• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Sasaran, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian

Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Kapetakan.

2. Tempat penelitian

Tempat yang digunakan dalam penelitian yaitu di kelas VIII semester II di SMP Negeri 2 Kapetakan Desa Pegagan Lor Kabupaten Cirebon tahun pelajaran 2014/2015.

3. Waktu Penelitian

Penelitian dilakasanakan pada semester genap tangal 16 April 2015 sampai dengan 28 juli 2015. Kegiatan pelaksanaan penelitian secara terperinci sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Penelitian

No. Kegiatan April Mei Juni Juli

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Tahap

Persiapan √ √ √ √ 2. Tahap

Pelaksanaan √ √

3. Tahap

Pelaporan √ √ √ √ √ √ √ √

B. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, karena data yang akan diolah berhubungan dengan nilai atau angka- angka yang dapat dihitung secara matematis.

(2)

2. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Group Preetest- Posttest Design Yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan (Sugiyono, 2013 : 407). Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Desain Penelitian

Preetest Perlakuan Posttest

O1 X1 O2

(Sugiono, 2013: 111)

Keterangan :

O1 : Preetest O2 : Posttest

X1 : Proses belajar menggunakan Media CD dalam metode kerja kelompok.

Dengan desain penelitian diatas dapat diketahui perbedaan hasil belajar siswa antara sebelum melakukan pembelajaran dan sesudah melakukan pembelajaran.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Arikunto (2006) yang dikutip oleh Taufiq (2014 : 28) populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah keseluruhan siswa kelas VIII SMP N 2 yang berjumlah 8 kelas dengan total siswa berjumlah 323 siswa.

(3)

Tabel 2. Rincian Murid Kelas VIII SMP N 2 Kapetakan Kelas Jumlah siswa

VIII-A 40

VIII-B 40

VIII-C 41

VIII-D 41

VIII-E 41

VIII-F 40

VIII-G 40

VIII-H 40

Jumlah 323

(Sumber: Administrasi Kesiswaan SMPN 2 Kapetakan Tahun Pelajaran 2014/2015)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apabila jumlah populasi besar dan tidak memungkinkan peneliti untuk mempelajari semua yang ada dalampopulasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. (Sugiyono, 2013: 118).

Berdasarkan pertimbangan dari pengertian populasi dan sampel diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik sampling purposive. Menurut sudjana (2005 : 16) sampling purposive atau disebut juga sampling pertimbangan yaitu penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau peneliti. Teknik Sampling purposive merupakan teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih sebagai anggota sampel. Karena dalam pengambilan sampel penelitian kali ini, peneliti mengikuti beberapa saran dan pertimbangan yang diberikan oleh guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 2 Kapetakan.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil satu kelas sebagai sampel yang telah ditunjuk oleh guru mata pelajaran matematika SMP tersebut. Satu kelas tersebut yakni kelas VIII B yang berjumlah 40 siswa sebagai kelas eksperimen..

Tabel 3. Rincian Murid Kelas VIII B SMP N 2 Kapetakan Laki-laki Perempuan Jumlah

22 18 40

(4)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan : 1. Tes

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran (Sudjana, 2010) dalam Fauzi (2014 : 34). Dalam penelitian ini tes digunakan untuk memperoleh data nilai hasil belajar matematika tentang penggunaan tugas pada kelas eksperimen. Tes hasil belajar ini dalam bentuk tes objektif atau dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan 4 option. Kemudian soal tersebut diujicobakan. Hasil uji coba tersebut kemudian dianalisis mulai dari validitas konten, estimasi reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Setelah didapatkan hasil analisis butir soal dilakukan perbaikan terhadap soal tersebut dan diberikan ke subyek penelitian sebagai instrumen penelitian. Tes hasil belajar matematika diberikan sebelum dan sesudah siswa mempelajari materi menggunakan media CD pembelajaran dalam metode kerja kelompok.

2. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiono, 2013: 199). Angket ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaaan media CD dalam metode kerja kelompok pada saat KBM berlangsung. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dan berjumlah 25 butir, artinya jawaban angket telah disediakan oleh penulis, selanjutnya responden (siswa) tinggal memilih atau menjawab pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat dan pengalamannya.

Pemberian skor pada setiap jawaban pernyataan dilakukan dengan menggunakan skala likert, yang mempunyai gradasi pernyataan positif dan pernyataan negatif. Derajat penilaian siswa yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat kategori yaitu: Sangat setuju, Setuju, Tidak setuju dan sangat Tidak Setuju.

Pedoman untuk memberikan kriteria interpretasi skor angket adalah sebagai berikut:

(5)

Tabel 4 . Pedoman untuk Memberikan Kriteria Interpretasi Skor Angket Interval Koefisien Kriteria tingkat kesukaran

0 % – 20 % 21 % – 40 % 41 % – 60 % 61 % – 80 % 81 % – 100 %

Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat Sangat Kuat

(Riduwan, 2007: 23)

3. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2013: 203). Alat pengumpulan data (instrumen) yang digunakan dalam teknik observasi dalam penelitian adalah berupa alat pencatat observasi tipe Checlist (daftar cek) untuk mengukur aktivitas dan psikomotor siswa pada saat pembelajaran. Checlist (daftar cek) adalah sebuah daftar yang memuat atau berisi aspek-aspek yang mungkin terdapat dalam suatu situasi, kegiatan maupun tinggah laku yang sudah menjadi fokus perhatian atau yang sedang diamati. Metode ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakann dalam penelitin ini adalah sebagai berikuut:

1. Analisis Butir Instrumen Soal

Untuk mengetahui bahwa soal-soal tersebut memenuhi syarat soal yang baik maka dilakukan analisis butir instrumen. Analisis butir soal instrument ini terdiri dari validitas konten, estimasi reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.

a. Validitas Konten

Dalam penelitian ini instrumen butir soal yang dibuat peneliti diajukan kepada beberapa validator untuk memberikan pendapat mengenai kesesuaian antara butir soal dengan indikator yang telah dibuat. Peneliti mengajukan validasi ini kepada dua orang validator, validator tersebut memberi penilaian

(6)

dengan memberikan tanda ceklis () pada “te” jika butir tidak esensial, “pte”

jika butir penting namun tidak esensial dengan indikator dan “e” jika butir sudah sesuai dengan indikator atau esensial, dengan ketentuan “te” diberi nilai 1, “pte”

diberi nilai 2 dan “e” deberi nilai 3. Hasil penilaian tersebut kemudian diolah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengestimasi validitas isi setiap butir soal dengan menggunakan rumus Conten Validity Ratio (CVR) sebagaimana yang telah ditulis oleh Lawshe (1975 : 567) dengan rumus sebagai berikut:

CVR = (ne – N/2)/(N/2)

Atau bisa juga dituliskan dalam bentuk:

Dimana N adalah banyaknya penilai, dan ne adalah banyaknya panelis yang menyatakan esensial. Istilah esensial memberikan makna bahwa butir atau indikator.

Hasil yang digunakan untuk kriteria pemilihan butir, dimana butir dengan CVR rendah harus dibuang dan atau diperbaiki. Mengikuti Lawshe (1975 : 568), nilai CVR minimum sedemikian hingga masih dinyatakan baik disajikan dalam sebuah tabel berikut:

Tabel 5. Pedoman untuk Memberikan Kriteria validitas konten Banyaknya Penilai Nilai CVR Minimum

5 0,99

6 0,99

7 0,99

8 0,75

9 0,78

10 0,62

11 0,59

12 0,56

13 0,54

14 0,51

15 0,49

20 0,42

25 0,37

30 0,33

35 0,31

40 0,29

(7)

Karena dalam penelitian ini hanya menggunakan dua orang validator, maka batasan minimum CVR adalah 1. Setelah butir soal instrumen sudah memenuhi syarat validitas konten, kemudian instrumen tersebut diujicobakan kepada siswa selain kelas eksperimen untuk mengestimasi reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.

b. Estimasi Reliabilitas

Uji reliabilitas pada hakikatnya menguji ketetapan suatu tes apabila di teskan pada subjek yang sama (Arikunto, 2011: 90). Suatu tes dikatakan reliable atau ajeg apabila beberapa kali pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama.

Untuk menghitung reliabilitas suatu butir soal digunakan dengan rumus belah dua Spearmen Brown:

(Purwanto, 2010: 140) Keterangan :

rxy = Koefesien reliabilitas keseluruhan r1/21/2 = Korelasi (r) dari belah dua.

Pedoman untuk memberikan kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Pedoman untuk Memberikan Kriteria Reliabilitas Angka Korelasi Makna Korelasi

0,00 - 0,20 0,20 - 0,40 0,41 - 0,70 0,71 - 0,90 0,91 - 1,00

hampir tidak ada korelasi korelasi rendah

korelasi cukup korelasi tinggi korelasi sangat tinggi

(Purwanto, 2010: 139).

c. Daya Pembeda

Daya Pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2011: 211).

1 11//22.1.1//22

. 2

r rxy r

 

(8)

Untuk menentukan daya pembeda, digunakan rumus:

(Arikunto, 2011: 213) Keterangan:

BA : banyaknya kelompok atas yang menjawab benar BB : banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar JA : banyaknya peserta kelompok atas

Jb : banyaknya peserta kelompok bawah

PA : proporsi kelompok atas yang menjawab benar PB : proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Pedoman untuk memberikan kriteria daya pembeda adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Pedoman untuk Memberikan Kriteria Daya Pembeda

Angka Daya Pembeda Makna

0.00 – 0,20 0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 1,00

Jelek Cukup

Baik Baik sekali

(Arikunto, 2011: 218)

d. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran atau indeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Suharsimi Arikunto, 2011: 207). Soal dikatakan memiliki indeks kesukaran baik jika soal tersebut tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0.

Untuk mengetahui soal yang diujikan sukar atau mudah, perlu dilihat tingkat kesukarannya dengan rumus:

(9)

Keterangan:

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Pedoman untuk memberikan kriteria taraf kesukaran adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Pedoman untuk Memberikan Kriteria Taraf Kesukaran

Angka Taraf Kesukaran Makna

0.00 – 0,30 0.30 – 0.70 0,70 – 1.00

soal sukar soal sedang soal mudah

(Arikunto, 2011: 210)

2. Analisis Data a. N-gain

Uji nilai gain dipergunakan untuk memperoleh nilai gain yang netral, hal ini untuk menghilangkan anggapan bahwa nilai gain yang terbesar menunjukan daya ingat yang baik. Mengikuti Meltzer (2002) dalam (Martala & Jeli, 2014:

138) Perhitungan normalisasi gain antara nilai tes awal dan tes akhir dihitung dengan menggunakan rumus:

N-gain (g) = Skor tes akhir - skor tes awal Skor maksimum - skor tes awal

Pedoman untuk memberikan kriteria nilai gain adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Kriteria Nilai Gain Interval Koefisien Kriteria Gain

Gain ≥ 0,7 0,7 > Gain ≥ 0,3

Gain < 0,3

Tinggi Sedang Rendah

(Hake, 1998: 65)

(10)

b. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis ini merupakan uji data yang dilakukan terhadap data yang diambil dari kelas eksperimen, yang kemudian dianalisis kenormalan datanya melalui uji normalitas, kehomogenan datanya melalui uji homogenitas, uji hipotesis datanya.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan pada data hasil tes tulis baik preetest, posttest, dan N-gain dari masing-masing variabel setelah diketahui. Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas digunakan program SPSS v.16.0 dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu:

Ho : data terdistribusi secara normal Ha : data tidak terdistribusi secara normal

Langkah analisis:

1. Buka file data yang akan dianalisi

2. Dari menu utama SPSS, pilih menu analyze, lalu pilih Descriptive Statistic, kemudian pilih submenu Explore

3. Masukkan variabel pada dependent list dan factor list.

4. Klik tombol plot

5. Pilih None pada tab Boxplots, Ceklist Normaly Plots 6. Klik continue, lalu klik Ok

Ketentuan Pengujian:

a) Jika nilai Signifikan/ P-value/ Sig. < α = 0,05 maka Ho ditolak atau data tidak terdistribusi secara normal.

b) Jika nilai Signifikan/ P-value/ Sig. > α = 0,05 maka Ho diterima atau data berdistribusi normal.

(Arifin, 2009: 15) 2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang

(11)

sama. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS v.18.0 dengan uji Shapiro-Wilk atau Kolmogorov-Smirnov.

Langkah analisis:

1. Buka file data yang akan dianalisi

2. Dari menu utama SPSS, pilih menu analyze, lalu pilih Descriptive Statistic, kemudian pilih submenu Explore

3. Masukkan variabel pada dependent list dan factor list.

4. Klik tombol plot

5. Pilih power estimation pada kotak Spread vs Level with Levene Test 6. Klik continue, lalu klik Ok

Ketentuan Pengujian:

Jika nilai Signifikan / P-value/ Sig. < 0,05 maka data heterogen atau group memiliki varian berbeda. Jika nilai Signifikan / P-value/ Sig. > 0,05 maka data homogen atau group memiliki varian sama.

(Arifin, 2009: 15)

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.

a. Uji T

Pada penelitian ini untuk menguji hipotesis penulis menggunakan uji t (Paired Sample t Test), hal ini berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas yang menyatakan data bersifat normal dan homogen sehingga tidak dilakukan uji yang lainnya. Uji Paired Sampel t Test digunakan untuk membandingkan selisih dari dua rata-rata dengan asumsi data berdistribusi normal. Adapun cara menguji hipotesis dengan menggunakan SPSS V.16

Langkah analisis:

1. Masukkan data pada workseet SPSS

2. Dari menu utama SPSS pilih menu Analyze kemudian pilih Compare Means, lalu pilih paired Sample T Test.

3. Isikan ke dalam kotak Test Variable dan pada kotak Paired Variabel.

(12)

4. Kemudian variabel tersebut harus didefinisikan dan pilih Define Groups lalu isikan pada preetest dan posttest

5. Pilih Continues dan OK

(Setyaningsih, 2009 : 127)

b. Uji One-Way Anova

Untuk melihat perbedaan dalam kelompok kelas eksperimen, terlebih dahulu kelas eksperimen dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok atas, kelompok tengah, dan kelompok bawah. Menurut Azwar (2010: 132), bahwa salah satu cara memperoleh masing-masing kelompok dalam kelas adalah dengan mengambil 27% dari kelompok tinggi yang mempunyai skor tertinggi dan menetapkan 27% pula dari kelompok rendah yang mempunyai skor rendah, serta menetapkan 46% dari kelompok tengah yang mempunyai skor ditengah-tengah.

Uji untuk membedakan maupun membandingkan kelompok atas, tengah dan kelompok bawah menggunakan uji One-Way Anova yang dilakukan dengan analisis Post Hoc Test (Tukey). Post Hoc Test (Tukey) adalah uji beda nyata yang merupakan perbaikan dari LSD karena uji ini untuk membandingkan mean tanpa perencanaan terlebih dahulu (Setyaningsih, 2009: 201). Menurut Trihendradi (2009: 150), bahwa analisis varian satu variabel independen digunakan untuk menentukan apakah rata-rata dua atau lebih kelompok (variabel dependen) berbeda secara nyata. Analisis ini memiliki asumsi bahwa kelompok yang dianalisis memiliki varians yang sama.

Analisis Post Hoc Test memiliki dua macam analisis diantaranya analisis Equal Variances Assumsed dan analisis Equal Variances Not Assumsed. Pertama, analisis Equal Variances Assumsed dapat digunakan apabila uji homogenitas menunjukkan data homogen. Pilihan analisis dalam analisis Equal Variances Assumsed terdapat beberapa analisis diantaranya adalah LSD, Bonferroni, Sidak, Scheffe, Tukey, dan lain sebagainya. Kedua, analisis Equal Variances Not Assumsed dapat digunakan apabila uji homogenitas menunjukkan data tidak homogen.

Pilihan analisis dalam analisis Equal Variances Not Assumsed terdapat

(13)

beberapa analisis diantaranya adalah Tamhane’s T2, Dunnett’s T3, Games- Howell, dan Dunnett’s C.

Pengambilan keputusan dalam analisis perbandingan antar kelompok, dapat dilakukan dengan cara melihat nilai probabilitas atau sig.

dan juga membandingkan nilai rata-rata kelompok tersebut. Nilai sig.

harus lebih kecil dari 0,05, selanjutnya membandingkan nilai rata-rata antar kelompok. Nilai rata-rata kelompok yang tertinggi atau memiliki nilai positif itulah yang digunakan atau diterima.

Hipotesis:

Ho = µ1 = µ2 = µ3

Ha = µ1 = µ2 ≠ µ3 atau µ1 ≠ µ2 = µ3 atau µ1 ≠ µ2 ≠ µ3

Jika nilai probabilitas atau Sig. < 0,05, maka Ha diterima, sedangkan Ho ditolak (rata-rata nilai tes yang berbeda). Adapun cara menguji hipotesis dengan menggunakan SPSS V.16.

Langkah analisis:

1. Masukkan data pada workseet SPSS

2. Klik Analyze > Compare means > One-Way Anova

3. Masukkan variable kelas pada kotak Dependen list dan variable kelompok pada kotak Factor.

4. Klik Post-Hoc sehingga muncul kotak dialog Post-Hoc One-Way Anova.

5. Pilih Tukey sehingga pada pilihan Tukey terceklis > Klik continue.

6. Klik Options pilih Descriptive dan Homogenneity of variance test pada kotak Statistics sehingga pada pilihan terceklis. Pilih Exclude cases analysis by analysis pada kotak Mising Value. Klik Continue.

7. Klik OK

(Setyaningsih, 2009: 201)

4. AnalisisAngket Skala Likert

Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk skala Likert. Jawaban pada setiap item pernyataan akan diberi skor sebagai berikut:

(14)

Tabel 10. Skor Angket Skala Likert

Alternatif jawaban Pernyataan positif Pernyataan negative Sangat Setuju

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

4 3 2 1

1 2 3 4 Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut:

Misalnya:

Jumlah skor untuk 25 orang yang menjawab sangat setuju = 25 x 4 = 100 Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab setuju = 10 x 3 = 30 Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab tidak setuju = 10 x 2 = 20 Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab sangat tidak setuju = 5 x 1 = 5

Jumlah total = 155

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 4 x 50 = 200 (seandainya semua menjawab selalu). Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian = 155.

Jadi berdasarkan data itu maka tingkat penggunaan media CD dengan metode kerja kelompok dalam pembelajaran itu = (155:200) x 100% = 77,5% dari yang diharapkan (100%).

F. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan pada kelas sampel yaitu kelas eksperimen, dimana pada kelas eksperimen ini melakukan pembelajaran dengan menggunakan media CD pembelajaran dalam metode kerja kelompok. Untuk lebih jelas prosedur penelitian yang ditempuh dijabarkan dalam langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencari permasalahan yang sekiranya bisa dijadikan penelitian.

2. Studi pendahuluan dilakukan untuk mencari informasi yang diperlukan agar masalah yang diteliti menjadi jelas kedudukannya.

3. Agar penelitian bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, ditentukan rumusan masalah berdasarkan studi pendahuluan yang sudah dilaksanakan.

(15)

4. Menyusun instrumen penelitian berbentuk tes pilihan ganda 4 option sebanyak 30 item dan angket sebanyak 25 item.

5. Melakukan analisis pengolahan uji instrumen.

6. Melakukan uji instrumen.

7. Melakukan eksperimen

a. Membentuk kelas eksperimen

b. Memberikan preetest kepada kelas eksperimen

c. Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen melalui pembelajaran dengan menggunakan media CD pembelajaran dalam metode kerja kelompok.

d. Memberikan posttest kepada kelas eksperimen.

8. Memberikan angket kepada kelas eksperimen.

9. Pengumpulan data hasil penelitian.

10. Pengolahan data hasil penelitian

11. Menyusun penafsiran dan kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan hipotesis yang akan dilaporkan.

(16)

Gambar 15. Prosedur Penelitian Studi Pendahuluan

Merumuskan Masalah Penyusunan

Instrumen

Empirik Pustaka

Pengujian Instrumen

Posttest

Preetest

Penerapan pembelajaran menggunakan media CD pembelajaran dalam metode

kerja kelompok

Pengumpulan Data

Penyusunan Laporan Analisis Data

Angket

Referensi

Dokumen terkait

general ledger cash rupiah dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 44 dan transaksi general ledger cash US dollar dapat dilihat pada lampiran.. 13

Hitung Reaksi – reaksi tumpuan, Momen, Gaya Lintang dan Gaya Normal yang

Fungsi Keanggotan Bin Warna Output Hasil inferensi fuzzy tipe mamdani adalah berupa himpunan fuzzy, dari himpunan fuzzy tersebut dapat dicari nilai crisp-nya menggunakan

Beban yang terpasang pada jaringan listrik mikro arus searah, memperoleh pasokan daya dari PLTS dan PLTB yang masing-masing pembangkit dilengkapi baterai dengan

Jika dibandingkan dengan penelitian lainnya, hasil distribusi lokasi tumor penderita kanker pankreas pada penelitian ini sama, yaitu lebih banyak pada caput

Bahan yang diteliti adalah kartu rekam medik pasien stroke yang menjalani rawat di instalasi RSUD AM Parikesit Tenggarong tahun 2014 dan lembar pengumpulan data yang

Hasil penelitian ini adalah: (1) penerapan pendekatan saintifik dengan media video dilaksanakan dengan langkah-langkah: (a) mengamati video, (b) menanya berdasarkan

Menurut istilah qana’ah artinya menerima dengan rela dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa