Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah Subhanahu Wata’ala
atas limpahhan segala nikmat, rahmat, dan karunia-Nya, shalawat serta salam
semoga tercurah pada junjunan alam nabiyullah Muhammad S.A.W.
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung
Sebagai Wujud Good Governance”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan atau diajukan untuk memenuhi
sebagian dari syarat gelar Sarjana pada Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat konstruktif yang menunjang terhadap kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini menjadi yang bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
Bandung, Oktober 2011 Penulis,
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan atas rahmat dan nikmat yang diberikan
Allah Swt. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir dalam Upaya
Mencapai Target Pajak Daerah pada Dinas Pendapatan Kota Bandung
Sebagai wujud Good Governance”.
1) Terimakasih yang sebesar-besarnya dan tiada habisnya yang saya sampaikan
kepada “kedua orang tua”, yang pertama (almarhum) thanks dad semua ini
saya berikan hanya untukmu doa dan ibadah semuanyakan selalu menyertai.
Thanks for all my mom, didunia ini tiada yang bisa menandingi kegigihanmu
untuk menjalani hidup. Semoga kelak succes nanti sampai akhirnya saya bisa
mendapingimu sampai mempunyai keluarga besar dan menyelesaikan
semuanya berakhir dengan harapan, dan terakhir “kedua sodara kandung”.
Kakak-kakak ku yang sangat aku cintai, thanks my brother and my sister
semua motivation hidupku datang dari kehadiranmu berdua dan sudah
memberikan keponakan-keponakan yang memberikan warna hidup menjadi
tak ternilai.
2) Kepada Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M. Pd., Rektor Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) melalui Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni yang telah berkenan memberikan perizinan dalam penelitian yang
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu iv
3) Kepada Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M. Si., selaku Dekan Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) melalui Pembantu Dekan
Bidang Akademik yang telah memberikan perizinan dalam melakukan
penelitian, juga telah memberikan teladan bagi semua mahasiswa di
lingkungan FPIPS.
4) Kepada Syafullah, S. Pd., M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) yang selalu membimbing, memberikan motivasi dan
solusi atas permasalahan akademik terhadap semua mahasiswa PKn yang
dihadapi selama menjadi mahasiswa.
5) Kepada Dr. Cecep Darmawan, S. Pd., S. Ip., M. Si., selaku Pembimbing I
yang selalu memberikan bimbingan dan arahan (yang menjadi motivasi)
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
6) Kepada Dr. Prayoga Bestari, S. Pd., M. Si., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan ilmu dan bimbingannya sehingga skripsi ini selesai deengan
yang diharapkan.
7) Kepada para dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang telah
mendidik saya baik dalam perkuliahan maupun diluar perkuliahan, semoga
Allah Swt membalas dengan pahala yang berlimpah dalam keilmuannya yang
memberikan kemanfaatan bagi semua keluarga besar Jurusan PKn UPI
Bandung. Mereka semua adalah Prof. H. Muhammad Nu’man Somantri, M.
Sc., Prof. Drs. H. A. Kosasih Djahiri (alm), Prof. Dr. H. Endang Somantri, M.
Ed., Prof. Abdul Azis Wahab, M. A., Prof. Dr. Idrus Affandi, S. H., M. Pd.,
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu v
Pd., (selaku Pembimbing Akademik yang saya hadapi selama menjadi
mahasiswa), Prof. Dr. Suwarma Almuchtar, S. H., M. Pd., Prof. Dr. Astim
Riyanto, S. H., Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M. Pd., Prof. Dr. H. Dasim
Budimansyah, M. Si., Prof. Dr. H. Endang Danial, AR., M. Pd., Prof. Dr. H.
Sapriya, M. Ed., M. H., Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M. Si., Drs. H.
Djaenudin Harun, S. H., Dra. Hj. Sri Wuryan, M. Pd., Dra. Hj. Komala
Nurmalina, M. Pd., Drs. Suriakusumah, Dipl. P. A., M. Pd., Dr. H. Dadang
Sundawa, M. Pd., Dra. Hj. Dartim Nan Sati, Drs. H. Rahmat, M. Si.,
Syaifullah, S. Pd., M. Si., Drs. H. Somardi., Dra. Iim Siti Masyitoh, M. Si.,
Drs. Muhammad Halimi, M. Pd., Dr. Cecep Darmawan, S. Pd., S. Ip., M. Si.,
Dr. Prayoga Bestari, M. Si., Dr. Hj. Kokom Komalasari, M. Pd. Hj. Lili
Solihat, S. H., Susan. Fitriasari, M. Pd., dan Leni Anggraeni, M. Pd.
8) Kepada bapak Yayat selaku TU Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan yang
selaku melayani mahasiswa dengan penuh kesabaran selalu dengan senyum,
dan memberikan pelayanan yang terbaik.
9) Kepada Keluarga Besar saya di kampung halaman tercinta yang telah
memberikan doa dan dukungan saya dalam beraktivitas.
10) Kepada Venty Fatimah (adik angkatan 2009) Thanks atas peminjaman buku
Pengantar Hukum Pajaknya, dll (Semoga yang kamu harapkan bisa tercapai
dalam doa-doamu de). Pesan: Jadilah orang konsisten dalam hidupmu.. Doa
dan salam selalu menyertaimu.
11) Kepada sahabat (keluarga besar PKn angkatan 2008), terimakasih atas
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vi
bst, mereka adalah Ricky Jungjunan, Rendra Fajar, Sidik Alam Nuari, Devi
Rusdiana, Zaenal Ginan, Ridwan Fauzi, Arif Nurhakim, Roni Juandi, Aris
Riswandi, Robi Darmawan, Teguh Ardiansyah, Arif Rahmansyah, Widyo
Budi, Ali Irawan, Leny, Aam, Fitrianingsih, Wina, Nirmala, Diana, Nadia,
Ratih H, Konita, Dini Andriani dan semua angkatan keluarga besar 2008 A
maupun B.
12) Kepada sahabat-sahabatku (kosan panorama) Rendi Nurjamil (q-yenk),
Muhammad Afiffudin, Angga Putra (raden), Uki (ujang), Anggi&Bambang
(cuters bersaudara), Ega (evil), Rahmad Sujana (mamet s dontoh rewox),
Adam (damon), Reza (ijah), Eka (tante), Widy, Putri (puput). Pokonya yang
tidak tercantum namanya nyuhunkeun dihapunten, karena kalian aktivitaspun
menjadi berwarna.
13) Keapda rekan-rekan KKN Mukapayung Cililin beserta keluarga besar
masyarakat Desa Mukapayung.
14) Kepada rekan-rekan PLP SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung, beserta staf
jajarannya.
15) Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Smoga amal ibadah yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vii DAFTAR ISI
ABSTRAK……….………..………… i
KATA PENGANTAR………..……….. ii
UCAPAN TERIMA KASIH………..……… iii
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR………...……… xi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah...,……... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian... 10
C. Batasan Masalah... 10
D. Tujuan Penelitian... 11
1. Tujuan Umum... 11
2. Tujuan Khusus... 11
E. Manfaat Penelitian... 12
1. Manfaat Teoritis... 12
2. Manfaat Praktis... 12
F. Definisi Operasional... 13
BAB II TUNJAUAN PUSTAKA... 15
A. Tinjauan Umum Tentang Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir... 15
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu viii
a. Pengertian Sistem... 15
b. Sistem Self Assesment... 18
2. Pajak Parkir... 20
a. Pengertian Pajak... 20
b. Fungsi Pajak... 30
c. Pengertian Pajak Parkir... 30
d. Jenis atau Objek Pajak Parkir... 33
e. Tata Cara Pemungutan Pajak Parkir... 34
1) Dasar Pengenaan Pajak Parkir... 35
2) Tarif Pajak Parkir... 36
3) Perhitungan Pajak Parkir... 36
f. Penetapan Pajak Parkir... 37
g. Ketetapan Pajak... 38
3. Wajib Pajak Parkir... 39
a. Pengertian Wajib Pajak... 39
1) Objek Pajak... 39
2) Subjek Pajak... 40
3) Wajib Pajak... 41
4) Wakil Wajib Pajak... 42
b. Wajib Pajak Parkir... 43
c. Pengukuhan, Pendaftaran dan Pendataan Wajib Pajak Parkir... 43
1) Pengukuhan Wajib Pajak Parkir... 43
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu ix
B. Tinjauan Umum tentang Good Governance (Tata Kepemerintahan yang
Baik)... 45
1. Pengertian Good Governance... 45
2. Prinsip-Prinsip Good Governance... 49
a. Bertanggungjawab atau Akuntabilitas... 50
b. Transparansi... 51
c. Kesetaraan... 51
d. Tegaknya Supremasi Hukum... 51
e. Keadilan... 53
f. Partisipasi Masyarakat... 53
g. Desentralisasi... 53
h. Cepat Tanggap atau Peduli pada Stakeholder... 54
i. Membangun Konsensus... 54
j. Efektif dan Efisien... 54
k. Visi Strategis... 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 56
A. Metode Penelitian... 56
B. Lokasi dan Subjek Penelitian... 57
C. Teknik Pengumpulan Data... 57
1. Observasi... 57
2. Wawancara... 57
3. Dokumentasi... 59
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu x
D. Instrumen Penelitian... 60
E. Tahap-tahap Penelitian... 61
1. Tahap Pra Penelitian... 61
2. Tahap Pelaksanaan Lapangan... 62
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 63
1. Reduksi Data... 64
2. Display Data... 64
3. Kesimpulan/Verifikasi... 65
a. Perpanjang Pengamatan... 66
b. Meningkatkan Ketekunan... 66
c. Triangulasi... 66
d. Mendiskusikan dengan Orang Lain... 68
e. Menggunakan Bahan Referensi... 69
f. Mengadakan Member Chack... 69
G. Jadwal Penelitian... 69
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN... 71
A. Gambaran Umum Tentang Dinas Pendapatan Kota Bandung... 71
1. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Bandung... 71
2. Dinas Pendapatan Kota Bandung... 73
a. Visi Dinas Pendapatan Kota Bandung... 73
b. Misi Dinas Pendapatan Kota Bandung... 75
c. Fungsi Dinas Pendapatan Kota Bandung... 76
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xi
2) Sasaran... 77
3) Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran... 78
d. Tugas Pokok Dinas Pendapatan Kota Bandung... 80
1) Tugas Pokok... 81
2) Fungsi... 81
3. Struktur Dinas Pendapatan Kota Bandung... 81
B. Deskripsi Hasil Penelitian... 83
1. Prosedur Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir dari Dinas Pendapatan di Kota Bandung... 84
2. Pelaksanaan Sosialisasi yang Telah Dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung Mengenai Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir... 85
3. Efisiensi dan Efektivitas dari Sistem Self Assesment ini Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Parkir... 86
4. Kendala yang Dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir... 88
5. Solusi yang Diberikan dalam Kendala yang Dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir... 89
C. Analisis Hasil Penelitian... 91
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xii
2. Pelaksanaan Sosialisasi yang Telah Dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota
Bandung Mengenai Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak
Parkir... 97
3. Efisiensi dan Efektivitas dari Sistem Self Assesment ini Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Parkir... 102
4. Kendala yang Dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir... 107
5. Solusi yang Diberikan dalam Kendala yang Dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang Penerapan Sistem Self Assesment pada Pajak Parkir... 112
D. Temuan Hasil Penelitian………..………...……… 121
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 123
A. Kesimpulan... 123
1. Kesimpulan Umum... 123
2. Kesimpulan Khusus... 123
B. Rekomendasi... 125
1. Untuk Dinas Pendapatan Kota Bandung... 125
2. Untuk Wajib Pajak Parkir Kota Bandung... 127
3. Untuk Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan... 128
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xiii
DAFTAR TABEL
Tebel
1.1.Realisasi Pajak Parkir pada Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Anggaran
Tahun 2008... 5
1.2.Realisasi Pajak Parkir pada Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Anggaran
Tahun 2009... 6
1.3.Realisasi Pajak Parkir pada Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Anggaran
Tahun 2010... 7
2.1.Perhitungan Pajak Parkir... 36
2.2.Prinsip Good Governance Menurut LAN (Lembaga Administrasi Negara),
Tahun 2003... 49
3.1.Jadwal Penelitian...……... 70
4.1.Prinsip Good Governance Menurut LAN (Lembaga Administrasi Negara),
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1.Tax Self Assesment System... 19
3.1.Triangulasi Sumber dengan Tiga Sumber... 67
3.2.Triangulasi Cara/Teknik Pengumpulan Data dengan Tiga Sumber... 67
3.3.Triangulasi Waktu dengan Tiga Sumber... 68
1
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era otonomi daearah yang secara resmi mulai diberlakukan di
Indonesia sejak 1 januari 2001 menghendaki daerah untuk berkreasi dalam
mencapai sumber penerimaan yang dapat membiayai pengeluaran pemerintahan
daerah dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan.
Menurut A Rambe (2009) dalam (http://t1k4r.wordpress.com/2009/10/
10/pengaruh-penerapan-self-assessment-system-terhadap-tingkat-kepatuhan-wajib
-pajak-badan-pada-kpp-dki-jakarta-khususnya-jakarta-pusat/): menuliskan bahwa
pajak merupakan alat bagi pemerintah dalam mencapai tujuan untuk mendapatkan
penerimaan baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dari masyarakat
guna membiayai pengeluaran rutin serta pembangunan nasional dan ekonomi
masyarakat. Sistem perpajakan selalu mengalami perubahan dari masa ke masa
sesuai perkembangan masyarakat dan negara, baik dalam bidang kenegaraan
maupun bidang dalam bidang sosial dan ekonomi. Pemungutan pajak merupakan
suatu bentuk kewajiban warga negara selaku wajib pajak serta peran aktif untuk
membiayai berbagai keperluan negara yaitu berupa pembangunan nasional yang
pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan untuk tujuan
kesejahteraan bangsa dan negara.
Dana untuk menjalankan pemerintahan dan pembangunan. pemerintah
2
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
penghasilan antara lain kekayaan alam, barang-barang yang dikuasai oleh
pemerintah, denda-denda, atau warisan yang diberikan kepada Negara, hibah,
wasiat, dan iuran masyarakat kepada negara berdasarkan undang-undang
(dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal atau kontraprestasi yang dapat
ditunjuk dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran pemerintah dalam
pembangunan daerahnya masing-masing.
Ada berbegi alternatif penerimaan daerah, yaitu undang-undang tentang
pemerintahan daerah, dan juga undang-undang tentang perimbangan keuangan
antara pemerintahan pusat dan daerah, yang menetapkan pajak dan retribusi
daerah sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari
dalam daerah itu sendiri.
Pemberian kewenangan kepada daerah untuk memungut pajak dan
retribusi daerah telah mengakibatkan pemungutan berbagai jenis pajak dan
retribusi daerah yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Pemungutan ini harus dapat dipahami oleh masyarakat sebagai sumber
penerimaan yang dibutuhkan oleh daerah untuk meningkatkan kesejahtraan
masyarakat di daerah. Untuk mengatur tentang pemungutan pajak dan retribusi
daerah, pemerintahan bersama dengan DPR telah mengeluarkan Undang-undang
Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang kemudian
disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000. Kedua
undang-undang ini menjadi dasar hukum pemungutan pajak dan retribusi daerah, dewasa
ini yang memberikan kewenangan kepada daerah untuk memungut atau tidak
3
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Menurut undang-undang RI Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan merupakan perubahan ketiga Undang-undang
Nomor 6 Tahun 1983. Undang-undang tersebut merupakan aturan fundamental
dalam mengelola dan mengatur hubungan antara aparat pajak dan wajib pajak.
Perubahan undang-undang ini bertujuan untuk memberikan keadilan,
meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak, meningkatkan sebuah kepastian dan
penegakan hukum, serta mengantisipasi kemajuan di bidang teknologi informasi
dan perubahan ketentuan material di bidang perpajakan.
Selain itu, perubahan tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan
profesional aparatur perpajakan, dalam meningkatkan keterbukaan administrasi
perpajakan, dan juga meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak dalam
memberikan laporannya. Seperti sistem perpajakan yang diatur dalam
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor
28 Tahun 2007 bertujuan untuk memberikan kepercayaan dan tanggung jawab
yang lebih besar kepada masyarakat wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya. Pemerintahaparatur perpajakanberkewajiban memberikan
pelayanan, penyuluhan, dan pembinaan serta melakukan pengawasan, penegakan
hukum, agar masyarakat wajib pajak dapat melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Menurut Smeets dalam Brotodihardjo (2008:4-5), sebagaimana
dikemukakan bahwa:
4
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
kontrapersepsi yang dapat ditunjukan dalam hal yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah”.
Definisi tersebut sudah mewakili pengertian pajak, dimana pajak itu
sifatnya memaksa bagi warga negara untuk menyelenggarakan pemerintah dalam
tugas-tugasnya mensejahterakan masyarakatnya sendiri. Sejak diterapkannya
sistem self assessment dalam undang-undang perpajakan Indonesia, peranan
positif wajib pajak dalam memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya menjadi
semakin mutlak diperlukan, agar sistem self assessment berjalan secara efektif,
keterbukaan dan pelaksanaan penegak hukum merupakan hal yang paling penting.
Penegakan hukum ini dapat dilakukan dengan adanya pemeriksaan atau
penyidikan pajak dan penagihan pajak.
Pada dasarnya, pajak dapat dipengaruhi oleh kepatuhan wajib pajak dalam
kewajiban perpajakannya serta oleh pelaksanaan pajak. Kepatuhan ini akan sangat
berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung pada penerimaan pajak.
Undang-undang tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terdapat pada
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009, sedangkan Peraturan
Daerah tentang Pajak Parkir dalam Dinas Pendapatan Kota Bandung, yaitu
terdapat pada nomor 13 tahun 2001. Realisasi pendapatan asli daerah Kota
Bandung anggaran sampel tahun 2008, 2009 dan 2010 dalam Pajak Parkir dari
tahun ke tahun itu menurun untuk mencapai target upaya Pajak Daerah yaitu
khususnya pada tahun 2010. Adapun realisasi pendapatan asli daerah Kota
5
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 1.1
REALISASI PAJAK PARKIR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG ANGGARAN TAHUN 2008
Bulan : Desember
No. Jenis Pajak Anggaran
Realisasi Bulan Sekarang
% Sisa
L/K Jumlah
Bulan ini S/d Bulan Lalu S/d Bulan ini
Pajak Parkir
6
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 1.2
REALISASI PAJAK PARKIR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG ANGGARAN TAHUN 2009
Bulan : Desember
No. Jenis Pajak Anggaran
Realisasi Bulan Sekarang
% Sisa
L/K Jumlah
Bulan ini S/d Bulan Lalu S/d Bulan ini
Pajak Parkir
7
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 1.3
REALISASI PAJAK PARKIR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG ANGGARAN TAHUN 2010
Bulan : Desember
No. Jenis Pajak Anggaran
Realisasi Bulan Sekarang
% Sisa
L/K Jumlah
Bulan ini S/d Bulan Lalu S/d Bulan ini
Pajak Parkir
8
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Realisasi Pajak Parkir pada pendapatan asli daerah Kota Bandung anggaran
tahun 2008, 2009 dan 2010 yang diambil sempelnya pada akhir bulan tahun tersebut
pada Dinas Pendapatan Kota Bandung, akhir tanggal bulan Desember dan semuanya
terhitung pada seluruh jenis/objek pajak parkir.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daearah dan Retribusi Daearah, menjelaskan bahwa:
“Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor”.
Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa objek pajak parkir bukanlah dalam
penyelenggaraan tempat parkir oleh pemerintah maupun pemerintahan daearah atau
penyelenggaraan tempat parkir oleh perkantoran yang hanya digunakan untuk
karyawannya sendiri, melainkan penyelenggaraan tempat parkir itu berdasarkan yang
diatur oleh peraturan daearah yang ada.
Bahwasannya pada tahun 2008 dari keseluruhan Pajak Parkir Kota Bandung
mempunyai target anggaran hingga mencapai 5.059.274.720,00 pada akhir tahun 2008
tersebut, akan tetapi dari jumlah keseluruhan pajak parkir pada jenis atau objeknya
tersebut mencapai angka 5.254.557.658,00 pada akhir tahun 2008, sehingga pada tahun
tersebut realisasi pajak parkir pada pendapatan asli daerah Kota Bandung lebih
mencapai target anggaran tahun 2008, maka sekitaran 103,00% dalam pencapaian
terget, berarti lebih dari target anggaran realisasi pajak parkir pada pendapatan asli
daerah Kota Bandung tersebut, yaitu mencapai angka 195.282.938,00 anggaran pada
9
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Selanjutnya pada tahun 2009 dari keseluruhan Pajak Parkir Kota Bandung
mempunyai target anggaran hingga mencapai 4.961.668.627,00 pada akhir tahunnya,
disini ada penurunan dalam menargetkan pajak parkir yang tadinya dari angka
5.059.274.720,00 menjadi 4.961.668.627,00 akan tetapi dari tahun 2009 jumlah
keseluruhan pada jenis atau objek pajak parkir tersebut mencapai angka
4.961.668.627,00 pada akhir tahun 2008, sehingga pada tahun tersebut realisasi pajak
parkir pada pendapatan asli daerah Kota Bandung balance dalam anggaran tahun
2009, berarti 100,00% dari target anggaran realisasi pajak parkir pada pendapatan asli
daerah Kota Bandung tersebut.
Adapun pada tahun 2010 ini dari keseluruhan Pajak Parkir Kota Bandung
mempunyai target anggaran hingga mencapai 6.500.000.000,00 pada akhir tahun 2010,
akan tetapi dari jumlah keseluruhan pajak parkir pada jenis atau objeknya mencapai
angka 5.883.398.588,00 dihitung pada akhir tahun 2010, sehingga pada tahun tersebut
realisasi pajak parkir pada pendapatan asli daerah Kota Bandung tidak mencapai
target anggaran tahun 2010, maka sekitaran 91,00% yang tidak tercapai target
anggaran realisasi pajak parkir pada pendapatan asli daerah Kota Bandung tersebut,
yaitu mencapai angka -616.601.412,00 anggaran pada akhir tahun 2010.
Berdasarkan hal-hal tersebut dari tahun ketahun Pajak Parkir Kota Bandung
merosot atau kurang jeli untuk menargetkan dalam realisasi pendapatan daearah
khususnya itu pada pajak parkir.
Untuk mengatasi permasalahan yang diuraikan tersebut maka perlu adanya suatu
10
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
pajak parkir dalam upaya mencapai target pajak daerah dari Dinas Pendapatan Kota
Bandung sebagai wujud good governance.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah
penelitian tentang sistem self assesment yang sudah terbilang baik pada sistem
sebelumnya akan tetapi PAD pajak parkir dalam realisasinya turun dari yang
ditargetkan, semuanya itu dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimana prosedur penerapan sistem self assesment pada pajak parkir dari Dinas
Pendapatan di Kota Bandung?
2) Bagaimana pelaksanaan sosialisasi yang telah dilakukan oleh Dinas Pendapatan
Kota Bandung mengenai penerapan sistem self assesment pada pajak parkir?
3) Bagaimana efisiensi dan efektivitas dari sistem self assesment ini terhadap
kepuasan wajib pajak parkir?
4) Bagaimana kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang
penerapan sistem self assesment pada pajak parkir?
5) Bagaimana solusi yang diberikan dalam kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan
Kota Bandung tentang penerapan sistem self assesment pada pajak parkir?
C. Batasan Masalah
Masalah yang akan diangkat oleh penulis sebagai fokus penelitian adalah sebagai
berikut:
1) prosedur penerapan sistem self assesment pada pajak parkir dari Dinas Pendapatan
11
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
2) Sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung mengenai
penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.
3) Responden kepuasan wajib pajak parkir terhadap sistem self assesment.
4) Kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang sistem self
assesment pada pajak parkir, dan
5) Solusi yang diberikan Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang kendala sistem self
assesment pada pajak parkir.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu gambaran
tentang upaya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintahDinas Pendapatan Daerah
Kota Bandunguntuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pembayaran pajak.
2. Tujuan Khusus
Untuk menjawab permasalahan tersebut akan dijawab melalui penelitian dengan
berdasarkan pada refleksi awal (keadaan sebelum penelitian dilakukan). Berikut ini
merupakan tujuan penelitian:
1) Menjelaskan prosedur penerapan sistem self assesment pada pajak parkir dari Dinas
Pendapatan di Kota Bandung.
2) Menjelaskan pelaksanaan sosialisasi yang telah dilakukan oleh Dinas Pendapatan
Kota Bandung mengenai penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.
3) Menjelaskan efisiensi dan efektivitas dari sistem self asessment ini terhadap
12
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
4) Menjelaskan kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang
penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.
5) Menjelaskan solusi yang diberikan dalam kendala Dinas Pendapatan Kota Bandung
tentang penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan hukum, khususnya berguna dalam mata kuliah hukum
pajak. Di samping itu, diharapkan juga dapat mendorong dilakukannya kajian-kajian
tentang sistem self assessment yang merupakan suatu pemungutan pajak dan memberi
wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang.
2. Manfaat Praktis
Manfaat secara praktis yang perlu diketahui dalam penelitian, yaitu sebagai
berikut.
1) Diketahui prosedur penerapan sistem self assesment pada pajak parkir dari Dinas
Pendapatan di Kota Bandung.
2) Diketahui pelaksanaan sosialisasi, yang telah dilakukan oleh Dinas Pendapatan
Kota Bandung mengenai penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.
3) Diketahui efisiensi dan efektivitas dari sistem self asessment ini terhadap kepuasan
wajib pajak parkir dengan menggunakan sistem tersebut.
4) Diketahui kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang
13
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
5) Diketahui solusi yang diberikan dalam kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan
Kota Bandung tentang penerapan sistem self assesment pada pajak parkir.
F. Definisi Operasional
Berdasarkan landasan teori dalam penelitian ini, maka dapat diambil definisi
operasional sebagai berikut:
1) Menurut O’Brien dalam Darwin (2010:198) bahwa “Sistem adalah sekumpulan
elemen-elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi dalam satu bentuk secara
keseluruhan”.
2) Menurut Smeets dalam Brotodihardjo (2008:4-5) sebagaimana dikemukakan:
“Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adakalanya kontrapersepsi yang dapat ditunjukan dalam hal yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah”.
3) Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, sebagaimana dikemukakan bahwa:
“Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor”.
4) Menurut Siahaan (2005:323), sebagaimana sama halnya dalam Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah yang berisikan definisi pajak parkir, bahwa:
“Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran”.
5) Menurut Siahaan (2005:10), sebagaimana mengungkapkan pengertian tentang pajak
14
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
“Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh daerah kepada orang pribadi atau badan tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah”.
6) Menurut Bestari (2009:320), dalam definisi good governance secara pengertian
ringkasnya adalah:
56
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana
pertanyaan “Bagaimana” menjadi permasalahan utama untuk menjawab
permasalahan yang akan diangkat atau diteliti, oleh sebab itu untuk
menggambarkan atau menjelaskan suatu hal yang kemudian diklasifikasikan
sehingga dapat diambil satu kesimpulan. Kesimpulan tersebut dapat lebih
mempermudah dalam melakukan penelitian dan pengamatan.
Dengan demikian, menurut Lofland dalam Moeleong (2007:157),
menjelaskan bahwa “sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata
-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain”. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh berbagai data dari berbagai
sumber dan begitu juga pendapat yang sama. Menurut Moleong (2007:157),
mengemukakan bahwa sebagaimana “pencatatan sumber data utama melalui
wawancara atau pengamatan berperanserta merupakan hasil usaha gabungan dari
kegiatan melihat, mendengar dan bertanya”.
Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa penelitian ini merupakan
penelitian studi deskriptif analitis maka dalam memperoleh data menggunakan
sumber data penelitian kualitatif seperti berdasarkan pengertin diatas. Jadi
mencari atau memperoleh data sebanyak-banyaknya dan dilakukan melalui
57
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
sistematis dalam penelitian untuk menghasilkan penelitian yang terbilang
sempurna.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini berlokasi pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung
yang berlokasi Jalan Wastukencana No. 02 Bandung, Telp. (022)
4235052/4232338, Pes. 281.4235052 dan E-mail: dispenda@bandung.go.id
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data, yaitu sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi menurut Siagian dalam Fatimah (2010:10) adalah “teknik yang
dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala dan fenomena yang diteliti oleh penulis”. Penulis melakukan pengamatan
terhadap informasi dari Dinas Pendapatan Kota Bandung, kemudian mengetahui
bagaimana aplikasi yang diterapkan di dinas tersebut.
Merujuk pada pendapat di atas, melalui observasi, penulis atau peneliti
mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan data terlebih dahulu atau lebih
mendalam, terinci dan cermat sehingga data yang diperlukan dapat terkumpul
secara menyeluruh yang didasarkan pada konteks data dalam keseluruhan situasi.
2. Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2010:231) menjelaskan tentang
58
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstuksikan makna dari suatu topik tertentu”.
Berdasarkan pendapat tersebut sudah jelas, bahwa wawancara digunakan
untuk teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus ditelitinya. Dan juga
peneliti ingin mengetahui atau mencari hal-hal dari suatu responden yang sedang
ditelitinya, maka salah satu penelitian ini menggunakan atau memakai
pengumpulan data dengan cara wawancara atau interview.
Menurut Moleong (2007:186), mengutarakan bahwa “wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu”. Jadi percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara atau yang mengajukan pertanyaan (interviewer) dan
terwawancara atau yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (interviewee).
Penelitian ini penulis memperoleh dari berbagai sumber dalam buku yang
sama, seperti menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong (2007:186) yang
menjelaskan, yaitu sebagai berikut:
“Mengkonstruksikan mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; mengkonstruksikan kebetulan-kebetulan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebetulan-kebetulan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa lalu; memproyeksikan kebetulan-kebetulan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksikan yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota”.
Berdasarkan pengertian atau hal tersebut, bahwa penulis melakukan
wawancara dengan narasumber yang berkompeten dalam bidangnyapenulis
59
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
pembayaran pajak parkir secara self assesment atau mencari informasi dari Dinas
Pendapatan Kota Bandung mengenai penerapan pembayaran pajak parkir dalam
sistem self assesment, dan penulis juga melakukan wawancara dengan beberapa
wajib pajak tentang pelayanan pembayaran pajak secara self assesment. Maka
dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal pengumpulan data dengan
cara berkomunikasi secara langsung dengan pimpinan instansi dan bagian-bagian
yang menangani masalah yang diteliti. Penulis melakukan wawancara dengan
nara sumbernya, yaitu pihak-pihak yang terlibat pada pelaksanaan penerapan
sistem self assesment pada pajak parkir di Kota Bandung.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2010:240), mengemukakan bahwa “dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”.
Berdasarkan hal tersebut, bahwa teknik pengumpulan data dengan
dokumen atau studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan teknik
pengumpulan data secara observasi dan wawancara dalam sebuah penelitian
pendekatan kualitatif.
Menurut Arikunto (2010:274) penggunaan teknik pengumpulan data
dengan dokumentasi tidak kalah penting dari teknik pengumpulan data lainnya.
Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi, yaitu “mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
60
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Teknik pengumpulan data ini dimaksudkan untuk mempelajari dan
mengkaji secara mendalam data-data mengenai mekanisme atau prosedur dalam
penerapan sistem self assesment pada pajak parkir untuk mencapai target Pajak
Daerah Kota Bandung sebagai wujud good governance.
4. Studi Literatur
Studi literatur merupakan alat pengumpulan data untuk mengungkapkan
berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian. Hal ini dimasukan untuk memperoleh data teoritis
yang dapat mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai literatur baik berupa buku maupun
artikel-artikel dari media masa atau internet. Hal ini dimaksudkan untuk
memperoleh data teoritis yang sekiranya dapat mendukung kebenaran data yang
diperoleh melalui penelitian dan dapat menjunjung hasil dari penelitian tersebut.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:223-224), menjelaskan tentang instrumen utama
penelitian kualitatif bahwa definisi ini merupakan, yaitu sebagai:
“Penelitian sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara”. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian kualitatif, yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, maka peneliti bertindak
sebagai instrumen utama (key instrument) atau terjun langsung ke lapangan dan
menyatu dengan sumber data yang ada. Berfungsi menetapkan fokus penelitian,
61
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atau
temuannya. Supaya data yang diperoleh akurat dan valid.
Bahwa untuk memperoleh data peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data dengan wawancara, maka didalam melaksanaan pekerjaan wawancara ini,
pewawancara menggunakan alat bantu. Secara minimal alat bantu tersebut berupa
beberapa sebuah pertanyaan yang akan ditanyakan sebagai catatan, serta alat tulis
untuk menuliskan jawaban yang diterima. Beberapa pertanyaan ini disebut dengan
pedoman wawancara (interview guide) atau instrumen pengumpulan data. Maka
dalam menggunakan metode wawancara, instrumennya adalah pedoman
wawancara.
E. Tahap-tahap Penelitian
Tahapan penelitian, bahwa penelitian ini harus memenuhi beberapa
tahapan didalam penelitian terlebih dahulu, berikut adalah tahapan yang harus
dilaksanakan oleh seorang peneliti:
1. Tahap Pra Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan studi
pendahuluan, yaitu suatu kegiatan untuk melihat lokasi mana yang dijadikan objek
penelitian serta pengumpulan data-data secukupnya yang dijadikan acuan dalam
penyusunan usulan penelitian. Setelah diperoleh data yang cukup maka diambillah
suatu kesimpulan bahwa yang dijadikan sebagai suatu objek dan tempat penelitian
adalah Dinas Pendapatan Kota Bandung.
Adapun yang dijadikan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan
62
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Pendapatan Kota Bandung. Tahap selanjutnya penulis menetapkan fokus masalah
yang akan diteliti berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan. Untuk
melakukan kegiatan operasional penelitian diperlukan perizinan dari berbagai
instansi yang berwenang dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti.
Lebih jelasnya, sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu peneliti
memaparkan proses perizinan, yaitu sebagai berikut:
1) Mengajukan surat permohonan ijin kepada Ketua Jurusan Pendidikan
Kewarganegaraan dan mendapat surat rekomendsi dari Dekan FPIPS UPI
untuk mengadakan observasi dalam pencarian data sebuah penelitian tentang
pembayaran Pajak Daerah secara self assesment, yang akan diajukan untuk
memenuhi syarat gelar sarjana pendidikan.
2) Surat permohonan ijin penelitian tersebut, untuk disampaikan kepada Badan
Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat (BKPPM)
Kota Bandung untuk mengadakan observasi dalam pencarian data sebuah
penelitian tentang pembayaran Pajak Daerah secara self assesment pada Dinas
Pendapatan Kota Bandung.
2. Tahap Pelaksanaan Lapangan
Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari
subjek penelitian dan mencatat segala sesuatu yang menjadi fenomena melalui
pengamatan penelitian. Pengumpulan data ini dilakukan pada sebagian pegawai
dan pejabat Dinas Pendapatan Kota Bandung, atau wajib pajak khususnya pada
63
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tahap pelaksanaan lapangan, peneliti menjadikan dua bentuk tahapan
untuk dijadikan proses dalam pekerjaan lapangan yang akan diteliti:
1) Pengamatan, dalam hal ini yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara
melihat dari luar dan tanpa melibatkan langsung dari subjek penelitian.
2) Wawancara, dalam hal ini yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara
melihat dari dalam dan melibatkan langsung dari subjek penelitian yang
dianggap mempunyai pengetahuan terhadap situasi dan kondisi lapangan.
Menurut Arikunto (2010:270) menjelaskan bahwa, ada dua macam
pedoman wawancara:
1) Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis interviu ini cocok untuk penelitian khusus.
2) Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v (check) pada nomor yang sesuai.
Pedoman wawancara tersebut, peneliti lebih mengutamakan pertanyaan
terbuka dengan teknik wawancara atau dalam keterangan tersebut yaitu berpacu
pada pedoman wawancara tidak terstruktur. Dengan demikian diharapkan akan
memperoleh data yang lengkap dari subjek yang diteliti.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini mendasarkan pada metode analisis data kualitatif. Bogdan
dan Biklen dalam Moleong (2007:248) berpendapat bahwa:
64
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
menemukan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”.
Berdasarkan pengertian tersebut dan yang sudah dipaparkan dalam metode
penelitian, bahwa penelitian kualitatif ini melalui pendekatan secara metode
analisis, maka peneliti beranggapan bahwa data yang dicari itu nyata untuk
dicermati oleh peneliti yang diolah secara langsung maupun tidak langsung,
dimana yang langsung ini bisa melalui observasi maupun wawancara sedangkan
yang tidak langsungnya bisa melalui studi dokumentasi maupun literatur.
1. Reduksi Data
Menurut Soedjono (2011:59), berpendapat tentang reduksi data bahwa
“reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan untuk mereduksi dan
merangkum hasil-hasil penelitian dengan menitik beratkan pada hal-hal yang
dianggap penting oleh peneliti”.
Pada dasarnya, reduksi data bertujuan untuk mempermudah dalam
pemahaman terhadap data yang telah terkumpul sehingga data yang direduksi
memberikan gambaran lebih terinci dalam penelitian, maka peneliti dalam teknik
pengolahan dan analisis data penelitian ini, mencari data yang relevan dengan
sebanyak-banyaknya supaya kebenaran penelitian ini tidak dipertanyakan atau
diragukan lagi.
2. Display Data
Menurut Soedjono (2011:59), bahwa “display data adalah data-data hasil
penelitian yang sudah tersusun secara terperinci unutk memberikan gambaran
65
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Permainan data atau data yang terkumpul secara terperinci dan
menyeluruh maka dicari pola hubungannya untuk mengambil sebuah kesimpulan
yang sangat tepat dalam penelitian dan penyajian data, selanjutnya disusun dalam
bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh dalam
data-data akhir yang sudah sesuai diteliti.
3. Kesimpulan/Verifikasi
Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan tujuan utama analisis
data kualitatif yang dilakukan sejak awal, dimaksudkan untuk memberikan makna
terhadap data yang telah dianalisis. Kesimpulan dibuat dalam bentuk pernyataan
yang disesuaikan berdasarkan permasalahan yang diteliti agar mudah dipahami
dengan mengacu pada penelitian.
Penelitian ini, penulis menarik sebuah kesimpulan atau memverifikasi
pertama harus memperoleh berbagai data dari berbagai sumber, seperti menurut
Seiddel dalam Moleong (2007:248) sebagaimana menjelaskan bahwa proses
berjalannya pengolahan dan analisis data, yaitu sebagai berikut:
1) Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
2) Mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.
3) Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.
Berdasarkan beberapa hal tersebut, yang sudah dijelaskan dalam paragaf
sebelumnya bahwa kesimpulan dibuat dalam bentuk pernyataan yang disesuaikan
berdasarkan permasalahan yang diteliti agar mudah dipahami dengan mengacu
66
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
dokumentasi. Merupakan tujuan utama analisis data kualitatif yang dilakukan
sejak awal, dimaksudkan untuk memberikan makna terhadap data yang telah
dianalisis.
a. Perpanjang Pengamatan
Dalam perpanjang pengamatan ini, sejauh mana data hasil penelitian itu
benar atau tidaknya sesuai dengan keadaan dilapangan. Maka peneliti akan
mengecek kembali kelapangan untuk mengkredibelkan data atau data tersebut
sudah benar-benar sesuai, jadi selesailah pengamatan ini dalam penelitian.
b. Meningkatkan Ketekunan
Menurut Sugiyono (2010:272), menjelaskan bahwa “meningkatkan
ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan”.
Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa meningkatkan suatu ketekunan
dalam penelitian ini berdasarkan sumber dari buku dan karya ilmiah orang lain
yang jelas dalam penelitiannya. Maka penelitian ini dalam pengamatan insya allah
dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh hasil atau gambaran penelitian
yang nyata atau sebenar-benarnya tentang permasalahan yang sedang diteliti dan
dengan cara tersebut dari sebuah makna kepastian data dan urutan peristiwa akan
dapat direkam secara pasti dan sistematis.
c. Triangulasi
Triangulasi menurut Wiersma dalam Sugiyono (2010:273) mengutarakan
bahwa “triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
67
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Berdasarkan hal tersebut, bahwa triangulasi dalam pengujian data yang
sebenar-benarnya dilapangan atau dapat diartikan penguji kredibilitas data itu
sebagai pengecek data dari berbagai sumber, cara/teknik pengumpulan data
maupun waktu dalam menguji data tersebut, maka penelitian ini dilakukan
terhadap informasi yang diberikan subjek penelitian. Adapun gambaran
[image:39.595.101.513.224.559.2]triangulasi penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.1
Triangulasi Sumber dengan Tiga Sumber
Sumber : Diolah oleh peneliti, 2011
Menurut Sugiyono (2010:274) menjelaskan bahwa “triangulasi sumber
untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber”.
Gambar 3.2
Triangulasi Cara/Teknik Pengumpulan Data dengan Tiga Sumber
Sumber : Diolah oleh peneliti, 2011
Wawancara Observasi
Studi Literatur
Pegawai Dinas Pendapatan Penyelenggara Parkir
Kota Bandung
68
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
[image:40.595.89.546.218.523.2]Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Triangulasi Teknik, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam
melakukan triangulasi teknik ini, data diperoleh dengan wawancara, lalu di cek
dengan observasi, dokumentasi atau studi literatur.
Gambar 3.3
Triangulasi Waktu dengan Tiga Sumber
Sumber : Diolah oleh peneliti, 2011
Triangulasi waktu, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
Dengan melakukan triangulasi waktu ini maka kita akan mengetahui hasil-hasil
wawancara yang dilakukan terhadap narasumber pada waktu yang berbeda-beda
juga, sehingga akan memperoleh perbandingan data yang diperoleh dari berbagai
waktu yang kita lakukan selama proses penelitian.
d. Mendiskusikan dengan Orang Lain
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti selalu melakukan diskusi dengan
orang lain untuk bertukar pikiran atau pendapat. Hal tersebut dilakukan guna
mendapatkan kritik atau saran mengenai masalah yang sedang diteliti. Selain itu, Bulan ke-I II Penelitian Bulan ke-V VI Penelitian
69
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
dengan melakukan diskusi peneliti dapat mengetahui kelemahan atau kekurangan
data.
e. Menggunakan Bahan Referensi
Dalam menggunakan bahan refrensi merupakan upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan keabsahan informasi untuk dibutuhkan dengan menggunakan
dukungan bahan referensi yang cukup. Demikian selain itu, peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mewawancara agar dapat mempertahankan
keaslian data, dan mengupayakan referensi yang cukup merupakan menyediakan
semaksimal mungkin sumber data seperti buku, karya ilmiah, surat kabar, media
elektronik serta realitas lapangan seperti catatan lapangan yang lainnya.
f. Mengadakan Member Chack
Member chek dimaksudkan untuk memeriksa keabsahan data yang
dilakukan setiap akhir kegiatan wawancara. Pada akhir wawancara peneliti
mengulangi garis besar data berdasarkan catatan peneliti dengan maksud agar
sumber data atau subjek penelitian memperbaikinya apabila ada kekeliruan atau
menambahnya kembali apabila masih kurang. Melalui member check ini
diharapkan informasi yang diperoleh dapat digunakan dalam penulisan laporan
sesuai dengan yang dimaksudkan sumber data.
G. Jadwal Penelitian
70
56 Tabel 3.1
JADWAL PENELITIAN
No. Tahap-tahap Penelitian Bulan
01 02 03 04 05 06 07
1. Persiapan Penyususnan Proposal Penelitian
Penyusunan Instrumen Penyususnan Konsultasi/Bimbingan
2. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pengelolaan Data Konsultasi/Bimbingan 3. Penulisan Laporan Akhirr Penyusunan Laporan
Konsultasi/Bimbingan Ujian Sidang
123
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Setelah melakukan penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan dari
data dan fakta yang ada, dan memberikan rekomendasi sebagai pertimbangan dan
masukan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Adapun kesimpulan dan
rekomendasi tersebut, yaitu sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1. Kesimpulan Umum
Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan, dapat diambil kesimpulan
umum yaitu secara garis besar, Dinas Pendapatan Kota Bandung sudah
melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan dalam penerapan
sistem self assesment terhadap pajak daerah khususnya yang diteliti yaitu pajak
parkir khususnya di Kota Bandung yang sudah dapat dirasakan secara langsung
oleh wajib pajak maupun masyarakat dalam hal pembangunan dan dinilai baik.
Hal ini dibuktikan dengan indeks kepuasan wajib pajak dengan pelayanan yang
diberikan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung.
2. Kesimpulan Khusus
Adapun kesimpulan khusus dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1) Prosedur penerapan sistem self assesment pada pajak parkir dari Dinas
Pendapatan di Kota Bandung merupakan suatu sistem perpajakan yang
memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada wajib pajak untuk
124
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
wajib pajak), maupun dalam menghitung, memperhitungkan, membayar dan
melaporkan sendiri pajak terutangnya. Hal tersebut berdasarkan pada suatu
sistem yang diembannya dalam penerapan pembayaran pajak secara self
assesment. Mengenai Tax Self Assesment System (terlampir dalam gambar
5.1).
2) Pelaksanaan sosialisasi yang telah dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota
Bandung mengenai penerapan sistem self assesment pada pajak parkir,
sosialisasi yang dilakukan itu dengan pengarahan kepada semua wajib pajak
daerah dalam pertemuan untuk menjelaskan kepada wajib pajak daerah
tentang tata cara pelaksanaan sistem self assesment.
3) Efisiensi dan efektivitas dari sistem self assesment ini terhadap kepuasan
wajib pajak parkir itu sudah efektif, yang menjadi persyaratannya yaitu:
pertama, membawa data atau Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dari
pemberian dinas dalam perincian pajaknya sendiri dan wajib pajak bisa
menghitung dengan jelas pajak terutangnya dalam pajak daerah yang dibayar;
kedua, tinggal membayar pajak terutangnya dengan membawa SKPD
tersebut. Jadi hanya segitu saja untuk persyaratan yang harus dipenuhi oleh
wajib pajak dalam membayarkan pajak daerah pada sistem self assesment.
4) Kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota Bandung tentang penerapan
sistem self assesment pada pajak parkir, yaitu: Pertama, kurang maksimal
sosialisasi yang dilakukan oleh dinas; kedua, sewaktu mensosialisasikan
dalam pertemuan kepada wajib pajak masih ada saja ketidak hadiran wajib
125
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sistem Self Assesment Pada Pajak Parkir Dalam Upaya Mencapai Target Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung Sebagai Wujud Good Governance
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
daerah yang belum bisa memahami pembayaran pajak daerahnya secara
sistem self assesment; keempat, permasalahan pembukuan dalam
mengevaluasi dan bukan salah dinas bila wajib pajak tidak membayar
kewajiban membayar pajak terutangnya pada jatuh tempo, maka wajib pajak
akan dikenakan denda sebesar 2% dalam pembayarannya atau akan diberi
SKPDKB atau SKPDKBT.
5) Solusi yang diberikan dalam kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Kota
Bandung tentang penerapan sistem self assesment pada pajak parkir, bahwa
solusi yang harus dilakukan oleh dinas atau aparat dari Pemerintahan Kota
Bandung, yaitu: Pertama, sering melakukan sosialisasi kepada wajib pajak
untuk meminimalisirkan kesalah pahaman antara aparatur perpajakan daerah
dengan wajib pajak tentang Program Kerja (PROKER) yang akan dijalankan;
kedua, mengadakan rapat bulanan secara rutin sebagai program evaluasi
terhadap segala kinerja dalam menjalankan tugas dan wewenag yang
diembannya sebagai instansi dari pemerintahan daerah.
B. Rekomendasi
1. Untuk Dinas Pendapatan Kota Bandung
Ada pun rekomendasi dari penulis untuk Dinas Pendapatan Kota Bandung
adalah sebagai berikut:
1) Sebagai lembaga yang telah dikenal baik oleh masyarakat sebagai lembaga
pelayanan publik yang prima dalam hal pelayanan yang optimal kepada wajib
pajak, Dinas Pendapatan Kota Bandung harus senantiasa melakukan evaluasi
126
Nur Fadilah, 2012
Penerapan Sist