• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU

MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratMenempuhUjianSidang SarjanaPendidikanPada Program StudiPendidikanAkuntansi

Disusunoleh AKHMAD RIZALUDIN

NIM. 0906089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU

MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh :

Akhmad Rizaludin

Sebuahskripsi yang diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelar

SarjanaPendidikanpadaFakultasPendidikanEkonomidanBisnis

©Akhmad Rizaludin 2014

UniversitasPendidikan Indonesia

Juni 2014

HakCiptadilindungiundang-undang.

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian,

(3)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(4)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(5)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu AKHMAD RIZALUDIN

Pembimbing : Drs. H. Yayat Supriyatna, MM.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku menyontek mahasiswa dan untuk mengetahui pengaruh iklim motivasional kelas terhadap perilaku menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi di Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian lapangan (field study). Peneliti mengambil sampel sejumlah 224 mahasiswa Prodi Akuntansi dan mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi terdiri dari tiga angkatan, yakni mahasiswa angkatan 2013, 2012, dan 2011. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh iklim motivasional kelas terhadap perilaku menyontek mahasiswa adalah uji korelasi sederhana.

Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif iklim motivasional performance terhadap perilaku menyontek mahasiswa. Artinya, semakin tinggi tingkat orientasi performance yang dimiliki suatu kelas, maka semakin besar kemungkinan terjadinya praktik-praktik menyontek.

(6)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu AKHMAD RIZALUDIN

Supervisor: Drs. H. Yayat Supriyatna, MM.

ABSTRACT

The research aims to reveal the overview of college-students’ cheating behavior and to learn how classroom motivational climate affects cheating behavior among Undergraduate students of Accounting Program and Accounting Education Program at Universitas Pendidikan Indonesia.

This is a non-experimental research using field study approach. As a sample, the researcher took 224 students of Accounting Program and Accounting Education Program from three batches: students from batch 2013, 2012 and 2011. The data analysis technique that used to measure the relationship between classroom motivational climate and student cheating behavior is the simple linear correlation (Pearson’s Product Moment Correlation).

Results indicated that there is a positive influence of performance motivational climate on cheating behavior among college students. It means that the higher performance orientation result implies on much likely cheating will occur.

(7)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 7

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4.Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Iklim Motivasional Kelas ... 11

2.1.1. Teori Orientasi Tujuan ... 11

2.1.2. Pengertian Iklim Motivasional Kelas ... 12

2.1.3. Jenis Iklim Motivasional Kelas ... 14

2.1.3.1. Iklim Motivasional Mastery ... 14

2.1.3.2. Iklim Motivasional Performance... 15

2.1.4. Efek Iklim Motivasional Kelas ... 16

2.1.4.1. Efek terhadap Aspek Afektif ... 16

2.1.4.2. Efek terhadap Aspek Kognitif ... 17

2.1.4.3. Efek terhadap Aspek Perilaku ... 18

2.1.5. Indikator Iklim Motivasional Performance ... 20

2.2.Perilaku Menyontek ... 22

2.2.1. Pengertian Perilaku Menyontek ... . 22

2.2.2. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Menyontek ... 24

2.2.2.1. Faktor Demografi ... 24

2.2.2.2. Faktor Akademik ... 26

2.2.2.3. Faktor Motivasional ... 27

2.2.2.4. Faktor Sifat Kepribadian ... 28

2.2.3. Indikator dan Bentuk Perilaku Menyontek ... 29

2.3.Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian Terdahulu ... 31

2.4.Kerangka Pemikiran ... 34

2.5.Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Desain Penelitian ... 39

3.2.Operasionalisasi Variabel ... 39

3.3.Populasi dan Sampel ... 41

3.3.1. Populasi ... 41

3.3.2. Sampel ... 42

(8)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 50

3.6.1. Uji Normalitas ... 50

3.6.2. Statistik Deskriptif ... 52

3.6.3. StatistikInferensial ... 54

3.6.3.1. Uji Korelasi Sederhana ... 54

3.6.3.2. Koefisien Determinasi ... 55

3.6.3.3. Uji Hipotesis ... 55

BAB IV PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Objek Penelitian ... 57

4.1.1. Identitas Program Studi ... 59

4.1.2. Sejarah Singkat Perkembangan Program Studi ... 59

4.1.3. Struktur Organisasi Program Studi ... 60

4.1.4. Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi ... 61

4.2.Deskripsi Hasil Penelitian ... 63

4.2.1. Iklim Motivasional Performance ... 64

4.2.1.1. Deskripsi Umum ... 64

4.2.1.2. Deskripsi Setiap Indikator ... 66

4.2.2. Perilaku Menyontek Mahasiswa ... 72

4.2.2.1. Deskripsi Umum ... 72

4.2.2.2. Deskripsi Setiap Dimensi ... 73

4.3.Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 76

4.3.1. Uji Normalitas ... 76

4.3.2. Analisis Korelasi ... 78

4.3.3. Koefisien Determinasi ... 79

4.3.4. Pengujian Hipotesis ... 79

4.4.Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

4.4.1. Iklim Motivasional Performance di Prodi Akuntansi dan Prodi Pendidikan Akuntansi UPI ... 80

4.4.2. Perilaku Menyontek Mahasiswa Prodi Akuntansi dan Prodi Pendidikan Akuntansi UPI ... 81

4.4.3. Pengaruh Iklim Motivasional Performance terhadap Perilaku Menyontek Mahasiswa di Prodi Akuntansi dan Prodi Pendidikan Akuntansi UPI ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 86

5.2.Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(9)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan Akuntansi UPI ... 2

Tabel 2.1 Orientasi Tujuan dan Efeknya terhadap Motivasi dan Aspek Kognitif Lainnya... 19

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 40

Tabel 3.2 Populasi Mahasiswa Prodi Akuntansi dan Prodi Pendidikan Akuntansi ... 42

Tabel 3.3 Sampel Mahasiswa Setiap Prodi... 43

Tabel 3.4 Sampel Mahasiswa Perangkatan... 43

Tabel 3.5 Rekapitulasi Pengujian Reliabilitas ... 47

Tabel 3.6 Rekapitulasi Pengujian Validitas Variabel Iklim Motivasional Kelas ... 48

Tabel 3.7 Rekapitulasi Pengujian Validitas Variabel Perilaku Menyontek ... 49

Tabel 3.8 Format Tabulasi Jawaban Responden ... 53

Tabel 3.9 Kelas Interval ... 53

Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Variabel/Dimensi ... 54

Tabel 4.1 Data Responden Sampel Penelitian ... 64

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Iklim Motivasional PerformanceProdi Akuntansi dan Prodi Pendidikan Akuntansi ... 65

Tabel 4.3 Kesuksesan Dinilai dari Rewards Ekstrinsik ... 66

Tabel 4.4 Mementingkan Kemampuan Tinggi Peserta Didik yang Normatif ... 67

Tabel 4.5 Peserta Didik Dihargai jika Kompetitif ... 67

Tabel 4.6 Menekankan Pada Kinerja Peserta Didik ... 68

Tabel 4.7 Kesalahan/Kegagalan Menimbulkan Kecemasan bagi Peserta Didik ... 69

Tabel 4.8 Fokus pada Hasil Kerja Peserta Didik ... 69

Tabel 4.9 Alasan Berusaha Peserta Didik ... 70

Tabel 4.10 Kriteria Evaluasi Normatif/Social Comparisons ... 71

Tabel 4.11 Rekapitulasi Tiap Indikator Iklim Motivasional Performance . 71 Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Perilaku Menyontek Mahasiswa Prodi Akuntansi dan Prodi Pendidikan Akuntansi ... 72

Tabel 4.13 Perilaku Menyontek Saat Ujian Dalam Kelas ... 73

Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Setiap Item Pernyataan Perilaku Menyontek Saat Ujian Dalam Kelas ... 74

Tabel 4.15 Perilaku Menyontek Saat Menyelesaikan Tugas di Luar Kelas 75 Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Setiap Item Pernyataan Perilaku Menyontek Saat Menyelesaikan Tugas di Luar Kelas ... 75

(10)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(11)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(12)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, khususnya pada tingkat perguruan tinggi, perilaku

menyontek mulai mendapat perhatian sejak dikeluarkannya Permendiknas Nomor

17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan

Tinggi. Selain itu, pada tanggal 4 Mei 2011 juga ada penanda-tanganan Deklarasi “Anti Menyontek dan Anti Plagiat” oleh pemimpin perguruan tinggi negeri dan

koordinator KOPERTIS seluruh Indonesia. Dasar hukum ini diharapkan mampu

menekan jumlah perilaku curang di dunia akademisi. Namun, hasil wawancara

yang dilakukan oleh penulis cukup membuktikan bahwa kecurangan di dunia

akademisi, khususnya mahasiswa akuntansi, masih terjadi.

Kecurangan akademik berupa perilaku menyontek mahasiswa akuntansi

tampak dari hasil wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 15-17 Januari

2014 terhadap 27 mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi dan Program Studi

(Prodi) Pendidikan Akuntansi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Rata-rata responden mengakui dirinya sering melakukan praktik menyontek, baik

dalam ujian maupun saat menyelesaikan tugas. Selain itu, responden juga diminta

melaporkan bagaimana perilaku menyontek teman-temannya di kelas. Hampir

(13)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saat menyelesaikan tugas. Berikut adalah data hasil wawancara yang disajikan

(14)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1

Perilaku Menyontek Mahasiswa Prodi Akuntansi dan Prodi Pendidikan Akuntansi UPI (N=27)

Indikator Intensistas

Sementara itu, telah ditemukan bahwa kebiasaan menyontek saat

menempuh pendidikan akan berdampak pada perilaku curang seseorang di dunia

kerja (Nonis & Swift, 2001). Berdasarkan temuan inilah maka kemudian banyak

yang mengaitkan skandal-skandal akuntansi yang terjadi beberapa tahun ini

(misalnya kasus WorldCom di Amerika Serikat atau kasus Gayus Tambunan di

Indonesia) dengan isu-isu etika, khususnya perilaku menyontek, saat para calon

akuntan menempuh pendidikan (Hayes, Hurtt, & Bee, 2006; Morris & Kilian,

2006; Abu Bakar, Ismail, & Mamat, 2010; Rangkuti, 2011).

Secara umum tujuan dari pendidikan akuntansi adalah untuk mengembangkan akuntan profesional yang kompeten. Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan peran pekerjaan dengan standar yang ditetapkan dengan mengacu pada lingkungan kerja. Untuk menunjukkan kompetensi, seorang akuntan profesional harus memiliki beberapa aspek yang diperlukan, yaitu: (a) pengetahuan profesional, (b) keterampilan profesional, dan (c) nilai-nilai profesional, etika, dan sikap (IFAC, 2010: 13).

Perilaku menyontek berdampak negatif terhadap banyak aspek dalam

dunia pendidikan, seperti pembelajaran, pengajaran, dan penilaian (Setya, 2005).

Menurut Ehrenkranz (2001), umumnya dampak perilaku menyontek tidak disadari

oleh peserta didik. Misalnya, mereka akan kesulitan saat dituntut untuk

menunjukkan kompetensinya sesuai dengan prestasi/nilai yang diperoleh (dalam

(15)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dianggap tidak kompeten walaupun nilai-nilai yang ia peroleh saat menempuh

pendidikan sangatlah baik.

Hal semacam itu bisa terjadi akibat adanya kesalahan saat dilakukan

pengukuran tingkat kemajuan pemahaman peserta didik terhadap materi yang

telah diberikan. Pentingnya validitas dalam pelaksanaan ujian/penugasan

berkaitan dengan aspek ketelitian penafsiran kemampuan peserta didik

berdasarkan nilai yang diperoleh (Cizek, 2001), sedangkan nilai yang diperoleh

peserta didik melalui praktik-praktik menyontek tidaklah menunjukkan tingkat

kemampuan dan pemahaman mereka yang sesungguhnya.

Peserta didik yang berperilaku menyontek “memotong” proses

pembelajaran hanya untuk meraih nilai/peringkat yang tinggi. Padahal mereka

akan kehilangan kesempatan untuk belajar dan pengalaman merasakan perjuangan

intelektual yang seharusnya akan menuntun kepada pengembangan kemampuan

dan pengetahuan (Whitley & Keith-Spiegel, 2002; dalam Sieman, 2009).

Perilaku menyontek juga mendapat perhatian lebih terkait keadilan di

dalam kelas. Peserta didik yang menyontek memperoleh keuntungan secara tidak

wajar dibandingkan dengan peserta didik yang jujur (Whitley & Keith-Spiegel,

2002; dalam Sieman, 2009). Peserta didik yang jujur kemudian akan berkecil hati

atau patah harapan saat mereka mengetahui bahwa temannya yang berperilaku

menyontek bisa dengan bebas melakukan praktik-praktik curang dalam meraih

prestasinya. Mereka akan merasa kecewa dan mulai meragukan nilai dari sebuah

(16)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian juga menunjukkan bahwa perilaku menyontek bisa menjadi

bentuk kebiasaan di setiap jenjang pendidikan. Peserta didik yang menyontek dan

terbebas dari sangsi akan cenderung mengulanginya. Peserta didik yang

berperilaku menyontek di tingkat sekolah menengah akan cenderung berperilaku

menyontek lagi di perguruan tinggi (Harding et al., 2007). Kemudian, mereka

yang menyontek di perguruan tinggi akan cenderung berperilaku curang di dunia

kerja (Nonis & Swift, 2001; Harding et al., 2003).

Saat peserta didik menyontek, sebenarnya institusi pendidikan juga

menderita kerugian. Skandal kecurangan akademik (menyontek/plagiarism)

berskala besar, seperti yang telah disebutkan di awal, seringkali menarik perhatian

media massa lokal maupun nasional. Publikasi semacam ini akan menciptakan

keraguan masyarakat terhadap kredibilitas institusi pendidikan terkait maupun

peserta didik dan lulusannya (Sieman, 2009).

Telah banyak variabel yang dijadikan bahan kajian oleh para peneliti guna

mengidentifikasi karakteristik peserta didik yang berperilaku menyontek.

Anderman dan Murdock (2007: 10) mengelompokkan variabel-variabel yang

telah diuji mempunyai keterkaitan dengan perilaku menyontek menjadi empat

kategori, yakni: faktor demografi (gender, usia, agama, dll), faktor akademis

(prestasi belajar, mata pelajaran, ekstrakurikuler, dll), faktor motivasional

(kepercayaan diri, teori tujuan/alasan belajar, dll), serta faktor personal (kontrol

diri, sikap dan moralitas, tingkat kreatifitas, dll).

Anderman dan Murdock (2007) juga menambahkan bahwa masih ada

(17)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meskipun populer dan banyak ditemukan dalam literatur penelitian, tetapi dalam

banyak kasus variabel ini bersifat tetap (fixed variables) dan terlalu umum. Oleh

sebab itu, kalaupun ada, hanya sedikit yang bisa dilakukan untuk mempengaruhi

atau mengubah faktor-faktor ini. Faktor-faktor demografi tidak mampu

mengidentifikasi proses yang mendasari keputusan peserta didik untuk

berperilaku menyontek. Sehingga hasil yang diperoleh tidak mengarah pada

rekomendasi konstruktif bagaimana cara untuk mengurangi jumlah praktik

menyontek yang terjadi. Apalagi penelitian-penelitian terkait faktor demografi ini

belum memberikan hasil yang konsisten (Smith et al., 2009).

Sedangkan faktor-faktor yang bersifat akademis, meskipun bisa digunakan

untuk mengenali karakteristik para pelaku menyontek, tetapi masih kurang

memberi kontribusi terhadap upaya untuk mengekang dan mengendalikan

perilaku menyontek. Begitupun faktor-faktor motivasional, meskipun banyak

membantu peneliti untuk mempelajari mekanisme perilaku menyontek, namun

akan lebih dipahami dan mengarahkan ke penelitian yang lebih mendalam bila

dikombinasikan dengan faktor kontekstual (Anderman dan Murdock, 2007: 21).

Faktor-faktor kontekstual terkait perilaku menyontek memang belum

terlalu banyak memperoleh perhatian, tetapi telah ada beberapa penelitian yang

menguji variabel dalam konteks sosial, salah satunya adalah penelitian kualitatif

yang dilakukan McCabe, Trevino, dan Butterfield (2001). Dari penelitian mereka

didapat fakta banyaknya peserta didik yang memberi komentar bahwa perilaku

menyontek didorong oleh variabel-variabel bersifat motivasional yang mengakar

(18)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seluruh responden menyadari bahwa sebenarnya menyontek merupakan perbuatan

yang salah. Namun, mereka terpaksa melakukan praktik menyontek dengan alasan

merasakan adanya tekanan untuk memperoleh nilai tinggi di kelas, takut gagal dan

tertinggal dari teman-teman (kompetisi).

Hal ini memberi peringatan bahwa perlu dipikirkan juga aturan yang

berlaku di dalam kelas dan mempertimbangkan apakah menyontek mungkin lebih

merupakan tanda kelemahan dalam sistem pendidikan daripada karakter siswa itu

sendiri (Kohn, 2007). Banyak dari pendidik hanya memikirkan bahwa peserta

didik yang melakukan praktik menyontek harus dihukum. Namun, pendidik

beserta institusi pendidikan harus juga mengoreksi diri apakah pelaksanaan

pembelajaran yang diterapkan sudah terbebas dari kecenderungan-kecenderungan

yang justru mendorong peserta didik untuk berperilaku curang.

Di akhir laporan penelitiannya, Rangkuti (2011) menyarankan bahwa

institusi pendidikan akuntansi dan staff pendidiknya harus memberi perhatian

yang serius terhadap peraturan akademik yang berlaku terkait dengan perilaku

menyontek dan orientasi pembelajaran yang diadopsi di dalam kelas (berorientasi

performance atau mastery). Orientasi pembelajaran dalam kelas yang dimaksud di

sini mengarah pada iklim motivasional kelas.

Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan Jordan (2001), disimpulkan

bahwa iklim motivasional kelas merupakan faktor penting dalam perilaku

menyontek mahasiswa. Selain itu, kajian literatur juga dilakukan oleh Murdock

dan Anderman (2006). Penelitian mereka menunjukkan hasil yang sama,

(19)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

motivasional yang diciptakan oleh para pendidik sangat berpengaruh.

Pengadopsian iklim motivasional tertentu di dalam kelas memang dapat

mendorong peserta didik berperilaku menyontek atau justru menghindarinya

(Anderman dan Murdock, 2007: 95).

Berdasarkan pertimbangan terhadap hasil penelitian sebelumnya dan

melihat kenyataan yang terjadi saat ini, ada indikasi bahwa iklim motivasional

kelas dapat digunakan untuk mengidentifikasi perilaku menyontek. Penelitian ini

dilakukan untuk mengungkapkan peranan iklim motivasional kelas terhadap

perilaku menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Program Studi

Pendidikan Akuntansi di Universitas Pendidikan Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka permasalahan

dalam penelitian ini dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan berikut:

1. Bagaimana iklim motivasional kelas pada Program Studi Akuntansi dan

Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia?

2. Bagaimana perilaku menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan

Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh iklim motivasional kelas terhadap perilaku

menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Program Studi

(20)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Peneliti bermaksud menghimpun data-data informasi sesuai dengan

rumusan masalah di atas, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana iklim motivasional kelas pada Program

Studi Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas

Pendidikan Indonesia.

2. Untuk mengetahui bagaimana perilaku menyontek mahasiswa Program

Studi Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas

Pendidikan Indonesia.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh iklim motivasional kelas terhadap

perilaku menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Program

Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian yang

diharapkan adalah sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Praktis

a. Bagi institusi pendidikan akuntansi dan pendidik

Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang perilaku

menyontek yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Akuntansi dan

Program Studi Pendidikan Akuntansi, sehingga dapat dijadikan salah satu

bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah strategis dan

(21)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperhatikan pelaksanaan pembelajaran dan pembentukan lingkungan

belajar (iklim motivasional) di kelas.

b. Bagi peserta didik (mahasiswa akuntansi)

Dengan adanya penelitian ini mahasiswa bisa memperoleh sudut

pandang lain yang lebih baik terhadap perilaku menyontek sehingga akan

lebih berusaha menghindari perilaku negatif ini.

c. Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan sarana aplikasi teori dan pembelajaran yang

didapatkan dalam perkuliahan dan digunakan sebagai syarat untuk

memenuhi tugas akhir kuliah.

1.4.2. Manfaat Teoritis

Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan

dan pengembangan pengetahuan khususnya mengenai perilaku menyontek

mahasiswa program akuntansi. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat

(22)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

1.1. Desain Penelitian

Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

lapangan (field study), sebab peneliti tidak mengontrol secara langsung

variabel-variabelnya, sifat hakikat variabel yang ada memang menutup kemungkinan

diadakannya manipulasi (Kerlinger, 1990). Kajian lapangan tidak harus dilakukan

saat mahasiswa berada dalam kelas akuntansi. Saat menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian mahasiswa diminta untuk

merenungkan pengalaman-pengalaman belajar sebelumnya secara spesifik.

Pengujian mengenai perilaku menyontek dan iklim motivasional kelas dilakukan

pada satu waktu. Artinya semua pertanyaan diajukan secara bersamaan dalam satu

lembar kerja. Langkah-langkah khusus akan dijelaskan pada bahasan selanjutnya.

1.2. Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni iklim motivasional kelas

sebagai variabel bebas (independen) dan perilaku menyontek sebagai variabel

terikat (dependen). Berikut adalah definisi operasional setiap variabel:

1.2.1. Iklim Motivasional Kelas

Iklim motivasional dalam penelitian ini adalah yang terasa di kelas dengan

(23)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

skor total yang menunjukkan persepsi mahasiswa bahwa pelaksanaan pengajaran

(24)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjukkan kemampuan tinggi dan menghindarkan diri dari terlihat tidak

kompeten. Total hasil perhitungan akan menunjukkan makin tinggi skor maka

makin kuat persepsi mahasiswa bahwa iklim motivasional di kelasnya berorientasi

performance.

1.2.2. Perilaku Menyontek

Perilaku menyontek dioperasionalkan sebagai skor total yang

menunjukkan kecenderungan mahasiswa menyontek pada saat ujian, kuis dan

penyelesaian tugas akademis di luar maupun di dalam kelas akuntansi. Total hasil

perhitungan akan menunjukkan makin tinggi skor maka makin tinggi

kecenderungan mahasiswa menyontek.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Iklim

Motivasional

Performance

Definisi kesuksesan

Kesuksesan dinilai dari besarnya rewards

ekstrinsik yang didapat (nilai/IPK/ranking)

Peserta didik dihargai jika mampu bersaing dengan yang lain (kompetitif)

Orientasi pendidik

menekankan pada bagaimana kinerja/hasil yang bisa dicapai peserta didik

Pandangan mengenai kesalahan/ kegagalan

kesalahan merupakan hal yang

menimbulkan kecemasan bagi peserta didik

Fokus perhatian

(25)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

evaluasi belajar antar peserta didik (social comparisons)

Perilaku Menyontek

Ujian di dalam kelas

memberi dan/atau menerima informasi jawaban saat ujian (termasuk tes/kuis yang diberikan di dalam kelas ataupun secara online/take-home)

menggunakan alat-alat yang tidak diizinkan (misalnya catatan) menyebarkan dan/atau menerima

materi/konten/kunci jawaban ujian secara tertulis maupun bentuk digital

membantu orang lain menyontek atau berbohong untuk melindungi mereka

Interval

Tugas di luar kelas

membuat tugas (makalah/paper) untuk orang lain —atau meminta seseorang mengerjakan tugas— (termasuk membagi pekerjaan dan/atau mengerjakan secara berkelompok ujian take-home/online, kecuali diizinkan)

menyabotase, menyajikan dengan keliru, atau memalsukan tugas tertulis, sumber referensi, penelitian atau hasilnya

Interval

1.3. Populasi dan Sampel

1.3.1. Populasi

Fokus penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi. Sedangkan penelitian ini

dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), di mana terdapat dua

program studi (prodi) dengan spesialisasi berbeda, yakni Program Studi

Pendidikan Akuntansi dan Program Studi Akuntansi. Prodi Pendidikan Akuntansi

berorientasi pada bidang akuntansi kependidikan, lulusannya lebih diarahkan

untuk menjadi tenaga pendidik (guru) atau seorang akuntan pendidik. Prodi

Akuntansi berorientasi pada bidang akuntansi non-kependidikan, lulusannya

diarahkan untuk menjadi seorang akuntan profesional. Oleh karena itu peneliti

(26)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan mahasisa Prodi Akuntansi yang berjumlah 257 sebagai populasi penelitian ini.

Berikut tabel yang menunjukkan populasi dengan rincian jumlah mahasiswa aktif

tiap angkatan di masing-masing program studi:

Tabel 3.2

Populasi Mahasiswa Prodi Akuntansi dan Pendidikan Akuntansi

Angkatan Program Studi Total

Akuntansi Pendidikan Akuntansi

2011 107 88 195

2012 68 73 141

2013 82 89 171

Total 257 250 507

Sumber: Dok. Seksi Akademik dan Kemahasiswaan FPEB UPI

1.3.2. Sampel

Pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan teknik simple

random sampling, yakni dengan mengambil anggota sample dari populasi secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2011: 120).

Ukuran sampel minimalnya dihitung menggunakan rumus Taro Yamane berikut:

(Riduwan & Akdon, 2010: 249)

Keterangan:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = presisi yang ditetapkan

Kemudian ditetapkan presisi (tingkat kesalahan) sebesar 5%, maka jumlah

mahasiswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:

(27)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari perhitungan di atas diperoleh ukuran sampel untuk penelitian ini

adalah sejumlah 224 mahasiswa. Sedangkan penarikan sampel mahasiswa dari

(28)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Riduwan, 2008: 29) Keterangan:

N = jumlah populasi keseluruhan Ni = jumlah populasi program studi n = jumlah sampel keseluruhan ni = jumlah sampel program studi

Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan perhitungan ukuran sampel

Setelah diperoleh jumlah sampel untuk masing-masing prodi, selanjutnya

ditentukan sampel untuk setiap angkatannya secara proporsional dengan

menggunakan rumus yang sama. Berikut adalah tabel yang menunjukkan

perhitungan ukuran sampel untuk setiap angkatan di masing-masing prodi:

(29)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tabel 3.4 dapat dilihat bahwa yang menjadi sampel adalah mahasiswa

angkatan 2011 berjumlah 48 orang dari Prodi Akuntansi dan 39 orang dari Prodi

Pendidikan Akuntansi, mahasiswa angkatan 2012 berjumlah 30 orang dari Prodi

Akuntansi dan 32 orang dari Prodi Pendidikan Akuntansi, serta mahasiswa

angkatan 2013 berjumlah 36 orang dari Prodi Akuntansi dan 39 orang dari Prodi

Pendidikan Akuntansi. Mahasiswa yang menjadi sampel penelitian adalah

mahasiswa yang terpilih secara acak.

1.4. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab (Sugiyono, 2011: 199). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

tertutup, yakni yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal

memilih (Arikunto, 2010: 195).

1.4.1. Alat Ukur Iklim Motivasional Kelas

Kuesioner (angket) yang digunakan untuk mengukur iklim motivasional

kelas dalam penelitian ini merupakan hasil adaptasi dan modifikasi dari Pattern

Adaptive of Learning Scale (PALS). PALS merupakan alat ukur yang

menggunakan teori goal orientation sebagai kerangka untuk meneliti hubungan

antara lingkungan pembelajaran dengan motivasi, afeksi dan perilaku peserta

(30)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun item-item yang ada dalam alat ukur ini tersaji dalam bentuk skala

numerik (numerical scale) dengan lima alternatif jawaban, yaitu point 5 untuk

pernyataan positif tertinggi hingga point 1 untuk pernyataan positif terendah.

Skala numerik bisa digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang gejala sosial dengan data yang

diperolehnya adalah data interval (Sekaran, 2006: 33).

1.4.2. Alat Ukur Perilaku Menyontek

Memang tidak ada alat ukur yang secara khusus digunakan untuk

mengukur kecenderungan menyontek. Kebanyakan penelitian perilaku menyontek

memilih kuesioner (angket) sebagai alat ukur dan dirancang secara khusus dengan

jumlah item yang tidak banyak tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.

Dalam penelitian ini, kuesioner (angket) yang digunakan untuk mengukur

perilaku menyontek merupakan adaptasi dan modifikasi dari beberapa alat ukur

yang telah digunakan peneliti sebelumnya (Anderman dkk., 2010; Rangkuti,

2011; Setya, 2005). Item-item dalam alat ukur ini juga disajikan dalam bentuk

skala numerik (numerical scale) dengan lima alternatif jawaban, yaitu point 5

untuk pernyataan positif tertinggi hingga point 1 untuk pernyataan positif

terendah.

Secara keseluruhan setiap itemnya berkenaan dengan perilaku yang

merujuk pada perilaku menyontek yang dilakukan mahasiswa pada saat ujian

dalam kelas dan penyelesaian tugas akademis lainnya di luar kelas.

(31)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen dalam penelitian ini perlu diuji terlebih dahulu agar ketika

dilakukan uji hipotesis dapat memberikan hasil yang konklusif. Dua aspek dari

instrumen yang perlu diuji adalah:

1.5.1. Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui

apakah seluruh item yang ada konsisten, bila digunakan beberapa kali mengukur

obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2011: 173).

Untuk meghitung reliabilitas suatu instrumen berbentuk angket seperti dalam

penelitian ini maka perlu menggunakan rumus Alpha Cronbach:

[ ] [ ∑ ]

(Arikunto, 2010: 239) Keterangan:

= reliabilitas instrumen k = banyaknya item pertanyaan ∑ = jumlah varians item

= varians total

Dengan rumus variansnya adalah:

(Arikunto, 2010: 239) Keterangan:

= varians skor tiap item ∑ = jumlah kuadrat skor item

(32)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah diperoleh hasil dari perhitungan, maka untuk menafsirkan hasilnya

perlu membandingkannya dengan tabel r taraf signifikansi 5%, menggunakan

kriteria uji sebagai berikut:

 jika > , berarti instrumen yang diuji reliabel

 jika , berarti instrumen yang diuji tidak reliabel.

Pengujian validitas dilakukan terhadap 35 responden. Data yang terkumpul

sebagaimana terlampir. Kemudian untuk perhitungannya, penulis menggunakan

perangkat lunak ANATES versi 4.0. Berikut rekapitulasi hasil uji reabilitas

masing-masing variabel disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 3.5

Rekapitulasi Pengujian Reliabilitas

Variabel rhitung rtabel Keterangan Iklim Motivasional Performance 0,79 0,336 Reliabel Perilaku Menyontek 0,92 0,336 Reliabel

Sumber: Data diolah.

Berdasarkan tabel 3.8, diketahui bahwa nilai rhitung untuk angket iklim

motivasional performance adalah 0,79 dan nilai rtabel (N = 35; α = 0,05) sebesar

0,336. Artinya rhitung lebih besar dari rtabel, angket iklim motivasional performance

dinyatakan reliabel, atau dengan kata lain mempunyai daya ketetapan.

Selain itu, tabel 3.8 menunjukkan bahwa nilai rhitung untuk angket perilaku

menyontek adalah 0,92 dan nilai rtabel (N = 35; α = 0,05) sebesar 0,336. Artinya

rhitung lebih besar dari rtabel, angket perilaku menyontek dinyatakan reliabel, atau

dengan kata lain mempunyai daya ketetapan.

(33)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas instrumen adalah tingkat kemampuan instrumen untuk

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2010: 211).

Tingkat validitas instrumen penelitian ini dihitung dengan menggunakan

pendekatan korelasi Product Moment dari Pearson. Berikut adalah rumus korelasi

product moment dengan angka kasar:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

(Arikunto, 2010: 213) Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y ∑ = jumlah skor item

∑ = jumlah skor total N = jumlah responden

Kemudian, untuk menentukan valid atau tidaknya item, maka perlu

membandingkan nilai dengan . Nilai dapat dilihat pada tabel

daftar nilai koefesien korelasi dengan taraf signifikan 5%. Kriteria ujinya adalah:

 jika > maka item valid dan dapat digunakan

 jika maka item tidak valid dan tidak dapat digunakan.

Pengujian validitas dilakukan terhadap 35 responden. Data yang terkumpul

sebagaimana terlampir. Kemudian untuk perhitungannya, penulis menggunakan

perangkat lunak ANATES versi 4.0. Berikut rekapitulasi hasil uji validitas tiap

item dari masing-masing variabel disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 3.6

(34)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 0,491 0,336 Valid

mengukur iklim motivasional kelas terdapat empat item yang dinyatakan tidak

valid, sehingga item-item tersebut tidak dapat digunakan. Sedangkan 12 item lain

yang dinyatakan valid layak dijadikan sebagai alat ukur penelitian.

Tabel 3.7

(35)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 11 0,418 0,336 Valid

Tabel 3.7 menunjukkan bahwa dari 20 item pernyataan dalam angket yang

akan digunakan untuk mengukur perilaku menyontek mahasiswa, diperoleh 16

item yang dinyatakan valid. Sedangkan empat item yang dinyatakan tidak valid

akan dieliminasi, sebab tidak akan bisa digunakan sebagai alat ukur.

1.6. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah

diajukan dalam penelitian, maka perlu dilakukan analisis dan perhitungan

terhadap data yang terkumpul. Analisis dan perhitungan dilakukan dengan

menggunakan teknik-teknik tertentu sesuai dengan pendekatan atau desain

penelitian. Berikut adalah teknik analisis data dan pengujian hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini:

1.6.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan

berdistribusi normal. Hasil pengujiannya akan menentukan penelitian ini

menggunakan statistik parametris atau statistik non-parametris. Jika hasilnya

(36)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

parametris bisa digunakan (lihat Sugiyono, 2011: 210). Pengujian normalitas data

menggunakan teknik Chi Kuadrat, berikut adalah langkah-langkahnya:

1) Menentukan skor terbesar dan terkecil.

2) Menghitung rentangan: selisih antara skor terbesar dan skor terkecil 3) Mencari Banyaknya Kelas (BK) dengan Rumus Sturgess:

BK = 1 + 3,3 log n

4) Mencari nilai panjang kelas (i)

5) Membuat tabulasi dengan tabel penolong seperti berikut:

No. Kelas Interval f

Nilai Tengah

( ) f. f .

Jumlah Σ f Σ f

6) Mencari rata-rata (mean) ̅ Σ

7) Mencari simpangan baku (standard deviasi)

√ Σ Σ

8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara

 Menentukan batas kelas: angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

 Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval, rumus:

(37)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

 Mencari luas tiap kelas interval dengan mengurangkan

angka-angka 0-Z yaitu angka-angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka-angka

baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya, kecuali untuk

angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan dengan angka

pada baris berikutnya.

 Mencari frekuensi yang diharapkan (fe), mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden (n).

No. Batas Kelas Z Luas O-Z

Luas tiap

kelas interval Σ

9) Mencari chi-kuadrat hitung

10) Membandingkan dengan , dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k -1. Kriteria uji:

 Jika maka distribusi data tidak normal

 Jika maka distribusi data normal.

1.6.2. Statistik Deskriptif

Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat

(38)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan teknik analisis deskriptif untuk menjawab rumusan masalah yang

pertama dan kedua, yakni mengenai gambaran umum variabel iklim motivasional

kelas dan variabel perilaku menyontek.

Berikut merupakan langkah-langkah untuk memperoleh gambaran umum

iklim motivasional performance dan perilaku menyontek secara keseluruhan:

1. Menentukan skor tertinggi dan terendah dari hasil tabulasi jawaban

responden.

2. Menentukan rentang dengan cara skor tertinggi dikurangi skor terendah.

3. Menentukan nilai rata-rata tiap indikator untuk selanjutnya diberikan kriteria

penilaian: membagi total nilai tiap indikator dengan total jumlah pernyataan.

4. Menentukan kriteria penilaian, dalam penelitian ini ada tiga kriteria, yaitu

kriteria tinggi, sedang, dan rendah.

Untuk mengetahui secara lebih rinci, berikut merupakan langkah-langkah

untuk mendapatkan gambaran setiap dimensinya:

1. Membuat tabulasi untuk setiap jawaban kuesioner yang telah diisi responden.

Tabel 3.8

Format Tabulasi Jawaban Responden

No. Responden Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3 Skor Total 1 2 3 1 2 3 1 2 3 ∑1-…

2. Membuat kriteria penilaian untuk setiap variabel dengan menentukan:

a. Menentukan skor tertinggi dan terendah berdasarkan hasil dari tabulasi

jawaban responden untuk setiap dimensi maupun secara keseluruhan.

(39)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah

c. Menentukan banyak kelas, banyak kelas yang akan digunakan adalah tiga

kelas. Tiga kelas yang akan digunakan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

d. Menentukan panjang kelas interval dengan rumus:

Panjang interval kelas

=

e. Menentukan interval untuk tiap kriteria penilaian.

3. Membuat distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun

gambaran setiap indikator dengan bentuk sebagai berikut:

Tabel 3.10

Distribusi Frekuensi Variabel/Dimensi

Kriteria Interval Frekuensi Persentase (%) Tinggi

Sedang Rendah

Jumlah

4. Menghitung persentase masing-masing kriteria:

(40)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Membuat interpretasi hasil distribusi frekuensi untuk memperoleh

gambaran umum maupun gambaran setiap indikatornya. Penentuan kriteria

penilaian, yakni dengan melihat persentase yang paling tinggi di setiap kriteria.

1.6.3. Statistik Inferensial

1.6.3.1. Uji Korelasi Sederhana

Untuk menerangkan keeratan dan bentuk hubungan antara dua variabel,

maka digunakan teknik analisis korelasi linier sederhana. Keeratan hubungan,

atau disebut dengan koefisien korelasi (r), antara dua gejala interval seperti dalam

penelitian ini bisa dihitung dengan rumus korelasi Product-Moment berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

(Arikunto, 2010: 317) Keterangan:

= koefisien korelasi sederhana antara variabel X dan variabel Y ∑ = jumlah skor variabel X

∑ = jumlah skor variabel Y N = jumlah responden

Nilai koefisien korelasi hasil perhitungannya akan menunjukkan

tingkat keeratan dan bentuk hubungan antara perilaku menyontek (Y) dengan

iklim motivasional kelas (X).

1.6.3.2. Koefisien Determinasi

Dalam penelitian ini akan diketahui juga besarnya kemampuan iklim

(41)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menghitung koefisien determinasinya. Besarnya koefisien determinasi

diartikan sebagai besarnya pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap

variabel terikat. Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus:

(Sudjana, 2005: 369) Keterangan:

KD = nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi

1.6.3.3. Uji Hipotesis

Uji keberartian dilakukan untuk menguji apakah hubungan yang terjadi

berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasi). Hal pertama yang dilakukan untuk

menguji keberartian koefisien korelasi adalah merumuskan hipotesis. Berikut

adalah hipotesis penelitian ini:

, iklim motivasional performance tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku menyontek mahasiswa.

, iklim motivasional performance memiliki pengaruh positif terhadap perilaku menyontek mahasiswa.

Setelah rumusan hipotesis dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan

perhitungan keberartian koefisien korelasi dengan rumus:

(42)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut:

 Jika > maka H0 ditolak.

(43)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta hasil pembahasan

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Iklim motivasional kelas Program Studi Akuntansi dan Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia memiliki tingkat

orientasi performance dengan kategori sedang.

2. Perilaku menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Program

Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia berada pada

kategori sedang.

3. Iklim motivasional performance berpengaruh positif terhadap perilaku

menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

5.2. Saran

Berikut peneliti sampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat memberi

kontribusi serta menjadi pelajaran bagi pihak-pihak yang membutuhkan:

1. Pendidik/dosen diharapkan mampu mengurangi kecenderungan iklim

motivasional kelasnya berorientasi performance, yaitu dengan cara

(44)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar menjadi lebih bermakna; menyediakan variasi tugas yang memiliki

(45)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mahasiswa terlibat di dalamnya; memberi kesempatan pada mahasiswa

untuk memiliki pilihan dan kontrol tertentu terkait berbagai aktivitas di

kelas; fokus pada kemajuan dan penguasaan individual; meminimalkan

pembandingan sosial dan iklim kompetisi dengan tidak mengumumkan

skor ujian secara terbuka; membantu mahasiswa memandang kesalahan

sebagai kesempatan belajar.

2. Prodi Akuntansi dan Prodi Pendidikan Akuntansi serta staf pengajarnya

(dosen) diharapkan mampu mencegah perilaku menyontek. Pertama, perlu

mengenali dulu praktik-praktik menyontek seperti apa saja yang biasa

dilakukan mahasiswa, untuk itu kajian ilmiah atau penelitian mengenai

menyontek harus lebih sering dilakukan, karena perilaku menyontek juga

berkembang. Selanjutnya, dengan memperketat pengawasan, misalnya

dengan memperbanyak pengawas pada saat ujian. Sedangkan untuk

perilaku menyontek saat penyelesaian tugas di luar kelas, dosen

diharapkan lebih teliti dalam memeriksa hasil kerja mahasiswa, serta

menekankan untuk menyantumkan sumber yang jelas untuk tugas karya

tulis ilmiah. Pemberian tugas atau soal ujian yang membutuhkan

kemampuan analisis mahasiswa juga diyakini mampu mencegah

mahasiswa melakukan kecurangan. Terakhir, mempertegas hukuman bagi

mereka yang terbukti menyontek, agar memberi efek jera dan mencegah

yang lain melakukan kecurangan yang sama. Hukuman yang bisa

diberikan misalnya penangguhan pemberian nilai atau mengulang

(46)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Penelitian selanjutnya disarankan melibatkan variabel-variabel lain seperti

peran orientasi tujuan mahasiswa (personal goal structure) dan faktor

mental berkelompok (group mentality) yang diduga dapat memperkaya

dalam penjelasan kecenderungan menyontek mahasiswa. Selain itu,

mengenai ketidak-jujuran responden dalam mengisi angket tentang

(47)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Anderman, E. M., & Murdock, T. B., (eds). (2007). Psychology of Academic Cheating. New York: Academic Press Inc.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Hartanto, D. (2012). Bimbingan & Konseling Menyontek: Mengungkap Akar Masalah dan Solusinya. Jakarta: Index.

Jones, L. R. (2011). Academic Integrity & Academic Dishonesty: A Handbook About Cheating & Plagiarism. Florida Institute of Technology.

Kerlinger, F. N. (1990). Asas-asas Penelitian Behavioural. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Midgley, C. (2000). Manual for the Patterns of Adaptive Learning Scales. The University of Michigan.

Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riduwan, & Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta.

Schunk, D. H., Pintrich, P. R., & Meece, J. L. (2012). Motivasi dalam Pendidikan – Teori, Penelitian, dan Aplikasi. Jakarta: Indeks.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

__________. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal:

(48)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adeyemi, S. B., & Adelaja, S. O. (2011). Deterrent Measures and Cheating Behaviour of Accounting Undergraduates in Tertiary Institutions in Lagos Nigeria. International Journal of Business and Management. Vol. 6 No. 12 p. 195-204. http://dx.doi.org/10.5539/ijbm.v6n12p195

Alhadza, A. (2001). Masalah Perilaku Menyontek (Cheating) di Dunia Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Edisi 38. [Online]. Tersedia: http://www.depdiknas.go.id/jurnal/38/

Alkharusi, H. (2010). Literature Review on Achievement Goals and Classroom Goal Structure: Implications for Future Research. Electronic Journal of Research in Educational Psychology, 8(3), p. 1363-1386.

Ames, C., & Archer, J. (1988). Achievement Goals in the Classroom: Students’ Learning Strategies and Motivation Processes. Journal of Educational Psychology. Vol. 80 No. 3 p. 260-267.

Anderman, E. M., Cupp, P. K., & Lane, D. (2010). Impulsivity and Academic Cheating. The Journal of Experimental Education. 78, p. 135-150.

Anderman, E. M., Griesinger, T., & Westerfield, G. (1998). Motivation and Cheating During Early Adolescence. Journal of Educational Psychology. Vol. 90 No. 1p. 84-93.

Anderman, E. M., & Midgley, C. (2004). Changes in Self-reported Academic Cheating Across the Transition from Middle School to High School. Contemporary Educational Psychology. Vol. 29 p. 499-517.

Athanasou, J., & Olasehinde, O. (2002). Male and Female Differences in Self-report Cheating. Practical Assessment, Research and Evaluation, 8(5). [Online]. Tersedia: http://www.edresearch.org/pare/getvn.asp?v=8&n=5

Caroll, C. A. (2004). Cheating is Pervasive Problem in Education, Forum Participants Say. Education Week, 23(24), p. 10.

Cizek, G. J. (2001). An Overview of Issues Concerning Cheating on Large-Scale Tests. Paper presented at the annual meeting of the National Council on Measurement in Education. Seattle: University of South Carolina.

Cunningham, G. B., & Xiang, P. (2008). Testing the Mediating Role of Motivational Climate in the Realtionship Between Achievement Goals and Satisfaction: Are the Relationship Invariant Across Sex? Journal of Teaching in Physical Education, 27, 192-204.

(49)

Akhmad Rizaludin, 2014

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Harding, T. S., Passow, H. J., Carpenter, D. D., & Finelli, C.J. (2003). An Examination of the Relationship Between Academic Dishonesty and Professional Behavior. 33rd ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference.

Harding, T., Mayhew, M., Finelli, C., & Carpenter, D. (2007). The theory of planned behavior as a model of academic dishonesty in humanities and engineering undergraduates. Journal of Ethics & Behavior, 17(3), p. 255-279.

Hayes, D., Hurt, K., & Bee, S. (2006). The War on Fraud: Reducing Cheating in the Classroom. Journal of College Teaching & Learning. Vol. 3 No. 2.

Jordan, A. E. (2001). College Student Cheating: The Role of Motivation, Perceived Norms, Attitudes, and Knowledge of Institutional Policy. Journal of Ethics & Behaviour, 11(3), p. 233-247.

Kaplan, A., Gheen, M., & Midgley, C. (2002). Classroom Goal Structure and Student Disruptive Behavior. British Journal of Educational Psychology, 72, p. 191-211.

Magnus, J. R., Polterovich, V. M., Danilov, D. L., & Savvateev, A. V. (2002). Tolerance of Cheating: An Analysis Across Countries. Journal of Economic Education. p. 125-135.

McCabe, D. L., Trevino, L. K., & Butterfield, K. D. (2001). Cheating in Academic Institutions: A Decade of Research. Ethics & Behavior. Vol. 11 No. 3 p. 219-232.

Morgan, K., & Kingston, K. (2010). Promoting a Mastery Motivational Climate in a Higher Education Sports Class. Journal of Hospitality, Leisure, Sport & Tourism Education. Vol. 9 No. 1 p. 73-84.

Morris, D. E., & Kilian, C. M. (2006). Do Accounting Students Cheat? A Study Examining Undergraduate Accounting Students’ Honesty and Perceptions of Dishonest Behavior. Journal of Accounting, Ethics & Public Policy. Vol. 5 No. 3 p. 375-392.

Murdock, T. B., & Anderman, E. M. (2006). Motivational Perspective on Student Cheating: Toward an Integrated Model of Academic Dishonesty. Journal of Educational Psychologist, 41(3), p. 129-145.

Gambar

Tabel 1.1 Perilaku Menyontek Mahasiswa Prodi Akuntansi
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Populasi Mahasiswa Prodi Akuntansi dan Pendidikan Akuntansi
Tabel 3.3 Sampel Mahasiswa Setiap Prodi
+6

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Nugrahaeni, Trustinah, Astanto Kasno, Paidi Peneliti Fitopatologist : Nasir Saleh.. Agronomis

DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan

IMPLEMENTASI METODE ELEMEN HINGGA DALAM PERSOALAN ALIRAN DARAH PADA PEMBULUH

Oleh karena itu dalam penulisan Ilmiah ini, penulis membuat suatu Homepage yang berisikan tentang Group Band Peterpan yang dibuat dengan menggunakan Microsoft FrontPage XP,

Melihat suatu realita yang ada di lapangan, yaitu budaya lulusan perguruan yang lebih banyak memcari pekerjaan dalam dunia industri dari pada membuka usaha sendiri, dan keinginan

n{inbdhn s^sere krhrba tuh} Lin&r

[r]