• Tidak ada hasil yang ditemukan

MICROEXPRESIVE, KOMUNIKASI NON VERBAL PADA FILM LIE TO ME Moch.Johan Febriansyah,S.I.Kom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MICROEXPRESIVE, KOMUNIKASI NON VERBAL PADA FILM LIE TO ME Moch.Johan Febriansyah,S.I.Kom"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

20 | Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 No. 1 2015

MICROEXPRESIVE, KOMUNIKASI NON VERBAL PADA FILM LIE TO ME Moch.Johan Febriansyah,S.I.Kom

Abstrak

Penelitian ini mengambil judul “MICROEXPRESIVE, KOMUNIKASI NON VERBAL PADA FILM LIE TO ME” (sebuah studi kasus). Masalah yang diangkat dalam penelitian ini bagaimana penggambaran ekspresi manusia tertekan saat diwawancarai oleh pihak – pihak tertentu khususnya pihak detektif terkait pemecahan sebuah kasus. Ekspresi manusia ketika tertekan diantaranya, marah, takut, cemas, dan berbohong, semuanya dapat dimaknai menggunakan ilmu komunikasi non verbal.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif diskriptif yakni penjabaran analisa menggunakan kajian teori komunikasi non verbal. Teori komunikasi non verbal yang digunakan berasal dari Paul Ekman yang ditulis oleh Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Komuniksi Suatu Pengantar”. Dengan menggunakan teori tersebut hasil penelitian adalah komunikasi non verbal manusia saat tertekan sering keluar dengan sendirinya terlihat dari perubahan ekspresi wajah, gerakan bahasa tubuh dan juga perubahan intonasi suara.

Kata kunci : ekspresi mikro, komunikasi non verbal, film Lie To Me Abstract

This study entitled “MICROEXPRESIVE, KOMUNIKASI NON VERBAL PADA FILM LIE TO ME” (a case study). These issues rise up in about how the depiction of human depressed expression when interviewed by some people, particularly by detective which is related with the solving case. The human expression when depressed including angry, scared, anxious, and lie , everything can be interprete by using the non-verbal communication knowladge.

The method that use in this research is the qualitative descriptive analysis by using theoretical study of non-verbal communication. The theory comes from Paul Ekaman that written by Deddy Mulyana in his book entitled “Ilmu Komuniksi Suatu Pengantar”. By using the theory of non-verbal communication, the often come out by itself looks like in facial expressions , body language movements and also changes invoice tone.

Keywords : microexpression, non-verbal communication , Lie To Me movie

(2)

21 | Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 No. 1 2015 Pendahuluan

Ide pembuatan sebuah film bisa berasal dari banyak sumber, mulai dari novel, cerpen, puisi, dongeng, kisah nyata, atau bahkan dari imajinasi dari si pembuat ide. Film Lie To Me menjadi adalah film fiksi yang mempunyai daya tarik dari misteri yang ditawarkan dari alur ceritanya. Ide cerita film ini berasal dari ilmu microexpresive, ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh Paul Ekman, seorang ilmuan dari University of California, San Francisco. Ilmu microexpresive adalah ilmu pembacaan ekspresi wajah seseorang yang terjadi secara spontan, dengan hitungan sepersekian detik. Sebagai reaksinya dalam merespon informasi yang timbul saat seseorang berusaha menyembunyikan atau menahan ekspresi mikro mereka

Serial film Lie To Me yang mulai ditayangkan di tahun 2009, didasarkan pada perilaku kebohongan dapat diamati dari bahasa tubuh secara keseluruhan dan non verbal yang muncul di wajah.

Sesungguhnya ilmu pengetahuan tersebut memang nyata, dikemukakan oleh Richard L.Weaver II (1993) bahwa kata-kata pada umumnya memicu salah satu sekumpulan alat indra seperti pendengaran, sedangkan komunikasi non verbal dapat memicu sejumlah alat indra penglihatan,

penciuman, perasaan, untuk menyebutkan beberapa (Budyatna, 2011:110).

Komunikasi non verbal dapat ditangkap saat manusia menjalin komunikasi, dimana bahasa non verbal ini akan muncul melalui ekspresi wajah.

Tujuh emosi universal yang merupakan bahasa non verbal : jijik, marah, takut, sedih, bahagia, terkejut, dan muak. Bahasa non verbal timbul secara reflek karena otot-otot wajah bergerak secara tak sadar ,

Film Lie To Me mepunyai jargon

“The truth is written all over our faces”

yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti kebenaran ditulis di seluruh wajah kami. Bercerita tentang sebuah biro jasa investigasi yang bekerja sama dengan agen pemerintahan untuk menyelidiki kasus- kasus unik yang tidak bisa diselesaikan dengan cara biasa. Dipimpin oleh Carl Lightman (Tim Roth), dan didampingi oleh para personel antara lain, Gillian Foster (Kelli Williams), Eli loker (Brendan Hines), dan Ria Torres (Monica Raymund), semuanya melakukan investigasi baik dari pembunuhan skandal, perselingkuhan sampai tragedi politik.

Uniknya investigasi ini dilakukan dengan cara mewawancarai para pelaku kejadian dan melihat reaksi yang ditunjukkan dari mimik wajah mereka.

Sebelum mewawacarai Carl Lightman

(3)

22 | Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 No. 1 2015 bersama timn.ya memasang kamera dengan fokus utama wajah dari orang yang sedang diwawancarai. Tujuannya, hasil dari rekaman video ini, bisa diputar berulang kali untuk mendapatkan hasil yang lebih detail dari ekspresi wajah orang yang sedang diwawancarai. Carl Lightman bersama teamnya mendapat julukan sebagai “pembaca wajah”, sehingga dengan mudahnya dapat mengetahui perasaan para “tersangka” ketika sebuah pertanyaan diajukan, mulai dari marah, takut, cemas, menyembunyikan sesuatu, sampai melakukan kebohongan. Dari sini mereka mengembangkan kasus yang ada untuk akhirnya mencari kebenaran yang sebenar-benarnya dalam setiap kasus.

Pada film Lie To Me menggunakan beberapa ilmu komunikasi yakni komunikasi psikologi dan komunikasi non verbal. Berdasarkan hal tersebut maka pembahasan kali ini peneliti akan mencoba menganalisis, apa pesan nonverbal pada film Lie To Me ketika seorang Carl Lightman melakukan proses wawancara dengan narasumber

Rumusan Masalah

Bagaimana ekspresi mikro manusia ketika tertekan, saat proses wawancara pada film Lie To Me?

Kajian Pustaka

Pengertian Film

Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan salah-satu media komunikasi massa audiovisual yang dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proseslainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengansistem proyeksi mekanik, elektronik, dan sistem lainnya.

Dramaturgi

Teori dramaturgi menjelaskan bahwa identitas manusia adalah tidak stabil dan merupakan setiap identitas tersebut dan bagian kejiwaan psikologi yang mandiri. Identitas manusia bisa saja berubah-ubah tergantung dari interaksi dengan orang lain.

Representasi

Menurut Fiske (2004; 282), representasi adalah “sesuatu yang merujuk pada proses yang dengannya realitas disampaikan dalam komunikasi, via kata – kata, bunyi, atau citra kombinasinya”.

Hubungan Interpersonal

(4)

23 | Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 No. 1 2015 Menurut Pearson (1983), manusia

adalah mahkluk sosial, artinya sebagai mahkluk sosial, kita tidak dapat menjalin hubungan sendiri, kita selalu menjalin hubungan dengan orang lain, mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu sama lain membentuk interaksi serta berusaha mempertahankan interaksi tersebut.

Komunikasi Nonverbal

Atep Adya Barata mengemukakan bahwa: “Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang diungkapkan melalui pakaian dan setiap kategori benda lainnya (the object language), komunikasi dengan gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language), dan komunikasi dengan tindakan atau gerakan tubuh (action language).

Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengunakan metodologi kualitatif dan analisis komunikasi non verbal dari Paul Ekman yang ditulis dalam buku berjudul

“Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar” oleh Deddy Mulyana.

Metode penelitian kualitatif adalah jenis metode yang digunakan untuk penelitian ini. Penelitian Kualitatif yang menggambarkan komunikasi non verbal yang terjadi pada cerita di film Lie to Me

saat seseorang mengalami tekanan.

Penelitian ini hanya menjelaskan dan menggambarkan serta memaparkan konsep fakta yang ada.

Analisis

Film Lie To Me adalah sebuah karya dari manusia, yang mana dalam pembuatan film tersebut mendapat ide dari ilmu pengetahuan dunia nyata. Film ini mempunyai pesan-pesan yang berupa bahasa non verbal. Bahasa non verbal merupakan bahasa yang keluar bukan berupa kata-kata tetapi berupa bahasa tubuh atau isyarat, berupa perubahan ekspresi wajah dan juga penekanan nada suara saat berbicara. Film Lie To Me ini berisikan cara cara menafsirkan bahasa non verbal yang mana dapat diimplementasikan ke dunia nyata.

Banyak bahasa non verbal dalam

film ini yang sering dijumpai pada dunia

nyata seperti, ekspresi orang marah yang

tergambar menyingsinkan lengan baju

untuk bahasa tubuh, dan untuk perubahan

ekspresi marah yang terlihat diwajah

adalah terlihat dari bibir ditarik keatas, pipi

terangkat mendorong naik pelupuk mata

bagian bawah. Gerakan anggota tubuh

seperti yang dijelaskan oleh Deddy

Mulyana dalam bukunya “ Ilmu

Komunikasi Suatu pengantar” merupakan

jenis kinesic (bahasa tubuh).

(5)

24 | Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 No. 1 2015 Dr Cal dalam mengungkap kasus selalu melakukan introgasi kepada orang orang yang terlibat didalam sebuah kasus sambil mengamati ekspresi spontan yang keluar saat proses introgasi. Berbagai macam ekspresi yang ditunjukkan oleh orang yang sedang diintrogasi. Ketika orang itu menjadi tersangka dan mengalami tertekan kondisi tubuh akan mengikuti akan emosi seseorang. Seperti halnya kepala sekolah James ketika dia tertekan, saat berjabat tangan dengan Dr Cal secara tidak langsung kondisi telapak tangan menjadi cukup dingin. Ketika Dr Cal bersalaman dengan kepala sekolah, hal ini masuk kedalam jenis komunikasi non verbal yang dinamakan haptika ( Haptics ).

Sentuhan ini juga bisa multimakna dan dapat mengantikan seribu kata.

Tidak hanya orang yang bersalah yang merasa tertekan ketika diintrogasi tetapi orang yang tidak bersalah pun juga demikian. Tetapi ekspresi yang ditimbulkan berbeda satu sama lain. Jika orang yang tertekan pastinya dia berbohong guna melindungi dirinya sendiri dan itu yang membuat tidak singkron antara perkataan dan bahasa tubuh. Sebaliknya orang yang tertekan tetapi tidak berbohong pastinya biarpun perkataan tidak lancar diucapkan saat diintrogasi tetapi untuk ekspresi wajah dan bahasa tubuh terjadi keselarasan.

Pada jenis komunikasi non verbal parabahasa atau vokalika (vocalics), tidak hanya ucapan yang dapat dipahami namun aspek penekenan suara juga bisa dipahami.

Pada film ini kemarahan juga digambarkan melalui parabahasa yakni naikya intonasi suara yang keras dandiringi music pendukung yang mencekam. Ayah James memerintahkan keluar dari rumahnya dengan kata – kata “keluar dari rumah ini”, kata – kata ini ditujukan untuk Dr Cal dan juga Foster. Berbeda dengan kemarahan, untuk kesedihan penekanan intonasi suara menjadi lebih lembut dan terisak – isak.

Dibantu perubahan kinesic berupa berubahnya ekspresi wajah sambil mengeluarkan air mata menjadi penguatan akan makna orang tersebut sedang sedih.Diam juga merupakan salah satu jenis komunikasi non verbal, pemaknaan diam mempunyai banyak makna.

Kesimpulan

1. Kondisi manusia ketika tertekan saat proses wawancara adalah beraneka ragam mulai dari rasa marah, gelisah, takut atau cemas berbohong. Seluruh ekspresi itu sebenarnya dapat diketahui dan dibaca melalui pemaknaan komunikasi non verbal.

2. Kebohongan manusia dalam film ini

digambarkan dengan orang yang

bercerita dan menjelaskan sesuatu

(6)

25 | Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 No. 1 2015 hal dengan terbata – bata, dan jika disuruh membalik cerita dimulai dari belakang menuju kedepan orang tersebut kesusahan untuk bercerita.

Kebohongan juga tergambar dari perubahan suhu telapak tangan, orang yang berbohong telapak tangan menjadi dingin karena dia takut dan cemas. Dengan bersalaman akan mengetahui perubahan suhu telapak tangan tersebut, hal ini masuk dalam jenis komunikasi non verbal sentuhan yang disebut haptika (haptics)

3. Marah adalah ekspresi yang sering muncul ketika orang merasa tertekan.

Film Lie To Me menggambarkan kondisi marah seseorang dengan perubahan ekspresi wajah, terlihat dari bibir ditarik keatas, pipi terangkat mendorong naik pelupuk mata bagian bawah. Selain itu kemarahan juga degambarkan dengan perubahan nada suara yang menjadi naik. Perubahan ekspresi wajah dan bahasa tubuh dalam jenis komunikasi non verbal disebut kinesika (kinesics)

4. Bentuk komunikasi non verbal berupa perubahan ekspresi wajah, bahasa tubuh dan perubahan nada suara. Komunikasi non verbal lebih

dapat dipercaya karena keluar secara otomatis dalam artian keluar dengan sendirinya dari reflek tubuh.

Saran

1. Karena komunikasi non verbal mempunyai berbagai penafsiran dan penuh teka-teki. Diharapkan ilmu komunikasi non verbal menjadi ide utama dalam pembuatan sebuah karya film bagi para movie maker.

2. Agar proses komunikasi yang dilakukan dapat berlangsung dengan baik, maka diperlukan keseimbangan dalam memaknai antara komunikasi verbal dan non verbal, namun mayoritas orang ketika berkomunikasi dengan orang lain lebih memaknai apa yang diinformasikan oleh lawan bicara melalui komunikasi verbal, yang berupa kata-kata, suara dan tulisan.

Melalui film Lie to Me bisa sebagai media pembelajaran bagaimana kita dalam memaknai komunikasi non verbal, yang berupa perubahan ekspresi wajah, nada suara dan bahasa tubuh.

Daftar Pustaka

Abede Pareno, Sam. 2013.

Komunikasi ala Punokawan & Abu

Nawas. Surabaya: Henk Publica.

(7)

26 | Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 No. 1 2015 Budyatna, Muhammad, dan Mona Ganiem, Leila. 2011. Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Eka Putra, Dianata. 2008.

Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh. Bandung: PT MizanPustaka.

Eka Putra, Dianata. 2013. Rahasia Bahasa Tubuh. Jakarta: Titik Media Publisher

Ekman, Paul. 2013. Membaca Emosi Orang.Yogyakarta: Think.

Ekman, Paul. 2013. Pedoman

Membaca Emosi

Orang.Yogyakarta: Think.

Eko Prasetyo, Dwi. 2012.

Membaca Wajah Orang.

Yogyakarta: Think

Giannetti, Louis. 1996.

Understanding movies. London:

Prenties- Hall.

Mulyana, Deddy. 2008. ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin. 2005.

Psikologi Komunikasi. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Rubben dan Steward.2013.

Komunikasi dan Perilaku Manusia.

Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Supratiknya. 1995. Komunikasi Antarpribadi.Yogyakarta:

Kanisius.

Santoso, Edi. Dkk. 2012. Teori Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

W. Sarsono, Sarlito dan A.

Meinarno, Eko. 2011. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Non Buku

DVD film Lie To me episode 1 http://en.wikipedia.org/wiki/Lie_to _Me

http://tvguide.co.id/program_acara _rutin/lie-to-me-b-channel

http://www.paulekman.com

http://www.emotional-intelligence-

academy.com/

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan analisis Location Quontient (LQ) yang berpedoman pada kontribusi, sektor pertanian antar Kecamatan di Kabupaten Blora pada tahun 2102-2105 tergolong

Permasalahan yang terjadi adalah masih ditemukan sekolah yang kurang mengembangkan kreativitas dan hanya berfokus pada baca, tulis dan hitung sedangkan kreativitas

IPO (Initial Public Offering) atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk

Pemaparan radiasi gamma pada mencit dengan variasi 5 waktu menunjukkan bahwa semakin lama paparan radiasi gamma yang diberikan, maka semakin banyak radikal bebas yang

unit simpan pinjam Koperasi Syariah dalam metode pencatatan akuntansinya standar yang digunakan menggunakan PSAK dari IAI, yaitu PSAK No3. Dengan demikian, secara

Hal ini mengakibatkan tidak adanya standar yang jelas tentang proses audit internal yang dilakukan oleh tim auditor (dari pihak yayasan), maupun standar pelaporan audit. d) Dalam

Faktor penghambat yang muncul dalam proses penerapan metode HOTS sesuai hasil wawancara adalah terdiri dari keraguan guru dalam merencanakan perangkat

(e) Pengukuran dan penandaan diameter dan panjang bibit (f) Bibit R.mucronata pada naungan 25% (g) Bibit R.mucronata pada intensitas 0% (h) Pemanenan bibit (i) Akar bibit