• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X DISMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM DAN SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X DISMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM DAN SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

DI SMA NEGERI LUBUK PAKAM KAB. DELI SERDANG

Oleh :

Wanri Et Vince Telaumbanua NIM. 4102131019

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa di SMA Negeri Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.Amser Simanjuntak, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, dan Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Badarudin Tarigan, M.Pd selaku Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam serta kepada Bapak Drs. H.Ramlan, M.Pd selaku kepala sekolah di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam. Juga kepada guru – guru Kimia baik di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam maupun di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam yang telah bersedia mendampingi dan membantu penulis selama berlangsungnya penelitian dan terimakasih kepada seluruh siswa – siswi di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam dan SMA Negeri 2 Lubuk Pakam yang jug bersedia membantu dalam proses penelitian.

(4)

dan selalu mendoakan penulis sehingga dapat memperoleh gelar sarjana. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Kak Meta Sumbayak yang telah mebantu dan memotivaasi penulis dalam penyusunan skripsi ini. Juga kepada Bang Agus Emanuel Mendrofa yang selalu memberi dukungan serta semangat kepada penulis, hingga selesainya skripsi ini.

Terimakasih buat teman seperjuangan Meriandani Sebayang, dan Piter Marbun yang selalu ada dan setia membantu penulis dari awal penyusunan sampai selesainya penulisan skripsi. Juga terimaksih kepada teman - teman Pendidikan Kimia 2010 B yang telah memberi warna dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan selama 4 tahun bersama – sama menimba ilmu di Universitas Negeri Medan. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman - teman dan adik penulis di Kost Tobanauli (Wawan Sembiring, Andre Panjaitan, Julita Silaban, Junika Saragih, Delvi Boru Topu, Wisa Silalahi dan lasbe Tumangger) dan terlebih – lebih buat sahabatku Harati Elfrida Sihombing, Lisnawati Simatupang yang telah rela memebri waktunya unuk membantu penulis serta memotivasi penulis selama penyusunan skripsi ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimaksih kepada Ikatan Keluarga Besar Kristen Kimia yang telah menjadi keluarga bagi penulis dalam suka dan duka, serta banyak mengajarkan penulis arti sebuah komitmen dan pentingnya sebuah pelayanan selain kuliah. Dan seluruh teman - teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan senyuman hangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Penulis

(5)

iii

ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X DI

SMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM DAN SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM

KABUPATEN DELI SERDANG Wanri Et Vince Telaumbanua (4102131019)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Kurikulum 2013 terhadap hasil belajar Kimia siswa di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam dan di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan carapurposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 60 orang untuk SMA Negeri 1 Lubuk Pakam dan berjumlah 70 orang untuk SMA Negeri 2 Lubuk Pakam. Instrumen yang digunakan adalah instrument non tes berupa angket atau kuesioner. Instrumen non tes berupa angket (kuesioner) digunakan untuk mengetahui pelaksanaan Kurikulum 2013 yang terdiri dari 14 indikator.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Pengertian Kurikulum 6

2.2. Fungsi Kurikulum 7

2.3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 10 2.4. Pengembangan KTSP menjadi Kurikulum 2013 12

2.5. Kurikulum 2013 16

2.5.1 Landasan Kurikulum 2013 19

2.5.2 Karakterisstik Kurikulum 2013 21 2.5.3 Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 22 2.5.4 Kurikulum 2013 Berbasis Kompetensi 23 2.5.5 Tingkat pengembangan Kurikulum 24 2.5.6 Prinsip Pengembangan Kurikulum 27 2.5.7 Implementasi Kurikulum 2013 28 2.5.7.1 Pembelajaran Kurikulum 2013 29 2.5.7.2 Prinsip Pembelajaran Pada Kurikulum 2013 30

2.5.7.3 Program Pembelajaran 31

2.5.8 Sistem Penilaian Kurikulum 2013 34

2.5.8.1 Penilaian Sikap 35

2.5.8.1.1 Penilaian diri (Self Assessment) 36

(7)

vii

2.5.8.2 Penilaian Pengetahuan 39

2.5.8.3 Penilaian Melalui Penugasan 39

2.5.8.4 Penilaian Keterampilan 39

2.5.9 Identifikasi Keunggulan dan kelemahan Kurikulum 2013 40 2.5.10 Kunci Sukses Kurikulum 2013 42 2.5.10.1 Kepempinan Kepala Sekolah 43

2.5.10.2 Kreatifitas Guru 44

2.5.10.3 Aktifitas Peserta Didik 45 2.5.10.4 Sosialisasi Kurikulum 2013 46 2.5.10.5 Fasilitas dan Sumber Belajar 46 2.5.10.6 Lingkungan yang Kondusif Akademik 47 2.5.10.7 Partisipasi Warga Sekolah 47 2.6 Hasil Belajar Kurikulum 2013 48

2.7 Kerangka Kontekstual 50

2.8 Hipotesis penelitian 50

BAB III METODOE PENELITIAN 52

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 52 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 52 3.3. Variabel dan Instrument Penelitian 52

3.3.1 Angket 52

3.3.2 Wawancara 53

3.3.3 Observasi 53

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 54

3.5. Teknik Pengumpul Data 54

3.5.1 Persiapan penelitian 54

3.5.2 Pelaksanaan penelitian 55

3.6. Teknik Analisis Data 55

3.6.1 Skoring 55

3.6.2 Tabulating 55

3.6.3 Anlisis deskriptif 55

3.6.4 Analisis korelasi 56

3.6.5 Interpretasi data 56

BAB IV PEMBAHASAN 59

4.1 Hasil Penelitian 59

4.1.1 Analisis Data Instrumen 59

4.1.1.1 Validitas Item Kuesioner 59

4.1.2 Deskripsi Data 59

(8)

4.1.2.1.1 Hasil Analisis Deskripsi Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA

Negeri 1 Lubuk Pakam 60

4.1.2.1.1.1 Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 60 4.1.2.1.1.2 Analisis Per Inikator Pelaksanaan Kurikulum 2013 61 4.1.2.1.2 Hasil Analisis Deskripsi Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA

Negeri 2 Lubuk Pakam 67

4.1.2.1.2.1 Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 68 4.1.2.1.2.2 Analisis Per Indikator Pelaksanaan Kurikulum 2013 69

4.1.2.2 Hasil Wawancara 75

4.1.2.2.1 Hasil Wawancara Guru Kimia SMA Negeri 1 Lubuk Pakam 75 4.1.2.2.2 Hasil Wawancara Guru Kimia SMA Negeri 2 Lubuk Pakam 77

4.1.2.3 Hasil Observasi 80

4.1.4 Pengujian Korelasi dan Interprestasi Data 82

4.2 Pembahasan 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 86

5.1 Kesimpulan 86

5.2 Saran 87

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbandingan KTSP dan Kurikulum 2013 15 Tabel 2.2 Masalah – masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 18

Tabel 2.3 Landasan pengembangan kurikulum 20

Tabel 2.4 Elemen – elemen perubahan kurikulum 24 Tabel 2.5 Identifikasi keunggulan dan kelemahan Kurikulum 2013 40

Tabel 3.1 Nilai “r” product moment 54

Tabel 4.1 Data Satatistik Deksriptif Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA

Negeri 1 Lubuk Pakam 60

Tabel 4.2 Kategori Data Pelaksanaan Kurikulum 2013 61 Tabel 4.3 Kategori Data Pelaksanaan Kurikulum 2013 per Indikator di

SMA Negeri 1 Lubuk Pakam 62

Tabel 4.4 Tabel Kategori Nilai Pelaksanaan Kurikulum 2013 per Indikator

di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam 62

Tabel 4.5 Data Statistik Deskriptif Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA

Negeri 2 Lubuk Pakam 67

Tabel 4.6 Kategori Data Pelaksanaan Kurikulum 2013 68 Tabel 4.7 Kategori Data Pelaksanaan Kurikulum 2013 per Indikatorr di

SMA Negeri 2 Lubuk Pakam 69

Tabel 4.8 Tabel Kategori Nilai Pelaksanaan Kurikulum 2013 per Indikator

di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam 70

Tabel 4.9 Hasil Observasi Pelaksanaan Kurikulum Kurikulum di SMA

Negeri 1 Lubuk Pakam 80

Tabel 4.10 Hasil Observasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Ruang Lingkup Analisis penilaian 35 Gambar 4.1 Diagram pendapat siswa terhadap Pelaksanaan

Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam 61 Gambar 4.2 Diagram pendapat siswa terhadap Pelaksanaan

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Tabel kisi – kisi instrumen non tes (kuesioner) 91 Lampitan 2. Instrumen non tes (kuesioner) sebelum valiasi 94 Lampiran 3. Lembar pedoman wawancara guru tentang pelaksanaan

Kurikulum 2013 98

Lampiran 4. Lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan

Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 dan 2 Lubuk Pakam 99 Lampiran 5. Perhitungan valiasi item non tes (kuesioner) 101 Lampiran 6. Tabel validasi item kuesioner 105 Lampiran 7. Tabel kisi – kisi instrumen non tes (kuesioner) setelah

divalidasi di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan 106 Lampiran 8. Instrumen non tes (kuesioner) setelah divalidasi di SMA

Negeri 1 SMA Percut Sei Tuan 108 Lampiran 9. Hasil wawancara guru tentang pelaksanaan Kurikulum 2013 111 Lampiran 10. Hasil obesrvasi pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA

Negeri Lubuk Pakam 118

Lampiran 11. Tabulasi skor instrumen non tes (kuesioner) 120 Lampiran 12. Analisis data dsekriptif pelaksanaan Kurikulum 2013 127 Lampiran 13. Tabel tabulasi skor instrumen non tes (kuesioner) 135 Lampiran 14. Analisis korelasi pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan hasil

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Syah, 1995).

Salah satu komponen penting dari pendidikan tersebut adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan dalam setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara; khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Kurikulum mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pendidikan. Suatu kurikulum disusun dengan mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum, dan suatu teori kurikulum diturunkan atau dijabarkan dari pendidikan tertentu. Kurikulum dapat dipandang sebagai rencana konkret penerapan dari suatu pendidikan (Sariono, 2013).

Ada beberapa sekolah yang masih menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang dinilai masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya. KTSP dinilai belum tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global (Kemendikbud, 2012). Standar penilaian KTSP dinilai belum mengarah pada penilaian berbasis kompetensi. Hal tersebut bertentangan dengan penjelasan pasal 35 UU nomor 20 Tahun 2003 bahwa kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

(13)

2

2003 tentang sistem pendidikan Nasional. Sehingga Kemendikbud menilai perlu dikembangkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum 2013 dilakukan karena adanya tantangan internal maupun tantangan eksternal. (Kemendikbud, 2012). Tantangan internal terkait tuntutan pendidikan yang mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan dan faktor perkembangan penduduk Indonesia. Tantangan eksternal berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogik, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

Hasil analisis PISA (Programme Internationale for Student Assesment)

(14)

Meskipun banyak sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 ini, namun masih banyak juga pihak – pihak sekolah yang mengalami beberapa masalah dalam mengimplementasikannya. Ada berbagai pihak yang mengemukakan bahwa Kurikulum 2013 ini dinilai terpaksa dan secara terburu – buru untuk diterapkan di sekolah, namun persiapan pihak sekolah masih belum maksimal untuk menerapkannya. Persiaan yang dimaksud yaitu kesiapan guru dalam mengajar, buku yang digunakan, fasilitas sekolah, sarana dan prasarana, pelatihan yang masih belum maksimal, juga biaya yang dinilai sangat besar.

Ketua Forum Aksi Guru Independen (FAGI) Kota Bandung Iwan Hermawan mengatakan, ada masalah ketidaksiapan guru dan proses peminatan siswa yang butuh biaya besar dari orang tua. Menurut Iwan, salah satu kalangan guru yang tidak siap menerapkan kurikulum baru ada di tingkat SMA. Masalahnya, guru-guru yang dilatih dari sekolah hanya untuk tiga mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Sejarah. Sedangkan kurikulum baru, kata Iwan, mencakup semua mata pelajaran sejak awal tahun akademik yang dimulai pada 15 Juli 2013. Ketentuan itu mengacu pada instruksi Tim Pengembangan Kurikulum. Selain itu, proses peminatan siswa SMA yang langsung diberlakukan sejak kelas X membawa masalah lain. Sekolah yang harus memilah minat siswanya perlu mengadakan sejumlah tes untuk mengetahui bakat, potensi, dan minat (Tempo.co, 2014).

(15)

4

sekolah tersebut terdapat kendala yakni kurangnya sosialisasi pelaksanaan Kurikulum 2013 dari pemerintah. Sehingga kompetensi dan kesiapan guru dalam mengajar kurang maksimal. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul : ANALISIS PELAKSANAAN

KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI LUBUK PAKAM KAB. DELI SERDANG T.A 2013/2014.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013.

2. Kurangnya kompetensi dan kesiapan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu : Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Kimia kelas XI di SMA Negeri Lubuk Pakam Kaupaten Deli Serdang tahun ajaran 2013/ 2014.

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri Lubuk Pakam?

2. Bagaimanakah hubungan pelaksanan Kuikulum 2013 terhadap hasil belajar kimia siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

(16)

2 Untuk mengetahui hubungan pelaksanan Kuikulum 2013 terhadap hasil belajar kimia siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumber informasi bagi sekolah, untuk mengetahui kendala pelaksanaan Kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa atau calon guru yang akan menggunakan Kurikulum 2013.

3. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan meneliti permasalahan yang sama.

1.7 Defenisi Operasional

Sebagaiamana telah dijelaskan di atas, maka peneltiaan ini terdiri dari satu variabel atau varibel mandiri, namun agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam memahami hasil dari penelitian ini, maka dberikan defenisi operasional yaitu : 1. Kurikulum adalah seperangkat rencana pengelolaan substansi dan bahan

ajaran serta cara – cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

2. Kurikulum 2013 adalah kurikulum generasi emas. Yang artinya dapat menhasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan penguatan yang terintegrasi.

(17)

ii

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 2.1 Ruang Lingkup Analisis penilaian

Referensi

Dokumen terkait

Nilai rentabilitas usaha ternak itik petelur di Desa Kebonsari Kecamatan Candi Sidoarjo sebesar 36,15 persen, artinya kemampuan perusahaan atau peternak untuk menghasilkan laba

Hasil clustering yang memiliki cluster dengan elemen yag memiliki diameter atau sum of square error (SSE) terlalu besar biasanya memberikan indeks CSC menjadi

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan menulis hasilnya dalam tesis yang berjudul

[r]

Jika B/C Ratio > 0 maka usulan investasi layak dan menguntungkan, dari hasil perhitungan yang dilakukan untuk usaha docking kapal purse seine CV Putra Barokah di

et al. IISaren bide orria eta norabidea zehaztu ditugu, testuinguruan kokatzearen eta helburuak finkatzearen bidez. Badakigu nora goazen eta nondik ere. Hau da, badakigu

menggunakan pesan dari atasan kepada bawahan namun sesuai dengan pilihan karyawan, sedangkan untuk penelitian ini lebih memfokuskan metode penyampaian informasi

Kedua aktor ini yang paling terlihat perbedaannya yaitu PKJA menganggap ini sangat penting dengan tujuannya untuk kesehatan dan keberlangsungan usaha kerambah jaring apung yang