30 BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ilmiah merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan kebenaran ilmiah. Suatu penelitian dapat dikatakan memiliki kebenaran ilmiah apabila penelitian tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang sistematik, obyektif, dan sesuai dengan data yang benar.
Sugiyono (2013:2) mengatakan bahwa metodologi penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Sedangkan Darmadi (2013:153) mengungkapkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu.
Dari kedua pengertian metodologi penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud metodologi penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu.
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan tempat yang dipilih oleh peneliti sebagai objek penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Kantor PT Batik Keris yang beralamat di Jalan Batik Keris No 1, Turi, Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, 57552, Jawa Tengah , dengan alasan:
a. Terdapat permasalahan yang berkaitan dengan tata ruang kantor yang kurang baik di Kantor PT Batik Keris.
b. Tersedianya data dan informasi yang diperlukan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian merupakan kapan dan berapa lama peneliti melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan terhitung mulai bulan Januari 2021 sampai dengan Agustus 2021. Penelitian ini dimulai dengan
melakukan penelitian awal dengan melakukan sejumlah pengamatan pada lokasi yang dijadikan penelitian, lalu selanjutnya dilanjutkan dengan penyusunan rencana penelitian yakni proposal, melakukan penelitian, pengumpulan data dan terakhir yaitu menyusun laporan hasil penelitian.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Keterangan 2021
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags 1. Persiapan Penelitian
a. Persetujuan Judul b. Penyusunan
Proposal c. Mengurus
Perijinan 2. Pelaksanaan
Penelitian
a. Pengumpulan Data b. Pengolahan Data 3. Penyusunan Laporan 4. Pelaksanaan Ujian
B. Metode dan Pendekatan Penelitian
Mengkaji suatu permasalahan secara lengkap dan menyeluruh diperlukan suatu metode penelitian yang tepat. Metode penelitian yang tepat akan mencerminkan kedalaman materi permasalahan yang akan dikaji. Terdapat 3 metode di dalam penelitian ilmiah, yaitu: metode kualitatif, metode kuantitatif, dan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bertujuan agar permasalahan yang diteliti dapat diungkapkan secara mendalam dengan mencari kebenaran secara ilmiah dan memandang subjek secara keseluruhan.
Menurut Djunaidi (2012:25), “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan statistik atau dengan cara-cara kuantifikasi”. Penelitian kualitatif
dapat menunjukkan kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, pergerakan sosial, dan hubungan kekerabatan.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2015:3), “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.
Menurut mereka, metode ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Menurut dua pendapat ahli di atas mengenai metode kualitatif dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data yang berupa tulisan yang dapat dicapai tanpa menggunakan statistik atau cara-cara kuantitatif sehingga data yang didapat hanyalah dari lisan atau perilaku orang- orang yang diamati. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dalam penelitian ini menyajikan data yang berupa tulisan yang didapatkan dari fenomena yang diamati secara langsung. Peneliti memanfaatkan dan mengumpulkan informasi dengan cara mendalami peristiwa yang ada sehingga akan mendapatkan gambaran mengenai tata ruang kantor dalam mencapai efisiensi kerja di PT Batik Keris.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dikarenakan ingin meneliti kasus tata ruang kantor di PT Batik Keris. Menurut Zucker (2001) berarti ringkasan suatu kasus atau dokumen yang melaporkan suatu kasus sedang tinjauan kasus berarti penilaian kritis terhadap suatu kasus.
Pendapat lain dari Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu.
C. Data dan Sumber Data
Data merupakan suatu yang mutlak dalam suatu penelitian karena dengan data peneliti dapat menelaah fenomena yang ada di tempat penelitian. Oleh karena itu data yang didapat haruslah valid. Deni (2016:13) berpendapat bahwa
“data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari narasumber atau
responden sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari dokumen/publikasi/laporan penelitian dari dinas/instansi maupun sumber data lainnya yang mendukung”.
Jonathan (2006:16) menyatakan secara umum data dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Data primer yaitu data atau informasi yang diperoleh dari sumber utama dengan menggunakan kuesioner atau lisan melalui wawancara.
2. Data sekunder yaitu data yang bukan berasal dari sumber pertama melainkan menggunakan studi kepustakaan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari narasumber atau informan dengan melalui wawancara atau kuesioner. Sedangkan data sekunder merupakan data yang didapat melalui studi kasus. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan baik data primer maupun sekunder. Data primer peneliti dapatkan dengan mewawancarai langsung pegawai dan staff Batik Keris sebagai informan tunggal di dalam penelitian ini, sedangkan data sekunder peneliti dapatkan dari hasil analisis terhadap dokumen-dokumen, foto-foto yang terkait dengan kegiatan pengelolaan arsip buku tanah di Kantor Badan Pertanahan Nasional Surakarta, dan buku-buku penunjang lainnya.
Sumber data merupakan suatu sumber dimana data dapat diperoleh. Dalam memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai kemungkinan kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan validitasnya.
Menurut Sutopo (2002:49) “sumber data penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, dokumen dan arsip serta berbagai benda lain. Informan adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang
dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi kepada peneliti”.
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Informan
Informan adalah orang-orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti dan bersedia memberikan informasi terkait dengan penelitian ini. Informan dalam penelitian ini adalah:
a. Kepala Kantor PT Batik Keris bagian pembelian dalam negeri.
b. Pegawai Kantor PT Batik Keris bagian pembelian dalam negeri.
2. Tempat dan peristiwa
Dari pengamatan pada tempat dengan keragaman benda yang berada di lokasi, peneliti dapat memperoleh informasi yang berkaitan perilaku atau peristiwa yang terjadi. Tidak semua peristiwa dapat diamati secara langsung, kecuali peristiwa atau aktivitas yang sedang berlangsung ketika penelitian dilakukan. Dalam hal ini, kajian peristiwa didapatkan dari cerita informan atau dokumen yang ada.
3. Dokumen
Dokumen merupakan bahan tertulis/benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan sebagai sumber data antara lain bagan organisasi dan daftar pegawai.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Margono (2004: 125) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Terdapat beberapa jenis teknik penarikan sampel. Menurut Sugiyono (2002:54) teknik pengambilan sampel yang biasa digunakan dalam penelitian
kualitatif yaitu teknik purposive sampling, cuplikan waktu, dan snowball sampling.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Purposive Sampling yaitu memilih informan dengan kriteria tertentu. Penelitian ini juga menggunakan teknik snowball sampling atau teknik bola salju. Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 2001: 61). Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besar.
Tahapan penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahapan pertama yaitu dengan menentukan satu atau beberapa informan untuk diwawancarai dimana informan ini akan menjadi titik awal dari penelitian ini. Adapun informan kunci di dalam penelitian ini adalah Kepala Sub Bagian Penjualan yang mana mempunyai wewenang secara langsung pada bagian penjualan. Kemudian tahapan kedua peneliti akan menemui informan yang lebih mengerti dan paham dengan permasalahan penelitian ini. Hal ini terjadi terus menerus sampai peneliti dirasa mendapatkan data yang cukup untuk penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231), “wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Terdapat beberapa macam wawancara yaitu wawancara terstruktur, wawancara semistruktur, dan wawancara tidak terstruktur.
a. Wawancara terstruktur
Sugiyono (2013:233), “wawancara terstruktur digunakan sebagai pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang telah diperoleh”. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara terstruktur ini peneliti sudah mempersiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan dan alternatif jawaban yang sudah dipersiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan peneliti mencatatnya.
b. Wawancara semistruktur
Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dengan meminta pihak yang diwawancarai untuk mengemukakan pendapat serta ide-idenya.
c. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur ini dilakukan secara bebas atau dengan kata lain tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan wawancara jenis ini peneliti dapat bertanya kepada responden berdasarkan garis besar atau poin-poin penting tentang permasalahan yang ingin ditanyakan. Selain itu dengan wawancara jenis ini peneliti bisa mendapatkan informasi lebih mendalam dari responden.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan mempersiapkan pokok- pokok pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan sehingga akan lebih sistematis.
2. Observasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi yaitu mengamati atau melihat secara langsung tentang tata ruang kantor bagian pembelian dalam negeri di PT Batik Keris.
Herdiansyah (2011:131) menjelaskan bahwa observasi ialah kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan
atau diagnosis. Sedangkan menurut Satori (2013:105) observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui kebenarannya, situasi, kondisi, konteks, ruang, serta maknanya dalam upaya pengumpulan data suatu penelitian.
Terdapat 3 macam observasi menurut Sugiyono ( 2013: 227-228) yaitu observasi partisipatif dimana dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Kemudian yang kedua yaitu observasi terus terang dimana dalam hal ini peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Ketiga yaitu observasi tak berstruktur dimana dalam penelitian ini observasi dilakukan tidak berstruktur karena fokus penelitian belum jelas.
Menurut uraian di atas maka dalam penelitian ini menggunakan ketiga jenis observasi yang telah disebutkan yaitu observasi partisipatif, terus terang, dan tak terstruktur. Adapun observasi partisipatif adalah dengan mengamati secara langsung perilaku para karyawan di kantor Bagian Penjualan.
3. Analisis dokumen
Selain menggunakan observasi dan wawancara dalam penelitian ini, pengumpulan data juga menggunakan dokumen atau arsip yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen baik yang ada di tempat penelitian maupun yang ada di luar penelitian yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Menurut Komariah (2012:157)
“menganalisis dokumen yaitu memeriksa dokumen secara sistematik dan obyektif bentuk-bentuk komunikasinya yang tertuang secara tertulis”.
Dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan sebagai sumber data adalah foto, denah tata ruang, laporan-laporan, dan catatan tentan
peralatan dan perlengkapan kantor Batik Keris yang berhubungan dengan permasalahan akan diteliti dan dianalisis.
F. Teknik Uji Validitas Data
Dalam pengumpulan data seringkali terjadi perbedaan bahkan pertentangan antara sumber data terhadap data yang diperoleh. Untuk itu, perlu suatu teknik untuk menguji keabsahan data, menurut Iskandar 2009:151.
“Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keterdalaman (reliabilitas)”.
Dalam penelitian kualitatif, data yang diolah dan diuji validitasnya melalui triangulasi. Moleong (2007:178) menjelaskan bahwa “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data itu”.
Patton dalam H. B. Sutopo (2002:77-83) menyatakan terdapat empat macam teknik triangulasi, yaitu:
1. Triangulasi Data (Triangulasi Sumber)
Cara ini mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, peneliti wajib menggunakan beragam sumber yang tersedia. Artinya, data yang sejenis akan lebih mantap kebenarannya jika digali dari berbagai sumber yang berbeda.
2. Triangulasi Peneliti
Hasil peneliti baik data maupun kesimpulan mengenai sebagian atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.
3. Triangulasi Metode
Jenis triangulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Dengan menggunakan metode yang berbeda untuk satu informasi yang sama, peneliti dapat menarik kesimpulan atas data yang digali secara lebih mantap.
4. Triangulasi Teoritis
Triangulasi ini dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Hal ini dikarenakan setiap pandangan teori selalu memiliki kekhususan cara pandang, maka dengan menggunakan beberapa perspektif dapat menghasilkan kesimpulan yang multidimensi.
Untuk memastikan keabsahan data, dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Dimana dengan teknik triangulasi data ini, data yang diperoleh melalui sumber yang satu bisa lebih teruji kebenarannya bila dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber yang berbeda.
Sedangkan triangulasi metode digunakan untuk mengumpulkan data yang sejenis tetapi dengan menggunakan teknik yang berbeda sehingga bisa mendapatkan data yang diinginkan lebih baik.
G. Teknik Analisis Data
Bogdan dan Taylor dalam Iskandar (2009:136) mengemukakan bahwa
“Analisis data sebagai proses yang mencari usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan kepada tema dan ide itu”. Teknik analisis data adalah proses kategori urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Karena penelitian ini bersifat kualitatif, maka analisis data berlangsung mulai dari awal penelitian sampai penelitian berakhir yang dituang dalam laporan penelitian yang dilakukan secara simultan dan terus menerus.
Analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang didapat dalam penelitian dan mengembangkan serta menghubungkan dengan teori-teori yang melandasinya. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik interaktif. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam analisis interaktif adalah:
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data akan dilakukan selama data yang diperlukan belum cukup namun jika telah cukup dalam pengambilan keputusan maka pengumpulan data akan dihentikan. Adapun dikatakan cukup apabila data yang diperoleh telah menjawab seluruh pertanyaan yang ada di dalam rumusan masalah. Langkah dalam pengumpulan data adalah: wawancara, observasi, dan dokumentasi.
2. Reduksi data
Reduksi data merupakan suatu analisis data yang menajamkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data.
Proses reduksi data berlangsung secara terus menerus sepanjang pelaksanaan penelitian, bahkan prosesna diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Artinya, sebenarnya peneliti telah melakukan reduksi data sejak peneliti mengambil dan menyusun kerangka kerja konseptual mengenai penelitian yang akan dilakukan.
3. Sajian data
Sajian data merupakan suatu proses pengumpulan informasi yang tersusun dan disajikan yang memberi kemudahan dalam penarikan kesimpulan, data yang sudah terkumpul perlu disajikan dalam bentu-bentuk tertentu guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang padu dan sistematis sehingga akan lebih mudah untuk dipahami ketika dibaca.
4. Verifikasi
Verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan langkah analisis data yang dilaksanakan segera setelah data diperoleh. Kesimpulan-kesimpulan yang didapat juga harus diverifikasikan. Jadi, bukan berarti sesudah dilakukan penarikan kesimpulan merupakan analisis final, karena pada dasarnya makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya
Secara proses siklus pengumpulan data dan analisis data sampai pada tahap penyajian hasil penelitian serta pengambilan keputusan tampak pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.2 Model Analisis Interaktif
(Sumber Miles & Huberman dalam terjemahan Perpustakaan UI)
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah tata urutan atau langkah-langkah rinci yang harus ditempuh untuk melaksanakan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan teratur sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan beberapa langkah atau melalui beberapa prosedur yang dapat dilakukan secara sistematis. Adapun prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan bahan informasi dan teori yang dapat mendukung permasalahan. Tahap ini dimulai dari pembuatan rancangan penelitian, penyusunan proposal, memilih lokasi, mengurus perijinan, dan persiapan pelaksanaan teknis.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan terjun ke lapangan dan memulai untuk menggali data yang relevan dengan tujuan penelitian.
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Sajian Data
Verifikasi
3. Tahap analisis
Untuk analisis awal penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data di lapangan, sedangkan analisis akhir dilakukan setelah penggalian data dianggap cukup mendukung maksud dan tujuan penelitian. Tahap ini merupakan usaha untuk menemukan tema-tema yang relevan dengan masalah penelitian. Setelah data yang dikumpulkan relevan dengan masalah penelitian, data tersebut kemudian dianalisis kembali secara intensif dan mendalam untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan.
4. Tahap penulisan laporan penelitian
Pada tahap ini peneliti akan menuliskan hasil penelitiannya dalam bentuk skripsi. Hasil laporan ini kemudian digandakan sesuai dengan kebutuhan sebagai pelaporan kepada pihak-pihak terkait.
Untuk lebih memudahkan peneliti dalam melangkah, peneliti skema prosedur penelitian sebagai berikut.
Bagan 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan
penelitian
Penarikan kesimpulan Pengumpulan data
dan analisis awal Analisis akhir
Penulisan laporan penelitian
Penggandaan laporan