• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM

SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI

KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Boga

oleh :

Priscillia Christe Dewi Portier 1000378

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian... 4

C. Perumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Tujuan Pembelajaran Kompetensi Dasar Menyediakan Room Service ... 8

B. Indikator Kompetensi Dasar Menyediakan Room Service ... 8

C. Gambaran Umum Komptensi Dasar Menyediakan Room Service ... 9

D. Materi Kompetensi Dasar Menyediakan Room Service ... 9

E. Pemahaman Materi Menyediakan Room Service ... 39

F. Kesiapan Menjadi Waiter Di Restoran Hotel ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 46

B. Desain Penelitian ... 47

(3)

E. Instrumen Penelitian ... 50

F. Teknik Pengumpulan Data ... 51

G. Analisis Data... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Pengolahan Data dan Hasil Penelitian ... 55

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88

A. Kesimpulan ... 88

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90

(4)

Priscillia Christe Dewi Portier , 2014

ABSTRAK

ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI

WAITER DI RESTORAN HOTEL

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman siswa pada kompetensi dasar “Menyediakan Room Service” sebagai kesiapan menjadi waiter di restoran hotel yang diharapkan dapat memberikan gambaran pemahaman kompetensi dasar tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pemahaman siswa meliputi tahap preparation, tahap taking order, tahap service dan tahap clear up dalam pelaksanaan pelayanan room service sebagai kesiapan menjadi waiter di restoran hotel. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi 106 siswa kelas XI, teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik simple random

sampling sehingga jumlah sampel penelitian sebanyak 52 siswa. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pemahaman materi “Menyediakan Room Service” dalam tahap preparation pada kriteria cukup, tahap taking order pada kriteria baik, tahap

service pada kriteria baik, dan tahap clear up pada kriteria cukup. Kesimpulannya

adalah pemahaman materi “Menyediakan Room Service” sebagai kesiapan siswa SMK Negeri 9 Bandung sebagai kesiapan menjadi waiter di restoran hotel berada pada kategori cukup. Saran ditujukan kepada peserta didik agar menambah pengetahuan yang berkaitan dengan materi Menyediakan Room Service dengan membaca buku maupun dari sumber lain seperti internet dan kepada guru agar memotivasi proses pembelajaran dan menambahkan materi pembelajaran.

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan memegang peranan penting sebagai penunjang suksesnya

program pembangunan nasional. Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran

bagi individu untuk mencapai pemahaman dan pengetahuan yang lebih tinggi

mengenai obyek tertentu dan spesifik. Peningkatan mutu pendidikan sebagai

kebutuhan bangsa yang ingin maju untuk menunjang pembangunan disegala

bidang. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam

meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) secara seimbang, baik kualitas

mental maupun fisiknya. Indikator manusia yang menjadi tujuan pendidikan

nasional salah satunya adalah manusia mandiri. Manusia mandiri adalah manusia

yang dapat mengembangkan potensi dan kapasitas pribadi yang dimilikinya

sehingga ia tidak menggantungkan diri kepada orang lain, seperti yang tertulis

dalam Undang-Undang Sisdiknas tahun 2010 RI No. 20 pasal 3 (2010:6) tentang

tujuan Pendidikan Nasional, yaitu :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watakserta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab.

Menurut UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional jenis

pendidikan menengah salah satunya adalah sekolah menengah kejuruan

(SMK).Pasal 15 menyebutkan bahwa “pendidikan kejuruan merupakan

pendidikan menengah yang mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.”

Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan

pendidikan kejuruan dengan tujuan menciptakan sumber daya manusia yang

(6)

Kejuruan (SMK). Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang

mempersiapkan siswa agar mampu bersaing dalam dunia usaha dan dunia industri

serta mampu dan siap bersaing dengan pasar global sesuai dengan salah satu misi dari SMK Negeri 9 Bandung (2012), yaitu “menyiapkan kompetensi lulusan yang memiliki wawasan global berbasis budaya dan keunggulan lokal yang siap

bekerja, berwirausaha dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.”

SMK Negeri 9 Bandung memiliki delapan program keahlian yaitu Jasa Boga

(JB), Usaha Perjalanan Pariwisata (UPW), Akmodasi Perhotelan (AP), Tata

Busana (BS), Tata Kecantikan Kulit (KC Kulit), Tata Kecantikan Rambut (KC

Rambut) dan Desain Komunikasi Visual (DKV). Untuk mewujudkan misi sekolah

yang menyiapkan siswa memiliki keterampilan, siswa dibekali dengan berbagai

pengetahuan.

Salah satu program keahlian di SMK Negeri 9 Bandung adalah Jasa Boga.

Program keahlian Jasa Boga mempelajari berbagai mata pelajaran produktif, salah

satunya adalah Pelayanan Makan dan Minum. Pelayanan Makan dan Minum

memililki kompetensi dasar salah satunya yaitu : “ Menyediakan Room Service” . Materi pokok pembelajaran “Menyediakan Room Service” yaitu prosedur layanan

room service serta pembersihan area dan peralatan pelayanan kamar yang meliputi

empat kegiatan preparation, taking order, service, dan clear-up. Setelah

mempelajari mata pelajaran Pelayanan Makan dan Minum, diharapkan siswa

memiliki kesiapan dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada saat

menghadapi praktik kerja industri.

Waiter atau waitress ialah karyawan atau karyawati di dalam sebuah restoran

yang bertugas menunggu tamu-tamu, membuat tamu-tamu merasa mendapat

sambutan dengan baik dan nyaman, mengambil pesanan makanan dan minuman

serta menyajikannya, juga membersihkan restoran dan lingkungannya serta

mempersiapkan meja makan untuk tamu berikutnya (Marsum:2005:90). Sesuai

dengan kompetensi inti SKKNI (2007)

(7)

dengan cara yang aman dan bersih, menyajikan makanan penutup, memilih, menyiapkan dan menyajikan makanan khusus, serta menyajikan makanan sesuai hidangan tertentu dan kebutuhan budaya. Jika dilihat dari kompetensi khusus SKKNI tugas waiter atau waitress adalah berkomunikasi di telpon dan melaksanakan prosedur administrasi.”

Waiter pada restoran hotel memiliki tugas seperti yang telah disebutkan

sesuai dengan SKKNI diatas. Namun waiter pada restoran hotel sesuai dengan

kompetensi dasar Menyediakan Room Service memiliki tugas yang lebih spesifik.

Yakni :

1. Preparation, yakni menyiapkan dan mengatur segala peralatan yang

diperlukan.

2. Taking order, yakni mengambil dan mencatat pesanan tamu.

3. Service, yakni menyajikan makanan dan minuman.

4. Clear-up, yakni mengambil serta memeriksa semua alat-alat room service

yang telah digunakan.

Ditinjau dari cara pengelolaan manajemen dan operasionalnya, restoran

dibedakan menjadi 2, yakni restoran yang dikelola dengan manajemen sendiri

tanpa ada kaitannya dengan hotel dan restoran yang dikelola oleh manajemen

hotel sebagai salah satu fasilitas hotel. Mengacu pada tugas waiter dalam

pelayanan room service seperti yang telah disebutkan diatas, untuk menjadi waiter

di restoran hotel maka siswa harus mampu memahami materi Menyediakan Room

Service terutama dalam pelaksanaan menjadi waiter di restoran hotel.

Berdasarkan silabus tata hidang SMK Negeri 9 Bandung (2013), tugas yang

harus dipahami berkaitan dengan kesiapan siswa menjad waiter di restoran hotel

adalah sebagai berikut :

(8)

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan ke SMK Negeri 9

Bandung diperoleh keterangan dari data nilai siswa kelas XI yang mempelajari

Tata Hidang dengan kompetensi dasar Menyediakan Room Service dan dua orang

guru pengajar mata pelajaran Tata Hidang, yang menyatakan bahwa pemahaman

materi tentang room service sebagai kesiapan untuk menjadi waiter masih belum

optimal. Kemampuan tingkat pemahaman Siswa SMK Negeri 9 Bandung dalam

menerima materi berbeda-beda.

Dari permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Hasil Belajar Menyediakan Room Service Siswa SMK Negeri 9 Bandung Sebagai Kesiapan Menjadi Waiter Di Restoran Hotel”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan

penelitian, agar penelitian yang diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah penelitian

sebagai berikut :

a. Siswa masih belum optimal dalam pemahaman materi prosedur layanan room

service berkaitan dengan menyiapkan dan mengatur segala peralatan yang

diperlukan sebelum melakukan pelayanan.

b. Siswa masih belum optimal dalam pemahaman materi prosedur layanan room

service berkaitan dengan mengambil dan mencatat pesanan tamu.

c. Siswa masih belum optimal dalam pemahaman materi prosedur layanan room

service berkaitan dengan menyajikan makanan dan minuman.

d. Siswa masih belum optimal dalam pemahaman materi pembersihan area dan

peralatan pelayanan kamar.

2. Perumusan Masalah

(9)

pengumpulan data”. Rumusan masalah sangat diperlukan dalam melakukan suatu

penelitian. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana

analisis hasil belajar menyediakan room service siswa smk negeri 9 Bandung

sebagai kesiapan menjadi waiter di restoran?”

Luasnya permasalahan yang akan diteliti oleh penulis dibatasi agar tidak

terlalu luas dan menyimpang dari tujuan penelitian. Permasalahan dalam

penelitian dibatasi pada KD (Kompetensi Dasar) mata pelayanan makan dan

minum yaitu, Menyediakan Room Service.

Selanjutnya dari rumusan masalah tersebut dijadikan judul skripsi yaitu “Analisis Pemahaman Materi Menyediakan Room Service Siswa SMK Negeri 9 Bandung Sebagai Kesiapan Menjadi Waiter Di Restoran”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:

1. Tujuan Umum:

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang analisis hasil belajar “Menyediakan Room Service” sebagai kesiapan siswa menjadi waiter di restoran. Untuk kemudian diolah menjadi sumber informasi dan jawaban dari

masalah yang dipelajari dalam penelitian.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan

data mengenai :

a. Analisis pemahaman materi prosedur layanan room service berkaitan

dengan menyiapkan dan mengatur segala peralatan yang diperlukan

sebelum melakukan pelayanan.

b. Analisis pemahaman materi prosedur layanan room service berkaitan

dengan mengambil dan mencatat pesanan tamu.

c. Analisis pemahaman materi prosedur layanan room service berkaitan

(10)

d. Analisis pemahaman materi pembersihan area dan peralatan pelayanan

kamar.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Sudjana dan Ibrahim:2009:64). Menurut Sugiyono (2011:147) “analisis statistik deskriptif adalah teknik analisis data yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi

sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi)”.

Metode deskriptif dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui

pemahaman materi menyediakan room service SMK Negeri 9 Bandung sebagai

kesiapan menjadi waiter di restoran hotel.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan simple random sampling (Teknik Acak Sederhana). Teknik acak

sederhana adalah teknik penarikan sampel yang paling mudah dilakukan,

pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dari populasi. Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Jasa Boga yang berjumlah

52 orang.

E. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa saran dan

informasi kepada :

1. Guru Pengampu Mata Pelajaran

Hasil penelitian dapat dijadikan masukan untuk lebih mengoptimalkan guru

dalam memberikan pemahaman berkaitan dengan materi tugas waiter di

restoran hotel serta dapat memotivasi siswa agar lebih siap menjadi waiter.

(11)

Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam

membuat karya ilmiah dan melakukan penelitian mengenai analisis hasil

belajar menyediakan room service.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi disesuaikan dengan cakupan disiplin bidang ilmu

yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia.

1. BAB 1 Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, perumusan dan

pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian,

dan struktur organisasi skripsi.

2. BAB II Kajian Pustaka, berisi mengenai teori yang sedang dikaji dan

kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti.

3. BAB III Metode Penelitian, berisi tentang penjabaran yang rinci mengenai

metode penelitian.

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang pengolahan data

untuk menghasilkan temuan masalah penelitian serta pembahasan atau

analisis temuan.

5. BAB V Kesimpulan dan Saran

6. Daftar Pustaka memuat semua sumber-sumber tertulis (buku, artikel, jurnal,

dokumen resmi atau sumber-sumber lain dari internet).

(12)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis bertempat di SMK Negeri 9

Bandung yang bertempat di Jl. Soekarno Hatta KM. 10 Bandung, Jawa Barat

Indonesia.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa program keahlian Jasa

Boga kelas XIdi SMK Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2013/2014 yang telah

mempelajari standar kompetensi “Menyediakan Room Service” pada mata

pelajaran Tata Hidang dengan jumlah populasi 106 orang seperti yang tersedia

dalam Tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1

Daftar Nama Kelas XI dan Jumlah Siswa Program Keahlian Jasa Boga SMK Negeri 9Bandung Tahun Ajaran 2013/2014

Sumber : Dokumentasi PPL SMK Negeri 9 Bandung (2014) 3. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random

Sampling menurut Azwar (2012:81) yaitu “pengambilan sampel secara random

sederhana dilakukan dengan undian, yaitu mengundi nama-nama subjek dalam

populasi.” Pengambilan sampel dengan cara random sederhana hanya dapat

dilakukan pada populasi yang homogen. Pengambilan sampel apabila populasi

No. Nama Kelas Jumlah Siswa

1. XI JB 1 35

2. XI JB 2 36

3. XI JB 3 35

(13)

sudah diketahui berpedoman pada Surakhmad dalam Riduwan (2007:65)

berpendapat apabila “populasi cukuphomogen terhadap populasi di bawah 100

dapat dipergunakan sampel sebesar 50%, jika populasi di bawah 1000 dapat

dipergunakan sampel 25% dan bila di atas 1000 dapat diambil 15%”. Penentuan jumlah sampel dari populasi sebanyak 106 orang siswa kelas XI program keahlian

jasa boga SMK Negeri 9Bandung adalah sebagai berikut :

Kelas X JB 1 = 50% x 35 = 17,5orang≈ 17 orang Kelas X JB 2 = 50% x 36 = 18 orang

Kelas X JB 3 = 50% x 35 = 17,5 ≈ 17orang Maka, jumlah sampel adalah 52 orang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan urutan kerja atau langkah-langkah yang

dilakukan selama penelitian mulai dari awal sampai akhir. Arikunto (2010 : 61)

mengungkapkan bahwa langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut :

1. Memilih masalah 2. Studi pendahuluan 3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan anggapan dasar 5. Memilih pendekatan

6. Menetukan variabel dan sumber data 7. Menentukan dan menyusun instrumen 8. Mengumpulkan data

9. Analisis data

10.Menarik kesimpulan 11.Menulis laporan.

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Mencari masalah yang terjadi di lingkungan sebagai bahan penelitian.

2. Menganalisa masalah untuk merumuskan masalah yang terjadi di lingkungan.

3. Penyusunan BAB I mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, metode dan

struktur organisasi penelitian.

(14)

5. Penyusunan BAB III tentang metodologi penelitian.

6. Penyusunan kisi-kisi instrumen dan instrumen penelitian, yaitu berupa tes.

7. Penyebaran tes dimaksudkan untuk mengumpulkan data.

8. Mengumpulkan kembali tes.

9. Mentabulasi data yang diperoleh dari instrument penelitian.

10.Membuat pembahasan hasil penelitian kemudian menarik kesimpulan dari

hasil penelitian.

11.Membuat implikasi dan rekomendasi penelitian.

C. Metode Penelitian

Jenis penelitian pada penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif.

Sugiyono (2012:8)mendefinisikan penelitian kuantitatifadalah sebagai berikut :

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan unutk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Dalam analisis data, data akan dikelompokkan berdasar variabel dan jenis

responden, mentabulasi data berdasar variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Teknik analisis data penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua

macam statistik yang dapat digunakan dalam menganalisis data yaitu statistik

deskriptif dan statistik inferensial. Dalam penulisan skripsi ini, penulis

menggunakan statistik deskriptif.

Seperti yang telah diuraikan Sugiyono (2012:147)

“Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

(15)

Statistik deskriptif dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui

pemahaman materi menyediakan room service siswa SMK Negeri 9 Bandung

sebagai kesiapan menjadi waiter di restoran hotel.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini bertujuan untuk menghindari

kesalahpahaman pembaca tentang istilah dalam judul penelitian “ Analisis

Pemahaman Materi Menyediakan Room ServiceSiswa SMK Negeri 9 Bandung

Sebagai Kesiapan Menjadi Waiter di Restoran Hotel”. 1. Analisis

“Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antara bagian utnuk memperoleh pengertian yang

tepat dan pemahaman arti keseluruhan.” Darminto DP dan Julianty R ( 2002 : 52)

2. Pemahaman Materi

“Pemahaman yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat; mencakup kemampuan

untuk menangkap makna dari arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan

dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, atau mengubah data yang

disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain.” Winkel dan Mukhtar (Sudaryono, 2012 : 44)

3. Menyediakan Room Service

Menyediakan Room Service merupakan salah satu Kompetensi Dasar yang

terdapat dalam kurikulum SMK Negeri 9 Bandung Program Studi Keahlian

Tata Boga program produktif dalam pelajaran Tata Hidang yang harus

dikuasai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

(16)

Kesiapan sesuai dengan yang dikemukakan Slameto (2003:113) bahwa :

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi respons. Kondisi mencakup setidaknya 3 aspek, yaitu :

1) Kondisi fisik, mental dan emosional. 2) Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan.

3) Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.

5. Waiter

Waiteratau waitressialah karyawan atau karyawati di dalam sebuah restoran

yang bertugas menunggu tamu-tamu, membuat tamu-tamu merasa mendapat

sambutan dengan baik dan nyaman, mengambil pesanan makanan dan

minuman serta menyajikannya, juga membersihkan restoran dan

lingkungannya serta mempersiapkan meja makan untuk tamu berikutnya

(Marsum:2005:90). Sesuai dengan kompetensi inti SKKNI (2007)

6. Restoran Hotel

Restoran hotel adalah restoran yang dikelola oleh manajemen hotel

sebagai salah satu fasilitas hotel. (Wiwoho:2008:2)

PengertianKesiapan Menjadi Waiter di Restoran Hotel mengacu pada

pendapat para pakar di atas dalam penelitian ini yaitu keseluruhan kondisi

siswa yang siap bertugas menjadi seorang waiter di restoran yang dikelola

oleh manajemen hotel sebagai salah satu fasilitas hotel.

E. Instrumen Penelitian

Menyusun instrumen merupakan pekerjaan penting di dalam proses

penerapan metode penelitian. Azwar (2012:91) mengemukakan bahwa

(17)

Sudjana (2004:97) mengemukakan bahwa “keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk

menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh

melalui instrument”. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul

dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris

sebagaimana adanya.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Untuk penelitian

dengan objek manusia yang di dalamnya mencakup unsur variabel yang terkait

dengan manusia, tes merupakan alat ukur yang sering ditemui. Dengan tes,

peneliti dapat mengidentifikasi masalah sesuai dengan indikator yang dibuat.

Batasan operasional mengenai pengertian suatu tes (Ary dalam Sukardi,

2003: 138) menyebutkan seperti berikut. ”Tes tidak lain adalah satu set stimuli yang diberikan kepada subjek atau objek yang hendak diteliti”.

Pemberian tes dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tertulis

setelah mengukur pemahaman dari responden yaitu siswa keahlian Jasa Boga

kelas XI di SMK Negeri 9 Bandung sebagai kesiapan menjadi waiter di restoran

hotel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah tes. Tes bertujuan untuk mengetahui materi yang diberikan oleh guru

kepada siswa sudah dikuasai dan dapat dipraktikan.

Tes pada penelitian ini digunakan untuk menilai dan mengukur

pemahamansiswa berkaitan dengan materi menyediakan room service. Tes

dilakukan untuk mengetahui penguasaan materi pembelajaran yang dituangkan

dalam bentuk pemahaman para siswa.

Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes objektif. Menurut Arikunto

(18)

many varieties of there new test, but four kinds are in most common use,

true-false, multiple choice, completion, matching”.

Tes dalam penelitian ini berbentuk soal pilihan ganda berjumlah 30 soal

dengan menggunakan skor skala 100. Bertujuan untuk memperoleh data tentang

analisis pemahaman materi menyediakan room service sebagai kesiapan mejadi

waiter di restoran hotel dengan cara memberikan tes sesuai dengan indikator yang

tertera pada kompetensi dasar menyediakan room service.

G. Analisis Data

Analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa

tahap sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Menyusun indikator tes yang akan digunakan dalam penelitian yang mengacu

pada kisi-kisi penelitian yang telah dibuat, tes berkaitan dengan analisis

pemahaman materi menyediakan room service siswa SMK Negeri 9 Bandung

sebagai kesiapan menjadi waiter di restoran hotel.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan melakukan tes yang diikuti oleh

responden yaitu siswa keahlian Jasa Boga kelas XISMK Negeri 9 Bandung

sebanyak 52 orang.

3. Tahap Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari tes yang telah dilakukan, selanjutnya akan diolah.

Proses pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan, diantaranya sebagai

berikut:

a. Mengecek Data

Melakukan pengecekan data dari tes yang sudah terkumpul, dimulai dari

mengecek nama dan kelengkapan indentitas pengisi, mengecek kelengkapan data

dan mengecek isian data. Kemudian mengecek kelengkapan jawaban dari

(19)

b. Tabulasi Data

Tabulasi data dilakukan untuk menentukan tabulasi skor hasil pengukuran

melalui tabel-tabel distribusi frekuensi jawaban untuk angket yang menghasilkan

data nominal.

c. Persentase Data

Persentase data digunakan untuk memfrekuensikan jawaban dalam angket

untuk melihat besar kecilnya perbandingan dalam bentuk persentase. Hal ini

dilakukan karena jumlah jawaban pada setiap angket berbeda. Rumus persentase

yang digunakan menurut Sudjana (2006:129) adalah sebagai berikut:

� =�

� x 100%

Keterangan :

P = Persentase (jumlah persentase yang dicari) f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden 100% = Bilangan tetap

d. Penafsiran Data

Data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dengan menggunakan

kriteria interpretasi skor dengan mengadopsi pendapat yang dikemukakan oleh

Effendi dan Tukiran (2012:304) yang kemudian penulis kembangkan sesuai

dengan tujuan penelitian menjadi tujuh kriteria sebagai berikut :

100 % = Seluruh

Selanjutnya data dianalisis untuk lebih mengetahui Pemahaman Materi

MenyediakanRoom Service Siswa SMK Negeri 9 Bandung Sebagai Kesiapan

Menjadi Waiter Di Restoran Hotel yaitu dengan mengkonversikan skor ke dalam

(20)

Patokan (PAP).Penilaian ini dilakukan dengan tujuan agar kemampuan siswa

dapat dilihat ketercapaiannya.Hal ini selaras dengan tujuan PAP menurut Arifin

(2009: 235) yang memaparkan bahwa “tujuan penilaian acuan patokan adalah

untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai

kriteria keberhasilannya”.Konversi skor dilakukan dengan menggunakan Rumus

T yang dikemukakan oleh Arikunto (2009: 271) sebagai berikut:

T = 50 + (�−�)

� . 10

Keterangan :

T = Skor yang dicari X = Skor ideal

M = Mean ideal (M = 1

2 . skor ideal)

S = Simpangan baku (S = 1

3 . X ideal)

50 = Bilangan tetap 10 = Bilangan tetap

Data yang diperoleh setelah mengkonversi skor kedalam Rumus T,

pemahaman dari materi Menyediakan Room Servicesebagai kesiapan menjadi

waiter di restoran hotel dikategorikan dengan mengacu pada pendapat Arikunto

dan Jabar (2008: 35). Dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Kriteria Data

Interval Nilai Kriteria Pemahaman

81 – 100 Baik Sekali

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup

21– 40 Kurang

0 - 20 Kurang Sekali

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran yang penulis uraikan pada bab ini disusun berdasarkan

dari keseluruhan kegiatan penelitian mengenai Analisis Pemahaman Materi

Menyediakan Room Service Sebagai Kesiapan Menjadi Waiter Di Restoran

Hotel pada siswa kelas XI Program Keahlian Jasa Boga.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan dari pembahasan hasil

penelitian mengenai analisis pemahaman materi Menyediakan Room Service

sebagai kesiapan menjadi waiter di restoran hotel berkaitan dengan tahap

preparation, tahap taking order, tahap service dan tahap clear up.

Analisis pemahaman materi Menyediakan Room Service sebagai kesiapan

menjadi waiter di restoran hotel dalam tahap preparation sebagian besar berada

pada kriteria cukup, menunjukkan bahwa siswa memiliki analisis pemahaman

cukup pada materi tentang kegiatan menyiapkan dan mengatur segala peralatan

yang diperlukan sebelum melakukan pelayanan room service berkaitan dengan

kegiatan mise en scene, mise en place, kerjasama room service dengan bagian

lain, peralatan room service, penyiapan dan pengemasan peralatan makan di atas

tray, menyiapkan baki dan trolley, serta tugas dan tanggung jawab waiter saat

preparation yang akan digunakan sebagai kesiapan untuk menjadi waiter di

restoran hotel.

Analisis pemahaman materi Menyediakan Room Service sebagai kesiapan

menjadi waiter di restoran hotel dalam tahap taking order sebagian besar berada

pada kriteria baik, menunjukkan bahwa siswa memiliki analisis pemahaman baik

pada mengambil dan mencatat pesanan tamu pada saat pelaksanaan room service

berkaitan dengan kegiatan pemesanan secara tertulis dan secara lisan, prosedur

pemesanan melalui telepon, kriteria telepon operator, dan cara pencatatan dalam

order pad yang akan digunakan sebagai kesiapan untuk menjadi waiter di restoran

(22)

Analisis pemahaman materi Menyediakan Room Service sebagai kesiapan

menjadi waiter di restoran hotel dalam tahap service sebagian besar berada pada

kriteria baik, menunjukkan bahwa siswa memiliki analisis pemahaman baik pada

materi menyajikan makanan dan minuman saat melakukan service sebagai

kesiapan untuk menjadi waiter di restoran hotel.

Analisis pemahaman materi Menyediakan Room Service sebagai kesiapan

menjadi waiter di restoran hotel dalam tahap clear up sebagian besar berada pada

kriteria cukup, menunjukkan bahwa siswa memiliki analisis pemahaman cukup

pada materi pembersihan area dan peralatan pelayanan kamar yang akan

digunakan sebagai kesiapan untuk menjadi waiter di restoran hotel.

B. Saran

Saran disusun berdasarkan kesimpulan penelitian. Penulis mencoba

mengajukan saran yang ditujukan kepada berbagai pihak, diantaranya :

1. Siswa program keahlian Jasa Boga SMK Negeri 9 Bandung melalui guru:

a. Lebih menambah pengetahuan yang telah didapat dengan membaca buku

maupun dari sumber lain seperti internet yang berhubungan dengan

kompetensi dasar “Menyediakan Room Service” terutama buku-buku

yang membahas tentang kegiatan menyiapkan dan mengatur segala

peralatan yang diperlukan sebelum melakukan pelayanan (preparation)

dan kegiatan pembersihan area dan peralatan pelayanan (clear up).

b. Lebih menambah keterampilan yang telah dimiliki dengan cara

memperbanyak latihan terkait kegiatan preparation, taking order, service

dan clear up sehingga siswa siap dengan keterampilan yang dimiliki

sebagai waiter di restoran hotel.

2. Guru yang mengajar mata pelajaran Tata Hidang, diharapkan guru dapat lebih

memotivasi proses pembelajaran agar siswa menggali materi pembelajaran

diluar materi yang telah diberikan dari sekolah agar pemahaman dan

pengetahuan siswa bertambah dan memiliki keterampilan sebagai waiter di

(23)
(24)

Priscillia Christe Dewi Portier , 2014

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Belajar dan Segala Aspeknya. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Arikumto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pemdidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Darminto, Dwi Prastowo dan Rifka Julianty. (2002). Analisis Laporan Keuangan

: Konsep dan Manfaat. Yogyakarta : AMP-YKPN

Ekawatiningsih, Prihastuti. (2008). Restoran Untuk Sekolah Menengah Kejuruan

Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

F.Y. Djoko Subroto. (2003). Food and Beverage Service and Table Setting.

Jakarta: Pt. Grasindo.

Marsum WA. (2005). Restoran Dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi Offset

Mertayasa, I. G. A. (2012). Food and Beverage Service Operational. Yogyakarta: Andi Offset.

Poerwadarminta, W. J. S. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Raymond J. Goodman. (2002). F & B Management. Jakarta: Erlangga.

Richard Sihite. (2000). Food Service (Tata Hidang). Jakarta: SIC.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

(25)

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian, Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukardi R. (1982). Table Setting & Dinner Etiquette. Jakarta: APK Trisakti.

Sulastiyono, A. (2007). Teknik Dan Prosedur Divisi Kamar Pada Bidang Hotel. Bandung: Alfabeta.

Soekresno, I.N.R. Pendit.(1996). Petunjuk Praktek Pramusaji Food & Beverage

Service :Buku Panduan Sekolah Pariwisata & Perhotelan. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Winarno, Surakhmad. (2002). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode dan

Teknik. Bandung: Tarsito.

Winkel, W. S. (2009). Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Sumber Lain :

Conversation Taking Order Food Room Service. Tersedia di:

http://twominenglish.com/video/368-At_a_Hotel_Ordering_Room_Service_English_for_Hotel_and_Tourism.ht ml[Diakses 7 Agustus 2014]

Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia. (2007). Penetapan

SKKNI Sektor Penyedia Makanan dan Minuman Sub Sektor Restoran, Bar, dan Jasa Boga Bidang Industri Jasa Boga.Jakarta. Tidak Diterbitkan.

Rahmany Annisa. (2012). Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang Gizi

Sebagai Hasil Belajar Materi Gizi. Universitas Pendidikan Indnesia.

Bandung. Tidak Diterbitkan.

SMK Negeri 9 Bandung. Menyediakan Pelayanan Makan dan Minum Ke Kamar

(26)

SMK Negeri 57 Jakarta. Menyediakan Pelayanan Makan dan Minum Ke Kamar

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Nama Kelas XI dan Jumlah Siswa Program Keahlian Jasa Boga SMK
Tabel 3.2 Kriteria Data

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.

kelas dalam situasi proses “ inquiry” sehingga peserta didik tidak hanya belajar. tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip tetapi juga mengalami proses

[r]

Desirée Baolian Qin-Hilliard University of California Press Berkeley and Los

Ikan merupakan komoditi yang mudah rusak, apabila disimpan terlalu lama maka ikan tersebut akan busuk dan tidak dapat dikonsumsi lagi. Untuk itu maka diperlukan beberapa

Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran.. Universitas Pendidikan Indonesia

No Sampel Nama Sampel Jenis Kelamin Umur (Tahun) Pengalaman Usaha (Tahun) Lama Pendidikan Formal (Tahun) Jumlah Tanggungan

Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kin estetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran.. Universitas Pendidikan Indonesia |