i
ABSTRAK
Proyek konstruksi yang kompleks dan rumit dapat dilihat dari bangunan-bangunan gedung yang tinggi (highrise building), yang membutuhkan desain dan perencanaan struktur yang kompleks. Selain itu gedung tinggi dapat menghemat penggunaan lahan yang semakin terbatas dan juga mahal di daerah pusat kota.
Dalam merencanakan bangunan tinggi yang perlu diperhatikan adalah kekuatan ataupun kekakuan elemen struktur yang cukup untuk menerima beban yang bekerja, awet, dan juga ekonomis, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya. Dengan alasan inilah Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation mengembangkan produk baru yaitu baja tampang Hollowtube. Dimana baja yang di produksi memiliki tampang Hollow tube, yang memiliki ketahanan torsi yang lebih tinggi dan juga lebih hemat dalam penggunaan baja. Baja yang digunakan merupakan standar JIS ( Japan Industrial Standard) yaitu JIS G 3466.
Dalam Tugas Akhir ini dilakukan perencanaan bangunan 15 lantai, dimana kolom didesain menggunakan tampang HollowTube dengan spesifikasi baja JIS G 3466 dan Penampang WF standart SNI BJ 50. Direncanakan di bangun di wilayah zona gempa 3 dengan kondisi tanah sedang. Modelisasi struktur adalah 3 dimensi dengan bantuan software SAP2000 v.14.
Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui efisiensi dan optimalnya penggunaan baja antara kolom tampang Hollow Tube standart JIS G 3466 dan Baja Penampang WF standart SNI BJ 50 , sebagai bahan struktur
highrise building. Dengan demikian dapat diketahui masing-masing berat penggunaan baja dan yang paling ekonomis sebagai bahan material kolom.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan tampang Tub lebih ekonomis dibandingkan dengan tampang WF untuk Struktur Kolom, karena dapat menghemat penggunaan baja sekitar 36%.
Kata kunci: Kolom, Tampang Hollow tub, Tampang WF, Ekonomis