P E N G A R U H M O D E L P E M B E L A J A R A N I N Q U I R Y T R A I N I N G MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KELAS X IPA SEMESTER I MAN LUBUK PAKAM T.P. 2014/2015
Oleh:
Khairuzzaman Sinaga NIM 4103121041
Program Studi Pendidikan Fisika
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training
Berbantu Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Pengukuran di Kelas X IPA Semester I MAN Lubuk Pakam T.P 2014/2015”.
Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si, M.M, Bapak Drs. Abd Hakim, M.Si, dan
Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
penyusunaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr.
Betty M Turnip M.Pd, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Drs.
Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Irwansyah M.A selaku kepala sekolah MAN Lubuk Pakam, Bapak Drs. Puwanta
selaku wakil Kepala Sekolah MAN Lubuk Pakam dan Bapak Drs. Henry Sasti
MSc selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi
yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama
iv
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua Ayahanda dan
Ibunda tercinta yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang
tak pernah henti, dan adik-adik tersayang serta sanak keluarga yang senantiasa
memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan
studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Dan tak lupa penulis ucapkan
terimakasih kepada sahabat-sahabat kelas fisika Dik C 2010, Ikammufis dan
UKMI Ar-Rahman Unimed yang telah menjadi penyemangat bagi penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Januari 2015
Penulis,
Khairuzzaman Sinaga
NIM. 4103121041
iii
PE NGARUH MO DE L PE MBELAJARAN I NQUIRY TRA INI NG MENGGUNAKAN M ACROME DIA F LAS H TERH ADAP HAS IL
BELAJAR SISWA PADA MATERIPOKOKPENGUKURAN DI KELAS X IPASEMESTER IMAN LUBUK PAKAM
T.P 2014/2015
KhairuzzamanSinaga (NIM 4103121041)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa kelas X IPA Semester I pada materi pokok Pengukuran di MAN LubukPakamT.P 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen.Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X IPA Semester I MAN Lubuk Pakam yang terdiri dari 4 kelas berjumlah 132 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas secara acak yaitu kelas IPA1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32 orang dan kelas X-IPA2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 34 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang merupakan validitas isi dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal.
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Fase-fase Pembelajaran Langsung 13
Tabel 2.2 Tujuh Besaran Pokok Dalam SI 17
Tabel 2.3 Dua Besaran tambahan dalam SI 17
Tabel 2.4 Tujuh besaran pokok berdimensi 18
Tabel 2.5 Beberapa besaran turunan, dimensi, dan satuannya 18
Tabel 3.1 Kisi – kisi tes Materi Pokok Pengukuran 30
Tabel 3.3 Pretest – Postest control Group Design 31
Tabel 4.1 Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 40
dan Kelas Kontrol
Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes 40
Tabel 4.3 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes 41
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Mistar 21
Gambar 2.2. Jangka sorong 22
Gambar 2.3. Mikrometer sekrup 22
Gambar 2.4 Neraca Tiga Lengan 23
Gambar 2.5 Alat ukur Waktu 23
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eks Dan Kontrol 38
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eks Dan Kontrol 39
Gambar 4.3 Hasil Penilaian Sikap Siswa di Kelas Eksperimen 42
Gambar 4.4 Rata-rata Persentase PenilaianKeterampilan Siswa di Kelas 43
Eksperimendan Kelas Kontrol
Gambar 4.5. Grafik nilai pretes postes siswa berdasarkan urutan nilai 44
pretes terendah sampai tertinggi
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 51
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 66
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 83
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1 99
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 2 102
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 3 105
Lampiran 7 Instrumen Sikap 108
Lampiran 8. Kisi – Kisi Instrumen Penelitian 110
Lampiran 9. Tampilam micromedia flash 121
Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Pretest Kelas Eksperimen 122
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Pretest Kelas Kontrol 123
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Postest Kelas Eksperimen 124
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Postest Kelas Kontrol 125
Lampiran 14 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 126
Lampiran 15 Uji Normalitas 130
Lampiran 16 Uji Homogenitas 134
Lampiran 17 Uji Hipotesis 137
Lampiran 18 Penilaian Sikap Kelas Eksperimen 141
Lampiran 19 Penilaian Sikap Kelas Kontrol ` 144
Lampiran 20 Penilaian Keterampilan Eksperimen 147
Lampiran 21 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 150
Lampiran 22 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 151
Lampiran 23 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 152
Lampiran 24 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t 154
1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Fisika merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam yang
sangat penting dalam peningkatan kualitas SDM.Fisika menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa
menjelajahi dan memahami konsep Fisika. Fisika adalah ilmu yang mempelajari
tentang alam semesta, fenomena alam dan mekanisme yang terjadi di dalamnya.
Lebih sederhananya dapat dikatakan bahwa fisika erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Apa yang dialami, apa yang dilakukan, kenapa hal itu
terjadi, dan mengapa demikian. Banyak peserta didik keliru dalam memahami
ilmu fisika dimana peserta didik sering beranggapan bahwa fisika hanya penuh
dengan rumus-rumus, dalil-dalil yang membuat pusing. Bahkan guru-guru yang
bukan berlatar belakang fisika juga sering menggambarkan fisika adalah pelajaran
yang paling sulit dan membosankan.
Peneliti saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu
(PPLT) di SMPNegeri 1 Teluk Mengkudu pada tahun 2013 menemukanbahwa
pelajaran fisika kurang digemari oleh siswa. Siswa kebanyakan beranggapan
bahwa fisika adalah pelajaran yang paling sulit dan membosankan karena
dipenuhi oleh rumus-rumus. Ketidaksukaan siswa terhadap pelajaran fisika juga
ditandai dengan rendahnya kualitas hasil belajar siswa pada sub materi fisikadi
SMPNegeri 1 Teluk Mengkudu. Selama ini siswa bahkan mengenal fisika sebagai
suatu pelajaran yang sangat menakutkan, salah satu penyebabnya karena pada saat
proses pembelajaran fisika, guru jarang melibatkan siswa dan hanya menekankan
siswa untuk menghafal rumus-rumus serta model pembelajaran yang dilakukan
masih berpusat pada guru ( teacher centered ).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di MAN Lubuk Pakam
dengan instrumen angket dan wawancara diperoleh sejumlah data. Dari hasil
angket yang disebarkan kepada 40 siswa kelas X, diperoleh data bahwa 24 orang
mengatakan fisika itu sulit dan kurang menarik, 11 orang mengatakan bahwa
2 dan menyenangkan. Alasan siswa mengatakan bahwa fisika itu sulit dan kurang
menarik karena menurut siswa fisika itu tidak terlepas dari rumus-rumus yang
harus dihafal. Hal tersebut berhubungan dengan aktivitas pembelajaran yang
sering dilakukan guru di kelas yaitu hanya membahas soal-soal fisika dan jarang
melakukan ekperimen atau praktikum.
Hasil wawancara dengan guru Fisika di MAN Lubuk Pakam yaitu Bapak
Henri Sasti SPd, Ibu Sri Purnama Dewi SPd, Ibu Nuraisyah Hasanah SPd. Mereka
mengatakan bahwa minat siswa belajar fisika kurang akibatnya nilai ujian
rata-rata untuk fisika tergolong rendah yaitu 63,5 untuk kelas X, 62 untuk kelas XI dan
64,5 untuk kelas XII. Model pembelajaranyangmereka ketahui sudah cukup
bervariasi seperti, Number Head Together, Cooperative Learning, dan CTL, PBL
serta model pembelajaran yang lainnya namun model pembelajaran tersebut
jarang diterapkan dalam kelas dan metode yang lebih sering dilakukan yaitu
ceramah, mencatat dan mengerjakan soal oleh sebab alasan mereka juga ibu
rumah tangga. Ketuntasan Kompetensi Minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk
mata pelajaran fisika adalah 70. Dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata siswa masih
rendah.
Berdasarkan pemaparan masalah di atas, salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas X ini adalah dengan
menerapkan model pembelajaran inquiry training. Alasan ini didasarkan pada
latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu proses
pembelajaran yang memfokuskan pada rumus-rumus sehingga kegiatan berfikir
tidak dioptimalkan. Akibatnya, pengetahuan yang terbentuk tidak bertahan lama
yang berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah dan jarangnya siswa
diikutkan untuk menggali pengetahuan melalui sebuah ekperimen ataupun
Praktikum.
Dengan menerapkan model pembelajaran inquiry training, semoga
permasalahan tersebut dapat teratasi. Hal ini didasarkan karena model
pembelajaran inquiry training ini diarahkan untuk mengajarkan siswa suatu
proses dalam rangka mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena khusus. Menurut
3 membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan
yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode waktu yang
singkat. Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan disiplin dan
mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan
pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya.
Hasil pembelajaran utama dari Inquiry Trainingadalah proses-proses yang
melibatkan aktivitas observasi, mengumpulkan dan mengolah data,
mengidentifikasi dan mengontrol variabel, membuat dan menguji hipotesis,
merumuskan Penjelasan dan menggambarkan kesimpulan ( Joyce,2009 : 214).
Untuk itu melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan aktif mengajukan
pertanyaan mengapa sesuatu terjadi kemudian mencari dan mengumpulkan serta
memproses data secara logis untuk selanjutnya mengembangkan strategi
intelektual yang dapat digunakan untuk dapat menemukan jawaban atas
pertanyaan mengapa sesuatu terjadi. Inquiry training dimulai dengan menyajikan
peristiwa yang mengandung teka-teki kepada siswa. Siswa-siswa yang
menghadapi situasi tersebut akan termotivasi menemukan jawaban
masalah-masalah yang masih menjadi teka-teki tersebut. Guru dapat menggunakan
kesempatan ini untuk mengajarkan prosedur pengkajian sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran inquiry training.
Peneliti sebelumnya (Novita, 2011) dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Usaha dan Energi Kelas VIII Semester I SMP Negeri 6 Medan T.P 2010/2011”,
diperoleh nilai rata-rata pretes 44,5 dan setelah diberi perlakuan yaitu Model
Pembelajaran Inquiry Trainingmaka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai
rata-rata 71,3. Dari hasil penelitian tersebut terdapat peningkatan hasil belajar
dengan penerapan Inquiry Training.Adapun kelemahandalam penelitian ini adalah
waktu yang diberikan pada siswa untuk memecahkan masalah kadang – kadang
melebihi batas waktu yang telah disediakan, sehingga waktu untuk melakukan
kegiatan berikutnya kurang maksimal. Maka untuk mengatasi kendala tersebut
pada penelitian ini diberitahukan terlebih dahulu kepada siswa batas waktu untuk
4 diskusi yang akan dikerjakan. Kemudian peneliti juga terlebih dahulu memberikan
cara pemecahan masalah.
Dari hasil penelitian Mawar Siregar (2012) diperoleh nilai rata-rata pretes
25,78 setelah diberikan perlakuan yaitu dengan model pembelajaran Inquiry
Training hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata 56 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Latihan Inkuiri (Inquiry Training) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pemantulan Cahaya Di Kelas X Semester II SMA
Teladan Indrapura T.P 2011/2012 ” peneliti ( Mawar Siregar ) di dalam
penelitiannya juga menemui kelemahan yaitu pada keadaan dimana anak-anak
ribut yang menjadikan kondisi kelas yang sulit dikontrol akibat banyaknya siswa
yang memanfaatkan kerja kelompok untuk ribut. Peneliti juga mengalami
kesulitan ketika menerapkan fase-fase yang ada pada model pembelajaran Latihan
Inkuiri Karena siswa cenderung pasif.
Model ini juga telah dipublikasikan dalam bentuk jurnal baik di tingkat
nasional maupun internasional. Jurnal penelitian (Hakim, Hartati dan Derlina
2012) melaporkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa
dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training. Hal serupa juga
diungkapkan dalam jurnal pendidikan (Sirait dan Sahyar, 2013) yang
menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan
menggunakan model inquiry training dengan Direct Instraction. Hayati dan retno
Dwi Suyanti, 2013 terdapat perbedaan hasil belajar dengan model inquiry training
dengan multimedia dibanding dengan model inquiry training. Sementara jurnal
internasional yang berkaitan( Pandey, Nanda danRanjan, 2011 ) yang
dipublikasikan di Journal of Innovative Research in Education mengungkapkan
adanya pengaruh yang signifikan terhadap prestos iakademik siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Inquiry Training dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional. Selanjutnya(Vaishnav, 2013) dari Chirayu,K C Bajaj
College of Education, India juga mengungkapkan bahwa model inquiry training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademiksiswa.
Berdasarkan pada uraian latar belakang, peneliti tertarik melakukan penelitian
5 diharapkan dengan bantuan macromedia flash dapat lebih meningkatkan hasil
belajar pada siswa. Adapun judul penelitian saya adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran di Kelas X IPA Semester I MAN Lubuk Pakam T.P.2014/2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dibuat maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut :.
a. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah.
b. Pembelajaran berpusat pada guru sebagai sumber utama pengetahuan
c. Proses pembelajaran lebih memfokuskan pada rumus-rumus dan dalil.
d. Guru belum menerapkan model yang bervariasi yang sesuai bentuk hasil
belajar.
1.3BatasanMasalah
Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti maka perlu dilakukan
pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan selama kegiatan belajar mengajar
adalah model pembelajaran Inquiry Trainingdan model pembelajaran
konvensional
2. Materi pokok yang diteliti hanya pada Pengukuran
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XMAN Lubuk Pakam dengan
Menggunakan dua kelas T.P 2014 / 2015
1.4RumusanMasalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajarsiswa yang menggunakan model pembelajaran
6 2. Bagaimanakah hasil belajarsiswa yang menggunakan model pembelajaran
konvensional berbantu macromedia flash pada materi pokokPengukurandi
kelas X Semester I MAN Lubuk Pakam. ?
3. Adakah perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh penggunaan model
pembelajaran Inquiry training dengan Pembelajaran konvensional pada
materi pokok Pengukurandi kelas X Semester IMAN Lubuk Pakam. ?
1.5TujuanPenelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Inquiry Training
menggunakan macromedia flash pada materi pokok Pengukuran di kelas X
semester I MAN Lubuk Pakam.
2. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional
berbantu macromedia flashpada materi pokok Pengukuran di kelas X
semester I MAN Lubuk Pakam.
3. Perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh penggunakan model
pembelajaran Inquiry Training dengan Pembelajaran konvensional pada
materi pokok Pengukuran kelas X semester I di MAN Lubuk Pakam
1.6ManfaatPenelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran Inquiry Training di MANLubuk Pakam pada materi
Perngukuran.
2. Sebagai bahan informasi alternatif bagi pengajar fisika dalam memilih model
pembelajaran.
48 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisis data serta
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran Inquiry Training pada materi
pokok Pengukuran di kelas X IPA semester I MAN Lubuk Pakam T.P
2014/2015 adalah 62,34
2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan
dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok pada materi pokok
Pengukuran di kelas X IPA semester I MAN Lubuk Pakam T.P 2014/2015
adalah 56,61
3. Berdasarkan hasil analisis perhitungan uji t, ada perbedaan yang signifikan
akibat pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil
belajar siswa pada materi pada materi pokok Pengukuran di kelas X IPA
semester I MAN Lubuk Pakam T.P 2014/2015 adalah
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model
pembelajaran Inquiry Training sebagai salah satu upaya untuk
mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar
siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran Inquiry lebih lanjut, disarankan untuk lebih memperhatikan
efisensi waktu pada tahap membimbing kelompok belajar dan bekerja,
serta melakukan turnamen, karena pada tahap ini memandu siswa
memainkan suatu permainan sesuai dengan struktur pembelajaran Inquiry
49 DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri, (2011), Psikologi Belajar. Rineka Cipta, Jakarta
Giancoli, D.C., (2001), Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga, Jakarta
Hakim, A., Nasution H., Derlina., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Inquiry Training dan Konvensional pada Materi Pokok Gaya dan Hukum Newtondi Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan, Jurnal Online Pendidikan Fisika 1 : 8-16
Hayati.,Retno.,(2013). Efek Model Pembelajaran Inquiry Trainng Berbasis Multimedia Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Online Fisika 2:24-33
Joyce,B.;Weil,M. & Calhoun, E. (2009). Model-model Pembelajaran, Edisi Delapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Kanginan, M, (2006), Fisika SMA Jilid IA, Erlangga, Jakarta
Mawar Siregar.(2012). Pengaruh Model Pembelajaran Latihan Inquiry ( Inquiry Training ) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pemantulan Cahaya di Kelas X Semester II SMA Teladan Indrapura T.P 2011/2012. skrpsiJurusan Fisika FMIPA, UNIMED, Medan
Novita, (2011).Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha dan Energi Kelas VIII Semester
I SMP Negeri 6 Medan T.P 2010/2011. skripsi Jurusan Fisika FMIPA,
UNIMED, Medan
Nurachmandani S., (2009), Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta
Pandey, A., Nanda, G.K., Ranjan, V., (2011) Effektiveness of Inquiry Training Model Over Conventional Teaching Methode on Academic Achievement of Science Student in India, Journala of Innovative Research in Education 1: 7-20
Sadirman, (2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Persada, Jakarta
50 Sirait, R. dan Sahyar, (2013), Analisis Penguasaan Konsep Awal Fisika dan Hasil
Belajar Fisika Pada Pembelajaran Menggunakan Model Inquiry Training Pada Materi Listrik Dinamis, Jurnal Online Pendidikan Fisika, 2 : 1-9
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Predana Media Group, Jakarta.