• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FPTK-UPI

Oleh :

INDRA TEGUH GUMELAR E.0551. 0800064

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN

MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

Oleh

Indra Teguh Gumelar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.

© Indra Teguh Gumelar 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.

(3)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indra Teguh Gumelar

E.0551.0800064

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. H.Wahid Munawar, M.Pd NIP. 19630520 198901 1001

Pembimbing II

Drs. Sunarto Halim Untung NIP. 19630104 198903 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK – Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Indra Teguh Gumelar (0800064) “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif”. (2013). Universitas Pendidikan Indonesia; Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah terdapatnya 49,8% dari 709 peserta didik Jurusan Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 yang memiliki nilai UAS di bawah KKM. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik dikatakan rendah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi keluarga, dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar peserta didik Jurusan Teknik Sepeda Motor pada mata pelajaran produktif di SMK.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey. Adapun objek penelitiannya adalah prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran produktif dengan variabel independent-nya yakni status sosial ekonomi keluarga (X1) dan motivasi berprestasi (X2). Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, dari 214 peserta didik sebanyak 144 peserta didik memiliki status sosial ekonomi keluarga sedang, dengan motivasi berprestasi yang tergolong cukup dan prestasi belajar yang tinggi.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows Seri 16, diperoleh hasil pengujian korelasi antara status sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar sebesar 0,5, nilai korelasi antara motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar sebesar 0,8. Angka-angka ini menunjukkan bahwa probabilitas varibel penelitian ini berada pada kategori tinggi dan berasosiasi signifikan. Sedangkan untuk uji F, F hitung > F tabel (12,7 > 2,37), artinya status sosial ekonomi keluarga (X1) dan motivasi berprestasi (X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y). Adapun untuk nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,924 atau 92,4%. Angka tersebut menunjukkan bahwa besarnya kontribusi atau pengaruh status sosial ekonomi keluarga (X1) dan motivasi berprestasi (X2) terhadap prestasi belajar peserta didik (Y) adalah sebesar 92,4%, sedangkan sisanya 7,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di analisis dalam model.

(5)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Indra Teguh Gumelar (0800064) "Effect of Family Socioeconomic Status and Achievement Motivation Achievement of Students Against Subjects Productive On". (2013). Indonesia University of Education; Department of Mechanical Engineering Education.

The problem in this study is the presence of 49.8% of the 709 students Motorcycle Engineering Department Bandung SMK Negeri 8 Academic Year 2012/2013 which has a value of UAS under KKM. This suggests that the learning achievement of students said to be low.

The purpose of this study was to determine the effect of family socioeconomic status, and achievement motivation on learning achievement of students in the Department of Mechanical Motorcycles productive in vocational subjects. The method used in this research is explanatory survey method. The object of research is the learning achievement of students in subjects productively with its independent variable that family socioeconomic status (X1) and achievement motivation (X2). Based on the results of data processing research, 214 students from as many as 144 students have moderate socioeconomic status families, with achievement motivation and achievement is quite high.

Based on the results of the analysis using SPSS for Windows Series 16, the result of testing the correlation between family socioeconomic status on learning achievement of 0.5, the correlation between achievement motivation towards achievement of 0.8. These figures show that the probability of the study variables were in the high category and the associated significant. As for the F-test, F count> F table (12.7> 2.37), meaning that the family socioeconomic status (X1) and achievement motivation (X2) are jointly significant effect on student achievement (Y). As for the value of the coefficient of determination (R2) is equal to 0.924 or 92.4%. The figure shows that the amount of the contribution or influence of family socioeconomic status (X1) and achievement motivation (X2) on the performance of learners (Y) is equal to 92.4%, while the remaining 7.6% is influenced by other variables not included in the analysis in the model.

(6)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

DAFTAR ISI

hal

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 5

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

1.6 Sistematika Penulisan ... ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 9

2.2 Motivasi Berprestasi... 17

2.3 Prestasi Belajar ... 22

(7)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

2.5 Definisi Konsep ... 36

2.6 Paradigma Penelitian ... 30

2.7 Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1 Objek Penelitian ... 33

3.2 Metode Penelitian... 33

3.3 Populasi dan Sampel ... 33

3.4 Definisi Operasional... 36

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian... 37

3.7 Pengujian Model Penelitian ... 40

3.8 Pengujian Hipotesis ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Deskripsi Data ... 49

4.2 Pengijian Instrumen Penelitian ... 52

4.3 Pengujian Model Penelitian ... 55

4.4 Pengujian Hipotetsis ... 57

4.5 Pembahsan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(8)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

DAFTAR TABEL

Tabel hal

1.1 Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Produktif SMK Negeri

8 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 ... 2

2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi ... 24

2.2 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian ... 28

3.1 Populasi Peserta Didik dengan Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor di SMK Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 ... 34

3.2 Perhitungan dan Distribusi Sampel Peserta Didik ... 35

3.3 Operasional Variabel ... 35

3.4 Persiapan Uji Normalitas ... 42

3.5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Pengaruh ... 48

4.1 Status Sosial Ekonomi Keluarga ... 49

4.2 Motivasi Berprestasi ... 50

4.3 Prestasi Belajar Peserta Didik dilihat dari Rata-rata Ulangan Harian ... 51

4.4 Jumlah Item Angket ... 52

4.5 Uji Validitas ... 53

4.6 Uji Reliabilitas ... 46

4.7 Homogenitas ... 55

4.8 Regresi Linier Berganda ... 55

4.9 Normalitas ... 56

4.10 Multikolinieritas ... 57

4.11 Korelasi ... 57

4.12 Keberartian Regresi Berganda ... 58

4.13 Uji t ... 58

(9)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

DAFTAR GAMBAR

Gambar hal

(10)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

DAFTAR GRAFIK

Grafik hal

4.1 Status Sosial Ekonomi Keluarga ... 49 4.2 Motivasi Berprestasi ... 50

(11)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran hal

1. Kisi-Kisi Instrumen ... 70

2. Angket Penelitian ... 77

3. Hasil Pengolahan Data Angket ... 81

4. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... 88

5. Hasil Pengolahan Data Dengan Menggunakan Program MSI ... 90

6. Pengujian Model Penelitian dan Uji Hipotesis ... 96

7. Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Penulisan Skripsi ... 103

8. Surat Permohonan Izin Penelitian ... 107

9. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 109

(12)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bagian dari satuan pendidikan formal yang berperanan dalam menyiapkan, menciptakan, dan mengembangkan peserta didik yang berkualitas untuk berkarir dan berkompetisi guna mencapai kesuksesan di dunia kerja. Hal senada tercantum dalam Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 1990 Pasal 1 bahwa “pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.” Sementara itu, di dalam Pasal 3 Ayat 2 dijelaskan bahwa “pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional”.

Berdasarkan pernyataan tersebut, jelas bahwa SMK memfokuskan pada

suatu program keahlian atau program-program pendidikan tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. SMK Negeri 8 Bandung merupakan salah satu SMK yang memiliki kompetensi khusus di bidang otomotif. Guna mendukung Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 1990, SMK Negeri 8 Bandung memiliki visi dalam dokumen satu KTSP-nya (2011: 13) yakni “menjadi sekolah unggulan yang menghasilkan tamatan berkualitas, sebagai mekanik/tenaga kerja yang kompeten, wirausahawan yang sukses dan melanjutkan ke perguruan tinggi melalui pengembangan IPTEK dan IMTAQ”. Adapun indikator untuk mengukur ketercapaian visi sekolah tersebut adalah tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik.

(13)

2

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

faktor kemampuan yang dimilikinya dan faktor dari luar diri siswa atau faktor lingkungannya.‟ Adapun harapan yang ingin dicapai dalam prestasi belajar peserta didik menurut Triyana (2008: 18) adalah “terjadinya perubahan tingkah laku dan kemampuan pada diri peserta didik.”

Kenyataannya peserta didik di SMK Negeri 8 Bandung menghadapi berbagai hambatan untuk mencapai keberhasilan dalam prestasi belajarnya. Berdasarkan pengamatan penulis, sebanyak 49,8% dari peserta didik belum berhasil dalam belajar.

Berikut data hasil belajar mata pelajaran produktif peserta didik SMK Negeri 8 Bandung yang bersumber dari nilai hasil Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013:

Tabel 1.1

Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil Mata Pelajaran Produktif SMK Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

No. Kelas pelajaran produktif di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sebagai akibat dari rendahnya prestasi belajar ini, maka akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini karena adanya keterkaitan nyata antara prestasi belajar dengan kualitas sumber daya manusia. Peseta didik yang berprestasi tinggi

(14)

3

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehingga penulis merasa bahwa prestasai belajar peserta didik penting untuk diteliti.

Menurut Slameto (2010: 54-72), secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan atas:

a. Faktor Internal

Faktor yang menyangkut seluruh pribadi termasuk kondisi fisik maupun mental atau psikis. Faktor internal ini sering disebut faktor instrinsik yang meliputi kondisi fisiologi dan kondisi psikologis yang mencakup minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan lain-lain.

b. Faktor Eksternal

Faktor yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Faktor ini sering disebut dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala sesuatu yang berasal dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya baik itu di lingkungan sosial maupun lingkungan lain.

Faktor eksternal yang dianggap berpengaruh terhadap prestasi belajar

peserta didik adalah status sosial ekonomi keluarga. Menurut Saifi dan Mehmood (2011: 1) yang menjelaskan bahwa “Status sosial ekonomi keluarga adalah ukuran gabungan dari posisi ekonomi dan sosial individu atau keluarga yang relatif terhadap orang lain.” Harapan peserta didik dengan status sosial ekonomi yang tinggi adalah mampu untuk berprestasi tinggi. Hal ini senada dengan pendapat Humphrey dalam Saifi dan Mehmood (2011: 4) menjelaskan bahwa:

„keluarga dengan status sosial ekonomi yang tinggi cenderung lebih memiliki keberhasilan dalam mempersiapkan anak-anaknya untuk sekolah karena mereka memiliki akses lebih luas ke sumber daya untuk mempromosikan, mengeksplorasi dan mendukung mental perkembangan anak-anaknya.‟

Berdasarkan hasil observasi peneliti, sebagian besar peserta didik SMK Negeri 8 Bandung berasal dari golongan status sosial ekonomi rendah. Hal ini dapat dilihat dari aspek pendidikan dan penghasilan orangtua. Sebagian besar pekerjaan orang tua peserta didik kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) sebagai buruh, petani atau pegawai swasta, sedangkan sisanya berasal dari keluarga yang berstatus sosial ekonomi tinggi. Akibatnya, peserta didik yang berasal dari golongan sosial ekonomi tinggi akan banyak mendapatkan fasilitas,

(15)

4

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memadai akan mendukung proses belajar peserta didik sehingga memungkinkan prestasi belajar peserta didik tinggi. Sebaliknya peserta didik yang berasal dari golongan status sosial ekonomi rendah, dimungkinkan mengalami kesulitan dalam belajar karena kurangya dukungan moral maupun material orang tua sehingga ada kecenderungan prestasi belajarnya rendah. Sehingga penulis merasa bahwa status sosial ekonomi keluarga penting untuk diteliti.

Selain dipengaruhi oleh faktor eksternal, faktor internal yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah motivasi berprestasi. Menurut Sumadi Suryabrata dalam Yulia (2011: 15) bahwa „motivasi berprestasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna guna mencapai suatu tujuan.‟ Sementara menurut Harjanta (1979: 2), “dengan motivasi berprestasi tinggi diharapkan peserta didik mampu melakukan aktivitas belajar disekolah dengan optimal, sehingga mereka mencapai ketuntasan belajar dan akhirnya bisa berkembang dengan optimal pula.”

Hasil observasi penulis di SMK Negeri 8 Bandung menilai bahwa motivasi berprestasi peserta didiknya masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan

adanya kasus-kasus yang melibatkan peserta didik, seperti kejadian perkelahian antar teman di kelas, anak yang sering membolos, melanggar aturan dan tata tertib sekolah, tidak menghormati guru dan kasus yang lainnya. Adanya kasus-kasus ini menunjukkan bahwa peserta didik tidak memiliki usaha untuk mendorong dirinya berprestasi dan cenderung kurang bersemangat dalam belajar yang mengakibatkan prestasi belajarnya rendah, sedangkan peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan lebih bersemangat belajar sehingga prestasi belajarnya pun tinggi. Sehingga penulis merasa bahwa motivasi berprestasai peserta didik penting untuk diteliti.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mata

(16)

5

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Tujuan diadakan suatu identifikasi masalah dalam suatu penelitian adalah untuk memperjelas kemungkinan permasalahan yang timbul dalam penelitian. Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Sebanyak 49,8% peserta didik SMK Negeri 8 Bandung kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor memperoleh nilai UAS mata pelajaran produktif di bawah KKM.

2. Peserta didik yang berprestasi rendah menunjukkan SDM yang berkualitas rendah, tidak berkompeten dan tidak siap memasuki dunia kerja.

3. Peserta didik SMK Negeri 8 Bandung kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor sebagian besar berasal dari golongan status sosial ekonomi rendah. 4. Peserta didik yang berasal dari golongan status sosial ekonomi rendah,

dimungkinkan mengalami kesulitan dalam belajar karena kurangya dukungan moral maupun material orang tua sehingga ada kecenderungan prestasi

belajarnya rendah.

5. Motivasi berprestasi peserta didik SMK Negeri 8 Bandung kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor masih rendah.

6. Terjadinya perkelahian antar teman di kelas, anak yang sering membolos, melanggar aturan dan tata tertib sekolah, tidak menghormati guru dan kasus-kasus yang lainnya.

(17)

6

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran produktif?

2. Bagaimana pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran produktif?

3. Bagaimana pengaruh status sosial ekonomi keluarga dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran produktif?

1.3 Pembatasan Masalah

Tujuan diadakannya pembatasan masalah dalam suatu penelitian adalah untuk menjaga agar masalah yang diteliti tidak terlepas dari pokok permasalahan yang ditentukan. Selanjutnya langkah yang paling tepat adalah membatasi

permasalahan agar dalam melaksanakan pembahasan masalah tidak meluas. Dalam penelitian ini pembatasan masalahnya sebagai berikut:

1. Penelitian terbatas pada peserta didik kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 8 Bandung Kelas X dan XI.

2. Status sosial ekonomi keluarga dibatasi kedalam 3 faktor utama menurut Paul B. Horton.

3. Motivasi yang diteliti adalah motivasi berprestasi.

4. Prestasi belajar dibatasi pada nilai ulangan akhir semester genap tahun ajaran 2012/2013.

1.4 Tujuan Penelitian

Berpijak pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran produktif.

(18)

7

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pengaruh status sosial ekonomi keluarga dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran produktif.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan, khususnya mengenai prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Sekolah

Sekolah dapat mengawasi lingkungan keluarga peserta didik sehingga mereka termotivasi untuk belajar dan berprestasi.

2. Peserta Didik

Penelitian ini dapat membantu peserta didik meningkatkan motivasi

berprestasinya dengan lingkungan keluarga yang kondusif sehingga dapat berprestasi.

3. Penulis

Penelitian ini dapat membantu penulis untuk mengetahui cara yang tepat untuk meningkatkan motivasi berprestasi peserta didik dimana setelah memperoleh gelar sarjana ini penulis akan menjadi seorang pendidik.

4. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk mengembangkan dan melanjutkan penelitian yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

1.6 Sistematika Penulisan

(19)

8

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN berisi mengenai latar belakang masalah; identifikasi dan perumusan masalah; pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian; dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA berisi landasan teori penelitian yang meliputi teori yang mendukung, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN berisi mengenai objek penelitian; metode penelitian; populasi dan sampel; definisi operasional; teknik pengumpulan data; pengujian instrumen penelitian; teknik analisis data; dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi mengenai penjelasan deskripsi data, analisis data, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian.

(20)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 118) menjelaskan bahwa “objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian.

Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.

Objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Produktif. Adapun variabel independent dalam penelitian ini yaitu status sosial ekonomi orang tua (X1) dan motivasi berprestasi (X2).

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey analisis. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006: 4) yang

dimaksud dengan “explanatory survey analisis yakni menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa”.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sudjana (2005: 6) menjelaskan bahwa “populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.” Sementara itu,

Arikunto (2006: 130) menyatakan bahwa “populasi adalah seluruh subjek

penelitian”.

(21)

34

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Populasi Peserta Didik dengan Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor di SMK Negeri 8 Bandung

Tahun Ajaran 2012/2013

No. Kelas Populasi

1. X 213

2. XI 247

Jumlah 460

Sumber : SMK Negeri 8 Bandung

3.3.2 Sampel

Menurut Arikunto (2006: 131) menjelaskan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil pupulasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila peneliti bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.”

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sampel_(statistika)).

Adapun untuk menentukan jumlah sampel, maka digunakan rumus Slovin sebagai berikut :

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

(Riduwan, 2004: 65)

Berdasarkan rumus Slovin di atas, maka dalam penelitian ini diperoleh sampel sebagai berikut :

(22)

35

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 214 orang.

Tabel 3.2

Perhitungan dan Distribusi Sampel Peserta Didik

No Kelas Jurusan Jumlah Peserta

Didik

Teknik penentuan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang tiap unsur pembentuk populasi diberi kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.

3.4 Definisi Operasional

Adapun yang menjadi variabel independent dalam penelitian ini adalah status sosial ekonomi keluarga (X1), dan motivasi berprestasi (X2). Sedangkan yang menjadi variabel dependent yaitu prestasi belajar peserta didik (Y). Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel

Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber

Data ini adalah kedudukan dan besarnya peranan yang menempatkan individu dalam hubungannya dengan orang lain di dalam masyarakat ditinjau dari aspek sosial dan

Status Sosial Ekonomi Keluarga

(X1)

Data diperoleh dari jawaban responden tentang skala lingkungan keluarga dengan model Likert :

 Latar belakang pendidikan formal.

 Pekerjaan orang tua atau jabatan yang dipegang.

 Lokasi tempat tinggal.

 Lingkungan disekitar tempat tinggal.

 Perhatian orang tua terhadap kebutuhan pendidikan anak.

 Sumber biaya pendidikan

(23)

36

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ekonomi.

Yang dimaksud dengan motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah suatu dorongan serta keinginan yang timbul pada diri seseorang, baik itu yang bersumber dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya untuk melakukan suatu kegiatan dengan berusaha

mengatasi segala hambatan yang ia hadapi guna mencapai suatu kesuksesan

Motivasi Berprestasi

(X2)

Data diperoleh dari jawaban responden tentang skala motivasi belajar dengan model Likert :

 Mempunyai tanggung jawab pribadi.

 Menetapkan nilai yang akan dicapai atau standar keunggulan.

 Berusaha bekerja kreatif.

 Berusaha mencapai cita-cita.

 Memiliki tugas yang moderat (tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah).

 Melakukan kegiatan sebaik-baiknya.

 Mengadakan antisipasi.

Peserta didik Ordinal

Yang dimaksud dengan di sekolah dalam bentuk skor mata pelajaran.

Prestasi Belajar (Y)

Data diperoleh dari hasil rata-rata ulangan harian semester genap tahun ajaran 2012/2013.

SMK Negeri 8 Bandung

Interval

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Angket

Teknik angket merupakan teknik pengumpulan data dengan menyerahkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden atau untuk mengumpulkan informasi dan data dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis dan dijawab secara tertulis pula.

(24)

37

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Studi Literatur

Studi kepustakaan dilakukan untuk membaca naskah dalam bentuk buku, catatan, dan sumber informasi lain yang berhubungan dengan konsep dan pembahasan yang diteliti.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan memanfaatkan informasi-informasi

yang berupa laporan, catatan, serta dokumen dari lembaga yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Prestasi belajar (Y) peserta didik kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 8 Bandung dapat dilihat dengan menggunakan dokumen nilai ulangan harian semester genap tahun ajaran 2012/2013 dari wali kelas. Adpaun untuk lebih jelasnya rata-rata nilai ulangan harian semester genap dapat dilihat pada lampiran halaman 87.

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Sukardi (2009: 31) berpendapat bahwa “validitas merupakan derajat yang menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Suatu instrumen evaluasi dikatakan valid apabila instrument yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.”

Hal senada dijelaskan Arikunto (2006 : 168) bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah Pearson Product

Moment seperti berikut :

= � � � − � . � �. 2− 2 ..

�2− � 2

Keterangan :

xy

(25)

38

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yi = Jumlah skor Y

XiYi = Jumlah skor X dan Y

n = Jumlah responden (Arikunto, 2006 : 170)

Setelah harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, selanjutnya disubstitusikan ke rumus uji t, yaitu :

 

t = Uji signifikasi korelasi r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden uji coba

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item angket dengan kriteria pengujian item adalah jika thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95% (taraf signifikan 5%) dan dk = n - 2, maka item soal tersebut dinyatakan valid. Sedangkan apabila thitung < ttabel pada taraf kepercayaan 95% (taraf signifikan 5%), maka item soal tersebut tidak valid. Penulis menggunakan program Excel untuk membantu perhitungan validitas.

3.6.2 Uji Reliabilitas

“Reliabilitas merupakan konsistensi pengamatan yang diperoleh dari pencataatan berulang, baik pada satu objek maupun sejumlah objek.” (Purwanto, 2009: 154). Sementara menurut Arikunto (2006: 178), “reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya,

jadi dapat diandalkan”.

(26)

39

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tingkat realibilitas memadai jika koefisien alpha Croncbach lebih besar atau sama dengan 0,70‟.

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:

1) Mencari varian tiap butir

� =

Ʃ X2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item

(Ʃ X)2

= Jumlah skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden

(Arikunto, 2006: 110).

2) Menghitung varian total

� =

Ʃ Y2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item

(Ʃ Y)2 = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden

(Arikunto, 2006: 110).

3) Menghitung reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha

11 = −1 1− �2

�2

Keterangan :

r11 = Reliabilitas angket

k = Banyak item/butir angket

�2 = Harga varian item �2 = Harga varian total

(27)

40

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Setelah diperoleh nilai rxy, selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5%. Jika didapatkan nilai rxy > rtabel, maka butir soal instrumen dapat dikatakan reliabel, tetapi sebaliknya jika didapatkan nilai rxy <

rtabel, maka butir soal instrumen dapat dikatakan tidak reliabel.” (Arikunto, 2006:

147). Penulis menggunakan program Excel untuk membantu perhitungan reliabilitas.

3.7 Pengujian Model Penelitian

3.7.1 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Menurut Matondang (2010: 3) menjelaskan bahwa:

“pengujian homogenitas varians suatu kelompok data, dapat dilakukan gengan cara uji F dan uji Bartlett. Uji F digunakan untuk menguji homogenitas varians dari dua kelompok data, sedangkan untuk uji Bartlett digunakan untuk menguji homogenitas varians lebih dari dua kelompok data”.

Adapun Langkah-langkah uji homogenitas dengan metode Bartlet dalam Sudjana (2005: 261) sebagai berikut:

1) Menghitung varians tiap sampel

� = � −1−1

2) Menghitung varians gabungan dari semua sampel

2 = ��− 1 �2

��− 1

3) Menghitung harga satuan B dengan rumus

�= log 2 � − 1 4) Menghitung harga Chi-Kuadarat

2 = ln 10 � −

�− 1 log �2

Keterangan:

X2 = Harga chi kuadarat

(28)

41

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu S2 = Varian tiap gabungan

N = Jumlah data masing-masing

X1 = Nilai observasi X = Nilai rata-rata

Kriteria uji: jika 2 hitung < 2 tabel (0,05) maka dapat dikatakan bahwa sampel yang diteliti adalah homogen. Penulis menggunakan program SPSS 16.0 for Windows untuk mencari nilai homogenitas.

3.7.2 Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi linier

berganda. “Regresi linier berganda merupakan analisis regresi linier yang variabel

bebasnya lebih dari satu buah.” (Rohmana, 2010: 59).

Adapun rumus untuk mencari regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

=�0+�1 1+�2 2+ Ɛ

Keterangan :

Y = Variabel dependent X1, X2, = Variabel independent

β0 = Konstanta (intersep)

β1, β2, = Parameter (koefisien regresi)

Ɛ = Variabel pengganggu (Rohmana, 2010: 59)

Adapun untuk mengetahui hubungan variabel independent dan dependent, yaitu status sosial ekonomi orang tua (X1), motivasi berprestasi (X2), dan prestasi belajar (Y), maka terlebih dahulu variabel X1, danX2, yang memiliki data ordinal di ubah ke dalam data interval dengan menggunakan program MSI (Methods

Succesive Interval).

Adapun langkah-langkah MSI sebagai berikut : 1) Menentukan variabel yang akan diukur.

2) Menentukan berapa responden yang memperoleh skor-skor yang sudah ditentukan (dalam frekuensi).

(29)

42

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Tentukan proporsi kumulatif (proporsi kumulatif mendekati distribusi normal baku).

5) Menggunakan tabel Z.

6) Menentukan nilai densitas untuk setiap nilai z yang diperoleh. 7) Menentukan nilai skala (scale value).

SV = (density of limit) – (density of upper limit) area below upper limit –(area below lower limit)

8) Menentukan nilai transformasi

Y = SV │K│

K = 1 + │SV│ (Armiaty, 2012: 40).

Adapun untuk membantu perhitungan MSI di atas, penulis menggunakan software Excel yang menyediakan program MSI.

3.7.3 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mendeteksi apakah data yang akan digunakan sebagai pangkal tolak pengujian hipotesis meru-pakan data empirik yang memenuhi hakikat naturalistik. Hakikat naturalistik menganut faham bahwa penomena (gejala) yang terjadi di alam ini berlangsung secara wajar dan dengan kecenderungan berpola.

Adapun langkah-langkah untuk mencari normalitas suatu data adalah sebagai berikut:

1. Membuat tabel dengan aturan Sturges dengan memperhatikan tabel di bawah ini.

Tabel 3.4

Persiapan Uji Normalitas Interval f

in

X Z i Lo Li li 2

Jumlah

2. Menentukan rentang dengan rumus: Xb

Xa

R  dimana : Xa = Data terbesar

(30)

43

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menentukan banyaknya kelas interval (i) dengan rumus: i13,3.logn

dimana : n = Jumlah sampel

4. Menghitung jumlah kelas interval dengan rumus:

i R

P

dimana : R = Rentang i = Banyak kelas

Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi frekuensi.

x = Data tengah-tengah dalam interval

6. Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:

7. Tentukan batas bawah kelas interval

 

xin dengan rumus:

 

xinBb0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas. dimana : Bb = Batas bawah interval

8. Hitung nilai Z untuk setiap batas bawah kelas interval dengan rumus: i

S

dan x selalu diambil nilai peluang 0,5000. n

(31)

44

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ei = Li. Σfi

12.Hitung nilai 2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus:

13.Lakukan interpolasi pada tabel 2 untuk menghitung p-value.

14.Kesimpulan kelompok data berdistribusi normal jika p-value > α = 0,05. (Widianingsih, 2007: 51-53)

Adapun untuk membantu perhitungan uji normalitas, penulis menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.

3.7.4 Multikolinieritas

“Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear antarvariabel

independent. Karena melibatkan beberapa variabel independent, maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana yang hanya terdiri atas satu variabel dependent dan satu variabel independent.” (Rohmana,

2010: 141).

Menurut Gujarati dalam Sumartini (2008: 5) menjelaskan bahwa „cara

untuk mendeteksi variabel-variabel mana yang menyebabkan terjadinya multikolinieritas antar variabel bebas adalah dengan metode VIF (Variance Inlfation Factor)‟. Adapun rumus yang diunakan adalah sebagai berikut:

� �

=

1

(1− 2) (Gujarati (Sumartini, 2008: 6))

Keterangan:

VIF : Variance Inlfaltion Factor

� : Besarnya koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan salah satu variabel bebas Xi terhadap variabel bebas lainnya.

Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat

multikolinieritas. Penulis menggunakan program SPSS 16.0 for Windows untuk

(32)

45

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.8 Pengujian Hipotesis

3.8.1 Uji Korelasi

Metode statistik yang digunakan adalah metode statistik parametrik. Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis korelasi, sebagai berikut :

a. Menghitung koefisien korelasi

Rumus yang digunakan adalah rumus koefisien korelasi product moment, sebagai berikut :

b. Menguji koefisien korelasi

Adapun rumus yang digunakan adalah rumus uji statistik t-student:

t =

Setelah didapat nilai t-student, kemudian dikonsultasikan dengan t-tabel. Apabila thitung > ttabel, maka hipotesis diterima dengan derajat kebebasan dk = n – 2.

Selanjutnya harga koefisien korelasi (rxy) diinterpretasikan pada indeks korelasi :

0,800 ≤ rxy ≤ 1,000 = Koefisien korelasi sangat tinggi 0,600 ≤ rxy < 0,800 = Koefisien korelasi tinggi

(33)

46

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,200 ≤ rxy < 0,400 = Koefisien korelasi rendah tetapi ada

0,000 ≤ rxy < 0,200 = Koefisien korelasi sangat rendah (Penulis menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.)

3.8.2 Uji Keberartian Regresi Berganda

Pemeriksaan keberartian regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,

bahwa koefisien regresi b sama dengan nol (tidak berarti) melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan nol. Uji keberartian persamaan regresi dengan menggunakan uji ANOVA dengan kriteria sebagai berikut:

Jika nilai F-hitung> F-tabel maka persamaan regresi berarti pada αyang dipilih. Jika sebaliknya maka persamaan regresi tidak berarti.

 Jika nilai Sig.(p-value) < α maka persamaan regresi berarti, jika sebaliknya maka persamaan regresi tidak berarti.

Pemeriksaan keberartian pada analisis korelasi ganda dalam Sudjana (2002: 91) dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1

H0 : R = 0 : Tidak ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y. H1: R ≠ 0 : Ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y.

2. Menetukan uji statistika yang sesuai, yaitu: �= 12 22

Untuk menentukan nilai uji F di atas adalah:

a. Menentukan Jumlah Kuadrat Regresi dengan rumus :

�� = 1 1�+ 2 2�+⋯+ �

b. Menentukan Jumlah Kuadrat Residu dengan rumus :

� = 2−

( )2

� − ( ��)

c. Menghitung nilai F dengan rumus:

�ℎ� �� =

( ��)

( ��) � − −1

(34)

47

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan untuk db1 = k dan db2 = n – k – 1.

4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian:

Jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0. 5. Membuat kesimpulan.

Adapun untuk membantu perhitungan keberartian regresi berganda, penulis

menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.

3.8.3 Uji t

Adapun untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent secara parsial digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:

= �

� (Rohmana, 2010: 74)

Setelah diperoleh t hitung, selanjutnya dibandingkan dengan t tabel dengan α

disesuaikan. Adapun cara mencari t tabel dapat digunakan dengan rumus: ttabel = n-k

Kriteria :

Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak (terdapat pengaruh). Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima (tidak terdapat pengaruh).

Penulis menggunakan program SPSS 16.0 for Windows untuk membantu perhitungan uji t.

3.8.4 Uji F

Adapun untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent secara simultan digunakan uji F dengan rumus sebagai

berikut:

�= 2 ( −1)

1− 2 (�− ) (Rohmana, 2010 : 80)

Setelah diperoleh F hitung, maka selanjutnya dibandingkan dengan F tabel dengan

α disesuaikan. Adapun cara mencari F tabel dapat digunakan dengan rumus:

� � = −

(35)

48

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria :

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak (signifikan dan terdapat pengaruh). Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima (tidak signifikan).

Penulis menggunakan program SPSS 16.0 for Windows untuk membantu perhitungan uji F.

3.8.5 Koefisien Determinasi

Adapun untuk mengetahui seberapa besar variabel X secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap variabel Y, maka digunakan rumus koefisien determinasi:

R2 = �

2

�2

(Rohmana, 2010: 76) Hal senada dijelaskan Sugiyono dalam http://repository.upi.edu:

„Koefisien determinasi uji r2

merupakan proporsi atau presentase dari total variasi Y yang dijelaskan oleh garis regresi merupakan angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan atau distribusi variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel terikatnya di dalam fungsi

yang bersangkutan‟.

Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada tabel 3.5 Sebagai berikut:

Tabel 3.5

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Pengaruh

Interval Koefisien Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat

Sumber: http://repository.upi.edu/operator/upload/s_mik_060937_chapter3.pdf

(36)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara status sosial ekonomi keluarga

terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran produktif dengan

kategori sedang.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran produktif dengan kategori tinggi.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara status sosial ekonomi keluarga dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran produktif dengan kategori tinggi.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis rekomendasikan sebagai berikut: 1. Peserta didik

Peserta didik harus mengenal dan memahami potensi yang ada didalam dirinya. Dengan berupaya terus meningkatkan motivasi untuk berprestasi yang didukung penuh oleh keadaan kondisufitas keluarganya.

2. Pendidik

Pendidik dapat memilih strategi, metode mengajar, dan media pendidikan yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya. Dengan demikian, diharapkan motivasi berprestasi peserta didik akan terbangun dengan segala kelebihan dan kekurangan kondisi keluarganya.

3. Orang Tua

Selain pendidik, orang tua juga memegang peranan penting untuk membantu

anaknya guna belajar lebih efektif dengan mengetahui, memahami dan ikut membangun motivasi berprestasi anaknya, memungkinkan bagi orang tua

(37)

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

DAFTAR PUSTAKA

Agasi, K. (2011). Sosiolog [Online]. Tersedia: http://sosiologiaghasi.blogspot.com [26 Januari 2013].

Armiaty, T. (2012). Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditori, Kinestetik, dan Motivasi Belajar Terhadap Efektivitas Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi Pada FPEB. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Cita, I. (2012). BentukPerhatian Orang Tua Terhadap Anak [Online]. Tersedia:

http://ak-site.blogspot.com/2012/02/bentuk-perhatian-oarang-tua-terhadap.html [5 Februari 2012].

Dokma, G. (2011). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar [Online]. Tersedia: http://gultomdokma.blogspot.com/2011/06/upaya-meningkatkan-motivasi-belajar.html [5 Januari 2013].

Duwi. (2011). Uji Homogenitas [Online]. Tersedia:

http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-homogenitas.html [6 Januar 2013].

Dwiputra, A. (2012). Faktor Ekonomi Menjadi Ukuran Kelas [Online]. Tersedia: http://arie-dwiputra.blogspot.com/2012/09/faktor-ekonomi-menjadi-ukuran-kelas-dan.html [10 Januari 2013].

Farida, M. (2012). Sistem Informasi Psikologi [Online]. Tersedia: http://moethya26.wordpress.com [7 Januari 2013].

Gintings, A. (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Humaniora.

Harjanta, T. (2008). Upaya Pengingkatan Motivasi Berprestasi Melalui Pemberian Layanan Bimbingan kelompok bagi siswa kelas VII D SMP negeri 2 Purwodadi Grobogan. Grobogan: Tidak diterbitkan.

(38)

66

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Kholoiq, F. (2010). Ciri-Ciri Siswa Berprestasi [Online]. Tersedia: http://fififakholiq.wordpress.com/2010/06/25/ciri-ciri-siswa-berprestasi/ [25 Februari 2013]

Maesaroh, S. (2009). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Lingkungan Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di MAN Kota Blitar. Skripsi pada FT-UIN MMI. Malang: Tidak Diterbitkan.

Matondang, Z. (2010). Pengujian Homogenitas Varian Data. Diktat Perkuliahan pada FIP-UNIMED: Tidak diterbitkan.

Melodika, D. (2012). Teori Prestasi Belajar Untuk Skripsi Pendidikan Lengkap dengan Daftar Pustaka [Online]. Tersedia: http://devamelodica.com/teori-prestasi-belajar-untuk-skripsi-pendidikan-lengkap-dengan-daftar-pustaka/ [24 Februari 2013].

Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rohmana, Y. (2010). Ekonometrika: Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI.

Saifi, S dan Mehmood, T. (2011). “Effects Of Socioeconomic Status On Students Achievement”. International Journal of Social Sciences and Education. 1, 119-128.

Singarimbun, M dan Effendi, S. (2006). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

SMK Negeri 8 Bandung. Dokumen 1 KTSP.

SMK Negeri 8 Bandung. Rekapitulasi Nilai UAS Semester Ganjil Mata Pelajaran Produktif Tahun Ajaran 2012/2013

Soekanto, S. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

(39)

67

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Suherman, A. (2011). Prestasi Sekolah [Online]. Tersedia: http://adesuherman.blogspot.com/2011/10/prestasi-sekolah.html [10 Januari 2013].

Sujarwo. (2007). Motivasi Berprestasi Sebagai Salah Satu Perhatian Dalam Memilih Strategi Pembelajaran. Skripsi Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP UNY Yogyakarta : Tidak diterbitkan.

Sumartini. (2008). Principal Component Analysis (Pca) Sebagai Salah Satu Metode Untuk Mengatasi Masalah Multikolinearitas. Makalah Pada FMIPA-UNPAD Jatinangor: Tidak Diterbitkan.

Sukardi, H.M. (2009). Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Syah, M. (2006). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syamsudin, A. ( 2009). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

The Lingga, B. (2011). Cara Membaca Output Uji Homogenitas [Online]. Tersedia: http://thelinggaboy.wordpress.com/2012/08/01/uji-normalitas/. [4 Juni 2013].

Triyana-Dwiyogi, F. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table Pada Mata Diklat Dtm Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Diklat Tingkat I di SMK Negeri 8 Bandung. Skripsi pada FPTK. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 1990.

Peraturan Pemerintah RI No. 48 Tahun 2008.

Prayudho. (2009). Teori Lokasi [Online]. Tersedia: http://prayudho.wordpress.com/2009/11/05/teori-lokasi/ [05 Januari 2013].

(40)

68

Indra Teguh Gumelar, 2013

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif

Waliya, N. (2007). Pengaruh Motivasi Belajar Peserta Diklat dan Interaksi dengan Guru Terhadap Kesulitan Belajar Peserta Diklat Pada Mata Diklat Menggambar Teknik Dasar. Skripsi Pada FPTK. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Widianingsih, D. (2007). Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku Terhadap Pencapaian Laba Kotor Pada PT.Pindad (Persero). Skripsi pada FPEB. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Wikipedia Ensiklopedi Bebas. (2011). Sampel (Statistika) [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Sampel_(statistika) [4 Juli 2011].

Wiwaha, A. (2013). Kajian Teori Perumahan dan Pemukiman [Online]. Tersedia:

http://studyandlearningnow.blogspot.com/2013/01/21-kajian-teori-perumahan-dan-permukiman.html [29 Januari 2013].

Yulia, W. (2011). Pengaruh Lingkungan Ssosial Ekonomi Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Siswadan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi pada FPEB. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Gambar

Tabel  hal
Gambar
Grafik hal
Tabel 1.1 Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil Mata Pelajaran Produktif
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian hubungan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar pada mahasiswa angkatan 2007 Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta bertujuan

Benar-benar telah melaksanakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT

Penelitian dengan variabel status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, prestasi belajar, dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi bertujuan untuk mengetahui

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Surakarta Tahun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA

Yuwono Dwi Putranto.. Hubungan Motivasi Berprestasi Dan Interaksi Sosial Dalam Keluarga Dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri I Pati

Penelitian dengan variabel status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, prestasi belajar, dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi bertujuan untuk mengetahui

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi berprestasi pada mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu secara ekonomi serta