• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inventarisasi Tumbuhan Paku di Kawasan Hutan Gunung Sinabung Jalur Pendakian Sigarang- Garang Kabupaten Karo Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Inventarisasi Tumbuhan Paku di Kawasan Hutan Gunung Sinabung Jalur Pendakian Sigarang- Garang Kabupaten Karo Sumatera Utara"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kondisi hutan di alam saat ini mengalami semakin banyak tekanan. Pengambilan

hasil hutan secara berlebihan oleh masyarakat diperparah oleh kerusakan habitat

baik akibat kegiatan manusia maupun aktifitas alam sendiri dan menyebabkan

banyak jenis tumbuhan yang terancam punah sebelum dapat dipelajari lebih lanjut

manfaatnya. Jenis-jenis tumbuhan liar banyak yang dapat digunakan oleh

masyarakat karena potensi yang dimilikinya, antara lain sebagai bahan makanan,

obat-obatan, bahan kerajinan tangan dan tanaman hias. Pelestarian tumbuhan saat

ini perlu mendapatkan penanganan yang serius baik dari pemerintah dengan

kebijakannya maupun dari masyarakat yang secara nyata sangat tergantung pada

keanekaragaman hayati (Ardaka et al., 2005).

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

hayati tumbuhan paling tinggi di dunia, satu diantaranya adalah kelompok

tumbuhan paku. Sampai saat ini kelompok tumbuhan ini masih kurang mendapat

perhatian dibandingkan dengan kelompok tumbuhan lainnya, meskipun banyak

jenis dari kelompok tumbuhan paku ini sebenarnya memiliki fungsi ekologis yang

sangat penting serta dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan lainnya

(Hariyadi, 2000).

Di muka bumi ini tumbuh sekitar 10.000 jenis paku. Dari jumlah tersebut,

kawasan Malesia yang terdiri dari sebagian besar atas kepulauan Indonesia,

diperkirakan memiliki tidak kurang dari 1.300 jenis (Sastrapradja, 1980). Warga

tumbuhan paku amat heterogen, baik ditinjau dari segi habitus maupun cara

hidupnya, lebih-lebih bila diperhitungkan pula jenis tumbuhan paku yang telah

punah (Tjitrosoepomo, 2005).

Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan tertua yang

dapat hidup di daratan. Fosil-fosil purba dari tumbuhan paku dapat dijumpai pada

bebatuan dari jaman Devonian Atas (sekitar 365 juta tahun yang lalu) dan Karbon

(sekitar 345 juta tahun yang lalu). Sisa-sisa tumbuhan yang menyerupai tumbuhan

(2)

paku sedemikian banyaknya pada zaman Karbon (Carboniferous) itu sehingga dikenal dengan nama “Jaman Tumbuhan Paku”. Tumbuhan paku dari jaman Devon dan Karbon memiliki struktur yang primitif dan berlainan dengan yang

dimiliki tumbuhan paku pada jaman modern, walaupun dari cara-cara reproduksi

mereka menyerupai jenis-jenis yang masih hidup (Wilson et al., 1996). Tumbuhan

paku umumnya dicirikan oleh pertumbuhan pucuknya yang melingkar. Di

samping itu pada permukaan bawahnya terdapat kotak spora yang kadang-kadang

tumbuh teratur dalam barisan, menggerombol atau tersebar (Sastrapradja, 1980).

Hutan Gunung Sinabung merupakan salah satu hutan hujan tropis di

Sumatera Utara yang baik bagi pertumbuhan tumbuhan paku dan diduga memiliki

jenis-jenis tumbuhan paku yang sangat beragam. Sari (2005) melaporkan terdapat

44 jenis tumbuhan paku di kawasan hutan Gunung Sinabung jalur pendakian Lau

Kawar. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian mengenai jenis-jenis

tumbuhan paku di kawasan hutan Gunung Sinabung jalur pendakian

Sigarang-garang

1.2. Permasalahan

Hutan Gunung Sinabung merupakan hutan hujan tropis yang sangat baik

untuk tempat tumbuh tumbuhan paku. Sejauh ini, belum ada data mengenai

jenis-jenis tumbuhan paku di kawasan hutan Gunung Sinabung jalur pendakian

Sigarang-garang Kabupaten Karo Sumatera Utara.

1.3. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan kemiripan

morfologi tumbuhan paku di kawasan hutan Gunung Sinabung jalur pendakian

Sigarang-garang Kabupaten Karo Sumatera Utara.

1.4. Manfaat

Hasil penelitian ini berupa data tentang jenis-jenis tumbuhan paku di

kawasan hutan Gunung Sinabung jalur pendakian Sigarang-garang Kabupaten

Karo Sumatera Utara diharapkan dapat memberikan informasi serta masukan bagi

peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian tentang tumbuhan paku.

Referensi

Dokumen terkait

daur ulang terhadap kekerasan permukaan basis gigi tiruan nilon termoplastik. 1.4

Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan kondisi operasi optimum untuk mengekstrak zat warna antosianin dari kelopak bunga rosella dengan pelarut aquadest adalah

(bebas dari monomer sisa). Asetal termoplastik dapat digunakan sebagai bahan gigi tiruan sebagian, jembatan sementara, splint oklusal dan cocok untuk mempertahankan dimensi

Halaman ini akan tampil ketika user klik pada renungan yang berada di sidebar pada halaman Beranda, Tentang, Warta, maupun Hubungi Kami.. Halaman ini

Gambar di atas merupakan skema aliran data saat user mengakses halaman buku tamu dan menulis form buku tamu.. Sedangkan dari sistem input dan output admin maka

Penelitian ini menyelidiki kemungkinan adanya pengaruh penambahan nilon murni pada nilon daur ulang terhadap kekerasan permukaan basis gigi tiruan nilon termoplastik dengan cara

Modul interaktif ini bersifat edutainment dengan tampilan yang penuh warna disertai audio untuk pembacaan materi dan mahasiswa dapat berinteraktif dengan menjawab soal yang

Karena fasilitas yang ditawarkannya kini berbagai pihak banyak yang mengembangkan system ini, Dimana sistem seperti ini dapat menguntungkan pihak konsumen untuk