v 8.0.1 - WML 3 FILE - FILE GABUNGAN SKRIPSI ASWAN.DOC
Plagiarism Checker X - Report
Originality Assessment
Overall Similarity: 24%
Date: Jan 19, 2022
Statistics: 2782 words Plagiarized / 11499 Total words
Remarks: Moderate similarity detected, you better improve the document (if required).
TUGAS AKHIR
PENERAPAN PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PEMBANGKITAN OMBILIN
DENGAN MENGGUNAKAN OMAX
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
ASWAN FANSYURI 2110024425014
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syurkur penulis panjatkan hanya kepada Alaah SWT, pemelihara seluruh alam raya, yang atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Pengukuran Produktivitas Pada Bagian Produksi Di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin Dengan Menggunakan OMAX”. Sholawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad SAW, semoga di hari akhir kelak kita
mendapatkan izin dari beliau untuk masuk ke surga Allah, Amin.
13 Tugas akhir inimerupakansalah satu syaratuntukmemperoleh gelar Sarjana Teknik
IndustriSekolah Tinggi Teknologi Industri(STTIND)Padang. Selesainya tugas akhir ini tentunyatidaklepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila penulis mengungkapkan rasa terima kasih danpernghargaan kepada : 1. Bapak Riko Ervil, ST, MT, selaku ketua YayasanSekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang, sekaligus dosen pembimbing II.
2. IbuTri Ernita, ST, MP, selaku ketua prodi Teknik IndustriYayasan Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang, sekaligusdosen pembimbing I.
3. Bapak dan Ibu staff pengajar Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.
4. Keluarga 48 tercinta yang selalu memberikan dorongan dansemangat kepada penulis.
5. Semua pihak yang tidak dapat d isebutkan satu persatu.
24 Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan tugas akhiriinidengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.
Dan semogatugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak.
Penulis menyadari tugas akhir ini sesungguhnya masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan tugas akhir ini.
Padang, Januari 2022
Penulis
PENERAPAN PRODUKTIVITAS PADA 37 BAGIAN PRODUKSI DI PT.PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA
PEMBANGKITAN OMBILIN DENGAN MENGGUNAKAN OMAX
Nama : Aswan Fansyuri NPM : 2110024425014
Pembimbing I : Tri Ernita, ST, MP Pembimbing II : Riko Ervil, ST, MT
ABSTRAK
Produktivitas merupakan salah satu faktor penting untuk 33 penunjang kelangsungan
hidup suatu perusahaan dengan cara menganalisa dan mengevaluasi keluaran yang
didapat berdasarkan atas tingkat unjuk kerjanya selama periode tertentu.PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin adalah perusahaan penyuplai energi listrik
bertenaga uap yang terletak didesa Sijantang, kecamatan Talawi Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat yang memiliki dua unit dengan daya tiap unit berkapasitas sebesar
100 MW. Untuk mengetahui tingkat produktivitas bagian produksi saat ini maka perlu dilakukan pengukuran produktivitas, karena hasil pengukuran produktivitas ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menerapkan upaya yang dapat dilakukan 1 untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan menggunakan metode objective matrix (OMAX). 14 Kriteria yang digunakan dalam
penelitian ini adalah produktivitas bahan baku,efektivitas priduksi,produktivitas jam kerja efektifdanproduktivitas jam kerja mesin.Nilai produktivitas tertinggi yang dicapai selama pengukuran pada periode Januari sampai Desember 2020 terdapat pada bulan Mei dengan tingkat produktivitas 657 dan terendah dicapai pada bulan Desember sebesar 0.
Diagrammsebab akibat digunakan untuk menegetahui penyebab turunnya
produktivitasspada bagian produksi PT. PLN (Pesrsero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin. Faktorryang menyebabkan produktivitas menurun adalah kerusakan pada mesin, kualitas bahannbaku yang kurang bagus, standar penanganan gangguan kurang bagus serta operator yang lalai dan kurang berpengalaman.
Kata Kunci : 7 Objective Matrix (OMAX),Produktivitas.
38 DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii ABSTAKiv
DAFTAR ISIv
DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBARx BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangMasalah 1 1.2 Identifikasi Masalah3 1.3 BatasanMasalah 4 1.4 Rumusan Masalah 4 1.5 Tujuan Penelitian 4 1.6 Manfaat Penelitian 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar-dasar Teori 6 2.1.1 Konsep Produktivitas 6 2.1.2 Pengertian Produktivitas 8 2.1.3 Arti Penting Produktivitas 9 2.1.4 Pengukuran Produktivitas 10
2.1.5 Keunggulan dan Kelemahan Produktivitas Parsial 12 2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas 13 2.1.7 Pengertian 1 Objective Matrix (OMAX)14
2.1.8 Susunan Model OMAX 16 2.2 Penelitian yang Relevan 17 2.3 Kerangka Konseptual 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 21
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 21 3.3 Variabel Penelitian 21
3.4 Data, Jenis Data dan Sumber Data 21 3.4.1 Data 21
3.4.2 Sumber Data 22
3.5 Teknik Pengolahan Data dan Analisa 22 3.6 Kerangka Metodologi 24
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 26
4.1.1 Data hasil Produksi 26
4.1.2 Data 25 Pemakaian Bahan Baku27 4.1.3 Data Jam Kerja Operator 27
4.1.4 Data Kerusakan Pada Mesin 28 4.2 Pengolahan Data 29
4.2.1 Menentukan Produktivitas Produksi PLTU Ombilin 29 4.2.2 Penentuan Nilai Rata-rata (level 3) 34
4.2.3 Penentuan Nilai Produktivitas Tertinggi (level 10) 35 4.2.4 Penentuan Nilai Produktivitas Terendah (level 0) 35 4.2.5 Penentuan Nilai Produktivitas Realistis 35
4.2.6 Penentuan Bobot, Skor, dan Nilai 36
4.2.7 Penentuan Indeks, Current dan Previous 38 4.2.8 Indikator Performansi 40
4.2.9 1 Indeks Produktivitas TerhadapPerformansi Standar 53 4.2.10Indeks Produktivitas TerhadapPerformansi Sebelumnya 54 4.2.11 Pencapaian Skor Setiap Kriteria 56
4.3 Analisis Penurunan Produktivitas dengan Diagram Sebab Akibat 57 BAB V ANALISA DAN HASIL PENGOLAHAN DATA
5.1 Analisis Pengolahan Data 60 5.2 Hasil Pengolahan Data 60 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 63
6.2 Saran 63 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
1 DAFTAR TABEL
Tabel1.1 Hasil Produksi PLTU Ombilin Tahun 2020 2 Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan 17
Tabel 4.1 Hasil Produksi PLTU Ombilin Tahun 2020 26 Tabel 4.2 Data Pemakaian Batu Bara 27
Tabel 4.3Data Jam KerjaOperator 27 Tabel 4.4 Data Kerusakan Pada Mesin 28 Tabel 4.5Hasil Perhitungan Rasio1 30 Tabel 4.6Hasil Perhitungan Rasio2 31 Tabel 4.7Hasil Perhitungan Rasio3 32 Tabel 4.8Hasil Perhitungan Rasio4 33 Tabel 4.9 Nilai Performance Tiap Kriteria 33 Tabel 4.10 Nilai Rata-rata (level 3) Tiap Kriteria 34 Tabel 4.11 Nilai Level 10 Tiap Kriteria 35
Tabel 4.12 Nilai Level 0 Tiap Kriteria 35
Tabel 4.13 Nilai Level 1-2 dan 4-9 Untuk Tiap Kriteria 36 Tabel 4.14 Skala Prioritas Kriteria 36
Tabel 4.15 Perbandingan Prioritas Setiap Kriteria 37 Tabel 4.16 Perbandingan Prioritas Setiap Kriteria 37 Tabel 4.17 Bobot 1 Untuk Setiap Kriteria38
Tabel 4.18 MatriksIndikator Performansi PeriodeJanuari 40 Tabel 4.19 MatriksIndikator Performansi PeriodeFebruari 41 Tabel 4.20 Matriks Indikator Performansi Periode Maret 42 Tabel 4.21 MatriksIndikator Performansi PeriodeApril 43 Tabel 4.22 MatriksIndikator Performansi PeriodeMei 44
Tabel 4.23 MatriksIndikator Performansi PeriodeJuni 45 Tabel 4.24 MatriksIndikator Performansi PeriodeJuli 46 Tabel 4.25 MatriksIndikator Performansi PeriodeAgustus 47 Tabel 4.26 MatriksIndikator Performansi PeriodeSeptember 48 Tabel 4.27 MatriksIndikator Performansi PeriodeOktober 49 Tabel 4.28 MatriksIndikator Performansi PeriodeNovember 50 Tabel 4.29 MatriksIndikator Performansi PeriodeDesember 51 Tabel 4.30 Rekapitulasi Tingkat Produktivitas 52
Tabel 4.31 Rekapitulasi Indeks Produktivitas 53
Tabel 4.32 Rekapitulasi IP Terhadap Performansi Sebelumnya 54 Tabel 4.33 Skor Tiap Kriteria 56
Tabel 4.34 Rancangan Solusi Untuk Meningkatkan Produktivitas Produksi 58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Dasar OMAX 16 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 20 Gambar 3.1 Kerangka Metodologi 25 Gambar 4.1 Grafik Tingkat Produksi 52
Gambar 4.2 Grafik IP Terhadap Performansi Standar 54 Gambar 4.3 Grafik IP Terhadap Performansi Sebelumnya 55
Gambar 4.4 11 Diagram Sebab AkibatPenyebab Turunnya Produktivitas 57
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangMasalah
Pada masa sekarang perkembangan ilmu pengetahuan 7 dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Peranan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan proses produksi yang efisien dan produktif agar kinerja perusahaan meningkat.Ketatnya persaingan suatu usaha membuat perusahaannharus memiliki strategi dalam mengatur sumberrdaya yang ada dengan baik. Nasution dalam Hakim (2010)
menyatakan bahwa “pengukuran efisiensi dan produktivitas penting dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan produktivitas dari proses bisnis yang telah dijalankan oleh perusahaan, sehingga akan diketahui terjadi peningkatan atau penurunan”.
Kebutuhan listrik di Indonesia yang tinggi tidak sebanding dengan
produksi listrik yang mampu dihasilkan oleh pembangkit listrik yang sudah ada.
Selain kurangnya pembangkit listrik khususnya di luar Jawa, 47 hal ini jugadisebabkan tidak maksimalnya produktivitas pembangkit yang sudah ada. Untuk 7 itu diperlukan suatuanalisa Produktivitas bagi unit pembangkit agar dapat dioptimalisasikan
penggunaannya. Peningkatan produktivitas berhubungan dengan perbaikan tingkat perekonomian dalam perusahaan dan memperkuat kedudukan perusahaan.
Salah satu 1 metode pengukuran produktivitas yangdapat digunakan adalahmetode Objective Matrix (OMAX).Menurut Leonard dan Wahyu (2010) “Metode OMAX adalah analisis produktivitas persial yang dikembangkan untuk memantau produktivitas disetiap bagian perusahaan dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut”. Metoda 17 OMAX mengukur produktivitas dengan menilai kinerja pada tiap-tiap bagian perusahaan secara objektif, sekaligus mencari faktor-faktor penyebab penurunan produktivitas apabila ditemukan.
PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin Merupakan perusahaan pembangkit
listrik yang mempunyai reputasi yang tinggi dalam pasokan listrik di Sumatera Bagian Tengah (SUMBAGTENG). PLTU Ombilin sebagai pembangkitan listrik dengan bahan bakar utama Batubara, saat ini
mengkonsumsi rata - rata 2.300 ton / hari batubara untuk operasional 16 dua unit
pembangkit dengan kapasitas 2 x 100 MW.PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin ini bisa dikatakan memiliki jumlah karyawan yang sangat banyak yaitu sekitar 400 orang yang terbagi atas karyawan PLN dan Alih Daya diamana dalam sistem pekerjaaannya dibagi dua yaitu shift dan non shift dengan kondisi waktu kerja 5 kali seminggu untuk karyawan non shift dan waktu shift kerja 3 kali dalam 24 jam.
Pada tahun 2020 16 PT. PLN (Persero)Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin memproduksi 591.700.000 Kwh dengan target produksi sebesar 650.000.000 Kwh serta penggunaan sumber energi listrik yangcukup besar yaitu sebesar 53.957.849,35 KWh. Sejauh ini PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin belum memiliki tolak ukur 3 untuk
mengetahui tingkatproduktivitasnya, juga belum diketahuifaktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadapperubahan produktivitas. Selain itukualitas bahan baku yang kurangbagus atau tidak sesuai dengan permintaan menyebabkan sering terjadinya gangguan pada peralatan-peralatan utama maupun peralatan pembantudalam proses produksi,Operator yang sering terlambat dalam mengatasi gangguan-gangguan yang terjadi serta masih kurangnya 27 pemeliharaan yang dilakukankaryawan sebagai penyebab tidak tercapainya target produksi perusahaan. Dengan kondisi seperti itu, pimpinan perusahaan diperlukan melakukan suatu pengukuran produktivitas dengan tujuan mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah dicapai serta dasar dari perencanaan bagi peningkatan produktivitas agar dapat mencapai target produksi 1 di masa yang akan datang.Dibawahini dapat dilihathasil produksi PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pembangkitan Ombilin pada tahun 2020 pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Hasil Produksi PLTU Ombilin Tahun 2020
Bulan
Hasil Produksi (Kwh) Target Produksi (Kwh) JANUARI
55.610.000 55.000.000 FEBRUARI 51.440.000 50.000.000 MARET 37.930.000 50.000.000 APRIL 45.090.000 65.000.000 MEI
57.040.000 60.000.000 JUNI 52.390.000 50.000.000 JULI 53.810.000 55.000.000 AGUSTUS 50.220.000 50.000.000 SEPTEMBER
50.430.000 55.000.000 OKTOBER 50.470.000 50.000.000 NOVEMBER 50.150.000 60.000.000 DESEMBER 37.120.000 50.000.000 Jumlah 591.700.000 650.000.000 Rata-rata 49.308.333 54.166.667
(Sumber: PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin)
Pada tabel diatas 3 dapat dilihat bahwahasil produksi tiap bulannya berbeda-beda, ada yang melebihi target ada juga yg belum mencapai target produksi sehingga jumlah hasil produksilebih kecil dibandingkandengan target produksi perusahaan. Untuk 7 itu diperlukan suatu pengukuranproduktivitasuntuk mengetahui tingkat produktivitas dan mengetahuipenyebabterjadinya penurunan produktivitas serta rencana-rencanayang harus dilakukanagar produktivitas perusahaan untuk masa akan datang meningkat.
Adanya beberapa kendala seperti diuraikan diatas maka penulis tertarik melakukan
penelitian mengenai 1 produktivitas perusahaan dengan mengangkat judul; “Pengukuran Produktivitas Pada Bagian Produksidi PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan
Ombilin”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Hasil produksi tidak stabil 2. Mesin yang sering rusak
3. Operator yang kurang maksimal dalam bekerja
4. 3 Bahan baku yang tidak sesuaidengan permintaan
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalahdalam penelitian inipenulis memfokuskan pada penelitian produktivitasproduksi di PT.PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin 1
menggunakan metode Objective Matrix (OMAX ) yang dimulaipada bulan Januarisampai Desember 2020.Produktivitas yang diukur adalahproduktivitas bahan baku, produktivitas jam kerja efektif dan efektifitas produksi.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahansebagai berikut:
1.Berapa besar produktivitas produksi PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin bulan Januari sampai Desember 2020?
2. Apakah penyebab turunnya produktivitas produksi di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin bulan Januari sampai Desember 2020?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan 3 masalah yang dihadapimakatujuan dari penelitian iniuntuk:
1.Mengetahui tingkat produktivitasperusahaanpada bagian produksiPT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin bulan Januari sampai Desember 2020.
2. Mengetahui penyebab 37 turunnya produktivitas perusahaanpadabagian produksi di
PT.PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin bulan Januari sampai Desember 2020.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat -manfaat 3 yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan penulis dalam penelitian sebagai penerapan ilmu dalam bidang produktivitas yang diperoleh penulis selama menjalani perkuliahan.
2. Bagi Instansi
Sebagai bahan tambahan untuk mahasiswa dalam menyelesaikan 1 studi kasus diprodi teknik industri STTIND Padang.
3. Bagi Perusahaan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan sebagaimasukan bagi perusahaandalam menyelesaikan masalah yang terjadi serta bagaimana cara mengukur produktivitas produksi perusahaan.
16 BAB II
TINJAUANPUSTAKA
2.1 Dasar-Dasar Teori 2.1.1 Konsep Produktivitas
Pengertian produktivitas sangat berbeda dengan produksi. Produksimerupakan salah satu komponendari usaha produktivitas, selain kualitas dan hasil keluarannya. Menurut Heizer dan Render (2005) Produksi merupakan sesuatu aktivitas yang berhubungan dengan efisiensi pemakaian sumber energi (masukan dalam menciptakan tingkatan perbandingan antara keluaran serta masukan). Kenaikan produktivitas serta efisiensi menggambarkan
sumber perkembangan utama buat mewujudkan pembangunan yang berkepanjangan.
sedangkan, perkembangan yang besar serta berkepanjangan merupakan faktor yang berarti dalam melindungi kesinambungan kenaikan produktivitas jangka panjang dengan banyaknya ketenagakerjaan serta modal yang sama. Perkembangan output
bertambah apabila mutu dari kedua sumber energi tersebut juga bertambah.
Meski secara teoritis aspek produksi bisa dirinci, pengukuran kontribusinya terhadap output dari sesuatu proses penciptaan kerap dihadapkan pada bermacam kesusahan.
Disamping itu, peran manuaia baik selaku tenaga kerja agresif ataupun selaku manajer, dari sesuatu kegiatan produksi pastinya pula tidak sama dengan mesin ataupun perlengkapan produksi yang lain. Seperti dikenal jika output dari tiap kegiatan ekonomi bergantung pada manusia yang melakukan kegiatan tersebut, hingga sumber energi manusia ialah sumber energi utama dalam penerapan kegiatan industri.
Sejalan dengan kejadian ini, konsep 1 produktivitas diartikan sebagai produktivitas tenaga kerja.Produktivitas karyawan ini dipengaruhi oleh ketersediaan aspek penciptaan
komplementernya semacam perlengkapan serta mesin. Tetapi 26 demikian konsep produktivitasmerupakan sesuatu perbandingan antar keluaran( output) sertamasukan(
input) persatuan waktu.Menurut J.Ravianto (1985) ;Produktivitas dapat dikatakan meningkat apabila:
1. 21 Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) tetap 2. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) naik 3. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) tetap, Output (O) naik
4. 39 Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) naik tetapi jumlah kenaikan Output lebih besardari pada kenaikan Input
5. 19 Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) turun tetapi jumlah penurunan Input lebih kecildari padaturunnya Output
Konsep tersebut tentunya dapat dipakai didalam menghitung produktivitas disemua sektor kegiatan.Menurut Putti (1989) kenaikan produktivitas bisa dicapai dengan memencet sekecil- kecilnya seluruh 3 berbagai biaya tercantum 26 dalam memanfaatkan sumber
energimanusia( do the right thing)serta tingkatkan keluaran sebesar besarnya( do yhr thing right). Dengan kata lain kalau produktivitas ialah pencerminan dari tingkatan efisiensi serta daya guna kerja secara total.
Prinsip dalam manajemen produktivitas adalah efektif dalam mencapai tujuan dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya. Unsur yang terdapat dalam produktivitas :
1. Efisiensi
Produktivitas sebagai rasio keluaran / masukan merupakan ukuran efisiensi pemanfaatan sumber daya (masukan). Efisiensi adalah ukuran antara membandingkan penggunaan input yang direncanakan dan penggunaan input yang direalisasikan.
2. Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran gagasan tentang sejauh mana suatu tujuan dapat dicapai secara kuantitas dan waktu. Semakin besar tampilan target, 15 semakin tinggi tingkat
keefektifannya.
3. Kualitas
Secara umum, kualitas adalah ukuransejauh manapersyaratan, spesifikasi, dan harapan konsumenterpenuhi. Kualitas adalah ukuran produktivitas Meskipunsulit untuk mengukur kualitassecara matematis melalui rasiokeluaran / masukan,jelas bahwa kualitasmasukan dan kualitas proses akan meningkatkan kualitaskeluaran.
2.1.2 Pengertian Produktivitas
Menurut Blocher, Chen, dan Lin (2000), produktivitas adalah hubungan antara berapa banyak keluaran yang dihasilkan dan berapa banyak masukan yang dibutuhkan untuk menghasilkan keluaran tersebut. Menurut Husein Umar (1999), produktivitas mengacu pada membandingkan hasil yang diperoleh 26 (output) dengan total sumber daya yang digunakan (input). Rumusproduktivitas adalah sebagai berikut:
Dalam bukuuakuntansi biaya dan akuntansi.manajemen untukkteknologi majuudan globalisasi, Supriyono (1994) mengemukakan prodiktivitas adalah: Produktivitassberkaitan
dengan memproduksiisecara efisien dannkhususnya ditujukan pada 45 hubungan antara keluaran dan masukan yang digunakan untukmemproduksi keluaran tersebut.
Sedangkan 29 menurut Basu Swasta dan Ibnu Sukotjo(1998)Produktivitas adalah suatu konsep yang menggambarkan hubunganantara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (tenaga kerja, bahan baku, modal, energi, dan lain-lain) yang dipakai untuk menghasilkan 4 barang tersebut. Menurut sinungan(1985)Produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periodetersebut.Dua aspek penting dalam produktivitas yaitu efisiensi dan efektivitas. Efisiensi berkaitan dengan seberapa baik berbagai masukan itu dikombinasikan atau bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan. Ini merupakan suatu kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak dari jumlah masukan yang paling minimum.
Ini berarti bagaimana mencapai suatu tingkat volume tertentu dengan kualitas yang tinggi, dalam jangka waktu yang lebih pendek, dengan pengeluaran yang seminimal mungkin.
Sedangkan efektifitasberkaitan dengan suatu kenyataan apakahhasilyang diharapkan ini atau tingkat keluaran itu dapat dicapai atau tidak(Putti, 1998).
Berdasarkan definisi di atas,dapat disimpulkan bahwa perusahaan atau organisasi harus memperhatikancara mengubah sumber daya (input) menjadi output. Outputdapat berupa produk yangdiproduksi, barang yang dijual atau layanan yang disediakan. Keluaran 16
adalah alat yangpenting, karena tidak ada keluaran atau kumpulan hasil yang berarti produktivitas. Hal ini menunjukkan keefektifan hasil yang diperoleh, sehingga produk 7
dapat diartikan sebagaiefisiensi konversiinput menjadi output,karena faktor input menggambarkanpenggunaan sumber daya yangminimum.
2.1.3 15 Arti Penting Produktivitas
Pentingnya arti produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan telahdiakui secara umum.Tidak ada aktivitas manusia yang dapat memperoleh manfaat dari peningkatan produktivitas, karena manusia mempunyai kemampuan untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa,danpeningkatan produktivitas jugasecara langsung mengarah pada peningkatan produktivitas. produktifitas. Standar hidup dalam kondisi distribusi, dan
pertumbuhan produktivitas yang sama sesuai dengan 6 input tenaga kerja.Produktivitas
27 sangat penting untukmeningkatkan dan memelihara produksi produk atau jasa perusahaan, dan hal ini pada dasarnyatidak terlepas daripeningkatan dan efektivitas tenaga kerja, dan kualitas serta efektifitas tenagakerja sangat pentinguntuk 4
kelangsungan hidup perusahaan.Metrik produktivitasdigunakan untuk mengukur tingkat kinerja yang dicapai olehsuatuperusahaan. Pengukuran produktifitas digunakan untuk mengukur tingkat kinerja yang dicapai oleh perusahaan. Dengan adanya produktivitas maka perusahaan dapat menilai efisiensi dan efektifitas.Produktifitasberkaitan dengan memproduksi keluaran secara efisiensi dan khususnya ditujukan pada hubungan keluaran dengan masukan yang digunakan untukmemproduksi keluaran tersebut. Biasanya
perbedaan atau kombinasi atau bauran input dapat digunakan untukmenghasilkantingkat keluaran tertentu. Efisiensi produksi total adalah titik yang memenuhi dua kondisi yang memuaskan yaitu(Hansen &Mowen, 1997):
1. Untuk setiappbauran input tertentuudapatmenghasilkan keluaran dalam jumlah tertentu,yang berarti kelebihan pemakaian masukan untuk menghasilkan keluaran, meskipun mungkinnhanya satu unit.
2. Dengan menggunakannbauran masukan tertentu yanggmemuaskan sebagaimana kondisiipertama bauran yanggbiayanya palinggrendahyang dipilih. Kondisi
pertamaadisebabkan oleh adanyaahubungan teknis sehingga dinamakannefisiensi teknis.
Kondisi keduaadisebabkan oleh hubungannrelatif harga masukan sehingga disebuttefisiensi harga.
Program peningkatannproduktivitas total. Sebagaiicontoh peningkatan produktivitassdapat dicapai dengan:
a. Menggunakan semua masukan dalam jumlah yangglebih sedikit untuk menghasilkan keluaranndalam 4 jumlah yang sama.
b. Menghasilkankeluarannyang lebih banyakkdengan menggunakan masukan yang sama.
Peningkatan produktivitas menjadiisalah satu kunciibagi perusahaan pada umumnyaa, dan hal lainnnya yang menyebabkannpentingnya 19 produktivitas adalah meningkatnya
standarrkepuasan pada pelanggan yang disertai dengannadanya kompetisi yanggsemakin ketat. Sebagai suatuukesatuan masing-masing bidang dannperusahaan harus mendukung produktivitassperusahaan keseluruhan. 47 Oleh karena ituprogram
peningkatannproduktivitas merupakan usahaaterpadu yang menjadi tujuannsetiap pimpinannperusahaan.
2.1.4 6 Pengukuran Produktivitas
Pengukuran produktivitas adalah alat manajemen yangutama diseluruh tingkatekonomi.
Pengukuran produktivitas berhubungan dengan perubahan produktivitas sehinggausaha dalam peningkatkanproduktivitas dapat dievaluasi.Pengukuranjuga bersifat propektif sebagai masukan dalam pembuatan keputusan.Pengukuran produktivitas merupakan penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas.Pengukuranini bertujuan untuk menilai apakah efisiensi produktif meningkat atau menurun. 11 Oleh karena itu,masing-masing perusahaan untuk mencapaiproduktivitas tingkat cara yang, misalnya dengan memprbaiki alat ( teknologi ) atau peningkatansumber daya manusia.
6 Blocher, et al., (2007) menjelaskan bahwa ukuran produktivitas bisa dilihat dengan dua
cara yaitu produktivitasoperational dan produktivitas financial. Produktivitas operational adalah rasio unit output terhadap unitinput. Baikpembilang maupun penyebutnya merupakanukurannfisik (dalammunit). Produktivitas financialmerupakan rasio output terhadap input, tetapi angka pembilang atau penyebutnyadalammsatuan mataauang (rupiah).
Ukuran produktivitas meliputi semua faktor produksi ataupun penekanan dalam 27 satu faktor produksi yangdipakai perusahaan pada produksi. 5 Ukuran produktivitas yang memusatkan perhatian antara satu atau sebagian faktor input dan output yang dicapai disebut dengan ukuran produktivitas parsial. Berikut ini adalahcontohproduktivitas parsial.
(Blocher, chen, lin(2001) :
1. Hasil bahannbaku langsung ( output perrunit 1 bahan baku )
2. Produktivitas tenagaakerja, seperti output perrjam tenaga kerja maupun output perrpekerja.
3. Produktivitassproses (.aktivitas.), seperti output perrjam mesin maupun output perrkilowatt.
5 Produktivitas input tunggal biasanyaduikurdengan menghitung rasio output terhadap
input. Rumusnya: Rasio Produktivitas =
Karena yang diukur hanya produktivitas satu input maka ukuran tersebut dinamakan ukuran produktivitas parsial. Pembilangnya adalah output yaitu jumlah unit yang
diproduksi seperti jam tenaga kerja langsung, atau sumber daya input yang digunakan. Jika output dan input keduanya diukur dalam kuantitas fisik maka ukuran tersebut dinamakan ukuran produktivitas parsial operasional. Jika output dan input dinyatakan dalam nilai uang maka ukuran ini dinamakan ukuran produktivitas finansial.
Ukuran produktivitassyang memasukkan semuadaya input yangdipakai pada produksi disebutproduktivitas total. Produktivitastotallmemberikan suatu ukurannproduktivitas gabungan seluruh sumber daya input yang diperlukan. 1 Produktivitas total adalah ukuran produktivitasskeuangan. Mulyadi (2003) mengemukakan bahwaapengukuran 36
produktivitas dapat dilakukan dengan cara mengukurperubahannproduktivitas
sehinggaadapat dilakukannpenilaian terhadap usahaadalam memperbaiki produktivitas.
Untuk mengukurrperubahan produktivitas, ukurannproduktivitas berjalan secara 5 aktual dibandingkan denganukurannproduktivitas periodeeawal.Periode awal inidapat dikatakan sebagai periode dasarryang menjadi acuannbagi pengukuran maupun perubahannefisiensi produktif. Periode awal ditentukan secara bebas. Untuk evaluasistrategissperiode dasar dapat dipilih tahun yangglebih awal. Untuk pengendaliannoperasional periode
dasarrcenderung mendekatiperiode berjalan.
Menurut Mulyadi(2003), pengukuran produktivitassuntuk satu masukan padaasuatu saat disebuttdengan pengukurannproduktivitas parsial. Pengukuran duikur dalammbentuk keluaran produktivitassparsial. Pengukuran diukurrdalam bentuk antaraakeluaran dan masukan. Jika keluaran serta masukan yang dipakai dalam formula tersebuttdinyatakan dalam.kuantitas 5 fisik, maka rasio produktivitas yang dihasilkan berupa ukuran
produktivitasoperational. Apabilakeluaran dan masukandalammrupiah, rasio produktivitassyang dihasilkan berupaaukuran produktivitas finansial.
2.1.5Keunggulan dan Kelemahan Produktivitas Parsial
Keunggulan produktivitassparsial operasional(Blocher, et al.,2007) ;
1. 8 Menggunakan unit fisik pada pembilang maupun penyebut sehingga mudah
dipahami oleh personel operasional.
2. Ukuran produktivitas operasional lebih sederhana karena tidak dipengaruhi oleh perubahan harga ataufaktor lain.
3. Ukuran produktivitassparsial operational memungkinkannmanajemen untuk
mengetahuiipengaruh perubahannproduktivitas padasuatu sumber daya input terhadap operasi.
Keunggulanproduktivitassparsialkeuangan (Blocher, et al.,2007) ;
1. Mempertimbangkannpengaruh biaya ataupun kuantitasssumberdaya input terhadap produktivitas.
2.Produktivitassparsial keuangandigunakan dalam operasiyanggmenggunakan lebih dari satuufaktor produksi.
Menurut supriyono (1994) ukuran-ukurannparsial sebagai ukuran produktivitassmempunyai beberapa keunggulannsebagai berikut:
1. Memungkinkannpara manajer untukkmemusatkan pada penggunaan input tertentu.
2. Ukurannparsial 8 operasional lebih mudah digunakandalam menilai kinerja produktivitasskaryawan operational.
3. Untukkkepentingan pengendaliannoperasional, seringkali standarkerja yang digunakannbersifat jangkaapendek.
4. Dengannmenggunakan standar partial, trend produktivitassdalam satu tahun ini sendiriidapat ditelusuri.
Keterbatasan analisissproduktivitas parsial 6 (Blocher, et al., 2007);
1. Ukuran tersebut hanyaamengukur 8 hubungan antara sumber daya input dan output, ukuran tersebut mengabaikanpengaruhhperubahan faktor produksi lainnyaaterhadap produktivitas.
2. Produktivitas parsialdapat mengabaikan pengaruhhperubahan faktorrproduksipada produktivitas.
3. Produktivitas parsialdapat mengabaikan pengaruh perubahannkarakteristik operasi perusahaannterhadap produktivitas sumber daya input.
4. Tidak adaastandar efisiansi yanggdigunakan dalam ukurannproduktivitas parsial.
Supriyono (1994) menjelaskan bahwaameskipun ukuran parsiallsebagai ukuran
produktivitassmempunyai beberapaakeunggulan, namun ukurannini sekaligus mempunyai beberapaakelemahan 3 sebagai berikut:
1. 8 Ukuran parsial yang digunakan secara terpisahdenganukuran lainnya dapat
menyesatkan.
2. Penurunan produktivitasmerupakanjenis masukan mungkin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas masukan lainnya.
3. Perubahan tingkattproduktivitas inidiharapkan oleh manajemen jika secara
keseluruhannbiaya menurun, tetapiyang bersifat menyeluruh ini tidakmenggambarkan padapengukuran produktivitas parsial.
2.1.6 Faktor-faktor yanggMempengaruhi Produktivitas
Banyak faktorrlingkungan kerja yang sangat mempengaruhi produktivitas baik secara langsung maupun tidak secara langsung. Heidjrachman (1987) menjelaskan bahwa faktor utama (langsung) yang memberikannpengaruh pada produktivitas adalah
pengembangannteknologi, bahannbaku, serta prestasi kerja pada pekerjaannsendiri.
Sedangkan faktor yang berpengaruh secara tidak langsung (faktor lingkungan) meliputi : 1. Faktor kemampuannkerja, yang dipengaruhi oleh keterampilan dan
pengetahuannpekerja.
2. Faktorrmotivasi, juga memberi pengaruh langsung pada prestasi kerja karyawan.
3. Kondisi sosiallpekerja, mendapatkan pengaruhhdari keadaan organisasi baik
yanggformal maupunninformal.
4. Organisasiiformal yang mempengaruhiikondisi sosiallpekerja, dapar berasal dariikondisi strukturrorganisasinya, iklim.kepemimpinan, efisiensi organisasi, kebijakannpersonalia, tingkat upah, evaluasiijabatan, penialaiannprestasi, latihan dan sistemmkomunikasi dalammorganisasi.
5. Organisasi informal, peranannya akan dipengaruhi oleh tujuan, keterkaitan anggotanya, dan ukuran organisasi informasi tersebut.
6. Kebutuhan individuupekerja, sangat dipengaruhi pada keadaan ekonomi umumnya, situasi individuupekerja, aktivitassdiluar pekerjaan, persepsinya terhadappsituasi, tingkat aspirasi, latarmbelakang budayanya serta pengalamannya.
7. Kondisi fisikkpekerja yang berpengaruh dalam memotivasi kerjanya, banyak ditentukan olehhtata letak, sistemmpeneranganya, temperature udara, sistem ventilasi,
waktuuistirahat, sistemmkeamanan serta musik pengatar kerjaayang mungkin ada di tempat kerja.
2.1.7 Pengertian 30 Objective Matrix (OMAX)
Model ini diciptakan oleh Prof.james L.Ringgs, (ahli produktivitas dari Departement of Industrial Engineering at Oregon State University). Omax diperkenalkan pada tahun 80-an di Amerika Serikat). Model ini digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh maupun yang kurang berpengaruh terhadapppeningkatan produktivitas.
23 Objective Matrix (OMAX)adalah suatu sistem pengurangan produktivitas parsialmyang dikembangkannuntuk memantau produktivitas disetiap bagian perusahaanndengan kriteria produktivitassyang sesuai dengan keberadaannbagian tersebut (objective). Model
pengukuran OMAX mempunyai ciri unik, yaitu kriteriaaperformansi kelompokkkerja digabungkan ke dalammsuatu matriks. Setiappkriteria performansi memilikinsasaran berupa.jalur khusus menu,perbaikan serta memilikiabobot sesuai denganntingkat kepentingan terhadapptujuan produktivitas. Hasillakhir dari pengukurannini adalah nilai tunggal untuk kelompokkkerja.
23 Dalam OMAX diharapkan aktivitas seluruh personil perusahaan turut menilai,
memperbaiki, dan mempertahankanperformansi unitnya,karena sistem ini merupakan sistem pengukuran yang diserahkan langsung kebagian-bagian atau unit.
Kegunaan dari metoda OMAX 27 yaitu : 1. Sebagaisarana pengukuran produktivitas
2. Sebagai alat bantu pemecahan masalah produktivitas 3. Alat pemantau pertumbuhan produktivitas
Aspek penting dalam metoda OMAXyaitu : 1. 30 Awareness
Kesadaran untuk menyadari pentingnya produktivitas dan kemungkinan peningkatan produktivitas.
2. Improvement
Peningkatan atauKnow how to do it, mampu dan mau menjalankan perbaikan.
3. Maintenance
Pemeliharaan yaitu mempertahankan kemajuan dan memelihara semangat maju.
2.1.8 Susunan Model OMAX
OMAX memiliki struktur dasar yang unik, susunan pada model OMAX adalah :
A
Kriteria Produktivitas
Performansi
B
10
9
8
7
6
5
SCORES
4
3
2
1
0
C
Skor
Bobot
Nilai
Indikator Performance Current
Index
Previous
Gambar 2.1 Struktur Dasar OMAX Sumber : Cristoper (2003)
Keterangan :
1. Bagian 31 A adalah Blok Pendefinisian yang terdiri atas kriteria produktivitas dan tingkat pencapaian kinerja (performance) sekarang.
2. BagianB adalah Blok Kuantifikasi yang berisi sel-sel matrix.
3. Bagian C terdiri atas baris skor, bobot, nilai dan indikator peformansi
Penjelasan 9 :
1. Kriteria Produktivitas
Kriteria yang menjadi ukuran produktivitas ppada bagiuanatau departemen yang akan diukurproduktivitasnya.
2. Performansi
10 Nilai tiap produktivitas berdasarkan pengukuran terakhir.
3. Level
Angka-angka yang menunjukantingkat performansi dari pengukuran tiap kriteria produktivitas.
4. Target
Estimasi hasil yangrealistisyang dapat dicapai dalam waktu dekat.
5. Performansi Standar
Hasil operasi menyatakan kecakapan performansi pada saat tingkat skala dibuat, pembacaan rasio sekarang ialah pada saat pengukuran dimulai.
6. Skor
Nilai level dimana nilai pengukuran produktivitas berada.
7. Bobot
Derajat kepentingan dinyatakan dalam satuan persen (%) yangmenunjukan pengaruh relativekriteria tersebut terhadap produktivitas unit kerja yang diukur.
8. Nilai
Nilai daripada pencapaian yang berhasil diperoleh untuk tiap kriteria pada periode tertentu didapat dengan mengalikan skor pada kriteriatersebut.
9. Indikator Performansi
Jumlah dari tiap nilai indeks produktivitas, maka dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan terhadap performansi sekarang.
2.2 22 Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan adalah suatu penelitian yang sudah pernah dibuat dan dianggap cukup relevan mempunyai keterkaitan dengan judul dan topik yang akan diteliti yang berguna untuk terjadinya pengulangan penelitian dengan 1 pokok permasalahan yang sama. Adapun penelitian terdahulu yang relevandengan penelitian yang dilakukanoleh penelitiadalah sebagai berikut :
Tabel2.1 Penelitian yang Relevan Nama Peneliti
Judul Penelitian
Latar belakang + Metoda
Hasil Penelitian
Penulis pertama (Hana Catur Wahyuni, Setiawan) Jurnal Prizima, Vol 1, No 1, jUNI 2017 page 17-21
Implementasi 3 metode Objective Matrix (OMAX)untukpengukuran produktivitas pada PT. ABC
32 Adanya peningkatan produktivitas setiap periode, menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dalam posisi yang baik, bahkan merupakan salah satu indikator perusahaan sehat dan berkembang.Pengukuran produktifitas dengan menggunakan metoda OMAX Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai produktifitas total di area injection mesin adalah 355
Penulis kedua (Mohammad Bahrudin, Hana Catur Wahyuni) Jurnal Prizima, Vol 1, 23 No 2, Desember2017 page 116-122
Pengukuran produktivitas kerja karyawan 3 pada bagian produksi dengan menggunakan metodeObjektive Matrix (OMAX)dan Root Causeanalyze (RCA)
Latar belakangdari penelitian ini adalah mengetahuiindeks produktivitas serta mengetahui penyebab 18 menurunnya tingkat produktivitas perusahaan menggunakan metode OMAX dan RCA
Hasil dari penelitian pada metode OMAX adalah tingkat poduktivitas yang rendah terdapat pada rasio 6 dan 7 yaitu rasio produk baik yang dihasilkan dan rasio total pekerjayang 16
masing – masingmempunyai nilai 30.
Penulis Ketiga (agensy Nurmaidha, Susinggih Wijana, dan Panji Deoranto) Jurnal agoindustrial Technology Journal, Vol 1, No 1, 2017 page 42-54
Analisis 3 produktivitas pada bagian produksigondorukem dan terpentinmenggunakan metode Objective Matrix(OMAX)
Latar belakangdari penelitian ini adalah mengetahui tingkat produktivitasparsial dan total pada bagian produksi diPGT Sukun Ponorogo pada periode Januari-Desember 2012, serta memberikan usulan perbaikan produktivitas.
Produktivitas parsial tertinggi PGT terdapat pada 25 kriteria jam kerjatangki melter pada
bulan November dan tangki pemasakpada bulan Meidengan skor 10, produk terpentin terdapat padakriteria jam kerjatangki melter dan tangki settler pada bulan November, masing-masing dengan nilai skor 10.
Penulis Keempat (Sugeng Rahmatullah, puturi Bhuana Katili, Nuraida Wahyuni) Jurnal Teknik Industri, Vol 5, No 1, Maret 2017 page 99-104
Analisa produktivitas pada divisi produksi PT. XYZ 1 menggunakan metode Objective Matrix (OMAX)
Latar belakangpenelitian ini adalah mengukur tingkat produktivitasdari DivisiProduksi, dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX)dengan penentuanbobot masing-masing rasiomenggunaan metode AHP
Nilai indeks performansi tertinggi pada bulan oktober sebesar 1,859. Dan terjadi penurunan nilai terendahnya 3 pada bulan desembersebesar -0,286.
Penulis Kelima (M. M. Manullang) Jurnal Optimasi Teknik Industri, Vol 02, No 01, 2020 page 1-6
Analisa pengukuran 7 produktivitas dengan menggunakan metodeMundel dan APCdi PT X
Latar belakangpenelitian ini dilakukan untuk mengetahuibagaimana produktivitas perusahaan, apakah 9 sumber daya yang digunakansudah optimal. Penelitian ini menggunakanmetode pengukuran produktivitas model marvin e mundeldan model american productivity center(APC).
Menggunakan model APCterjadi penurunanindeks produktivitas padainput energi, tenaga kerja dan modal.Sementara dengan menggunakan model mundel terjadi penurunanindeks produktivitas padainput metal sheet.
2.3 35 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yanglainnyadari masalah yang ingin diteliti. 40 Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatuobjekyang
akan dibahas.
Kerangka konseptual 1 pada penelitian iniseperti terlihat pada Gambar 2.2dibawah ini:
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian
Jenis penelitianyang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan sesuatu yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalu dan dilengkapi dengan deskripitf data yang diolah secara kuantitatif melalui pendekatan matematik/
statistik.
3.2 Lokasi Penelitian 34 dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulanMaret 2021 di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin yang terletak di Desa Sijantang, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat.
3.3 42 Variabel Penelitian
Variabelpenelitianadalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian.
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti maka variabel penelitian adalah variabel-variabel
3 pengukuran produktivitas dengan menggunakan metode OMAX. 46 Variabel yang
digunakanpadapenelitian ini adalah variabeldependen (terikat) yaitu variable yang nialinya ditentukan oleh variable lain. Objek 1 dalam penelitian ini adalahoperator PLTU Ombilin, bahan baku, hasil produksi, jam operator yang bekerjadan jam Kerjamesin.
3.4 Data dan Sumber Data 3.4.1Data
Dalam penelitian ini data yang digunakanterdiri dari data primer dan data sekunder.
34 1. Data primermerupakandata penelitian yangdiperoleh secara langsung dari sumber aslinya berupa wawancara dengan karyawan/operator di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin.
2. Data sekundermerupakandata yang diperoleh daridata yang sudahada di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin, studi kepustakaan dan beberapa literatur yang mendukung penelitian ini. Adapun data sekunder yang digunakan pada penelitian ini 3 :
a. Dataproduksi
b. Data pemakaianbahan baku (batubara) c. Data jam operator yang bekerja
d. 1 Data jam kerjamesin
3.4.2 Sumber Data
Data yang penulis perolehdari hasil penelitianpenulis lakukan di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin bagian produksi.
3.5 TeknikPengolahan Data danAnalisa
Untuk melakukan pengukuranperoduktivitas di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilindengan menggunakan metode OMAXdilakukan setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan pengolahan data agar dapat digunakan dalam penelitian.
1. Mengukur produktivitas produksi PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin bulan Januari sampai Desember 2020. Tahap-tahap pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini :
a. Penentuan kriteria : kriteria produktivitas dinyatakan dalam perbandingan (rasio) yang akan di ukur.
b. Penentuan performance : membagi rasio input dengan output masing – masing kriteria c. 17 Penentuan nilai rata-rata (level 3)
d. 41 Penentuan nilai produktivitasterendah (level 0) e. Penentuan nilai produktivitastertinggi (level 10)
f.Penentuan nilai produktivitas realistis (level1-2 dan level 4-9) g. Penentuan bobot, skor dan nilai
h. Pengukuran indeks produktivitas i. Indikator performansi
j. 1 Indeks produktivitas terhadap performansi standar
k. Indeks performasi terhadap performasi sebelumnya l. Pencapaian skor setiap kriteria
2. Menentukan penyebab turunnya produktivitas produksi dengannmenggunakan 3
diagram sebab akibat(Fhisbone Diagram). Langkah-langkah pembuatan diagram sebab akibat(Fhisbone Diagram)adalah sebagai berikut :
a.Menentukan pokok masalah atau akibat yang akan dianalisis
b. Membuat garis.horizontal (tengah) dengan tanda.panah pada ujung sebelah kanannya.
Dan membuat satu kotak didepannya yang berisi masalah yang diteliti (kotak masalah) c. Menentukan faktor penyebabbpotensial dari suatu permasalahan yang terdiri dari 5M+1E, yaitu machine, method, man atau manusia, material atau bahan baku, measurement atau pengukuran dan environment atau lingkungan.
d. Menuliskan penyebab yang lebihhdetail/levelnya. Jika terjadi penyebab detailddari 49
yang lain, makabuatlahggaris untuk menghubungkan.penyebab itu.
e. Lingkari bagiannyang perlu diselidiki. Kemudian tiap bagiannyang dilingkari
harusssegera membuat rencanaadan 9 tindakan perbaikan dalammengatasi permasalahanntersebut.
3.6 Kerangka Metodologi
Adapun 11 tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.1 Kerangka Metodologi
BAB IV
PENGUMPULANDAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data
Berdasarkan pengumpulandata yang dilakukanpada PLTU Ombilin diperoleh 1 data meliputi datahasil produksi, pemakain bahan baku, jam kerja operator dan data kerusakan pada mesin.
4.1.1 Data Hasil Produksi
Berdasarkan 36 penelitian yang dilakukandidapat data hasil produksi PLTU Ombilin periode Januari sampai Desember 2020dapat dilihat daritabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1 Hasil Produksi PLTU Ombilin Tahun 2020 Bulan
Pemakaian Sendiri (Kwh) Hasil Produksi (Kwh) JANUARI
5.481.461 55.610.000 FEBRUARI 4.672.879 51.440.000 MARET 3.224.924 37.930.000 APRIL 4.098.519 45.090.000 MEI
5.275.209 57.040.000
JUNI 5.059.306 52.390.000 JULI 5.253.155 53.810.000 AGUSTUS 4.510.455 50.220.000 SEPTEMBER 4.686.834 50.430.000 OKTOBER 4.754.028 50.470.000 NOVEMBER 4.701.480 50.150.000 DESEMBER 3.554.097 37.120.000 Jumlah 55.272.347 591.700.000 Rata-rata 5.527.235 59.170.000
Pada tabel 4.1 diatas dapat diketahui hasil produksi tertinggi 25 pada bulan meidengan tottal hasil produksi 57.040.000 Kwh, sedangkan hasil produksi terendah pada bulan 37.120.000 Kwh.
4.1.2 Data Pemakaian Bahan Baku
Berikut data pemakaian 1 bahan baku untukmemproduksi kwh pada periode Januari sampai desemberdapat dilihat pada tabel4.2.
11 Tabel 4.2 DataPemakaian Batu Bara Bulan
Batu Bara (kg) Batu Bara (Ton) Januari
2.900.000 2.900 Februari 17.064.000 17.064 Maret 28.196.000 28.196 April 30.300.000 30.300 Mei
34.920.000 34.920 Juni
22.371.000 22.371 Juli
31.302.000 31.302 Agustus 30.744.000 30.744 September 29.834.000 29.834 Oktober 33.587.000 33.587 November 29.958.000 29.958 Desember 25.174.000 25.174 Jumlah 316.350.000 316.350 Rata-rata 26.362.500 26.362,5
Pada tabel 4.2 dapat diketahui 25 pemakaian bahan bakutertinggi pada periode Mei dan
pemakain terendah pada periode Januari.
4.1.3 1 Data Jam KerjaOperator
Berikut inidata jam kerjaoperator yang bekerja selama Periode Januari sampai Desember 2020dapat dilihat pada tabel4.3 :
Tabel 4.3Data Jam KerjaOperator NO
Bulan
Jam KerjaTersedia (Jam) 1
JANUARI 744 2
FEBRUARI 696 3 MARET 744 4 APRIL 720 5 MEI 744 6 JUNI 720 7
JULI 744 8
AGUSTUS 744 9
SEPTEMBER 720
10
OKTOBER 744 11
NOVEMBER 720
12
DESEMBER 744
Pada tabel 4.3 dapat diketahui 44 total jam kerjaoperator yang tersedia pada periode Januari sampai Desember 2020.Total jam kerjaoperator tersedia tertinggi pada periode Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober dan Desember, sedangkantotal jam kerjaoperator yang tersedia terendah pada periode Februari.
4.1.4 Data 7 Kerusakan Pada Mesin
Berikut ini datakerusakan pada mesinselama periode Januari sampai Desember 2020 dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4 DataKerusakan Pada Mesin Bulan
Total Jam Kerusakan Mesin (Jam) Januari
43 Februari 33 Maret 106 April 34 Mei 22 Juni 28 Juli 52 Agustus 76
September 48
Oktober 43
November 61
Desember 117
Pada tabel 4.4 dapat diketahuikerusakan pada mesin yang sering terjadi padaperiode Desember dan yang paling jarang terjadi kerusakan pada periode Mei.
4.2 Pengolahan Data
Berikut ini 3 pengolahan data dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX)
4.2.1 Menentukan Produktivitas Produksi PLTU Ombilin a. Penetuan Kriteria
Kriteria produktivitas dinyatakan dalam perbandingan (rasio) 9 yang akan diukurdalam pengolahan data ini ada 4 kriteria yaitu:
1) Kriteria 1 yaituproduktivitas bahan baku(rasio 1) 2) Kriteria 2 yaitu efektivitas produksi (rasio 2)
50 3) Kriteria 3yaitu produktivitas jam kerja efektif (rasio 3) 4) Kriteria 4yaitu produktivitas kerja mesin (rasio 4)
b. Penetuan Performance
Cara menentukan nilai performance keempat kriteria diatas dapat diperoleh dengan cara membagi rasio input masing-masing periode dimulai dari periode Januari sampai
desember 2020 dengan output masing-masing kriteria. Berikut ini pengukuran masing- masing kriteria tersebut :
1) Kriteria 1 yaitu produktivitas bahan baku (Rasio 1)
1 Contoh perhitungan rasio1 pada periode Janurari
Tabel 4.5Hasil Perhitungan Rasio1 Bulan
Batu Bara (kg) Hasil Produksi (Kwh) Rasio 1 (%)
Januari 2.900.000 55.610.000 1.918 Februari 17.064.000 51.440.000 301
Maret 28.196.000 37.930.000 135
April 30.300.000 45.090.000 149
Mei
34.920.000 57.040.000
163 Juni
22.371.000 52.390.000 234
Juli
31.302.000 53.810.000 172
Agustus 30.744.000 50.220.000 163
September 29.834.000 50.430.000 169
Oktober 33.587.000 50.470.000 150
November 29.958.000 50.150.000 167
Desember 25.174.000 37.120.000
147
Rata-rata (Level 3) 322
Nilai Minimal (Level 0) 135
Nilai Maksimal (Level 10) 1.918
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Tabel 4.5 Menunjukkan produktivitas bahan baku tertinggi pada periode Januari yaitu 1.918 % sedangkan nilai terendah pada periode Maret yaitu 135% dan nilai rata-rata rasio 1 adalah 322%.
2) Kriteria 2 yaitu efektivitas produksi (Rasio 2)
1 Contoh perhitungan rasio2 pada periode Januari
Tabel 4.6Hasil Perhitungan Rasio2 Bulan
Jam KerjaTersedia (Jam) Hasil Produksi (Kwh) Rasio 2 (kwh/jam) Januari
744
55.610.000
74.745 Februari 696
51.440.000 73.908 Maret 744
37.930.000 50.981 April 720
45.090.000 62.625 Mei 744
57.040.000 76.667 Juni 720
52.390.000 72.764 Juli 744
53.810.000 72.325 Agustus 744
50.220.000
67.500 September 720
50.430.000 70.042 Oktober 744
50.470.000 67.836 November 720
50.150.000 69.653 Desember 744
37.120.000 49.892
Rata-rata (Level 3) 67.411
Nilai Minimal (Level 0) 49.892
Nilai Maksimal (Level 10) 76.667
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Tabel 4.6 Menunjukkan efektivitas produksi tertinggi pada bulan Mei yaitu 76.667 Kwh/Jam sedangkan nilai terendah 3 pada bulan Desemberyaitu 49.892 Kwh/Jam dan nilai rata-rata rasio 2 adalah 67.411 Kwh/Jam.
3) Kriteria 3 yaitu produktivitas jam kerja efektif (Rasio 3)
1 Contoh perhitungan rasio3 pada periode Januari
Tabel 4.7Hasil Perhitungan Rasio3 Bulan
Jam KerjaTersedia (Jam)
Total Jam Operator Yang Bekerja (Jam) Rasio 3 (Jam)
Januari 744 192 3,88 Februari 696 176 3,95 Maret 744 168 4,43 April
720 184 3,91 Mei 744 184 4,04 Juni 720 184 3,91 Juli 744 192 3,88 Agustus 744 184 4,04 September 720
176 4,09 Oktober 744 184 4,04 November
720 168 4,29 Desember 744 192 3,88
Rata-rata (Level 3) 4,03
Nilai Minimal (Level 0) 3,88
Nilai Maksimal (Level 10) 4,43
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Tabel 4.7 Menunjukkan produktivitas 6 jam kerja efektiftertinggi pada periode Mei yaitu 4,43 Jam sedangkan nilai terendah pada periode Desember yaitu 6 Jam 11 dan nilai rata- ratarasio 3 adalah 17 Jam.
4) Kriteria 4 yaitu produktivitas kerja mesin (Rasio 4)
1 Contoh perhitungan rasio4 pada periode Januari
Tabel 4.8Hasil Perhitungan Rasio4 Bulan
TotalJam mesin Normal(Jam) TotalJam Kerusakan Mesin (Jam) Rasio 4 (Jam)
Januari 744 43 17 Februari 696 33 21 Maret 744 106 7 April 720 34 21 Mei 744 22 34 Juni 720 28
26 Juli 744 52 14 Agustus 744 76 10
September 720
48 15 Oktober 744 43 17
November 720
61 12
Desember 744 117 6
Rata-rata (Level 3) 17
Nilai Minimal (Level 0)
6
Nilai Maksimal (Level 10) 34
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Tabel 4.8 Menunjukkan nilai tertinggi Rasio 4 (produktivitas kerja mesin) pada periode Mei yaitu 34 Jam sedangkan nilai terendah pada periode Desember yaitu 6 Jam 11 dan nilai rata-ratarasio 3 adalah 17 Jam.
Dari perhitungan masing-masing rasio diatas diperoleh nilai performace tiap kriteria 1
dapat dilihat pada tabel4.9dibawah ini:
Tabel4.9 Nilai Performance Tiap Kriteria No
Bulan
Produktivitas Bahan Baku Efektivitas Produksi
Produktivitas Jam Kerja Efektif Produktivitas Kerja Mesin 1
Januari 1.918 74.745 3,88 17 2
Februari 301 73.908 3,95 21
3 Maret 135 50.981 4,43 7 4 April 149 62.625 3,91 21 5 Mei 163 76.667 4,04 34 6 Juni 234 72.764 3,91 26 7 Juli 172 72.325
3,88 14 8
Agustus 163 67.500 4,04 10 9
September 169
70.042 4,09 15 10 Oktober 150 67.836 4,04 17 11
November 167
69.653 4,29 12 12
Desember
147 49.892 3,88 6
Rata-rata (Level 3) 322
67.411 4,03 17
Nilai Minimal (Level 0) 135
49.892 3,88 6
Nilai Maksimal (Level 10) 1.918
76.667 4,43 34
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Tabel 4.9 menunjukkan nilai performance dari setiap kriteria dari bulan Januari sampai dengan Desember 2020, nilai maksimum (level 10), nilai minimum (level 0) dan nilai rata- rata (level 3) dari setiap kriteria.
4.2.2 1 Penentuan Nilai Rata-rata(level 3)
Nilai arat-rata (level 3) didapatkandari rata-rata nilaiperformance setiap kriteria selama pengukuran yaitu bulan Januarisampai dengan Desember2020. Nilai level 3 yang diperolehuntuk setiap kriteriaproduktivitasdapat dilihat pada tabel4.10 dibawahini :
Tabel4.10 Nilai Rata-rata (level 3) Tiap Kriteria Kriteria
Level 3
Produktivitas Bahan Baku 322
Efektivitas Produksi 67.411
Produktivitas Jam Kerja Efektif 4,03
Produktivitas Kerja Mesin 17
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
4.2.3 Penentuan Nilai Produktivitas Tertinggi (Level 10)
Untuk level 10 didapat dari nilai tertinggi pada rasio tiap kriteria. Level 10 ini merupakan target 1 yang diinginkan perusahaan.Untuk level 10 6 dapat dilihat pada tabel4.11 dibawah ini :
Tabel 4.11 Nilai Level 10 Tiap Kriteria Kriteria
Level 10
Produktivitas Bahan Baku 1.918
Efektivitas Produksi 76.667
ProduktivitasJam Kerja Efektif 4,43
Produktivitas Kerja Mesin 34
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
4.2.4 Penentuan 2 Nilai Produktivitas Terendah(Level 0)
Untuk level0 didapat darinilai Terendah padarasio tiap kriteria.Level 0 ini merupakan nilai terburuk selama periode pengukuran. Untuk level 10 6 dapat dilihat pada tabel4.12 dibawah ini :
Tabel 4.12 Nilai Level 0 Tiap Kriteria Kriteria
Level 0
Produktivitas Bahan Baku 135
Efektivitas Produksi 49.892
ProduktivitasJam Kerja Efektif 3,88
Produktivitas Kerja Mesin 6
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
4.2.5 Penentuan 2 Nilai Produktivitas Realistis
Nilai produktivitas realistis merupakannilaiyang mungkin dicapai setiap kriteriasebelum sasaran akhir.Berikut perhitungan skala 1-2 dan 4-9 :
Contoh perhitungan skala untuk level 1-2 pada rasio 1
Contoh perhitungan skala untuk level 4 – 9 pada rasio 1
Tabel 4.13 Nilai Level 1-2 dan 4-9 Untuk Tiap Kriteria Skala
Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Level 1-2 62,33 5839,67 0,05 3,67 Level 4-9 228,00 1322,29 0,06 2,43
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Tabel 4.13 berisikan nilai hasil perhitungan skala level 1-2 dan level 4-9 dimana nilai tersebut akan menjadi skala nilai untuk pengisian sel-sel matriks.
4.2.6 Penentuan Bobot, Skor dan Nilai
Penentuan nilai bobot berdasarkan pada penentuannnilai prioritasskriteria yaitu
membandingkan mana lebih penting antara kriteria yang satuudengan yang lain. Untuk lebihhmempermudah penentuannprioritas maka perluudibuat tabel konversiidari pernyataan prioritas kedalam angka-angka.
Tabel 4.14 2 Skala Prioritas Kriteria
Tingkat Prioritas 1
KRITERIA 1 sama pentingdibandingkandengan KRITERIA 2 3
KRITERIA 1 sedikit lebih pentingdibandingkandengan KRITERIA 2 5
KRITERIA 1 lebih pentingdibandingkandengan KRITERIA 2 7
KRITERIA1 sangat pentingdibandingkandengan KRITERIA 2 9
KRITERIA 1 jauh sangat pentingdibandingkandengan KRITERIA 2 2,4,6,8
*)Nilai tengah-tengah (Sumber: Satria, 2014)
Selanjutnya adalah membuat tabel perbandingan prioritas setiapkriteria dengan
membandingkanmasing-masing kriteria yangditunjukkan pada tabel4.15 dibawah ini :
Tabel 4.15 Perbandingan Prioritas SetiapKriteria
Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria 1 1 1/3 1/5 5 Kriteria 2 1/3 1 1/3 1/3 Kriteria 3 1/5 1/3 1 3 Kriteria 4 5 1/3 3
12 1
Kemudian menentukan bobot padasetiap kriteria ,nilai bobot ini berkisar antara 0 – 1 total bobot untuk setiap kolom adalah 1. Cara menghitung bobot adalah angka setiap kotak
dibagi dengan penjumlahan semua angka dalam kolom yang sama. 2 Contoh perhitungan bobot:
(kriteria 1, kriteria 1) =1/(1 + 0,333 + 0,200 + 5 ) = 0,153
(kriteria 2, kriteria 1) =0,333/(0,333 + 1 + 0,333 + 0,333 ) = 0,167 Tabel 4.16 Perbandingan Prioritas SetiapKriteria
Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria4 Kriteria 1 0,153 0,167 0,044 0,536 Kriteria 2 0,051 0,500 0,074 0,036 Kriteria 3 0,031 0,167 0,221 0,321 Kriteria 4 0,765 0,167
0,662 0,107
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Selanjutnya mencari nilai bobot untuk masing – masing kriteria dengan menjumlahkan 12
setiap nilai bobot prioritas pada setiap baris tabel dibagi dengan jumlah kriteria sehingga diperoleh bobot masing– masing kriteria.
2 Kriteria 1 =(0,153+ 0,167+ 0,044+ 0,536)/4 = 0,225
Kriteria 2 =(0,051+ 0,500+ 0,074+ 0,036)/4 = 0,165 Kriteria 3 =(0,031+ 0,167+ 0,221+ 0,321)/4 = 0,185 Kriteria 4 =(0,765+ 0,167+ 0,662+ 0,107)/4 = 0,425
Jumlah total bobot semua kriteria = 1 12 (100%) sesuai kaidah dimana jumlah total harus bernilai 100.
Tabel 4.17 Bobot Untuk Setiap Kriteria No
Kriteria Produktivitas Bobot
%
2 1
Bahan baku% 0,225
23 2
Efektivitas Produksi 0,165
17
3
Jam kerjaefektif 0,185
19 4
Jam kerja mesin 0,425
43
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Untuk menentukan skor dan nilai dibutuhkan matrik struktur OMAX, berikut adalah cara penentuan skor dan nilai.
a. Skor diperoleh dari melihat kinerja darirasio tiap kriteria yangmendekati angkapada level 0– level 10.
b. Nilai merupakan hasil perkalian 1 bobot dan skorsehingga didapat hasil nilai (value).
Contoh perhitungan bulan april Rasio 1 = 56 x 8 = 448
Rasio 2 = 22 x 0 = 0 Rasio 3 = 16 x 10 = 160 Rasio 4 = 7 x 0 = 0
4.2.7 Pengukuran Indeks, Current dan Previous a. Indeks
Indeks produktivitas 2 dilakukan untuk mengetahui kenaikan atau penurunanselama periode tersebut. Perhitungan yang mengacu pada standar dengan menggunkan rumus :
Menghitung indeks yaitu indikasi perubahan produktivitas periode Januari :
= 0,65
b. Current
Current artinya tingkat produktivitas. Menghitung current dengan cara menjumlahkan semua nilai produktivitas.
Contoh perhitungan periode Januari 230 + 136 + 0 + 129 = 495
c. Previous
Menghitung 17 previous yaitu hasil pengukuran produktivitas sebelumnya.
Contoh perhitungan bulan Februari :
= -7,47 %
4.2.8 Indikator Performansi
Setelah dilakukan perhitungan current, indeks produktivitas, dan previous maka
performansi dari keseluruhan kriteria setiap periode 1 dapat dilihat pada tabelmatriks berikut ( periode Januari – Desember) :
Tabel 4.18 MatrikIndikator Performansi PeriodeJanuari Rasio 1
Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 1.918 74.745 3,88 17
Performansi
1.918 76.667 4,43 34 10
1690 75.345 4,39 32 9 1462 74.022 4,33 29,15 8 1234 72.700 4,27 26,72 7 1006 71.378 4,21 24,29 6 778 70.056 4,15 21,86 5 550 68.733 4,09
19,43 4 322 67.411 4,03 17 3 260 61.571 3,98 13,33 2 197 55.732 3,93 9,66 1 135 49.892 3,88 6 0
10
8 0 3 Skor 23 17 19 43 Bobot 230 136 0 129 Nilai
Indikator Performance Current
495 Index 0,65 Previous 0
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Pada tabel 4.18 matriks 9 performansi pada periodeJanuari, rasio 1 menunjukkan performansi tertinggi dengan skor 10 dan terendah pada rasio 3 dengan nilai 0. Dari hasil pengukuran diperoleh tingkat produktivitas periode Januari yaitu 495 1 dan indeks produktivitassbesar 0,65 %.
Tabel 4.19 MatrikIndikator Performansi PeriodeFebruari Rasio 1
Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 301 73.908 3,95 21
Performansi
1.918 76.667 4,43 34 10 1690 75.345 4,39 32 9 1462
74.022 4,33 29,15 8 1234 72.700 4,27 26,72 7 1006 71.378 4,21 24,29 6 778 70.056 4,15 21,86 5 550 68.733 4,09 19,43 4 322 67.411 4,03 17
3 260 61.571 3,98 13,33 2 197 55.732 3,93 9,66 1 135 49.892 3,88 6 0
9 3 8 2 5 Skor 23 17
19 43 Bobot 69 136 38 215 Nilai
Indikator Performance Current
458 Index 0,53 Previous -7,47
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Pada tabel 4.19 matriks performansi pada periode Februari, rasio 2 menunjukkan
performansi tertinggi 25 dengan skor 8dan terendah pada rasio 3 dengan nilai 2. Dari hasil pengukuran diperoleh tingkat produktivitas periode Februari yaitu 458, 3 indeks
produktivitas sebesar0,65% dan previous -7,47%.
Tabel 4.20 Matrik 1 Indikator Performansi PeriodeMaret
Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 135 50.981 4,43 7
Performansi
1.918 76667 4,43 34 10 1690 75.345 4,39 32 9 1462 74.022 4,33
29,15 8 1234 72.700 4,27 26,72 7 1006 71.378 4,21 24,29 6 778 70.056 4,15 21,86 5 550 68.733 4,09 19,43 4 322 67.411 4,03 17 3 260
61.571 3,98 13,33 2 197 55.732 3,93 9,66 1 135 49.892 3,88 6 0
0 0 10 0 Skor 23 17 19 43
Bobot 0 0 190 0 Nilai
Indikator Performance Current
190 Index -0,37 Previous -58,52
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Pada tabel 4.20 matriks 9 performansi pada periodeMaret, rasio 3 menunjukkan performansi tertinggi dengan skor 10 dan terendah pada rasio 1,2,dan 4 dengan nilai 0.
Dari hasil pengukuran diperoleh tingkat produktivitas periode Maret yaitu 190, 3 indeks produktivitas sebesar-0,37 % dan previous -58,52 %.
Tabel 4.21 Matrik 1 Indikator Performansi PeriodeApril Rasio 1
Rasio 2 Rasio 3
Rasio 4 Rasio 149 62.625 3,91 21
Performansi
1.918 76.667 4,43 34 10 1690 75.345 4,39 31,58 9 1462 74.022 4,33 29,15 8 1234
72.700 4,27 26,72 7 1006 71.378 4,21 24,29 6 778 70.056 4,15 21,86 5 550 68.733 4,09 19,43 4 322 67.411 4,03 17 3 260 61.571 3,98 13,33
2 197 55.732 3,93 9,66 1 135 49.892 3,88 6
6 0
0 2 1 5 Skor 23 17 19 43 Bobot 0 34
19 215 Nilai
Indikator Performance Current
268 Index -0,11 Previous 41,05
(Sumber: Pengolahan Data, 2021)
Pada tabel 4.21 matriks 9 performansi pada periodeApril, rasio 5 menunjukkan
performansi tertinggi dengan skor 5 dan terendah pada rasio 1 dengan nilai 0. Dari hasil pengukuran diperoleh tingkat produktivitas periode April yaitu 265, 3 indeks produktivitas sebesar-0,11 % dan previous 41,05 %.
Tabel 4.22 Matrik 1 Indikator Performansi PeriodeMei Rasio 1
Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio
163 76.667 4,04 34
Performansi
1.918 76.667 4,43 34 10 1690 75.345 4,39 32 9 1462 74.022 4,33 29,15 8 1234 72.700 4,27
26,72 7 1006 71.378 4,21 24,29 6 778 70.056 4,15 21,86 5 550 68.733 4,09 19,43 4 322 67.411 4,03 17 3 260 61.571 3,98 13,33 2 197
55.732 3,93 9,66 1 135 49.892 3,88 6
4 0
0 10 3 10 Skor 23 17 19 43 Bobot 0 170 57 430