• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII

SMAN 18 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh :

GISTI SAADIAH

0807428

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 LEMBAR PENGESAHAN

Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Menulis Dialog Bahasa Jerman Siswa Kelas XII SMAN 18 Bandung

Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I,

DR. Lucky Herliawan Y.A, M.Pd

196401041989031001

Pembimbing II,

Ending Khoerudin, S.Pd, M.Hum

197105091998021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI,

Drs. Amir,M.Pd

(3)

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

(4)

ii

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 ABSTRAKT

Saadiah, Gisti.2012.Die Beziehung zwischen der Worschatzbeherrschung und der Fähigkeit der Schüler beim Schreiben des deutschen Dialogs. Deutschabteilung. UPI.

Wortschatz definiert man als die Gesamheit aller Wörter, die man versteht oder alle Wörter die man verwendet, um neue Sätze zu bilden. Mit einer guten Wortschatzbeherrschung würden die Schüler die Fähigkeit beim Schreiben deutscher Dialoge haben, weil ihre Wotschatzbehherschung das Ergebnisse Ihres Schreibens unterstützen würde. Aufgrund der obengenannten Darstellung hat die Verfasserin diese Untersuchung durchgeführt, um herauszufinden, ob es eine Beziehung zwischen der Wortschatzbeherrschung und der Fähigkeit beim Schreiben deutscher Dialoge gibt. In dieser Untersuchung wurde die deskriptiv-analytische Methode mit der Korelation Technik “Pearson Product moment” und

Regressiontechnik verwendet. Die Instrumente dieser Untersuchung bestehen aus zwei verschiedenen Tests, nämlich 1) Test der Wortschatzbeherrschung und 2) Test der Fähigkeit beim Schreiben deutscher Dialoge. Die Population dieser Untersuchung war alle Schüler XII SMAN 18 Bandung Schuljahr 2012/2013, die Deutsch lernen. Das Sampel dieser Untersuchung waren Schüler in der 12. Klasse IPA 3 Schuljahr 2012/2013. Die Daten in dieser Untersuchung wurden durch den Korrelationskoeffizienten Pearson Product moment analysiert und die Signifikanz des Korrelationskoeffizienten wurde durch t-Probe überprüft. Bevor die Daten analysiert wurden, waren die Berechnung für die Homogenität der Daten X und Y, Normalität der Daten X und Y, die Lineare und Signifikante Regression und die Richtung der Regressionskoeffizienten durchgeführt worden. Aus den statistischen Berechnungen wurden diese Ergebnisse erhalten: 1) Die dürchschnittliche Note der Wortschatzbeherrschung = 65,28 und Die dürchschnittliche Note der Fähigkeit beim Schreiben deutscher Dialoge = 68,30; 2) Es gibt signifikante Beziehung zwischen der Wortschatzbeherrschung und der Fähigkeit beim Schreiben deutscher Dialoge. Die Berechnung für die Korrelation mit dem Korrelationskoeffizienten 0,96 leistete einen Beitrag 92,16%. Es wurde durch die Berechnung der Richtung des Regressionskoeffizienten mit der Gleichung Ŷ = 16,30+0,80X bewiesen. Das heisst, dass die

(5)

iii

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 ABSTRAKSI

Saadiah, Gisti. 2012. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Menulis Dialog Bahasa Jerman Siswa Kelas XII SMAN 18 Bandung. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. UPI

(6)

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 vi DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL………..

DAFTAR LAMPIRAN………

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

(7)

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 vii

B. Menulis………

BAB 3 METODE PENELITIAN………

A. Metode Penelitian………..

B. Tempat dan Waktu Penelitian………..

C. Populasi dan Sampel Penelitian………..

D. Variabel Penelitian dan Desain Penelitian………..

E. Instrumen Penelitian………

1. Tes Penguasaan Kosakata………..

2. Tes Kemampuan Menulis Dialog………..

F. Teknik Pengumpulan Data………..

G. Teknik Analisis Data………..

1. Teknik Analisis Regresi……….

(8)

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 viii

2. Teknik Analisis Korelasi………...

H. Prosedur Penelitian……….

I. Hipotesis Statistik………

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...…….

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian………...

1. Data Hasil Penguasaan Kosakata……….….

2. Data Hasil Kemampuan Menulis Dialog………..

B. Uji Persyaratan Analisis………..

1. Uji Homogenitas Variansi Data X dan Y………..

2. Uji Normalitas Data Variabel X dan Y………

C. Analisis Data………..

1. Penghitungan Kelinearan dan Keberartian Regresi………...

2. Penghitungan Koefisien Arah Regresi……….

3. Penghitungan Korelasi Variabel X dan Y………

D. Pengujian Hipotesis………

E. Pembahasan Hasil Penelitian………..

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN………..

(9)

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 ix DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar

Kriteria Penilaian Menulis Tingkat A1 Standar GER……...

Model Dialog………...

Model Dialog………..……….

Klasifikase Persentase Nilai………....

(10)

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 x DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN PENGUMPULAN DATA……….

Lampiran 1 (Instrumen Penelitian)……..…………..………

Lampiran 2 (Kunci jawaban)……….

LAMPIRAN PENGOLAHAN DATA………

Lampiran 3 (Konversi Data X)……….

Lampiran 4 (Hasil Penilaian Data X dan Y)………

Lampiran 5 ( Uji Homogenitas Data X dan Y)………

Lampiran 6 ( Uji Normalitas Data X)………...

Lampiran 7 (Uji Normalitas Data Y)………

Lampiran 8 (Analisis Regresi Sederhana)………

Lampiran 9 (Uji Koefisien Arah Regresi)………

Lampiran 10 (Penghitungan Korelasi Variabel X dan Y)………..

Lampiran 11 ( Penhitungan Koefisien Determinasi)………..

LAMPIRAN TABEL………

Daftar Distribusi F………..

Daftar Distribusi T………..

Daftar Nilai-Nilai Kritis untuk Liliefors……….

Daftar Distribusi Standar Normal………...

(11)

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

Indonesia, khususnya di beberapa SMA dan di Universitas tertentu. Dalam belajar

bahasa Jerman terdapat 4 keterampilan yang harus dikuasai yaitu Hörverstehen

(mendengar), Sprechfertigkeit (berbicara), Leseverstehen (membaca) dan

Schreibfertigkeit (menulis). Di SMA siswa diajarkan keempat keterampilan di

atas, namun lebih sederhana dan disesuaikan dengan tingkat A1 yaitu sebatas

keterampilan dasar. Sebagai contoh dalam pengajaran menulis siswa dilatih untuk

menulis kalimat-kalimat sederhana dalam bahasa Jerman dengan baik. Hal itu

dapat berupa menulis surat pribadi, karangan sederhana dan menulis percakapan

berbentuk dialog.

Berdasarkan pengalaman penulis sewaktu belajar bahasa Jerman di SMA,

walaupun keterampilan menulis diajarkan sesuai dengan tingkat A1, namun tetap

saja menulis dianggap hal yang sulit. Hal ini disebabkan karena menulis menuntut

penulisnya untuk produktif. Terkadang penulis mendapat kesulitan untuk

menentukan kalimat pertama dalam tulisan yang berbentuk percakapan, walaupun

tema telah ditentukan dan diberi contoh sebelumnya. Sering kali penulis hanya

dapat mengganti nama dan selebihnya menyalin tulisan dari contoh yang telah

diberikan oleh guru. Selain itu penulis juga mendapat kesulitan dalam menentukan

(12)

2

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

Berdasarkan pengalaman penulis sewaktu mengikuti PPL, sebagian besar

siswa mendapatkan kesulitan dalam menulis dialog bahasa Jerman. Hal pertama

yang tampak yaitu siswa tidak dapat menentukan kalimat pertama pada awal

percakapan. Salah satu contohya adalah saat siswa menulis dialog dengan tema

einkaufen, sebagian besar siswa tidak dapat menulis meskipun hanya satu kata

untuk memulai tulisan. Walaupun ada sebagian dari siswa yang dapat menulis

kalimat pertama, siswa tersebut hanya menyalin tulisan dari contoh yang

diberikan sebelumnya oleh guru. Apabila contoh yang diberikan adalah “Was

suchen Sie?” maka semua siswa menulis kalimat tersebut pada awal percakapan.

Selain itu, dalam menulis kalimat siswa keliru menentukan kata yang tepat

untuk membentuk kalimat yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum

dapat menguasai kosakata dengan baik. Sebagai contoh dalam menulis

percakapan tema einkaufen :

- Was Preis ein Hemd?

- Ich kaufe eine Flasche Marmelade.

Dari kedua contoh kalimat di atas terlihat bahwa pemilihan kosakata yang di pilih

siswa tidak tepat. Kata “Preis” yang berarti „harga‟ dan kata ”Flasche‟‟ yang

berarti ‟botol‟ tidak sesuai dengan konteks kalimat. Kalimat yang benar adalah:

- Was kostet ein Hemd?

(13)

3

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

Selain itu, siswa keliru dalam membedakan penulisan nomina dan verba. Sebagai

contoh :

- Ich möchte ein Stück Käse das Essen.

- Ja, wir haben eine graue bluse und grüne bluse.

Kedua contoh di atas menunjukkan bahwa dalam penulisan huruf kapital pada

verba dan nomina masih terdapat kekeliruan. Kalimat yang benar adalah:

- Ich möchte ein Stück Käse essen.

- Ja, wir haben eine graue Bluse und grüne Bluse.

Di samping itu, siswa keliru dalam penulisan kosakata yang ejaannya mirip

dengan bahasa asing lainnya , contohnya:

- trinken drinken

- helfen-help

- ist-is

Beberapa contoh di atas menunjukkan bahwa siswa masih belum dapat

menguasai kosakata dengan baik. Hal tersebut menimbulkan dugaan bahwa

penguasaan kosakata mempengaruhi kemampuan siswa dalam menulis dialog,

sebab dari contoh-contoh tersebut terlihat dengan jelas bahwa apabila penguasaan

kosakata belum baik siswa tidak dapat menulis kalimat percakapan dengan baik.

Dengan demikian penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan antara

penguasaan kosakata dan kemampuan siswa dalam menulis dialog bahasa

(14)

4

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN

MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG “.

B. Identifikasi Masalah

Pada latar belakang telah dijelaskan masalah-masalah yang muncul,

sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini. Maka berdasarkan

latar belakang tersebut penulis merincikan permasalahannya dalam bentuk

pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah penguasaan kosakata siswa yang rendah mempengaruhi

kemampuan siswa dalam menulis dialog?

2. Apakah kesulitan siswa dalam menulis dialog bahasa Jerman disebabkan

oleh kurangnya pemahaman siswa dalam memahami tema?

3. Apakah kurangnya intensitas latihan menulis dalam bahasa Jerman dapat

berakibat menjadi tidak biasanya siswa menulis, sehingga menimbulkan

kesulitan dalam menulis dengan kalimat tepat?

4. Sejauh mana kemampuan siswa SMAN 18 Bandung dalam menulis dialog

bahasa Jerman?

5. Apakah terdapat hubungan antara penguasaan kosakata dan kemampuan

siswa menulis dialog bahasa Jerman?

6. Seberapa besar hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan siswa

(15)

5

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan peneliti di atas,

maka penelitian ini dibatasi pada hubungan penguasaan kosakata dengan

kemampuan siswa menulis dialog bahasa Jerman.

D. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah yang telah diuraikan di atas. Maka rumusan masalah yang diteliti

adalah :

1. Bagaimanakah penguasaan kosakata siswa SMAN 18 Bandung ?

2. Bagaimana kemampuan siswa SMAN 18 Bandung dalam menulis dialog

bahasa Jerman ?

3. Apakah terdapat hubungan antara penguasaan kosakata dan kemampuan

siswa menulis dialog bahasa Jerman ?

4. Seberapa besar hubungan penguasaan kosakata dan kemampuan siswa

menulis dialog bahasa Jerman ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran penguasaan kosakata siswa SMAN 18

Bandung.

2. Untuk mengetahui kemampuan siswa SMAN 18 Bandung dalam menulis

(16)

6

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

3. Untuk mengetahui gambaran tentang penguasaan kosakata dan

kemampuan siswa menulis dialog bahasa Jerman.

4. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara penguasaan kosakata

dengan kemampuan siswa menulis dialog bahasa Jerman.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai gambaran penguasaan kosakata siswa SMAN 18 Bandung.

2. Sebagai gambaran kemampuan siswa SMAN 18 Bandung dalam menulis

dialog bahasa Jerman.

3. Sebagai informasi tentang hubungan penguasaan kosakata dengan

kemampuan siswa menulis dialog bahasa Jerman.

4. Sebagai informasi tentang seberapa besar hubungan penguasaan kosakata

(17)

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 29

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara dua

variabel, yaitu variabel penguasaan kosakata dan variabel kemampuan menulis

dialog bahasa Jerman siswa kelas XII. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian

ini digunakan metode deskriptif analitik. Metode ini bertujuan untuk

mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data agar diperoleh gambaran

mengenai kesimpulan dari rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi dan

analisis korelasi. Kedua tahap tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa teknik

analisis regresi merupakan teknik yang biasa digunakan untuk mengetahui

hubungan-hubungan variabel-variabel yang akan diteliti, sedangkan teknik

analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara

variabel-variabel yang akan diteliti. Kedua teknik tersebut memungkinkan peneliti untuk

menggambarkan hubungan antara kedua variabel yang diteliti tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan November tahun

ajaran 2012/2013 terhadap siswa kelas XII di SMAN 18 Bandung.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

(18)

30

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMAN 18

Bandung tahun ajaran 2012/2013.

b. Sampel

Untuk ketepatan sampel dengan variabel penelitian serta agar hasil

penelitian lebih akurat, teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah sampel

bertujuan (Purposive Sample). Berdasarkan variabel penelitian, maka sampel yang

dipilih adalah salah satu kelas XII semester genap tahun ajaran 2012/2013.

D. Variabel Penelitian dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini dikaji dua variabel, yakni :

1. Variabel bebas (X), yaitu penguasaan kosakata.

2. Variabel terikat (Y), yaitu kemampuan menulis dialog bahasa Jerman.

Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1

Desain Penelitian

r

Keterangan :

X = Penguasaan kosakata.

Y = Kemampuan menulis dialog bahasa Jerman.

r = Hubungan antara penguasaan kosakata dan kemampuan menulis dialog bahasa Jerman.

(19)

31

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

Definisi operasional variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penguasaan kosakata dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam

menentukan kosakata yang tepat.

2. Kemampuan menulis dialog dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa

menulis teks dialog berdasarkan poin-poin yang telah ditentukan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Tes penguasaan Kosakata

Dalam penelitian ini digunakan tes tertulis untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam menguasai kosakata. Tes ini berjumlah 20 butir soal dan merupakan

jenis tes pilihan ganda. 20 butir soal tersebut telah memenuhi kriteria validitas dan

reliabilitas karena tes ini diambil dari sumber yang sudah terpercaya untuk

digunakan sebagai bahan ajar bahasa Jerman tingkat A1. Selain itu, 20 butir soal

tersebut merupakan soal-soal yang diasumsikan dapat mewakili kemampuan

penguasaankosakata siswa. Soal-soal pada tes ini diambil dari buku Start Deutsch

A1(2007).

Penilaian pada tes ini yaitu setiap butir soal bernilai 1 poin dan kemudian

dikonversi ke dalam skala 100, sehingga diperoleh nilai maksimal 100. Untuk

(20)

32

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

Nurgiyantoro (2001: 399). Kriteria nilai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 3.1

Klasifikasi Persentase Nilai

Interval PersentaseTingkat Penguasaan

Kualifikasi

85 – 100 Sangat baik

75 – 84 Baik

60 – 74 Cukup

40 – 59 Kurang baik

0 – 39 Tidak cukup

2. Tes Kemampuan Menulis Dialog

Bentuk tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis dialog

pada penelitian ini tes tertulis. Tes ini terdiri dari dua soal dengan tema yang

berbeda, yaitu Kennenlernen dan Hobby. Tes ini diasumsikan telah memenuhi

kriteria validitas dan reliabilitas karena bagian dalam tes ini diambil dari buku

sumber yang sudah terpercaya untuk digunakan sebagai bahan ajar bahasa Jerman

tingkat A1, yaitu yang di adaptasi dari buku deutsch.com 1 Arbeitsbuch (A1) ,

Kontakte Deutsch 1 dan tema Hobby sesuai dengan tema yang diajarkan di

sekolah. Penilaian pada tes ini mengacu pada kriteria penilaian menulis A1

(21)

33

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Menulis Tingkat A1 Berdasarkan Standar GER

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Studi Literatur dilakukan dengan mempelajari sumber-sumber tertulis

berupa buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini dengan tujuan

memperoleh bahan yang diperlukan sebagai landasan teoritis yang dapat dijadikan

sebagai panduan dalam melaksanakan penelitian ini.

2. Tes

Tes yang diberikan adalah tes untuk mengukur tingkat penguasaan

kosakata siswa dan kemampuan menulis dialog bahasa Jerman.

Erfüllung der Aufgabenstellung (pro Inhaltspunkt)

1.Aufgabe voll erfüllt und verstandlich 3

2.Aufgabe wegen sprachlicher oder inhaltlicher Mängel nur teilweise erfüllt 1,5

(22)

34

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

regresi dan teknik korelasi yang meliputi penghitungan kelinearan dan keberartian

regresi, penghitungan koefisien arah regresi, penghitungan korelasi variabel X dan

Y serta penghitungan koefisien determinasi,yaitu sebagai berikut:

1. Teknik Analisis Regresi

Teknik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh daru variabel bebas

(penguasaan kosakata) terhadap variabel terikat (kemampuan menulis dialog

bahasa Jerman).

Dalam analisis regresi, pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel

terikat dibuat rumus:

Keterangan:

Ŷ = kemampuan menulis dialog bahasa Jerman

X = penguasaan kosakata

a = konstanta

b = Koefisien regresi

(23)

35

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

2. Teknik Analisis Korelasi

Teknik analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan

antara variabel-variabel yang akan diteliti. Dua variabel yaitu penguasaan

kosakata dan kemampuan menulis dialog bahasa Jerman.

Rumus yang digunakan, yaitu:

Keterangan:

=

Koefisien korelasi Pearson Product Moment

X = Skor penguasaan kosakata

Y = Skor kemampuan menulis dialog

n = jumlah responden

Selain itu, untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap

variabel Y dilakukan penghitungan koefisien determinasi. Rumus Koefisien

Determinasi (KD) adalah sebagai berikut :

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

= Kuadrat Koefisien Korelasi

= n. –

n. 2 2 n. 2 2

(24)

36

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis

yang meliputi uji homogenitas dan normalitas, yaitu sebagai berikut:

1. Uji Homogenitas Variansi Data Variabel X dan Y

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil tes tingkat

penguasaan kosakata dan tes menulis dialog berasal dari sampel yang memiliki

karateristik yang sama.

2. Uji Normalitas Data variabel X dan Y

Uji normalitas data untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data hasil

tes penguasaan kosakata dan kemampuan menulis dialog bahasa Jerman.

H. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Mendeskripsikan dan merumuskan masalah yang akan diteliti.

2. Melakukan kajian pustaka, berupa pengumpulan teori-teori yang relevan dengan

masalah penelitian.

3. Merumuskan hipotesis, yaitu pernyataan yang bersifat sementara tentang masalah

yang akan diteliti.

4. Mencari dan menetapkan populasi dan sampel yang akan diteliti.

5. Membuat instrumen penelitian.

6. Mengambil data.

7. Melakukan uji persyaratan analisis, meliputi uji homogenitas dan uji normalitas

(25)

37

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

8. Menganalisis data dengan menggunakan:

a. Teknik analisis korelasi, untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara dua

variabel yang diteliti.

b. Teknik regresi, untuk memprediksi nilai variabel X (penguasaan kosakata) jika

variabel Y (kemampuan menulis dialog bahasa Jerman) diketahui.

10. Menarik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang diajukan.

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik pada penelitian ini adalah:

H0 : rxy = 0, tidak terdapat hubungan

H1 : rxy > 0, terdapat hubungan

Hipotesis H0 diterima apabila tidak terdapat hubungan yang positif antara

variabel X dan variabel Y, namun apabila terdapat hubungan yang positif antara

variabel X dan variabel Y, maka hipotesis H0 ditolak. Dengan demikian hipotesis

(26)

38

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

(27)

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 46 BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penguasaan kosakata kelas XII di SMAN 18 Bandung termasuk dalam kategori

cukup. Hal ini terlihat dari data hasil penguasaan kosakata yang diperoleh nilai

terendah sebesar 45 dan nilai tertinggi sebesar 85 dari skor maksimal 100 dengan

nilai rata-rata 65,28.

2. Kemampuan menulis dialog bahasa Jerman kelas XII di SMAN 18 Bandung

termasuk dalam kategori cukup. Hal ini terlihat dari data hasil kemampuan

menulis dialog diperoleh nilai terendah 55 dan nilai tertinggi sebesar 86 dari skor

maksimal 100 dengan nilai rata-rata 68,30.

3. Terdapat hubungan positif antara penguasaan kosakata dan kemampuan menulis

dialog bahasa Jerman. Hal ini dibuktikan dengan korelasi sebesar 0,96 yang

termasuk ke dalam kategori sangat kuat serta berdasarkan penghitungan

keberartian koefisien korelasi yang menghasilkan lebih besar dari pada

yang artinya koefisien korelasi tersebut signifikan.

4. Penguasaan kosakata berperan penting terhadap kemampuan menulis dialog

siswa. Hal ini diperkuat dengan besarnya kontribusi penguasaan kosakata

(28)

47

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian penguasaan kosakata dan kemampuan

menulis dialog bahasa Jerman siswa kelas XII SMAN 18 Bandung dinyatakan

cukup. Maka dari itu, hal tersebut perlu ditingkatkan agar dapat mendapatkan

hasil yang maksimal. Guna meningkatkan penguasaan kosakata dan kemampuan

menulis dialog bahasa Jerman, penulis memberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Untuk meningkatkan penguasaan kosakata, siswa hendaknya menambah

pembendaharaan kata serta menulis kosakata baru seperti menulis kosakata

tersebut ke dalam Privat Wörterbuch miliknya. Selain itu, siswa dapat membuat

kartu kosakata yang dapat ditempelkan pada benda di sekitarnya dan dapat pula

mendengarkan media-media seperti lagu, puisi dsb.

2. Untuk meningkatkan kemampuan menulis dialog bahasa Jerman disarankan agar

siswa melakukan berbagai latihan menulis lebih intensif, seperti dengan cara

berkelompok yang terdiri atas 2 sampai 3 siswa. Dengan demikian mereka akan

(29)

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 48

DAFTAR PUSTAKA

Bimmel, Peter et al. (2003). Deutschunterricht planen Arbeit mitLehrwerkslektionen. München: Langenscheidt.

Bohn, Rainer. (2000). Probleme der Wortschatz. München: Langenscheidt

Bolton, Sibylle. (1996). Probleme der Leistungsmessung (Lernfortschrittstests in der Grundstufe). München: Langenscheidt.

Funk,Kuhn und Demme. (2008). Studio d A1. Jakarta: Katalis

Gick, Cornelia und Schmidt ,Reiner.(2000). Zertifikat Deutsch Der schnelle Weg. Berlin: Langenscheidt.

Hardjono, Tini ,dkk. (2009). Kontakte Deutsch 1. Jakarta: Katalis

Heyd, Getraude. (1990). Deutsch Lernen. Frankfurt am Main: Verlag Moritz Diesterweg

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1994). Jakarta: Balai Pustaka

Kast, Bernd. (1999). Fertigkeit Schreiben. Berlin : Langenscheidt

Keraf, Gorys. (1996). Kosakata Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Ludwig. (2011). Schreibentiwicklung und Textproduktion. Mannheim: Verlag für

Gesprächforschung.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE

Nurudin. (2010). Dasar-Dasar Penulisan. Malang: ummPRESS

(30)

49

Gisti Saadiah,2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG BAHASA JERMAN SISWA KELAS XII SMAN 18 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

PONS. (2007). Kompaktwörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Stuttgart; Ernst Klett Sprachen

_____________. (2003). Duden Deutsches Universal Wörterbuch. Mannheim, Leipzig, Wien: Dudenverlag

_____________. (2004). Ensiklopedia Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu

_____________. (2007). Duden die Gramatik. Mannheim, Leipzig, Wien:Dudenverlag

_____________. (2007). Duden das Herkunftswörterbuch. Mannheim: Bibliographisches Institut AG.

_____________. (2008). Gröβwörterbuch Deutsch als Fremdsprache. München: Langenscheidt.

_____________. (2010). Duden Stillsicher Schreiben. Mannheim: Dudenverlag

_____________. (2010). Start Deutsch 1 im Gemeinsame europänischen Referanzrahmen. München: Goethe Institut.

Sumber dari Internet:

http//de.wikipedia.org/wortschatzbedeuten. (5 September2012)

http//dwi-jo.com/pengertiankosakata . ( 25 September 2012)

http//wikipedia.com (7 September 2012)

Gambar

Gambar  2.1
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.1 Klasifikasi Persentase Nilai
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 61/PMK.07/2014 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Kepada Daerah Provinsi, Kabupaten, 11..

Data morfometri yang digunakan untuk mengidentifikasi Myxobolus sp pada famili Cyprinidae yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah menunjukkan adanya varian

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan perbedaan kerangka tubuh sapi potong yaitu kerangka kecil (sapi bali), kerangka sedang

Dengan hanya mengunjungi satu jenis bunga, tingkat efisiensi penyerbukan menjadi lebih tinggi karena mening- katkan peluang deposit polen pada stigma dari spesies tanaman yang

Pada penelitian ini, menggolongkan 18 variabel inovasi sebagai penentu peningkatan kapasitas kelembagaan yang akan didifusikan kepada masyarakat nelayan yaitu: 1) Keterbaruan

Setelah semua data didapatkan, selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data menggunakan software SPSS 16.0 yaitu Uji One Way ANOVA untuk mengetahui

Sehingga pemecahan masalah merupakan suatu proses kegiatan yang lebih mengutamakan prosedur-prosedur yang harus ditempuh dan langkah-langkah strategi yang harus ditempuh

Penelitian ini berbeda dengan yang akan penulis teliti nanti karena penulis dalam meneliti tidak melakukan metode komparasi antara Alquran dan al-Kitab tetapi hanya pada kitab