Scanned by CamScanner
TEORI, METODE DAN STRATEGI PENGELOLAAN KONFLIK LAHAN
SUSI FITRIA DEWI
CV. IRDH
TEORI, METODE DAN STRATEGI PENGELOLAAN KONFLIK LAHAN
Oleh
: Susi Fitria DewiPerancang
sampul
: RojagidAriadi
Mohammad Penatatrtak
: Agung WibowoPenyunting
: Cakti Indra Gunawan Praeetak danProduksi
: yohanes Handrianus LakaHak Cipta @ 2019, pada penulis Hak
publikasi
padaCV IRDH
Di I aran g m emp erb any a k, memp erb any ak s e b agi an at au seluruh isi
dari
bukuiii
dalam bentuk apapun,-tanpa izin tertulis dari penerbit.Cetakan Pertama
Mei
2019 PenerbitCV IRDH
Anggota
IKAPI No.
I S9-JTE-201i7Office:
Jl. Sokajaya No. 59, purwokertoNew
Villa
Bu*kit Sengkaling C9No. I
Malang HP 081 3332s2968 WA 089
621 424 412www.irdhcenter.com
Email : buku. irdh@gmail. com
ISBN : 97 8-623 -7 3 43 -21 -s
i-xiiint + l12
hlm, 25 cmx
17 .6 cmKATA PENGANTAR
Pada dasarnya
inriividu
atau kelompok tidak terlepas darikonflik.
Konflik terjadi karena setiap individu dalam
masyarakatmemiliki
kepentinganyang
berbeda sehingga dalam pemenuhan kebutuhannyaakan menimbulkan konflik.
Pembagiankonflik dibagi dua;
bersifatindividual
dankolektif,
banyak fakta menunjukkan bahwa perjuangan perebutan lahan sering terjadidi
antara inCividu denganindividu
disatupihak dan antara kelompok dengan kelompok dipihak lain. Baik individual
maupunkoiektif berkonflik
karena kepentingan ekonomi dan pandangan yang melatar belakanginya.Buku ini terdiri
dari 4 Bab yangdimulai
dari pembahasan teorikonflik secara umurn, lalu memaparkan definisi konflik lahan,
strategi penyelesaiankonflik
lahan dan tetakhir hukum adat dalam penyelesaiankonflik
iahan. Pemilitran tema disesuaikan dengan konsep-konsep yangcenderung muncul dalam praktik konflik lahan sehingga
dalam perkembangannyabuku ini
dapat menjadi bahasan diskusi sebagai isu awal dalam perbincangan terkait fenomenakonflik
lahan di lndonesia.Pengetahuan mengenai
konflik
dan penyelesaianini
akan memberi pedoman kepada masyarakat bagaimana menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama apabila berkecimpung dalamdunia
sosiologikonflik.
Sebagai negara agraris,yakni
sebagai bangsayang
dikenaldengan hasil pertanian da
perkebunan,maka
perbedaan pendapat, kepentingan dan perebutan lahan menjadi keseharian bagi masyarakat.Teori dan
konsepkonflik
akan bermanfaat terhadap tumbuhnya rasaSUSI FITRIA DEWI TEORI, METODE DAN STRAIEGT
PENGELOI-AAN KONFLIK LAHAN
I
toleransi s erta dapat memi ni mal i sir p ertikai an antaramasyarakat pemi
lik
lahan
ucapan Terima kasih dihaturkan kepada pembaca,
penerbit, pimpinan Universitas Negeri padang,Dikti,
Mahasiswa dan rekan-rekan seperjuangandari jurusan Ilmu Sosial Politik Fakultas IImu
Sosialuniversitas Negeri padang teristimewa
kepadakeluarga, yang
telah memberikanmotivasi
dan kesempatanuntuk
terus berkarya. Semoga langkahkecil ini
membawa manfaat untuk semua khususnya pembaca.Padang,
Iuli2019
Susi
Fihia Dewi
TEORI, METODE DAN STRAIEGI PENGETOI.AAf{ KON FUK IAHAN ii
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
... tDAFTAR ISI
BAB 1 TEORI KONFLIK 1
SoanRx LanrnruvR Korururx
Teonr KorururK ... ...6
TroRr Korururx Meruunur AHir.... 16
A 1 B c 7. 2. 3. ...16
D. E. F. G. H. Teori konflik, Korl Morx.. Teori Konflik Doh rendrof . Teori Lewis Coser ... FRxroR Konrlrr Drrrrursr Korururr MeruuRur BegeRRpR Axr-r.. TtruexRteru Susrrx Korurutx... Tanap Korururx Wuruo Korururx JEt'tts-lrruts KoNFLtK Brse Rnpe Kor,rsrp Korururx... KtpErvr rr-rxeru LAHAN ....
""""""":"'
Korururr laxaru BENrux-atNtux Korurltx Lennrv oRru PrruvrlrsAtANNyA 19 20 22 25 27 29 32 33 39 46 K BAB 2 DEFINISI DAN KONFLIKTAHAN
...49A. Drrerutst LaxRr,r ...49
...54
...59
...68
...75
PeruerRrtaru oRru KtououxaN Laxaru
85
A.
Brse Repa lsluH PrruyrlrsRrRru Konrurx LasRr,t. 85SUSI FITRIA DEWI TEORI, METODE DAN STRATEGI
PENGETOIAAN KONFTIK IAHAN B.
c.
D.
E.
BAB 3 STRATEGI PENYELESAIAN KONFTIK TAHAN
ilt
l.
Uun GavR KolrrurK ...B.
stnRreet ptruvrtesararu Kor*rr LaHaru MENURUT 'ARAAHLr.... 87
BAB 4 HUKUM ADAT DATAM PENYELESAIAN KONFTIK
I.AHAN
...98A.
Aonr Sreeear Laruoasaru Korvsrpruel oRru TronrrrKAL...B.
PENGGUNAAT'I Huxuna AoRr oau Arucarr,tanu lrurEnverusr Huxurra NEGARA.DAFTAR PUSTAI(A..
GTOSARIUM
INDEKS
TENTANG PENULIS
..98 ..99
to4
LO7
108
110
TEOR!, METODE DAN STRATEGI PENGETOTAAN KONFUK IAHAN IV
BAB
1TEORI KONFLIK
A. Sejarah Lahirnya Konflik
Teori konflik
yanglahir
sampai saatini
adalah merupakan karya- karya besar dari paraahli
seperti yang diungkapkan oleh Jessi Bernard dalam bukunyaThe Sociological of Conflict yakni terbit
pada tahun 7957,Irwis
Coser dengan bukunyaThe Function of Social Conflict
terbit padatahun
1956 danRalf
Dahrendorf dengan bukunya Class and ClaasConflict
in Industrial Sociaty terbit pada tahun 1957 . Teorikonflik ini
adalah merupakan bagiandari Teori
SosiologiModern yakni
parapenganut Teori Sosiologis Naturalis. Perlu diketahui bahwa
para pencetus dahuluyakni
para penganutAliran
Naturalis terdahulu seringterikat
pada ide yang memandang sosiologi sebagai suatuilmu
seperti halnya denganilmu-ilmu Alam
adalah ilmu.Diantara para ahli sosiologi Naturalis terdapat mereka
yang menggunakanilmu fisika
danbiologi
sebagai model, maupun merekayang terikat
pada kesatuan semuailmu, yakni Ilmu Alam dan Ilmu
Sosial, tanpa membedakan kedudukan setiapilmu
satu sama lain. Catton (1961), telah mengakui bahrvafisikalisme
(menggabungkan Sosiologi denganIlmu Kimia
Fisika dan mekanisme menggunakan prinsip-prinsipfisika
mekanikuntuk
membantu menjelaskan fenonema sosial) sesuai denganAliran
sosiologiNatural. Ia
lebihjauh
menyaksikan pengaruhkuat kaum empiris di
dalam sosiologiNaturalis
dengan tekanan pada data yang dapatdiuji.
Oleh karenaitu
salah satuciri
yangpaling penting dalamaliran
naturalis adalah keyakinan bahwa fenomena sosial telahsusr rrRta oEwt TEOR!, METODE DAN STRATEGI
PENGETOIAAN KONFUK LAHAN L
memiliki
pola naturalis adalah keyakinan bahwa fenomena sosial telahmemiliki pola dan tunduk pada hukum-hukum
dengan deterministis seperti layaknyahukum-hukum
suatu pencarianhukum-hukum
yangsama dengan
Hukum Gravitasi
danHukum
KepadatanMateri
dalamIlmu Fisika
Pendekatanpada teori seperti ini paring tidak
telah melahirkan tuntutan akan batasanTeori
Sosiologi yangsederhana tetapi tepat. Richard Rudher (1966), seorangahli
filsafatilmu
mendefinisikanTeori sebagai seperangkat pernyataan yang secara
sistematis berhubungan termasuk beberapa generalisasiyangmemiliki
kemiripansebagai
hukum, yang dapat diuji
secaraempiris.
Batasan demikian membutuhkan batasan konsen variabel setepat-tepatnya yangkemudianakan melahirkan
pernyataan-pernyataanatau proporsi-proporsi
yangsaling berkaitan satu sama lain untuk membenfuk suatu teori ilmiah.
Hanya setelah diperiksa dalam berbagai pengujian dan
secara empiris ternyatabenar, barulah teoriitu
dapatdiangkat ke dunia HukumIlmiah. Definisi Teori Rudner ini
menuntut pembahasanlebih
cepatbilamana kita ingin memahami hakekat teori Natural,
khususnya mengenai pembatasan konsep, pembentukan proposisi dan keterkaitan dalam teori.unit
dasarteori ini
adalah konsep atauvariabel
sosiologisyang memberikan dasar pengujian empiris. Emile Durkhein Ahli sosiologi
yangmenghasilkan karyaklasik
yangmenjadi dasar tumpuanTeori Naturalis,
menyebut konsep tersebut sebagaifakta sosial.
Suatu fakta sosial adalah suatu konsep yangmemiliki
empiris di luar imajinasi seseorang.Bagi Durkheim fakta sosial
meliputi
antara status perkawinan, usia, agama, kondisi ekonomi, tingkat bunuhdiri
bisanaik
atau turun, statussUS! FITRIA DEWI METODE DAN STRATEGI
PENGELOIAAN KONFUK TAHAN 2
seseorang bisa belum kawin atau sudah kawin. Fakta sosial atau
konkrit
sepertiitu
tentu dapat diamati. Konsep-konsep variabeldari
para ahli sosiologi tersebut adalah merupakan dasar bagi pembentukan teori pada aliran Teori Naturalis telah terikat pada ketepatan konstruksi teori namun terdapat keragaman derajat keterikatan. oleh karenaitu
secaxa singkat dapat dikatakan bahwateori Naturalis
dapat bertemu padaCitra Ilmu Alam, lalu
bagaimana dengan lahirnya TeonKonflik?
Misalnya seperti tokoh-tokohklasik
pada abadke-l9
telah memberi perhatian besar pada teoriKonflik.
Tokoh-tokoh Darwinisme Sosial misalnya telah
melukiskankehidupan
bersama denganmemakai istilah Struggle for live
andSurvival of
the Fiftes.Vilfredo
Pareto (1901-1902) telah menerangkan pergolakan duniapolltik
sebagai akibat mekanis pertentangan antara dua tipeindividu
yang disebut The Lions and rhe Foxes,yangsecarabergilir menunggu
kesempatanuntuk
berkuasa.w.G. Summer (1906,
telahmenciptakan konsep
kerjasamayang antagonistis yang
diandalkanmewakili inti
hakekat masyarakat. Dalam abad yanglalu jugaKarl Marx
scbagaiyang dikutip oleh K.J. veger (1993),
memahami kehidupan manusia yakni pada kehidupan sosial budaya ditentukan oleh adanya duakelas sosial yang terlibat dalam proses produksi, yang
kaum industriawan yang mengontrol alat-alat produksi, dan kaum proletariat yang diandalkan hanya berhak melahirkan keturunan.Pada
a.ralnya
abadini H.
Simmel (1909), danMax
weber (1894), masih tetap menarik perhatian pada gejalakonflik,
yang nampaknya takmungkin terhindarkan, namun memainkan peranan positif
dalammemperhatikan masyarakat dan memupuk rasa persafuan.
TetapiSUSI F]TRIA DEIA'I TEORI, METODE DAN STRATEGI
PENGETOIAAN KONFLIK TAHAN 3
sesudah mereka
kata konflik tidak
terdengarlagi kecuali dalam
artinegatif.
Paradigmaatau bagan masyarakat
yang mengarahkan danmenunfun
kebanyakansosiorog sampai
dengan dasawarsa keenam,masih
menempatkan konsep pada kesesuaian paham atau konsensus sedangkankonflik
dapat dianggap sebagai penyakit masyarakat seperti apa yang dikemukakanoleh Talcot
Parsons (1938).Iklim
sosial telah berubah dengan tepat.Di
satu pihak apa yang razimcisebut Dunia Barat mengalami perkembangan ekonomi dan tingkat kemakmuran yang tak ada bandingnya. Sementara negara-negarabaru
merdeka menggugatkapitalisme Barat dan bertanggung jawab atas kemiskinan
danketerbelakangan.
oleh
karenaitu
dentuman sepertikata
Imperialisme dan NeoKolonialisme Amerika
Serikat misalnya telah melibatkandiri
dalam perang Vietnam.
Para
kulit hitam di Amerika
Serikat mengamukuntuk
menentang deskriminasi.peristiwa Littre Rock
misalnya telah menyadarkan orang bahwa penolakan anak-anak negrodari
sekolah-sekolah rregeri bersifatanti
konstitusionar.Laru
dengan adanya pergulatanini maka
lahirnya sebuah teori baru yakni teorikonflik.
Studi tentang lahimya teorikonflik
seperti yangdikemukakan oleh Lewis
A.
Coser bahwapara ahli sosiologi sebelumnya(klasik) justru
selalu mengabaikanstudi
tentangkonflik.
coser
(1956) dalam membahas teorinyayakni
seorang berkebangsaanAmerika
menyatakan pemahaman tentangkonflik
sebagai kesadaran yang tercermin dalam semangat pembaharuan masyarakat.Albion
Amalr dan GeorgeE- vincen
sebagai pengarang terkenalbuku
teks pertamasosiologi Amerika, misarnya mencenninkan orientasi
pembaharuanDEWI TEORI,METODE DAN STRATEGI
PENGETOI.AAN KONFUK IAHAN 4
sosiologi
ketika
menulis sosiologidilahirkan
dalam semangat modern untuk memperbaiki masyarakat (dalam Coser).Akan tetapi para ahli sosiologi
kontemporertelah
mengabaikan analisakonflik
sosial, sebagaiimplicit
melihatnya sebagai destruktil atau patologi bagi kelompok sosial. Coser selanjutnya memilih menunjukkanberbagai
sumbangankonflik yang secara potensial positif
untukmembentuk
serta mempertahankanstruktur. Dia
melalcukanhal ini
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
konflik sosial, seperti kuryu George Simmel yang
sudah diuraikan sebeiumnya.Konflik adalah salah satu bentuk sosiologi yang dibahas
olehSimmel. Konflik
merupakanbentuk interaksi dimana tempat
waktu seperti intensitas dan merupakan benfuk interaksi dimana tempat, waktudan
intensitasdan
sebagainyatunduk pada
perubahan, sebagaimanadapat dilihat
dalamjsi segitiga yang telah berubah (dalam Aliran
Geometri) Coser mengambil pemahaman atau buah karyadari
Simrneldan memodifikasi proporsi dan
memperluaskonsep Simmel
dalammengembangkan kondisikondisi dimana konflik secara positif membantu struktural sosial dan bila terjadi secara negatif
akan memperlemah kerangka masyarakat. Bukan sajalrwis
Coser yangtidak puas dengan mengabaikankonflik
dalam pembentukanTeori
Sosiologi Moder, tetapi juga Ralf Dahrendrof seorang Sosiolog Jerman pada tahun 1957-1958 berkunjung ke Amerika Serikat telah menyadur kernbali teorikelas dan konflik kelas ke dalam
BahasaInggris. Seperti
Coser,Dahrendrof merupakan seorang pengkritik fungsional
strukturaltradisional oleh karena
gagal memahami masalah perubahan sosial.SUSI FITRIA DEWI TEORI, METODE DAN STRATEGI
PENGETOI.AAN KONFTIK IAHAN 5
Sebagai landasan teorinya Dehrendrof tidak menggunakan
teori
Simmel melainkan membangunteorinya
dengan setengah penolakan, separuhpermintaan dan modifikasi teori sosiorogi Karr Man<.
Dahrendrofmelihat teori konflik sebagai teori parsiar,
menganggapteori itu
merupakan perspektif yang dapat dipakai untuk menganalisa fenomena sosial Dahrendrof menganggap masyarakat berisi ganda,memiliki
sisikonflik
dansisi
keq'asama (kemudiandia
men/errrpurnakanposisi ini
dengan menyatakan bahwa segala sesuatu yang dapat dianalisa dengan fungsionalisme struktural dapat pula dianalisa dengan teorikonflik. Dia
menegaskanbahwa proses konflik sosiar merupakan kunci
bagi struktural sosial.B. Teori Konflik
Dalam realitas kehidupan sosial,
konflik seringkaii
menyeruak sebagaihakikat yanldikonotasikan
negatif. Terlepasdari
asumsi yang munculini
hanya sebagai hipotesis dalam menganalisis fenomena sosial, namrrntetap saja
eksistensikcnflik
rnasihjuga did*dukkan
sebagaientitas yang memilukan bagi pribadi -pribadi yang menganalisisnya dari
linearitas sudut pandang. Tidak dapat dipungkiri, persepsi
yangmengemuka dari para pakar khususnya parasosiorog pun menguraikan
probabilitas
eksistensiini. Deskripsi
tentangporemik sudut
pandang dasarkonflik
tergambarmelarui perspektif yang dibangun
Turnerr berikut:conflict
is thus designed to resorve duarism:it
is a way to achieving somekind of unity,
evenif it be through
the annih_ilationof
,one of the conflicting parties. This
,.,roughly paraller to
thefact thit it is the most
viorent symptomof a
diseasewhich
representsthe effort of
theTEoRt, METoDE oAw
srffii
PENGETOIAAN KONFUK UHAN 5
organism
tofree
itself of disturbances and damages cqused by them.Senada atas pernyataan Turner
di
atas, Wes Sharrock dalam Pip Jones2 menjelaskan bahwa pandangankonflik di
bangun atas dasar asumsi bahwa setiap masyarakat dapat memberikan kehidupan baik luar biasa bagi sebagian orang tetapi halini
biasanya hanya mungkin karenakebanyakan orang tertindas ditekan. Oleh sebab itu,
perbedaan kepentingan dalam masyarakat sama pentingnya dengan kesepakatan atas afuran dannilai-nilai,
dan sebagian besar masyarakat diorganisasisedemikian
sehingga masyarakattersebut tidak hanya
memberikan manfaat lebih besar bagi sebagian warga berarti ketidaknyamanan bagi sebagian warga lain yang tidak mendapatkan kemudahanKonseptualisasi dari
konflik
sebagairnana dijelaskan oleh Turnerdi atas menunjukkan bahwa secara realistis konflik dapat
sajaberimplikasi
kepada ketidaknyamananpada
suatuperspektif,
namun padasisi lain
hakikatnya merupakan antitesis yang bisa menimbulkan solusi atas suatu problernatika sosial. Banyak usaha sejatinya diuraikan oleh para pemerhati studi ataskonflik. Nilai-nilai
yang bisa diungkap sebagai kontribusipositif
dari fenomenaini
seutuhnya disampaikan guna menguatkan bahwa tidak adanilai
absolut yang mengarah kepada aspek negative kemunculankonflik
dalam realitas sosial.Para pemerhati teori konflik menurut Wallace dan Wolf
berkeyakinan bahwa analisis sosial yangmereka kembangkan tidak akan menjauhkan dari komitmen moral yang disepakati oleh
publik.
Asumsiyang mereka bangun adalah eksistensi teori yang
dikembangkanditujukan
seutuhnyauntuk menciptakan
perubahandan
pencapaiansusr FtrmA DEwr
,
TEORI, METODE DAN STRATEGI PENGELOTAAN KONFTIK IAHAN 7
terhadap realitas yang lebih baik. Keyakinan mereka
senantiasadibangun
bersandarkepada hakikat bahwa objektivitas
merupakan sebuahposibilitas
semata.Ilmu
sosial dalam pandangan mereka akan berjalan di antara ruang dan waktu keq'a seorang penulis yang senantiasa diperankan kepadadirinya fungsi-fungsi
sosial yangmengitari.
Dalamperspektif lain
dapat dijelaskan bahwa parapakar teori konflik
akan menolak paradigma keilmuan umum yang senantiasa mengukuhkandiri
danparadigr,u
yang dikembangkan sebagai satu-satunya objektivitas.Berpijak
kepadaprobabilitas
sosialyang
akanmuncul dalam
realitaskehidupan, Turner menjelaskan bahwa munculnya
beberapa kecenderungan kelompokpada sistem sosial, hal itu akan mengakibatkanmunculnya target-target tertenfu dalam eksistensi
masing-masing.Kemunculan
dari fakta ini, yakni timbulnya
kesadarandari
masing-masing individu tentang goal-goal tertentu yang diinginkan
dapat mengerupsikankonflik itu
sendiri.Sejatinya,
fakta
kesepahamandari
unsur-lmsurindividu
daiamrealitas
sosial merupakantitik
keseimbanganequilibrium yang ingin dicapai, namun hakikatnya, pe{alanan sosial itu akan
berdialektikadalam
dimensi-dirnensiyang
senantiasamengiringinya.
pembahasan tentangakar konflik dalam kajian sosial tidak bisa dilepaskan
dariperiodisasi kemunculan dinamika ini dalam kehidupan
masyarakatEropa.
Sebagaimanacatatan Sanderson disebutkan bah.,va
sistem kehidupan ekonomi yang beriakudi
Eropa Barat dari sekitar runtuhnya KekaisaranRomawi sampai
datangnyakapitalisme modern,
dikenalsebagai feodalisme. Feodalisme merupakan ciri khas
masyarakatSUSI F]TRIA DEW! TEORI, METODE DAN STRAIEGI
PENGELOUAN KONFUK IAHAN 8
Perancis, Jerman,
dan Inggris. Meskipun demikian,
feodalisme juga terdapatdi
belahan lain di Eropa Barat.Unit
dasarproduksi ekonomi dalam
masafeodalisme
adalah manor (suatu daerah tertentu biasanyadikelilingi
hutan,di
dalamnya terdapat pemerintahan kecil yangdipimpin
seorang bangsawan). Manordikelola oleh
tuan tanah dan digarapoleh
sejumlahpetani.
Rata-rata petani menggarap sekitar 30 are yangsekaligus merupakan tanah tempat tinggal dan pertaniannya. Sedangkan tanah yang dikuasai langsung olehtuan tanah untuk kepentingannya sendiri disebut tanah
pribadi (demesne).Hubungan antara tuan tanah dan petani sangat
tidak seimbang dan merugikan petani. Petani harus bekerja pada tuan tanah di tanah pribadinya, sementaradi lain
pihak petanijuga
harus membayar upeti.Misalnya, petani
wajib
memberikan hasil-hasil pertanian tertentu dan membayar bea seperti bea penggunaan alatpemeras ariggur, tungkupemanas, atau penggiling. Fenomena yang te{adi dari
periodekemunculan
konflik di
masyarakatEropa
sebagaimana digambarkan oleh Sanderson di atas menunjukkan bahwa pada tingkatan tertentu dari kesepakatan yang ada di masyarakat tentang struktur sosial, pada saat itupula
sebenarnya mereka sedang berbincang dengankonflik itu
sendiri.Pada kerangka dasar inilah Pip Jones (2009)
menjelaskan bahwapengaruh terpenting dalam kehidupan sosial adalah
distribusi keberuntungan dan dampaknya padaperilaku. Apabila
keberuntungan ifu tersebar secara tidak merata, kesempatan orang-orang yang beruntung untukmemilih
bagaimana berperilakujauh
lebih besar daripada orang- orang yangtidak beruntung.SUSI FITRIA DEWI TEORI, METODE DAN STRAIEGI
PENGEIOI.A.AN KONFUK IAHAN 9
Konflik
menurut Turnermemiliki
makna bipolaritas. Satu sisi ia mengeksploitasi kelas sosial tertentudi
bawah situasi yang diciptakanoleh pertumbuhan ekonomi dengan
eksistensinyayang
senantiasamenimbulkan kepentingan tertentu dan pada saat yang lain
ia menciptakan revolusi dalam wilayah organisasipolitik
dengan orientasi melawankelompok
dominan danpemilik modal
dalamstruktur
kelasyang berjalan. Beragam
kritik
yang muncul dan menentang asumsi dasarini
keseluruhannya meneguhkanbahwa l)
Identitas masyarakat pada kedudukannya melampui daripada sekedar organisasi ekonomi dan pola daripemilik
modal; 2)Konflik
sosial jarangterpolarisasi sebagai bagiandari
keseluruhanhidup
masyarakat;3)
Kepentingan dalam masyarakat tidak selalu berpadu dengan kedudukan dalarn kelas; 4) Hubungan yang erat dalam masyarakattidak
selamanya menunjukkanikatan
yang eratpula
dalam kepemilikan harta benda; dan5) Konflik
dalam kehidupansosial tidak
selamanyabertujuan untuk
perubahansosial,
dialektika sosial, atau lainnya.Pertentangan
(conflict) menurut
Soekantodan
SulistyowatiTmungkin pula menjadi sebab terjadinya perubahan sosial
dan kebudayaan. Perten tan gan -p ertentangan mun gkin terjadi
antar a indi vi du dengan kelompok atau perantara kelompok dengan kelompok. Pada subbagian ini,
Soekantodan Sulistyowati
mengetengahkan masyarakat Indonesia sebagaiilustrasi
masyarakat yangbersifat kolektif.
Segalakegiatan didasarkan padz kepentingan masyarakat.
Kepentinganindividu
walaupun diakui, tetapi mempunyai fungsi sosial.Tidak
jarangtimbul
pertentangan antara kepentinganindividu
dengan kepentingankelompoknya. yang dalam hal-hal tertentu dapat
menimbulkanffi-.t.
SUSI F]TRIA DEWI TEORI, METODE DAN STRATEGI
PENGETOTAAN KONFUK IAHAN 10
perubahanperubahan.
Pola-pola dan embrio konflik yang terjadi
dimasyarakat pada beberapa aspek disebabkan pula oleh
masalah ketidaksetaraan.Hal ini dijelaskan oleh Pip
Jones8bahwa
terdapatberagam struktur
ketidaksetaraandi
masyarakat.Kelompok
etnik mungkintidak
setara, muda dan tua rnungkintidak
setara,laki-laki
dan perempuan mungkin tidak setara, orang-orang yangmemiliki
pekerjaan yang berbeda bisatidak
setara, orang-orang yang berbeda agama bisa tidak setara, dan seterusnya. Kemudahan yang tidak setara yang melekat pada kelompok tersebut juga bermacam-macam.Berbagai kelompok bisa memiliki kekuasaan,
wewenang,prestise, atau kombinasi unsur-unsur tersebut dengan
kemudahan lainnya. Sementaraitu,
pada bagian yang lain, berbagai pusat perhatianteori konflik
berbasis ketidaksetaraan, dan bermacam kemudahan yangmereka
anggap tersebartidak merata, teori-teori tersebut memiliki kesamaan aksioma bahwa asal-usul dan persistensi
stnrktur ketidaksetaraan terletak -pada dominasiataskelompok-kelompok
yangtidak
beruntung. Disebutteori konflik
demikian karena bagiteori-teori ini,
yang melekat pada rnasyarakat yangtidak
setara adalah"konflik
kepentingan" yangtak terhindari
antara"yang
berupaya"dan "yang
tidak berupaya". Senada dengan argumnetasi Pip Jonesdi
atas Soekanto dan Sulistyowati juga menguraikan bahwa pertentangan antarkelompok mungkinterjadi
antara generasi tua dengan generasi muda.P ertentan gan -p ert entangan d emi ki an itu kerapkali terj adi, apalagi masyarakat yang sedang berkembang
dari
tahaptradisional ke
tahapmodern.
Generasi mudayang belum
terbentuk kepribadiannya lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayaan asing (misalnya kebudayaanSUSI FITRIA DEWI TEORI, METODE DAN STRATEGI
PENGETOI.AAN KONFLIK TAHAN
11
Barat)
yang dalam beberapa harmempunyai
tarafhidup lebih
tinggi.Keadaan demikian menimburkan perubahan-perubahan tertentu dalam masyarakat, misalnya pergaulan yang lebih bebas antarawanita dengan
pria,
atau kedudukan merekayangkian
sederajatdi
dalam masyarakat.Kemunculan konflik dalam kehidupan sosial bertujuan
untukmenciptakan
fungsi
sosial yang ideal.Berpijak
kepada kerangka dasar inilah Plummer mengutarakan bahwa Thomas Hobbes(i
5gg-1 679) terah tenggelam dalam perdebatan mengenai perangsipil
danrevolusi
ketika menulis buku yangbe{udul "The kviathan,,pada
tahunl65l
Hobbesdalam
pandangannya menjelaskanbahwa demi menciptakan
fungsisosial yang ideal diperlukan
adanya pemerintahanyang kuat.
Tanpa pemerintahan yangkuat-dibiarkan
dalam sebuah negarayangalami-
maka kehidupan mereka akan terpencil,
miskin, rapi,
kasar, dantidak
panJang umur
Meskipun
jika
kepentinganpribadi
masyarakat
dapat ditekan, pemerintah yangkuat
tetap dibutuhkandemi
terciptanyafungsi
sosialideal.
Perdebatanmuncul hingga
mencapaipuncaknya
padakonflik berikutnya dalam Revolusi Rusia dan perancis; dan
menciptakankeadaan yang banyak menjadi
perdebatanhingga sekarang,
yaitu demokrasi. Mengamati secara mendasar kemunculankonflik di
tengah_tengah kehidupan sosial, prummer menegaskan bah.ara
embrio kemunculannya adadi
setiap jenjang kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan masyarakat,konflik
akan muncul karenahakikat
dasar daripenciptaan manusia itu sendiri adalah
perbedaan.Aneka
ragama kehidupan secara hakikat menjadi dasar faktual bahwakonflik itu
akanDEW! TEORI,
METODE DAN STRATEGT PENG ETOI.AAN KONFUK TAHAN
L2
muncul dan terjadi dalam kehidupan sosial. Fakta
ini
diketengahkannya melalui sistematika berikut:Kepentin gan-Kepentin gan
Dalam Konflik
DanBentuk-Bentu k Stratifi kasi
Kelas,
kasta, kesenjangan global Ras, rasialisme, rasismePatriarki, tingkatan
jenis
kelamin,seksisme Pokok
Perebuatan
[".]gf!f" Y^\gTe{adi
Di Dalamnya EkonomiKesukuan Jenis Kelamin
Sosiai
ba"gsa dan Negara
Sekiualitas
(esitiata,
Generasi dan pembaglqn usil
Penjajahan, pemusnahan terhadap suatu bangsa, an peperangan
Heteroseksisme, hornopiioUli Penyakit, kecacatan
perbudakan,
Hakikat
sistematis dari analisis munculnyakonflik
sebagaimana dirumuskan oleh Plummer di atas menguatkan bahwa dasar alamiah dari peq'alanan hidup manusia adalah diferensiasi dirinya dengan orang lain.Bersandar kepada perspektif
ini
dapat diungkapkan bahwa analisisKarl
Mam tentang dinamika perubahan sosial di masyarakat
sebuah keniscayaan yang tiada bisa dinafikkan. Daram bukunya ,.The GermanIdeology" Mam
menjelaskan beberapa tahap perubahan sosial terutama terfokus pada kondisi material dan cara-cara produksidi
satu pihak dan hubungan-hubungan sosial serta nonna-normapemilikan di
lain pihak.Hakikat dari
perubahan yangte{adi
dalam kehidupan masyarakatini
juga menjadi satudalil
berarti dad embrio dasar kemunculankonflik itu
sendiri.
Pada dasarnya
individu
atau kelompoktidak
terlepas darikonflik.
Konflik terjadi karena setiap individu dalam
masyarakatmemiliki
kepentingan yang berbeda sehingga dalam pemenuhan kebutuhannyasusr Ftr$A DEwt TEOR|, UerOOe 6A
PENGELOT.AAN KONFUK TAHAN
13
akan menimbulkan konflik.
pembagiankonflik dibagi dua;
bersifatindividual
dankolektif,
banyakfakta
menunjukkan bahwa perjuangan perebutan kekuasaan seringterjadi di
antaraindividu
denganindividu
disatu
pihak
dan antara kelompok dengan kelompokdipihak lain. Baik individual
maupunkolektif berkonflik
karena perbedaanideology
dan pandangan yang melatar belakanginya.Pengetahuan mengenai
konflik
dan penyelesaianini
akan memberi pedoman kepada masyarakat bagairnana menjalani kehidupan berbangsadan
bernegara, terutamaapabila
berkecimpungdalam drrnia politik.
Sebagai negara yangrawan
konflik, yakni
sebagai bangsa yang dikenaldengan
keberagamannyaatau pluralis, maka perbedaan
pendapat, kepentingan dan perebutan kekuasaanmenjadi
keseharianbagi
aktorpolitik.
Teori dan konsepkonflik
akan bermanfaat terhadap tumbuhnya rasa toleransi serta dapatmeminimalisirpertikaian
antarasuku, ras, etnis, dan agama. Pengetahuan inilah yang akan disampaikan pada babini
agarterbentuknya kepribadian pembaca yang dapat menghargai,
hidup tenggang rasa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.Menurut perspektif konflik, manusia
sentiasahidup
bersamakonflik. Di
dalamdiri
maupun interaksi dengan oranglain
mestilah iamengalami konflik. Kata konflik berasal dari bahasa I_atin
yaituconfligere
yang artinya menyerang bersama. Katakonflik lebih
seringdipakai unfuk
penyerangarr secarafisik
daripada penyerangan secara moral (Burton dan Dukes, 1990 dalam Gamal pasya, 2009).Namun baikbahasa Inggris, maupun Indonesia kata-kata konflik
menjelaskan penyerangan terhadapfisik
dan moral (Kamus Bahasa Indonesia_Inggris, Inggris-Indonesia 2000, Dewan Ejapro, 2}og).untuk
dapat memahamiSUSI FITRIA DEVI'I TEORI, METODE DAN STRATEGI
PENG EIOI.AAN KONFUK IAHAN 74
konflik secara komprehensif diperlukan kerangka konsep konflik.
Penulis membagi pemahaman
konflik
berdasarkan enam konsep;(l)
faktor penyebab
konflik,
(2) subjek (pelakukonflik), (3)
tahapkonflik,
(a)
wujud konflik
(5) gayakonflik
dan (6) penyelesaiankonflik.
Berikut skema pemahamankonflik:
Kerangka Teoretikal
konflik
(Hubungan antara Faktor
Konflik, Definisi Konflik,
SubjekKonflik,
Tahap
Konflik
dan Wujudkonflik)
Skema di
atas menjelaskanterdapat enam faktor
penyebab konflik
yaitu faktor biologi, demografi , geografi , sosioekonomi, ideologi dan budaya. Keenam faktorini
menguraikan pertentangan(konflik)
baikSUS! F]TRIA DEWI TEORI, METODE DAN STRATEGI
PENGETOIAAN KONFTIK 1AHAN Faktcr
Sosioekonomi Faktor Geografi
Faktor Derrografi Faktor Psikologi
Faktor Budaya
Faktor Biologi
XONFUX
Perte*tEnEan keyrhinrn, kepentingan, keperluan, teinginan, nilai, satus, kekua-'aan, ringtah laku. sumberdaya.
tujuan, sasaran
SUB.IEX XOr,lFLlX
lnlrapersonal, interpersonal, intrakelompok, interkelompok, imraorganis.asi, i ntErorgafl isaEi
l(OItJFtlX P'OSlTlF Gaya Kampromistis
Gaya Kolaborasi Gaya Akonodarrt
XOFLIK I{EGATIF GEya kompetitii Gaya Menghindar TAHAP
KO'UFTIK Tahzp 1 Tah=p ? Tahap 3
Penyelesaian xoHFtrx
Arbitrase pengadilart Mediasi
l,iegosiasi
15
pada tingkat individu, kelompok atau
masyarakat(subjek konflik).
Pertentangan terah mewujudkan
konflik
dengan berbagai tingkatan, baiktahap satu yang paling
sederhanahingga tahap tiga yang
paringberbahaya (tahap kekerasan
fisik). Apabila
berbagai tahapankonflik
dikelola dengan baik maka akan wujudrahkonflik
positif, namun apabilakonflik dibiarkan semakin besar maka akan wujud konflik negatif (wujud konflik)' Konflik positif memiliki tiga
gayakonflik
yaftr-rkompromi,
kolaborasi dan akomodasi. Ketiganyamemiliki
duapilihan penyelesaian konflik yaitu negosiasi (musyawarah) dan
mediasi (perantara). sedangkankonflik
negatifmemiliki
dua gayakonflik
yaitukompetitif dan menghindar. Keduanya memiliki dua pilihan
penyelesaiankonflik arbitrasi dan pengadilan. Memahami
rearitaskonflik berarti
memahamikelima
konsepini menjadi
kesatuan yang saling berkaitan antarasatu dengan lainnya.C. Teori Konflik Menurut AhIi
Teori-teori konflik pada umumnya memusatkan
perhatiannyaterhadap pengenalan dan
penganalisisankehadiran konflik
dalam kehidupan sosial, penyebabnya dan bentuknya, serta akibatnya dalam menimbulkan perubahan sosial.Dapat
dikatakan bahwateori konflik
merupakanteori terpenting
pada saatini,
karena penekanannya pada kenyataansosial di tingkat struktur sosial dibandingkan di
tingkatindividual,
antar pribadi atau budaya.1. Teori konflitq Karl Marx
Karl Mark dipandang sebagai tokoh utama dan yang
paringkontroversial yang menjelaskan sumber-sumber konflik
serta pengaruhnya terhadap peningkatan perubahan sosial secara revolusioner.suslF]TRIA DEWI
TEoRt, uErooe
oatrffiI
PENGETOI"AAf{ KON FUK IAHAN 15
Marx
mengatakan bahwa potensi-potensikonflik
terutama terjadi dalam bidang pekonomian, dan ia pun memperlihatkan bahwa perjuangan ataukonflik
juga terjadi dalam bidang distribusi prestise/status dan kekuasaanpolitik. Garis
besarteori Marx
tentangkonflik
mencakup beberapa pokok bahasan (Puspitaw ati, 2009 :7) sebagai berikut :l)
Apa penyebab terjadinyakonflik
Menurut
Marx,
sejarah umat manusia ditentukan oleh materi/bendadalam bentuk alat produksi Alat produksi ini untuk
menguasai masyarakat.Alat produksi
adalahsetiap alat
yang menghasilkan komoditas. Komoditas diperlukan oleh masyarakat secara sukarela.Bagr Marx fakta terpenting adalah materi Ekonomi. Oleh karena itu, teori
Marx
ini juga dikenal dengan determinisrne ekonomi.Konflik terjadi karena faktor ekonomi (determinasi ekonomi).
Yangdimaksud dengan faktor ekonomi disini adalah penguasaan terhadap
alat produksi. Berdasarkan alat produksi Marx
membagiperkembangan masyarakat menjadi 5 tahap:
SUSI F]TRIA DEW! TEORI, METODE DAN STRATEGI
PENGETOTAAN KONFUK TAHAN
L7
Tahap
I:
h'Iasv aral:at Agraris, p nuritit'- D alam masr-aralrat A ereria alat pr*rluX:si Lrerupa ta::ah. Dalam roefl,arekat **p.-"r*
i* ---
peni*das+u akan terj'adi antara
pealitii:
alat produ}.si YaituTahap 1:
Ivfasrr'fl-a}:at budalr- Datram maslzraket *epefii budak sebagai
alat pr+dul*i t*tapi
dia todakmemihlii aht produksi. -
P*uiadesaa teriadi antara maiiknn ,ian
hudaL
deseanTahap 4:
raryt3r"kat
bo4'uis.Alat
Produ}:si sebagai iudustri-Konffik
tedadi antare kelas b+riuis dengan
buruh
periuanqan kelas Tahap 3:fr*\:sra masyarakat feodal diteufuka:r oleh kepemilit:*n t€igah
Tahap 5:
[,taslaraliat komuris.
Da]Em masvarakatini
kelar proleiar nkan mex,anEadalal
periuangan astara boriuis dau prole{ar.2)
Siapayangberkonflik
konflik Konflik terjadi
antara dua kelas(Borjuis
dan prcretar).Konflik ini bersifat mendalam dan sulit
diselesaikan.Perbedaannya
bukan dalam cara hidup melainkan
perbedaandalam
kesadarankelas. Dalam teori Marx eksistensi
sosialTEORI, METODE DAN STRATEGT PENGETOIAAf{ KONFUK IAHAN 18
menentukan
kesadarandan
perbedaankelas (kaya
miskin).Perbedaan
ini
mencakup dalam materi danpsikologi.
Perbedaan antara kelasboriuis
dan kelas proletartidak
hany terdapat padacara hidup melainkan juga cara berfikir. Orang
komunis menganggap penting kesadaran, rnakanya mereka mementingkan sosialisasi dan indoktrinasi dan Brainwashing.3)
Sejauhmana intensitaskonflik
tersebutlntensitas konflik
mengakibatkan adanyakelas
yar,g ditindas (proletar ditindas olehbo{uis).
4)
Bagaimana penyeiesaiankonflik
tersebut.Konflik akan
mengakibatkan kesadaranpara kaum
proletarnantinya
beradadalam kondisi yang
sama. Penindasan akanmengakibatkan frustrasi, dan frustrasi akan
mengakibatkan revolusi. Revolusi proletarlah nantiny a yang akan menyelesaikankonflik.
2. Teori Konflik Dahrendrof
Dahrendorf
mengemukakanbahwa
masyarakatmempunyai
dua wajah(konflik
dan consensus). Dahrendorf denganteoritisi konfliknya
mengemukakan bahwa masyarakat disafukan oleh ketidak bebasan yangdipaksakan. Dengan demikian, posisi tertentu didalam
masyarakat mendelegasikan kekuasaan dan otoritas terhadap posisi yanglain.
Faktakehidupan sosial ini
rnengarahkanDahrendorf pada tesis
sentralnyabahwa perbedaan distribusi otoritas selalu menjadi faktor
yangmenentukan
konflik
sosial sistematis (GeorgeRitzer dan
Douglas J.Goodman, 2008: 154).
SUSI F]TRIA DEWI TEORI, METODE DAN STRATEGI
PENGETOIAAN KONFTIK IAHAN 19
Dahrendrof memandang
konflik
dengantiga tipe
besar kelompokyaitu kelompok
semu,kelompok
kepentingan, dankelompok konflik.
Kelompok semu merupakan sekumpulan oran
g
yangmenduduki posisi dengan kepentingan peran yangidentik.
Kelompok kepentingan adalahkelompok menurut pengertian sosiologi dan mereka adalah
agen sesungguhnya darikonflik
ketompok. Merekamemiliki
struktur, bentuk organisasi,program atau tujuan dan personel anggota. Kelompok konflik,
atau yang benar-benar terlibat dalamkonflik
kelompok, munculdari
sekian banyak kelompok kepentingan tersebut (GeorgeRitzer
dan Douglas J. Goodman, 2008).Dahrendrof beranggapan
bahwa(kepentingan yang tersebunyi
ataukonsep kepentingan
latenterselubung) dan
manifes (kepentinganyang tampak
atauterlihat), kelompok
semu, kelompokkepentingan dan kelompok konflik menjadi dasar bagi
penjelasankonflik
sosial.Aspek terakhir dalam teori konflik Dahrendrof
adalah hubungankonflik dan
perubahan.secara ringkas, Dahrendrof
juga menyatakan bahwa kelompck-kelompokkonflik
muncul, mereka terlibatdalarn tindakan-tindakan yang memicu perubahan struktur
sosial.Tatkala
konflik
semakin intens, perubahan yang teq'adipun
semakinradikal. Jika konflik yang intens itu disertai pula
derrgan kekerasan, perubahanstruktur akan terjadi
dengantiba-tiba
(GeorgeRitzer
dan Dougles J. Goodman, 2008).3. Teori Lewis
CoserMenurut coser (dalam Johnson, lg94) konflik tidak
harus merusakkan atau bersifat disfungsional untuk sistem dimanakonflik itu terjadi,
melainkan bahwakonflik it, dapat mempunyai konsekuensi-
SUSI F]TRIA DR'T'I TEORI,METODE DAN STRATEG!
PENGETOTAAN KONFTIK IAHAN 20
konsekuensi
positif
atau menguntungkan sistemini.
20 Dikatakan pulaoleh
Coser, bahwa perselisihan ataukonflik
dapat berlangsung antaraindividu-individu, kumpulan-kumpulan (collectives), atau
antaraindividu-individu
dengankumpulan.
Bagaimanapunkonflik baik
yang bersifat antara kelompok maupun intra kelompok, selalu adadi
tempat orang hidup bersama.Konflik
disebut sebagai unsur interaksi yangpenting datr sama sekalitidak boleh
dikatakan bahwakonflik
selalutidak baik
atau memecah belah dan merusak, justrukonfiik
dapat menyumbangkan banyak kepada kelestariankelompok dan
mempererat hubungan antara anggotanya.Sebenarnya, telah iama
kita
ketahui bahwa seperti menghadapi musuh bersama menginteraksikanorang dalam satu kelompok yang
dapat rnenghasilkan solidaritas dan keterlibatan, dan dapat memtruat oranglupa akan
perselisihanintern mereka
@artensdan Nugroho,
1985).Fungsi
konflik
yang positif paling jelas dalam dinamika kelompok dalam (in-group) melawan hubungan kelompok luar (out-group)-Menurut
Coser (dalam Johnson, 1994) kekuatan solidaritas internaldan integrasi kelompok-dalam akan bertambah karena
adanyapermusuhan atau konflik dengan kelompok-luar bertambah
besar.Sebaliknya, apabila kelompok itu tidak terancam konflik
dengankelompok luar
yang bermusuhan, tekanan yangkuat
pada kekompak, konformitas, dan komitmen terhadap kelompok itu mungkin berkurang.Ketidaksepakatan internal mungkin dapat muncul ke
2l
permukaan dan dibicarakan, dan penyimpangmungkin lebih
ditoleransi.Hal ini
akanmemungkinkan seorang
individu
untuk mengejar keinginan pribadinya.SUSI FITRIA DEWI TEORI, METODE DAN STRATEG!
PENGETOTAAN KONFLIK I.AHAN
2L
D. Faktor Konflik
Apakah
sebenarnyafaktor
yang mendorongberlakunya
suatukonflik? Mohd-
Foad Sakdan menyatakan terdapat enamfaktor
yang menyebabkankonflik, yaitu faktor biologi, psikologi,
demografi,geografi,
sosioekonomidan
budaya.untuk lebih melihat
perbedaan keenamnya, penulis sajikan dalam bentuk tabel berikutini:
Tabel berbagai faktor penvebab
konflik
Faktor konflik
PenjelasanFalctor
Biologi l.
Menurutkuat
dan berkuasamiskin
teoi strugglefor ltfe
indivrdu yang kaya akan meneruskan hayat dan menindasindividu
yanglemah dan2. Menurut teori racialist orang kulit putih akan diperlakukan istimewa
dibandingkan orangkulit
hitaml. Pertentangan personal introvert
dengan ekstrovert dalam hidup,fikiran
dannilai 2.
Concepiscentiadominandi, sifat
dominasiseseorang menimbulkan rasa tidak puas hati
di kalangan yang didominasi. Rasa
tidak puashati
berasal dari sikappemimpin
yang memaksa, keras dan ganas.l.
Menurut Teori Malthus, kawasan yangpadat mempunyai kasus pergaduhanlebih
tinggi dibandingkan kawasan desa.2. Orang muda usia, lebih tinggi
kadarkonfliknya
dibandingkanorang tua
karenalebih
beremosi, sukar mengawal nafsu dan panas hati, kurang dari segi pengalaman danFaktor Psikologi
Falctor
Demografi
cenderung men ggunakan kata-kata kasar
22
TEORI,METODE DAN STRATEGI PENG EIOI.AAN KONFUK IAHAN
Faktor Geografi
Faktor
Sosioekonorni
3. Golongan
laki-laki
mempunyaikonflik
lebihtinggi berbanding golongan
perempuan, sebab wanita lebih penyabar.4.
Negara maju mempunyai konflik
lebihtinggi berbanding negara
berkembang,sebab negara maju lebih kompetitif,
perniagaan lebih banyak dan kompleks 5. Negara yang menerima migrasi lebih tinggikonfliknya
karena penghijrah dan penghuniasal
sama-sama mempertahankan budaya dannilai
adat.1.
Teori psigeografikal
menyatakan kawasanyang tanahnya subur mempunyai
kadarkonflik tirggr. Kawasan
panasmenyebabkan
suhu manusia lebih
tirrgg,sehingga cepat naik darah.
2.
Teori Pulau Montesqieu, tanah
besarmempunyai kadar konflik lebih tirgg, daripada kawasan lembah dan
kawasan oasis.Hal ini
disebabkan tanah yang besardan padat penduduk, sesak
danmemungkinkan konfl ik terj adi
3.
Konflik
di kota.lebihtinggi
daripada di desa4.
Sistem komunikasi yang canggih dan cepattelah
dapat menyebakaninteraksi
dengan emosi yang sukar dikawal.5.
Pemanfaatan sungai, air, lokasi
yangstrategis mengakibatkan konflik
apabilasumber tersebut diperoleh dengan
carayang
tidak disenangi oleh kedua pihak tersebutMenurut Karl Marx konflik terjadi
apabilagolongan pemodal rnemeras
danmengeksploitasi golongan pekerj a.
23
SUS! F]TRIA DEWI TEORI, METODE DAN STRATEGI
PENGELOTAAN KONFTIK I.AHAN
Faktor Budaya Menurut Samuel
pHuntington
perbedaan entitas budayadi
kalangan masyarakat duniaialah konflik yang paling
berbahayadibandingkan konflik lainnya
karenamempengaruhi faktor sosial dan
ekonomi.Artinya, perang saudara dan
konflik
antar etniktelah berpengaruh terhadap
perubahan kebijakanpolitik
dan ekonomi suatu bangsa.Faliitor Ideologi l. persinggungan
antara fbhampolitik
yang berbeda memungkinkan berlakunyakonflik
di
antaraindividu
atau kelompok denganindividu
atau kelommpok lainnya2.
Konflik terjadi apabila
sebuah negaramencoba menyebarluaskan ideolo
gi
mereka pada negara lainSumber : Moh. Foad Sakdan (2005)
setiap faktor menjelaskan bahwa
konflik
temyataada dalamdiri
manusia,
hasil
interaksi dengan oranglain
dan masyarakat sekitamya.Konflik
yang ada dalamdiri
rnanusia berasal daripadasifat
menindas golongan kuat kepada yanglemah dan sifat memeras yangkaya kepada yangmiskin.
Interaksi sepertiini
sengaja dirakukan guna memuaskan salah satu pihak. Sedangkankonflik
yangberasal dari lingkungan sekitar ialah udara yang panas, penduduk yang padat, tanah besar, perbedaanjenis
kelamin, ras dan budaya.Konflik ini
tidak sengaja muncul karenafaktor
alam yang adadi
sekitar.manusia. Dalamrealitasnla,
terdapat masyarakatyangmengalamikonflik
berasal dari satu faktor, namun adapula yang mengalami
konflik
dari beberapa faktor.SUSI FITRIA DEWI
TEORI, METODE DAN STRATEGT PENGELOIAAN KONFUK TAHAN
24
E. Definisi Konflik Menurut
BeberapaAhIi
Dengan penjelasan mengenai
faktor
penyebabkonflik di
atas, maka apakahyang
dimaksudkan dengankonflik? Berikut
beberapa variasidefinisi konflik
:Definisi Konflik
Sumber Definisi Konflik Tekanan
Perbedaan
Fisher et al
(2001)
Hubungan antara dua pihak atau lebih yang memiliki sasaran-sasaran yang tidak sejalan.Sasaran
Hak atas benda atau kekuasaan
Nilai,
status,kekuasaarq kelangkaan sumber daya
Wijarko
(2001)
Latin (2000)
Kriesberg (1996)
Coser (1967)
dkk
Suatu keadaan apabila seseorang atau sekelompok orang berusahamenghilangkan hak terhadap benda dan kekuasaan orang atau kelompok lainnya.
Konflik yang terjadi antara dua pihak
atau lebih yang
disebabkan adanya perbedaan niiai, status, kekuasaan dan kelangkaan sumber daya.Suatu kondisi sosial ketika dua orang atau
lebih
memanifestasikan keyakinan mereka akan suatu tujuan yang saling berbeda.Perjuangan terhadap suatu gugatan dan
nilai yang disebabkan oleh kelangkaan status, kekuasaan dan sumber <iaya.
Keyakinan, tujuan
Nilai,
status,kelo;asaarl sumber daya
25
SUSI F]TTIIA DEWI TTONI, METODE DANSTRAIEGI
PENGETOIAAN KONFUK IAHAN
Bush dan Folger (tee4)
Rubin et al (1994)
Hocker
danWiLnot (1991)
Tjosvold (1993)
Deutch (1990)
Sumber : Gamal
kepentingan antara para
pihak
yang nampak dan nyata.Perbedaan kepentingan yang dirasakan atau diyakini yang membuat aspirasi para pihak tidak dapat dicapai secara simultan.
Ekspresi perjuangan antara dua pihak yang saling bergantung, namun tidak bersesuaian dalam tujuan, kelangkaan sumber daya, dan adanya campur tangan oleh pihak lain dalam mencapai tuluan mereka.
Suatu perbedaan
kebutuhan
danKonflik
muncul disebabkan masing_masing manusia mempunyai keinginan yang berbeda. Keadaan inilah yang akan
rnembawa
berlakunya
bertentangan antara satu dengan yang lain.Ketidaksetujuan
dan
ketidaksesuaiantingkah Iaku menyebabkan timbulnya
pertentangan, kontroversial,
ataupertentangan antara dua belah pihak atau lebih.
Pasya,
Q\A\
danMo
hdKeperluan, kepentingan
Kepentingan
Tujuarl kelangkaan sumber daya
Keinginan
Tingkah laku
Foad Sakdan,
(2005)
Berdasarkan
definisi konflik di
atas,akan ditemui
kesamaan bahwakonflik
adalah perbedaankeyakinan,
kepentingan, keinginan, keperluan, fujuan,nilai,
kekuasaan, stafus,sumber daya,tingkah
laku, dan sasaran antaraindividu
ataukelompok
satu dengan lainnya
yangTEORI,METODE DAN STRATEGi PENGELOIAAN KONFUK TAHAN
26
saling
dipertentangkan. Contohnya, seorangindividu yang memiliki
keyakinan berbeda denganindividu
lain akan mengalamikonflik
apabila perbedaantersebut
riipertentangkan.Makna
dipertentangkandi
sini adalah apabila salah satupihak
merasalebih
benar dan menganggappihak lain adalah salah. Pihak yang
dipersalahkanakan
melawan,membela diri dan berbalas menyalahkan pihak lain
denganrnembenarkan keyakinannya.
Interaksi
sepertiini
apabila dikekalkan oleh setiappihak, konflik
dapat menjadilebih
besar dan berpotensi ke arah tindak kekerasanF. Tingkatan Subjek Konflik
Menurut William
Hendricksterjadi
perubahanpsikologi
orang yang mengalamikonflik.
Beberapa perubahanini di
antaranya adalah;individu
yang sebelumnya tidak peduli, berubah menjadi fokus dan besar pengetahuannya mengenai sebabkonflik. Individu yang
sebelumnyapasif, berubah menjadi aktif dan ingin
memenangkun perlawanan.Individu yang
sebelumnya menyenangkan, berubahmenjadi
seorang yang berbahaya, penuh strategi danlicik (William
Hendricks, 2006).Pertanyaan adalah apakah perubahan psikologi
ini
dialami olehindividu
saja atau
juga
dialami oleh kelompok atau masyarakat yang lebih besar?Berdasarkan
subjek
ataupihak-pihak yang saling
berlawanan dalam sebuahkonflik, Mohd.
Foad Sakdan membagikonflik
menjadi enam tingkatan;konflik
dalam personal, interpersonal, dalam kelompok, antarkelompok, dalam
organisasi danantar
organisasi.Berikut
perbedaankonflik
berdasarkan tingkatan subjek :SUSI FTTR]A DEWI TEORI, METODE DAN STRATEGI
PENGELOIAAN KONFLIK IAHAN 27