• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Pengembangan desa kemuning sebagai objek wisata minat khusus industri teh.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Pengembangan desa kemuning sebagai objek wisata minat khusus industri teh."

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ARSITEKTUR

(DP3A)

PENGEMBANGAN DESA KEMUNING SEBAGAI OBJEK WISATA

MINAT KHUSUS INDUSTRI TEH

Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

SARIYANTI

D300 110 023

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

pertolongan dan kemudahan dalam penyelesaian penyusunan tugas akhir dengan

judul

Perencanaan dan Perancangan Kampung Teh Sebagai Wisata Minat

Khusus di Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar

.

Laporan tugas akhir ini disusun guna memenuhi syarat untuk menempuh

gelar kesarjanaan S-1 pada Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan rasa terima

kasih kepada:

1.

Suryaning Setyowati., ST., MT. selaku Ketua Program Studi Fakultas

Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2.

Indrawati., ST., MT. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

arahan dan masukan kepada penulis untuk gagasan, ide dan juga kritik dalam

penelitian ini.

3.

Rini Hidayati., ST., MT. selaku dosen pembimbing II yang juga memberikan

arahan dan masukan kepada penulis.

4.

Suharyani., ST. selaku koordinator DP3A yang telah memberikan

pengarahan dan pembekalan kepada penulis.

5.

Pihak Kelurahan Desa Kemuning yang telah memberikan ijin kepada penulis

untuk melalakukan penelitian di Desa Kemuning, Ngargoyoso dan bersedia

memberikan data-data yang penulis perlukan

6.

Masyarakat Desa Kemuning, Ngargoyoso yang telah bersedia membantu

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait lainnya yang

telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menyadari masih banyak

kekurangan sehingga kritik dan saran sangat diharapkan guna memberikan

manfaat bagi semua pihak.

(7)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENILAIAN ... iii

LEMBAR PENILAIAN ... iv

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Pengertian ... 1

1.2 Latar Belakang ... 2

1.2.1 Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar ... 2

1.2.2 Gambaran Umum Desa Kemuning ... 4

1.2.3 Pertumbuhan Pariwisata dan Home Industry di Kemuning ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 8

1.4 Tujuan dan Sasaran ... 8

1.5 Batasan dan Lingkup Pembahasan ... 8

1.6 Metode Pembahasan ... 9

1.7 Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pariwisata 2.1.1 Pengertian pariwisata ... 11

2.1.2 Objek daya tarik wisata dan motivasi perjalanan Wisata ... 14

2.1.3 Jenis pariwisata ... 14

2.1.4 Pengolahan usaha pariwisata ... 17

2.2 Home Industry 2.2.1 Pengertian home industry ... 17

(8)

viii

2.2.3 Pusat kegiatan home industry ... 19

2.3 Desa Wisata 2.3.1 Komponen desa wisata ... 20

2.3.2 Pendekatan pengembangan desa wisata ... 20

2.3.3 Pendekatan fisik pengembangan desa wisata ... 22

2.3.4 Prinsip dasar pengembangan desa wisata ... 23

2.3.5 Jenis wisatawan pengunjung desa wisata ... 23

2.3.6 Tipe desa wisata ... 24

2.4 Wisata Minat Khusus 2.4.1 Pengertian wisata minat khusus ... 24

2.4.2 Karakter produk ... 25

2.4.3 Profil produk ... 26

2.5 Permukiman 2.5.1 Pengertian permukiman ... 29

2.5.2 Tipe-tipe permukiman ... 31

2.5.3 Klasifikasi permukiman ... 31

2.5.4 Pola permukiman dan tata letak permukiman ... 33

2.6 Landscape 2.6.1 Pengertian dan fungsi landscape ... 35

2.6.2 Landscape perdesaan ... 36

BAB III GAMBARAN DESA WISATA YANG DIRENCANAKAN (KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR) 3.1 Gambaran kabupaten Karanganyar dan Kecamatan Ngargoyoso 3.1.1 Kabupaten Karanganyar ... 39

3.1.2 Kecamatan Ngargoyoso ... 41

3.2 Tinjauan Umum Desa Kemuning ... 3.2.1 Lokasi dan wilayah administrasi... 42

3.2.2 Elemen Existics ... 42

3.3 Kebijakan pembangunan ... 55

BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1 Gagasan Perencanaan ... 57

(9)

ix

4.2.1 Analisis pendektan dan konsep pencapaian lokasi

kawasan ...

59

4.2.2 Analisis pendekatan dan konsep penzoningan

kawasan ... 61

4.2.3 Analisis pendekatan dan konsep sirkulasi

Kawasan ...

67

4.2.4 Analisis pendekatan dan konsep pengolahan

kontur ...

69

4.2.5 Analisis pendekatan dan konsep utilitas kawasan ... 70

4.2.6 Analisis pendekatan dan konsep vegetasi ... 76

4.2.7 Street furniture ... 78

4.2.8 Analisis pendekatan dan konsep ruang pada

Bangunan ... 82

4.2.9 Analisis pendekatan dan konsep bangunan ... 102

4.2.10 Analisis pendekatan dan konsep klimatologi pada

bangunan ... 120

4.2.11 Analisis pendekatan dan konsep orientasi

bangunan ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 131

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta administrasi kabupaten karanganyar ...

2

Gambar 1.2 Peta desa kemuning ...

4

Gambar 3.1 Peta administrasi kabupaten karanganyar ...

40

Gambar 3.2 Peta kecamatan ngargoyoso ...

41

Gambar 3.3 Peta desa kemuning ...

44

Gambar 3.4 Peta letak geografis desa kemuning ...

45

Gambar 3.5 Peta hidrologi ...

46

Gambar 3.6 Peta potensi biotis ...

47

Gambar 3.7 Peta hunian dan home industry ...

50

Gambar 3.8 Peta tata letak dan orientasi bangunan ...

51

Gambar 3.9 Peta keterangan fasilitas umum ...

52

Gambar 3.10 Peta jaringan jalan ...

53

Gambar 3.11 Peta jaringan air ...

54

Gambar 4.1 Jalur SE-ME ...

62

Gambar 4.2 Jalur pedestrian dan pemusatan kaki lima ...

63

Gambar 4.3 Jalur tracking (Jl. kolektor) dan pedestrian ...

64

Gambar 4.4 Zona perekonomian dan perumahan ...

65

Gambar 4.5 Zona permukiman dan perkebunan teh ...

66

Gambar 4.6 Jaringan air bersih untuk landscape ...

72

Gambar 4.7 Penampang jaringan air kotor ...

71

Gambar 4.8 Lubang biopori dan bak penampung air hujan ...

73

Gambar 4.9 Sistem drainase permukaan ...

73

Gambar 4.10 Sistem drainase bawah tanah tertutup ...

74

Gambar 4.11 Rencana sistem drainase kombinasi ...

75

Gambar 4.12 Lampu jalan ...

78

Gambar 4.13 Papan iklan/informasi ...

79

Gambar 4.14 Papan penunjuk arah ...

79

Gambar 4.15 Kursi taman ...

80

Gambar 4.16 Rencana street furniture ...

81

(11)

xi

Gambar 4.18 Peta rencana tea walk tracking (tracking jalur

perkebunan) ...

105

Gambar 4.19 Peta rencana desa wisata tracking ...

106

Gambar 4.20 Sketsa rencana sclupture ...

104

Gambar 4.21 Peta rencana fungsi plaza ...

107

Gambar 4.22 Peta rencana tata masa bangunan ...

108

Gambar 4.23 Denah asli home industry teh ...

112

Gambar 4.24 Denah asli home stay ...

112

Gambar 4.25 Orientasi bangunan terhadap matahari ...

124

Gambar 4.26 Orientasi bangunan terhadap angin ...

125

Gambar 4.27 Orientasi bangunan terhadap angin ...

125

Gambar 4.28 Orientasi View Pusat informasi dan pemasaran, Gadung

Pelatihan Teh dan bangunan SPA ...

126

Gambar 4.29 Orientasi view home industry dan mini rest area ...

127

Gambar 4.30 Alternatif pencapaian bangunan ...

128

Gambar 4.31 Pencapaian tempat parkir, pusat informasi dan pemasaran,

home stay, SPA dan balai pelatihan ...

129

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah penduduk menurut mata pencaharian/

profesi tahun 2013 dan 2014 ...

6

Tabel 1.2 Jumlah penduduk menurut usia tahun

2013 dan 2014 ...

7

Tabel 1.3Jumlah penduduk menurut jenis eklamin tahun 2013

dan 2014 ...

7

Tabel 2.1 Contoh-contoh desa wisata minat khusus

di Indonesia ...

28

Tabel 3.1 Jumlah penduduk desa kemuning tahun

2013 dan 2014 ...

43

Tabel 3.2 Fasilitas umum di desa kemuning ...

48

Tabel 4.1 Identifikasi potensi-masalah dan gagasan

perencanaan ...

57

Tabel 4.2 Zonifikasi site kawasan dan analisis ...

61

Tabel 4.3 Konsep dan analisis sirkulasi kawasan ...

67

Tabel 4.4 Analisis dan konsep pengolahan kontur ...

69

Tabel 4.5 Analisis dan konsep vegetasi ...

76

Tabel 4.6 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang parkir ...

82

Tabel 4.7 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang

walk tea tracking ...

82

Tabel 4.8 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang

mini rest area ...

83

Tabel 4.9 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang produksi

teh (home industry) ...

83

Tabel 4.10 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang

bangunan SPA ...

83

Tabel 4.11 Macam kegiatan dan kebutuhan

ruang parkir ...

84

Tabel 4.12 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang tracking

desa wisata ...

84

(13)

xiii

Tabel 4.14 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang

home stay

...

85

Tabel 4.15 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang

bangunan pusat informasi dan pemasaran ...

85

Tabel 4.16 Macam kegiatan dan kebutuhan ruang

bangunan balai pelatihan teh ...

85

Tabel 4.17 Jumlah pengguna tracking area ...

86

Tabel 4.18 Jumlah pengguna ruang parkir ...

86

Tabel 4.19 Jumlah pengguna mini rest area ...

87

Tabel 4.20 Jumlah pengguna ruang produksi

teh (home industry) ...

87

Tabel 4.21 Jumlah pengguna home stay ...

88

Tabel 4.22 Jumlah pengguna bangunan pusat

informasi dan pemasaran ...

88

Tabel 4.23 Jumlah pengguna bangunan balai

pelatihan teh ...

89

Tabel 4.24 Jumlah pengguna bangunan SPA ...

89

Tabel 4.25 Besaran ruang tracking area ...

80

Tabel 4.26 Besaran ruang terminal dan parkir wisata ...

90

Tabel 4.27 Besaran ruang mini rest area ...

90

Tabel 4.28 Besaran ruang home industry ...

91

Tabel 4.29 Besaran ruang home stay ...

91

Tabel 4.30 Besaran ruang pusat informasi dan pemasaran ...

92

Tabel 4.31 Besaran ruang balai pelatihan teh ...

92

Tabel 4.32 Besaran ruang SPA ...

93

Tabel 4.33 Konsep tampilan fasad eksterior ...

109

Tabel 4.34 Konsep tampilan fasad interior ...

111

Tabel 4.35 Pemilihan material ...

111

Tabel 4.36 Alternatif sub struktur ...

Tabel 4.37 Alternatif super struktur ...

114

115

Tabel 4.38 Tabel Alternatif Upper Struktur ...

115

Tabel 4.39 Alternatif sistem distribusi air bersih ...

116

(14)

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 Organisasi ruang makro ...

99

Bagan 4.2 Organisasi ruang pengelola pariwisata ...

99

Bagan 4.3 Organisasi ruang tracking area ...

99

Bagan 4.4 Organisasi ruang terminal dan parkir wisata ...

100

Bagan 4.5 Organisasi ruang mini rest area ...

100

Bagan 4.6 Organisasi ruang home industry ...

100

Bagan 4.7 Organisasi ruang home stay ...

100

Bagan 4.8 Organisasi ruang pusat pemasaran ...

101

Bagan 4.9 Organisasi ruang balai pelatihan teh ...

101

Bagan 4.10 Organisasi ruang SPA ...

101

Bagan 4.11 Distribusi air bersih ...

117

Bagan 4.12 Distribusi air kotor ...

117

Bagan 4.13 Distribusi instalasi listrik ...

118

Bagan 4.14 Distribusi pemadam kebakaran ...

118

(15)

xv

ABSTRAK

Desa wisata adalah pengembangan desa menjadi kawasan wisata dengan potensi

yang dimiliki oleh desa. Wisata minat khusus adalah suatu bentuk perjalanan

wisata, di mana wisatawan melakukan atau mengunjungi suatu temapt karena

memilki minat atau motivasi khusus mengenai suatu jenis objek atau kegiatan

yang dapat ditemui atau dilakukan di lokasi tersebut. Dengan mengembangkan

desa menajadi desa wisata tanpa mengurangi karakter dari desa itu sendiri

diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakatnya dan

berkembang menjadi desa mandiri.

Di Kabupaten karanganyar terdapat wisata yang populer hingga mancanegara

diantaranya adalah Sondokoro, Tawangmangu, Kebun Teh, Candi Sukuh dan

Candi Cetho. Kecamatan Tawangmangu dan Kecamatan Ngargoyoso merupakan

kecamatan yang direncanakan untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata

alam. Berdasarkan data tahun 2014/2015 wisatawan di Tawangmangu mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya berbeda dengan wisatawan di

Kecamatan Ngargoyoso yang mengalami peningkatan jumlah wisatawan. Salah

satu peningkatan wisatawan di Ngargoyoso dipengaruhi oleh munculnya tempat

nge-teh Ndoro Dongker dan Balai Branti yang menyajikan teh sebagai menu

utama. Desa Kemuning dikenal dengan bentangan perkebunan teh yang luas dan

hijau. Produksi teh hingga sekarang masih berjalan yang diolah oleh pabrik teh

peninggalan Belanda (PT. Rumpun sari I). Mayoritas pekerjaan masyarakat

Kemuning adalah petani, wiraswasta, PNS dan buruh. Di Desa Kemuning sedang

berkembang

home industry

teh yang diolah secara tradisonal oleh penduduk

sekitar, terdapat 3 (tiga) home industry yang berkembang.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan Desa Kemuning

sebagai objek wisata minat khusus industri teh menjadi salah satu penawaran bagi

masyarakat Kemuning maupun masyarakat luas untuk mengenalkan teh pada

kalangan luas. Selain hal tersebut hal ini merupakan upaya peningkatan ekonomi

masyarakat desa untuk berkembang menjadi ekonomi mandiri dan kreatif.

(16)

xvi

ABSTRACT

Tourist village is the development of the village into a tourist a rea with the

potential of the village. Special tour interest is a form of travel, where tourists or

visiting a temapt because it has a special interest or motivation on a type of object

or activity that can be found or made at that location. By developing the village

into a tourist village without compromising the character of the village itself is

expected to increase economic income people and develop into independent

village.

In the district there is a popular tourist Karanga nyar to foreign countries which

are Sondokoro, Ta wangmangu, Tea Garden, Sukuh and Cetho tample.

Ta wangmangu sub-district and District Nga rgoyoso a district that is planned to

be developed into a tourist a rea nature. Based on data from the 2014/2015

tourists in Ta wangmangu decrea sed compared to the previous year is different

with tourists in District Ngargoyoso the increa sed number of tourists. One of the

increase in tourists in Nga rgoyoso influenced by the emergence of a tea jamming

Ndoro Dongker and Balai Branti serving tea as the main menu.Myrtle village

known for its vast expanse of tea plantations and green. Tea production until now

still running are processed by the tea factory of Dutch heritage (PT. Rumpun Sari

I). The majority of people work Myrtle a re farmers, entrepreneurs, civil servants

and laborers. In the village of Myrtle developing home industry processed tea is

traditionally by people around, there are three (3) home industry.

From the description above can be concluded that the development of the Myrtle

village as a tourist attraction of special interest to be one of the tea industry to

offer the Myrtle community and society to introduce tea in wide circles. In

addition to that it is an effort to improve the economy of rural communities to

develop into independent and creative economy.

Referensi

Dokumen terkait

6 Matriks SWOT dalam prioritas pengembangan strategi pengelolaan 13 7 Grafik hubungan panjang dan bobot ikan Tor soro di Sungai Ciliwung 14 8 Dendrogram hasil

terhadap kesiapan kerja (Y). Penelitian dilakukan terhadap peserta didik kelas XII TITL SMK 1 Koba. Teknik pemilihan sampel yaitu sampling jenuh sebanyak 30 orang.

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari Pengusaha kepada buruh untuk sesuatu pekerjaan

Pengukuran kinerja keuangan menggunakan Return on Assets (ROA) dari tahun 2006 sampai dengan 2009 didapatkan bahwa PT Telkom Tbk yang mempunyai nilai ROA yang tertinggi

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul “ Analisis Gelagar Beton Prategang dengan bentang 40.60 meter pada Jembatan Cideres Majalengka ” ini

Dari hasil penelitian diatas bisa terlihat bahwa telah terjadi ketidaksesuaian antara target dan strategi pemasaran yang telah ditetapkan oleh konsumen dengan kenyataan di

 Awali setiap tampilan dengan judul atau header yang. menggambarkan secara singkat isi atau tujuan tampilan; sisakan paling sedikit satu baris kosong antara judul dan

Hasil ini meliputi pasang surut, fluktuasi muka air laut di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya berdasarkan data pasang surut, fluktuasi muka air laut di