidak ada perubahan atas gugatan yg telah diajukan

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(6)

WAKTU PENGAJUAN PERUBAHAN GUGATAN

• Dilakukan sebelum pembacaan Gugatan

• Dalam praktek dikenal dengan RENVOI

(7)

PERUBAHAN GUGATAN

• Tidak boleh merubah pokok perkara (peristiwa yg menjadi dasar tuntutan)

• Tidak boleh menambah tuntutan

• Perngurangan tuntutan dibolehkan

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(8)

ALASAN PENCABUTAN GUGATAN

• Tergugat telah memenuhi tuntutan Penggugat.

• Terdapat kekeliruan yg fatal dari surat gugatan

(9)

WAKTU PENCABUTAN GUGATAN

• Dilakukan sebelum perkara diperiksa di persidangan, atau

• Sebelum Tergugat mengajukan jawaban

 TIDAK PERLU PERSETUJUAN TERGUGAT

• Sesudah Tergugat mengajukan jawaban

 HARUS SEIJIN TERGUGAT

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(10)

Permasalahan :

• Mengapa pencabutan setelah Tergugat mengajukan Jawaban harus seijin Tergugat ?

• Dapatkah Tergugat menolak pencabutan Gugatan ? Mengapa?

• Apa akibat hukumnya pencabutan sebelum Tergugat mengajukan Jawaban dan Sesudah mengajukan Jawaban ?

(11)

Penggabungan beberapa gugatan dalam 1 gugatan.

Penggabungan beberapa subjek atau objek dalam satu gugatan SUBJEKTIF

KUMULASI

OBJEKTIF

KUMULASI GUGATAN

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(12)

• Mewujudkan peradilan yg sederhana

• Menghindari putusan yg saling bertentangan

TUJUAN KUMULASI

(13)

• Terdapat hubungan yg erat

• Terdapat hubungan hukum

SYARAT DILAKUKAN KUMULASI

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(14)

• Dalam gugatan ada lebih dari 1 penggugat dan/atau lebih dari 1 Tergugat

• Dapat terjadi beberapa Penggugat menggugat 1 Tergugat, atau

• 1 Penggugat menggugat beberapa Tergugat, atau

• Beberapa Penggugat menggugat beberapa Tergugat

KUMULASI SUBJEKTIF

(15)

• Penggugat mengajukan lebih dari 1 tuntutan sekaligus dlm 1 gugatan

• Subjeknya harus sama

• Perkara masuk kompetensi PN

KUMULASI OBJEKTIF

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(16)

• Masuknya pihak ke III dalam gugatan yg sedang berlangsung.

• Pasal 279 – 282 Rv.

• Pihak yg melakukan intervensi disebut sebagai INTERVENIEN

INTERVENSI

(17)

1. VOEGING : menempatkan diri di samping salah satu pihak bersama-sama dengan pihak menghadapi pihak yang lain 2. TUSSENKOMST : (mencampuri /menempatkan diri) di

tengah - tengah antara ke dua belah pihak / tidak memihak, untuk kepentinganya sendiri.

INTERVENSI ADA 3 JENIS

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(18)

VOEGING : TUSSENKOMST:

Atas inisiatif Pihak III sendiri

Atas inisiatif Pihak III sendiri

Menggabungkan diri kepada salah 1 pihak

Tidak memihak/

membela

(19)

• Masuknya pihak III bukan karena keinginan pihak III sendiri, tapi ditarik oleh Tergugat untuk ikut

menanggung.

VRIJWARING

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(20)

Voeging dan Tussenkomst : intervenien mengajukan gugatan untuk ikut masik dlm perkara yg sedang berlangsung

Vrijwaring : Tergugat dlm jawabannya memohon kepada hakim agar menarik pihak III masuk dlm perkara yg sedang diperiksa.

Hakim akan memberikan putusan sela yg memutuskan menerima/menolak Voeging, Tussenkomst atau Vrijwaring

CARA MENGAJUKAN

(21)

 Tergugat “DAPAT” mengajukan jawaban, untuk membantah Gugatan Penggugat.

 Tergugat tidak wajib mengajukan Jawaban. Tapi memiliki hak untuk mengajukan JAWABAN

J A W A B A N

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(22)

• EKSEPSI

(jika ada)

• KONPENSI

• REKONPENSI

(jika ada)

Jawaban dapat berisi :

(23)

• TANGKISAN/BANTAHAN DILUAR POKOK PERKARA

E K S E P S I

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(24)

OBSCUUR LIBEL

DECLINATOIR

DISQUALIFICATOIR

PEREMTOIR

DILATOIR

Jenis E K S E P S I

(25)

Gugatan kabur, tidak jelas dan pasti. Yg dimaksut gugatan kabur adalah :

Dalil gugatan/posita/fundamental petendi tidak mempunyai dasar hukum yg jelas

• Uraian gugatan tidak konsisten

• Tidak jelas objek sengketanya

• Petitum tidak jelas

• Antara Posita dan Petitum tidak sesuai

O B S C U U R L I B E L

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(26)

• Sifat Eksepsi declinatoir adalah yang mengelakan. Eksepsi ini bertujuan agar Hakim menyatakan diri tidak berwenang

mengadili perkara.

• Eksepsi tentang Kompentensi baik Relatif maupun Kompetensi Absolut.

D E C L I N A T O I R

(27)

Eksepsi Kompetensi Relatif :

PN tidak berwenang mengadili, seharusnya diadili oleh PN di wilayah lain.

Eksepsi Kompetensi Absolut : PN tidak berwenang mengadili, yg berwenang mengadili adalah peradilan lain, (PA, PTUN)

Hakim dapat menyatakan diri tdk berwenang scr Absolut,

Dapat diajukan meskipun ditengah2 sidang (pasal 134 HIR

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(28)

Eksepsi yang menyatakan Penggugat tidak memiliki kapasitas/kedudukan sebagai Penggugat dalam perkara ini.

D I S Q U A L I F I C A T O I R

(29)

Eksepsi yang bertujuan untuk menunda

diajukan gugatan, bisa dikarenakan batas waktu perjanjian belum jatuh tempo atau ada kesepakatan penundaan pelaksanaan kewajiban

D I L A T O I R

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(30)

• Tangkisan karena gugatan diajukan telah melampaui waktu (kadaluarsa) atau

Tergugat telah dibebaskan dari membayar.

P E R E M T O I R

(31)

Eksepsi ini dibagi menjadi 2

• Eksespsi Error in Persona

• Espsepsi Subjectum Litis

E X E P T I O P L U R I U M L I T I S C O N S O R T I U M

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(32)

• Tergugat menyatakan gugatan penggugat salah alamat.

• Seharusnya bukan tergugat yang digugat, tetapi pihak lain yang harus bertanggung jawab (sebagai Tergugat)

Eksespsi Error in Persona

(33)

• Gugatan Penggugat kurang subjek

• Seharusnya ada pihak lain yg ikut digugat Cth :

dlm perkara waris, seluruh ahli waris harus jd pihak dalam gugatan

Dlm perkara pembatalan perjanjuan jual beli, seluruh pihak yg terlibat dlm transaksi sebelumnya harus ikut digugat

Eksepsi Subjectum Litis

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(34)

?

NEBIS IN IDEM

(35)

Eksepsi HARUS diajukan bersama-sama dengan Jawaban.

Kecuali eksepsi temtang Kompetensi Absolut. Setiap waktu sebelum Putusan dapat diajukan Eksepsi

Kompetensi Absolut (134 HIR)

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(36)

• JAWABAN TENTANG POKOK PERKARA

• Jawaban Konpesi dapat berisi :

• Pengakuan,

• bantahan atau

referte.

K O N P E N S I

(37)

• Jawaban Tergugat dapat berisi Pengakuan tentang apa yang didalilkan Penggugat.

• Pengakuan dapat dlm bentuk pengakuan seluruhnya atau Pengakuan Sebagian

PENGAKUAN

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(38)

• Membantah dalil-dalai Gugatan Penggugat

• Tergugat memiliki alur kronologi sendiri yang berdeda dengan Penggugat

BANTAHAN

(39)

• Menyerahkan segalanya pada kebijaksanaan hakim (Pasrah Bongkokan)

• Tergugat tidak melakukan pengakuan, tidak juga melakukan bantahan

• Tergugat hanya bersikap menunggu Putusan

REFERTE

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(40)

• Gugatan balasan/gugatan balik yang diajukan oleh Tergugat kepada Penggugat karena terdapat hubungan hukum lain, selain perkara konpensi.

• Rekonpensi HARUS diajukan bersama-sama dengan Jawaban, baik tertulis maupun lisan (132b (1) HIR)

R E K O N P E N S I

(41)

• Penggugat dalam Konpensi berkedudukan sebagai Tergugat Rekonpensi

• Tergugat dalam Konpensi berkedudukan sebagai Penggugat Rekonpensi

Hukum Acara Perdata, FH UNS

(42)

• Para Pihak sama dan memiliki kapasitas yang sama

• PN berwenang mengadili perkara rekonpensi tersebut

• Bukan perkara dalam rangka melaksanakan isi suatu putusan Pengadilan/eksekusi

• Dlm perkara rekonpensi tidak berlaku ketentuan ttg kompetensi Relatif

SYARAT GUGATAN REKONPENSI

(43)

• Kumulasi/penggabungan 2 tuntutan

• Menghemat waktu, biaya dan mempermudah prosedur

• Menghindari putusan-putusan yang saling bertentangan satu sama lain

TUJUAN REKONPENSI

Hukum Acara Perdata, FH UNS

Referensi

Dokumen terkait

Tuntutan (gugatan) perdata yang pada tingkat pertama termasuk lingkup wewenang pengadilan negeri, harus diajukan dengan surat permintaan (surat gugatan) yang ditandatangan

Hukum acara perdata menurut Prof. Sudikno Mertokusumo, S.H. ialah peraturan hukum yang mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantara

Bahwa didalam proses persidangan peradilan perdata di mana proses tersebut sudah sampai ke tahap awab menawab kadang-kadang pihak tergugat melakukan gugatan balik kepada

- Hukum perdata formil : hukum acara perdata : hukum yang mengatur cara mempertahankan atau melaksanakan hak dan kewajiban para pihak dalam hubungan

Dalam Hukum Acara Perdata di Indonesia, apabila seseorang ingin mengajukan suatu gugatan perdata di pengadilan negeri mengenai permasalahan hukum yang berkaitan

KOMPETENSI: Mahasiswa mengerti bagaimana beracara di pengadilan, khususnya acara perdata, bagaimana membuat surat gugatan, penyitaan, pemeriksan perkara,

contoh: gugatan harus diajukan di tempat atau domisili tergugat Jangka waktu untuk mengajukan permohonan banding adalah 14 hari setelah putusan hakim diterima para pihak,

Tulisan ini bertujuan untuk menemukan jawaban atas permasalahan utama, yakni bagaimana jenis-jenis alat bukti dalam hukum Islam dan hukum acara perdata dan bagaimana persamaan serta perbedaan alat bukti antara hukum Islam dan hukum acara