214
PENTINGNYA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI
DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERCETAKAN
PELANGI DI SIDOARJO
Rif’atul Qiftiya, Khusni Hidayati,Arief Rahman
Prodi Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya qiftyamifta@yahoo.com
ABSTRAK
Peneliti menggunakan metode kualitatifdalam pemecahan masalah yaitu melakukan pengklasifikasian biaya sesuai dengan pemakaiannya sehingga penentuan harga jual menjadi lebih rendah dan dapat bersaing di pasaran. Peneliti memberikan saran yaitu untuk memperoleh harga jual yang lebih rendah dan untuk mencapai laba yang optimal, sebaiknya Percetakan Pelangi melakukan pengklasifikasian biaya produksi yang terjadi secara tepat dan penyajian laporan harga pokok produksi secara terperinci dan lengkap, harga pokok produksi dapat dihitung secara tepat dan teliti sehingga nilai harga jual yang ditetapkan menjadi wajar dan laba yang diinginkan tercapai.
Kata Kunci : biaya, harga pokok produksi, dan harga jual
ABSTRACT
Researchers using qualitative methods in problem solving is done in accordance with its use clasification so that the cost of determining the selling price will be lower in order to compelete in the market. Researchers are trying to give advice to lower selling prices and to achieve the optimal profit, shoul be Percetakan Pelangi to classify the cost of production that occurs precisely and presentation of cost of production in detail and complete, so the cost of production can be calculated accurately and thoroughly so that the selling price to be reasonable and set the desired profit is achieved
Keywords : Cost, Selling Price Production, Cost of Production and Income
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi seperti ini dunia usaha dihadapkan dengan persaingan yang ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Agar perusahaan dapat berkembang dan bersaing di pasar maka perusahaan harus mengadakan evaluasi dan efisiensi di dalam pembiayaan proses produksinya dengan jalan memperoleh harga pokok produksinya yang serendah – rendahnya dengan mutu yang sebaik-baiknya, sehingga harga jual yang dihasilkan selalu sesuai dengan barang produksinya. . Dalam hal ini perusahaan harus membuat dan mengelompokkan biaya - biaya sehingga terjadi akumulasi biaya yang efisien
215
dalam penentuan harga jual produk. Maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ PERANAN HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERCETAKAN PELANGI DI SIDOARJO “.
Pengertian Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi merupakan suatu dasar didalam menentukan perhitungan laba kotor suatu perusahaan. Harga pokok produksi meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi baik dan tepat yang siap untuk dijual atau dipakai. Secara umum harga pokok produksi dapat diartikan sebagai seluruh biaya yang dikorbankan dalam proses produksi untuk mengelola bahan baku menjadi barang jadi. Adapun biaya-biaya tersebut meliputi biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Pengertian Harga Jual
Pengertian harga jual menurut Mulyadi (2005:48) “ Harga jual produk atau jasa harusa dapat menutup biaya penuh yang bersangkutan dengan produk atau jasa dan menghasilkan laba yang dihendaki”.
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Biaya Bahan Baku
Berikut ini analisis biaya bahan baku menurut perusahaan dibandingkan dengan teori untuk pemesanan 1000 lembar undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2, menurut perusahaan unsur – unsur biaya bahan baku langsung terdiri dari : a. Kertas Arkarton 230 gr 1000 lembar @ Rp 325 Rp 325.000
b. Tinta offset 1 kg @ Rp 75.000 Rp 75.000 c. Film Separasi fullcolor 1 set @ Rp 115.000 Rp 115.000 d. Plat GTO 4 lembar @ Rp 20.000 Rp 80.000 e. Plastik dan Label 6 bungkus @ Rp 20.000 Rp 120.000
f. Lem 1 kg @ Rp 8.000 Rp 8.000
216
Analisis penulis untuk pesanan 1000 lembar undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 unsur-unsur biaya bahan langsung adalah kertas Artkarton 230 gr sebesar Rp325.000,00, dan tinta offset sebesar Rp 75.000,00 sedangkan film,tinner merupakan bahan penolong atau tidak langsung. Bahan penolong tersebut tidak ada produk yang dibuat masih tetap berupa undangan dan tetap dapat digunakan sebagaimana mestinya karena nilai guna atau manfaat dari produk tersebut tetap sama. Bersajikan analisa biaya bahan baku menurut perusahaan dibandingkan dengan teori untuk pesanan 1000 lembar undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 untuk bulan Maret 2016.
Tabel 1
Perbandingan Biaya Bahan Baku Menurut Perusahaan dan Metode Fullcosting Untuk Pemesanan 1000 lembar undangan Bulan Maret 2016
No Nama Bahan Baku Menurut Perusahaan
Perhitungan Berdasarkan Metode Fullcosting
Bahan Baku Bhn Penolong 1 Kertas Artkarton 230gr Rp 325.000 Rp 325.000 2 Tinta offset Rp 75.000 Rp 75.000 3 Film Separasi fullcolour Rp 115.000 Rp 115.000 4 Plat GTO Rp 80.000 Rp 80.000
5 Plastik & label Rp 120.000 Rp 120.000
6 Lem Rp 8.000 Rp 8.000
7 Tinner Rp 6.000 Rp 6.000
Jumlah Rp 729.000 Rp 400.000 Rp 329.000
Sumber: Percetakan Pelangi, (2016)
Pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm),
menurut perusahaan unsur-unsur biaya bahan baku langsung langsung terdiri dari: a. Kertas HVS 80 gr ukuran A3 1000 lbr @ Rp 150 Rp 150.000
b. Tinta Offset 1 kg @ Rp 75.000 Rp 75.000
c. Film Separasi fullcolor 1 set@ Rp 70.000 Rp 70.000
d. Plate GTO 4 lbr @ Rp 20.000 Rp 80.000
e. Double tape 25 roll @ Rp 2.500 Rp 62.500
f. Lem 1 kg@ Rp 8.000 Rp 8.000
g. Tinner 1 liter @ Rp 6.000 Rp 6.000 +
217
Analisis penulis untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran cabinet (26 x 14,5cm) unsur-unsur biaya bahan langsung adalah kertas HVS 80 gram ukuran A3 sebesar Rp150.000,00, dan tinta offset sebesar Rp 75.000,00 sedangkan film,tinner merupakan bahan penolong atau tidak langsung. Bahan penolong tersebut tidak ada produk yang dibuat masih tetap berupa amplop dinas dan tetap dapat digunakan sebagaimana mestinya karena nilai guna atau manfaat dari produk tersebut tetap sama. Bersajikan analisa biaya bahan baku menurut perusahaan dibandingkan dengan teori untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) untuk bulan Maret 2016.
Tabel 2
Perbandingan Biaya Bahan Baku Menurut Perusahaan dan Metode Fullcosting Untuk Pesanan 1000 Lembar Amplop Dinas Bulan Maret 2016
No Nama Bahan Baku Menurut
Perusahaan
Perhitungan Berdasarkan Metode Fullcosting
Bahan Baku Bhn Penolong 1 Kertas HVS 80 gr ukuran A3 Rp 150.000 Rp 150.000 -
2 Tinta offset Rp 75.000 Rp 75.000 -
3 Film Separasi fullcolour Rp 70.000 - Rp 70.000
4 Plat GTO Rp 80.000 - Rp 80.000 5 Double tape Rp 62.500 - Rp 62.500 6 Lem Rp 8.000 - Rp 8.000 7 Tinner Rp 6.000 - Rp 6.000 Jumlah Rp 451.500 Rp 225.000 Rp 226.500 Sumber : Peneliti (2016)
218
Tabel 3
Percetakan Pelangi Perbandingan Harga Pokok Produksi Atas Pesanan 1000 Lembar Undangan Bulan Maret 2016
Keterangan Menurut
Perusahaan Keterangan Analisis
Metode
Fullcosting Selisih Biaya bahan Baku :
Kertas Artkarton 230 gr Tinta Offset
Film separasi Fullcolor Plate GTO
Plastik dan Label Lem
Tinner
Total Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung : Operator setting
Operator Platemaker Operator Mesin Offset Operator Mesin Potong Binder / Finishing Total BTKL
Biaya Overhead Pabrik: Biaya penyusutan Mesin
Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Biaya Sewa Gedung
Biaya Listrik
Biaya Administrasi Kantor
Total Biaya Overhead Pabrik
Biaya Tak Langsung : Oli dan Bensin Kain Lap
Chemical (developer, GOM Corrector, plate) Total Biaya Tak Langsung
Biaya Pelengkap : Cassing Pembungkus Transport
Total Biaya Pelengkap
Rp 325.000 Rp 75.000 Rp 115.000 Rp 80.000 Rp 120.000 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 729.000 Rp 17.000 Rp 7.500 Rp 72.000 Rp 7.500 Rp 13.000 Rp 117.000 Rp 225.000 Rp 45.000 Rp 70.000 Rp 93.000 Rp 35.000 Rp 468.000 Rp 10.000 Rp 3.000 Rp 7.500 Rp 20.500 Rp 3.000 Rp 10.000 Rp 13.000
Biaya bahan Baku : Kertas Artkarton 230 gr Tinta Offset
Total Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung : Operator setting
Operator Platemaker Operator Mesin Offset Operator Mesin Potong Binder / Finishing Total BTKL
Biaya Overhead Pabrik: Biaya penyusutan Mesin
Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Biaya Sewa Gedung
Biaya Listrik Film separasi Fullcolor Plate GTO
Plastik dan Label Lem
Tinner Oli dan Bensin Kain Lap
Chemical (developer, GOM Corrector, plate)
Cassing Pembungkus Transport
Total Biaya Overhead Pabrik Rp 325.000 Rp 75.000 Rp 400.000 Rp 17.000 Rp 7.500 Rp 72.000 Rp 7.500 Rp 13.000 Rp 117.000 Rp 225.000 Rp 45.000 Rp 70.000 Rp 93.000 Rp 115.000 Rp 80.000 Rp 120.000 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 10.000 Rp 3.000 Rp 7.500 Rp 3.000 Rp 10.000 Rp 795.500 Rp 329.000 Rp 0 Rp 327.500
Harga Pokok Produksi Rp 1.347.500 Harga Pokok Produksi Rp 1.312.500 Rp 35.000
Selisih (Rp 1.347.500 – Rp 1.312.000) = Rp 35.000 Sumber : Peneliti (2016)
219
Tabel 4
Percetakan Pelangi Perbandingan Harga Pokok Produksi Atas Pesanan 1000 Lembar Amplop Dinas Bulan Maret 2016
Keterangan Perusahaan Menurut
Perusahaan Keterangan Analisis
Metode Fullcosting
Selisih Biaya bahan Baku :
Kertas HVS 80 gr A3 Tinta Offset
Film separasi Fullcolor Plate GTO
Double Tape Lem Tinner
Total Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung :
Operator setting Operator Platemaker Operator Mesin Offset Operator Mesin Potong Binder / Finishing Total BTKL
Biaya Overhead Pabrik: Biaya penyusutan Mesin Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Biaya Sewa Gedung Biaya Listrik Biaya Administrasi Kantor
Total Biaya Overhead Pabrik
Biaya Tak Langsung : Oli dan Bensin Kain Lap
Chemical (developer, GOM Corrector, plate) Total Biaya Tak Langsung Rp 150.000 Rp 75.000 Rp 70.000 Rp 80.000 Rp 62.500 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 451.500 Rp 8.500 Rp 7.500 Rp 48.000 Rp 3.750 Rp 78.000 Rp 145.750 Rp 225.000 Rp 45.000 Rp 70.000 Rp 93.000 Rp 35.000 Rp 468.000 Rp 10.000 Rp 3.000 Rp 7.500 Rp 20.500 Rp 3.000 Rp 10.000
Biaya bahan Baku : Kertas HVS 80gr A3 Tinta Offset
Total Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung : Operator setting
Operator Platemaker Operator Mesin Offset Operator Mesin Potong Binder / Finishing Total BTKL
Biaya Overhead Pabrik: Biaya penyusutan Mesin Biaya Penyusutan Peralatan Kantor
Biaya Sewa Gedung Biaya Listrik
Film separasi Fullcolor Plate GTO
Double Tape Lem Tinner Oli dan Bensin Kain Lap
Chemical (developer, GOM Corrector, plate)
Cassing Pembungkus Transport
Total Biaya Overhead Pabrik Rp 150.000 Rp 75.000 Rp 225.000 Rp 8.500 Rp 7.500 Rp 48.000 Rp 3.750 Rp 78.000 Rp 145.750 Rp 225.000 Rp 45.000 Rp 70.000 Rp 93.000 Rp 70.000 Rp 80.000 Rp 62.500 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 10.000 Rp 3.000 Rp 7.500 Rp 3.000 Rp 10.000 Rp 693.000 Rp226.500 Rp 0
220 Biaya Pelengkap :
Cassing Pembungkus Transport
Total Biaya Pelengkap
Rp 13.000
Rp225.000
Harga Pokok Produksi Rp 1.098.750 Harga Pokok Produksi Rp 1.063.750 Rp 35.000 Selisih (Rp 1.098.750 – Rp 1.063.750) = Rp 35.000
Sumber : Peneliti (2016).
Tabel 5
Percetakan Pelangi Laporan Laba Rugi Menurut Perusahaan dan Metode Fullcosting Untuk 1000 Lembar Kartu Undangan Bula Maret
2016
Menurut Perusahaan Metode Fullcosting
Penjualan 1000 lbr kartu undangan
Harga Pokok Produksi 1000 lbr Kartu Undangan Laba Kotor Biaya Usaha : Biaya Gaji
Biaya Listrik Kantor Biaya Air
Biaya Telepon Biaya Lain – lain Total Biaya Usaha Laba Bersih Rp 140.000 Rp 37.250 Rp 15.750 Rp 55.500 Rp 21.000 Rp 2.021.250 (Rp 1.347.500) Rp 673.500 Rp 296.500 Rp 377.000 Rp 140.000 Rp 37.250 Rp 15.750 Rp 55.500 Rp 21.000 Rp 2.021.250 (Rp 1.312.500) Rp 699.750 Rp 296.500 Rp 403.250 Sumber : Percetakan Pelangi, ( 2016)
Tabel 6
Percetakan Pelangi Laporan Laba Rugi Menurut Perusahaan dan Metode Fullcosting Untuk 1000 Lembar Amplop Dinas Bulan Maret 2016
Menurut Perusahaan Metode Fullcosting Penjualan 1000 lbr Amplop
Dinas
Harga Pokok Produksi 1000 lbr Kartu Undangan Laba Kotor Biaya Usaha : Biaya Gaji Rp 100.000 Rp 37.250 Rp 14.550 Rp 1.648.125 (Rp 1.098.750) Rp 549.375 Rp 100.000 Rp 37.250 Rp 1.648.125 (Rp 1.063.750) Rp 584.375
221
Biaya Listrik Kantor Biaya Air
Biaya Telepon Biaya Lain – lain Total Biaya Usaha Laba Bersih Rp 54.500 Rp 14.950 Rp 219.750 Rp 329.625 Rp 14.550 Rp 54.500 Rp 14.950 Rp 219.750 Rp 364.625 Sumber data: Percetakan Pelangi, (2016).
Perusahaan, dalam memproduksi 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 didapat laba bersih sebesar Rp 404.250,00, dan untuk 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) didapat laba bersih sebesar Rp 329.625,00. Sedangkan menurut analisis penulis, setelah dilakukan perhitungan harga pokok produksi yang benar perusahaan tetap mendapatkan laba bersih untuk 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 didapat sebesar Rp 403.250,00, dan untuk 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) didapat laba bersih sebesar Rp 359.625,00. Perbedaannya menurut analisis tidak dimasukkannya biaya administrasi kantor ke dalam laporan laba rugi, seharusnya biaya administrasi kantor dimasukkan ke dalam laporan laba rugi bukan ke dalam unsur harga pokok produksi.
Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai hal – hal yang berhubungan dengan pentingnya perhitungan harga pokok produksi terhadap penentuan harga jual maka pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan ringkasan dari seluruh materi yang ada, sedangkan saran merupakan tindak lanjut yang diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya dan bermanfaat bagi pimpinan perusahaan Percetakan Pelangi dalam mengembangkan perusahaan dimasa yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA
Ernie T.S dan Kurniawan S, 2008, Pengantar Manajemen, Prenada Media Group, Jakarta.
Hasibuan, S.P. Malayu, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Bumi Aksara, Jakarta.
222
Hasibuan, S.P. Malayu, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hasibuan, S.P. Malayu, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Bumi Aksara, Jakarta.
Heidjrahman dan S. Husnan, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit BPFE, Yogyakarta.