• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitianya, sehingga peneliti mendapatkan gambaran penelitian ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitianya, sehingga peneliti mendapatkan gambaran penelitian ini"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam melakukan penelitianya, sehingga peneliti mendapatkan gambaran penelitian ini mengenai kesiapan sekolah pada pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di SDN Sumbersari 01 Malang. Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui situasi yang terjadi pada subjek penelitian, sehingga pendekatan ini dapat dikatakan sebagai penelitian yang natural karena penelitian ini melalui proses melihat langsung kondisi subjek yang diteliti untuk mendapatkan data yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persiapan, pelaksanaan maupun evaluasi dari pelaksanaan AKM tersebut.

Jenis penelitan yang digunakan yakni penelitian deskriptif kualitatif, dimana jenis penelitian ini memanfaatkan data yang sifatnya kualitatif dan dijelaskan secara rinci melalui deskriptif. Penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi ataupun informasi dalam bentuk laporan penelitian, kemudian makna penelitian kualitatif ini sebagai penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian seperti penelitian perilaku, sikap, motivasi, presepsi, dan tindakan subjek (Moleong, 2014). Peneliti telah melaksanakan observasi, wawancara, dan mendokumentasikan apa yang terjadi di lapangan, kemudian dipaparkan dalam bentuk laporan apa adanya karena penelitian ini menampilkan sebuah data yang sifatnya apa adanya tanpa adanya manipulasi data yang ada.

(2)

B. Kehadiran Peneliti

Peran peneliti dalam penelitian ini sebagai instrumen atau alat untuk mengumpulkan data penelitian. Proses penelitian ini telah menentukan rencana jalanya penelitian dari pelaksanaan, pengumpulan data, penafsiran data, dan menganalisis data yang kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi. Kehadiran peneliti sebagai pengamat partisipan dalam memperoleh data yang diinginkan, kemudian dianalisis dalam bentuk narasi dan deskripsi. Serta kehadiran peneliti dibutuhkan untuk instrumen kunci yang berusaha merekam segala peristiwa yang terjadi di lapangan sehingga mendapatkan data penelitian yang peneliti harapkan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Sumbersari 01 Malang yang berlokasi di Jl.

Sigura-Gura I No. 11, Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145. Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2021/2022 semester ganjil. Penelitian ini dilakukan karena di SDN Sumbersari 01 Malang telah melaksanakan kebijakan baru dari pemerintah yakni Asesmen Komptensi Minimum (AKM) bagian dari Asesmen Nasional (AN), yang menjadi spesial mengapa peneliti melaksanakan peneltian di SDN tersebut yakni karna dalam satu kelas terdapat beberapa anak berkebutuhan khusus yang dapat mengikuti poses kegiatan AKM tersebut.

D. Sumber Data

Sumber data penelitian ini didapat dari informan yang dianggap sangat penting dan informatif yang terkait dalam rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang didapat dari sumber asli dan juga

(3)

menggunakan sumber data sekunder, karena pada penelitian kualitatif ini sumber data yang digunakan berasal dari kata-kata dan tindakan (Moleong, 2014).

1. Sumber data primer

Sumber data primer pada penelitian ini yaitu melalui wawancara yang informan dari berbagai narasumber yakni kepala sekolah, guru kelas 5, dan siswa kelas 5.

Selain itu observasi dari kegiatan yang menyangkut pada proses penelitian tersebut mengenai kesiapan sekolah pada pelaksanaan AKM di SDN Sumbersari 01 Malang. Kemudian data primer akan dipaparkan secara tertulis dalam deskripsi yang ada, karena data primer tersebut merupakan data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti serta diperoleh langsung dari sumber asli (Sanusi, 2014).

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder pada penelitian ini yaitu diperoleh dari dokumentasi selama penelitian berlangsung terkait dengan kesiapan sekolah pada pelakanaan AKM di SDN Sumbersari 01 Malang. Kemudian data tersebut diperoleh guna untuk memperkuat sumber data primer yang diperoleh menjadi data yang valid, karena data sekunder ini merupakan data yang sudah tersedia dan dikumpulkan serta didapat secara tidak langsung melalui media perantara oleh pihak lain (Sanusi, 2014)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian kualitatif ini sebenarnya peneliti sendiri, karena segala hal yang dicari dari objek penelitian belum pasti masalahnya, sumber data maupun hasil yang nantinya akan dapat berkembang sepanjang penelitian, sehingga peneliti akan mengembangkan instrumen

(4)

penelitian sederhana guna melengkapi data yang ditemukan melalui observasi dan lembar wawancara.

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang didapat dari mengamati aktivitas yang dilakukan dalam penelitian, observasi juga diartikan sebagai pengamatan langsung objek guna mengetahui situasi, keberadaan objek, konteks dan makna saat pengumpulan data (Satori Dham’an dan Komariah Aan, 2012). Pada penelitian ini, peneliti telah memilih observasi dalam instrumen penelitian sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan kesiapan sekolah pada pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di SDN Sumbersari 01 Malang, yakni dimulai dari mengobservasi persiapan, implementasi dan evaluasi kegiatan AKM di SDN Sumbersari 01 Malang tersebut. Adapun kisi-kisi observasi yang dilakukan pada penelitian sebagai berikut:

Tabel 1.1 Kisi-Kisi Observasi

No. Aspek Indikator

1. Pengetahuan sekolah terhadap pelakasanaan AKM di SDN Sumbersari 01 Malang

a. Siswa

1) Mengenal AKM 2) Latihan soal AKM b. Guru

1) Melihat atau mengenal kompetensi siswa

2) Pembuatan soal latihan AKM c. Kepala sekolah

1) Mengetahui AKM dan persiapanya

2. Kesiapan infrastruktur sekolah dalam pelaksanaan AKM di SDN Sumbersari 01 Malang

a. Sarana b. Prasarana

(Sumber: Peneliti)

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode penelitian dalam bentuk tanya jawab secara lisan terkait informasi yang diinginkan, sehingga terdapat pihak

(5)

pewawancara (interviewer) yang memberikan pertanyaan kemudian pihak terwawancara (interviewee) yang menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut (Moleong, 2014). Peneliti telah menggunakan metode wawancara ini untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan persiapan, implementasi, evaluasi pada pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Peneliti telah menggunakan wawancara yang disusun sesuai dengan garis besar pertanyaan yang akan diajukan kepada subjek penelitian, kemudian peneliti cukup mendengarkan dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Proses wawancara ini dilakukan secara langsung kepada kepala sekolah, guru dan siswa kelas 5 SDN Sumbersari 01 Malang. Adapun kisi-kisi wawancara yang dilakukan pada penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara

No. Aspek Indikator Sumber Informasi

1. Pengetahuan sekolah terhadap pelakasanaan

AKM di SDN

Sumbersari 01 Malang

a. Siswa

1) Mengenal AKM 2) Latihan soal AKM b. Guru

1) Melihat atau

mengenal kompetensi siswa

2) Pembuatan soal latihan AKM c. Kepala sekolah

1) Mengetahui AKM dan persiapanya

Kepala sekolah, guru dan siswa kelas V

2. Kesiapan infrastruktur sekolah dalam pelaksanaan AKM di SDN Sumbersari 01 Malang

a. Sarana b. Prasarana

Kepala sekolah, guru dan siswa kelas V

(Sumber: Peneliti)

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu dokumen penunjang dalam penelitian ini, karena peneliti memilih metode pengumpulan dokumentasi ini untuk memperlihatkan apa saja kegiatan dalam pengambilan data tersebut nyata tanpa ada manipulasi yang diperkuat oleh dokumentasi tersebut. Menurut Moleong

(6)

(2014) dokumentasi dapat digunakan sebagai sumber yang stabil, kaya dan mendorong serta dokumentasi sifatnya alamiyah dengan konteks lahiriyah tersebut. Dokumentasi yang diambil dalam penelitian ini berkaitan dengan pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di SDN Sumbersari 01 Malang berupa foto yang didapat oleh peneliti.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang telah dilakukan peneliti yakni dengan melalui beberapa tahapan dalam proses penelitian agar dapat berjalan dengan sistematik.

Berikut tahapan yang digunakan peneliti dalam proses penelitian:

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan ini dilakukan sebelum melakukan penelitian, berikut langkah dalam melakukan tahapan perencanaan:

a. Menyusun perencanaan dan pemilihan tempat penelitian

Menyusun perencanaan mengenai kesiapan sekolah pada pelaksanaan AKM di SDN Sumbersari 01 Malang ini melalui dua langkah awal yakni pertama, menentukan topik permasalahan yang akan diteliti, kemudian yang kedua dari hasil topik permasalahan yang ada dapat dicari latar belakang yang mendasari permasalahan tersebut. Tujuan dan manfaat diadakanya penelitian di SDN Sumbersari 01 Malang yang telah dipilih peneliti yakni dapat diketahui bagaimana kesiapan sekolah SD tersebut pada pelaksanaan AKM.

b. Mengurus perizinan

Peneliti diwajibkan untuk melakuakan perizinan penelitian di SDN Sumbersari 01 Malang melalui surat yang dibuat dari pihak program studi

(7)

yang kemudian ditujukan kepada kepala sekolah maupun pihak sekolah.

Mengurus perizinan melalui surat tersebut sangat penting bagi peneliti untuk memperlancar proses penelitian, karena peneliti telah mengikuti alur prosedur penelitian yang benar dari pihak sekolah.

c. Menjajaki dan menilai lapangan

Pengumpulan data yang dilakukan pada awal menjajaki sekolah dan menilai kondisi lapangan pada situasi tertentu pada saat penelitian ini bertujuan untuk observasi awal maupun wawancara awal, sehingga peneliti dapat merumuskan masalah dan tujuan penelitian yang sesuai dengan kondisi lapangan di SDN Sumbersari 01 Malang.

d. Pemilihan dan pemanfaatan informan

Tahap yang dilakukan pada pemilihan dan pemanfaatan informan ini sebagai tahap penentuan sumber informasi yang berguna untuk mengumpulkan data dan memperoleh informasi pemenuhan data sehingga sesuai dengan rumusan masalah maupun tujuan penelitian yang ditemukan peneliti mengenai kesiapan sekolah pada pelaksanaan AKM di SDN Sumbersari 01 Malang.

e. Persiapan perlengakapan penelitian

Perlengkapan penelitian yang perlu disiapkan oleh peneliti yakni pedoman observasi dan wawancara agar pada saat melakukan penelitian, peneliti telah siap. Sehingga pada proses penelitian dapat memperoleh hasil yang diharapkan.

(8)

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan yakni penelitian yang dilakukan peneliti sedang berlangsung, berikut langkah dalam melakukan tahapan pelaksanaan:

a. Memahami tempat penelitian

Pada saat penelitian, peneliti wajib memahami latar belakang penelitian yang dilakukan seperti waktu penelitian dan tempat yang sesuai untuk melakukan observasi dan wawancara dengan informan. Menyiapkan perlengkapan penelitian dan pembagian waktu yang tepat dalam penelitian sangat penting.

b. Memasuki tahapan penelitian

Pada tahap memasuki proses penelitian diharapkan dapat membangun hubungan yang baik dengan pihak sekolah dari awal sampai nanti di akhir pertemuan, agar muncul rasa empati dan kekeluargaan antara peneliti dengan pihak sekolah saat proses penelitian berlangsung. Dengan hal itu ditunjukan bahwa peneliti dapat memperoleh data penelitian dari sekolah tersebut dengan mudah.

c. Pengumpulan data

Pengumpulan data dengan sistematis pada saat penelitian berguna untuk mempermudah peneliti mendapatkan data yang diharapkan. Menanyakan dan mencatat data yang dibutuhkan serta adanya dokumentasi untuk penunjang kebutuhan data penelitian yang berkaitan dengan kesiapan sekolah pada pelaksanaan AKM di SDN Sumbersari 01 Malang.

(9)

3. Tahap Analisis data

Melakukan analisis data dari hasil data yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara tersebut dapat disesuaikan dengan tujuan analisis data yang akan didapat dengan analisis deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan pelaksanaan serta kesiapan sekolah pada pelaksanaan AKM di SDN Sumbersari 01 Malang.

4. Tahap Penyusunan laporan

Penyusunan laporan ini berawal dari menyusun data yang telah didapat dari pelaksanaan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian peneliti menyajikan data yang telah disusun dalam bentuk deskripsi data yang kemudian ditarik kesimpulan mengenai penelitian yang telah dilakukan peneliti di SDN Sumbersari 01 Malang.

G. Analisis Data

Pada penelitian ini dalam analisis data menggunakan analisis data kualitatif yang pada saat proses menganalisis data penting untuk memahami topik permasalahan yang terjadi, karena peneliti dapat mengembangkan sebuah metode yang dapat digunakan berulang kali nantinya. Menurut Miles dan Huberman (1992) dalam Moleong (2014) menyatakan bahwa analisis kualitatif dapat dilaksanakan dengan cara terus menerus (interaktif) sampai tuntas sampai menjadi data jenuh. Teknik dalam melaksanakan analisis data, yakni:

Gambar 3.1 Tahapan Analisis Data

(10)

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi serta catatan yang terdapat di lapangan yakni deskriptif dan refleksi terkait pelaksanaan AKM serta kesiapan sekolah pada pelaksanaan AKM. Catatan deskriptif merupakan catatan alami seperti sesuatu yang didengar, disaksikan, dilihat, dan yang peneliti alami. Sedangkan catatan refleksi berisikan kesan, komentar, serta pendapat mengenai suatu temuan yang ditemukan dan perencanaan pengumpulan data pada tahap selanjutnya.

2. Reduksi Data

Reduksi data ini dilakukan untuk memilah hal-hal yang dirasa penting terutama terkait pelaksanaan AKM, dan menyisihkan hal-hal yang dirasa tidak diperlukan.

Proses reduksi data ini nantinya akan menghasilkan gambaran dan langkah dalam melaksanakan pengumpulan data selanjutnya. Dalam penelitian ini akan dibuat ringkasan awal dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terkait pelaksanaan AKM kesiapan sekolah pada pelaksanaan AKM kepada beberapa informan yang sudah ditentukan, serta akan disaring beberapa temuan pada penelitian yang berlangsung di lapangan.

3. Penyajian Data

Penyajian data ini berbentuk kalimat atau uraian singkat, gambar, dan tabel dengan tujuan untuk menggabungkan informasi sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi. Penyajian data yang diarahkan akan menghasilkan data reduksi yang terorganisasi dan tersusun dalam pola, sehingga akan semakin mudah dipahami terkait pelaksanaan AKM dan kesiapan sekolah pada pelaksanaan AKM.

Karena penyajian data yang baik yakni satu langkah penting untuk tercapainya

(11)

analisis kualitatif yang valid. Data yang disajikan dalam penelitian ini yakni uraian dan tabel, sehingga mempermudah peneliti dalam menyajikan data dan informasi yang terkait dengan topik yang diangkat.

4. Verifikasi atau Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan yang ada di awal masih bersifat sementara dan masih dapat berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat sebagai pendukung pengumpulan data selanjutnya. Namun apabila pada kesimpulan telah diungkapkan dengan bukti yang valid atau sah dan konsisten, maka kesimpulan yang telah diungkapkan merupakan kesimpulan yang andal atau kredibel serta dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan di awal mengenai kesiapan sekolah pada pelaksanaan AKM tersebut.

H. Pengecekan Keabsahan Data

Mengelolah keabsahan data yang digunakan dalam memperoleh kebenaran dari penelitian ini yakni menggunakan triangulasi yang bertujuan untuk mengecek keabsahan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu (Sugiyono, 2009).

Peneliti menggunakan ketiga triangulasi sebagai berikut:

1. Triangulasi sumber dilakukan untuk memperoleh keabsahan data melalui hasil data dari sumber-sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Hasil data yang diperoleh yakni dari wawancara kepada kepala sekolah, guru dan siswa kelas 5 sampai mengobservasi pelaksanaan AKM dari persiapanya.

2. Triangulasi teknik dilakukan untuk memperoleh keabsahan data melalui teknik pengumpulan data yang berbeda namun kepada sumber yang sama.

(12)

Seperti data yang diperoleh dari wawancara kemudian dicek dengan observasi, dan dokumentasi.

3. Triangulasi waktu dilakukan untuk memperoleh keabsahan data melalui cara pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil: Uji hipotesis I dan II menggunakan paired sample t-test diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05), yang berarti kedua kelompok perlakuan memiliki pengaruh

Komponen tersebut adalah tujuan, materi, metode atau strategi pembelajaran, media dan evaluasi.” Tujuan merupakan komponen utama yang paling penting dalam kegiatan

Kebutuhan air selalu meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk, mengakibatkan terjadinya penyedotan air tanah termasuk sumur bor secara besar-besaran yang

a) Ketika pendapatan dari produk atau jasa yang saat ini dimiliki organisasi akan meningkat secara signifikan dengan penambahan produk baru yang tidak terkait. b) Ketika

motivasi ekstrinsik terhadap prestasi kerja agen asuransi Bumida. Syariah

Melakukan revisi kedua terhadap produk (sesuai dengan data yang sudah dianalisis dari hasil uji coba kelompok kecil). Data wawancara, obeservasi dan kuesioner

pertanyaan dalam variabel hasil belajar adalah reliabel. 3) Hasil Belajar Siswa Eksperimen 1 Hasil belajar siswa yang diukur melalui test obyektif sebelum dilakukan

Setelah diberikan penyuluhan tentang makna prosesi kegiatan panggih pengantin, didapatkan bahwa diantara dua puluh peserta yang hadir dalam acara PKK pada Minggu, 17 Desember 2017