CA
3<X&' DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL^>
UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS EKONOMI
INDERALAYA
SKRIPSI
ANALISIS KAUSALITAS CADANGAN DEVISA DAN NILAI TUKAR RUPIAH
O
\C(o '2'2
DiajukanOleh
D.E.KARTIKAPANGGABEAN Nim.01033120034
UntukMemenuhiSebagiandariSyarat-Syarat GunaMencapaiGelar
SarjanaEkonomi 2008
sss~vrNAs,oN-
fakultas ekonomi inderalaya
tandapersetujuanskripsi
■'DE- KARTIKApanggabean
:01033120034
:EKONOMIPEMBANGUNAN : EKONOMIMONETER
: rsssr «™*
NAMA NIM JURUSAN MATAKULIAH JUDUL SKRIPSI
PANITIAPEMBIMBINGSKRIPSI TANGGAL PERSETUJUAN
DOSENPEMBIMBING
Tanggal
Pembimbing!: Dra. Hi.
Tanggal
WM30SiT“-Si
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITASSRIWIJAYA
FAKULTASEKONOMI INDERALAYA
TANDA PERSETUJUANPANITIA UJIANKOMPREHENSIF D.E. KARTIKAPANGGABEAN
01033120034
EKONOMI PEMBANGUNAN EKONOMI MONETER
ANALISIS KAUSALITAS CADANGAN DEVISA DAN NILAITUKAR
NAMA NIM JURUSAN MATA KULIAH JUDULSKRIPSI
Telah dipertahankan di depan panitia ujian komprehensifpadatanggal 15 Februari 2008 dantelah memenuhisyarat untukditerima.
PanitiaUjian Komprehensif Inderalaya, Februari2008
Ketua, Anggota, Anggota,
Pra.Hi.EnnvMuhainiHanafi; >rs-M.KororiYusuf.M,Si Dr.BemadeteRobiani, M.Sc NIP :J3tf810210
NIP: 131109615 NIP:131844038
Mengetahui,
KetuaJurusanEkonomi Pembangunan
Dr. Taufiq Marwa,SE, M.Si NIP. 132050493
m
ztfotto:
memberi
* segala perkara kutanggung di dalam i>ia ya*tg hiekuata^ kepadaku' (f=tltpt 4 ^3)
'S
loptimis mtUMat donatnya, si -pesimis hanya meUMat tuba^^ya'
'Oras^tg tidak banyak dltev\£ufea*, oleh apa yang dimdikinya ketika lahir, melainkan apa yang ia perbuat atas dirinya sendiri'
AlezandeY c^raham Bell
Kupersembahkan untuk M y Alndghtyjesus Chrust Orang tuaku terkasih,
T>.T>anggabean,&P dan (Alm) R. Nopltupulu Mana* T>ewi Purba
My twtkerbell, adikku tersayang Winda dan Putri
saha bat-sa ha batku Almamaterku
IV
KATA PENGANTAR
Puji dan syikur penulis hantarkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, yang karena rahmat dan hidayat-Nya bisa menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga beterimakasihkepada pembimbing atas semua bimbingandan arahan yangtelah diberikanuntukpenulisanini.
Penulis mengangkat tema di bidang moneter yang sering dibicarakan dalam perkembangancadangan devisa dengan nilaitukar. Penulis meneliti lanjut hubungan kedua variabel tersebut dan apakah keduanya memp[unyai korelasi timbal balik antara kedua variabel tersebut, penulis menggunakan alat analisis
VectorAutoRegressions.
Penulis menyadari bahwa dalam analisis maupun penyajian, skripsi ini masihjauh dari sempurna, karena itu dimohon bagi peneliti selanjutnya untuk dsapat menggunakan berbagai kombinasi dan pilihan teknik analisis untuk mengkaji lebih lanjut mengenai uji kausalitas. Berdasarkan pada kesimpulan yang terbentuk maka disusunlah sejumlah saran yang sekiranya relevan untuk dijadikan bahan pemikiran bagi para praktisio dan akademis khususnya mereka yangberkecimpungdalambidangekonomipembangunan. Segalakomentar, kritik maupuntanggapanmengenai skripsiiniakanditerimadengansenanghati.
Saya menyadari dengan segala kelemahan dan kekurangan sebagai seorang manusia, bahwa skripsi ini tidak mungkin dikatakan semouma. Untuk itulah sayaharapkankritiksekaligus saran-saranyangkonstruktifdemiperbaikan skripsi inidimasa-masayangakandatang.
vii
DAFTARISI
Halaman
HALAMANJUDUL i
__ ii HALAMANPERSETUJUANSKRIPSI.
• • •
HALAMANPENGESAHANUJIANKOMPREHENSIF. m
HALAMANMOTTO DANPERSEMBAHAN iv
UCAPANTERIMAKASIH. .v
KATAPENGANTAR. vii
xui• ••
DAFTARISI DAFTARTABEL. ,xi
DAFTARGAMBARDANKURVA xii ABSTRAK. xiii
ABSTRACK. xiv
BABI.PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang 1
1.2. Perumusan Masalah 8
1.3.TujuanPenelitian 8
1.4.ManfaatPenelitian.. ,8
.. OPT-
perpustak^
an'"
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
080356
No.fK.FTAR:
BABII.TinjauanPustaka
TAN63AL :
19 2008
2.1.LandasanTeori 10
2.1.1.TeoriPengawasan Devisa. 10
vm
2.1.2.TeoriCadangan Devisa, 12
2.1.3.Teori PermintaandanPenawaran ValutaAsing. 16 2.1.4.Teori PerubahanValutaAsing, 19
.22 2.1.5.TeoriStabilisasiKurs.
2.1.6.Faktor-FaktoryangMempengaruhiNilaiTukar. 25 2.1.7.Faktor-FaktorYnagMempengaruhiCadangan Devisa. 27 2.2. PenelitianTerdahulu 28
29 23.KerangkaPikir
31 2.4.Hipotesis
BABIII. Metodologipenelitian
3.1.RuangLingkupPenelitian .32
3.2.DatadanSumberData 32
3.3.TehknikAnalisis ....32
3.3.1.Tahapandan CakupanAnalisisVAR 33
3.3.2.UjiAkarUnit 34
3.3.3. PenentuanLag, ,35
3.3.4.Innovation Counting 35
3.4.Definisioperasionalvariabel 37
BABIV. HASILPENELITIAN DANPEMBAHASAN
4.1. GambaranUmum ,40
4.1.1. PerkembanganNilaiTukarRupiah. .40
IX
4.1.2.Perkembangan CadanganDevisa... 51
4.1.3.PerkembanganEkspordan ImpordiIndonesia, ,58 4.1.4.PerkembanganNeracaPembayaran, 63
4.2.AnalisisKuantitatifKausalitasAntaraCadangan DevisadanNilaiTukar RupiahTahun 1990 - 2006 66
66 4.2.1.UjiAkarUnit
4.2.2.UjiKausalitasGranger. 68
4.2.3.PenentuanLag... 69
4.2.4.Pengolahan DataUntukModelVAR., 70
4.3. AnalisisKualitatif AnalisisCadanganDevisadan NilaiTukar
Rupiah, 74
BABV. KESIMPULANDANSARAN
5.1.Kesimpulan 81
5.2.Saran 82
DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTARTABEL
4.1.1 PerkembanganKursValutaAsing
Periode1990-2006...
4.1.2 PerkembanganCadangan Devisa
Periode1990-2004...
4.1.3. PerkembanganEkspodan ImporMigasdiIndonesia
Periode 1990-2006...
4.1.4. PerkembanganNeracaPembayaranIndonesia
periode2000-2005...
4.2.1 HasilADF VariabelNilaiTukarPadaTurunan Pertama
...
4.2.2.HasilADF VariabelCadanganDevisaPada Turunan Pertama (FrstDiffrence)...
4.2.3.HasilUjiKausalitasGrangerPadaLag-4...
4.2.4. PenentuanLag... . 4.2.5.HasilPengolahanDataDengan ModelVAR...
43
51
60
65
66
67 69 ,70 .72
XI
DAFTARGAMBARDANKURVA
1.1. KurvaSistemKursDalamDevisa... 11 1.2. KurvaPenentuanTingkatKurs...
1.3. KurvaPergeseran perubahanTingkatKurs...
1.4. KurvaStabilisasiKurs...
2.2. SkemaPengaruh CadanganDevisadanNilaiTukarRupiah, 2.3. SkemaPengaruh NilaiTukardengan Cadangan Devisa...
4.1. Perkembangan NilaiTukarRupiah Periode1990-2006...
4.2. Perkembangan CadanganDevisa...
4.3. Perkembangan EkspordanImporMigasdiIndonesia periode1990-2006... .
17 21 23 30 36
47 56
.63
xii
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis hubungan timbal balik dari cadangan devisa dan nilai tukar di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah datatime series.Selamaperiode 1990-2006.Tehnikanalisisyangdigunakan untukperhitungan timbal balik dengan menggunakan metode Granger yang diikuti oleh Vector Auto Regression (VAR) antara cadangan devisa dan nilai tukar. Dan juga R2 untuk menentukan lagterbaikdarimodel.
Temuan dari hasil penelitian ini adalah korelasitimbal balikantaracadangan devisa dan nilai tukar adalah dua arah. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori permintaan dan penawaran nilai tukar yang mengatakan bahwa ekspor dan impor yang membentuk cadangan devisa akan mempengaruhi besar kecilnya, stabilisasi nilaikurs.
xiii
ABSTRACT
This research analyzes causalityofReserve Reqirementand Exchange Rate.
In Indonesia. Data used this research is time series data during period 1990-2006.
This analysis technique to account causality which used is Granger followed by VectorAuto Regression (VAR)analysisbetweenReserveRequirementandexchange Rate.andalsoAdj R using fordeterminingthebestlagofmodel.
The finding ofthe research result is causality correlation between Reserve Requirementand Exchange Rateis proved. In thisresearch, resultis gotten thatthere is relation of causality between Reserve Requirement and Exchange Rate. This regression result is the same with exchange Rate demand and supply theory. This theory States a change in export and import that caused reserve requirement will effectthestabilizeandvalueofexchangerate.
xiv
BABI
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Setiapnegara di duniamemilikitujuanpembangunan nasional yang berbeda lain. Tetapi tujuan dari pembagunan nasional negara walaupun memiliki perbedaan tetapi hampir semuanya mempunyai tujuan untuk mewujudkan masyarakat negaranyaadil dan makmur baik dari segi materiil dan spirituil. Untukmewujudkanhalitumaka diperlukandukungan dari pertumbuhan ekonomi yang akan membawa suatu negara mencapai tujuan pembangunan nasional.
satu sama
Pertumbuhan ekonomiyangberdasarkanpancasiladan undang-undangdasar 1945 telah mencapai berbagai kemajuan termasuk di bidang ekonomi dan moneter, sebagaimana tercermin pada pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan tingkat inflasi yang terkendali. Pertumbuhan ekonomi merupakan pertambahan dalam tingkat pendapatan perkapita yang terwujud di suatu negara dari tahun ke tahun (Sadono Sukimo,1985:179). Inflasi didefenisikan sebagai kecendrungan dari harga-harga barang untuk mengalami kenaikan terus menerus (Roswita AB, 1999 :165). Akan tetapi, dalam upaya pembangunan tersebut terdapatkelemahanpadastrukturdansistemperekonomianIndonesia.
Perekonomian Indonesia sempat terguncang pada saat terjadinya krisis moneterpadatahun 1998sampaipertengahantahun 1999. Harapanperekonomian Indonesia untuk kembali pulih seperti saat sebelum krisis ekonomi dampaknya belum dapat terwujud. Hal ini diperlihatkan oleh kondisi perekonomian yang
1
belum stabil walaupun sudah memasuki hampir sepuluh tahun sejak terjadinya krisis moneter. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka penyelamatan dan pemulihan ekonomi masih perlu ditingkatkan. Terutama kondisi keamanandalam negeriyangmerupakan faktorpentingdalam pencapaian pemulihan ekonomi. Dibandingkan dengan negara-negaraAsia lainnyayangjuga terimbaskrisismoneterpadatahun 1998dan 1999, kondisiperekonomianmereka sudahpulihsepertisaatsebelumkrisis.
Sejaktahun 1999, perekonomian Indonesia menunjukkan peningkatan setiap tahun. Hal ini memperlihatkan bahwa pemulihan perekonomian telah berjalan ke arah yang diharapkan. Namun, pada tahun 2001 perkembangan perekonomian cenderung melambat.Tahun berikutnyapertumbuhan perekonomian sedikitlebih tinggi apabiladibandingkan tahun2001, namunmasihjauhrendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang dicapai saat sebelum krisis eknomi berlangsung. Keadaan ini disebabkan belum kuatnya fundamental ekonomi Indonesia yang disebabkan oleh berbagai faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal seperti terjadinya peristiwa peledakan bom di Bali padatanggal 12Oktober2002.
Perkembangan ekonomi internasional sedang mengalami perubahan cepat dan mendasar menuju sistem ekonomi global yang ditandai dengan semakin terintegrasikannya pasarkeuanganduniasehinggamempermudahpergerakanarus lalu lintas modal yang disertaidengan semakin ketatnyapersainganinternasional.
Selain dapat menguntungkan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, perdagangan luar negeri dan pergerakan arus modal luar negeri juga dapat meningkatkan kerentanan terhadap perekonomian nasional (Sadono
2
Sukimo, 1985 : 140). Sehubungan dengan hal tersebut perlu diupayakan pemecahan masalah yang sekaligus dapat memperkuat 1andasan perekonomian sebagaimana ditunjukkan oleh indikator-indikator makro seperti GNP, inflasi, sukubungaperbankan,cadangandevisa, nilai kurs domestik,neracapembayaran, harga minyak mentah dan sebagainya. Selain itu diperlukanjuga suatu strategi pembangunanyangtepatdalam rangkamewujudkanperekonomiannasional.
Stabilitas nilai tukar pada dasarnya merupakan ”interesf’ dari semua pelaku ekonomitermasukmasayarakat luas. Karakteristik Indonesiasebagai ”smalland open economy” menganut sistem devisa bebas dan ditambah dengan penerapan sistem nilai tukar mengambang (freefloating) yang menyebabkan nilai tukar di pasar menjadi sangat rentan oleh faktor-faktorekonomi dan non-ekonomi ( Paul R. Krugman,MauriceObstefld,1992:.282).
Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh bebas (freely floating system) yang dimulai pada bulan Agusus 1997, posisi nilai tukar yang berfluktuasi terhadap mata uang asing (khususnya US$) ditentukan oleh mekanisme pasar. Gejolak nilai tukar yang berfluktuasi dapat ditekan dengan melakukan sesuatu pelaksanaan interval terutama untuk menjaga stabilitas nilai tukar agar dapat memberikan kepastian bagi dunia usaha, yang akhirnya dapat memberikankemantapanbagipengendalianperekonomiansecaramakro.
3
Tabel.1.1
PerkembanganKurs ValasPeriode 1996-2006 PERSENTASE
NILAI TUKAR
RUPIAH NILAI TUKAR
TAHUN
1901 1990
1992 1.52 1991
3.25 1992 2062
2110 2.56 1993
1994 2200 2.84
2308 4.52
1995
1996 2.383 3.25
1997 4.650 95.13
1998 8.025 72.58
1999 7.100 -11.53
2000 9.595 35.14
2001 10.400 8.39
2002 9.310 -10.48
2003 8.572 -7.92
2004 9.290 8.37
2005 9.380 0.96
2006 9.020 -3.83
Sumber: StatistikKeuanganBankIndonesiatahun 1996-2006
Perkembangan nilai tukar yang belum stabil dan inflasi yang masih tinggi memaksa bank Indonesia sebagai otoritas moneter, untuk mempertahankan kebijakan uang ketat yang berakibat tingginya suku bunga dalam negeri. Di sisi
4
lain, tingginya suku bunga telah berdampak negatifterhadap dunia usahakarena membengkaknya kewajiban pembayaran bunga dan terhentinya pemberian kredit baru oleh perbankan, akhirnya nonperforming loan meningkat dan bank-bank beroperasi dengannegatifespread(TarmidenSitorus,1998 : 98).
Menurut penjelasan Dewan GubernurBank Indonesia, nilai tukarrupiah saat ini (pascafreelyjloating Rate System) ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu, pertama, ekspektasi jangka pendek pelaku pasar (sentimen pasar) yang sering tercermin pada fluktuasi jangka pendek nilai tukar. Kedua, faktor fundamental yang didalamnya termasuk berbagai variabel permintaan dan penawaran uang.
Ketiga,strukturmikro valutaasingyaitukondisi finansialbankdancorporate. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain akan berpengaruhpadabesarnyaekspordanimporIndonesiadancadangandevisayang kemudian akan berdampak pada kondisi neraca perdagangan (neraca transaksi berjalan) dan pada akhirnya akan berpengaruh pada neraca pembayaran. Untuk itulah perubahan nilai tukar rupiah harus dapat dikendalikan melalui intervensi bank sentral. Pada pasar valutaasing dengan cara pengelolaan dan pemeliharaan cadangandevisa.
5
Tabel 1.2
PerkembanganPosisi Cadangan DevisaIndonesiaPeriode 1990 -2006
Perubahan Cadangan Devisa(%)
Nilai cadangan devisa GutaRp)
Tahun
18,175,270.90 1990
27,25 23,128,912.80
1991
16,73 26,997,766.00
1992
-3,46 26,062,720.00
1993
11,07 28,947,600.00
1994
17,00 33,867,592.00
1995
45,574,592.00 34,57
1996
87,55 85,476,300.00
1997
36,67 116,819,925.00
1998
64,43 192,083,400.00
1999
46,83 282,032,551.50
2000
3,31 291,364,320.00
2001
286,426,603.00 -1,69
2002
307,243,185.15 7,27
2003
337,417,259.20 9,82
2004
341,333,872.70 1,16 2005
386,256,784.85 3,52
2006
Sumber: Badan Pusat Statistik
Sebagai salah satu bentuk transaksi jual beli, kegiatan ekspor dan impor memerlukan alatpembayaran yang dapat diterimaoleh masyarakat internasional.
Kegiatan ekspor Indonesia bertindak sebagai penjual dan negara lain sebagai pembeli. Sebagai penjual Indonesiaakan memperoleh pembayaran dalam bentuk mata uang rupiah atau mata uang asing yangtingkat likuiditasnya, seperti dollar Amerika. Berarti disini akan timbul penawaran valuta asing (US Dollar) dan permintaanrupiah. Sebaliknya dalamkegiatan imporIndonesiabertindak sebagai pembeli dan masyarakat lain sebagai penjual. Sebagai penjual negara lain juga memerlukan pembayaran dengan tingkat likuiditas yang tinggi. Berarti timbul permintaan akan valuta asing dan penawaran rupiah. Banyaknyajumlah rupiah yang diperlukan untuk mendapatkan satu dollar AS mengakibatkan hargabarang
6
danjasa dalam negeri menjadi lebih murah di pasaran dunia. Keadaan ini disatu pihak akan mengurangi impor dan dilain pihak akan meningkatkan ekspor.
Kondisi di atasmenunjukkan bahwa nilai tukar mata uang suatu negaraterhadap mata uang negara lain akan sangat ditentukan oleh permintaan dan penawaran terhadapkeduamatauangtersebutdalampasarvalutaasing.
Nilaitukarrupiahcenderungmengalamiapresiasi terhadapdollarsejak bulan Januari hinggaJuni 2002. Hal inijuga diiringi oleh peningkatan posisi cadangan devisa selama periode yang sama. Akan tetapi padabulan Juli hingga Desember 2002, nilai tukar rupiah kemudian cenderung mengalami depresiasi dan peningkatan volatilitas sebagai akibat pembelian dollar oleh para pelaku utama pasar yang juga turut mempengaruhi perilaku pasar lainnya, terutama sejak peristiwa peledakan bom di Bali pada tangga 12 Oktober 2002, sehingga cadangan devisakembali menurun akibatbesarnya permintaan dollar pada pasar valutaasing.
Penerimaanyangditerimaolehpemerintahdalam bentukvalutaasingmelalui cadangan devisa kemudian ditukarkan dengan rupiah, maka dalam proses pertukaran ini akan menguatkan nilairupiah sehingga nilai rupiahterhadap dollar meningkat. Jadi, antara cadangan devisa dan nilai tukar rupiah terhadap dollar cukup erat, dimanajumlah cadangan devisa yangditukarkan meningkatkan nilai tukarrupiahterhadap dollar(Prayitno,2002:48).
Dari uraiandi atasterlihatbahwa cadangan devisamerupakan faktorpenting dalam menentukan naik turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Namun, peran cadangan devisa tersebut perlu dikaji lebih dalam bentuk hubungannya,
7
apakah cadangan devisa benar-benar jadi penentu sehingga memberi pengaruh yangbesarterhadapnilai tukarrupiah terhadap dollaratau sebaliknya,justru nilai tukarrupiah yangmempengaruhi cadangandevisaatausalingmempengaruhi. Hal ini sangat menarik untuk diteliti sehingga penulis mengangkat permasalahan ini ke dalam skripsi yang penulis keijakan dengan judul “ANALISIS KAUSALITAS ANTARA CADANGAN DEVISA DAN NILAI TUKAR RUPIAH”
1.2 PerumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah yangakandibahas yaitu :
!
1. Apakahterdapathubungankausalitasantaracadangandevisa dannilai tukar rupiahataukursdi Indonesia.
2. Variabel manakah yang lebih berpengaruh diantara kedua variabel yangditeliti.
1.3 TujuanPenelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungankausalitasantaracadangandevisadannilai tukarrupiah.
8
1.4 ManfaatPenelitian
Dari hasilpenelitianini diharapkandapatmemberikanmanfaatantaralain : 1. Manfaat Akademik, hasil penelitian ni diharapkan akan menjadi bahan
kajian dasar dan sumbangan pemikiran untuk analisis lebih lanjut yang lebihmendalam
2. anfaat operasional, memberikan masukan bagi pemerintah dan parapengambilkebijakankhususnyakebijakanmoneter.
3. Bagi penulis sendiri, penelitian ini menambah pengetahuan dan memperoleh kejelasan serta bahan perbandingan antara teori dan kenyataan yang ada di sektor moneter Indonesia, khususnya mengenahi hubungan kausalitas antara cadangan devisa dan nilai tukar rupish terhadapdollar.
9
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Zainul dan Mulyadi. 2003. Keuangan Negara dan Analisis Kebijakan Utang LuarNegri.Jakarta.Penerbit: PTRajaGrafindo Persada.
Dumairy, 1987. KausalitasAntara UangBeredardanInflasiIndonesia. Jurnal Ekonomi dan BisnisIndonesia.PenerbitErlangga.Jakarta.
Frederich S. Mishkin. 2003. The Economics ofMoney, Banking and Financial Market. 6thEdition. update.ColumbiaUniversity.
Gujarati,D.N, 1995.Basiceconometric.3 Edition.McGraw-HillInternationaledition.
Iskandar Simorangkir, Suseno. 2004. Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar. Seri KebanksentralanNo.12.Jakarta.Penerbit: BankIndonesia.
LaporanPerekonomian Indonesia2004. BankIndonesia:Jakarta
LaporanBankIndonesia2005:Jakarta
Makalah,”KerangkaKebijakanMoneteBankIndonesia”.Palembang,7Juli2001.
Makhlani.2000.Po/aPembangunan Ekonomi dengan Pinjaman Luar Negeri (Pelajaran darikasusIndonesia:PraKrisisekonomi1970-1997).www. FiskalDepkeu.go.id
Nachrowi D dan HardiusUsman. 2006.ekonometrika untukanalisis ekonomi dan keuangan. LPFEUI:Jakarta
Nophirin. Kebijaksanaan Moneter. 2000. "Kebijakan Moneter Dengan Target
Inflasi".
Paul R. Krugman,MauriceObstefld,EkonomiInternasional; Teoridan Kebijakan.Buku kedua:moneter,cetakanpertama,CV.RajawalibekeijasamaPAU-FE-UI, 1992.
Prayitno, Lili dan Henny, Analisis yang Mempengaruhi Nilai Tukar, Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.4,Maret,2002:46-55.
Roswita AB, Ekonomi Moneter: Teori, Masalah dan Kebijaksanaan. Universitas Sriwijaya,Palembang, 1999.
SadonoSukimo,PengantarTeoriMakroekonomi.cetakanke-4,BinaGrafikaLPFE UI,1985.
StatistikkeuanganBankIndonesia.
Suhendra, Indra.2003. ”Pengaruh Faktor Fundamental, Faktor Resiko dan Ekspektasi Nilai TukarTerhadapNilaiTukarRupiah(terhadapsollar) PascaPenetapan Sistem Kurs Mengambang Bebas pada Tanggal 14 Agustus 1997 (Periode September 1997 s.d Desember2001”.BuletinEkonomiMoneterdanPerbankan, Vol6NoI.
Tarmiden Sitorus, SuatuPemikiran dalam upayaPeningkatan efektivitas Pengendalian monoterDiIndonesia, Buletin EkonomiMoneterdanPerbankan,Edisi Desember1998.
Yonathan Hadi.Analisis VectorAuto Regression Terhadap Korelasi Pendapatan Nasionaldan InvestasiPemerintah 1983M984—1999\2000.Jurnal Keuangan dan MoneterDepkeu.2003.
www.depkeu.go.id