• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Tatu Agustiyani

NIM 0903823

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN

KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Oleh

Tatu Agustiyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Tatu Agustiyani2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

(4)

ii Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

(5)

v

Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN ... i

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Hasil Penelitian ... 6

F. Definisi Istilah ... 6

Bab II GAMBAR TUNGGAL, KARANGAN DESKRIPSI DAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI . 9 A. Gambar Tunggal ... 9

a. Pengertian Gambar Tunggal ... 9

B. Menulis dan Karangan Deskripsi ... 11

1. Pengertian Menulis ... 11

2. Pengertian Karangan Deskripsi ... 13

a. Macam-macam karangan deskripsi ... 16

b. Keterampilan mengarang ... 17

c. Pembelajaran Keterampilan Mengarang ... 19

(6)

vi

Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. Pendekatan Penelitian ... 23

B. Metode Penelitia ... 23

C. Teknik Penelitian ... 23

1. Teknik pengumpulan data ... 23

a. Observasi partisipan ... 23

b. Wawancara mendalam ... 24

c. Analisis dokumen ... 24

2. Teknik analisis data ... 25

D. Instrumen Penelitian ... 25

E. Latar Penelitian ... 25

F. Subyek Penelitian ... 25

G. Langkah-langkah Penelitian ... 26

Bab IV DATA TEMUAN DAN ANALISIS DATA TEMUAN ... 33

A. Data Temuan... 33

1. Prasiklus... 33

2. Siklus I ... 33

a. Data Temuan Hasil Obserpasi Partisipan ... 34

b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 34

c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 36

3. Siklus II... 37

a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 37

b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 38

c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 39

B. Analisis Data... 40

1. Siklus I ... 40

a. Analisis Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 40

b. Analisis Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam .... 41

(7)

Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Siklus II... 42

a. Analisis Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 42

b. Analisis Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam .... 43

c. Analisis Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 44

Bab V PENUTUP... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Rekomendasi ... 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

(8)

1 Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) diperlukan umtuk menemukan

suatu masalah yang nyata dan alami. Dalam awal pencarian masalah peneliti

melakukan observasi partisipan untuk mendapatkan langsung gambaran

mengenai masalah yang dimaksud. Observasi partisipan yang penulis lakukan

terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi di kelas V SD Negeri

Kadupandak 1 pada hari senin, 18 Maret 2013 pukul 08.00 WIB

menghasilkan data sebagai berikut. Pada awal pembelajaran hampir semua

siswa dalam mengikuti pelajaran sangat antusias, dalam menit ke 10

semangatnya luar biasa tetapi dalam menit ke 20 siswa kebanyakan keluar

masuk kelas sehingga proses belajar-mengajar (PBM) tidak kondusif. Dalam

pembelajaran berlangsung dari ke 10 siswa ditanya 5 orang siswa tidak

menjawab dan 5 orang siswa menjawab tetapi kurang tepat. Ini menunjukan

bahwa hasil observasi partisipan siswa masih banyak yang mengalami

kesulitan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Setelah melakukan penelitian observasi partisipan peneliti

melanjutkan dengan melakukan wawancara kepada guru kelas V SD Negeri

Kadupandak 1, wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam.

Peneliti mewawancarai guru kelas V yaitu pak Safaat S. Pd sebagai wali

kelasnya dan menanyakan mengenai masalah yang dialami dalam

(9)

untuk masalah penelitian, “ma’af pak, selama mengajar apakah bapak ada

kesulitan tentang kemampuan menulis di kelas V SD Negeri Kadupandak 1

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia? ”Tanya peneliti kepada guru.

Ternyata, pada saat melakukan wawancara ditemukan suatu masalah dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia. Berikut kutipannya, “Ya ada, biasanya anak

-anak masih kurang terarah dalam menulis karangan deskripsi, sehingga -

anak-anak dalam menulis karangan deskripsi belum bisa mendeskripsikan keadaan

yang sebenarnya, mereka hanya tahu menceritakan pengalamannya sendiri

kedalam sebuah karangan narasi. Hal itulah yang sering ditemukan,

“ungkapan sang guru dalam kelanjutan wawancara mengalir kepada obrolan

yang apa adanya sampai masalah itu benar-benar apa penyebab terjadi

kesulitan dalam menulis karangan deskripsi.

Analisis dokumen yang peneliti lakukan terhadap rekapan nilai siswa,

catatan siswa, catatan anekdot guru, pada tanggal 19 Maret 2013 dalam

pembelajaran menulis karangan deskripsi sebagai berikut.

(10)

3

Berdasarkan tabel 1.1 nilai siswa terhadap pembelajaran menulis karangan

deskripsi hasil yang siswa miliki ternyata belum mencapai KKM rata-rata

nilai tes nya 64 yang seharusnya 70 karena nilai KKMnya adalah 70. Rekapan

nilai siswa yang sudah ada siswa kurang mampu dalam belajar menulis

termasuk menulis karangan deskripsi walaupun guru tersebut sudah

menjelaskan beberapa kali tetapi setiap ditanya siswa tersebut menjawab

sudah paham ketika waktu di tes ternyata hasilnya kurang memuaskan.

Pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar mengarahkan siswa

untuk memiliki kemampuan berbahasa yaitu; menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Kemampuan menulis di SD siswa diharapkan agar

dapat menulis secara efektif dan efisien berbagai jenis karangan dalam

berbagai konteks (Depdiknas, 2006). Menulis sebagai salah satu dari empat

keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis) yang

diajarkan di sekolah dasar merupakan sarana yang penting dikuasai siswa

agar dapat mengungkapkan gagasan pendapat, pengalaman, dan perasaan

(11)

yang dapat dipahami dan dipelajari. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) 2006 pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V

dengan materi karangan deskripsi salah satu “Standar Kompetensi” yang

harus dicapai yaitu siswa dituntut untuk “mengungkapkan pikiran, pendapat,

dan perasaan secara fakta dengan menceritakan hasil pengamatan”.

Sedangkan “Kompetensi Dasar” yaitu “menulis karangan berasarkan

pengamatan dengan memperhatikan sebuah media gambar tunggal yang

diamati oleh siswa”.

Berdasarkan kenyataan di atas terbukti bahwa kemampuan siswa kelas

V dalam menulis karangan deskripsi belum mencapai KKM dan belum

sesuai dengan IPHB, kenyataan ini membuat peneliti ini layak melakukan

penelitian dengan demikian penulis mencoba untuk mengatasi kesulitan siswa

kelas V SDN Kadupandak 1 dalam menulis karangan deskripsi kesulitan

siswa tersebut mencoba peneliti atasi dengan menggunakan media gambar

tunggal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah-masalah dalam penelitian yaitu ada 2 masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini.

Identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Kurangnya pemahaman siswa dalam menulis karangan deskripsi yang

disampaikan oleh guru, dalam penelitian ini berupaya untuk mengatasi

kesuilitan siswa menulis karangan deskripsi. Peneliti akan mengatasi

(12)

5

2. Kurang efektifnya dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Penelitian ini menggunakan media gambar tunggal dalam proses

pembelajarannya. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan media

tersebut untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menulis karangan

deskripsi yang diberikan oleh guru.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah siswa sulit dalam menulis sebuah karangan deskripsi dengan

menggunakan gambar tunggal?

2. Bagaimana lankah-langkah gambar tunggal dengan menulis karangan

deskripsi?

3. Apakah gambar tunggal dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis karangan deskripsi.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menulis karangan deskripsi

dengan gambar tunggal.

2. Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyusun sebuah karangan

deskripsi dengan menggunakan gambar tunggal.

(13)

E. Manfaat Hasil Penelitian

manfaat dalam penelitian ini adalah.

1. Praktis

Sebagai alternatif dalam menyelesaikan sebuah masalah dalam kesulitan

siswa tentang menulis karangan deskripsi dengan menggunakan gambar

tunggal. Sebagai alternatif kelompok kerja guru dan dijadikan

pertimbangan dalam praktek pembelajaran di kelas khususnya dalam

menulis karangan deskripsi.

2. Teoritis

Secara teorotis dapat bermanfaat untuk referensi keilmuan.

3. Kebijakan

Manfaat ini untuk pihak yang membaca khususnya peneliti. Manfaat ini

memusatkan kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), perlu ditegaskan

bahwa tugas guru adalah membelajarkan siswa, bukan mengajar. Siswalah

yang harus didorong agar siswa aktif berlatih dalam menggunakan bahasa

khususnya dalam keterampilan menulis.

F. Definisi Istilah

Untuk menghindari kesalahan tafsir tentang isi skripsi oleh pihak lain

yang membaca, maka istilah-istilah dan pengertian-pengertian dalam skripsi

ini harus dioperasinalkan, karena operasionalisasi hanya diartikan sebagai

(14)

7

1. Kesulitan Belajar

Mengatasi kesulitan siswa dalam penelitian ini adalah kemampuan

siswa kelas V SDN Kadupandak 1 dalam menulis karangan deskripsi yang

masih berada di bawah KKM atau belum sesuai dengan IPHB menjadi

sesuai dengan IPHB dan mencapai KKM.

2. Menulis Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi merupakan karangan yang kita susun untuk

melukiskan sesuatu dengan maksud untuk menghidupkan kesan dan daya

khayal mendalam pada si pembaca. Untuk mencapai tujuan deskripsi itu, kita

tuntut untuk mampu memilih dan mendayagunakan kata-kata yang dapat

memancing kesan serta citra indrawi dan suasana hidup, dan tepat.

Dalam menulis deskripsi kita harus mampu menghidupkan objek yang

kita lukiskan yang sehidup-hidupnya, sehingga pembaca seolah-olah dapat

melihat apa yang kita lihat, dapat mendengar apa yang kita dengar, dan dapat

merasakan apa yang kita rasakan, kita ajak pembaca mengalami apa yang kita

alami (Suparno, 2002: 47). Dalam penelitian ini siswa yang di maksud adalah

siswa kelas V SD Negeri Kadupandak 1 Kecamatan Picung, Kabupaten

Pandeglang.

3. Media Gambar Tunggal

Berdasarkan apa yang saya ketahui bahwa gambar adalah tiruan

barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya). Gambar merupakan

media visual dua dimensi di atas bidang yang tidak transparan.Gambar atau

(15)

dan foto sifatnya universal, mudah dimengerti, dan tidak terikat oleh

keterbatasan bahasa.

Gambar tunggal yang saya ketahui adalah gambar yang di dalamnya

menceritakan satu tema dengan mempunyai satu arah dimana gambar tersebut

memiliki cerita dari awal sampai akhir dan memiliki batasan waktu, ruang

(16)

23 Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bab III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dalam

penelitian ini berupa fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Fenomena sosial

berupa kejadian atau peristiwa yang terjadi di kelas V SDN Kadupandak 1

dalam menulis karangan deskripsi.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode PTK, karena

penelitian ini dilaksanakan di kelas V untuk mengatasi kesulitan siswa dalam

menulis karangan deskripsi. Model penelitian yang di gunakan dalam

penelitian adalah menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart, menurut

Wiriaatmadja, 2009 dan Taniredja, 2010, setiap siklus atau putaran terdiri dari

empat komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi

(observasing), dan refleksi (reflektif).

C. Teknik Penelitian

Dalam teknik penelitian dibagi menjadi dua yaitu:

1. Teknik Pengumpulan data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi

partisipan, wawancara mendalam dan analisis dokumen.

a. Observasi partisipan

Observasi partisipan dilaksanakan pada hari rabu tanggal 1, mei,

2013 Terhadap kesulitan belajar dalam menulis karangan deskripsi di

(17)

Dalam kegiatan observasi partisipan peneliti menghasilkan data bahwa

nilai siswa belum mencapai KKM dan belum sesuai dengan IPHB.

b. Wawancara mendalam

Wawancara mendalam dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 2

2013 terhadap kesulitan belajar dalam menulis karangan deskripsi di

kelas V SDN Kadupandak 1. Dalam kegiatan wawncara ini dilakukan

oleh peneliti kepada guru kelas V SD tentang kemampuan menulis

karangan deskripsi. Dalam isi wawancara ini guru mengatakan, “

anak-anak belum mampu menulis sebuah karangan, hasilnya belum

mencapai KKM karena masih banyak yang belum bisa menulis. Dalam

hal ini menulis karangan deskripsi siswa harus lebih di bina lagi dalam

latihan menulis karangan deskripsi”.

c. Analisis dokumen

Teknik analisis dokumen dilaksanakan setelah pembelajaran

menulis karangan deskripsi di kelas V SD Negeri Kadupandak 1

berlangsung yang menghasilkan dokumen-dokumen resmi yang

dimiliki SD Negeri Kadupandak 1 kecamatan Picung, kabupaten

Pandeglang dan dokumen-dokumen dari mitra guru penelitian.

Dokumen yang dianalisis dalam penenlitian sebagai berikut. Rekapan

nilai siswa, catatan siswa, anekdot guru. Dari hasil nilai siswa yang

didapat menunjukan bahwa pemahaman siswa dalam menulis karangan

deskripsi sangat jauh dari hasil yang diharapkan dan belum mencapai

KKM, karena dari rata-rata siswa yang diperoleh masih banyak yang

(18)

25

2. Teknik Analisis Data

1. Mengenali data

2. Mengelompokan data

3. Membandingkan data

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian adalah peneliti, karena penelitian ini

adalah penelitian kualitatif. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk

mengatasi kesulitan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan media gambar tunggal.

E. Latar Penelitian

Penelitian ini di laksanakan pada bulan April-Mei semester genap

tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini di laksanakan di kelas V SDN

Kadupandak 1 kecamatan. Picung, kabupaten. Pandeglang. Alasan peneliti

melakukan penelitian di SDN Kadupandak 1 ini adalah untuk mengatasi

kesulitan siswa dalam menulis karangan deskripsi, diharapkan dengan adanya

pnelitian ini siswa dapat memiliki sikap dan etika yang baik ketika menulis

dan kemampuan menulis karangan deskripsi dapat lebih meningkat. Selain itu

lokasinya strategis dekat dengan rumah, sehingga dapat mengetahui lebih

banyak tentang kebiasaan siswa dalam menulis khususnya menulis karangan

deskripsi.

F. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Kadupandak 1 dengan jumlah siswa 23 orang dalam menulis karangan

(19)

G. Langkah-Langkah Penelitian

Bagan 3.1

Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1988)

Dalam pelaksanaannya kemungkinan peneliti telah mempunyai

seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pengalaman), sehingga dapat

langsung memulai tahap tindakan ada juga peneliti yang sudah memiliki

seperangkat data, sehingga memulai dengan kegiatan pertamanya dengan

kegiatan refleksi awal, akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari

fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam

merumuskan masalah penelitian selanjutnya, diikuti perencanaan,

(20)

27

pelaksanaan tindakan, tindakan observasi dan refleksi yang dapat diuraikan

sebagai berikut.

a. Refleksi Awal

Refleksi awal dimaksudkan untuk penjajagan yang dimanfaatkan

untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan

dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan pengamatan

pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya.

Berdasarkan hasil refleksi awal yang dilakukan pemfokusan masalah yang

selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian.

1) Penyususnan Perencanaan

Penyususnan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan

refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan

dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan

sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan.

Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat

berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti

sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan

berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam

PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik

agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program

(21)

3) Observasi pengamatan

Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan

pengumpulan data dalam penelitian formal.Dalam kegiatan ini peneliti

mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau

dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang

dikumpulkan melalui teknik observasi.

4) Refleksi

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis,

sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat

kegiatan tindakan.Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan

mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan.Setiap informasi

yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan

kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan

relevan.Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang

mantap dan tajam.

Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu

untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa

perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya

model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian

dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,

(22)

29

1. Prasiklus

Pada kegiatan ini peneliti hanya mengobservasi kegiatan belajar

mengajar siswa dan mengambil hasil belajar siswa melalui temuan-temuan

dilapangan.

a. Observasi

Hal pertama yang dilakukan peneliti untuk mengetahui

permasalahan yang muncul ketika proses belajar sedang berlangsung yaitu

dengan cara mengobservasi. Setelah itu peneliti mencatat semua kejadian

apa saja yang muncul dan yang akan menjadi permasalahan dalam

menggunakan media gambar tunggal pada karangan deskripsi di kelas V.

b. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan masalah tentang kesulitan

dalam kerapihan dan cara menggunakan tanda baca pada menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan gambar tunggal. Maka dari peneliti

mengadakan dialog dengan guru kelas V tentang hasil observasi yang telah

dilakukan dengan tujuan untuk merencanakan tindakan yang akan

dilaksanakan pada siklus 1, peneliti mempersiapkan perangkat dan bahan

yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan pada masa siklus 1.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Dalam perencanaan siklus I yang pertama merancang skenario

pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis sebuah karangan deskripsi

(23)

observasi untuk mengetahui bagaimana kondisi pada waktu kegiatan

belajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan upaya yang dilakukan oleh

peneliti dalam perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

Pada tahap pelaksanaan tindakan terutama guru melakukan

tindakan-tindakan yang relevan terhadap pelaksanaan.Kegiatan yang biasa

dilakukan sehari-hari. Tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya

selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang

diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.

Dalam kegiatan ini peneliti berisi tentang pelaksanaan yang akan

dilakukan oleh guru dalam tindakan kelas. Tahap ini disebut juga

implementasi. Tindakannya dititik beratkan kepada kemampuan siswa

membuat sebuah karangan deskripsi dengan mengamati sebuah gambar

tunggal.

c. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan

orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek

alam yang lain.

Penelitian pada siklus 1 dilaksanakan melalui instrument penelitian

berupa paduan observasi. Instrument observasi ini ditunjukan untuk siswa

(24)

31

untuk mengetahui kemampuan intelektual siswa dalam membuat karangan

deskripsi.Instrument observasi untuk guru bertujuan untuk mengetahui

kemampuan guru dalam menerapkan judul, isi, kerapihan, dan kesesuian

paragraf pada karangan deskripsi.

Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2011) bahwa:

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti bessrta guru sebagai

peneliti utama, proses pelaksanaan penelitian di lakukan secara langsung

di kelas sewaktu melaksanakan observasi peneliti menggunakan pedoman

yang telah disusun dan ditentukan sebelumnya.

3. Siklus II

Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka peneliti dan guru kelas

akan merencanakan kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut.

a. Rencana

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus II

ini merupakan hasil dari pemantauan siklus I diantaranya yaitu.

1) Mendata hasil yang diperoleh dari siklus I.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan

dilakukan dalam siklus II.

3) Mempersiapkan lembar pedoman observasi.

(25)

b. Tindakan

Kegiatan pada tahap ini merupakan lanjutan dari tindakan siklus I

yaitu kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan

mengamati sebuah gambar tunggal. Yang direncanakan sesuai denga RPP

yang telah dibuat sebagai tindakan untuk perbaikan kekurangan dalam

siklus I yaitu sebagai berikut.

1) Guru melakukan apersepsi tentang materi yag akan dipelajari.

2) Di dalam kegiatan inti guru membacakan contoh karangan deskripsi.

3) Memahami penggunaan kata dan ejaan.

4) Siswa menentukan judul karangan

5) Siswa melengkapi bagian awal, tengah, dan akhir cerita.

6) Siswa menulis karangan deskripsi berdasarkan pengamatan.

c. Observasi

Pada penelitian siklus II ini, observasi yang bertujuan untuk

memantau perkembangan proses belajar dalam menulis karangan deskripsi

dengan mengamati sebuah gambar tunggal pada kelas V, serta mencatat

perkembangan aktivitas siswa dalam proses belajar.

d. Refleksi

Peneliti dan guru mengadakan refleksi dengan tujuan untuk

melakukan evaluasi dan diskusi dari hasil observasi dalam perkembangan

proses belajar siswa dalam siklus I dan II, terutama tentang kekurangan

dan kendala yang ditemukan data dari siklus I dan II. Bila tujuan peneliti

telah dicapai, maka penelitian dihentikan dan apabila masih dipandang

(26)

46 Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bab V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian di SD Negeri

Kadupandak 1 Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang tentang “Mengatasi

Kesulitan Siswa Kelas V SD Negeri Kadupandak 1 dalam Menulis Karangan

Deskripsi dengan Gambar Tunggal” dapat di simpulkan sebagai berikut.

1. Menulis karangan deskripsi dengan gambar tunggal mengalami

peningkatan yakni dari yang kurang mengerti dan kurang paham dalam

menulis karangan deskripsi menggunakan gambar tunggal menjadi

mengerti dan menjadi paham. Hal ini penggunaan media gambar

sangatlah penting karena mereka bisa membedakan sebuah karangan yang

menggambarkan suatu objek dan menceritakan pengalamannya sendiri.

Adapun cara penerapan dalam menggunakan gambar tunggal dengan cara

observasi, wawancara dan tes. Menggunakan gambar tunggal pada

karangan deskripsi dapat meningkatkan kemampuan siswa dan keaktifan

siswa dalam menulis karangan, proses pembelajaran yang dilakukan

melibatkan siswa aktif dalam menulis dan dapat menimbulkan rasa

senang dan gembira sehingga dapat memberikan suatu kesempatan

kepada siswa untuk memperoleh pengalaman membuat suatu karangan.

2. Adanya peningkatan hasil belajar dari setiap siklus, yang dilaksanakan

(27)

Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilihat dari penilaian sebagai berikut tahap siklus I (70) dan tahap siklus II

(80).

3. Berdasarkan data yang diperoleh untuk memudahkan menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan gambar tunggal, seorang guru harus

menciptakan strategi pembelajaran yang menarik, seperti menggunakan

sebuah media yang menarik dipandang oleh siswa.

B. Rekomendasi

Atas dasar kesimpulan di atas maka rekomendasi yang diberikan sebagai

berikut.

1. Kepada siswa SD disarankan agar dapat berlatih membuat karangan

secara efektif, dengan menulis diharapkan dapat meningkatkan perolehan

hasil belajar yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Kepada guru SD Negeri Kadupandak 1 disarankan agar membimbing dan

melatih siswa agar giat dalam menulis sebuah karangan, sehingga siswa

mampu berkembang kognitifnya dan kreatifnya. Penyediaan waktu dalam

2 jam pelajaran per minggu untuk menulis sangatlah membantu program

ini, penyedian bahan bacaan yang memenuhi kriteria bacaan siswa SD

menarik dan benyak yang perlu diupayakan untuk dapat menambah

motivasi belajar siswa dalam kegiatan menulis.

3. Kepada kepala sekolah disarankan agar memberikan kemudahan kepada

guru untuk mengembangkan keterampilan bahasa dalam menulis pada

saat proses belajar-mengajar sebagai isi kurikulum di sekolah.

(28)

48

Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disamping membaca dan berhitung (Calistung) perlu ditanamkan kepada

guru SD Negeri Kadupandak 1, hasil yang diharapkan agar guru mampu

membimbing dan melatih menulis kepada siswa sedini mungkin sejak

siswa duduk di kelas satu. Kepala sekolah perlu memberikan pelatihan

cara mengajar yang efektif kepada guru dan menyediakan fasilitas bahan

bacaan buku perpustakaan.

4. Penelitian ini merupakan bagian kecil dalam upaya meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis selain faktor dari sebuah media gambar

dapat menghambat kemampuan menulis kepada siswa, banyak faktor lain

yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menulis. Oleh karena

itu, kepada para peneliti selanjutnya disarankan agar mengadakan

penelitian lanjutan yang serupa pada masalah lain agar dapat

mengungkapkan kendala-kendala yang menyebabkan terhambatnya

(29)

Tatu Agustiyani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Asrori. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV Wacana Prima

Cahyani. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS

Depdiknas. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan

Nur’aini umri dan Indriyani. (2008). Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : CV Arya Duta

Resmini, N. Churiah, Y. Dan Sundari, N. 2010. Membaca dan Menulis di SD. Bandung : UPI PRESS

Subana dan Sunarti. (2000). Strategi Belajar Bahasa Indonesia berbagai

Pendekatan, Metode Teknik, dan Media Pengajaran. Bandung : Pustaka

Setia

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif,

kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suparno. (2002). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka

Taniredja Tukiran, Pujiati dan Nyata. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Alfabeta

Tarigan, H.G.2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Gambar

Tabel 1.1 Rekapan Nilai Siswa
Gambar tunggal yang saya ketahui adalah gambar yang di dalamnya

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang kedudukan dan kewenangan Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pemerintahan desa serta untuk

[r]

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur skala keterampilan sosial yang dikembangkan dari komponen keterampilan Hatch dan

[r]

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “ Analisis Pengaruh Pembiayaan Dana Syirkah Temporer Terhadap Profitabilitas Melalui Kualitas Produk Sebagai

PERBANDINGAN PENGARUH OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BESAR DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KERJASAMA SISWA SMP NEGERI 1 CIMAHI.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Semur ayam Cah jagung muda Kue Susu Bubur nasi Gulai ikan Oseng-oseng tahu Tumis kembang kol+telur semangka Bubur nasi Filet ikan panggang Tempe bacem Tumis

Sahabat MQ/ Pengembalian data uji publik pemegang KMS/ dari 45 kelurahan di Yogyakarta/ yang seharusnya selesai hari ini/ ternyata mundur// Hingga saat ini/ baru sekitar 20