• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah IPI klpmpok 12

N/A
N/A
tari yulia putri

Academic year: 2022

Membagikan "Makalah IPI klpmpok 12"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah

Ilmu Pendidikan Islam tentang

“Pendidikan Seumur Hidup Dalam Pendidikan Islam“

Disusun Oleh : Kelompok 12

1. Izmi Juliansyah (2014050035)

2. Fani Latifa (2014050043)

3. Azzahra Atira (2014050059)

4. Tari Yulia Putri (2014050044)

Dosen Pembimbing :

Dr. Ratna Kasni Yuniendel., S.Ag. M.Pd.I

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS B FAKULTAS TARBIYAH

DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) IMAM

BONJOL PADANG 2022 M /1444

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga kami diberikan waktu dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah tentang sekolah sebagai pusat kebudayaan, Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam program studi Tadris bahasa inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN IB PADANG. Kami menulis makalah ini untuk membantu mahasiswa supaya lebih memahami mata kuliah khususnya tentang pendidikan seumur hidup dalam pendidikan islam. Akhir kata, kami berharap mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan sumbangan pikiran dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu dengan terbuka dan senang hati kami menerima kritik dan saran dari semua pihak.

Padang, 7 september 2022

Kelompok 12

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

BAB II PEMBAHASAN...2

1. konsep dasar pendidikan seumur hidup...2

2. periode pra konsepsi/qalb al-nikah...3

3. priode pra natal/qalb al-wiladah...4

4.periode pasca ntal/ba’d al-wiladah...5

BAB III PENUTUP...13

KESIMPULAN...13

DAFTAR PUSTAKA...14

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia.

Dengan pendidikan akan meninggikan manusia dan merendahkan manusia yang lain, manusia akan dianggap berharga bila memiliki pendidikan yang berguna bagi sesamanya. Masa dari pendidikan sangatlah panjang, banyak orang yang beranggapan bahwa pendidikan itu berlangsung hanya disekolah saja, tetapi dalam kenyataanya pendidikan berlangsung seumur hidup melalui pengalaman- pengalaman yang dijalani dalam kehidupanya. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan berlangsung tanpa batas yaitu mulai sejak lahir sampai kita meninggal dunia. Maka jelaslah sudah bahwa pendidikan seumur hidupitu sangat benar adanya didalam kehidupan kita. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa pendidikan seumur hidup itu sangat lah penting. Dikarenakan selain memang perintah agama, agar tak ketinggalan peradaban zaman yang semakin maju.

Karena apabila sudahketinggalan zaman, maka mudah sekali dibodohi orang lain.

Makanya penting sekali belajar sepanjang hayat Selain itu islam juga mengajarkan untuk mempelajari firman-Nya, baik qouliyah, yakni ayat-ayat pada mushaf Al-Qur’an, maupun ayat kauniyahatau kejadian-kejadian di alam sekitar.

Maka jelaslah sudah bahwa pendidikan sepanjang hayat itu sangat benar adanya didalam fase kehidupan kita.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaiamana konsep dasar pendidikan seumur hidup?

2. Bagaimana periode pra konsepsi/qalb al-nikah?

3. Bagaimana periode pra natal/qalb al-wiladah?

4. Bagaimana periode pasca natal/ba’d al-wiladah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep dasar pendidikan seumur hidup 2. Untuk mengetahui periode pra konsepsi/qalb al-nikah 3. Untuk mengetahui periode pra natal/qalb al-wiladah 4. Untuk mengetahui periode pasca natal/ba’d al-wiladah

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. konsep dasar pendidikan seumur hidup

Konsep, menurut kamus besar indonesia adalah rancangan. Selain itu juga dapat diartikan ide atau pengertian yang diabstraksikan atau juga suatu proses. 1Kata konsep, sebenarnya berasal dari bahasa inggris yakni concept yang berarti bagan, gagasan, rencana, pandangan atau cita-cita yang ada dalam fikiran.

Sedangkan menurut Ibrahim Madkur, kata konsep dipadankan dengan istilah makna kulli (Arab), yang artinya pikiran (gagasan) yang bersifat umum, yang dapat menenima (generalisasi). Sedangkan dengan makna-makna tersebut, maka konsep yang dimaksudkan dalam pengertian ini, ialah sejumlah gagasan, ide-ide, pemikiran, pandangan ataupun teori- teori yang dalam konteks ini dimaksudkan ialah ide-ide, gagasan, pemikiran tentang belajar sepanjang hayat.2

Belajar seumur hidup adalah belajar terus menerus dan berkesinambungan (continuing-learning) dari buaian sampai akhir hayat, sejalan dengan fase-fase perkembangan pada manusia. Oleh karena setiap fase perkembangan pada masing-masing individu harus dilalui dengan belajar agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembanganya, maka belajar itu dimulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa dan bahkan sampai akhir hayatnya.

Sebagaimana hadits nabi SAW:

Artinya “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahad”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep pendidikan sepanjang hayat

1 Ibrahim Madkur, al’Mu’jam al-ulm al-ijtima’iyah, al-Maktabah al-Mishriyah, Mesir, 1975 hal.

176

2 Ubes Nur Islam, Mendidik Anak dalam Kandungan: Optimalisasi Potensi Anak Sejak Dini, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm, 9.

(6)

adalah suatu rancangan pendidikan yang dimulai dari lahir sampai usia tua atau saat mau meninggal. Bila kita cermati di dalam hadits ini ditegaskan bahwa tonggak awal pendidikan terjadi di dalam lingkup keluarga. Sebelum seorang anak mengenal lingkungan, masyarakat, sekolah dan dunia luar lainnya. Dia terlebih dahulu dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya terutama kedua orang tuanya.

Pendidikan seumur hidup atau life long education adalah pendidikan sepanjang hayat. Yang tentunya pendidikan ini dimulai sejak awal adanya ruh didalam tubuh bayi hingga maut menjemput. Yang mana dalam menempuh pembelajaran ini tentunya ada fase- fase didalamnya.

B. periode pra konsepsi/qalb al-nikah

Priode pra konsepsi sama halnya denagan fase pemilihan jodoh dalam pendidikan pra natal. fase ini adalah priode persiapan untuk menghadapi hidup baru yaitu berkeluarga.

Pemilihan Calon Istri

Sabda Nabi SAW ”wanita itu dinikahi karna empat pertimbangan; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karna agamanya. Dapatkanlah wanita yang memiliki agama, akan beruntunglah kamu. (HR. Bukhori Muslim)”.) Dari beberapa hadits Rasulullah, maka dapat diambil beberapa syarat yang penting untuk memilih calon istri diantaranya :

a. Saling mencintai.

b. Memilih wanita karna agamanya agar nantinya mendapat berkah dari Allah SWT. Sebab orang yang memilih kemuliaan seseoang akan mendapatkan kehinaan, jika memilih karena hartanya maka akan mendapatkan kemiskinan, jika memilih karena kedudukan maka akan memperoleh kerendahan.

c. Wanita yang sholeh.

d. Sama derajatnya dengan calon mempelai.

e. Wanita yang hidup dalam lingkunngan yang baik.

(7)

f. Wanita yang jauh keturunannya dan jangan memilih wanita wanita yang dekat sebab dapat menurunkan anak yang lemah jasmani dan bodoh.

g. Wanita yang gadis dan subur (bisa melahirkan).

h. Pemilihan Calon Suami Rasulullah bersabda yang artinya :

Apabila kamu sekalian didatangi olehseorang yang agama dan akhlaknya kamu ridhai, maka kawinkanlahia, jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan menjadi fitnah dimuka bumi ini dan tersebarlah kerusakan. (HR. Tarmidzi).

C. Periode pra natal/qalb al-wiladah

Pranatal berasal dari kata pre yang berarti sebelum, dan natal berarti lahir, jadi Pranatal adalah sebelum kelahiran, yang berkaitan atau keadaan sebelum melahirkan. Menurut pandangan psikologi Pranatal ialah aktifitas-aktifitas manusia sebagai calon suami istri yang berkaitan dengan hal-hal sebelum melahirkan yang meliputi sikap dan tingkah laku dalam rangka untuk memilih pasangan hidup agar lahir anak sehat jasmani dan rohani. Pranatal merupakan segala macam aktifitas seseorang mencakup sebelum melakukan pernikahan, setelah melakukan pernikahan, melakukan hubungan suami istri, hamil hingga akan melahirkan. Aktifitas yang dimaksut merupakan segala tindak tanduk laki- laki maupun perempuan. Jadi para pemuda dan pemudi hendaknya segera memperhatikan tingkah lakunya, untuk membiasakan perilaku yang baik. Jika menginginkan anaknya memiliki perilaku yang baik pula.

Pengertian anak dalam kandungan, sebagai yang dikutip Dr. Baihaqi dari Anton Moelono dkk., yaitu “Anak adalah sebagai keturunan kedua setelah ayah dan ibunya. Sedangkan anak dalam kandungan adalah anak yang masih berada didalam perut ibunya atau anak yang belum lahir.”3

Jadi pendidikan pranatal ialah sebagai usaha manusia untuk menumbuh dan kembangkan potensi-potensi pembawaan sejak dalam memilih pasangan hidup dan perkawinan (Prakonsepsi), sampai pada masa kehamilan (Pascakonsepsi), yang masih tergolong Pranatal, dan setelah lahir (postnatal).

3 Ubes Nur Islam, Mendidik Anak dalam Kandungan: Optimalisasi Potensi Anak Sejak Dini, (Jakarta:Gema Insani, 2004), hlm, 9.

(8)

Pendidikan pranatal adalah pendidikan sebelum masa melahirkan. Masa ini ditandai dengan pemilihan jodoh, pernikahan dan kehamilan.

a. Fase perkawinan /pernikahan

Ada beberapa aspek yang dijelaskan oleh syariat islam yang berhubungan dengan anjuran pernikahan/perkawinan diantaranya:

1) Perkawinan merupakan sunnah, RasulullahSabda Nabi”siapa saja yang mampu untuk menikah, namun ia tidak menikah maka tidaklah ia termasuk golonganku (H.R. Thabrani dan Baihaki).

2) Perkawinan untuk memperoleh ketentraman dan kasih sayang, Firman Allah SWT ”dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah, do’a menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendirisupaya kamu cendrung merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”(QS, Al-Rum : 21).

3) Perkawinan untuk mendapatkan keturunan,

3) Firman Allah SWT”Allah telah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu” (QS.An Nahl : 72).

4) Perkawinan untuk memelihara pandangan dan menjaga kemaluan dari kemaksiatan. Setelah calon dipilih, diadakan peminangan, dan selanjutnya diadakan pernikahan.

b. Fase Kehamilan

Secara umum masa ini berlangsung kurang lebih 9 bulan 10 hari. walau masa ini relatif lebih pendek dari masa selainnya. Islam melihat dari aspek penddidikan ada tiga faktor untuk dibicarakan. Pertama, harus diyakini bahwa priode dalam kandungan pasti bermula dari adanya kehidupan (al-hayat). Kedua setelah berbentuk sekerat daging, Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya. Ketiga ada satu aspek lagi bagi si janin pada masa dalam kandungan, yaitu aspek aganma. Pada masa itu hubungan janin sangat erat dengan ibunya, untuk itu sang ibu berkewajiban memelihara kandungannya, antara lain:

1) Makan makanan yang bergizi, 2) Menghindari benturan,

(9)

3) Menjaga emosi dan perasaan sedih, 4) Menjauhi minuman keras,

5) Menjaga rahim agar jangan terkena penyakit,

Oleh karna itu pendidikan sudah dimulai sejak anak dalam masa kandungan.

Proses pendidikan itu dilaksanakan dengan secara tidak langsung, seperti berikut:

1) Ibu yang hamil harus mendo’akan anaknya,

2) Ibu harus selalu menjaga dirinya degan memakan makanan dan minuman yang halal

3) Ikhlas mendidik anak

4) Suami harus memenuhi kebutuhan istri 5) Mendekatkan diri kepada Allah

6) Kedua orang tua harus berakhlak mulia.akhlak mulia yang harus dimiliki orang tua adalah: kasih sayang, sopan dan lemah lembut, pemaaf, dan rukun dalam keluarga dan tetangga.

D. Periode pasca natal/ba’d al-wiladah

Pendidikan pasca natal adalah pendidikan setelah kelahiran anak. Pendidikan ini terbagi menjadi lima fase, yaitu:

1. Fase Bayi

Masa bayi disebut juga masa mulut (oral phase). Disebut demikian karena bayi dapat mencapai pemuasan kebutuhan hidupnya dengan menggunakan mulutnya. Ciri khas pada masa mulut adalah:

a. Pada bulan pertama bayi senang tidur.

b. Hidupnya hanya makan.

c. Seakan-akan belum ada hubungan dengan dunia luar ( pasif)

d. Apabila bangun, bergerak-gerak secara spontan, menggelepar, membuka dan menutup tangan dan sebagainya.

(10)

e. Pada umur empat bulan bayi mulai miring, membalikkan badan dan mengangkat kepala, kemudian belajar merangkak, duduk, berdiri dan pada umur 1 tahun dapat berjalan dengan bantuan.

f. Perkembangan gerakan.

g. Perasaan semula kabur, kemudian mulai timbal dengan lagu tangis yang bermacam-macam.

Dibandingkan fase perkembangan sebelum anak lahir ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya.

(a)Mengeluarkan zakat fitrah, (b)Mendapat hak waris, (c)Menyampaikan kabar gembira dan ucapn selamat atas kelahiran, (d)Menyuarakan azan dan ikomah ditelinga bayi, (e)Aqiqah, (f)Memberi Nama.

2. Fase kanak-kanak.

Masa bayi ini dibagi pula kepada dua fase yaitu: fase anal, dan fase pra sekolah.

a. Fase anal (1 – 3 tahun)

Ciri-ciri khas yang menonjol pada anak usia ini adalah : 1. Mula-mula sudah dapat berjalan, walaupun belum stabil 2. Mulai belajar makan sendiri

3. Senang mendengar cerita yang berulang-ulang

4. Senang mengerjakan hal yang berulang-ulang, misalnya menjatuhkan barang, dan apabila diberikan dijatuhkan lagi, demikian seterusnya sampai kita menjadi jengkel. Permainan seperti disebut menjatuhkan dan mengambil (drop and puul)

5. Dalam belajar bahasa ia mulai aktif, dengan mulai bertanya “ni, pa”(ini apa?). karena itu jika anak sering bertanya maka jawablah pertanyaan sesuai dengaan tingkat perkembangan anak

6. Pada umur 3 tahun mulai negatif. Tidak mudah menurut karena timbul kemauannya yang keras

(11)

7. Mulai memperhatikan anak lain, mula-mula dengan menyentuh dengan jari, badan anak lain.

b. Fase pra sekolah (3 – 6 tahun) Karakteristik4 anak pada fase ini:

1. Dapat mengontrol tindakannya

2. Selalu ingin bergerak adalah sesuatu yang alami

3. Berusaha mengenal lingkungan sekelilingPerkembangan yang cepat dalam berbicara

4. Senantiasa ingin memiliki sesuatu, egois, keras kepala, suka protes, menanyai sesuatu berulang kali

5. Mulai membedakan antara yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk

6. Mulai mempelajari dasar perilaku sosial.

3. Fase anak-anak (6 - 12 tahun)

Periode anak-anak dimulai sejak anak berusia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang. EB. Hurlock menyebutkan masa akhir kanak-kanak (Late childhood)5. Sedengkan J.E. Brophy, membatasinya sejak anak berusia 6, ditandai dengan masuknya anak sekolah, hingga usia 12 tahun.

Karakteristik anak pada masa ini : 1. Anak mulai bersekolah

2. Guru mulai menjadi pujaannya 3. Gigi tetap mulai tumbuh

4 Abu Amr Ahad Sulaiman, Metode Pendidikan Anak Muslim Usia Prasekolah. Diterjemahkan oleh: Ahad Amin Sjihab, Judul Asli: Minhajuth Thiflil fii Dhau Al-Kitab wa As-Sunnah, (Jakarta:

Yayasan Al-Sofwa,2000), Cet. I h. 10.

5 E.B Jhon Lock. Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga, 1998), h.80

(12)

4. Anak mulai gemar membaca

5. Anak mulai malu apabila auratnya dilihat orang 6. Hubungan anak dengan ayahnya semakin erat 7. Anak suka sekali menghafal.

Pada usia ini anak sudah mulai berhubungan dengan temanya dalam kelompok bermain. Kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk menanamkan pendidikan Islam, seperti: (1) rekreasi bersama untuk memperkenalkan keindahan alam ciptaan Allah, (2) kerja kelompok dalam rangka berpartisipasi dalam sosial keagaman, dan sebagainya.

4. Fase Remaja

Awal remaja ditandai dengan dimulainya keguncangan, untuk laki-laki ditandai dengan dimulainya ibtilant, atau (basah malam) sedangkan untuk peremppuan ditandai dengan menstruasi.

Di masa remaja inilah tumbuh dorongan untuk mencari pedoman hidup, mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi, dan di puja-puja. Proses pembentukan pendirian hidup atau pandangan hidup atau cita- cita ini dapat dipandang sebagai penemuan nilai-nilai hidup di dalam eksplorasi si remaja.

Menurut Sumardi Suryabrata,6 proses tersebut melewati tiga langkah yaitu:

a. Karena tiadanya pedoman, si remaja merindukan sesuatu yang dianggap bernilai, pantas dihargai dan dipuja.

b. Selanjutnya, pada taraf yang kedua, objek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas; yaitu pribadi-pribadi yang dipandangnya mendukung sesuatu nilai (jadi personifikasi lain-lain

c. Pada taraf yang ketiga, si remaja telah dapat menghargai nilai-nilai lepas dari pendukungnya, nilai sebagai hal yang abstrak.

6 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2004) cet. Ke-12.h.

220

(13)

Najib Khalil al-Amin7, menyebutkan bahwa dalam mendidik anak harus mengambil sikap sebagai berikut :

1. Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada anak-anak mereka yang sedag puber dengan melakukan pengamatan.

2. Mengarahkan mereka untuk selalu pergi ke Masjid sejak kecil sehingga memiliki disiplin naluriah dan andil yang potensial oleh lingkungan rabbaniah.

3. Menanamkan rasa percaya diri pada diri mereka dan siap mendengarkan pendapat-pendapat mereka.

4. Menyarankan agar menjalani persahabatan dengan teman-teman yang baik.

5. Mengembangkan potensi mereka disemua bidang yang bermanfaat.

6. Menganjurkan mereka untuk berpuasa sunnah karena hal itu dapat menjadi perisai dari kebobrokan moral.

7. Membuka dialog dan menyadarkan mereka akan status sosial mereka.

5. Fase Dewasa

Usia dewasa dimulai sejak berakhirnya kegoncangan-kegoncangan kejiwaan yang menimpa masa remaja. Dengan demikian, usia dewasa bisa dikatakan ketenangan jiwa, ketetapan hati dan keimanan yang tegas.

Netty Hartati, dkk, menjelaskan bahwa masa dewasa ini dapat dibagi kepada tiga tahap.8

a. Fase dewasa dini

Yaitu masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif b. Fase dewasa madya

Fase ini dipandang sebagai masa usia antara 40 sampai 60 tahun.

Ada sepuluh karakteristik yang biasa terjadi pada usia dewasa madya:

1. Usia madya merupakan periode yang sangat menakutkan

7 Najib Khalik al-Amir, Tarbiyah Islamiyah, (Jakarta: Gema Islami Press, 1996), h. 130

8 Nety Hartati, dkk., Islam dan Psikologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004). Cet. KeI h. 43

(14)

2. Usia madya merupakan usia transisi 3. Masa stres

4. Usia yang berbahaya 5. Usia canggung 6. Masa berprestasi 7. Masa evaluasi

8. Dievaluasi dengan standar ganda 9. Masa sepi

10. Masa jenuh.

c. Fase dewasa akhir (Lansia) Adapun ciri-ciri usia lanjut ini adalah:

1. Merupakan periode kemunduran 2. Perbedaan pada efek menua

3. Usia tua dinilai dengan keiteria yang berbeda

Sejalan dengan tingkat perkembangan usianya, Jalaluddin9 mengatakan bahwa sikap keagamaan pada orang dewasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan yang matang bukan sekedar ikit-ikutan.

2. Cenderung bersifat realis sehingga norma-norma agama lebih banyak diaplikasikan dalam sikap dan tingkah laku.

3. Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha untuk mempelajari dan memperdalam keagamaan.

4. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggung jawab diri, hingga keberagamaan merupakan realisasi dari sikap hidup.

9 Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h. 52

(15)

5. Bersikap lebih terbuka dan wawasan yang luas.

6. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan beragama selain didasarkan atas pertimbangan pemikiran juga didasarkan atas pertimbangan hati nurani.

7. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing-masing sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima, memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya.

BAB III PENUTUP

(16)

A. Kesimpulan

Dalam perspektif islam, belajar seumur hidup ini sebenarnya telah dicanangkan oleh Nabi Muhammad SAW ratusan tahun yang silam. Selain itu dipahami bahwa belajar itu seumur hidup , dijelaskan pula bahwa belajar adalah suatu kewajiban, sebagaimana sabdanya pula: “Mencari ilmu pengetahuan adalah wajib atas setiap orang muslim (H.R.Abdi’I Barr)

Adapun tujuan pendidikan seumur hidup adalah : Pertama Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Sehingga secara potensial keseluruhan potensi manusia diisi kebutuhannya agar berkembang secara wajar. Yang kedua adalah dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajib belajar berlangsung selama manusia hidup.

Pendidikan seumur hidup atau life long education adalah pendidikan sepanjang hayat. Yang tentunya pendidikan ini dimulai sejak awal adanya ruh didalam tubuh bayi hingga maut menjemput. Yang mana dalam menempuh pembelajaran ini tentunya ada fase- fase didalamnyam yaitu fase Pra-natal dan juga Post Natal.

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim Madkur, 1975. al’Mu’jam al-ulm al-ijtima’iyah, al-Maktabah al- Mishriyah, Mesir

(17)

Ubes Nur Islam, 2004. Mendidik Anak dalam Kandungan: Optimalisasi Potensi Anak Sejak Dini, Jakarta: Gema Insani

Abu Amr Ahad Sulaiman, Metode Pendidikan Anak Muslim Usia Prasekolah.

Diterjemahkan oleh: Ahad Amin Sjihab, Judul Asli: Minhajuth Thiflil fii Dhau Al-Kitab wa As-Sunnah, (Jakarta: Yayasan Al-Sofwa,2000)

E.B Jhon Lock. Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga, 1998)

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2004)

Najib Khalik al-Amir, Tarbiyah Islamiyah, (Jakarta: Gema Islami Press, 1996) Nety Hartati, dkk., Islam dan Psikologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004).

Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998)

Referensi

Dokumen terkait

Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Bayi mendapat air susu ibu (ASI)

dengan Kombinasi Minyak Ikan Salmon dan Minyak Kedelai terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Kepiting Bakau ( Scylla Paramamosain ) Stadia Megalopa sampai

Tugas Akhir ini merancang prototype sistem penanganan gangguan lift tersebut secara otomatis, dimana lift sebelahnya digerakkan menuju posisi lift yang sedang macet, untuk

Proses ini memerlukan perhatian tersendiri karena masing-masing jenis kanji Proses ini memerlukan perhatian tersendiri karena masing-masing jenis kanji mempunyai sifat khusus

Banner sponsor pada website LeZAT Grup (www.lezatgrup.com) dan website LeZAT Grup khusus cooking (www.cookingclass.lezatgrup.com) yang bisa langsung di-link ke website

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah Selatan – Utara, dengan kecepatan angin 0 – 30 knot, sedangkan di bagian selatan ekuator angin

Sehubungan dengan itu, untuk melihat biaya tundaan yang terjadi maka dilakukan perhitungan selisih biaya perjalanan antara volume lalu lintas pada waktu puncak

Hasil penelitian ini berupa Sistem Informasi Perpustakaan Di SMP Negeri 1 Jogonalan Menggunakan Barcode yang terdiri dari program input data, transaksi dan pembuatan laporan