ABSTRAK
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG TERHADAP
KESELAMATAN LALU LINTAS TAHUN 2014
Sanya Diandra Praniti, 2014 ; Pembimbing I : dr. Penny Setyawati M., M.Kes, Sp.PK Pembimbing II: drg. Donny Pangemanan, SKM
Kecelakaan lalu lintas di kota besar cederung meningkat dari hari ke hari karena faktor manusia. Dewasa ini siswa dan mahasiswa merupakan kelompok yang paling rentan mengalami kecelakaan lalu lintas, baik secara langsung atau tidak langsung, khususnya kelompok usia 15-29 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa Universitas Maranatha Bandung periode tahun 2014 terhadap keselamatan lalu lintas.
Penelitian survei observasional menggunakan kuesioner kepada 275 responden dari 837 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung periode tahun 2014 yang dipilih secara cluster random sampling. Kuesioner dikelompokkan menjadi 3 kelompok untuk mengevaluasi pengetahuan, sikap dan perilaku para responden.
Responden umumnya memiliki pengetahuan (95,3%) dan sikap (94,9%) yang baik terhadap keselamatan lalu lintas, tetapi hanya (38,6%) responden masuk ke kelompok baik dan sisanya pada kelompok cukup.
Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung periode tahun 2014 memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap keselamatan lalu lintas tetapi perilaku mahasiswa masih dalam taraf cukup.
ABSTRACT
KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICE
OF MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY BANDUNG STUDENTS TOWARD SAFETY TRAFFIC IN PERIOD 2014
Sanya Diandra Praniti, 2014 ; 1st Tutor : dr. Penny Setyawati M., M.Kes, Sp.PK 2nd Tutor : drg. Donny Pangemanan, SKM
The road traffic accidents are increasing in the city day by day, caused by human factor. Nowadays the school and college students are the most prone group of people being the victim of the road traffic accidents directly or indirectly, especially for 15-29 years old group of people. The aim of this study is to determine the knowledge, attitude and practice of Maranatha Christian University students towards safety traffic.
This observational survey study was conducted among 275 respondents of 837 Medical Student Maranatha Christian University Bandung in the period 2014 which choose with cluster random sampling using questionnaires. The questionnaires was divided into 3 groups to evaluate.
The respondents generally have a good knowledge (95,3%) and attitude (94,9%) towards safety road, but only 38.6% had good practice and another in fair level.
The students of Maranatha Christian University Bandung in the period 2014 have good knowledge and attitude toward safety road but their practice still in fair level.
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Ilmiah ... 3
1.5 Landasan Teori ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Domain Perilaku... 5
2.1.1 Domain Kognitif (Pengetahuan) ... 5
2.1.2 Domain Afektif (Sikap)... 8
2.1.3 Domain Psikomotor (Perilaku) ... 10
2.3 Dasar Hukum tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan... 17
2.3.1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 ... 18
2.3.2 Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013 ... 21
2.4 Kecelakaan Lalu Lintas ... 15
2.5 Faktor Kecelakaan Lalu Lintas ... 23
2.5.1 Faktor Manusia... 24
2.5.2 Faktor Kendaraan ... 29
2.5.3 Faktor Jalan ... 30
2.5.4 Faktor Lingkungan ... 30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 31
3.2 Desain Penelitian ... 31
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31
3.4 Instrumen Penelitian ... 32
3.5 Pengumpulan Data ... 32
3.5.1 Sumber Data ... 32
3.5.2 Populasi ... 32
3.5.3 Sampel ... 32
3.5.4 Kriteria Pemilihan Subjek ... 32
3.6 Prosedur Penelitian ... 33
3.7 Definisi Operasional ... 34
3.7.1 Pengetahuan ... 34
3.7.2 Sikap ... 34
3.7.3 Perilaku ... 34
3.8 Pengolahan dan Analisis Data ... 35
3.8.1 Identitas Responden ... 35
3.8.2 Pengetahuan ... 35
3.8.3 Sikap ... 35
3.9 Aspek Etik Penelitian ... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 38
4.1.1 Data Responden ... 38
4.1.2 Pengetahuan ... 40
4.1.3 Sikap ... 60
4.1.4 Perilaku ... 80
4.2 Pembahasan ... 100
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 106
5.2 Saran ... 106
DAFTAR PUSTAKA ... 108
LAMPIRAN ... 110
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kejadian kecelakaan lalu lintas dewasa ini dilaporkan semakin meningkat
padahal telah banyak sarana dan prasarana untuk mengantisipasi kecelakaan lalu
lintas, contohnya rambu-rambu lalu lintas, polisi yang mengatur ketertiban lalu
lintas, dan himbauan pemerintah untuk tertib berlalu lintas, tetapi jumlah kejadian
kecelakaan lalu lintas masih tinggi. Kejadian kecelakaan lalu lintas juga
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk
menentukan sikap dan perilaku tertib lalu lintas (Kansil, 1995).
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak terduga dan
tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang
mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda (Indonesia,
Sekertariat Negara Republik, 2009). Masalah ini tidak jarang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. WHO melaporkan bahwa setiap hari ada 3.400 orang
meninggal di jalan akibat kecelakaan berkendaraan, pengendara motor 23%,
pejalan kaki 22% dan pengendara sepeda 5% dan lain-lain 50% (WHO, 2010).
Berdasarkan laporan keselamatan lalu lintas tahun 2013 yang dibuat oleh WHO
sebanyak 1,24 juta orang meninggal dan 20-50 juta orang mengalami luka ringan
akibat kecelakaan lalu lintas (WHO, 2013). Laporan terbaru menyatakan bahwa
10 dari 1 juta orang terluka dan cacat akibat kecelakaan di jalan (Pietrasik, 2014).
Berdasarkan kelompok usia, kecelakaan lalu lintas menempati posisi nomor satu
penyebab kematian kelompok usia 15-29 tahun, posisi dua usia 5-14 tahun dan
posisi tiga diusia 30-44 tahun (WHO, 2009). Survei yang dilakukan oleh WHO
memperkirakan kematian akibat kecelakaan lalu lintas akan meningkat dari
peringkat 9 sebanyak 2,2% pada tahun 2004 menjadi peringkat 5 sebanyak 3,6%
pada tahun 2030 (WHO, 2008).
Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2006 melaporkan bahwa 5,8 juta orang
kecelakaan lalu lintas (Depkes, 2006). Trauma kapitis adalah trauma mekanik
terhadap kepala baik secara langsung atau tidak langsung yang menyebabkan
gangguan fungsi neurologi yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik
temporal maupun permanen (PERDOSSI, 2006). Trauma kapitis dapat disebabkan
oleh akibat kecelakaan lalu lintas, jatuh/tertimpa beban berat (benda tumpul), luka
akibat benda tajam, pukulan, tembakan dan pergerakan mendadak sewaktu
berolahraga. Insidensi trauma kapitis terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas
(45%), terjatuh (35%), kecelakaan kerja (10%) saat berolahraga (5%) dan
diserang/dipukul (5%) (Evans, 1996). Penggunaan helm oleh pengendara
kendaraan roda dua dapat menurunkan risiko kematian sampai 40% dan risiko
luka berat sampai 70%. Jika peraturan hukum tentang penggunaan helm sesuai
standar dijalankan dengan benar maka dapat menurunkan angka kematian hingga
90%. Penggunaan sabuk pengaman dapat menurunkan risiko cedera fatal pada
kursi barisan depan 40-50% dan kursi barisan belakang 25-75% (WHO, 2009).
Data kecelakaan lalu lintas tahun 2010 di Indonesia melaporkan bahwa jumlah
korban kecelakaan 31.234 jiwa, pada tahun 2011 meningkat menjadi 32.657 jiwa
dan diperkirakan jumlah ini akan bertambah setiap tahunnya. Direktorat Lalu
Lintas Polda Jabar tahun 2011 melaporkan bahwa terdapat 7.955 kasus
kecelakaan lalu lintas dan mayoritas adalah kecelakaan kendaraan roda dua
dengan korban meninggal sebanyak 3.199 jiwa, luka berat 2.077 jiwa, luka ringan
7.430 jiwa dan mengakibatkan kerugian materil sebanyak 16.896.778.850 rupiah
(Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar, 2011). Polres Kota Bandung melaporkan
bahwa pada tahun 2012 terdapat kecelakaan lalu lintas sebanyak 461 kasus,
korban meninggal 192 jiwa, luka berat 214 jiwa, luka ringan 435 jiwa dan
kerugian materil yang ditimbulkan sebanyak 891.165.000 rupiah (Polres Kota
Bandung, 2012). Kecelakaan lalu lintas mengakibatkan kerugian ekonomi
nasional sebesar 2,9% dari pendapatan bruto domestik, karena 59% korban adalah
kelompok usia 16-30 tahun, yang merupakan kelompok dewasa muda usia
produktif dan tentu akan berdampak pada kondisi ekonomi keluarga dan nasional
Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya
setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang dapat disebabkan
oleh faktor manusia, kendaraan, jalan dan/atau lingkungan (Indonesia, Sekertariat
Negara Republik, 2009). Pemerintah telah membuat peraturan-peraturan yang
berkaitan dengan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang manajemen dan rekayasa, analisis
dampak, serta manajemen kebutuhan lalu lintas. Peraturan Pemerintah Nomor 37
Tahun 2011 tentang forum lalu lintas dan angkutan jalan. Peraturan Presiden
Nomor 2 Tahun 2012 tentang komite nasional keselamatan transportasi (Aulia,
2012). Peraturan ini dibuat untuk mengembangkan potensi dan perannya untuk
mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan berlalu lintas tetapi hal ini
belum sepenuhnya diaplikasikan pada keadaan angkutan jalan sehari-hari. Oleh
karena itu pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap keselamatan lalu
lintas sangat penting untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas yang akan
berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup dari masyarakat itu sendiri.
1.2Identifikasi Masalah
Bagaimana pengetahuan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha terhadap
keselamatan lalu lintas.
Bagaimana sikap mahasiswa Universitas Kristen Maranatha terhadap
keselamatan lalu lintas.
Bagaimana perilaku mahasiswa Universitas Kristen Maranatha terhadap
keselamatan lalu lintas.
1.3Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran
Kristen Maranatha terhadap keselamatan lalu lintas dengan menggunakan
kuesioner.
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademik
Memberikan wawasan dan informasi kepada mahasiswa dalam meningkatkan
keselamatan lalu lintas untuk mengurangi prevalensi mortalitas trauma kapitis
akibat kecelakaan lalu lintas.
1.4.2 Manfaat Praktis
Menambah pengetahuan tentang keselamatan lalu lintas serta memberi
kesadaran pada pengguna jalan agar taat pada tata tertib lalu lintas dan menjadi
evaluasi untuk pemerintah dan kepolisian terhadap program-program yang telah
dijalankan untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
1.5Landasan Teori
Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung
atau tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologi yaitu
gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporal maupun permanen
(PERDOSSI, 2006). Penyebab terbesar trauma kapitis adalah kecelakaan lalu
lintas (45%). Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2006 melaporkan bahwa 5,8
juta orang per 100.000 penduduk meninggal akibat trauma kapitis yang
disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas (Depkes, 2006). Kejadian kecelakaan lalu
lintas dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan perilaku individu saat
berkendaraan di jalan raya. Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu
lintas adalah faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan dan faktor lingkungan.
Faktor manusia adalah faktor terpenting dan terbesar penyebab terjadinya
kecelakaan lalu lintas (Kansil, 1995). WHO melaporkan bahwa angka kejadian
(WHO, 2010). Pelanggaran rambu-rambu lalu lintas bisa terjadi karena sengaja
melanggar peraturan, ketidaktahuan atau tidak adanya kesadaran terhadap arti
aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan dalam
berkendara. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memperhatikan
faktor-faktor tersebut menyebabkan angka kecelakaan lalu lintas saat ini belum
dapat diturunkan. Perubahan perilaku merupakan determinan kesehatan yang
menjadi sasaran promosi atau pendidikan kesehatan. Promosi kesehatan diawali
dengan pemberian informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Selanjutnya dengan bertambahnya pengetahuan akan menimbukan kesadaran
mereka dan akhirnya dapat membentuk perilaku seseorang sesuai dengan
pengetahuan yang sudah dimilikinya. Promosi atau pendidikan mengenai
keselamatan lalu lintas harus mendapat perhatian secara seksama baik oleh
masyarakat, pemerintah dan kepolisian agar mengurangi angka kejadian
kecelakaan lalu lintas guna terbentuknya perilaku masyarakat yang baik dalam
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan dari penelitian “Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung Tentang
Keselamatan Lalu Lintas Tahun 2014” yaitu mahasiswa-mahasiswi Universitas Kristen Maranatha Bandung Tahun 2014 umumnya memiliki:
Pengetahuan baik tentang keselamatan lalu lintas. Sikap baik tentang keselamatan lalu lintas.
Perilaku cukup tentang keselamatan lalu lintas.
5.2 Saran
Saran-saran penulis yang dapat diberikan pada pihak universitas, pemerintah,
kepolisian dan orang tua untuk penelitian selanjutnya adalah:
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat seberapa kuat
hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan keselamatan lalu lintas. Melakukan penelitian yang sama pada anak usia sekolah yang sudah
memiliki Surat Izin Mengemudi.
Pemerintah melakukan penyuluhan tentang keselamatan lalu lintas dan
bahaya kecelakaan lalu lintas di sekitar jalan melalui media poster,
spanduk atau media elektronik lain.
Kepolisian melakukan edukasi kepada masyarakat sebelum mengajukan
permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi.
Kepolisian memperketat peraturan lalu lintas dan memberikan sanksi hukum untuk pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas agar
pengguna jalan lebih tertib berlalu lintas sehingga angka kejadian
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS TAHUN 2014
KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND PRACTICE
OF
FACULTY MEDICINE STUDENT’S
MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY BANDUNG
TOWARD SAFETY TRAFFIC IN 2014
Sanya Diandra Praniti1, Penny Setyawati Martioso2, Donny Pangemanan3
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha 2
Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha 3
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas di kota besar cederung meningkat dari hari ke hari akibat faktor manusia. Dewasa ini remaja dan dewasa muda merupakan kelompok yang paling rentan mengalami kecelakaan lalu lintas, baik secara langsung atau tidak langsung, khususnya kelompok usia 15-29 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung terhadap keselamatan lalu lintas.
Penelitian survei menggunakan kuesioner kepada 275 responden dari 837 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung tahun 2014 yang dipilih secara cluster random sampling. Kuesioner dikelompokkan menjadi 3 kelompok untuk mengevaluasi pengetahuan, sikap dan perilaku para responden.
Responden umumnya memiliki pengetahuan (95,3%) dan sikap (94,9%) yang baik terhadap keselamatan lalu lintas, tetapi yang memiliki perilaku baik hanya (38,6%) dan yang lainnya termasuk dalam kriteria cukup.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung tahun 2014 memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap keselamatan lalu lintas tetapi perilaku mahasiswa masih dalam taraf cukup.
ABSTRACT
The road traffic accidents are increasing in the city day by day, caused by human factor. Nowadays the teenager and young adult are the most prone group of people being the victim of the road traffic accidents directly or indirectly, especially for 15-29 years old group of people. The aim of this study is to determine the knowledge, attitude and practice of Faculty Medicine students’s Maranatha Christian University towards safety traffic.
This survey study was conducted among 275 respondents of 837 Medical Faculty Student Maranatha Christian University Bandung in 2014 which choose with cluster random sampling using questionnaires. The questionnaires was divided into 3 groups to evaluate. The respondents generally have a good knowledge (95.3%) and attitude (94.9%) towards safety road, but only 38.6% had good practice and another in fair level.
The Medicine Faculty students of Maranatha Christian University Bandung in 2014 have good knowledge and attitude toward safety road but their practice still in fair level.
Keyword: knowledge, attitude, behavior, safety traffic
PENDAHULUAN
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak terduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda1. WHO melaporkan bahwa setiap hari ada 3.400 orang meninggal di jalan akibat kecelakaan berkendaraan, pengendara motor 23%, pejalan kaki 22% dan pengendara sepeda 5% dan lain-lain 50%2. WHO memperkirakan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas akan meningkat dari peringkat 9 pada tahun 2004 sebesar 2,2% menjadi peringkat 5 pada tahun 2030 sebanyak 3,6%3. Berdasarkan kelompok usia, kecelakaan lalu lintas menempati posisi nomor satu penyebab kematian kelompok usia 15-29 tahun, kedua 5-14 tahun, dan ketiga 30-44 tahun4. Data kecelakaan lalu lintas tahun 2010 di Indonesia melaporkan bahwa jumlah korban kecelakaan 31.234 jiwa, pada tahun 2011 meningkat menjadi 32.657 jiwa dan diperkirakan jumlah ini akan bertambah setiap tahunnya. Polres Kota Bandung melaporkan bahwa pada tahun 2012 terdapat kecelakaan lalu lintas sebanyak 461 kasus, korban meninggal
192 jiwa, luka berat 214 jiwa, luka ringan 435 jiwa dan kerugian materil yang ditimbulkan sebanyak 891.165.000
rupiah5. Kecelakaan lalu lintas mengakibatkan kerugian ekonomi nasional sebesar 2,9% dari pendapatan bruto domestik, karena 59% korban adalah kelompok usia 16-30 tahun, yang merupakan kelompok dewasa muda usia produktif dan tentu akan berdampak pada kondisi ekonomi keluarga dan nasional6. Penggunaan helm oleh pengendara kendaraan roda dua dapat menurunkan risiko kematian sampai 40% dan risiko luka berat sampai 70%. Jika peraturan hukum tentang penggunaan helm sesuai standar dijalankan dengan benar maka dapat menurunkan angka kematian hingga 90%. Penggunaan sabuk pengaman dapat menurunkan risiko cedera fatal pada kursi barisan depan 40-50% dan kursi barisan belakang 25-75%4.
lintas yang akan berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup dari masyarakat itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung tentang keselamatan lalu lintas.
BAHAN DAN METODE
Penelitian survei deskriptif dengan cluster random sampling menggunakan kuesioner terhadap 275 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung pada bulan Maret sampai dengan Oktober tahun 2014. Kuesioner dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu untuk menilai pengetahuan, sikap, dan peilaku. Jumlah kuesioner untuk menilai pengetahuan, sikap, dan perilaku masing-masing terdiri dari 30 pertanyaan. Kriteria penilaian kuesioner menggunakan skala Likert yang diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu baik 111-150, cukup 71-110 dan kurang 30-70. Data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Pelaksanaan penelitian: Penulis memberikan pengarahan tentang cara pengisian kuesioner terlebih dahulu sebelum membagikan kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada responden agar diisi kemudian dikumpulkan kembali. Penulis melakukan perhitungan skor masing-masing responden berdasarkan pengetahuan, sikap, dan perilaku kemudian dikelompokkan dan disajikan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Penelitian ini sebelum dilaksanakan telah mendapat persetujuan dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha dan Rumah Sakit Immanuel Bandung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengetahuan responden tentang keselamatan lalu lintas dari 275 responden dijelaskan pada Tabel 1 dimana 262 (95,3%) responden memiliki pengetahuan baik dan 13 (4,7%) responden memiliki pengetahuan cukup. Hal ini mengindikasi- kan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik.
Tabel 1 Pengetahuan responden tentang keselamatan lalu lintas
No. Kategori Jawaban Persentase (%) lalu lintas dari 275 responden dijelaskan pada Tabel 2 dimana 261 (94,9%) responden memiliki sikap baik dan 14 (5,2%) responden memiliki sikap cukup. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap baik.
Tabel 2 Sikap responden tentang keselamatan lalu lintas
No. Kategori Jawaban Persentase
(%)
1 Baik 261 94,9
2 Cukup 14 5,1
3 Kurang 0 0,0
Total 275 100,0
Tabel 3 Perilaku responden tentang keselamatan lalu lintas
No. Kategori Jawaban Persentase
(%) merupakan respon hasil pengindraan individu terhadap panca indranya, terutama indra pengelihatan dan pendengaran. Pengetahuan merupakan domain penting dalam pembentukan tindakan individu. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pendidikan, informasi yang didapat, sosial budaya, ekonomi, seta pengalaman individu, dan usia7. Pengetahuan tentang keselamatan lalu lintas yaitu hal-hal yang diketahui responden terkait dengan keselamatan lalu lintas, faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas serta dampak yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini
mendapatkan 95,3% responden
mempunyai pengetahuan yang baik tentang keselamatan lalu lintas. Hasil penelitian ini sama seperti yang didapatkan pada penelitian Al-Khaldi9 pada tahun 2006 di Arab Saudi terhadap populasi mahasiswa Kesehatan usia 20-21 tahun dan Jogdand et al8 pada tahun 2014 di India terhadap populasi mahasiswa Kedokteran usia 19-21 tahun yang mendapatkan pengetahuan responden juga baik.
Sikap adalah reaksi seseorang terhadap suatu stimulus yang sudah melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, faktor pendapat, dan emosi. Sikap seseorang terdiri dari 3 komponen pokok yaitu kepercayaan atau keyakinan, emosional, dan kecenderungan untuk bertindak. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, tetapi belum dilakukan, jadi masih merupakan predisposisi perilaku7. Sikap tentang keselamatan lalu lintas yaitu pendapat atau penilaian responden terkait
dengan keselamatan lalu lintas, faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas serta dampak yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini
mendapatkan 94,9% responden
mempunyai sikap yang baik tentang keselamatan lalu lintas. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang didapatkan pada penelitian Al-Khaldi9 pada tahun 2006 di Arab Saudi terhadap populasi mahasiswa Kesehatan usia 20-21 tahun dan Jogdand et al8 pada tahun 2014 di India terhadap populasi mahasiswa Kedokteran usia 19-21 tahun yang mendapatkan sikap responden yang kurang.
Perilaku adalah wujud suatu tindakan individu sebagai akhir dari sikap yang telah dipraktikkan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengamatannya, perhatian, pola pikir, dan ingatannya yang telah membentuk sikap individu yang bersangkutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah sikap, emosi, kepercayaan, kebiasaan dan kemauan. Perilaku tentang keselamatan lalu lintas yaitu tindakan yang dilakukan responden terkait dengan keselamatan lalu lintas, faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas serta dampak yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini
mendapatkan 61,4% responden
mempunyai perilaku yang cukup tentang keselamatan lalu lintas. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang didapatkan pada penelitian Al-Khaldi9 pada tahun 2006 di Arab Saudi terhadap populasi mahasiswa Kesehatan usia 20-21 tahun dan Jogdand et al8 pada tahun 2014 di India terhadap populasi mahasiswa Kedokteran usia 19-21 tahun yang mendapatkan sikap responden yang kurang.
SIMPULAN
perilaku yang cukup tentang keselamatan lalu lintas.
DAFTAR PUSTAKA
1. Indonesia, Sekertariat Negara Republik. (n.d.). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta. 2. World Health Organization. 2010.
Road Safety.
http://www.who.int/gho/road_safety/en /. (diunduh pada 14-1-2014).
3. World Health Organization. 2008. World Health Statistics. Geneva: World Health Organization.
4. World Health Organization. 2009. Global Status Report On Road Safety Time For Action. Geneva: World Health Organization.
5. Polres Kota Bandung. 2012. Laporan Tahunan Polres Kota Bandung Tahun 2012.
6. Korlantas Polri. 2011. Laporan Tahunan Korlantas Polri Tahun 2010 dan 2011. Korlantas Porli.
7. Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 8. Jogdand, K., Yerpude, P., & Jogdand,
M. 2013. A Study of Awareness and Behavioural Patterns with Regrad to Safety Among Medical Student in South India. International Journal of Biological & Medical Research, 4(4): 3590-2.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Khaldi, Y. M. 2006. Attitude and Practice Towards Road Traffic Regulations Among Students of Health Science College in Aseer Region. Journal of Family and Community Medicine, 13(3): 109-13.
Astra World. 2013. Cegah Kecelakaan, Kenali Ciri-ciri Pengemudi yang Mengantuk.
http://www.astraworld.com/post/Cegah_Kecelakaan_Kenali_Ciriciri_Peng emudi_yang_Mengantuk (diunduh pada 3-11-2014).
Aulia, T. R. 2012. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia. Bandung: Nuansa Aulia.
Badan Standardisasi Nasional. 2007. Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua. Standar Nasional Indonesia.
Bantul, H. P. 2013. Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas. Yogyakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2006. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI
Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar. 2011. Laporan Tahunan Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar.
Evans, R. W. 1996. The Postconcussion Syndrome and the Sequelae of Mild Head Injury. Philadelphia: Saunders.
Hobbs, D. F. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Indonesia, Sekertariat Negara Republik. (n.d.). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta.
Iskandar. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (5th ed.). Jakarta: Referensi.
Jogdand, K., Yerpude, P., & Jogdand, M. 2013. A Study of Awareness and Behavioural Patterns with Regrad to Safety Among Medical Student in South India. International Journal of Biological & Medical Research, 4(4): 3590-2.
Kartika, M. 2009. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas pada Pengendara Sepeda Motor di Wilayah Depok Tahun 2008. Jakarta.
Korlantas Polri. 2011. Laporan Tahunan Korlantas Polri Tahun 2010 dan 2011. Korlantas Porli.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan (1st ed.). Jakarta: Rineka Cipta.
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2006. Buku Pedoman Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional Neurologi. Jakarta: PERDOSSI
Pietrasik, T. 2014. Road Safety.
http://www.who.int/violence_injury_prevention/road_traffic/en/. (diunduh pada 22-1-2014).
Polres Kota Bandung. 2012. Laporan Tahunan Polres Kota Bandung Tahun 2012.
Rahardjo, R. 2014. Tertib Berlalu Lintas. Yogyakarta: Shafa Media.
Suma'mur, P. K. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: CV Sagung Seto.
Sundari, P. N. 2009. Perilaku Pengendara Sepeda Motor Remaja terhadap Risiko Kecelakaan Lalu Lintas. Buletin Penelitian RSUD Dr. Soetomo, 11: 4.
Warpani, S. P. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung: Penerbit ITB.
World Health Organization. 2008. World Health Statistics. Geneva: World Health Organization.
World Health Organization. 2009. Global Status Report On Road Safety Time For Action. Geneva: World Health Organization.
World Health Organization. 2010. Road Safety.
http://www.who.int/gho/road_safety/en/. (diunduh pada 14-1-2014).
Yudhoyono, S. B. 2013. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013. Presiden Republik Indonesia, Sekretariat Kabinet RI. Jakarta: Sekretariat Kabinet RI.