• Tidak ada hasil yang ditemukan

CSR Maria R. Nindita Radyati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CSR Maria R. Nindita Radyati"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

CSR for Sustainable

Development

Maria R. Nindita Radyati, PhD, Dip.PM, Dip.Cons, Cert.IV IRM

Maria R. Nindita Radyati

Edupreneur

• PhD from University of Technology, Sydney (UTS) (2010)

• Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston: Executive Education on Social Innovation and Organisational Learning (2010)

• Diploma of Consultant and Diploma of Project Management from Australia (Interlink Technology)

• Certificate IV Integrated Risk Management form Australia (Interlink Technology)

ØFounder of Master Degree Program with specialisation in CSR (MM-CSR) and Community/Social Enterprise (MM-CE) at Trisakti University, Jakarta - Indonesia

ØExecutive Director of CECT

ØFounding Director of MM-CSR

ØVice President of Learning at Indonesia Global Compact Network (IGCN)

ØIndonesia Chamber of Commerce: Deputy Head of Permanent Committee for Social Responsibility (2013 – present)

ØISTR (International Society of Third Sector Researchers) at John Hopkins University: Board of Director (2012 – present)

ØBoard of Advisor in Austrade-WIGBI (Women in Global Business) (2015 – present)

(2)

About CECT

Center for Entrepreneurship, Change and Third Sector

Trisakti University

Research, Consultation &

Publication

Education

MM-CSR

MM-CE

Workshop CECT

(3)
(4)

Challenges:

How community perceived Company/CSR

Challenges: How Community/Local

Government perceived CSR

(5)

What is ISO 26000

ISO 26000 is a guidance document, without

requirements one could fulfill or meet

One can follow a guidance but guidance cannot be

䇾implemented䇿

ISO 26000 is a 䇾standard䇿

only formally because it is

published by a standards organization

Its content is guidance that may be used by

organizations, individually

The Guidance is nothing 䇾standardized䇿

(so that / as if

/ it would apply everywhere in the same way)

Guidance

(Guido Gürtler)

Guidance is an offer:

ISO 26000 offers recommendations,

advice, proposals, and orientation

Guidance

versus

guideline

:

-

guidance

is something from which to

select what can be successfully applied

-

guideline

would be something one needs

to apply as a whole

(6)

Global Agreement on Social

Responsibility – ISO 26000

responsibility

of an organization

for

the impacts

of its

decisions and activities

on

society

and the

environment

,

through transparent and ethical behaviour

that

contributes to

Sustainable Development

(ISO 26000)

Sustainable Development

"Development that meets the needs of the present

without compromising the ability of future

generations to meet their own needs."

(7)

Ruang Lingkup TJS/SR menurut

ISO 26000

1. Tata-Kelola Organisasi 2. Hak Asasi Manusia 3. Praktek

Tenaga-Kerja 4. Lingkungan

Hidup 5. Praktek bisnis

yang adil 6. Issu Konsumen 7. Pelibatan dan

(8)
(9)

When we Think of CSR

Common People would say

But..when asked:

What’s the benefit of doing CSR?

Good Relation with Community

(10)

Marketing

Depar tment

Operation

Depar tment

Legal

Depar tment

Who Gets Benefit from CSR?

(11)

A Multinational Mining Company

Salah kaprah CSR

(Radyati, 2013)

Yang salah

: CSR adalah bagi-bagi uang (distribusi laba).

Yang benar

: CSR BUKAN cara perusahaan membagi-bagi laba, akan

tetapi CSR adalah “bagaimana cara perusahaan

menghasilkan

laba”.

Yang salah

: CSR dapat dilakukan oleh pihak ketiga.

Yang benar

: CSR harus didisain, dilakukan dan dipimpin oleh perusahaan

akan tetapi dalam pelaksanaannya sebaiknya berpartnership/bermitra

dengan pihak ketiga (bisa organisasi, universitas, konsultan, atau

pemerintah, dll.)

Yang salah

: anggaran CSR bisa diminta oleh pihak lain

(12)

Proyek/program CSR berdasarkan tingkat

kerumitannya

(Radyati, 2013)

Level of CSR

1. Compliance with law and regulations:

melaksanakan

kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berkaitan

dengan industry dimana perusahaan beroperasi

2. Philanthropy

(filantrofi) : donasi, membangun

infrastruktur, membangun sarana pendidikan, sarana

ibadah, dll.

3. Community Development

(Pengembangan komunitas):

membina masyarakat untuk dapat meningkatkan kualitas

hidup mereka, missal: melalui pelatihan untuk petani,

pelatihan kewirausahaan untuk kaum wanita, dll.

Contoh proyek/program CSR berdasarkan tingkat

kerumitannya(Radyati, 2013)

4. Internalizing externalities

(menanggung biaya

atas dampak negative yang dihasilkan), misalnya:

mengolah limbah dan sampah produk yang

dihasilkan, mengkompensasi carbon footprint

yang dihasilkan dengan menanam dan

memelihara pohon, dll.

5. Holistic CSR

: melakukan CSR dengan

(13)

Contoh proyek/program CSR berdasarkan tingkat

kerumitannya(Radyati, 2013)

6. Creating sustainable livelihood for the

community:

yakni menciptakan mata-pencaharian

yang berkelanjutan bagi komunitas melalui

penciptaan kewirausahaan social dan/atau

(14)

Key Success of CSR

(Radyati, 2014)

1.

Same perception about CSR

2.

Leaders’ commitment (BOD & BOC)

3.

Collaborations among departments in the organisation

(finance, comdev projects/programs, risk, marketing,

operation/production, etc.)

4.

Contextualising the CSR (Local Wisdom, local core competence,

local regulations, local culture, etc)

5.

Partnership in CSR implementation

6.

Project and Risk Management in CSR implementation

7.

Negotiation skill

8.

Creativity

9.

Governance of CSR

Managing Risk through CSR

Sustainable Development

(15)

Email to:

Referensi

Dokumen terkait

3) dengan perjanjian awal pihak perusahaan memeliki hak untuk menarik kendaraan yang bersangkutan. Setelah kendaraan ditarik oleh pihak perusahaan, customer masih

Pemberian program CSR oleh perusahaan tidak bisa hanya dimaknai sebagai pembelanjaan anggaran (budget disbursement ) namun juga harus disertai penguatan kapasitas kelembagaan

perusahaan  tertentu  dimana  yang  bersangkutan  selama  proyek  berlangsung  harus  melakukan   transfer  of  knowledge  kepada  pihak  pemerintahan  yang

Namun yang akan dibahas lebih lanjut adalah mekanisme pihak ketiga dari sudut pandang sebagai perusahaan pengembang untuk memperoleh hak atas tanah yaitu mengenai status hak atas

mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul “ Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kelangsungan Kegiatan Usaha Pada Perusahaan Yang Terdaftar

pihak yang bersangkutan dalam pelaksanaan program CSR ( Corporate.. Social Responsibility ) atau tanggung jawab sosial ini membuat rencana yang semula tertata dengan rapih

Laporan keuangan merupakan informasi yang penting bagi berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang bersangkutan, dan merupakan suatu produk akhir dari

PERDA CSR • Adanya pihak Pemerintah Bupati dan Tim Fasilitator TSP; Praktisi CSR Forum Pelaksana TSP; serta masyarakat pengusul; ?, yang bekerja sama dalam Tim Koordinasi