• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN MEMBUAT BENDA FUNGSIONAL DARI BAHAN LIMBAH BOTOL PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN HIDUP

DI PANTI ASUHAN WIDYA ASIH SINGARAJA

Oleh

Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani, M.Pd/0026016503 (Ketua) Kadek Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd 0016037404(Anggota)

Drs. I Nyoman Sila, M.Hum./0031126424 (Anggota)

Dibiayai dari:Dana DIPA BLUUniversitas Pendidikan Ganesha Nomor SP DIPA/042.01.2.400987/2017 tanggal 7 Desember 2016

Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor:821/UN48.15/PM/2017

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2017

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN MEMBUAT BENDA FUNGSIONAL DARI BAHAN LIMBAH BOTOL PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN HIDUP

DI PANTI ASUHAN WIDYA ASIH SINGARAJA

Oleh

Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani, M.Pd/0026016503 (Ketua) Kadek Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd 0016037404(Anggota)

Drs. I Nyoman Sila, M.Hum./0031126424 (Anggota)

Dibiayai dari:Dana DIPA BLUUniversitas Pendidikan Ganesha Nomor SP DIPA/042.01.2.400987/2017 tanggal 7 Desember 2016

Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor:821/UN48.15/PM/2017

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2017

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN MEMBUAT BENDA FUNGSIONAL DARI BAHAN LIMBAH BOTOL PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN HIDUP

DI PANTI ASUHAN WIDYA ASIH SINGARAJA

Oleh

Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani, M.Pd/0026016503 (Ketua) Kadek Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd 0016037404(Anggota)

Drs. I Nyoman Sila, M.Hum./0031126424 (Anggota)

Dibiayai dari:Dana DIPA BLUUniversitas Pendidikan Ganesha Nomor SP DIPA/042.01.2.400987/2017 tanggal 7 Desember 2016

Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor:821/UN48.15/PM/2017

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2017

(2)
(3)

PELATIHAN MEMBUAT BENDA FUNGSIONAL DARI BAHAN LIMBAH BOTOL PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN HIDUP

DI PANTI ASUHAN WIDYA ASIH SINGARAJA

Oleh

I Dewa Ayu Made Budhyani,dkk.

RINGKASAN

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk 1) memberi pelatihan membuat benda fungsional dari bahan limbah botol plastik, 2) mengetahui respon dari anak-anak di Panti Asuhan Widya Asih terhadap pelatihan pembuatan benda fungsional dari bahan limbah plastik. Pembuatan benda fungsional dari bahan limbah botol plastik sekaligus meningkatkan keterampilan hidup anak-anak di Panti Asuhan Widya Asih Singaraja.

Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, demontrasi, metode tanya jawab dan pelatihan membuat kreasi benda fungsional berupa tempat pencil, celengan, dan bunga. Pelatihan ini melibatkan mahasiswa Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang bekerjasama dengan Panti Asuhan Widya Asih Singaraja berjumlah 48 orang.

Hasil pelatihan membuat benda fungsional dari bahan limbah botol plastik membuatan celengan menunjukkan semua kelompok termasuk kategori sangat baik dengan rata-rata skor 29,8, pembuatan bunga secara keseluruhan termasuk kategori baik dengan rata-rata skor 26,4 dan evaluasi untuk tempat pensil termasuk kategori sangat baik dengan rata-rata skor 27. Respon para peserta pelatihan menunjukkan 85% menyatakan respon sangat positif. Hasil pelatihan ini dapat meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat kreasi benda fungsional dengan bahan limbah botol plastik untuk meningkatkan keterampilan hidup.

Kata kunci: benda fungsional,limbah plastik, keterampilan hidup

(4)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang dilimpahkan, sehingga pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “ Pelatihan Membuat Benda Fungsional dari Bahan Limbah Plastik Untuk Meningkatkan Keterampilan Hidup di Panti Asuhan Widya Asih Singaraja”

dapat terlaksana denga baik dan lancar.

Terselenggaranya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tidak lepas dari kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ketua LPPM Universitas Pendidikan Ganesha, atas kesempatan dan kerjasamanya dalam melaksanakan pengabdian kepada Masyarakat.

2. Kepada Bapak Putu Frangky Wardana, selaku pimpinan Panti Asuhan Widya Asih Singaraja yang telah memberikan ijin untuk mengadakan pengabdian kepada measyarakat di tempat yang dipimpinnya.

3. Rekan-rekan pelaksana kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik.

4. Mahasiswa yang membantu pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah membantu, sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar.

Akhir kata kami berharap semoga hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan dan dapat meningkatkan keterampilan hidup bagi anak-anak panti asuhan. Selanjutnya keterampilan yang dimiliki dapat dijadikan alternatif untuk membuka peluang berwirausaha.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL………... i

LEMBAR PENGESAHAN……… ii

RINGKASAN……….... iii

PRAKATA……… iv DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN ...

1.1 Analisis Situasi ...

1.2 Perumusan Masalah ...

1.3 Tujuan Kegiatan ...

1.4 Manfaat kegiatan ...

BAB II METODE PELAKSANAAN ...

2.1 Metode Pelaksanaan ...

a. Kerangka Pemecahan Masalah ...

b. Metode Kegiatan...

2.2 Khalayak Sasaran...

2.3 Evaluasi dan Kriteria Keberhasilan ...

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ...

3.1 Hasil Pelatihan Membuat Benda Fungsional dari Bahan Limbah Botol Plastik ...

3.2 Pembahasan ...

BAB IV PENUTUP ...

4.1 Simpulan ...

4.2 Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN ...

v vi vii viii

1 4 5 6 6 7 7 7 8 8 9 11

11 13 17 17 17 18 19

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Checklist proses pembuatan benda fungsional... 9 Tabel 2.2 Pedoman Hasil Evaluasi ... 10 Tabel 3.1 Rekapitulasi data hasil pembuatan celengan dari limbah botol plastik 12 Tabel 3.2 Rekapitulasi data hasil pembuatan bunga dari limbah botol plastik 12 Tabel 3.3 Rekapitulasi data hasil pembuatan pensil dari limbah botol plastik 13

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Proses pembuatan benda fungsional dari limbah botol plastik ... 15 Gambar 2. Hasil pelatihan dari limbah botol plastik ... 16

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 01.Dokumentasi Kegiatan ... 19

Lampiran 02. Kreasi Pembuatan Produk dari Limbah Botol Plastik ... 22

Lampiran 03. Daftar Hadir Peserta Pelatihan ... 29

Lampiran 04. Kontrak Pengabdian Kepada Masyarakat ... 31

Lampiran 05.Deskripsi tugas tim pelaksana. ... 38

(9)

BAB I PENDAHULUAN

Panti asuhan merupakan suatu lembaga sosial yang mengasuh anak-anak yang berlatar belakang kurang sempurna dari segi keluarga seperti anak yatim, anak piatu dan anak yatim piatu serta anak yang kurang mampu dari tingkat perekonomian. Panti asuhan didirikan untuk membina dan mendidik serta memelihara anak-anak agar mendapat kehidupan yang layak baik dari segi ekonomi, sosial, dan pendidikan demi masa depan mereka.

Panti asuhan memiliki fungsi untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak anak. Anak-anak panti asuhan diasuh oleh pengasuh yang menggantikan peran orang tua dalam mengasuh, menjaga, dan memberikan bimbingan kepada anak agar anak menjadi manusia dewasa yang berguna dan bertanggung jawab atas dirinya dan terhadap masyarakat di kemudian hari.

Setiap anak memiliki hak bimbingan dan juga kasih sayang. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 1979 pasal 2 ayat 1. Dalam Undang- undang tersebut tampak jelas terlihat bahwa anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarganya maupun di dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar. Asuhan khusus dimaksud diantaranya panti asuhan.

Anak yang memiliki masalah sosial seperti kemampuan ekonomi, kurangnya salah satu dari kepala keluarga atau keduanya akan dididik dan dibina di panti asuhan. Melalui panti asuhan anak dididik dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang dapat mengembangkan diri baik dari segi jasmani dan rohani seperti ilmu pengetahuan, kreativitas dan ajaran agama sehingga menjadi anak yang mandiri dan memiliki masa depan yang cerah. Kemandirian merupakan kemampuan seseorang dalam bersikap, bertingkah laku, berbuat dan menciptakan sesuatu karena kekuatan yang lahir dalam diri dan pribadi seseorang. Kemandirian tidak lahir begitu saja, namun diperoleh dari pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal.

Dalam rangka memenuhi hak-hak mereka akan pendidikan, pengelola panti juga memperdayakan mereka agar memiliki keterampilan untuk kecakapan hidup lewat pemberian berbagai keterampilan sesuai potensi yang mereka miliki. Potensi yang dimiliki

(10)

mereka diharapkan nanti bisa dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga menjadi bekal hidup yang lebih baik.

Panti Asuhan Widya Asih merupakan salah satu panti yang ada di Kabupaten Buleleng, menampung anak-anak yang kurang mampu, yatim, piatu atau yatim piatu untuk dididik, dibina agar kelak bisa hidup mandiri. Di samping menyekolahkan mereka, mereka juga diberi keterampilan sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Hasil wawancara dengan pengelola di Panti Asuhan Widya Asih menyatakan bahwa keterampilan yang disediakan di panti tersebut adalah membatik, berkebun, menari, menabuh, bahasa inggris, menjahit dan berbagai keterampilan yang lain berupa seni kerajinan tangan.Keterampilan seni kerajinan tangan merupakan suatu produk atau benda yang dibuat dengan tangan yang memiliki nilai estetis sehingga memiliki nilai jual (Arief Maulana, 2015).

Selama ini keterampilan berupa kerajinan tangan jarang diberikan karena keterbatasan tenaga pengajar. Keterampilan yang rutin diberikan di panti berupa membatik dan berkebun. Oleh karena itu dipandang perlu memberi keterampilan berupa kerajinan tangan agar anak panti bisa mengembangkan kreativitasnya dalam membuat barang-barang fungsional yang berbahan dasar dari limbah. Limbah merupakan barang bekas pakai yang bisa didaur ulang lagi agar memiliki nilai ekonomis.

Limbah (sampah) kalau dilihat dari jenisnya dibedakan atas 1) sampah organik, 2) Sampah non organik, dan 3) sampah bahan berbahaya beracun (Endah RA, 2011, 9).

Sampah organik merupakan sampah yang mudah hancur, seperti sayuran/buah yang dibuang, makanan sisa, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah non organik adalah sampah yang berasal dari pabrik dan bersifat tidak mudah hancur, seperti kemasan plastik, kertas, kaleng minuman, botol-botol plastik, logam, puntung rokok, dan sebagainya.

Sampah berbahaya beracun merupakan sampah yang tidak bisa hancur dan tidak bisa diolah kembali serta bersifat sangat berbahaya bagi lingkungan seperti, pembalut wanita, pembalut bayi, baterai bekas, styrofoam, dan sebagainya.

Sampah non organik membutuhkan waktu yang lebih lama untuk hancur (terurai) seperti, kertas membutuhkan waktu 2-5 bulan untuk bisa hancur, Puntung rokok membutuhkan waktu 1-12 bulan untuk hancur, kaleng minuman membutuhkan waktu 200- 500 tahun untuk hancur. Kantong plastik, sedotan plastik, botol plastik mineral dan minuman yang lain, membutuhkan waktu lebih dari 1.000 tahun untuk hancur (Republika,

(11)

9 Maret 2009). Untuk mengurangi penggunaan sampah non organik, sebaiknya pergunakan bahan organik sebagi pembungkus.

Sampah plastik merupakan sampah yang dapat diaur ulang menjadi barang-barang yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki kreativitas, contoh sampah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral, motol minuman teh, dan sebagainya. Benda yang bisa dari limbah plastik antara lain, dompet koin dari botol minuman, tas dari pembungkus deterjen, tempat pensil dari botol minuman, pot dari botol minuman dan sebagainya (Annisa Fillaeli, 2012). Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali.

Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic. Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Agar limbah plastik tidak menumpuk di tempat sampah, maka perlu dilakukan daur ulang. Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan menjadi bentuk lain (Riski Purnama Sari, 2015).

Daur ulang plastik merupakan upaya memanfaatkan kembali plastik yang dianggap sudah tidak memiliki nilai ekonomis, melalui proses fisik maupun kimiawi atau keduanya hingga didapat suatu produk yang dapat digunakan dan diperjualbelikan lagi. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle).

Limbah atau sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia yang begitu komplek dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi, manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi terhadap barang/material yang digunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah sangat tergantung dengan jenis material yang dikonsumsi. Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa terlepas dari pengelolaan gaya hidup masyarakat.

Limbah anorganik sering menjadi permasalahan, karena limbah tersebut sulit untuk diuraikan. Salah satu limbah anorganik yang semakin meningkat adalah limbah plastik botol bekas minuman. Saat ini banyak ditemui botol-botol plastik bekas minuman dengan beraneka bentuk, warna, maupun ukurannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa botol

(12)

plastik membutuhkan waktu 1.000 tahun lebih untuk bisa hancur. Oleh karena itu dipandang perlu memberikan keterampilan seni kerajinan tangan kepada anak-anak Panti Asuhan Widya Asih agar kelak memiliki keterampilan jika kelak ke luar dari panti.

1.1 Analisis Situasi

Panti Asuhan Widya Asih merupakan salah satu panti asuhan yang berada di Kabupaten Buleleng. Lokasi panti tersebut berada di kota Singaraja, lebih tepatnya berada di Jalan WR. Supratman, Gang Undis, No.7 Kubujati Singaraja. Pimpinan dari panti bernama Putu Frangky Wardana.

Pada saat ini anak-anak yang masih tinggal di Panti Asuhan Widya Asih berjumlah 61 orang dengan rincian 31 orang anak wanita dan 30 orang anak laki-laki. Mereka yang berada di panti tersebut mengenyam pendidikan formal mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan. Mereka yang tinggal di panti adalah anak yang tidak memiliki bapak (yatim), anak yang tidak memiliki ibu (piatu), tidak memiliki orang tua (yatim piatu), dan yang orang tuanya memiliki tingkat perekonomian kurang.

Mereka pada umumnya perlu mendapatkan perawatan, pendidikan, bimbingan, dan kasih sayang agar kelak bisa hidup mandiri. Dalam kesehariannya mereka melaksanakan kegiatan ke sekolah mengikuti pendidikan formal dan sore harinya diisi dengan kegiatan pengembangan diri sesuai dengan potensi mereka seperti menabuh, menari, bahasa inggris, membatik, berkebun, menjahit, dan keterampilan yang lainnya untuk mengisi waktu luang.

Berdasarkan observasi di lapangan diperoleh informasi dari pengelola panti, bahwa mereka menghadapi beberapa permasalahan diantaranya:

a. Apabila dari kegiatan yang sudah disediakan oleh panti tidak ada yang mendampingi, maka kegiatan tersebut tidak berlangsung.

b. Keterbatasan tenaga untuk membimbing masing-masing bidang kegiatan yang disediakan

c. Perlu diberikan berbagai macam keterampilan untuk mengisi waktu luang anak-anak panti agar kelak bermanfaat sebagai bekal hidup.

d. Pendanaan untuk membuat berbagai keterampilan tangan terbatas.

(13)

Dari beberapa permasalahan yang disampaikan oleh pengelola panti tersebut perlu dicarikan solusi agar anak-anak panti bisa mengembangkan diri untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat. Di sisi lain anak yang tinggal di panti tergolong anak yang produktif, dilihat dari usia, keinginan untuk belajar, tingkat antusiasme, dan memiliki kreativitas yang tinggi. Untuk menjadi insan mandiri.

Solusi yang akan diberikan untuk mengisi kekosongan waktu anak-anak panti adalah melaksanakan pelatihan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar mereka yaitu membuat barang fungsional dari limbah botol plastik. Limbah botol plastik saat ini cukup banyak mengingat kemasan minuman yang beredar sangat bervariasi baik dari warna maupun bentuk. Limbah botol plastik kalau dibuang sebagai sampah akan menjadi polusi dan limbah tersebut susah untuk diurai dalam waktu singkat. Agar limbah tersebut tidak dibuang begitu saja, maka perlu dimanfaatkan sebagai benda fungsional. Di samping itu juga secara tidak langsung bemberi wawasan kepada mereka bahwa benda yang sudah menjadi limbah bisa didaur ulang menjadi benda yang bermanfaat seperti membuat berbagai kerajinan tangan berupa celengan dengan berbagai variasi bentuk, tempat pensil, dompet, dan lain sebagainya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang dan analisis situasi yang telah dipaparkan di atas, dapat dikemukakan bahwa anak-anak Panti Widya Asih memiliki potensi untuk diperdayakan karena mereka merupakan sumber daya yang produktif. Mereka perlu bekal keterampilan untuk kelangsungan hidupnya bila kelak mereka keluar dari panti. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan mereka dalam pemanfaatan limbah untuk menjadi benda fungsional akan merasa manfaatnya setelah diberikan pelatihan.

Untuk dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan pemanfaatan limbah botol plastik, maka diperlukan sejumlah pelatihan, yaitu 1) mengidentifikasi bahan limbah botol plastik yang dapat dimanfaatkan menjadi benda fungsional, 2) mempersiapkan alat dan bahan penunjang untuk membuat benda tersebut, 3) mengolah bahan menjadi berbagai macam benda fungsional sesuai dengan kreasi mereka, 4) mengemas hasil jadi benda yang telah dibuat. Permasalahan ini harus segera ditangani secara komprehensif melalui stratege dan program yang terpadu agar dapat memberdayakan sumber daya manusia yang ada di Panti Asuhan Widya Asih Singaraja.

(14)

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Belum pernah diadakan pelatihan pembuatan benda fungsional dari limbah botol plastik untuk meningkatkan keterampilan hidup anak-anak Panti Asuhan Widya Asih Singaraja

2. Bagaiman tanggapan anak-anak Panti Asuhan Widya Asih terhadap pelatihan pembuatan benda fungsional dengan menggunakan bahan limbah botol plastik?

1.3 Tujuan Kegiatan

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di depan, maka tujuan yang inin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah:

a. Untuk memberikan pelatihan membuat benda fungsional dari bahan limbah botol plastik untuk meningkatkan keterampilan hidup anak-anak di Panti Asuhan Widya Asih Singaraja

b. Untuk mengetahui respon dari anak asuh di Panti Asuhan Widya Asih terhadap pelatihan pembuatan benda fungsional dari bahan limbah botol plastik.

1.4 Manfaat Kegiatan

Jika tujuan di atas tercapai, diharapkan dapat bermanfaat pada:

a. Bagi Undiksha sebagai lembaga yang memiliki tugas untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu berupa kegiatan pengabdian pada masyarakat sebagai salah satu

b. Bagi Dosen, melalui kegiatan ini dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk masyarakat, sehingga nantinya terjalin komunikasi yang efektif dan produktif antara perguruan tinggi dengan masyarakat, untuk peningkatan peran serta kalangan kampus dalam pemberdayaan masyarakat luas.

c. Pada anak asuh Panti Asuhan Widya Asih Singaraja, hasil kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan pengetahuan dan ketrampilan dalam membuat kreasi produk fungsioal dengan bahan limbah botol plastik untuk meningkatkan keterampilan hidup.

(15)

BAB II

METODE PELAKSANAAN 2.1 METODE PELAKSANAAN

a. Kerangka Pemecahan Masalah

Permasalahan yang ada berupa kondisi anak asuh di panti berasal dari tingkat perekonomian yang kurang mampu, sehingga lembaga sosial memiliki tugas untuk membantu hak mereka untuk memperoleh pendidikan dan juga memberikan bekal keterampilan untuk hidup yang lebih baik. Namun karena keterbatasan finansial dan sumber daya yang ada, anak asuh Panti Asuhan Widya Asih Singaraja belum secara optimal memperoleh apa yang diharapkan dari pengelola panti. Hal ini menjadi permasalahan pengelola panti untuk bisa memberikan keterampilan hidup yang memadai sehingga mereka kelak keluar dari panti bisa hidup mandiri dengan bekal keterampilan yang diperoleh.

Oleh karena itu, perguruan tinggi yang memiliki tugas melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya adalah Pengabdian Pada Masyarakat memberikan kontribusi untuk memecahkan persoalan tersebut. Realisasi pemecahan masalah terhadap kerangka pemecahan masalah dilakukan melalui peningkatan ketrampilan dan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional memanfaatkan bahan limbah botol plastik untuk meningkatkan keterampilan hidup anak Panti Asuhan Widya Asih. Penggunaan limbah plastik sebagai bahan pelatihan, agar anak panti peduli terhadap limbah plastik yang semakin hari semakin banyak untuk di daur ulang dijadikan benda yang memilki nilai jual.

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan anak Panti Asuhan Widya Asih dapat menerapkan berbagai keterampilan dengan bahan utama dari limbah.. Di samping itu juga diharapkan muncul ide-ide kreatif untuk selalu berkarya. Selanjutnya dengan penguasaan wawasan dan ketrampilan tersebut para siswa lebih siap untuk mandiri, dan menjadi insan yang produktif.

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terbagi dalam tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi. Tahap perencanaan telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi kegiatan dipilih di Panti Asuhan Widya Asih Singaraja, yang terletak di Jalan WR. Supratman, Gang Undis,

(16)

No.7 Kubujati Singaraja. Jenis kegiatan berupa pelatihan membuat kreasi benda fungsional menggunakan bahan limbah botol plastik untuk meningkatkan keterampilan hidup. .

Tahap pelaksanaan berupa (1) penyajian materi secara teori dilanjutkan dengan membuat kreasi benda fungsional (dompet, celengan dengan berbagai kreasi, tempat pensil) (2) melajutkan membuat produk benda fungsional (pot bunga, asesoris, gantungan kunci). (3 dan 4) tahap pengawasan terhadap anak-anak yang mengerjakan benda fungsional yang dibuat sesuai dengan instruksi instruktur, contoh yang ada bahkan siswa bisa berkreasi sesuai dengan keinginannya. Tahap yang terakhir adalah evaluasi akhir dan pelaporan.

b. Metode Kegiatan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk pelatihan keterampilan melalui ceramah, demontrasi, dan tanya jawab. Pelatihan dilaksanakan selama 8 bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya :

1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang kreasi produk fungsional dari bahan limbah botol plastik meliputi bahan limbah botol, produk-produk yang bisa dibuat dari limbah botol plastik, kegunaan dari produk yang dibuat, alat-alat yang digunakan, langkah-langkah pembuatan produk yang akan dibuat.

2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pembuatan kreasi produk fungsional yang berbahan limbah botol plastik, peralatan yang diperlukan serta bahan digunakan dalam pembuatan produk fungsional

3. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode diatas.

4. Pelatihan pembuatan kreasi produk fungsional dari bahan limbah botol plastik ditujukan kepada seluruh peserta pelatihan.

5. Evaluasi hasil akhir.

2.2 Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah anak Panti Asuhan Widya

(17)

tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif.

Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga/Tata Busana dan dibantu oleh dua orang mahasiswa. Pengabdian ini dilakukan untuk menerapkan disiplin ilmu yang ada di Jurusan Pendidikan/Tata Busana khususnya mata kuliah Seni Kerajinan Tangan. Adapun yang terlibat sebagai instruktur adalah sebagai berikut.

1. I Dewa Ayu Made Budhyani 2. Made Diah Angendari 3. Dewa Ayu Widia Natalia 4. Ni Putu Dewi Sri W.

5. Pariandani

2.3 Evaluasi dan Kriteria Keberhasilan

Tingkat keberhasilan pelatihan ini dilakukan melalui pengamatan langsung melalui penilaian kinerja dan hasil produk pada peserta dalam proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pembuatan kreasi produk fungsional dari bahan limbah botol plastik dilakukan oleh instruktur dengan mengacu pada indikator yang tercantun dalam rubrik yang telah disiapkan. Adapun model rubrik yang digunakan adalah rubrik untuk menilai ketrampilan proses sebagai berikut:

Tabel 2.1 Check list proses pembuatan benda fungsional

No Ketrampilan yang diamati Skala Nilai

4 3 2 1

1 Persiapan (Pemilihan bahan, penyiapan alat) 2 Penggunaan Peralatan yang benar

3 Ketepatan langkah-langkah membuat kreasi produk fungsional

(18)

4 Kesesuaian hasil akhir dengan perencanaan 5 Menata peralatan setelah selesai kegiatan 6 Kreatifitas produk

7 Kerapian produk 8 Kombinasi warna

4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

Selanjutnya hasil akhir penilaian kinerja dirata-ratakan dan dikonversi menggunakan pedoman konversi sebagai berikut:

Tabel 2.2 Pedoman Hasil Evaluasi

No Rentangan skor Rentangan skor Nilai Katagori

1 85 – 100 27 – 32 4 Sangat baik

2 70 – 84 22 – 26 3 Baik

3 55-69 17 – 21 2 Cukup

4 < 54 <16 1 Kurang

(19)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pelatihan Membuat Benda Fungsional Dari Bahan Limbah Botol Plastik Kegiatan pelatiham membuat benda fungsional dari bahan limbah botol plastik untuk meningkatkan Keterampilan hidup di Panti Asuhan Widya Asih Singaraja dilaksanakan pada hari Sabtu - Minggu tanggal 29 - 30 Juli 2017. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dimulai pada pukul 13.00 sampai selesai. Kegiatan pelatihan diawali dengan mengumpulkan peserta di ruang aula Panti Asuhan Widya Asih oleh kepala asrama. Target peserta sebanyak 20 orang dengan rincian 10 orang yang mengenyam pendidikan setingkat SMP dan 10 orang dari SMA/SMK. Namun saat pelaksaan peserta pelatihan melebihi dari target yang ditentukan menjadi 48 orang. Sehubungan dengan bertambahnya peserta pelatihan, maka untuk memudahkan pengawasan peserta dibagi menjadi 8 kelompok.

Masing-masing kelompok terdiri atas 6 orang peserta.

Acara selanjutnya diawali dengan pembukaan oleh perwakilan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Dr. Drs. I Nyoman Sila, M.Hum).

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pembuatan benda fungsional dari limbah botol plastik yang dipandu instruktur dari mahasiswa yaitu Dewa Ayu Widia Natalia, Ni Putu Dewi Sri W. dan Pariandani. Peserta terlihat antusias mengikuti pelatihan dan mereka sangat tertarik untuk mencoba dan berkreasi mencoba berinovasi sesuai dengan arahan instruktur.

Kegiatan pada masing-masing kelompok untuk membuat benda fungsional dari limbah botol plastik berupa: celengan, bunga, tempat pinsil, dan pot bunga. Proses pembuatan mulai dari perencanaan, proses, dan hasil. Masing-masing kelompok mempersiapkan bahan dan alat sesuai dengan benda yang akan dibuat. Pada saat proses pembuatan benda dari limbah botol plastik setiap peserta bekerja sesuai dengan pembagian tugas dalam kelompoknya. Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan membuat bermacam-macam benda fungsional.

Setelah selesai mengerjakan tugas pada masing-masing kelompok, mereka mencoba membuat benda yang lain sesuai dengan kreasi sendiri. Semua terlibat dalam kegiatan tersebut sesuai dengan arahan instruktur. Kalau dilihat dari jumlah kehadiran

(20)

peserta secara umum dapat dikatakan sangat baik, hal ini dpat dilihat dari jumlah kehadiran melebihi dari target yang telah ditentukan. Berdasarkan evaluasi hasil karya peserta pelatihan pada masing-masing benda yang dibuat dapat dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 3.1 Rekapitulasi data hasil pembuatan celengan dari limbah botol plastik

Berdasarkan tabel 3.1 rekapitulasi dari pembuatan celengan limbah botol plastik semua kelompok termasuk pada kategori sangat baik. Hal ini terlihat dari hasil skor penilaian pada produk membuat celengan berada pada rentangan skor dari 28 – 31. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan celengan dari limbah botol plastik berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel 3.2 Rekapitulasi data hasil pembutan bunga dari limbah botol plastik No.

Kelompok

Keterampilan yang diamati

Total Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

1 4 4 3 4 3 4 4 3 29 Sangat baik

2 4 4 4 4 4 4 4 3 31 Sangat baik

3 4 4 4 3 4 4 4 3 30 Sangat baik

4 4 3 4 3 3 4 4 4 29 Sangat baik

5 4 4 4 3 4 4 4 4 31 Sangat baik

6 4 4 3 4 3 4 4 3 30 Sangat baik

7 4 4 3 4 4 4 3 4 30 Sangat baik

8 3 3 4 4 4 3 3 4 28 Sangat baik

Rata-rata 29,75

No.

Kelompok

Keterampilan yang diamati

Total Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

1 4 4 3 4 3 4 4 3 29 Sangat baik

2 3 3 3 4 4 3 4 3 27 Sangat baik

3 4 3 3 3 4 3 3 3 26 Baik

4 4 3 4 3 3 4 3 3 27 Sangat baik

(21)

Berdasarkan hasil rekapitulasi data pembuatan bunga dari limbah botol plastik pada tabel 3.2 terlihat yang termasuk kategori baik dengan rata-rata skor 26,4. sangat baik ada 4 kelompok dan yang masuk kategori baik adalah 4 kelompok. Kalau dilihat dari total skor semua kelompok sudah menunjukkan hasil yang memuaskan namum kalau dilihat masing- masing butir keterampilan yaitu kreatifitas, kerapian produk dan kombinasi warna ada beberapa kelompok yang kurang memuaskan memperoleh skor 2 kategori cukup. Hal ini berarti beberapa kelompok masih perlu mendapatkan bimbingan agar bekerja lebih baik.

Tabel 3.3 Rekapitulasi data hasil pembuatan tempat pensil dari limbah botol plastik

3.2 Pembahasan

Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Panti Asuhan Widya Asih berjalan dengan lancar. Kegiatan pelatihan ini mendapat respon yang sangat positif dari ketua panti dan semua anak didik panti dilibatkan untuk ikut pelatihan.Sehubungan peserta pelatihan melebihi dari target yang ditentukan, maka peserta

6 4 4 3 4 3 3 2 3 26 Baik

7 4 3 3 3 4 3 3 2 25 Baik

8 3 3 4 3 4 2 2 3 24 Baik

Rata-rata 26,4

No.

Kelompok

Keterampilan yang diamati

Total Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

1 4 4 3 4 3 4 4 3 29 Sangat baik

2 4 3 3 4 4 3 4 3 28 Sangat baik

3 4 3 3 3 4 3 3 3 26 Baik

4 4 3 4 3 3 4 3 3 27 Sangat baik

5 4 3 4 3 4 3 4 3 26 Sangat baik

6 4 4 3 4 3 3 3 3 27 Sangat Baik

7 4 3 3 3 4 3 3 4 27 Sangat Baik

8 3 3 4 3 4 3 3 3 26 Baik

Rata-rata 27

(22)

pelatihan dibagi menjadi delapan (8) kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari enam sampai delapan peserta. Kegiatan masing-masing kelompok membuat benda fungsional dari limbah botol plastik berupa: celengan, bunga, dan tempat pensil. Proses pembuatan mulai dari perencanaan, proses, dan hasil. Masing-masing kelompok mempersiapkan bahan dan alat sesuai dengan benda yang akan dibuat. Pada saat proses pembuatan benda dari limbah botol plastik, setiap peserta bekerja sesuai dengan pembagian tugas dalam kelompoknya.

Pelatihan pembuatan benda fungsional dari limbah botol plastik diawali dengan pemberian materi terkait dengan limbah plastik, bahan dan alat yang digunakan untuk membuat benda fungsional, dan instruktur menunjukkan contoh benda yang dibuat dari bahan limbah botol plastik.Selanjutnya dilakukan tanya jawab terkait dengan materi pelatihan yang akan dilaksanakan.

Setelah penyampaian materi dan tanya jawab, peserta pelatihan langsung diajak mendemontasikan pembuatan benda fungsional dari bahan limbah botol plastik. Kelompok yang sudah dibentuk bekerja sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan oleh instruktur.Masing-masing kelompok diberikan kebebasan untuk berkreasi membuat benda fungsional yang akan dibuat. Pembuatan benda fungsional diawali dengan pembuatan pola atau desain. Desain adalah pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda buatan (Atisah Sipahelut, 1991:9). Dalam pembuatan benda fungsional pertama melihat desain struktur dari botol tersebut. Desain struktur merupakan susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu benda, baik bentuk benda mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda (Mila Karmila,2010:13). Botol bekas minuman sudah memiliki desain struktur yang bentuknya sederhana dan indah.Kadangkala suatu benda memerlukan tambahan desain hiasan jika desain strukturnya sederhana. Desain hiasan berfungsi memperindah benda yang dibuat, sehingga memiliki nilai estetis.

Peserta pelatihan menghias benda yang dibuat dengan berbagai kreasi seperti menggunakan benang hias, memberi cat warna warni sesuai dengan imajinasi dari peserta pelatihan dan juga memanfaatkan manik-manik untuk melengkapi indahnya benda yang dibuat. Penambahan hiasan pada benda seperti kancing, mote/manik-manik, pita, dan lain- lain akan menambah semarak dan membuat karya akan semakin indah (Linawati, 2014:5).

Anak-anak panti asuhan sangat antusias mengikuti pelatihan membuat bermacam-macam

(23)

kelompok. Setelah selesai mengerjakan tugas pada masing-masing kelompok, mereka mencoba membuat benda yang lain sesuai dengan kreasi sendiri. Semua terlibat dalam kegiatan tersebut sesuai dengan arahan instruktur. Pada gambar1 menunjukkan peserta pelatihan serius memperhatikan arahan dari instruktur.

Gambar 1. Proses pembuatan benda fungsional dari limbah plastik Pada tahap terakhir masing-masing kelompok mengumpulkan hasil karyanya untuk dievaluasi. Masing-masing kelompok membuat celengan, bunga, dan tempat pensil. Hasil evaluasi pembuatan celengan menunjukkan semua kelompok termasuk kategori sangat baik rata-rata skor 29,8. Hasil evaluasi dari pembuatan bunga secara keseluruhan termasuk kategori baik dengan rata-rata skor 26,4 dan evaluasi untuk tempat pensil termasuk kategori sangat baik dengan rata-rata skor 27. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan pembuatan benda fungsional dari bahan limbah botol plastik secara umum termasuk kategori sangat baik dan respon para peserta pelatihan menunjukkan 85% menyatakan respon sangat positif dilakukan pelatihan membuat benda fungsional dari limbah plastik.

Anak-anak panti menginginkan pelatihan dilaksanakan secara berkelanjutan.

(24)

Gambar 2. Hasil pelatihan dari limbah botol plastik

Pemanfaatan limbah botol plastik menjadi benda fungsional memberikan dampak yang positif bagi anak-anak panti pada umumnya dan dapat menggalang wirausaha baru.

Oleh karena itu perlu ide yang inovatif, kreatif, terukur dan terarah dengan memaksimalkan produksi pembuatan produk baru sehingga menarik dan memiliki nilai estetis. Untuk menghasilkan suatu produk yang baik, maka perlu menerapkan prinsip- prinsip desain yaitu kesederhanaan, keselarasan, irama, kesatupaduan dan keseimbangan (Imatur Rofiquh, 2015).

(25)

BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini antara lain:

1. Kegiatan pelatihan pembuatan benda fungsional dari bahan limbah botol plastik untuk meningkatkan keterampilan hidup di Panti Asuhan Widya Asih berjalan dengan sangat baik dengan hasil evaluasi pembuatan celengan menunjukkan semua kelompok termasuk kategori sangat baik dengan rata-rata skor 29,8 . Hasil evaluasi dari pembuatan bunga secara keseluruhan termasuk kategori baik dengan rata-rata skor 26,4 dan evaluasi untuk tempat pensil termasuk kategori sangat baik dengan rata-rata skor 27.

2. Respon peserta terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan benda fungsional dari bahan limbah botol plastik sebanyak 85% memberikan respon yang sangat positif.

4.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan setelah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, antara lain.

1. Perlu adanya kegiatan pelatihan secara berkelanjutan untuk menambah wawasan dan keterampilan bagi anak-anak panti asuhan agar memiliki keterampilan hidup sesuai dengan potensina

2. Perlu adanya tentang strategi membuka peluang bisnis dengan memanfaatkan limbah yang lainnya.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Atisah Sipahelut dan Petrussumadi. 1991. Dasar-Dasar Desain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan:Jakarta.

Annisa Fillaeli, 2012. Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Produk Kerajinan Tangan.Makalah. Staff unnes.ac.id/pkm-bidikmisi.

Arief Maulana.2015.Pengertian Kerajinan Tangan.www.bantubelajar.com Endah RA.2011.Tas Dari Limbah Plastik.Tiara Aksa PT Trubus:Surabaya

Imatur Rofiqoh.2010. Pemanfaatan Kain Perca Untuk Aksesoris Busana di PT.

Tomorrow”s Antiques (Paul Ropp)Denpasar. Skripsi.Tidak dipublikasikan.

Linawati.2014. Bunga dari Kain & Pita. PT Trubus Agrisarana:Surabaya.

Mila Karmila dan Marlina. 2010. Kriya Tekstil.Bee Media Pustaka:Jakarta.

Rizki Purnama Sari.2015. Proses Daur Ulang Limbah Plastik.

www.academia.edu/11533824/

NU Republika, 9 Maret 2009

Undang-undang No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.

(27)

Lampiran 01. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 01. Sambutan dari Perwakilan LPPM Undiksha

Gambar 02. Instruktur mendemotrasikan pembuatan benda dari limbah botol plastik

(28)

Gambar 03. Peserta membuat produk benda fungsional dari limbah botol plastik

Gambar 04. Produk celengan dari limbah botol plastik

(29)

Gambar 05. Produk bunga dari botol plastik

Gambar 06. Produk tempat pensil dari limbah botol plastik

(30)

Lampira 02. Kreasi Pembuatan Produk dari Limbah Botol Plastik 1. Celengan dari botol plastik

Bahan yang diperlukan:

a. Botol bekas merek sprite, coka cola, pepsi, atau lainnya b. Cat warna

c. Lem, solasi, atau lakban d. Mata boneka

e. Pernak-pernik berbentuk telinga Alat: gunting/pisau/cutter

Cara membuat

a. Potong botol bekas menjadi dua bagian.

b. Sambung kembali dan rekatkan menggunakan lem (agar botol lebih pendek). Bila botol yang tersedia sudah berbentuk pas, langsung ke tahap berikutnya.

c. Buat dua lubang pada tutup botol (membuat hidung).

d. Buat lubang tembat memasukkan uang.

e. Cat seluruh badan botol bekas.

f. Pasanga mata boneka dan telinga.

(31)

2. Membuat bunga dari botol plastik Bahan dan alat:

a. Botol plastik sesuai kebutuhan b. Pewarna berupa cat acrylic c. Kuas

d. Gunting/pisau/cutter

e. Lampu hias kecil (bahan optional)

Cara Membuat:

a. Gunting bagian atas botol plastik tanpa membuka tutupnya.

b. Setelah itu bagian atas botol plastik digunting menjadi enam bagian

(32)

c. Kemudian lengkungkan keluar 6 bagian tersebut. Tekan denganmenggunakan jari-jari tangan hingga benar-benar berbentuk lengkungan.

d. Gunting lengkungan tersebut menjadi bentuk oval sehingga berbentuk di bawah ini.

e. Cat dengan menggunakan pewarna cat acrylic. Setelah itu keringkan.

(33)

f. Buat beberapa bunga dan cat menggunakan aneka warna yang diingingkan.

g. Selanjutnya lubangi penutup botolnya.

(34)

h. Masukkan lampu hias kecil ke dalam lubang botolnya.

i. Lakukan hal yang sama pada warna-warni bunga lainnya. Dengan demikian akan mendapatkan rangkaian bunga lampu hias yang indah.

(35)

3. Tempat pensil dari botol plastik Bahan dan alat

a. Botol bekas air mineral b. Kain flanel beraneka warna c. Renda

d. Lem

e. Gunting/cutter Cara Membuat:

a. Sediakan botol bekas air mineral dan kain flanel

b. Potong botol bekas air mineral tersebut setinggi kurang lebih 10 cm.

(36)

c. Tutup seluruh permukaan botol dengan kain flanel, kemudian hias dengan renda dan kain flanel yang sudah dibentuk sesuai dengan kreasi.

(37)

Lampiran 03. Daftar hadir peserta pelatihan

(38)
(39)
(40)

Lampiran 04. Kontrak Pengabdian Kepada Masyarakat.

(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)

Lampiran 05. Deskripsi tugas tim pelaksana

No. Posisi Nama Pelaksana Rincian Tugas

1. Ketua Pelaksana Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani

1.Mempersiapkan rencana pelaksanaan program pelatihan

2.Melaksanakan koordinasi dengan ketua yayasan panti 3. Menyiapkan materi pelatihan 4.Mengontrol pelaksanaan

program pelatihan 5. Menyusun laporan 2. Anggota pelaksana 1 Made Diah Angendari,

S.Pd., M.Pd.

1. Menyiapkan materi pelatihan 2.Melaksanakan koordinasi

dengan ketua yayasan panti.

3. Melaksanakan pelatihan.

4. Supporting data untuk bahan laporan

3. Anggota pelaksana 2 Dr.Drs. I Nyoman Sila, M.Hum.

1. Menyiapkan materi pelatihan 2.Melaksanakan koordinasi

dengan ketua yayasan panti.

3. Melaksanakan pelatihan.

4. Supporting data untuk bahan laporan

Gambar

Tabel 2.1 Check list proses pembuatan benda fungsional
Tabel 2.2 Pedoman Hasil Evaluasi
Tabel 3.1 Rekapitulasi data hasil pembuatan celengan dari limbah botol plastik
Tabel 3.3 Rekapitulasi data hasil pembuatan tempat pensil dari limbah botol plastik
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengembangkan teknologi mobile dengan membangun aplikasi kamera pengintai yang dapat digunakan sebagai media

Při postupném sestavování rozhodovacího stromu je nutné neustále udržovat velké množství informací o tom, jaké vektory byly klasifikovány do které třídy, abychom

Selanjutnya target luaran pengabdian kepada masyarakat ini difokuskan pada peningkatan daya saing yaitu peningkatan nilai tambah pengetahuan dan keterampilan anak-anak panti

Dalam hal ini, salah satu organisasi pemerintah yang merupakan salah satu contoh bentuk organisasi, yang terdiri dari unsur pimpinan dan karyawannya sangat memerlukan satu

 Suara nafas menurun pada sisi yang sakit Suara nafas menurun pada sisi yang sakit   pneumothorak0 pneumothorak0. efusi pleura

Pada kondisi yang tepat benzene mudah bereaksi substitusi aromatic elektrofilik yaitu reaksi suatu elektrofil disubstitusikan untuk satu atom hydrogen pada cincin

Menurut Nazaruddin dan Muchlisah (1996), suatu jenis buah disebut unggul apabila memiliki ciri-ciri: (1) produktivitas buah per pohon dalam suatu musim panen lebih besar

Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Dini (2016:66) mengenai implementasi pendidikan karakter dalam buku teks pelajaran IPA kurikulum 2013 pada materi biologi kelas