• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

P U T U S A N Nomor 622 K/Pdt/2016

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam perkara:

YAYASAN KEHIDUPAN BARU SUKABUMI dahulu PERKUMPULAN SEKOLAH-SEKOLAH KEHIDUPAN BARU, berkedudukan di Jalan Martadinata Nomor 61, Sukabumi, dalam hal ini memberi kuasa kepada A. Lumban Gaol, S.H., dan kawan-kawan, Para Advokat/Pengacara dan Penasehat Hukum pada Kantor Hukum “A. Lumban Gaol, S.H., & Rekan”, beralamat di Jalan Bhayangkara, Nomor 234 Sukabumi, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 Maret 2015;

Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pembanding;

L a w a n:

1. PEMERINTAH KOTA SUKABUMI, yang berkedudukan di Jalan R. Syamsudin, S.H., Nomor 25, Kota Sukabumi;

2. DINAS PENDIDIKAN dan KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI, berkedudukan di Jalan Pelabuhan Nomor 58, Sukabumi c.q. UPT TK/SD, Kecamatan Cikole C.q.

SD Negeri Cikole 1, berkedudukan di Jalan Syamdusdin Nomor 43, Kota Sukabumi;

3. DINAS PENDIDIKAN dan KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI, berkedudukan di Jalan Pelabuhan Nomor 58, Sukabumi c.q. UPT TK/SD Cikole c.q. SD Negeri Cikole 3, berkedudukan di Jalan Rumah Sakit Belakang Nomor 3, Kotas Sukabumi;

4. BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA c.q. KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN PROVINSI JAWA BARAT c.q KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA SUKABUMI, berkedudukan di Jalan Siliwangi Nomor 127, Sukabumi, dalam hal ini memberi kuasa kepada Drs. H. Andri Setiawan, M.M., dan kawan-kawan, Tim Pemberi Bantuan Hukum Pemerintah Kota Sukabumi,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

berdasarkan Keputusan Walikota Sukabumi Nomor 50 Tahun 2013 tentang Pembentukan Tim Pemberi Bantuan Hukum pemerintah Kota Sukabumi, beralamat di Jalan R.

Syamsudin, S.H., Nomor 25 Sukabumi, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 9 April 2015;

Para Termohon Kasasi dahulu Para Tergugat/Para Terbanding;

D a n:

1. BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN dan PELATIHAN (BKPP), berkedudukan di Jalan R.

Syamsudin, S.H., Nomor 43, Sukabumi;

2. FORUM KOMUNIKASI PUTRA PUTRI

PURNAWIRAWAN dan PUTRA PUTRI TNI-POLRI KOTA SUKABUMI, berkedudukan di Jalan Syamsudin, S.H., Nomor 41 Kota Sukabumi;

3. IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA (IPSI) CABANG KOTA SUKABUMI, berkedudukan di Jalan Syamsudin, S.H., Nomor 41, Kota Sukabumi;

Turut Para Termohon Kasasi dahulu Turut Para Tergugat/Turut Para terbanding;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pembanding telah menggugat sekarang Para Termohon Kasasi dahulu Para Tergugat/Para Terbanding dan Para Turut Termohon Kasasi dahulu Para Turut Tergugat/Para Turut Terbanding muka persidangan Pengadilan Negeri Sukabumi pada pokoknya atas dalil- dalil:

1. Bahwa Penggugat adalah pemegang hak/pemilik atas sebidang tanah bekas Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 604/Desa Kota Wetan, luas 6.580 m² atas nama Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru di Jawa Barat berkedudukan di Sukabumi sekarang menjadi Yayasan Kehidupan Baru Sukabumi yang terletak di Jalan R. Syamsudin, S.H., Nomor 43 Kelurahan/Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi dengan batas- batas sebagai berikut:

- Sebelah Timur : Jalan Rumah Sakit Belakang;

- Sebelah Barat : Rumah Makan Sanggar Nasi (Bu Entik);

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

- Sebelah Utara : Jalan Rumah Sakit Belakang;

- Sebelah Selatan : Jalan Syamsudin, S.H.;

2. Bahwa Penggugat memperoleh tanah dan bangunan tersebut didasarkan atas Hibah dari Himpunan Sekolah Kristen berkedudukan di Jakarta tanggal 21 Oktober 1976 Nomor 46/1976 dibuat oleh Abubakar Jakub, PPAT untuk Wilayah Kecamatan Kotamadya Sukabumi, tanggal pencatatan tanggal 2 November 1976, Dp. Nomor 318/1976 dengan nama yang berhak Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru di Jawa Barat berkedudukan di Sukabumi, yang berakhir haknya tanggal 23 September 1980;

3. Bahwa kemudian pada tanggal 2 November 1976 Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 604 dirubah hak kepemilikannya kepada Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru di Jawa Barat berkedudukan di Sukabumi;

4. Bahwa kemudian pada tahun 1993, Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru di Jawa Barat berkedudukan di Sukabumi berganti nama menurut Anggaran Dasar Nomor 30 tanggal 24 Agustus 1993 dibuat oleh Notaris Tetu Suhartati, S.H., menjadi Yayasan Kehidupan Baru (Penggugat);

5. Bahwa setelah berakhir Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 604 Desa Kota Wetan, luas 6.580 m² (berakhir pada tanggal 23 September 1980), Penggugat pada tanggal 3 Desember 1980 telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan rekomendasi perpanjangan atas tanah dan bangunan tersebut dan Penggugat baru mendapat jawaban dari Walikota Sukabumi tanggal 13 Maret 1982, yang pada prinsipnya walikota tidak berkeberatan atas perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 604 karena sesuai dengan Rencana Induk Tata Kota yaitu merupakan Daerah Pusat Pendidikan.

Akan tetapi setelah Penggugat mendapat rekomendasi perpanjangan dari Tergugat I tetap saja tidak dapat diproses penerbitan hak baru atas tanah dan bangunan bekas Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 604 Desa Kota Wetan;

6. Bahwa kemudian Penggugat pada tanggal 23 Februari 1994 mengajukan kembali Permohonan Rekomendasi perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 604 dan pengosongan lokasi Jalan Syamsudin Nomor 43 Sukabumi melalui kuasanya yaitu Ketua Umum Yayasan Karya Utama Indonesia Mayjend TNI Purn. Dr. Ibnu Hartono

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

dan pada tanggal 9 Maret 1994 Walikotamadya Kepala Daerah TK II memberikan jawaban yang pada inti pokoknya menerangkan bahwa masalah perpanjangan hak guna bangunan yang terletak di Jalan Syamsudin, S.H., Nomor 43 Sukabumi Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 604, luas 6580 m² berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 status tanah tersebut sudah berakhir haknya pada tanggal 23 September 1980 dengan pengertian status tanah termaksud kembali menjadi tanah negara yang dikuasai oleh Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Sukabumi. Bahwa dengan demikian Pemerintah Kotamadya DT II Sukabumi tidak dapat mengabulkan permohonan Rekomendasi perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah tersebut mengingat tanah dan bangunannya digunakan kepentingan dinas yaitu Kantor Pendidikan dan Kebudayaan Kotamadya DT II Sukabumi (Tergugat II dan Tergugat III) yang sekarang sebahagian tanah dan bangunan itu dipergunakan/dipakai oleh Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) dalam hal ini Turut Tergugat I;

7. Bahwa Penggugat telah menempuh upaya agar tanah dan bangunan milik Penggugat yang telah begitu lama dikuasai oleh Tergugat I dan Tergugat II agar dikembalikan kepada Penggugat, bahkan Penggugat juga telah mengajukan permohonan rekomendasi perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 604 kepada Tergugat I akan tetapi segala upaya yang telah Penggugat lakukan telah ditolak oleh Tergugat I;

8. Bahwa perbuatan Tergugat I maupun Tergugat II dan III yang telah menguasai tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Syamsudin Nomor 43 Kelurahan Cikole, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi bekas Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 604/Desa Kota Wetan, luas 6580 m² atas nama Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru sekarang Yayasan Kehidupan Baru (milik Penggugat) yang tidak mau mengembalikan kepada pemiliknya adalah merupakan perbuatan melawan hukum sehingga Penggugat sangat dirugikan secara materiil maupun immateriil oleh Para Tergugat;

9. Bahwa pada tanggal 1 Juni 2006 Penggugat melalui kuasanya mengajukan surat kepada BPN Kantor Pertanahan Kota Sukabumi (Tergugat IV) untuk mohon penjelasan status kepemilikan tanah dan bangunan Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 604/Desa Kota Wetan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

atas nama Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru di Jawa Barat berkedudukan di Sukabumi, dan BPN Kantor Pertanahan Kota Sukabumi melalui suratnya tanggal 13 Juni 2006 Nomor 600-269-2006 menjelaskan pada butir ke-3 menyatakan bahwa dengan telah berakhir masa berlaku haknya pada tanggal 23 September 1980 maka Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 604 Desa Kota Wetan, Kecamatan Kota Sukabumi atas nama Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru di Jawa Barat berkedudukan di Sukabumi, kembali menjadi tanah yang langsung dikuasai oleh Negara;

Bahwa selanjutnya Badan Pertanahan Nasional Kota Sukabumi (Tergugat IV) telah menerbitkan Sertifikat Hak Pakai Nomor 25 atas nama Pemerintah Kota Sukabumi (Tergugat I);

10. Bahwa dengan diterbitkannya Hak Pakai Nomor 25/Kelurahan Cikole Kecamatan Cikole, luas 3620 m² dengan nama pemegang hak Pemerintah Kota Sukabumi (Tergugat I) adalah tindakan yang melanggar hukum, yang seharusnya Penggugat mendapatkan hak perioritas untuk mendapatkan hak baru atas objek sengketa, selain itu terdapat 2 pandangan yang isinya saling bertentangan sebagaimana yang telah diuraikan pada butir 5 dan butir 6 di atas yang menimbulkan kesimpangsiuran dalam menentukan kembali peruntukan dan penggunaan tanah tersebut;

Bahwa selanjutnya Tergugat I sama sekali tidak memperhatikan kepentingan hukum bekas pemegang Hak Guna Bangunan (HGB) yaitu Penggugat dan tidak menegakkan prinsip-prinsip keadilan, dengan demikian proses permohonan hak pakai oleh Tergugat I telah menyalahi ketentuan hukum yang berlaku, oleh karena itu Sertifikat Hak Pakai Nomor 25/Kelurahan Cikole, Kecamatan Cikole tersebut tidak sah dan harus dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum;

11. Bahwa berdasarkan pasal 18 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan dasar pokok-pokok Agraria dalam penjelasan Pasal 18-nya disebutkan sebagai berikut “Pasal ini merupakan jaminan bagi rakyat mengenai hak-haknya atas tanah, Pencabutan hak dimungkinkan tetapi diikat dengan syarat-syarat misalnya harus disertai dengan pemberian ganti rugi yang layak”;

Dan Keppres Nomor 32 Tahun 1979 Pasal 3 menyatakan “Kepada bekas pemegang hak yang tidak diberikan hak baru, karena tanahnya

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

diperlukan untuk proyek pembangunan diberikan ganti rugi yang besarnya akan ditetapkan oleh suatu panitia penaksir”;

12. Bahwa meskipun tidak ada ganti rugi kepada Penggugat, namun Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat tanggal 13 Mei 2002 dengan nomor suratnya 106-503-2-32-2002, mengenai pemberian Hak Pakai Nomor 25/Kel Cikole dengan luas 3620 m² yang terletak di Kelurahan Cikole Kecamatan Cikole Kota Sukabumi atas nama Pemerintah Kota Sukabumi, dan memerintahkan kepada kepala kantor Pertanahan Kota Sukabumi untuk menghapus dari daftar buku tanah dan pada sertifikat sebagai bekas Hak Guna Bangunan Nomor 604/Desa Kota Wetan dan mencatat tanah yang langsung dikuasai langsung oleh Negara;

13. Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, dikatakan “untuk pengadaan tanah maka kepada pemilik hak terdahulu harus diberikan ganti rugi diberikan kepada pemegang hak atas tanah atau ahli warisnya”;

14. Bahwa berdasarkan ketentuan hukum tersebut di atas maka surat Kepala Kantor Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat tersebut adalah cacat hukum karena tidak memenuhi syarat Materiil ganti rugi sehingga harus dinyatakan tidak sah dan tidak mengikat, demikian pula Sertifikat Hak Pakai Nomor 25/Kel. Cikole dengan luas 3620 m² yang terletak di Kelurahan Cikole Kecamatan Cikole Kota Sukabumi atas nama Pemerintah Kota Sukabumi (Tergugat I), dan memerintahkan kepada kepala Badan Pertanahan untuk menghapus dari buku tanah serta mengumumkan di koran yang bersekala nasional dan daerah putusan yang menyatakan Sertifikat Nomor 25/Kel. Cikole atas Pemda Kota Sukabumi dicabut dari buku tanah karena tidak sah;

15. Bahwa Tergugat I dan Tergugat IV secara bersama-sama telah melakukan perbuatan melawan hukum karena menerbitkan Sertifikat Hak Pakai Nomor 25/Kelurahan Cikole seluas 3620 m² tanpa menarik sertifikat asli Hak Guna Bangunan Nomor 604/Desa Kota Wetan, yang mana sertifikat hak pakai tersebut terbit menggantikan sebagian Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 604/Desa Kota Wetan atas nama Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru, sehingga penerbitan sertifikat tersebut cacat hukum dan harus dinyatakan tidak sah dengan alasan sebagai berikut:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

a. Ketentuan hukum yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah Pasal 28 ayat 1 a menyatakan kepala kantor pendaftaran tanah menolak untuk melakukan pendaftaran peralihan sesuatu hak tanah jika salah satu syarat ini tidak ada akta yang dimaksud dalam Pasal 19 disampaikan tanpa sertifikat atau keterangan atau pernyataan yang dimaksud dalam Pasal 25 ayat 1 dan warkahnya, ternyata Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 604 tidak pernah diserahkan ke Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, atau dipersyaratkan untuk menerbitkan hak yang baru maka sertifikat hak yang lama maka harus ditarik dari peredaran, hal ini sesuai pula dengan pertimbangan hukum yang ada dalam surat keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat tanggal 31 Mei 2002 Nomor 106-503-2-32-2002 yang menyatakan “apabila sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 604/Desa Kota Wetan tidak dapat ditarik dari peredaran, maka hapusnya hak tersebut diumumkan di koran”;

b. Bahwa berdasarkan persyaratan tersebut dan pengakuan dari Tergugat III, sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 604/Desa Kota Wetan masih belum ditarik dari Penggugat;

c. Pertanyaan kenapa harus ditarik Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 604/Desa Kota Wetan tersebut, karena masih tersangkut hak Pemegang Hak Guna Bangunan eks Tanah Barat untuk mendapatkan ganti rugi jika terhadap tanahnya akan diserahkan hak baru bagi pihak lain, dengan dibayarkan ganti rugi sertifikat tersebut ditarik, dengan tidak ditariknya sertifikat tersebut kemudian diumumkan Hak Guna Bangunan Nomor 604 hapus, jelas menyalahi prosedur dan telah mengakibatkan kerugian bagi Penggugat, sehingga semakin nyata penerbitan Sertifikat Hak Pakai Nomor 25 dipaksakan, dan dibuat alasan pembenaran seolah-olah prosedur telah dipenuhi dengan baik;

d. Bahwa pengumuman biasanya berkaitan dengan hilangnya dokumen atau karena ada putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, bukan putusan penghapusan hak seperti yang dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat yang mana putusannya masih dapat diperdebatkan, yang pasti tindakan tersebut telah membuat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

Penggugat mengalami kerugian, karena dengan pengumuman tersebut seolah-olah Penggugat sudah tidak mempunyai hak apapun juga lagi terhadap tanah Hak Guna Bangunan Nomor 604 Eks Hak Barat;

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka sudah seharusnya surat keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat tanggal 31 Mei 2002 Nomor 106-530-2-32-2002 tentang Pemberian Hak Pakai Nomor 25/Kel. Cikole atas nama Pemerintah Kota Sukabumi dan menghapus Hak Guna Bangunan Nomor 604/Desa Kota Wetan harus dinyatakan cacat hukum dan harus dinyatakan tidak sah dan tidak mengikat dan memerintahkan Kepala Badan Pertanahan Nasional Kota Sukabumi (Tergugat IV) untuk mencoret Hak Pakai Nomor 25 dari daftar buku tanah kantor pertanahan sukabumi serta memerintah untuk mengumumkan putusan yang menyatakan Sertifikat Hak Pakai Nomor 25/Kelurahan Cikole tersebut tidak sah;

16. Bahwa secara de facto tanah dan bangunan milik Penggugat yang terletak di Jalan Syamsudin Nomor 43 Kelurahan Cikole Kecamatan Cikole Kota Sukabumi bekas HGB Nomor 604 Desa Kota Wetan, luas 6580 m² sekarang sebahagian ditempati/dipakai oleh Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Sukabumi (Turut Tergugat I) seluas 3620 m² dan sebahagian lagi sisanya seluas 2960 m² dipergunakan/dipakai oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi in casu dipergunakan SD Negeri Cikole 1 dan SD Negeri Cikole 3 (Tergugat II dan III);

17. Bahwa sebelum Penggugat menerima hibah pada tahun 1976 atas tanah dan bangunan tersebut, maka pada sekitar tahun 1954 Tergugat II dan III memerlukan tanah beserta bangunan-bangunan yang berdiri di atasnya, guna menampung sementara waktu murid-murid Sekolah Dasar Gadis II yang belum mempunyai ruangan maka sambil menunggu Tergugat II dan III mendirikan bangunan bagi murid- muridnya. Tergugat meminta izin secara sewa-menyewa kepada Penggugat agar dapat menggunakan tanah beserta bangunan- bangunan kepunyaan Penggugat tersebut di atas, dan atas iktikad baik Penggugat guna membantu, Penggugat mengijinkan untuk sementara waktu menggunakan bangunan-bangunan kepunyaan Penggugat tersebut sampai Tergugat II dan III mendirikan bangunan sendiri bagi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

murid-muridnya, akan tetapi sampai saat ini tanah dan bangunan tersebut sebahagian masih dikuasai oleh Tergugat II dan III;

18. Bahwa pada sekitar tahun 1961 dimana pada tahun permulaan kursus Penggugat memerlukan tanah beserta bangunan-bangunan tersebut guna mendirikan/menyelenggarakan pendidikan sebagai upaya ikut mencerdaskan bangsa, maka Penggugat minta kepada Tergugat II dan III (Kepala Inspeksi Pengadjaran Rendah Kabupaten Kota Sukabumi) agar menyerahkan tanah berikut bangunan sengketa kepada Penggugat. Tetapi Tergugat II dan III menolaknya dengan berbagai alasan yang tidak berdasarkan hukum; karenanya Penggugat pada sekitar tahun 1963 meminta lagi dengan surat tertanggal 11 Oktober 1963 Nomor 812/K.B/63, untuk mengembalikan tanah berikut bangunan-bangunan sengketa, tapi dijawab oleh Tergugat II dan III dengan alasan:

a. Masih diperlukannya mengunakan gedung tersebut untuk Sekolah Dasar Gadis II;

b. Sekolah tersebut telah ditunjuk sebagai sekolah percobaan untuk project keindahan dan kebersihan sekolah di Djawa Barat;

Diawal surat Tergugat menegaskan sebagai berikut:

Menarik surat saudara tertanggal 11 Oktober 1963 Nomor 812/K.B/63.

Bersama ini kami permaklumkan, dengan menunjuk surat perjanjian sewa-menyewa tertanggal 21 Desember 54 pasal III, kami belum bersedia membatalkannya. Hal ini ditegaskan dalam surat Kepala Jawatan PDK Dt. I Djabar Ranting Sukabumi Timur tertanggal 14 Oktober 1963. Nomor 234/D-I/PDK/T/63 perihal Pengembalian Sekolah Dasar Jalan Cikole 47 yang ditujukan kepada Penggugat, yang tembusan suratnya ditujukan kepada Tn. Kepala Jawatan PDK Dt. I Djabar Tjabang Kotamadya Sukabumi.

19. Bahwa penegasan dari Tergugat II dan III tentang sewa-menyewa tanah beserta bangunan-bangunan sengketa kepunyaan Penggugat tersebut di atas ternyata hanya sekedar lips service belaka sebagai salah satu upaya untuk mengulur-ulur waktu, karena pernyataan a quo juga tidak ada tindak lanjutnya;

20. Bahwa sebelum Turut Tergugat I (BKPP) menempati tanah dan bangunan a quo bekas Hak Guna Bangunan Nomor 604 maka sebelumnya tanah dan bangunan tersebut dipergunakan oleh Kantor Departemen P & K Kota Sukabumi sekarang Dinas Pendidikan dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

Kebudayaan Kota Sukabumi in casu SD Negeri Cikole 1 dan SD Negeri Cikole 3 (Tergugat II dan III);

21. Bahwa akibat tindakan/perbuatan baik Tergugat I maupun Tergugat II dan III yang menguasai tanah dan bangunan milik Penggugat secara melawan hukum yang sangat merugikan Penggugat maka perbuatan tersebut adalah perbuatan melanggar hukum, demikian juga halnya dengan Tergugat IV yang telah menerbitkan Sertifikat Hak Pakai Nomor 25 atas nama Tergugat I telah pula melanggar hukum, oleh karenanya para Tergugat (I, II, III & Tergugat IV) harus memberikan ganti rugi baik sendiri-sendiri maupun secara tanggung renteng kepada Penggugat;

22. Bahwa berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pokok-Pokok Kebijaksanaan Dalam Rangka Pemberian Hak Baru Atas Tanah Asal Konversi Hak-hak barat Pasal 3 menyatakan kepada bekas pemegang hak yang tidak diberikan hak baru karena tanahnya diperlukan untuk proyek pembangunan, akan diberikan ganti rugi yang besarnya akan ditetapkan oleh suatu Panitia Penaksir, juncto Pasal 1 ayat (1) dan Pasal 17 ayat (1) Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan;

23. Bahwa dengan adanya Kepres 32 Tahun 1979 tersebut di atas maka Para Tergugat baik sendiri-sendiri maupun secara tanggung renteng adalah suatu keharusan untuk memberikan ganti rugi kepada Penggugat oleh karena Penggugat sebagai bekas pemegang hak tidak lagi diberikan hak baru karena tanah milik Penggugat yang terletak di Jalan Syamsudin, S.H., Nomor 43 telah dipergunakan/dipakai oleh Para Tergugat (Tergugat I, II, III dan IV);

24. Bahwa akibat dari tindakan Para Tergugat seperti tersebut di atas, maka Penggugat mengalami kerugian materiil maupun kerugian immateriil karena tidak dapat memanfaatkan/menggunakan, menikmati serta mengalihkan hak atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 604/Desa Kota Wetan sehingga sangat patut dan beralasan jika Para Tergugat baik sendiri-sendiri atau secara bersama-sama membayar ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp17.330.760.000,00 (tujuh belas miliar tiga ratus tiga puluh juta tujuh ratus enam puluh ribu rupiah);

Bahwa dasar perhitungan ganti rugi ini adalah didasarkan surat keterangan NJOP dari Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I Kantor

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi Jalan R.E. Martadinata Nomor 1 Kota Sukabumi Nomor KET.547/WJP.09/KP.0906/2013 tanggal 26 September 2013 sebagai berikut:

 Kerugian materiil

- Luas Bumi : 6580 m²

- NJOP Bumi : 6580 m² x Rp1.722.000 = Rp11.330.760.000,00

- Harga nilai bangunan :Luas ± 1000 m² X Rp2.000.000/m²=

Rp2.000.000,00

 Kerugian immateriil

- Karena tidak diperlakukan tidak patut sebesar Rp4.000.000.000,00 25. Bahwa agar gugatan Penggugat tidak illusoir atau tidak hampa dan

agar tanah dan bangunan yang menjadi objek sengketa tidak dipindahkan kepada orang lain melalui jual-beli, menyewakan atau menghibahkan atau diagunkan kepada pihak ketiga, maka terhadap objek sengketa agar dilakukan sita jaminan (conservatoir beslag) atas tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Syamsudin, S.H., Nomor 43 Kelurahan Cikole Kecamatan Cikole Kota Sukabumi bekas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 604 Desa Kota Wetan, luas 6580 m² atas nama Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru di Jawa Barat berkedudukan di Sukabumi sekarang Yayasan Kehidupan Baru dengan batas-batas sebagai berikut:

- Sebelah Timur : Jalan Rumah Sakit belakang;

- Sebelah Barat : Rumah Makan Sanggar Nasi (Bu Entik);

- Sebelah Utara : Jalan Rumah Sakit belakang;

- Sebelah Selatan : Jalan Syamsudin, SH.;

26. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat ini diajukan berdasarkan bukti- bukti yang akurat dan otentik karenanya mohon dapat dilaksanakan putusan terlebih dahulu/serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) walaupun ada perlawanan dan atau upaya hukum lain dari pihak Para Tergugat;

27. Bahwa bila Tergugat-Tergugat lalai/tidak mau melaksanakan secara sukarela putusan ini, sepatutnya para Tergugat dihukum secara tanggung renteng untuk membayar uang paksa (dwangsom) setiap harinya sebesar Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah);

28. Bahwa Para Turut Tergugat (Turut Tergugat I, II dan III) telah juga menempati tanah dan bangunan milik Penggugat tersebut oleh karena itu Para Turut Tergugat harus tunduk dan taat pada putusan;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Sukabumi agar memberikan putusan sebagai berikut:

Dalam Pokok Perkara

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;

3. Menyatakan bahwa Penggugat adalah pemilik yang sah atas tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Syamsudin, S.H, Nomor 43, Kelurahan Cikole, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi bekas pemegang Hak Guna Bangunan Nomor 604 Desa Kota Wetan, luas 6580 m² atas nama Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru di Jawa Barat berkedudukan di Sukabumi sekarang menjadi Yayasan Kehidupan Baru Sukabumi;

4. Menyatakan bahwa Sertifikat Hak Pakai Nomor 25/Kelurahan Cikole Kecamatan Cikole, luas 3620 m² atas nama Pemerintah Kota Sukabumi (Tergugat I) yang diterbitkan oleh Tergugat IV (BPN Kota Sukabumi) adalah tidak sah dan tidak mengikat;

5. Menghukum Para Tergugat (I, II,III dan IV) untuk membayar ganti rugi baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama (tanggung renteng) kepada Penggugat sebesar Rp17.330.760.000,00 (tujuh belas miliar tiga ratus tiga puluh juta tujuh ratus enam puluh ribu rupiah) sekaligus dan seketika atas tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Syamsudin Nomor 43 Kelurahan Cikole, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi bekas Hak Guna Bangunan Nomor 604/Desa Kota Wetan, luas 6580 m² atas nama Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru di Jawa Barat berkedudukan di Sukabumi;

6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Syamsudin, S.H., Nomor 43 Kelurahan Cikole, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi bekas Hak Guna Bangunan 604/Desa Kota Wetan, luas 6580 m² atas nama Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru di Jawa Barat berkedudukan di Sukabumi dengan batas batas sebagai berikut:

- Sebelah Timur : Jalan Rumah Sakit belakang;

- Sebelah Barat : Rumah Makan Sanggar Nasi (Bu Entik);

- Sebelah Utara : Jalan Rumah Sakit belakang;

- Sebelah Selatan : Jalan Syamsudin, SH.;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

7. Memerintahkan kepada para Tergugat dan Para Turut Tergugat dan atau siapa saja yang menguasai objek sengketa untuk dikosongkan, dan menyerahkannya kepada Penggugat;

8. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng atau siapapun yang mendapat hak daripadanya untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) setiap harinya karena Para Tergugat tidak melaksanakan putusan Pengadilan secara sukarela;

9. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu/serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) walaupun ada perlawanan dan atau upaya hukum lain dari Para Penggugat;

10. Menghukum para Turut Tergugat (Turut Tergugat I, II dan III) untuk tunduk dan taat pada putusan ini;

11. Menghukum Para Tergugat membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini;

Atau

Apabila Pengadilan Negeri Sukabumi berpendapat lain, maka dengan ini Penggugat mohon agar Pengadilan memberikan putusan yang seadil-adilnya sesuai hukum yang berlaku (ex aequo et bono);

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Turut Tergugat mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:

Dalam Eksepsi

1. Bahwa Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, dan Turut Tergugat I menyatakan dengan tegas menolak dan membantah seluruh pendapat, dalil–dalil, tuntutan dan segala sesuatu yang dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatan kecuali apa yang diakui dan dinyatakan secara tegas oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, dan Turut Tergugat I;

2. Bahwa gugatan Penggugat salah pihak (error in persona), hal tersebut dikarenakan Penggugat keliru dalam penyebutan pihak sebagaimana yang dicantumkan dalam gugatan halaman 1 angka 2, 3, dan 5. Bahwa dalam suatu surat gugatan, penyebutan pihak-pihak berperkara harus jelas, termasuk penyebutan pihak berperkara yang berkedudukan sebagai suatulembaga atau instansi pemerintah harus sesuai dengan aturan;

Dengan demikian gugatan yang ditujukan kepada :

a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi yang berkedudukan di Jalan Pelabuhan Nomor 58 Sukabumi cq. UPT TK/SD Kec. Cikole

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

cq. SD Negeri Cikole 1 …………. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat II;

b. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi yang berkedudukan di Jalan Pelabuhan Nomor 58 Sukabumi cq. UPT TK/SD Kecamatan Cikole cq. SD Negeri Cikole 3 …………. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat III;

c. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Sukabumi, yang berkedudukan di Jalan R. Syamsudin, S.H., Nomor 43 Sukabumi ……….. Selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat I;

Adalah tidak tepat. Bahwa harus dipahami oleh Penggugat yang menjadi subjek gugatan adalah orang pribadi atau badan, dalam perkara ini gugatan tersebut ditujukan kepada badan, sehingga yang menjadi subjek gugatan adalah Pemerintah Kota Sukabumi sebagai badan hukum publik, yaitu badan hukum yang mempunyai harta kekayaan sendiri, hak dan kewajban sendiri terpisah dari pengurusnya, sedangkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan adalah satuan kerja perangkat daerah dari Pemerintah Kota Sukabumi;

Sehingga seharusnya Penggugat mengajukan gugatannya ditujukan kepada :

a. Pemerintah Kota Sukabumi cq. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi yang berkedudukan di Jalan Pelabuhan Nomor 58 Sukabumi cq. UPT TK/SD Kecamatan Cikole cq. SD Negeri Cikole 1 ...…. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat II;

b. Pemerintah Kota Sukabumi cq. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi yang berkedudukan di Jalan Pelabuhan Nomor 58 Sukabumi cq. UPT TK/SD Kecamatan Cikole cq. SD Negeri Cikole 3

………...…. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat III;

c. Pemerintah Kota Sukabumi cq. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Sukabumi, yang berkedudukan di Jalan R.

Syamsudin, S.H., Nomor 43 Sukabumi ………...

Selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat I;

Bahwa oleh karena penyebutan identitas Tergugat II, Tergugat III, dan Turut Tergugat I dalam gugatan perkara ini adalah salah, maka gugatan Para Penggugat dikualifisir sebagai gugatan yang cacat hukum dan konsekuensinya gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima (NO);

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

3. Bahwa gugatan Penggugat kurang pihak. Hal ini dikarenakan Penggugat tidak memasukan Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (DPD LPM) Kota Sukabumi sebagai salah satu pihak dalam perkara ini, yang secara nyata menghuni dan menempati bangunan yang menjadi objek sengketa dan berdampingan dengan Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, dan Turut Tergugat III.Selain itu juga plang nama dari DPD LPM terpampang dengan jelas dan dapat terlihat dari Jalan R.

Syamsudin, S.H., sehingga sudah sepatutnya Penggugat mengetahui keberadaan DPD LPM tersebut;

Bahwa selain itu juga perlu diketahui bahwa tanah dan bangunan bekas Hak Gunja Bangunan Nomor 604 yang sekarang menjadi objek gugatan, dahulu ditempati oleh Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, yang notabene berada di bawah Departemen Pendidikan Republik Indonesia sebagaimana juga disebutkan oleh Penggugat dalam gugatan halaman 8 angka 20, sehingga sudah selayaknya apabila Departemen Pendidikan Republik Indonesia dimasukan sebagai salah satu pihak dalam perkara ini agar lebih jelas dan terang mengenai duduk perkaranya, karena penyatuan Dinas Pendidikan ke Pemerintah Kota Sukabumi baru dilakukan pada tahun 1999 setelah diberlakukan Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

Oleh karena itu mohon kiranya Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menyatakan gugatan kurang pihak dan tidak menerima gugatan Penggugat;

4. Bahwa gugatan Penggugat kabur (obscuur libell), hal tersebut dikarenakanapa yang disampaikan oleh Penggugat dalam gugatan halaman 7 s.d. 8 angka 17 s.d. 19 yang berkali-kali menyebutkan Tergugat II dan Tergugat III (Kepala Inspeksi Pengadjaran Rendah Kabupaten Kota Sukabumi) adalah sangat membingungkan, karena bertolak belakang dengan Para Pihak yang disebutkan oleh Penggugat di awal gugatan yaitu bahwa Tergugat II adalah SD Negeri Cikole I dan Tergugat III adalah SD Negeri Cikole III. Hal tersebut menunjukan ketidak konsistenan Penggugat dalam menetukan pihak.

Fakta-fakta tersebut sangat bertolak belakang dan apakah menurut Penggugat yang dimaksud dengan Tergugat II dan Tergugat III itu adalah Kepala Inspeksi Pengadjaran Rendah Kabupaten Kota Sukabumi ataukah Tergugat II dan Tergugat III itu adalah SD Negeri Cikole I dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

SD Negeri Cikole III. Hal ini mengaburkan inti permasalahan yang sebenarnya, sehingga menyebabkan gugatan menjadi kabur (obscuur libell);

5. Bahwa apabila yang dimaksud oleh Penggugat dengan Tergugat II dan Tergugat III itu adalah SD Negeri Cikole I dan SD Negeri Cikole III, maka gugatan Penggugat salah pihak (error in persona) dengan memasukan SD Negeri Cikole 1 (Tergugat II) dan SD Negeri Cikole 3 (Tergugat III) sebagai pihak dalam perkara ini;

Perlu diketahui bahwa pada lokasi tanah yang menjadi objek sengketa tidak ada kedua pihak yang disebutkan oleh Penggugat tersebut, sehingga Penggugat mengajukan gugatan kepada pihak yang tidak nyata (illusioniir), akan tetapi ternyata panggilan dari pengadilan ditujukan kepada Kepala SDN Cikole yang secara kebetulan berada pada lokasi sengketa. Ketiga pihak tersebut (SD Negeri Cikole 1, SD Negeri Cikole 3, dan SDN Cikole) adalah subjek yang berbeda;

Bahwa perlu diketahui oleh Penggugat, SD Negeri Cikole 1 dan SD Negeri Cikole 3 sejak tahun 2013 telah dilakukan penggabungan dan berubah menjadi SD Negeri Cikole, berdasarkan Keputusan Walikota Sukabumi Nomor 201 Tahun 2013 tentang Penggabungan Sekolah Dasar Negeri di Kota Sukabumi, sehingga sudah tidak ada lagi SD Negeri Cikole 1 dan SD Negeri Cikole 3. Hal ini menyebabkan gugatan menjadi salah pihak dan bahkan menjadi kurang pihak karena SDN Cikole yang notabene berada pada lokasi sengketa tidak dijadikan pihak dalam perkara ini;

Oleh karena itu Kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk mengeluarkan Tergugat II dan Tergugat III sebagai pihak dalam perkara ini.

6. Bahwa penempatan/penggunaan yang dilakukan oleh Tergugat II, Tergugat III, dan Turut Tergugat I pada bangunan yang menjadi objek sengketa bukan atas penguasaan sendiri ataupun karena ada perikatan dengan Penggugat, akan tetapi atas perintah atau penetapan dari Tergugat I yang merupakan pemilik atau yang menguasai objek sengketa tersebut. Dalam hal ini Tergugat II, Tergugat III, dan Turut Tergugat I hanya sebagai penghuni, oleh karena itu sangat tidak tepat apabila Tergugat II, Tergugat III, dan Turut Tergugat I dijadikan sebagai pihak dalam perkara ini;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

Dengan demikian mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk mengeluarkan Tergugat II, Tergugat III, dan Turut Tergugat I sebagai pihak dalam perkara ini;

Berdasarkan hal tersebut di atas, mohon kiranya Majelis Hakim Yang Terhormat menolak gugatan ini atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard/NO).

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat IV mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut

1. Tergugat IV menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat, kecuali yang diakui secara tegas oleh Tergugat IV;

2. Bahwa gugatan Penggugat obscuur libel, hal ini disebabkan karena setelah membaca seluruh gugatan yang diajukan oleh Penggugat kepada Para Tergugat dan Tergugat IV dalam posita gugatan kaitannya penerbitan Sertifikat Hak Pakai Nomor 25/Cikole atas nama Pemerintah Kota Sukabumi sudah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu gugatan penggugat kepada Tergugat IV sangat abscuur Libel. Dengan demikian mohon kepada Majelis hakim untuk menyatakan bahwa gugatan penggugat di tolak atau setidak tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ( niet ontvankelijke verklaard`)

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Sukabumi telah mengambil putusan, yaitu Putusan Nomor 3/Pdt.G/2014/PN.Smi. tanggal 9 September 2014 yang amarnya sebagai berikut:

Dalam Eksepsi

 Menolak Eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Turut Tergugat I untuk selebihnya;

Dalam Pokok Perkara :

Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);

 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp2.194.000,00 (dua juta seratus sembilan puluh empat ribu rupiah);

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Bandung dengan Putusan Nomor 5/Pdt/2015/PT.BDG tanggal 17 Februari 2015;

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Pemohon Kasasi/Penggugat/Pembanding pada tanggal 10 Maret

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

2015 kemudian terhadapnya oleh Pemohon Kasasi/Penggugat/Pembanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 Maret 2015 diajukan permohonan kasasi pada tanggal 20 Maret 2015 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 3/Pdt.G/2014/PN.Smi. juncto Nomor 5/PDT/2015/PT.BDG. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Sukabumi, permohonan mana diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 30 Maret 2015;

Bahwa memori kasasi dari Pemohon Kasasi/Penggugat/Pembanding tersebut telah diberitahukan kepada Para Termohon Kasasi/Para Tergugat/

Para Tebanding pada tanggal 31 Maret 2015;

Bahwa kemudian Para Termohon Kasasi/Para Tergugat/ Para Tebanding mengajukan tanggapan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sukabumi pada tanggal 12 Mei 2015;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan- alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pembanding dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:

1. Bahwa tidak satupun ketentuan hukum yang menyatakanjika masa berlaku hak-hak barat berakhir pada tanggal 23 September 1980, kemudian eks pemilik hak barat tidak berwenang untuk mengajukan permohonan perpanjanganhak lagi;

2. Bahwa benar Pasal 40 UUPA mengatur tentang tata cara berakhimya hak guna bangunan, salah satunya adalah karena berakhir masa berlakunya, namun tidak disebutkan bahwa pemilik HGB yang telah berakhir masa berlakunya tidak punya hak lagi untuk mengajukan permohonan perpanjangan, yang diatur adalah eks Pemilik Hak Bangunan yang berakhir masa berlakunya mempunyai hak prioritas untuk mengajukan permohonan hak;

3. Bahwa keterlambatan mengajukan permohonan hak hanya mengakibatkanproses permohonannya seperti mengajukan permohonan hak baru dan harus ada keputusan Kepala Badan Pertanahan, sedangkan kalau belum habis hanya dilanjutkan saja, atau ada

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

konsekuensi hukum jika diajukan perpanjangan setelah berakhirnya masa berlaku hak guna bangunan memperpanjang kembali akan dikenakan biaya setoran ke negara, bukan berati kehilangan hak untuk mengajukan perpanjangan hak guna bangunan, oleh karena itu pertimbangan Judex Facti yang menyatakan karena diajukan setelah lampau waktu atau terlambat, maka pemohon kasasi tidak mempunyai legal standing harus dibatalkan karena keliru dan tidak cennat serta salah dalam menerapkan hukum. Bahwa aturan undang-undang justru yang diatur eks pemilih hak barat mempunyai hak proristas untuk mengajukan permohonan hak;

4. Bahwa terbukti pula pada saat habis masa berlakunya, antara tanggal 23 September 1980 sampai dengan 3 Desember 1980 tidak ada yang mengajukan permohonan hak terlebih dahulu dari Penggugat/Pemohon Kasasi, bahkan Termohon Kasasi I/Terbanding I/semula Tergugat I baru mengajukan permohonan Hak Pakai tanggal 7 September 2001;

5. Bahwa tidak ada ketentuan yang mengatur jika hak guna bangunan berakhir, kemudian tanah menjadi tanah yang dikuasai oleh Negara lantas pemilik hak terdahulu sudah tidak punya hak lagi untuk mengajukan perpanjangan atau mengajukan hak baru, keterlambatan mengajukan perpanjangan atau pemohonan hak barn tidak mengakibatkan eks pemegang hak guna bangunan kehilangan hak prioritas;

6. Logika berpikir Judex Facti bisa benar jika diantara tanggal 23 September 1980 sampai 3 Desember 1980 Termohon Kasasi I/Tergugat I mengajukan permohonan hak pakai, baru Penggugat atau pemohon Kasasi dapat dikatakan terlambat, karena ada yang mendahului;

7. Kekeliruan Judex Facti semakin nyata karena ketika Pemohon Kasasi semula Penggugat/Pembanding mengajukan permohonan hak telah mendapat rekomendasi dari Walikota, artinya ada persetujuan dari Walikota, sesuai dengan bukti (P-7) tanggal 13 Maret 1982;

8. Adanya rekomendasi Walikota telah membuktikan Penggugat/Pemohon Kasasi tidak menyalahi aturan dalam mengajukan permohonan perpanjangan hak guna bangunan atau pengajuan hak baru, meskipun diajukan pada tanggal 3 Desember 1980;

9. Judex Facti juga keliru karena dasar pertimbangan pemberian hak pakai kepada Termohon Kasasi I/Tergugat I yang diberikan tanpa persejutuan dari Pemohon Kasasi/Penggugat, kemudian didirikan bangunan di atas

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

tanah hak guna bangunan milik Pemohon Kasasi oleh Termohon Kasasi I, jika dasamya adalah karena dikuasai oleh Termohon Kasasi I karena ada bangunan seharusnya yang diberikan adalah hak guna bangunan, karena itu pemerbitan hak pakai tersebut juga cacat hukum tidak sesuai dengan landasan atau alas hak ketika mengajukan permohonan hak pakai; , 10.Bahwa Negara bukanlah pemilik tanah tapi Negara sebagai penguasa

pemerintahan yang menguasai tanah jadi tanah yang habis masa berlakunya menjadi tanah yang dikuasai oleh Negara dan Negara akan mengatur penggunaan dan pemanfaatannya dengan mengikuti prosedur yang telah diatur, salah satu aturan tersebut adalah mengenai pengaturan hak prioritas sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pokok-Pokok Kebijaksanaan Dalam Rangka Pemberian Hak Baru Atas Tanah Asal Konversi Hak-Hak Barat yang berbunyi sebagai berikut: Kepada bekas pemegang hak yang tidak diberikan hak baru karena tanahnya diperlukan untuk proyek pembangunan, akan diberikan ganti rugi yang besarnya akan ditetapkan oleh suatu Panitia Penaksir;

11.Memang benar Pemohon Kasasi semula Penggugat/Pembanding mengajukan pe ohonan hak setelah habis masa berlakunya, bukan berarti Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat sudah tidak punya alas hak lagi untuk mengajukan permohonan perpanjangan hak, justru Pemohon Kasasi/Pembanding semula Penggugat mempunyai hak prioritas, jka dibandingkan dengan permohonan hak yang diajukan oleh Termohon Kasasi I/Terbanding I semula Tergugat I pada tanggal 7 September 2001, sehingga jika dibandingkan dengan waktu pengajuan permohonan hak, Pemohon Kasasi/Penggugat telah terlebih dahulu mengajukan permohonan hak daripada Termohon Kasasi I/ Tergugat I, seharusnya Pemohon Kasasi/Penggugat mempunyai hak prioritas yang harus dikabulkan permohonannya;

12.Bahwa pertimbangan Judex Facti akan menimbulkan ketidak pastian hukum dan kekacauan karena saat ini setiap perumahan atau ruko menjual rumahnya atau rukonya dengan hak guna bangunan yang ada masa berlakunya, jika dengan berakhirnya masa hak guna bangunan kemudian pemiliknya tidak mempunyai alas hak lagi apabila terlambat mengajukan perpanjangan dan akan dimiliki oleh Negara dan Negara berhak memberikan langsung kepada siapa saja selaku pemohon baru maka tidak akan ada masyarakat yang akan membeli perumahan atau

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 21 dari 26 hal. Put. Nomor 622 K/Pdt/2016

ruko dengan hak guna bangunan dan Negara ini akan kacau dunia usaha khusunya para pengembang akan sangat dirugikan demikian juga masyarakat, oleh karena itu pertimbangan dan keputusan Judex Facti harus dibatalkan;

13.Judex Facti keliru dalam membuat pertimbangan hukum dan hanya mempertimbangkan secara parsial, karena tidak mempertimbangkan surat jawaban dari Walikota atas permohonan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Pembanding semula penggugat tanggal 3 Desember 1980 yang diberikan hak untuk diperpanjang, artinya keberadaan hak Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat diakui dan dibenarkan oleh Walikota (Bukti P-7) sehingga sangat tidak beralasan jika dikatakan Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat tidak mempunyai legal standing terhadap objek sengketa;

14. Judex Facti menyatakan tanah ditelantarkan, hal tersebut keliru dan tidak sesuai dengan fakta karena di atas tanah tersebut ada bangunan milik Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat yang disewakan dan dipakai sebagai gedung sekolah SD Negeri Cikole 1 (Termohon Kasasi Il/Terbanding II semula Tergugat II) serta Gedung Sekolah SD Negeri Cikole 3 (Termohon Kasasi lIl/Terbanding III semula Tergugat Ill) sesuai dengan bukti surat petjanjian sewa (Bukti P- 14 dan P- 15);

15.Pasal 18 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Undang Undang Pokok Agraria dikatakan "Untuk kepentingan umum, termasuk bangsa dan Negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut dengan memberi ganti kerugian yang layak dan menurut cara yang diatur dengan undang-undang";

Berdasarkan Pasal 18 jelas seandainya hak Pemohon Kasasi juga dicabut harus terlebih dahulu Termohon Kasasi I harus memberikan ganti rugi sebelum mengajukan permohonan hak pakai, oleh karena itu penertiban Hak Pakai Nomor 25 atas nama Termohon Kasasi I/Terbanding I semula Tergugat I telah cacat hukum dan harus dibatalkan;

16.Kemudian apa yang menjadi hak Pemohon

Kasasi/Pembanding/Penggugat yang tadinya atas nama hak barat dengan nama Vereeniging Voor Christelijke Scholen telah didaftarkan Pengalihannya dan telah dirubah atau dikonversi menjadi hak pribumi atas nama Perkumpulan Sekolah-Sekolah Kehidupan Baru; Dengan demikian semua prosedur untuk mengajukan permohonan perpanjangan hak guna bangunan sebagaimana yang diatur oleh ketentuan hukum yang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Referensi

Dokumen terkait

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2014 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

menulis puisi peserta didik sebelum pemanfaatan media lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran lebih kecil dari nilai rata-rata keterampilan menulis puisi

Pengaruh Pelaksanaan Tadarus Al- Qur’an terhadap Kemampuan Membaca Al- Qur’an Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Beber Kabupaten Cirebon Dalam

Menyatakan bahwa karya ilmiah pada Projek Akhir Arsitektur periode semester gasal tahun ajaran 2015/2016 Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan

Rasio lancar tahun 2002 sebesar 522% mengalami peningkatan yang cukup besar jika dibandingkan tahun 2001 sebesar 147% sebagai tahun dasar. Hal ini terjadi karena hutang lancar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sengketa kewenangan yang terjadi antara Pemerintah Kabupaten Klaten dengan Pemerintah Kota Surakarta dalam

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwasanya peranan pemangku adat yang berisiko sehingga dapat mengakibatkan kejadian HIV/AIDS pada kasus sebanyak 60,7 % sementara pada

Pada Gambar 6 ditunjukkan plot PNLT untuk pesawat C, rata-rata tiap plot PNLT tiap pesawat memiliki bentuk yang hampir sama dan tidak ada satupun sampel pesawat C yang