• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimalisasi Layanan Perpustakaan Melalui Program Tata Kelola Di Perpustakaan Sekolah SDN 25 Mattirowalie

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Optimalisasi Layanan Perpustakaan Melalui Program Tata Kelola Di Perpustakaan Sekolah SDN 25 Mattirowalie"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

https: //ojs.unm.ac.id/JLLO/index

Volume 1 Nomor 2, 2021

e-ISSN 2776-4176

Reviewed : 12/03/2021 Accepted : 16/04/2021 Published : 28/04/2021

Optimalisasi Layanan Perpustakaan Melalui Program Tata Kelola Di Perpustakaan Sekolah SDN 25 Mattirowalie

Sri Rahayu Ningsih1, Muhammad Faisal2, Sri Yulisnaeni3, Nurfitrah Ramadhani Alamsyah4,Kasma5, Muhammad Paisal6, Amaliah Dwi Cahyani7, Muhammad Said8

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar [email protected]

ABSTRAK

Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, oleh karena itu setiap sekolah diharuskan memiliki perpustakaan yang dapat menumbuhkan minat baca setiap siswanya. SDN 25 Mattirowalie merupakan salah satu sekolah yang ada di kabupaten Bone yang memiliki perpustakaan dengan jumlah bahan bacaan yang cukup memadai dan kondisi ruangan yang cukup baik namun masih perlu dilakukan pembenahan pada tata kelolanya guna dapat mewujudkan perpustakaan sesuai dengan fungsinya, Oleh karena itu pengoptimalan perpustakaan melalui pengelolaan tata kelola perlu dilakukan agar terwujudnya perpustakaan yang lebih baik , sehingga minat baca pada siswa dapat meningkat. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan pemaparan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan di perpustakaan pada seminar program kerja, kemudian dilanjutkan dengan pendataan buku perpustakaan dan pemberian nomor buku perpustakaan, setelah itu dilakukan penyusunan buku sesuai dengan klasifikasi. Langkah selanjutnya yakni pengadaan buku induk perpustakaan, buku tamu perpustakaan, dan buku daftar peminjaman perpustakaan serta kartu tanda anggota. Setelah optimalisasi tata kelola perpustakaan telah dilakukan selanjutnya, diadakan penataan kembali perpustaakaan yakni pengecetan sarana dan prasana perpustakaan dan pembuatan pojok baca.

Kata kunci: Perpustakaan, Sekolah, Tata Kelola, Minat, Baca.

ABSTRACT

The library is one of the learning tools that can be a force to educate the nation, therefore every school is required to have a library that can foster interest in reading for each student. SDN 25 Mattirowalie is one of the schools in Bone district which has a library with a sufficient amount of reading material and room conditions that are quite good but still needs to be improved on its management in order to create a library according to its function, therefore optimizing the library through management of governance needs to be done in order to create a better library, so that reading interest in students can increase. The method used in this activity is by describing the form of activities that will be carried out in the library at the work program seminar, then followed by data collection of library books and giving library book numbers, after which the book is arranged according to the classification. The next step is to procure library master books, library guest books, and library loan lists and membership cards. After the optimization of library governance has been carried out, there is a restructuring of the library, namely painting the library facilities and infrastructure and making a reading corner.

Keywords: Library, School, Governance, Interest, Reading.

PENDAHULUAN

Perpustakaan sekolah merupakan jantung pendidikan. Bagi banyak orang bila mendengar istilah perpustakaan, dalam benak mereka akan tergambar sebuah gedung atau ruangan yang dipenuhi rak buku. Anggapan demikian tidaklah selalu salah karena kata dasar perpustakan adalah pustaka.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab, buku. Dalam bahasa inggris, perpustakaan dikenal dengan istilah library. Istilah ini berasal dari kata Latin liber atau libri artinya buku.

Menurut (Hamzah 2019) Perpustakaan adalah tempat khusus yang berfungsi mengumpulkan mengolah, memelihara, melestarikan, menyimpan, memberdayakan dan menyajikan koleksi bahan

(2)

pustaka kepada pengguna. Sedangkan (Qulyubi 2007) mengatakan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu sistem yang menyediakan informasi yang dibutuhkan pengguna yang didalamnya terdapat unsur yang meliputi koleksi, pengolahan, penyimpanan dan pelayanan.

Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan dan dikelola oleh sekolah yang bersangkutan. Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan proses belajar mengajar, menanam dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, perpustakaan bukan hanya sekedar tempat penyimpanan bahan pustaka (cetak dan non cetak), tetapi terdapat upaya untuk memanfaatkan koleksi-koleksi yang ada bagi pemakainya secara maksimal. Adapun tujuan perpustakaan sekolah menurut (Yusuf 2010) yaitu : (1) mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa, (2) membantu menulis kreatif siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan, (3) menumbuhkan minat baca siswa, (4) menyediakan berbagai informasi yang sesuai denagn kurikulum sekolah, (5) mendorong, menggairahkan, memelihara dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi siswa (6) memperluas, memperdalam dan memperkaya pengelaman belajar siswa denagan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi yang disediakan oleh perpustakaan, (7) memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegitan membaca.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan perpustakaan sekolah yaitu menyediakan informasi-informasi bagi siswa dalam upaya mendukung kinerja sekolah menyelenggarakan pendidikan.

Seiring meningkatnya minat para siswa terhadap perpustakaan, perhatian pemerintah terhadap pengembangan perpustakaan di sekolah pun semakin besar. Dari sisi regulasi pemerintah telah mengeluarkan beberapa peraturan yang memungkinkan perpustakaan di sekolah dapat berkembang dengan baik. Salah satu contoh dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, pada pasal 23 ayat 1 disebutkan setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memerhatikan Standar Nasional Pendidikan. Pada ayat berikutnya disebutkan perpustakaan sekolah/madrasah wajib memiliki koleksi buku teks pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks wajib pada satuan pendidikan yang bersangkutan dalam jumlah yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik. Selain koleksi buku teks pelajaran, perpustakaan sekolah dan madrasah diharuskan mengembangkan koleksi lain yang mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 45 disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. Sarana dan prasarana yang dimaksud dalan undang-undang tersebut di antaranya penyediaan perpustakaan di sekolah.

Menurut (Dahlan 2006) beberapa hal yang dapat membuat betah berkunjung ke perpustakaan adalah:

a. Rasa nyaman, artinya ruangan perpustakaan dalam keadaan bersih dan sejuk.

b. Keadaan lingkungan fisik yang memadai, artinya ketersediaan koleksi bahan pustaka yang up to date, menarik, berkualitas dan beraneka ragam.

c. Keadaan lingkungkungan sosial yang kondusif, artinya pustakawan berperilaku ramah, tersedianya tempat untuk membaca, tersedianya tempat untuk melakukan kegiatan belajar mengajar atau tempat untuk berdiskusi.

d. Layanan terakses secara online, artinya perpustakaan menyediakan akses internet gratis.

Namun pada kenyataannya, tidak semua hal diatas terdapat di perpustakaan sekolah sehingga membuat siswa tidak betah berlama-lama di pepustakaan hal ini pun mengakibatkan berkurangnya minta siswa untuk berkunjung.

Seperti halnya di SDN 25 Mattirowalie yang terletak di kelurahan Mattirowalie Kec. Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone yang memiliki 8 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang pertemuan, 1 ruang UKS, 1 mushollah, 2 gudang penyimpanan, 8 WC siswa, dan 1 ruang perpustakaan. Sama seperti sekolah pada umunya, SDN 25 Mattirowalie juga memiliki perpustakaan yang diharapkan mampu menjadi wadah dan menarik minat para siswa untuk membaca, namun realitanya yang terjadi adalah ruang perpustakaan yang tidak dapat digunakan dengan baik karena kondisi perpustakaan yang kurang menarik minat siswa untuk membaca dan tata kelola perpustakaan

(3)

menyulitkan siswa untuk mencari buku yang diinginkan, juga administrasi perpustakaan yang masih belum terlaksana dengan baik.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sehingga perlu diadakan pembenahan perpustakaan sekolah di SDN 25 Mattirowalie yang berupa Penyusunan buku berdasarkan judul, pemberian nomor buku, Pendataan buku, Pembuatan kartu tanda anggota, pembuatan buku daftar pinjaman perpustakaan dan buku tamu, dan Penataan ulang gedung perpustakaan serta pembuatan pojok baca yang diharapkan mampu untuk mengembalikan fungsi perpustakaan yang menarik minat siswa untuk membaca.

METODE KEGIATAN

Metode kegiatan optimalisasi Perpustakaan melalui tata kelola perpustakaan dimulai dengan pemaparan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan di perpustakaan pada seminar program kerja, kemudian dilanjutkan dengan pendataan buku perpustakaan dan pemberian nomor buku perpustakaan, setelah itu dilakukan penyusunan buku sesuai dengan klasifikasi. Langkah selanjutnya yakni pengadaan buku induk perpustakaan, buku tamu perpustakaan, dan buku daftar peminjaman perpustakaan serta kartu tanda anggota. Setelah optimalisasi tata kelola perpustakaan telah dilakukan selanjutnya, diadakan penataan kembali perpustaakaan yakni pengecetan sarana dan prasana perpustakaan dan pembuatan pojok baca.

Berikut alur metode kegiatan.

HASIL & PEMBAHASAN

Optimalisasi Perpustakaan melalui tata kelola perpustakaan dimulai dengan seminar program kerja pada tanggal 1 Oktober 2020, pada kegiatan ini menjabarkan gambaran yang telah dirancang tentang program kerja yang akan dilaksanakan pada perpustakaan dan juga meminta saran dan tanggapan dari pihak sekolah guna mewujudkan perpustakaan yang lebih baik.

Gambar 1. Foto kondisi buku Perpustakaan

Seminar Program kerja Pendataan Buku Pemberian Nomor buku

Penyusunan Buku sesuai dengan

klasifikasi Pengadaan buku tamu,

buku induk, dan buku dafar peminjaman Penataan Kembali

Pengetan sarana dan prasana dan pembuatan pojok baca

(4)

Gambar 2. Foto kondisi sarana dan prasana Perpustakaan

Kegiatan selanjutnya yakni pendataan buku pada buku induk perpustakaan yang berisi judul buku, nomor klasifikasi, tahun penerbitan, penulis, penerbit, jumlah, dan keterangan lainnya.

Pengkasifikasian nomor buku dilakukan dengan menggunakan aplikasi e-DDCedition23 yang dilaksanakan kurang lebih selama 2 minggu, dengan mendata + 5.000 judul buku.

Gambar 3. Foto kegiatan pendataan buku perpustakaan

Setelah pendataan dilakukan selanjutnya dilakukan pemberian nomor buku berdasarkan judul, penulis, dan nomor klasifikasinya sehingga memudahkan untuk melakukan penyusunan dan pencarian buku yang ingin digunakan. Kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih satu minggu.

Gambar 4. Foto Pemberian nomor buku perpustakaan

Penyusunan buku berdasarkan kelasnya dilaksanakan selama 3 hari, pada kegiatan ini penyusunan dilaksanakan dengan menyusun buku di rak buku dan di lemari dengan menggolongkan berdasarkan kelasnya, contohnya IPS, PPKN, buku cerita, dan lain sebagainya.

Gambar 5. Foto Penyusunan buku berdasarkan kelas di lemari dan rak buku

Kegiatan selanjutnya yang dilaksanakan yakni pengadaan buku induk, buku peminjaman, dan buku daftar tamu serta kartu tanda anggota perpustakaan SDN 25 Mattirowalie. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari.

(5)

Gambar 6. Foto Pengadaan buku induk, buku , peminjaman dan kartu tanda anggota.

Penataan ulang dan pembuatan pojok baca yang merupakan kegiatan akhir program kerja perpustakaan dilaksanakan selama satu minggu. Pada kegiatan ini penataan ulang dimaksudkan untuk memberikan rasa nyaman kepada siswa untuk datang membaca di perpustakaan, langkah yang dilakukan untuk menata kembali perpustakaan adalah pengecetan sarana dan prasana di perpustakaan, penataan meja dan kursi, dan penempelan wallsticker. Selanjutnya pembuatan pojok baca dilakukan dimaksudkan untuk memberi rasa nyaman kepada siswa untuk membaca di perpustakaan.

Gambar 7. Foto Pemasangan Wallsticker.

Gambar 8. Foto Pengecetan sarana dan prasarana perpustakaan

Gambar 9. Foto Pembuatan pojok baca

(6)

KESIMPULAN & SARAN

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan yakni optimalisasi perpustakaan melalui tata kelola perpustakaan sekolah di SDN 25 Mattirowalie, dapat disimpulkan bahwa tata kelola perpustakaan yang baik akan membuat siswa tertarik untuk mengunjungi perpustakaan untuk membaca sehingga dapat meningkatkan minat baca pada siswa.

Saran dari penulis, semoga dengan pengoptimalan perpustakaan yang telah dilakuakn diharapkan mampu untuk membuat siswa untuk lebih sering mengunjungi perpustakaan dan menggunakan perpustakaan sesuai dengan fungsi perpustakaan itu sendiri

.

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, Ade. 2006. “Dahlan, Ade. 2006. Apa Yang Membuat Perpustakaan FIB-UINyaman”

Hamzah, Amir. 2019. Metode Penelitian Kepustakaan. Malang: Literasi Nusantara.

Qulyubi. 2007. Materi Pokok Pengelolaan Bahan Pustaka. Jakarta: Gramedia.

Yusuf, M. Pawit. 2010. Pedoman Penyelenggaraan Sekolah. Jakarta: Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Ditinjau dari perbedaan yang besar antara jumlah konsentrasi propranolol HCl yang terlepas dan yang terpenetrasi, disarankan untuk penelitian formulasi selanjutnya

The students have to memorize all of the material including the vocabulary given by the teacher in long term memory, but forgetting is a common problem

Terorisme yang ada di dunia terutama di Indonesia sangatlah bertentangan dengan nilai-nilai yang harus diamalkan dalam sila pertama pancasila ini ,walaupun para teroris

Hasil pengumpulan data klien yang dilakukan oleh peneliti dengan metode wawancara dan kunjungan rumah bahwa klien merasa khawatir dan cemas saat menyusui karena

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peran positif yang sangat signifikan antara kepemimpinan transformasional dan disiplin kerja terhadap kinerja guru

Pelaksanan  upacara  pasupati  paica  di Pura  Telagasari  memiliki  fungsi  keindahan tersendiri.  Keindahan  tersebut  terlihat  dari perbedaan  pelaksanan 

IPS mampu mengajak siswa untuk dapat menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan materi dan kehidupan sehari-hari, mata pelajaran ini juga merupakan mapel favorit

Selain itu, penerapan materi Aswaja ini berkontribusi dalam menambah pemahaman peserta didik tentang Islam Wasatiyah meliputi bagaimana sejarahnya, paham keagamaan