• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF UTAMA SISWA SMA DI KOTA BANDUNG DALAM MENGGELUTI CABANG OLAHRAGA FUTSAL: Studi Deskriptif pada SMA di Kota Bandung yang Mempunyai Prestasi yang Baik dalam Cabang Olahraga Futsal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIF UTAMA SISWA SMA DI KOTA BANDUNG DALAM MENGGELUTI CABANG OLAHRAGA FUTSAL: Studi Deskriptif pada SMA di Kota Bandung yang Mempunyai Prestasi yang Baik dalam Cabang Olahraga Futsal."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIF UTAMA SISWA SMA DI KOTA BANDUNG DALAM

MENGGELUTI CABANG OLAHRAGA FUTSAL

( Studi Deskriptif pada SMA di Kota Bandung yang Mempunyai Prestasi yang Baik dalam Cabang Olahraga Futsal )

skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Disusun Oleh:

DANI NURGALA HERMANSYAH 0706084

PROGRAM STUDI KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal Dani Nugraha Hermansyah, 2013

(3)

MOTIF UTAMA SISWA SMA DI

KOTA BANDUNG DALAM

MENGGELUTI CABANG

OLAHRAGA FUTSAL

Oleh

DANI NURGALA HERMANSYAH

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan olahraga dan kesehatan

© Dani Nurgala Hermansyah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal Dani Nugraha Hermansyah, 2013

(5)

ABSTRAK

Dani Nurgala Hermansyah, NIM: 0706084. Pembimbing 1: Drs.H. Dede Rohmat N, M.Pd., Pembimbing II: Muhamad Tafaqur, M.Pd. Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2013.

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “ Motif Utama Siswa SMA di Kota Bandung dalam menggeluti Cabang Olahraga Futsal (Studi Deskriptif pada SMA di Kota Bandung yang Mempunyai Prestasi yang Baik dalam Cabang Olahraga Futsal) ”. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui motif utama siswa SMA di kota Bandung dalam menggeluti cabang olahraga futsal di SMA di kota Bandung yang mempunyai prestasi yang baik dalam cabang olahraga futsal.

Populasi penelitian ini adalah siswa putera SMA di kota Bandung yang menggeluti cabang olahraga futsal dari 4 SMA yang mempunyai prestasi yang baik dalam cabang olahraga futsal yang berjumlah 228 siswa. SMA tersebut adalah SMAN 12, SMAN 16, SMAN 18, dan SMA Pasundan 2 kota Bandung . Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel berjumlah 76 siswa. 76 siswa tersebut adalah siswa yang masuk ke dalam tim yang mewakili 4 SMA tersebut dalam setiap ajang kejuaraan futsal.

Berdasarkan hasil penelitian dari 3 motif berkuasa, motif berprestasi, dan motif berafiliasi, menunjukan hasil motif berkuasa 28,13% , motif berprestasi 36,55% , dan motif berafiliasi 35,31%. Maka dapat disimpulkan bahwa motif berprestasi merupakan motif yang di jadikan motif utama siswa dalam menggeluti cabang olahraga futsal di SMA di kota Bandung yang mempunyai prestasi yang baik dalam cabang olahraga futsal.

(6)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH……….……….. V

DAFTAR ISI………...………. Ix

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. B. Motif ... Hakikat Permainan Futsal ... 8

16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 26

B. Prosedur penelitian ………... 26

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ……….... 28

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 31

(7)

F. Pengembangan Instrumen Penelitian ……... 40

G. Teknik Analisis Data Deskriptif ... 43

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Motif Utama Anak SMA Dalam Menggeluti Olahraga Futsal………... 45

B. Pembahasan Hasil Penelitian... C. Diskusi Penemuan... 75

76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………... 79

B. Saran……….………... 80

DAFTAR PUSTAKA……….……….... 81

LAMPIRAN………... 83

(8)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal DAFTAR TABEL

Variabel, Indikator, Sub Indikator, Instrumen Pertanyaan uji

angket...

Hasil uji angket / uji validitas...

Hasil uji validitas...

Variabel, indikator, sub Indikator, Instrumen Pertanyaan

Angket sebenarnya...

Skala Likert...

Presentase jawaban ...

4.15 Tingkat Motif Berprestasi SMA N 16 secara kelompok ... 55

4.16 Motif Berafiliasi SMA N 16 ... 56

(9)
(10)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal DAFTAR GAMBAR

2.1 Hubungan minat, motif, dan perilaku ... 8

2.2 Perkembangan minat sepanjang rentang kehidupan ... 10

2.3 Gambar ukuran lapangan futsal ... 18

2.4 Gambar gerakan dribbling ... 24

2.5 Gambar gerakan pengontrolan bola ... 25

2.6 Desain penelitian ... 28

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...

2. Data Hasil Penelitian ...

(12)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga yang dilakukan dengan benar sangat bermanfaat dalam

kehidupan manusia. Olahraga tidak hanya dijadikan sebagai salah satu kegiatan

untuk menyalurkan hobi atau sekedar memanfaatkan waktu luang, lebih dari itu

olahraga dapat dijadikan sebagai sarana dalam rangka memelihara dan

meningkatkan kebugaran jasmani seseorang. Selain bermanfaat bagi kesehatan

jasmani, olahraga juga bermanfaat bagi kesehatan rohani seseorang. Olahraga

memberikan dampak positif tidak hanya pada aspek fisik, secara mental seseorang

yang menyukai kegiatan olahraga memiliki tingkat kesehatan mental yang lebih

baik, karena melalui olahraga stress akibat rutinitas sehari-hari dapat dihilangkan.

Dalam olahraga juga ditanamkan nilai-nilai kejujuran, kerjasama, dan sportifitas.

Selain mewujudkan manusia yang sehat baik jasmani dan rohani, olahraga juga

dapat dijadikan sebagai ajang dalam pencapaian prestasi yang dapat dijadikan

sebagai alat untuk mengharumkan nama bangsa dan negara.

Olahraga tidak hanya dilakukan pada waktu libur. Di beberapa sekolah

menengah atas Kota Bandung beragam kegiatan olahraga disediakan dan

ditawarkan kepada siswa dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler. Jenis-jenis

olahraga tersebut diantaranya adalah olahraga bolabasket, bolavoli, beladiri,

futsal, dan sepakbola. Tujuan kegiatan olahraga dalam ekstrakulikuler senggang

atau diarahkan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan sesuai kurikulum

yang tertuang dalam pendidikan olahraga.

Menurut Wikipedia (diakses 10 Desember, 2012) futsal berasal dari kata

futbol sala (bahasa Spanyol) yang berarti sepakbola ruangan. Olahraga ini

diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani.

Olahraga futsal dapat dimainkan di ruangan tertutup (indoor) dan ruangan terbuka

(13)

(outdoor), dengan bahan yang khas. Jenis lapangannya terdiri dari rumput sintetis

dan lapangan real floor. Oleh karena lapangan futsal yang berbeda tersebut, maka

jenis sepatu yang dipakai oleh pemain juga berbeda-beda disesuaikan dengan

medan lapangan. Dalam Kamus Pintar Futsal ( 2005:22 ) di jelaskan bahwa :

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing-masing regu beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki, selain lima pemain utama, setiap regu juga diijinkan memiliki pemain cadangan.

Futsal mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 1998. Pada tahun

2000 futsal berkembang semakin pesat, dan pada tahun 2002 untuk pertama

kalinya Indonesia telah berhasil menyelenggarakan kejuaraan futsal tingkat Asia

di Jakarta. Untuk mengembangkan olahraga futsal di Indonesia maka di adakan

re-suffle di PSSI dan dibentuk Badan Futsal Nasional (BFN).

Olahraga futsal terus berkembang dari tahun ke tahunnya. Setelah

dibentuknya organisasi yang memegang peran penuh olahraga futsal, futsal

semakin menjamur dikalangan masyarakat umum dan dilingkungan pendidikan.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan munculnya ekstrakulikuler futsal di

sekolah-sekolah, UKM di universitas, dan munculnya klub-klub futsal amatir atau

profesional di setiap kotanya.

Terdapat beberapa sekolah menengah atas yang menawarkan olahraga

futsal sebagai kegiatan ekstrakulikuler. Selain kemudahan dalam penyediaan

lapangan, olahraga futsal cukup digemari para siswa. Olahraga Futsal lebih mudah

dilakukan dibandingkan dengan sepakbola terutama di kota-kota besar. Dari sisi

waktu, metode pelatihan, pelatih, karakteristik siswa yang beragam menjadikan

kegiatan ekstrakulikuler futsal lebih fleksibel dan menyenangkan. Beberapa anak

SMA yang ditemui pada saat latihan futsal di tempat futsal di kota Bandung

mengungkapkan bahwa kegiatan bermain futsal sangat menyenangkan, selain bisa

(14)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal

futsal juga dapat dijadikan sarana untuk mengurangi stress setelah melakukan

proses belajar di sekolah.

Permainan futsal adalah permainan bola dengan menggunakan kecepatan,

selain itu permainan futsal memerlukan ball feeling yang baik, artinya bagaimana

menggunakan perasaan saat menyentuh bola dengan kaki. Penggunaan kaki

memang harus terampil, dengan begitu bola dapat dimainkan dengan leluasa.

Kegiatan olahraga futsal dapat meningkatkan kemampuan gerakan manipulatif

siswa. Mengenai olahraga futsal Tenang (2008:63-64) menjelaskan bahwa :

Dibandingkan dengan sepak bola lapang besar, futsal lebih menekankan pada penguasaan bola dengan melakukan teknik passing dan dribbling yang benar. Tanpa skill ini, bola akan lebih mudah direbut pemain lain. Tidak ada istilah kick and run karena lapangan terlalu kecil dan pemain bertumpuk dalam jarak yang sangat dekat.

Beberapa sekolah di kota Bandung yang memberikan tawaran kegiatan

ekstrakulikuler futsal telah memiliki prestasi yang baik yaitu tim futsal dari SMA

Negeri 12, 16, 18, dan SMA Pasundan 2. Ketersediaan lapangan serta kemudahan

bergabung membuat siswa mengikuti kegiatan futsal. Ke empat sekolah tersebut

aktif mengikuti kompetisi antar SMA se-kota Bandung dengan prestasi yang

ditorehkan masing-masing sekolah tergolong baik.

Olahraga futsal selain di jadikan media untuk mendidik para siswa agar

memahami nilai-nilai sportivitas, kerjasama, dan kejujuran juga merupakan media

untuk pengembangan potensi dan bakat siswa dalam olahraga. Selain itu olahraga

futsal juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk maeraih prestasi.

Dalam kenyataannya aspek psikologis jarang diperhatikan dalam kegiatan

futsal, padahal aspek tersebut tidak kalah pentingnya dengan aspek lainnya.

Pelatih hanya memperhatikan aspek fisik dan teknis seperti kondisi fisik,

kemampuan teknis, dan pendekatan strategi bermain. Kemampuan fisik yang

ditunjang dengan aspek psikologis akan mendorong tercapainya prestasi

(15)

Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya aspek psikologis dalam

meningkatkan prestasi. Untuk itu perlu adanya telaah ilmiah tentang aspek

tersebut. Salah satu aspek psikologis yang harus di perhatikan adalah motif

seseorang dalam mengikuti olahraga futsal. Pemahaman yang jelas tentang motif

seseorang dalam mengikuti cabang olahraga futsal akan mendorong terjadinya

proses perbaikan dalam penyusunan program, perbaikan latihan serta penguatan

motif agar lebih kuat. Gambaran tentang motif berprestasi akan mengarahkan

penyusunan program latihan lebih terencana serta memberikan pencerahan bagi

sekolah untuk mendukung futsal secara penuh.

Motif adalah keadaan dalam pribadi orang mendorong individu untuk

melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna untuk mencapai sesuatu tujuan.

(Suryabrata, 1995:70).

Motif didasarkan pada kodrat manusia sebagai mahluk dan ada motif yang

dipelajari karena faktor lingkungan. Motif yang bersifat asali seperti makan dan

minum, sedangkan motif yang dipelajari adalah motif yang berkembang karena

adanya interaksi seseorang dengan lingkungan yang menumbuhkan motif.

Sebagai contoh perilaku mencari makan karena lapar merupakan motif asali

sedangkan motif untuk melakukan latihan atau belajar karena ingin berprestasi

dan memperoleh sejumlah pujian merupakan motif yang dipelajari karena

interaksinya dalam lingkungan. Interaksi tersebut mendorong tumbuhnya

pemahaman tentang makna berprestasi, pujian atau penghargaan.Motif yang

dipelajari itu muncul dari pengalaman individu selama perkembangan hidupnya.

Sementara itu, Mc Clelland yang dikutip oleh Hamzah (2011:47)

menjelaskan jenis-jenis motif yaitu :1) Motif untuk berprestasi ( Need For

Achievement ), 2) Motif untuk berkuasa ( Need For Power ), 3) Motif untuk

berafiliasi atau berhubungan ( Need For Afiliation ).

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul: ”Motif Utama Siswa SMA di Kota

(16)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal

SMA di Kota Bandung yang Mempunyai Prestasi yang Baik dalam Cabang

Olahraga Futsal)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut: “ Motif utama apakah yang dijadikan dasar siswa

SMA dalam menggeluti cabang olahraga futsal di SMA di Kota Bandung yang mempunyai prestasi baik dalam cabang olahraga Futsal ?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motif utama yang

dijadikan dasar siswa SMA dalam menggeluti cabang olahraga futsal di SMA di

kota Bandung yang mempunyai prestasi baik dalam cabang olahraga Futsal.

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil penelitian ini memberikan kegunaan atau manfaat

sebagai berikut :

1. Secara teori

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi bagi pengembangan

ilmu dan pengetahuan mengenai motif berolahraga pada remaja terutama siswa

SMA di kota Bandung.

2. Secara praktis

a. Bagi peneliti penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar yang

berharga dalam penelitian olahraga futsal serta motif remaja dalam

menggeluti olahraga tersebut.

b. Bagi pihak sekolah yaitu hasil penelitian dapat mendorong pihak sekolah

(17)

bidang olahraga futsal. Futsal tidak hanya dijadikan sebagi pelengkap

pendidikan. Olahraga futsal dapat digunakan sebagai media untuk

meningkatkan kualitas siswa serta mendorong perilaku positif dalam

masyarakat.

c. Bagi siswa yaitu hasil penelitian dapat menambah pengetahuan tentang

permainan futsal dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan

olahraga futsal.

E. Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi masalah penelitian sebagai berikut :

a. Populasi penelitian ini adalah siswa putera SMA di Kota Bandung yang

menggeluti cabang olahraga futsal dari 4 SMA yang mempunyai prestasi

yang baik dalam cabang olahraga futsal yang berjumlah 228 siswa. SMA

tersebut adalah SMAN 12, SMAN 16, SMAN 18, dan SMA Pasundan 2 Kota

Bandung.

b. Sampel penelitian berjumlah 76 siswa . 76 siswa tersebut adalah siswa yang

masuk dalam tim yang mewakili sekolah tersebut dalam kejuaraan futsal.

c. Lokasi penelitian dilakukan di SMAN 12, SMAN 16, SMAN 18, dan SMA

Pasundan 2 Kota Bandung.

d. Aspek yang diteliti adalah mengenai motif utama siswa dalam kegiatan

olahraga futsal.

F. Definisi Operasional

Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah sering berbeda sehingga dapat

menimbulkan kekeliruan dan menimbulkan ke tidak cocokan atau mengaburkan

pengertian. Oleh karena itu, penulis menafsirkan istilah-istilah dalam penelitian

ini berdasarkan pendapat para ahlii sebagai berikut :

1. Motif

Motif merupakan bentuk dorongan bersifat mental yang menjadi dasar

(18)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal

menjelaskan bahwa: “Motif keadaan dalam diri orang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan”.

2. Menggeluti

Menggeluti artinya perilaku terlibat secara aktif dalam kegiatan dengan

melibatkan aktivitas fisik dan psikis untuk mendapatkan hasil maksimal. Menurut

Setiawan, (KBBI versi 1.1 diakses 20 April 2013) menjelaskan bahwa “menggeluti artinya menekuni pekerjaan”.

3. Futsal

Futsal adalah permainan olah raga yang memiliki karakteristik permainan tim

yang cepat bertujuan untuk memasukan bola kegawang lawan dan menjaga agar

gawang sendiri dari serangan lawan. Futsal merupakan permainan bola besar yang

dimainkan oleh dua regu yang masing-masing beranggotakan lima orang.

Tujuannya adalah memasukan bola kegawang lawan, dengan memanipulasi bola

dengan kaki. selain memiliki pemain utama, setiap regu juga diijinkan memiliki

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (deduktif) dan Metode

yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2010: 11), Metode

deskriptif adalah: “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

mandiri, baik satu variabel, atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan,

atau menghubungkan dengan variabel yang lain”. Nazir (2003:54) menjelaskan

bahwa :

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Dalam penelitian ini, penulis berusaha menggambarkan bagaimana tingkat

motif utama siswa dalam kegiatan futsal yang diselenggarakan sebagai bagian dari

kegiatan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas di kota Bandung.

B. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah yang

mengacu pada langkah-langkah tertentu agar proses penelitian sesuai dengan

tujuan penelitian. Langkah tersebut adalah :

1. Merumuskan dan mendefinisikan masalah

Masalah yang ditetapkan dianggap urgen untuk dipecahkan melalui

penelitian ilmiah. masalah yang muncul dalam kegiatan futsal adalah

kurangnya gambaran yang ilmiah mengenai motivasi berprestasi dalam

kegiatan olahraga futsal .

2. Mengadakan studi kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari hasil-hasil penelitian

(20)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan di perpustakaan yang menyediakan karya ilmiah dan melalui

situs-situs yang menampilkan hasil-hasil penelitian dan jurnal ilmiah baik

internasional maupun nasional tentang motivasi dalam olahraga futsal .

3. Mengumpulkan Data

Data yang dikumpulkan melalui angket kepada siswa SMA Kota Bandung

dan melakukan observasi untuk memperkuat data yang diperoleh melalui

angket. untuk memperoleh data mengenai perilaku warga belajar, proses

pelatihan maupun fenomena yang terjadi di lapangan.

4. Menyusun, menganalisa dan memberikan interpretasi

Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk melakukan analisisi.

penyusunan dan analisis data menggunakan program SPSS.17 dan program

Exel untuk mempermudah analisisi. setelah data dianalisisi, maka langkah

selanjutnya melakukan interpretasi terhadap data tersebut. Interpretasi data

tidak hanya berdasarkan angka. Interpretasi ditambah dengan pengalaman

peneliti dilapangan dan hasil pengamatan terhadap objek penelitian.

5. Membuat generalisasi dan kesimpulan

setelah memberikan interpretasi dan penafsiran terhadap hasil analisis.

Peneliti membuat generalisasi penemuan-penemuan dan selanjutnya

memberikan kesimpulan.

6. Membuat laporan ilmiah

Laporan ilmiah berisi hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian mengenai

motif bermain futsal dalam kegiatan ekstrakulikuler.

(21)

Skema 2.6

Skema penelitian PSP3

(Sumber : Modifikasi dari Nazir, 2003:42)

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diteliti, paling sedikit

mempunyai satu sifat atau ciri yang sama dengan kenyataan subjek dan akan

digeneralisasikan. Lutan et al (2011:83) menegaskan bahwa : ”Populasi selalu

merupakan sekelompok orang-orang, siswa, guru-guru, atau individu lain yang

mempunyai karakteristik tertentu.lebih lanjut Menurut Furqon (2009:146) bahwa: Teori

Masalah di Lapangan Masalah penelitian

TujuanPenelitian

Kerangka teoritis Konseptual

Mengumpulkan data ( angket, observasi, studi pustaka)

Analisis Data dengan bantuan Program SPSS

Penafsiran data

Generalisasi

(22)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

paling tidak memiliki satu karakteristik yang sama”. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SMA di kota Bandung yang menggeluti cabang olahraga futsal dari

4 SMA di kota Bandung yang mempunyai prestasi yang baik dalam cabang

olahraga futsal. Populasi bejumlah 228 siswa. SMA tersebut adalah SMAN 12,

SMAN 16, SMAN 18, dan SMA Pasundan 2 Kota Bandung.

Adapun ciri – ciri karakteristik dalam populasi pada penelitian ini, sebagai

berikut :

A. Semua jenis kelamin laki – laki yang mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler futsal yang dijadikan penelitian.

B. 3 SMA Negeri yaitu : SMA N 12, SMA N 16 ,dan SMA N 18 dan 1

SMA Swasta yaitu : SMA Pasundan 2 yang dijadikan tempat

penelitian. Semua bertempat di Kota Bandung.

C. Siswa yang diteliti adalah 76 siswa yang aktif dalam ekstrakulikuler

futsal yang termasuk ke dalam sebuah tim disekolahnya yang selalu

mewakili sekolahnya dalam setiap kejuaraan futsal yang di ikuti oleh

sekolahnya.

2. Sampel

Sampel dianggap bagian dari populasi karena memiliki karakteristik yang

hampir sama dengan populasi. Penelitian ini tidak menggunakan semua populasi

untuk dijadikan sampel tetapi hanya mengambil dari sebagian populasi. Sampel

representatif digunakan apabila populasi penelitian dalam jumlah besar karena

bukan merupakan sesuatu yang mudah meneliti dalam jumlah besar karena

keterbatasan waktu, biaya dan kesempatan. ”Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2010:118).

Ridwan dan Achmad (2008: 40) menyatakan bahwa : ” sampel harus representatif

, disamping itu peneliti wajib mengerti tentang besar ukuran sampel , teknik

sampling, karakteristik populasi dalam sampel”

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

(23)

purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan

peneliti ”.

Sampel dalam penelitian berjumlah 76 siswa dengan rincian 18 siswa

dari SMA 12, 16 siswa dari SMA 16, 20 siswa dari SMA 18, dan 22 siswa dari

SMA Pasundan 2. 76 siswa tersebut adalah siswa yang mewakili SMA tersebut

dalam setiap kejuaraan futsal.

Ciri – ciri khusus pada 4 SMA yang di jadikan sampel dalam penelitian ini

sebagai berikut :

A. Sampel penelitian ini terdiri dari 3 SMA Negeri yaitu : SMA Negeri

12, SMA Negeri 16, dan SMA Negeri 18. Dan 1 SMA Swasta yaitu :

SMA Pasundan 2.

B. Semua berjenis kelamin laki – laki atau atlet putra yang aktif dalam

ekstrakulikuler futsal di sekolahnya yang menjadi sampel penelitian.

C. Semua SMA yang diteliti bertempat di Kota Bandung dan Dukungan

dari sekolah Dukungan pihak sekolah di ke empat sekolah yang

dijadikan objek penelitian sangat baik. Pihak sekolah selalu

memfasilitasi setiap kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan

futsal. Sekolah selalu mengikutsertakan tim futsal sekolahnya dalam

setiap kejuaraan futsal baik ditingkat lokal maupun nasional.

D. Peran pelatih sangat krusial dalam pencapaian prestasi dalam cabang

olahraga futsal. Dengan adanya pelatih yang profesional maka

motivasi berprestasi para siswa akan meningkat. Dari hasil observasi

maka ditemukan bahwa ke empat sekolah mempunyai pelatih yang

profesional, SMA 12 dilatih oleh mantan pemain liga profesional futsal

Indonesia, SMA 16 dilatih oleh pelatih akademi futsal Sixteen

Bandung, SMA 18 dilatih oleh pelatih yang melatih tim Libido Fc liga

profesional futsal Indonesia, dan SMA Pasundan 2 dilatih oleh mantan

pemain liga profesional futsal Indonesia.

(24)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang kususnya di adakan di Kota Bandung 4 sekolah tersebut selalu

mendapatkan hasil prestasi yang baik. Salah satunya pada event

kejuaraan KIT Futsalismo dan Piala Specs 4 sekolah tersebut berada

pada puncak partai semifinal dengan hasil pada semifinal SMA N 18

berhadapan dengan SMA Pasundan 2 dan SMA N 16 berhadapan

dengan SMA N 12, dan menghasilkan partai final antara SMA N 18

berhadapan dengan SMA N 16. Menghasilkan juara SMA N 18 Kedua

SMA N 16 ditempat Ketiga SMA pasundan 2 dan tempat ke Empat

SMA N 12. Di setiap event yang lain ke 4 SMA tersebut selalu hadir

mengikuti kejuaraan futsal yang berjenjang antar kota maupun

nasional.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Untuk memperjelas variabel dalam penelitian ini dan mempermudah

pengukurannya maka diperlukan definisi variabel pada penelitian ini dan definisi

operasional Hatch dan Farhady (Sugiyono, 2007:32). Menegaskan bahwa : “

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek,

yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain”.

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel X, motif utama yaitu dorongan utama yang mempengaruhi

keikutsertaan siswa di Kota Bandung dalam olahraga futsal. Variabel

penelitian tersebut dijabarkan ke dalam konsep-konsep variabel, indikator dan

skala ukur seperti pada tabel 3.1 kisi – kisi angket sebelum melakukan uji

angket dan tabel 3.2 kisi – kisi angket sebenarnya setelah melakukan uji

(25)

Tabel 3.1

Variabel, Indikator, Sub Indikator, Instrumen Pertanyaan Pada Uji Coba Angket

Variabel Konsep Dimensi Indikator Instrumen Pertanyaan

3.Memilih resiko yang

sedang didalam

3.Mencari persetujuan atau

(26)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oranglain.

4.Lebih suka dengan

oranglain daripada

sendirian.

5.Selalu berusaha

menghindari konflik.

c. Berkuasa

1. Menyukai pekerjaan

dimana mereka

menjadi pimpinan.

2. Sangat aktif dalam

menentukan arah

kegiatan dari sebuah

organisasi dimanapun

ia berada.

3. Mengumpulkan

barang-barang atau

menjadi anggota suatu

perkumpulan yang

dapat mencerminkan

prestise.

Sangat peka terhadap

struktur pengaruh antar

pribadi dari kelompok

atau organisasi.

1,4,7,8,9,12

15,20,24,29,

(27)

Tabel 3.2

(28)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(29)

p35 0,5 Valid

Bedasarkan hasil uji angket / validitas untuk menjelaskan kelompok yang

didasarkan pada gejala pusat dari kelompok jawaban dengan menggunakan

program SPSS versi 17, tabel diatas menunjukan bahwa terdapat 11 soal pada uji

(30)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Variabel, Indikator, Sub Indikator, Instrumen Pertanyaan Angket Sebenarnya

(31)
(32)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menentukan

arah kegiatan

dari sebuah

organisasi

dimanapun ia

berada.

6. Mengumpulkan

barang-barang

atau menjadi

anggota suatu

perkumpulan

yang dapat

mencerminkan

prestise.

Sangat peka

terhadap

struktur

pengaruh antar

pribadi dari

kelompok atau

organisasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk

memperoleh data untuk mencapai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi artinya pengamatan langsung ke lapangan. “Observasi adalah

(33)

kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar”

(Sugiyono, 2010: 203). Lebih lanjut Nazir (2003:175) menjelaskan bahwa:

Kriteria observasi yang dilakukan adalah a) pengamatan digunakan untuk penelitian dan direncanakan secara sistematik b)pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang direncanakan c) pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja d) pengamatan dapat dicek dan dikontrol validitas dan reliabilitas.

Berdasarkan pendapat tersebut peneliti melakukan observasi terhadap

kegiatan futsal pada masing-masing sekolah untuk mengetahui bagaimana motif

utama siswa menggeluti futsal. Observasi digunakan untuk mendukung penjelasan

instrumen utama angket.

2. Kuesioner sebagai instrumen utama

Kuesioner merupakan instrumen utama penelitian yang berisi pernyataan

dengan jawaban menggunakan skala likert. Nazir (2003:203) menjelaskan tentang

kuesioner yaitu : “Alat untuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan, yang

sering disebut secara umum dengan kuesioner atau daftar yang cukup terperinci

dan lengkap”. Lebih lanjut Supranto (2006:23) bahwa : ”Kuesioner atau daftar

isian adalah satu set pertanyaan yang tersusun secara sistematis dan standar

pertanyaan yang sama dapat diajukan terhadap setiap responden”

F. Pengembangan Instrumen Penelitian a. Observasi

Observasi dilakukan dengan melibatkan diri dalam kegiatan futsal. Peneliti

adalah assisten pelatih yang membantu program latihan dibeberapa sekolah

tersebut. Dalam penelitian ini pengamatan yang dilakukan terstruktur, aspek yang

(34)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

dengan skala likert. Beberapa prinsip yang dikembangkan memenuhi beberapa

prinsip penulisan , pengukuran dan penampilan fisik seperti dikatakan Sekarang

Sugiyono (2010:200).

Prinsip itu adalah isi dan tujuan merupakan bentuk pengukuran, bahasa yang digunakan dimengerti responden, Pertanyaan dibuat tertutup dalam kalimat positif , pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan yang sudah lupa, pernyataan tidak menggiring, pertanyaan tidak terlalu panjang, urutan pertanyaan dari yang umum ke lebih spesifik serta penampilan fisik angket menarik.

Kuesioner menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban

menggunakan yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

seperti pada tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.5 Skala Likert

NO Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Bila Positif Bila Negatif 1.

STS (Sangat Tidak Setuju)

5

Sumber : Metode Penelitian Sugiyono (2007)

Untuk jenis data yang diperoleh berdasarkan angket , langkah pertama

yang dilakukan :

a. Pengujian Validitas Instrumen

Untuk menguji validitas konstruk dapat dipergunakan pendapat para ahli

(35)

bangunan teorinya sudah benar maka, maka hasil pengukuran dengan alat

(instrument) yang berbasis pada teori itu sudah dipandang sebagai hasil yang

valid“. Angket kemudian diujicobakan dan dihitung. Perhitungan dilakukan dengan membagi 27 % kelompok tertinggi dan 27 % kelompok terendah dengan

rumus :

t

=

̅

1

-

̅

2

S gab

+

Keterangan : ̅ 1 : rata-rata jawaban skor kelompok tinggi

̅2 : rata-rata kelompok skor terendah

N1 : jumlah sampel pada kelompok skor tinggi

N2 : jumlah sampel pada kelompok skor tinggi

S gab diperoleh dari :

Ketentuan yang berlaku adalah apabila ke dua kelompok tesebut diatas

0,30 maka dianggap instrument memiliki validitas konstruksi yang baik.

Untuk melakukan validitas butir pertanyaan maka langkah yang dilakukan

adalah mengkorelasikan skor factor tiap butir dengan jumlah total. Uji koreasi

menggunakan rumus pearson product moment. yaitu :

]

Instrumen pertanyaan yang tidak memiliki validitas diatas 0.30 akan

dibuang. Instrumen diujicobakan kepada siswa dari sekolah lain yang memiliki

karakteristik hampir sama dan menggeluti futsal. Siswa yang membantu uji coba

instrument berjumlah 30 siswa dari beberapa SMA di Kota Bandung di luar

sampel penelitian.

(36)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n

x

x

Pengujian reliabilitas instrument (keajegan instrument dalam penelitian ini

dilakukan secara internal. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji

dengan menganalisa konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan

teknik belah dua dari spearman Brow (split half) (Sugiyono, 2010: 185).

=

Keterangan : r1 = reliabilitas internal seluruh instrument

rb = korelasi product moment antara belahan pertama dengan

belahan kedua

Data dianggap memiliki reliabilitas instrumen apabila nilai korelasi antara kedua

belahan tersebut diatas angka 0.60.

G. Teknik Analisis Data Deskriptif

Beberapa penyajian data yang akan dikemukakan pada penelitian untuk

analisis deskriptif adalah Tabel data interval (hasil angket) dan Grafik Batang.

Tabel tersebut diperoleh melalui pengukuran gejala pusat.

Pengukuran gejala pusat menggunakan teknik statistik mean (rata-rata

hasil jawaban) untuk menjelaskan kelompok yang didasarkan pada gejala pusat

dari kelompok jawaban dengan rumus sebagai berikut : Mencari nilai rata-rata

dari setiap variabel, digunakan rumus sebagai berikut :

1).

Keterangan:

x = Nilai rata-rata yang dicari

(37)

x = Skor mentah

n = Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku untuk mengetahui skor yang diperoleh oleh tiap

sampel dengan mempergunakan rumus berikut :

1

3. Pengelompokkan kelas berdasarkan angket jawaban responden berdasarkan

disusun dan disajikan sebagai berikut :

a. Nilai indeks maksimum = 1 x jumlah pertanyaan x jumlah responden

b. Nilai indeks maksimum = 5 x jumlah pertanyaan x jumlah responden

c. Interval = Nilai indeks maksimum – nilai indeks

1. Penafsiran terhadap kemampuan motif dilakukan dengan menggunakan

kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.6 Presentase jawaban

(38)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

0 % 1 % - 24 % 25 % - 49 %

50 % 51 % - 74 % 75 % - 99 %

100 %

Tidak ada Sebagian kecil Hampir setengah

Setengahnya Sebagian besar Hampir seluruhnya

(39)

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka maka dapat disimpulkan bahwa motif

utama anak SMA dalam menggeluti cabang olahraga futsal di SMA kota Bandung

yang mempunyai prestasi yang baik dalam cabang olahraga futsal adalah motif

berprestasi dengan rincian : 1) Motif berprestasi sebesar 36,55%, 2) Motif

berafiliasi 35,31%, dan 3) Motif berkuasa 28,13%.

Berdasarkan hasil pengolahan analisis data yang telah disusun dan telah

diuji , maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Motif utama anak SMA dalam menggeluti cabang olahraga futsal adalah

motif berprestasi.

Tingkat Motif Secara Peringkat Yang Menjadi Motif Utama

Motif Persentase

1.Berprestasi 36,55%

2.Berafiliasi 35,31%

3.Berkuasa 28,13%

(40)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal B. Saran

Dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis menyarankan :

1.Bagi Sekolah yang dijadikan obyek penelitian.

Sekolah diharapkan terus mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang

sudah diraih dengan cara selalu menjaga motif berprestasi para siswanya dalam

menggeluti cabang olahraga futsal. Untuk menjaga motif berprestasi para

siswanya hendaknya sekolah selalu memberikan dukungan berkenaan penyediaan

sarana-prasarana, penyediaan pelatih yang profesional, dan selalu memfasilitasi

apabila tim futsal akan mengikuti kejuaraan.

2.Bagi sekolah yang lain.

Hasil penelitian hendaknya dijadikan gambaran bagi sekolah yang lain

bahwa untuk mempunyai prestasi yang baik dalam cabang olahraga futsal maka

para siswa yang menggeluti cabang olahraga futsal harus mempunyai motif

berprestasi yang tinggi. Untuk meningkatkan motivasi berprestasi para siswa

maka sekolah hendaknya menyediakan sarana prasarana yang baik, pelatih yang

profesional, dan selalu mendukung apabila tim futsal sekolah tersebut akan

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma.

Ibrahim,Komarudin (2007) Psikologi Pelatihan. Bandung FPOK UPI.

Irawan Andri, (2009). Teknik dasar modern futsal , Jakarta : Pena pundi.

Imran (1996). Belajar dan pembelajaran. Malang. Pustaka jaya.

Jarvis M (2010). Teori-Teori Psikologi. Alih Bahasa Teamwork. Bandung : Nusa Media

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2003 versi I.I).

Kusmaedi, Husdarta (2004).Pertumbuhan dan perkembangan sepanjang rentang

kehidupan. Bandung FPOK UPI.

Lutan, R., Berliana dan Sunaryadi, Y. (2007). Metode Penelitian Pendidikan

Dalam Pelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Murhantanto. (2006). Dasar-Dasar Permainan Futsal. Jakarta: Kawan Pustaka

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurhasan. (2007). Modul Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. FPOK Bandung

Pedoman. (2009) . Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Pendidikan Indonesia

Suhaebah (2001) Psikologi Pendidikan. Bandung Alpabeta.

Setyobroto, Sudibyo (1989). Psikologi Olahraga. Jakarta.Anem.

Sucipto dkk. (1999). Permainan Sepak Bola. Bandung.

(42)

Dani Nugraha Hermansyah, 2013

Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal

Tenang, John D. (2008). Mahir Bermain Futsal. Bandung: Mizan Bunaya Kreativa.

Internet :

Wikipedia (Di akses 10 Desember 2012)

Setiawan, (KBBI versi 1.1 di akses 20 april 2013)

http://id.wikipedia.org/wiki/Futsal (diakses 20 september).

http://www.scribd.com/doc/27517771/Teknik-Dasar-Bermain-Futsal (diakses 20 September).

http://www.google.co.id/imgres?q=dribbling+dalam+Futsal&num (diakses 13 september).

Wikipedia ( diakses 10 Desember, 2012 ).

skripsi

Suhaebah, Siti. (2005). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pada

Mata Pelajaran Ekonomi di SMA di Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Universitas

Gambar

Tabel 3.1 Variabel, Indikator, Sub Indikator, Instrumen Pertanyaan Pada Uji Coba
Tabel 3.2
Hasil ValiditasTabel 3.3
Tabel 3.4 Variabel, Indikator, Sub Indikator, Instrumen Pertanyaan Angket
+4

Referensi

Dokumen terkait

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah

Salah satu pekerjaan yang dilakukan manusia yang membutuhkan waktu yang cukup lama dan tenaga yang banyak adalah membuang sampah atau membakar sampahuntuk mendapatkan lingkungan

Pengaruh Pemberian Kompos Pelepah Kelapa Sawit Dengan Berbagai Dekomposer Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pakchoy ( Brassica Chinensis L).. Teknologi Alat dan Mesin

Strategi diversifikasi dalam penelitian ini merupakan jenis diversifikasi Konsentris (Concentric diversification strategy) dimana perusahaan mencari/menciptakan produk baru

Berdasarkan uraian di atas makna gramatikal ditemuka n 36 (tiga puluh enam) afiksasi berjumlah 13 (tiga belas) pada 12 surat, komposisi berjumlah 20 (dua puluh) pada 12 surat,

Puji dan syukur senantiasa peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, teknis, evaluasi harga serta evaluasi penilaian kualifikasi penawaran oleh Pokja ULP Pengadaan Barang/Jasa Bidang Bina Marga Dinas

[r]