• Tidak ada hasil yang ditemukan

1/10 Model Layanan Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1/10 Model Layanan Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Model Layanan Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo

Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV Angkatan CI

Tahun : 2017

Ruang lingkup inovasi : Kabupaten/Kota

Cluster inovasi : Kehutanan & Lingkungan Hidup Inovator : Harjanti, SH

Jabatan : Kasi. Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo Instansi : Pemerintah Kabupaten Sukoharjo

Latar Belakang

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo mempunyai visi “Terus Membangun Sukoharjo Yang Lebih Sejahtera, Maju, Dan Bermartabat Didukung Pemerintahan Yang Profesional”.

Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo adalah:

1. Mewujudkan pemenuhan pelayanan dasar publik yaitu pemenuhan sanitasi yang layak (air sanitasi, sampah, drainase lingkungan);

2. Mewujudkan Pelestarian Sumber Daya Alam dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; dan

3. Mewujudkan Kualitas Lingkungan Hidup yang lebih baik.

Untuk menjalankan misi tersebut, dalam Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukoharjo antara lain diatur tugas pokok dan fungsi Kepala Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan, yang salah satunya adalah “pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat ”. Kondisi Kinerja saat ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 1. Kondisi kinerja saat ini.

(2)

2/10

Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan

(3)

1. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup.

2. Pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan disampaikan ke instansi lain yang tidak mempunyai kewenangan dalam penanganan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

3. Belum adanya Standar Operasional Prosedur dalam penanganan pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

4. Pelaporan dugaan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup masih dilakukan secara manual.

1. Adanya kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup.

2. Pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup.

3. Adanya Standar Operasional Prosedur Layanan Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.

4. Pelaporan dugaan pencemaran dan kerusakan

lingkungan hidup melalui SMS, WA atau Website.

(4)

4/10

Tabel 2. Perbandingan Izin yang diterbitkan dengan aduan lingkungan Tahun 2015 dan Tahun 2016 di Kabupaten Sukoharjo

NO TAHUN

IZIN

LINGKUNGAN YANG

DITERBITKAN

IZIN TPS LIMBAH B3 YANG

DITERBITKAN

IZIN IPLC YANG

DITERBITKAN

JUMLAH ADUAN YANG

DITERIMA JUMLAH ADUAN YANG DISELESAIKAN

1.

2015 209 27 12 9

9

2. 2016 216 18 9 9

9

Sumber : SLHD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2015 dan Tahun 2016.

Bahwa dari data dimaksud terlihat bahwa jumlah aduan dugaan pencemaran dan kerusakan lingkungan yang dilaporkan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo sangatlah kecil dibandingkan dengan dugaan pencemaran atau kerusakan lingkungan yang terjadi dari izin yang telah diterbitkan dan adanya aduan yang belum terselesaikan. Hal ini terjadi karena masyarakat malas untuk melaporkan pengaduan ke Dinas Lingkungan Hidup karena faktor memerlukan waktu untuk datang ke Dinas Lingkungan Hidup sehingga mengganggu aktivitas atau pekerjaan mereka. Selain itu juga ada anggapan masyarakat bahwa aduan dugaan pencemaran atau kerusakan lingkungan yang mereka laporkan belum ada batasan waktu yang pasti kapan laporan mereka akan ditindaklanjuti atau diselesaikan. Sehubungan hal tersebut perlu dilakukan terobosan dengan

“Model Layanan Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo”.

Dengan model layanan pengaduan berbasis Teknologi Informasi maka pelaporan aduan dugaan pencemaran atau kerusakan lingkungan akan

menjadi lebih cepat, lebih mudah, lebih sederhana dan transparan.

(5)

Manfaat

Proyek perubahan ini bermanfaat baik untuk kepentingan internal Dinas Lingkungan Hidup maupun untuk kepentingan eksternal.

Secara internal, proyek perubahan ini antara lain bermanfaat pekerjaan lebih jelas, lebih mudah, lebih cepat, menghemat waktu, tindak lanjut aduan yang dilakukan lebih terarah dan meningkatkan kompetensi di bidang teknologi informasi, berkas yang disimpan berkurang, menghemat tempat penyimpanan arsip dan memudahkan penemuan arsip kembali.

Sedangkan secara eksternal, proyek perubahan ini antara lain bermanfaat:

1. Bagi Stakeholder lainnya :

Dengan mudah dan cepatnya layanan pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup akan mempermudah pembinaan dan pengawasan bagi usaha/kegiatan yang melakukan pelanggaran izin lingkungan sehingga akan membantu perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Sukoharjo.

2. Bagi masyarakat :

Dengan adanya model layanan pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup pada Dinas Lingkungan Hidup di Kabupaten Sukoharjo maka pengaduan menjadi lebih cepat, mudah, sederhana, transparan, akuntabel, menghemat waktu dan tenaga, sehingga akan menggerakkan masyarakat melaporkan dugaan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di Kabupaten Sukoharjo.

Milestone

NO. PENTAHAPAN OUT PUT WAKTU

(6)

6/10

(7)

Pentahapan jangka pendek :

1. Membentuk Tim Efektif Proyek Perubahan yang terdiri dari :

a. Menghadap mentor menyerahkan RPP hasil seminar dan koordinasi pelaksanaan Laboratorium kepemimpinan.

b. Identifikasi Stakeholders.

c. Penyusunan draft SK Tim Efektif.

d. Rapat Koordinasi pembahasan konsep SK.

e. Penandatangan SK Tim Efektif.

f. Penyampaian SK Tim Efektif.

g. Penyusunan Jadwal Kegiatan.

Tersusunnya Keputusan Kepala DLH tentang Pembentukan Tim Efektif Proyek Perubahan

Minggu ke-3 bulan Juli 2017

2. Penyediaan peralatan, perlengkapan dan Nomor Aduan:

a. Rapat Persiapan penyediaan peralatan dan perlengkapan.

b. Pelaksanaan penyediaan peralatan, perlengkapan dan Nomor aduan.

Tersedianya penyediaan peralatan dan

perlengkapan (Komputer, HP dan nomor pengaduan).

Minggu ke-4

bulan Juli

2017.

(8)

8/10

3. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan hidup:

a. Penyusunan draft SOP Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

b. Rapat pembahasan draf SOP Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan hidup

c. Penandatangan SOP Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Tersusunnya SK Kepala DLH tentang SOP Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan hidup.

Minggu ke-1 dan ke-2 bulan Agustus 2017

4. Penyediaan Website Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup:

a. Rapat Persiapan untuk penentuan konsep Website pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

b. Pelaksanaan pembuatan Website pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

Tersedianya Website pengaduan pencemaran dan Kerusakan lingkungan hidup.

Minggu ke-3 dan ke-4 bulan Agustus 2017

5. Tutorial atau Pelatihan bagi Petugas:

a. Rapat Persiapan untuk tutorial atau pelatihan sistem pengaduan berbasis TI

b. Pelaksanaan tutorial atau pelatihan bagi Petugas pelaksana Pengaduan berbasis TI.

c. Petugas Penerima Aduan Pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

Terlaksananya tutorial atau pelatihan bagi Petugas.

Minggu ke-5

bulan Agustus

2017

(9)

6. Publikasi kepada Masyarakat berupa brosur, banner, siaran radio dan Website Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan hidup:

a. Rapat pengadaan kebutuhan bahan/media yang dibutuhkan untuk publikasi layanan pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

b. Pengadaan bahan/media yang dibutuhkan untuk publikasi layanan pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

c. Penyebarluasan bahan atau media publikasi layanan pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

a. Brosur sebanyak 100 lembar.

b. Banner sebanyak 1 buah.

c. Informasi melalui Siaran RSPD.

d. Informasi melalui website.

Minggu ke-5 bulan Agustus 2017

7. Uji Coba Layanan Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan hidup berbasis TI:

a. Rapat persiapan uji coba layanan pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup berbasis TI.

b. Pelaksanaan uji coba layanan pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup berbasis TI.

c. identifikasi aduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

d. Cek lokasi aduan pencemaran dan kerusakan LH.

e. Tindak lanjut cek lokasi aduan pencemaran dan kerusakan LH.

Terlaksananya Uji Coba pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup berbasis TI.

Minggu ke-1 dan Ke-2 bulan September 2017

2. Pentahapan Jangka Menengah :

(10)

10/10

1. Pelaksanaan Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup berbasis TI sudah mencapai 50% (lima puluh persen) dari jumlah aduan :

a. Rapat persiapan

b. Pelaksanaan layanan pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup berbasis TI

Terlaksananya Layanan pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup berbasis TI

mencapai 50% (lima puluh persen)

Bulan September 2017 s/d bulan Maret 2018

2. Monitoring dan Evaluasi

a.Rapat persiapan monitoring dan evaluasi

b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi

c. Tindak lanjut hasil monitoring

Tersedianya data hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan.

Minggu ke- 1 bulan Maret 2018

3. Pentahapan Jangka Panjang :

1. Pelaksanaan Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup berbasis TI lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen):

a. Rapat Persiapan.

b.Pelaksanaan tindak lanjut aduan berbasis TI.

Terlaksananya Layanan pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan berbasis TI lebih dari 75%

(tujuh puluh lima persen).

September 2018

Dicetak pada: 24/04/2018 10:56:51

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Gambar

Tabel 2. Perbandingan Izin yang diterbitkan dengan aduan lingkungan Tahun 2015 dan Tahun 2016 di Kabupaten Sukoharjo

Referensi

Dokumen terkait

Tabel IV-4 (cuplikan dari Lampiran F) menunjukkan subjek basis data “Pelayanan Informasi”. SIAK merupakan satu-satunya sistem legacy yang dimiliki oleh pihak BP2T Kutai

Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali beserta seluruh staff yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah mengizinkan

Pembelian (Penelitian pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Angkatan 2012/2013 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang Mengkonsumsi Produk Mie Instan

30) tanpa mengalami teubus tegangan, dibiarkan dalam bak air yang sau' atau direndam dalam bak air laj.n pada suhu dan laua waktu sebagaimana. dicantumkan dalam

Neurofibromatosis-1 (NF-1) adalah penyakit genetik yang memiliki gejala khas berupa lesi Café-au-lait multipel dan tumor neuroektodermal yang dapat muncul dalam jumlah banyak

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh bagian larut air dari fraksi etil asetat ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L) terhadap penurunan kadar gula darah

Dengan dasar pemikiran yang demikian, maka hasil penelitian yang kelak kita hasilkan – kalau kita sampai ke tahap pelaporan, tidak hanya sebagai kumpulan huruf-huruf yang

Manajemen arsip sebagai proses pengawasan, penyimpanan, dan pengamanan dokumen sertaArsip, baik dalam bentuk kertas maupun media elektronik.arsip manual terdiri dari