AGUSWATI GUW (2009). Peaerapu Strategi REACI' Uatuk Menlngkatkaa Pemabmu Slswa Pada Materi F•qai di Kelas XI SMA Neceri 1
Katapallja-c. Kab•patca
Gayo LaesTala••
Pelajaraa2008/l009
Menyadari pentingnya pcranan matematika dalam segalj ilmu pengetahuan dewasa ini.
gwu
pertu membebli siswa ketcrampilan yang dapat menjawab pennasalahan yang ada. Kenyataan babwa pembelajaran yang dilaksanakangwu
di sclcolah masih bersifat tradisional dimana siswa jarang di beri kesempatan untuk meaemukan/mengkonstruksi sendiri konsep-konsep atau pengetahuan matematikanya secara formalPenelitian ini
berkenaio
deogan penerapan pembelajaran strategi REACf dalam upaya meningbtkan pemahaman siswa pada materi fungsi, bertujuan untuk mengetahui bagaimana (a) proses pembelajaran dengan penerapan strategi REACf pada materi fungsi, (b) respon dan keak.titiiit siswa terhadap strategi pem~aran REACf, (c) kemampuan pemahaman siswa dengan menggunakan Sb'ategi REACf. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas clengan mc:aggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada SMA Negeri 1 Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI.IS-2 SMA Negeri l Kutapanjang (sebanyak 32 siswa). Data penelitian diperoleb dari basil tes, basil wawancara, catatan lapangan, basil observasi dan angket tentang-._ _ ___, respon siswa.Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan dengan dua kali pertemuan dan siklus II dengan satu kali pertemuan, setiap pertemuan 90 menit. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (a) Pengelompokkan siswa secara beterogen berdasarkan kemampuan akademik dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi fungsi, (b) Respon siswa terbadap pembelajaran materi fungsi dengan strategi REACT sangat positif dan siswa menyatakan senang mengikuti pembelajaran fungsi dengan strategi REACT, selain siswa dapat memperoleb kemampuan pemahaman yang baik serta dapat mengaitkan pengetahuannya dengan ateri matematika yang lain, (c) Pembelajaran dengan strategi REACT dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa pada materi fungsi, dari basil pelaksanaan siklus I dengan persentase rata-rata peroleban skor 74.~5%, dan siklus II dengan persentase rata-rata perolehan skor 82,37% atau persentase rata-rata skor dari kedua siklus adalah 78,63%
:·;
ABSTRAC
AGUSWATI GULO (2009). The application of the Stntegy REACf To increase the Understanding of the Student to Function Material in the Class XI the Country SENIOR IHGH SCHOOL l Kutapanjang, Kabupaten Gayo Lues of the Lesson Year 2008/2009.
Realises on the importance of the role of mathemadcs in I science today prosecuted the teacher to supply the skills student who could answer the available problem. And the reality
that
the presentation of the lesson that was carried out by the teacher in the school stillwas
tradidonal where the rare student in ga~ the opportunity to find/constructi~ ~lly the concepts or mathematical knowledge formally.This
research
related with the application of the Ieeming strategy REACf in an effort to increase the understanding of the m.dent to function material. had a purpose to know how (a) the learning process with the application of the REACf strategy to function material, (b) the response and the activity of the student to the learning strategy REACT. (c) performance of the student by using the strategy of REACf. The type of this research was the Classroom Action Research by using the qualitatWe approach. The research wac: carried out to the STATE SENT OR IHGH SCHOOL l of Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues. The subject in this research was the class student XI.IS-2 of the STATE SENIOR HIGH SCHOOL I Kutapanjang (totalling 32 students). The data research was getted from the results of the test, results of the interview, the field note, results observation and the poll about the student's response.This research consisted of 2 cycles. The cycle I was carried out with twice action and cycle II was carried out with one action , each action 90 minutes. Results of the research could be concluded that: (a) grouping the student heterogeneously based on the academic capacity to be able to
increase the understanding of the student to function material, (b) tfie student's response toward function matter with the REACT strategy very positive and the student said happy followed the learning the function with the REACT strategy, apart from the student could receive the unde ing that was good towards function material also could connect his knowledge with other mathematical material, (c) learning with the REACT strategy should increase the understanding of the student to function material from results ofthe implementation of the cycle I the percentage in general get the score 74,55%. and cycle II the percentage in general get the score 82,37%, or the percentage in general get the score from 2 cycle is 78,63%.
Based on the results above then was suggested for the mathematical teacher to: (a) could carry out instmction with the REACT strategy, (b) to applied the instruction with REACT preferably provided LAS that contained the REACT component to help the student in understanding learning subject (c) Learning with the strategy REACt needed the more complex management, (d) who was interested in holding the action research, hoped to developed the use of the REACT strategy.
PENERAPAN STRATEGI REAC'f UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN SISWA PADAMATERI FUNGSI Dl KELAS XI
SMA NEGEIU 1
KUTAPANJANGKABUPATEN
GAYO LUES
' TAHUN PELAJARAN 200812009
TESIS
Oleb:
AGUSWATI GULO
NI~.071188830002
Dill.jillul"
Ulltllk Menunul Persylll'tdtln
Dtllam MeMpnokh Gelar Mag'-*r
Progr11m
StJull Pemlidiluln Matenurtilca
PROGRAM PA-8CASARJl\NA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TESIS
PENERAPANSTRATEGIREACTUNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
PADA MATERI FUNGSI DI KELAS XI
SMA NEGERI 1 KUTAPANJANG
KABUPATEN GAYO LUES
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Disusun dan diajukan oleh:
AGUSWATI GULO
NI~:071188830002
Telah Dipertahankan
didepan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 17 September 2009 dan Dinyatakan
Telah ~emenuhi
Salah Satu Syarat
Untuk memperoleb Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Medan, 17 September 2009
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER P.ENDIDIKAN
TANDA TANG-AN
Prof. Dian Armanto. M.Pd.MAM.Sc.,Ph.D NIP . 131 765 634
Dra. Ida Kamasih, M.Sc, Ed, Ph.D NIP. 130 703 624
Prof. Dr. Sabat Saragih, M.Pd
NIP. 131 765 621-4.
Prof. Dr. Parga ulan Siagian, M. Hum
NIP. 130 891 778KATAPENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur
penulispanjatkan
kebad.UatAllah
swr
yang telahmembcri
nikmat
dan bidayah-Nya kepada penulis sehingga tesisini
Clapat diselesaikan. Sbalawat beriring salam penulis hatutbn kepa&a NabiBesar
Muhammad SAW, serta seluruh keluarga dan sahabat-sahabatnya.Tesis yang berjudul ••Penerapan Strategi REACf untuk
meningkatkan pemahaman siswa pada materi fungsi di kelas XI pada SMA
Negeri I Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues Talmo Pelajaran 200812009".
Hasii penelitian
ini
menunjllidco..;• !:;;Jtwa siswa SMA yang mendapatpembelajaran dengan strategi REACT
pemahaman yang lebih baik dibandingkan pembelajaran lain. Penulis juga
menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempumaan sebingga penulis
mengharapkan saran yang membangun
perbaikan pendidikan di masa depan.
Proses penelitian dan penulisan tesis ini dapat berjalan deng
karena adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril
maupun materil, baik secara Jangsung maupun tidak langsung
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
setinggi - tingginya kepada:
I . Bapak Prof. Dian ~anto, M.Pd, M.A., M .Sc., Ph.D selaku
Pembimbing I dan Ketua Prodi Pendidikan Dasar Pps UNIMED,
ditengah kesibuk.annya telah meluangkan walttu untuk memberikan
bimbingan, araban, nasehat dan pikiran yang sangat berarti bagi penulis.
2. lbu Dra. Ida Karnasih, M.Sc.,ED, Ph.D sebagai Ketua Prodi Pendidikan
Matemadka Pps UNIMED dan Pembimbiog II yang
tdah
membagiwaktunya ur..tuk memberikan bimbingan, araban dan
saran- saran
yangsangat mendulcung selama pcnulisan tesis
ini
Bapak Prof. Dr.Sahat
Saragih, M.Pd, selakuPendidikan
Matematika
Pps UNIMED yang telah memberibnaraban
dan
saran-
saran yangbennanfaat
bagi penulisBapak Syarifuddin, M.Sc., Ph.D selaku Asisten Direktur I, Bapak
Direlctur, serta seluruh dosen juga staf PPs Program Pendidikan Matematika UNIMED yang telah memberikan bantuan dan kesempatan
kepada penn lis nntuk menyelesaikan studi di PPs UNIMED.
Secara khusus kepada suamiku tercinta; Iskandar dan anak-anakku
yang kusayangi: Annisa Amalia dan Berliana Dara Safitri yang selalu
memberikan do'a, semangat, dorongan serta sabar dan setia saat
ditinggal oleh penulis selama menyelesaikan pendidikan PPs UNIMED
6. Keluarga Besarku di Nias dan di Aceh terlebih kepada Kakakku Otilina
Gulo dan keluarga yang selalu memberi dukungan baik secara moril
maupun secara materil selama mengikuti studi di PPs Unime<Lsampai
pada penyelesaian tesis ini.
7. Kepala Sekolah dan rekan- rekan guru SMA Negeri I Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues Provinsi Pemerintah Aceh yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis untuk melakukan
iv
8. Rekan - reluui mahasiswa Prodi Pcndidikan Matematika PPs UNIMED umumnya dan khususnya angkatan pertama serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis
dalam
penyelesaian tesis ini.Akbir kata penulis dengan sepenuh hati memohon kepada Allah
swr
semoga segala kebaikan. kemurahan dan kesabaran semua pihakyang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan stuai di Pps UNIMED mendapat ridho
dan
imbalan yang setimpal diberkahi atasilya oleh Allah SWT.v
Medan., 17 September 2009 Penulis
AGUSWA Tl GULO
' j
ABSTRAK
KA TA PENGANTAR DAFfARISI DAFI'AR
TABEL
DAFfAR GAMBAR DAFfARLAMPIRAN
BAB I PENDAHULUANDAFfARISI
A. Latar Belakang Masalah.·-··· ... . B. ldentifikasi Masalah ...•... C.
Rumusan
Masalah ...••... D. Tujuan Penelitian .••... E. Manfaat Penelitian ...•...BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis
I. Pemahaman dalam Pembelajaran Matematika l l 2. Teori Belajar Yang Mendasari Pembelajaran
Strategi REACT... 15 3. Strategi Pembelajaran menurut Pandangan
Konstruktivis... .. ... ... .. . 19 4. Strategi REACT... 21 5. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran dengan
Strategi REACT... 31 B. Kerangka Konseptual
I. Peningkatan Pemahaman melalui Pembelajaran dengan Strategi REACT ... . 34
2. Defenisi Operasinal.. ... ... .
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ... . B. Tahap-tahap Penelitian ... .... . C. Pendekatan Penelitian ... ... . D. Tempat dan Waktu Penelitian ... . C. Indikator Keberhasilan ... ... . F. Data dan Sumber Data ... . G. Prosedur Pengumpulan Data ... .... ... .
H. Variabel dan Hipotesis Tindakan ... . I Teknik Analisa Data ... . J. Pengecekan Keabsahan Data ... . K. Validitas dan Reliabiltas lnstrumen ... ... .
BAB IV PAPARAN DATA, TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan dan Analisis Data
PratindiiC.an...
53 B. Paparan dan Analisis Data Tindakan1...·-···
61 C. Paparan dan Analisis Data Tindakan 11... I 05 D. HasiVfcmuan penelitian... 132 E. Pembahasan .•••••.... -... 134 F. Keterbatasan Penelitian ···-·· 146BAB SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpu1an ... . B.
Saran-···
DAFf AR PUST AKA ... .VII
·'
DAFfAR TABEL
Tabell.l Daftar Nilai Rata-rata pada Materi Fungsi.. .... 8
2.1 Daftar Pengolahan Nilai ...••••••••••.•.•••••....••••. 15
4.1 Validitas Butir Soal Uji Coba Tes Awal.. ••••••.••..•• 54
4.2 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soat Uji Coba Tes Awal 56
4.3 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes Awal 58
4.4 Rangkuman Uji Validitas Uji Coba Tes awal 58
4.5 Rangkuman Uji Validitas Uji Coba Kuis 59
'! .~ ?.3Dgkuman Uji Validitas Uji Coba Soal Tindakan I 4.7 Rangkuman Uji Validitas Uji Coba Soal Tindakan II
4.8 Hasil Observasi Pengamat terhadap Kegiatan Peneliti 75
4.9 Hasil Observasi Pengamat terhadap Kegiatan Peneliti 94
4.10 Hasil Observasi Pengamat terhadap Kegiatan Peneliti 113
[image:11.617.47.564.103.676.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tahap-tahap Penelitian ...•... -···-··· 39
4.1 Fungsi Siswa ke Ayah ... 88
DAFI'AR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Materi Pembelajaran ...•... 1.2 Kisi-kisi Tcs Awal.. ••... 1.3 Tes Awal. .•...••••.•..••...••••••...••••... 2.1 RPP I ... .. 2.2 Kisi-kisi LKS I ... . 2.3 LKS 1. ... .
2.4 Kisi-kisi Kuis !. ... . 2.5 Kuis ... . 2.6 Lembar Observasi Guru pada Pertemuan I 2.7 Lembar Observasi Siswa pada Pertemuan I 2.8 Wawancara Pemahaman I ... . 3.1 RPP 11 ... ... . 3.2 Kisi-kisi LKS 11 .. .. . ... . 3.3 LKS 11 ... .. ... . 3.4 Kisi-kisi Tindakan 1... ... .. 3.5 Tindakan !.. ... . 3.6 Lembar Observasi Guru II ... . 3. 7 Lembar Observasi Siswa II ... .. 3.8 Wawancara Pemahaman 11 ... ..
~.5 Tindakan If... 236
4.6 Lembar Observasi Guru lll... 240
4. 7 Lembar Observasi Siswa 111... 245
S. Hasil Uji Coba. •••....•.••• ·-··· 247
6.1 Wawancara Respon siswa pada pembclajaran dengan Strategi
REACT ... .
6.2 Angket tentang respon siswa ... .
6.3 Hasil Angket ... .
6.4 Hasil tes awal.. ... .
6.5 Hasil LKS I ... .
6.6 Hasil Kuis ... . . .. . . . . ... .
6. 7 Hasil LKS II ... .
6.8 Hasil Tindakan 1.. ... .
6.9 Hasil LKS Ill ... .
6.10 Hasil Tindakan II... .
6.11 Foto Kegiat:..n . . ... .
XI
267
295
297
299
300
301
302
303
304 305
A. Latar Belakaag Mualah
BABI
PENDAIWLUAN
Matematika merupakan suatu landasan daa kerangk.a perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selanjutnya bagi siswa. Dalam kchidupan sehari-bari,
konsep dan prinsip matematika banyak digunakan dan dipcriUkan, baik sebagai
alat bantu dalam penerapan-penerapan bidang ilmu lain maupun dalam
pengembangan matematika itu sendiri. Hal ini dipertegas oleh Hudoyo (2003:23)
bahwa matematika bukanlah ilmu yang hanya untuk keperluan dirinya scndiri,
tetapi ilmu yang bennanfaat untuk sebagian amat besar untuk ilmu-ilmu lain.
Dengan perkataan lain, matematika mempunyai peranan yang sangat esensial
untuk ilmu lain, yang utama sains dan teknologi.
Demikian pentingnya peranan matematika sehingga pada setiap jenjang
pendidikan, matematika selalu diajarkan dengan nama matematika sekolah.
Matemat;ka sekolah merupakan bagian matematika yang diberik-an untuk
dipelajari oleh siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA. Menyadari pc:nting
peranannya, pendidikan matematika perlu mengantisipasi tantangan masa depan
yang semakin rumit dan kompleks. Karena itu pendidikan
mampu membekali siswa keterampilan yang dapat menjawab pennasalahan
mendatang. Berbagai daya dan upaya dalam meningkatkan kemampuan
matematika siswa telah dilakukan oleh berbagai pihak. Namun hasilnya belum
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal tersebut, sesuai dengan fakta dari
2
pendidikan di dunia melaporkan bahwa kemampuan matematika siswa kita bemda
diurutan 34 dari 38 negara (Nurbadi, 2004).
Banyak faktor yang menjadi penyebab mtdahnya kemampuan dan
kurangnya pemahaman siswa, salah satu penyebabnya adalah ~ pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru yang masih bersifat tradisional, )'l!itu siswa masih
diperlakukan sebagai objek belajar dan guru lebih dominan berperan dalam
pembelajaran dengan memberikan lronsep-konsep atau prosedur-proSedw: baku,
sehingga pada pembelajaran ini hanya terjadi komunikasi satu arab. Siswa jarang
diberi kesempatan untuk menemukan dan merekonstruksi konsep-konsep atau
pengetahuan matematika secara fonnal, sehingga pemecahan masalah, penalaran.
dan komunikasi dianggap tidak terlalu penting. Hal ini, diperkuat lagi oleh
pendapat Ratumanan (2004:32) yakni:
"Siswa hampir tidak pernah dituntut mencoba Sll1itegi sendiri atau cara altematif dalam memecahkan masalah, siswa pada umumnya duduk sepanjang waktu di atas kursi dan jarang siswa berinteraksi sesama siswa selama pelajaran berlangsung. Siswa cenderung pasif menerima pengetahuan tanpa ada kesempatan untuk mengolah sendiri pengetahuan yang diperoleh, aktifitas siswa seolah terprogram mengikuti algoritrna yang dibuat guru".
Jika masalah ini dibiarkan akan membawa dampak tidak menguntungkan
bagi pembelajaran matematika. Tidak sedikit siswa beranggapan matematika itu
sukar dipelajari sehingga mereka kurang berminat dalam mempelajarinya, hal ini
karena ilmu matematika banyak sek.ali hubungannya dengan benda-benda dan
konsep-konsep abstrak yang harus dianalisa. Bahkan siswa ring sekali bosan
i:ian .p1engganggap bahwa malematika sebagai pelajaran yang tidak
j
...
~-3 Oleh karena itu dalam upaya peningk.atan pernahaman siswa terltadap materi matcmatika mcnjadi tanggung jawab bcrsama tenrtama gwu scbagai subjek pendidikan yang memegang peranan pentiac dalam mewujudkan keberhasilan
suatu pengajaran. Guru tidak hanya memberi infonnasi-infonnasi yang
bedtubungan dengan jlmu pengetahuan semata melainkan mendidik dan
membimbing anak dalam belajar.
Pendekatan k.ontekstual merupak.an pembelajaran yang menekankan
k.eterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia nyata. Dengan demikian
para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hiisil belajar dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik ak.an merasakan pentingnya
belajar, dan mereka akan memperoleh makna yang mendalam tedtadap apa yang
di pelajarinya (Mulyasa, 2005:102)
Defenisi yang mendasar tentang pembelajaran kontekstual (Contextual
Teaching and Learning) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia
nyata kedalam kelas dan mendorong siswa rnernbuat hubungan antara
pengetahuan yang dirnilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampHannya dari
konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memcahkan masalah dalam kehidupannya sebagai
anggota masyarakat (Nurhadi, 2004:8).
Center Of Occupational Reseach And Development (CORD) (Nudtadi,
2004: II) menyampaikan lima strategi bagi pendidik dalam rangka penerapan ~mbelajaran kontekstual, yang disingkat REA. CT. yaitu (I) Relating adalah
4
adalah belajar ditekankan kepada penggalian (eksplorasi), penemuan (discovery), dan penciptaan (invention), (3) Applying
dipresentasikan didalam konteks pemanfaatannya, (4) Cooperating adalah belajar
melalui konteks komunibsi interpersonal, pemakaian bersama dan sebagainya,
(5) Transferring adalah belajar melalui pemanfaatan pengetahuan didalam situasi
atau konteks baru.
Dalam pembelajaran kontekstual tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, dengan menyediakan berbagai
sarana.
sumber belajar yang memadai
dan
diharapkan dapat menciptakan situasi belajarmengajar yang menyenangkan serta berupaya pelajaran yang diberikan engan
mudah dipahami siswa (Mulyasa, 2005:103).Dalam proses pembelajaran, setiap
siswa memiliki karakter yang berbeda dalam belajar sehingga guru perlu
menyesuaikan karakter yang belajar siswa. Jadi harus ada strategi yang dilakukan
o\eh guru agar siswanya bisa belajar dengan bermakna, tidak hanya aengan
memberikan informasi kepada siswa tetapi juga memberi kesempatan bagi siswa
untuk menggali informasi itu, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
Karena dengan adanya strategi yang diterapkan oleh guru, siswa lebih mudah
menguasai materi pelajaran yang diajarkan. Dalam hal ini guru merupakan bagian
komponen dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Menurut As'ari (2002:13) "guru perlu memperhatikan pemilihan strategi
pembe\ajaran yang mampu menjadikan proses belaj
hid up, siswa aktif dan pembelajaran menarik". Pemilihan strategi pembelajaran ini
5
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus diberikan terlebih dahulu dari
yang lain
dalam
proses pembelajaran.Keberhasilan siswa
dalam
belajar sangatditentukan
oleh strategi ataupendekatan yang digunakan
dalam
pembelajaran, termasukdalam
pembelajaranmatematika. Sebagai upaya meningkatkan kualitas pembel~ matematika
diperlukan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
dalam
belajarmatematika. Proses belajar mengajar harus dirancang sedemikian rupa oleh para
guru sehingga siswa terlibat aktif baik mental maupun fisiknya ~ belajar
matematika (As'ari, 211112:19).
Center Of Occupational Reseach And Development (CORD) (Crawford,
2001: 2) mengemukakan bahwa strategi REACT mempunyai keunggulan antara
lain: memperdalam pemahaman siswa, membentuk sikap menghargai diri dan
orang lain, mengembangkan sikap kebersarnaan dan rasa saling memiliki,
menanamkan sikap mencintai lingkungan dan membuat belajar secara inkl if.
Sedangkan kelemahannya antara lain: membutuhkan waktu yang lama Ohlk untuk
siswa maupun untuk guru, membutuhkan kemampuan kreatifi bagi guru dan
menuntut sifat beke!ja keras dan beke!ja sama bagi siswa. Namun paQil prinsifnya
srategi REACT
pembelajaran.
ini sesuai dengan pandangan konstruktivisme dalam
Strategi-strategi pembelajaran dalam pandangan konstruktivisme
didasarkan pada keyakinan bahwa para siswa belajar paling baik ketika mereka
mendapat ncngetahuan melalui eksplorasi dan pembelajaran akti( Strategi-strategi
ini rnencakup penggunaan aktivitas-aktivitas terns menerus, rnendorong para
>.
6
mengbafal dan membaca fakta secant berulang-ulaog, dan membantu mereka
untuk meogetahui berbagai hubungan antara tema-tema dan konsep-koosep bukan
meyakinkan secara terpisah (Crawford, 2001 :2).
Selama proses pembelajaran berlangsung
da1am
pandiogan konstruk:tivisme, para guru melibatkan siswa secant aktif. Siswalebih
mungkiaiuntuk bekerja secara kooperatif dalam kelompok-kelompok
il
pada saatmereka menyelesaikan suatu masalah yang ditawarkan oleh guru. Siswa juga
lebih mungkin untuk dilibatkan dalam berbagai aktivitas yang terus menerus,
tidak hanya seked~r me:ndengarkan ceramah. Crawford (2001:2) menyatakaii bahwa dalam kelas konstruktivistik, guru menanamkan dalam diri siswa rasa
minat dan keper-cayaan diri dan kebutuhan terhadap pemahaman.
Selanjutnya kemampuan yang diharapkan dikuasai seorang guru,
khususnya di bidang matematika adalah bagaimana membelajarkan siswa dengan
aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan guna mencapai tujuan pembelajatan yang
maksimal. Dengan demikian standar-standar kompetensi pada pelajaran
matematika dapat tercapai seperti yang diinginkan kurikulum yang berlaku.
Dalam kurikulum tercantum bahwa tujuan umum diberikannya matematika di
jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah mempersiapkan siswa ar
sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan d ·a yang
selalu berkembang, melalui latihan bertirfdak atas dasiu' pemikiran secara logis,
rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien serta menggunakan pola pikir
pengefuhuan (Depdiknas, 2006) . Konsep fungsi yang diajarkan di SMA
7
lcehidupan sehari-hari maupun pada matematika yang lain. seperti fungsi
penawaran,
fungsi
permintaan,meoghitung
ketinggian, kecepatan,fungsi
trigonometri, fungsi polinom, dan fungsi
kuadrat.
Menurut Karinah
(2009)
koosep materi dasar matematika haruslebih
dahulu dimiliki oleh siswa sebelum mempelajari materi
mateniatika
Y-llllglebih
tinggi. Karena fungsi salah satu materi dasar matematika ~juga sebagai inti dari
matematika, maka konsep fungsi harus dimiliki siswa sebelum mempelajari fimgsi
yang lebih tinggi seperti fungsi linear, program linear dan lain-lain. Selanjutnya
menurut Tall (2001) konsep fungsi diperlakukan sebagai fond,.o;i di dalarii
matematika Selanjutnya Hudojo (2003:77) menyatakan hila konsep fungsi sudah
dapat ditangkap dan dipahami siswa, maka konsep-konsep lainnya yang
menyangkut fungsi misalnya fungsi invers, fungsi komposisi dan sebagainya akan
mudah diserap siswa. Mengingat pentingnya konsep fungsi, maka konsep
fungsi
perlu dipahami secara benar oleh siswa. Namun, kenyataan
pemahaman siswa terhadap pokok bahasan fungsi masih rendah.
Hasil penelitian Wagino (2000:94) menunjukkan tingkat pemahaman
terhadap konsep fungsi siswa SMUN Kebakkramat masih rendah. Selanjutnya
berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru di SMA Negeri 1 Kutapanjang
Kabupaten Gayo Lues Nanggroe Aceh Darussalam, menunjukkan bahwa masih
banyak siswa SMA yang kurang memahafui materi fwlgsi, seperti menentukan
relasi yang termasuk fungsi dan yang bukan fungsi, contohnya suatu fungsi
f :
juga kesulitan di dalam menentukan sifat-sifat fungsi, contohnya siswa
8
bersifat injektif, surjektif, atau bijektif dari suatu fuogsi
I:
R--+
R de~gan fungsiI
ditentukan oleh nunus J(x) = Sx - 10. Juga rata-rata perolehan nilai ulanganformatif pada materi fungsi pada tiga tahun terakhir
berdasarlcaD
arsip guru mata [image:22.618.47.566.91.680.2]pelajaran dan arsip kurikulum , yaitu seperti pada tabel 1.1 berikul
Tabell.l. Daftar Nilai Rata-rata pada Materi Fungsi
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan T.P T.P T.P
2005/2006 200612007 2007/2008
Fungsi
a. Produk kartesius,diagram panah,
5,0
5,5
relasi, dan defenisi fungsib. Domain, kodomain dan range
5,0
5,0
fungsic. Sifat-sifat fungsi
4,5
4,0
lni merupakan akibat siswa kurang memahami dasar dari materi fungsi, sehingga
hasil yang diperoleh siswa diakhir pembelajaran materi fungsi di tingkat SMA
kurang optimal.
Berdasarkan uraian dan gambaran umum yang sudah dlpaparkan di atas,
maka perlu pelaksanaan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi Fungsi. Dan strategi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah peml>elajaran dengan strategi REACT untuk meningkatkan
I
...
9
B. ldentifikasl M.asalah
Berdasarkan
iatar
belakang masalah, dapat diidentiftkasikan bahwa masalah-masalah kurang berbasilnya siswa dalam pembelajaran matematika di sekolah disebabkan, antara lain:I. Tidak sedikit siswa
beraltggapan
bahwa matematika itu sulcar dipelajari sehingga kurang benninatdalarn
mempe~arinya .2. Siswa jarang dituntut mencoba strategi sendiri dalam pemecahan masalah matematika
3. Peningkatan prestasi belajar matematika kurang diperhatikan oleh guru sebagai subjek pendidikan yang memegang peranan penting dalam ~---, mewujudkan keberhasilan suatu pengajaran
4. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran matematika kurang diperhatikan oleh guru.
5. Kemampuan seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran mengaktifkan siswa, sehingga pembelajaran kurang menyenangkan
6. Peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika kurang diperhatikan oleh guru
!J
10
C. Rumusaa Masalah
Identifikasi masalah diatas belum dirumuskan secara spesi atau masih
belum operasional. Agar masalah tersebut dapat dipecahkan secara tepat seperti
yang dikehendaki. maka perlu disajikan secara operasional sehingga
menggambarkan pul~ teknik analisis yang akan digunakan. Penelitian ini
difokuskan pada pembelajaran dengan strategi REACT dengan rumusan masalah
adalah:
I. Bagaimanakah proses pembelajaran dengan strategi REACT yang dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman siswa di kelas XI SMA Negeri I
Kutapanjang pada materi fungsi
2. Bagaimana respon serta keaktifan siswa di kelas XI SMA Negeri I
Kutapanjang terhadap pembelajaran dengan strategi REACT pada materi
fungsi?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam pembelajaran
dengan menggunakan strategi REACT di kelas XI SMA Negeri I
Kutapanjang pada materi fungsi?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
l'(;nelitian ini adalah:
Mendeskripsikan proses pembelajaran dengan strategi REAGT' yang dapat
ll
2. Untuk mengetahui
respon
atau aktivitas siswa di kelas XI SMA Ncgeri IKutapanjang
terhadap
pcmbclajaran
dengan stratcgi REACT P.:Bda materifungsi.
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman siswa
dcngan
strategiREACT di kelas XI SMA Negeri I Kutapanjang pada materi fungsi
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bennanfaat:
I. Bagi guru sebagai altematif pembelajaran. yang dapat digunakan dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran dengan strategi REACT.
2. Memberi infonnasi kepada guru mengenai aktivitas kelja sama siswa
berlangsungnya proses pembelajaran dengan strategi REACT.
3. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, dan belajar
lebih bennakna melalui strategi REACT.
4. Menambah pengalaman/wawasan bagi yang melaksanakan
BABV
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan paparan data dan pembahasan peneliti
pada bab IV, maka berikut ini akan dikemukakan be
A. Simpulan
Berdasarkan paparan data dan pembahasan maka dapat disimpulkan
beberapa hal berikut
I. Proses pembelajaran dengan strategi REACT dapat meningkatkan lt:emampuan
pemahaman siswa pada materi fungsi. Ini dapat dilihat melalui basil teS yang
diberikan setiap akhir tindakan. Selain dapat meningkatkan kemarnpuan
pemahaman vada materi dengan baik, siswa juga dapat mengaplikasi dalam
kehidupan sehari-hari dan mentrasfer ke dalam konteks baru. Pembclajaran
siswa pada materi fungsi meliputi tiga tahap berikut.
a. Tahap awal: guru menyampaikan tujuan pembelajara!l, memotivasi siswa,
mengingatkan materi prasyarat yang berkaitan dengan fungsi, dan
menjelaskan tugas dan tanggung jawab siswa ilalam kelompok. Komponen
REACT yang muncul pada tahllP ini adalah cooperating dan relating.
b. Tahap inti: aktivitas siswa pada tahap ini adalali egiatan diskusi kelompok
dan penyajian laporan basil diskusi. Siswa beketja dalam kelompok yang
-
z
~
-
--148
terdiri dari S atau 6 siswa untuk memahami materi fungsi. Hasil kelja
kelompok selanjutnya disl\iilcan di depan kclas dan ditanggapi kelompok lain.
Peran
guru
dalarn lcegiatan inti adalah setiijai fasilitator dan motivator. Untuk membantu siswa, guru menycdiak.an Lembar Aktivitas Siswa (LAS) yangmemuat lcomponen REACf. Pada LAS pertemuan I, II dan III siswa dapat
memaharni materi fungsi dengan baik. Komponen REACT yang m
siswa di saat kegiatan inti (k.egiatan belajar kelompok) berlangsung adalah
relating, experiencing, cooperating, applying dan transferri~ hal ini semua
sangat membantu siswa untuk memahami ma~:i yang disajikan.
c. Tahap akhir: guru mengarahkan siswa untuk
Selanjutnya guru mengadakan evaluasi melalui tes
penguasaan terhadap materi yang telah dipelajari. Hal ini membuat siswa lebih
mandiri dan lebih percaya diri serta mampu menilai tingkat kemampuan
pemahaman yang telah dimiliki deng:m kuis/tes yang diberikan disetiap akhir
pertemuan.
2. Respon siswa terhadap pembelajaran materi fungsi dengan pendekatan
materi fungsi ini mengalami peningkatan yang sangat berarti. Hal ini dapat
ke--
z
?
149
1: 74,55% pertemuan ke-2: 75,26% dan pertemuan Ill: 82,37% atau skor
rata-rata siklus I ( pertemuann kc-1 dan ke-2) adalah 74,905%, dan pada siklus II
adalah 82;3,-A., berarti pembelajaran
yang
dilakukan telah mencapaipeningkatan kemampuan pemahaman yang diharapkan yaitu secara individu
dengan rata-rata keselunahan siklus adalah 17,390/o rata rata
B. Saran
Berdasarkan kesimpu1an pc:nelitian, maka dikemukakan rieberapa
berikut.
I. Kepada guru matematika SMA disarankan untuk melaksanakan
materi fungsi dengan strategi REACT.
2. Kepada guru matematika SMA yang menerapkan pembelajaran melalui
strategi REACT hendaknya menyediakan LAS dengan memuat komponen
REACT untuk dapat membantu siswa.
3. Pembelajaran dengan strategi REACT,
kompleks dari pada pembelajaran konvensional. Karena itu, guru perlu
membekali dan mempersiapkan diri agar memiliki kemampuan untuk
mengelola pembelajaran, yaitu: (a) menyusun urutan logis dari materi yang
akran dip,elajari siswa., (b) menyusun rencana embelajaran yang efektif,
150
4. Kepada guru yang benninat mengadakan penelitian tindakan. diharapkan
mengembangkan penggunaan strategi REACT ini pada materi matematika
yang lain dengan pengelompokan suijck penelitian yang heterogen.
Penempatan subjek penelitian yang heterogen memungkinkan situasi diskusi
kelompok yang lebih kondusif dan siswa berkemam~ rendah cepat
mendapatkan bantuan dari ternan yang lebih mampu (tutor sebaya).
--
z
~
lSI
DAFfAR PUSTAKA
Annanto, D. (2008). Penilaian Hasil Be/ajar. Materi yang Clisajikan pada PLPG 3 pada FMIP A Unimed Medan, tanggal 21 - 30 Januari 2008.
:As'ari, A.
R.
(2000). Punhelajaran Matematika yang Demokratis. Makalah Disajikan Dalam Seminar Nasional: Pengajaran Matematika di SeiColali Menengah. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang, 25 Maret 2000. AS ari, A. R. (2002). Beberapa Hal Penting Tentang Pembelaj MatematilcaDengan Cooperative Learning. Makalah Disajikan untuk Menambah wawasan para guru Matematika dalam kegiatan Simposium Guru Matematika ke V Yogyakarta, II November 2002.
Asikin, M (2008) Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika I. (Online )(http:www .ocw .unnes.ac. idlocw/matematikalpendidikan matematika, diakses 19 Mei 2008)
Azhari, B. (2006). Pembelajaran dengan Pendekatan Teori APOS pada Materi di SMAN 3 Banda Ace h. Tesis pada PPs UM. Tidak diterbitkan.
Bogdan & Biklen. (1982). Qualitative Research for Education: An lntrod ction to Theory and Methods . Boston: Allyn and Bacon.
Clement, DH. & Battista, M.T. (2001). Constructivist Learning and Teaching (Online )(http://www. terc.edulinvestigation/relevantlhtmVconstrutivistleaming html, diakses tanggal 14 Agustus 2007)
Crawford, L.M. (2001). Teaching Contextually. Research, Rationale, and Techniques for Improving Student Motivation and Achievement in Mathematics and Science. Waco, Texas CCI Publishibg, Inc.
Dahar, Ratna Wilis (1989). Teori Be/ajar. Jakarta. Erlangga
Degeng N.S. ( 1989). llmu Pembelajaran Taksonom · Va · bel. Jakarta: Departemen !lendidikan dan Kebudayaan, Ditjen DIKTI: Pro);ek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tinggi.
-152
Faisal. S. (2005). Pembelqjaran Volume Kubus dan Balok dengan Strolegi REACT poda siswa Kelas I SMP Negeri 6 Malang Tesis tidak diterbitkan • Malang : PPS UMMalang.
Hudoyo, H. (1990). Sirategi Be/ajar Mengajar. M81ing. IKIP Malang.
(2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematilca. (Common TextBook) FMIPA-universitas MalangiiMSTER.
Ibrahim, M. (2000). Pemhelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA Universi Press.
Karinah, N. (2009). Kesalahan Konsep Penyebab Kegagalan Pembelajaran Matematika(Online )(http://www.Republika.eo.id/koran/35/30868/Kesa-ahan _ Penyebab _Kegagalan _ Pembelajaran _ Matematika, diakSes tanggal 11 Februari 2009.
Kusnandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta. Rajawali Pers.
Lie, Anita. (2005). Cooperative Learning. Jakarta. Grasindo
MGMP, Tim. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Kutapanjang. SMA Negeri 1 Kutapanjang.
Miles, M.B.& Huberman, M.A. Ana/isis Data Kualitatif. Teljemahan oleh Tjetjep Rohidi. 1992. Jakarta: U1 Pers.
Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung:
Nur. M, Wikandari.P.R & University Press.
asoetion, A. dan Sumantri, B. (1995). Matematika 2 Untulc SMU Kelas II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nurhadi, dkk. (2004). Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Universitas Negeri Malang: UM Press.
Panjaitan, A. (2008). Pelaksanaan Pendidilcan dan ihlln Profesi Guru (PLPG) tentang Assessment. Universitas Negeri Medan: Unimed Press
153
Ratumanan, T.G. (2004). Be/ajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana, Prenada Media GrouP,.
Saragih. S. (2008). Aplikassi SPSS Dalam Statistik Pendidikan. Universitas Negeri
Meda'ii
Shadig, F. (2007). Implik.asi Kontruktivisme dalam pembe~aran Mlltematika-Sekolah Dasar. (Online) Chttp://www. Konstruktivis.wordpress.c:om iliaksCS II Mei 2007)
Skemp, R. 1987. The Psychology of Learning Mathematics. Hillsdale. New Jersey: Lawrence Erlbaum Assosiates, Publisher.
Sudrajat, A. (2008). Beda strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Fembelajaran. (Online). (http://blok-Indonesia.comlblok-archive 5650-26l.html-16k diakses 12 September 2008)
Sujono, 1988. Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sukmadinata, S, N. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Remaja Rosda Karya.
Sulipan. (2008). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). (Online). (http://www.pdf-search-engine.com/penelitian-tindakan-kelas-pdf-html diakses 03 Agustus 2008)
Sunendar, T. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Makalah yang disajikan pada Kegiatan Pelatihan Pengawas Sekolah Kabupaten Kuningan. APSI Kabupaten Kuningan, tanggal 21 Maret 2008
Suriadi. (2006). Pembe/ajaran dengan Pendekatan Discovery Yang Menekif!, Aspek Analogi untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika dan rKemampuan Berpikir siswa SMA .Tesis pada PPs UPI. Tidak diterbitkan.
(2007). Model Pembelajaran. Jakaita:. umi Aksara
Wagino. (2000). Pem'Gelajaranfongsi p'ada se'ko/ah menengah umum. pada PPS UM. Tidak diterbitkan.
-
z
?
154
Wilujeng, S.R (2008) Penerapan Strategi REACT dengan Authentic A.ssesment Pada Sub
Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran di Kelas VIII A Semester Genap SMP
Negeri 12 Jember Tahun A.jaran 200612007. Tesis tidak ditcrbitkan. Jcmber.
Perpustalcaan Universitas Jcmber.