• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Media Sosial Facebook Dalam Pemenangan Salah Satu Calon Dalam Pilkada Kota Medan 2015 Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Media Sosial Facebook Dalam Pemenangan Salah Satu Calon Dalam Pilkada Kota Medan 2015 Chapter III V"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bersifat naturalistic dan tidak dapat diperoleh dengan proses penghitungan

yang statistic (Basrowi dan Subandi, 2008 : 22).

Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan keterangan mendalam

baik itu berupa ucapan, tulisan, atau perilaku yang berasal dari pengamatan

terhadap individu, kelompok, masyarakat dan suatu organisasi dengan sudut

pandang utuh, komperhensif, dan holistic (Bogdan dan Taylor, 1992 : 22; Basrowi

dan Subandi, 2008 :22-23). Dengan metode kualitatif ini peneliti akan memahami

dan mendapatkan tafsiran akan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku

manusia dalam situasi tertentuberdasarkan persfektif peneliti (Akbar dan Usman,

2009: 78).

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan disekitar wilayah Kota Medan yang

menyelenggarakan Pilkada serentak pada tanggal 9 desember 2015.

3.3 Unit Analisis Data dan Informan 3.3.1 Unit Analisis

unit analisis adalah hal-hal yang diperhitungkan menjadi subjek penelitian

keseluruhan unsur yang menjadi fokus penelitian ( Bungin, 2007 :51-52). Yang

(2)

menggunakan Media Sosial Facebook dan berpartisipasi dalam Pilkada Kota

Medan 2015

3.3.2 Informan

Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh

pewawancara serta informan juga diperkirakan menguasai dan memahami data,

informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian (Bungin, 2008:108). Dalam

penelitian ini yang menjadi informan adalah :

1. Calon Wakil Walikota Medan 2015

2. Tim Media Sosial Pasangan Eldin-Akhyar dalam Pemilihan Walikota dan

Wakil Walikota Medan 2015

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti membagi teknik penelitian kedalam dua

bagian, yaitu data primer dan data sekunder.

3.4.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian dengan mengenakan alat pengambilan data langsung subjek sebagai

informasi yang dicari (Azwar, 2004:91). Adapun teknik-teknik pengumpulan data

secara langsung yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

mengamati tentang sesuatu dengan menggunakan panca indra mata

dibantu oleh panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan

kulit. Metode Observasi dimaksudkan agar peneliti dapat mengumpulkan

(3)

pengindraan lainnya ( Bungin, 2007 : 115 ). Dalam penelitian ini, peneliti

bermaksud untuk terjun kelapangan untuk mengamati bagaimana

Pemanfaatan Media Massa Dalam Pemenangan Salah Satu Calon Dalam

Pilkada Kota Medan.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah percakapan antara dua belah pihak antara si

pewawancara (interviewer) sebagai pemberi pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewee) sebagai orang yang memberikan jawaban atas

pertanyaan tersebut (Suwandi dan Basrowi, 2008 : 127). Peneliti akan

melakukan wawancara terhadap Tim Media Sosial dan pasangan calon

yang bertarung dalam Pilkada Kota Medan 2015.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung

diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder biasanya

berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Azwar,

2004:91). Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi atau informasi

dari internet, buku-buku referensi, jurnal, majalah atau surat kabar cetak yang

dianggap relevan dan berhubungan dengan permasalahan penelitian.

3.5 Interpretasi Data

Data yang telah diperoleh peneliti dari berbagai sumber yaitu wawancara,

observasi dan data sekunder selanjutnya akan ditelaah, dipelajari, dan dibaca agar

nantinya data yang diperoleh dapat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peneliti.

Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan abstraksi, yaitu dengan memilah

(4)

dalam data. Data selanjutnya akan dipisah pada kategori kategori yang sesuai agar

memudahkan peneliti dalam memeriksa keabsahan data. Setelah keabsahan data

dipastikan selanjutnya peneliti dapat memulai tahap penafsiran data untuk

mengolah hasil sementara menjadi teori substansif dengan penggunaan metode

yang dibutuhkan (Moleong, 2005 :247).

3.6 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Pra Observasi

2 ACC Judul

3 Penyusunan Proposal Penelitian

4 Seminar proposal Penelitian

5 Revisi Seminar Penelitian

6 Penelitian ke Lapangan

7 Pengumpulan dan Analisis Data

8 Penulisan Laporan Akhir

(5)

BAB IV

DESKRIPSI PASANGAN CALON DAN INTERPRETASI DATA

4.1Dzulmi Eldin

Dzulmi Eldin atau yang lebih akrab disapa dengan sebutan Bang Eldin

lahir di Kota Medan pada tanggal 4 juli 1960 dari pasangan T. Syahrum Amir

(Alm) seorang keturunan Melayu yang lahir di Medan dan sang ibu Raidah Lubis

(Almh) yang berdarah batak dan lahir di Medan. Eldin kecil dikenal sebagai sosok

yang religius dan taat dalam menjalankan syariat agama islam. Hingga saat ini

kegiatan beliau tersebut tetap rutin dilakukan dalam kesehariannya, hal itu

dikarenakan sifat pribadi Bang Eldin yang memiliki tingkat kedisiplinan yang

tinggi. Sebagai contoh, Bang eldin tidak pernah Absen dalam menjalani ibadah di

masjid yang berada di dekat rumahnya.

Dunia pendidikan Bang Eldin dimulai dengan duduk di bangku Sekolah

Dasar Josua IV Medan. Setelah lulus dari sekolah dasar Bang Eldin melanjutkan

Pendidikan Sekolah Menengah Pertamanya di SMP Josua II dan mengakhiri

Sekolah Menengah Atasnya di SMA Methodist Medan. Dalam kurun waktu

tersebut Bang Eldin dikenal sebagai anak yang sederhana dan biasa-biasa saja.

Disaat menimba ilmu di sekolahnya Bang Eldin hanya dapat menyelesaikan

Pelajarannya dengan nilai yang pas-pasan saja. Meskipun tergolong tidak pintar

akan tetapi beliau dapat menutupi kekurangannya dengan rajin dan tekun dalam

belajar. Setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas, Bang Eldin melanjutkan

program sarjana di ST IA LAN RI dengan mengambil jurusan Administrasi

(6)

magisternya di perguruan tinggi Universitas Satya Gama, jurusan ilmu

pemerintahan.

Karir Bang Eldin di pemerintahan dimulai dengan menjadi Pegawai

Negeri Sipil sejak tahun 1980 di Kota Medan dengan jabatan pertama sebagai

Pengatur Muda. Seiring berjalannya waktu, karirnya berjalan mulus tanpa ada

kesalahan apa pun di badan kepegawaian. Tahun 1993, beliau dipromosikan

menjadi Camat Patumbak di Kabupaten Deli Serdang dan sempat juga menjadi

Camat Lubuk Pakam sampai tahun 2000. Setelah menjabat Camat di Kabupaten

Deli Serdang, Bang eldin dipromosikan jabatan sebagai kepala kantor

penghubung Pemprovsu dan berkantor di Kantor Gubernur hingga tahun 2002,

dan mendapatkan promosi jabatan untuk kemudian dilantik menjadi Kepala Dinas

Pendapatan Kota Medan (Kadispenda) sampai tahun 2007. Hanya dalam satu

tahun menjabat sebagai Asisten Administrasi Umum di Sekretariat Daerah Kota

Medan, pada November 2008 Bang Eldin kembali dilantik menjadi Sekretaris

Daerah (Sekda) Kota Medan.

Berlandaskan keinginan yang kuat dari dalam diri untuk membangun

Medan menjadi kota yang lebih maju di antara kota lainnya di negara ini, pada

tahun 2010 Bang Eldin maju sebagai Calon Wakil Walikota dan berhasil menang

dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Medan berpasangan dengan

Rahudman Harahap. Setelah menjadi Plt Walikota selama beberapa bulan,

akhirnya Bang Eldin resmi dilantik menjadi Walikota Defenitif Medan pada

tanggal 18 juni 2014 melalui Surat Keputusan dari Menteri Dalam Negeri No.

131, 12-3185. Berbekal pengalaman tersebut Dzulmi Eldin mantap untuk kembali

(7)

tertantang untuk menata kembali persoalan-persoalan yang ada di Kota Medan.

Sebagai incumbent tentu tidak sulit baginya untuk memetakan persoalan dan

menyiapkan strategi untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Kota Medan.

Alasan utama yang mendorong Dzulmi Eldin untuk maju kembali untuk

memimpin kembali Kota Medan adalah rasa tanggung jawab yang dimilikinya

sebagai putra daerah untuk memberikan yang terbaik. Rasa kecintaan kepada

daerah dan sesuai dengan pengalaman yang dimilikinya membuat beliau merasa

terpanggil untuk mewujudkan visi dan misi beliau yang belum selesai.

Berdasarkan pengalaman selama karirnya dalam pemerintahan Eldin berujar

bahwa perlu untuk melihat persoalan-persoalan yang perlu segera ditangani

dengan memetakan masalah dan terjun langsung ketengah masyarakat untuk

dicarikan solusinya. Karena bagi Beliau Visi dan Misi adalah akumulasi dari apa

yang dibutuhkan oleh masyarakat Medan.

4.2Akhyar Nasution

Akhyar Nasution lahir di Kota Medan pada 21 juli 1966 dari pasangan

Alm Anwar Nasution dan Siti Aisyah. Akhyar menghabiskan masa kecilnya di

kawasan Pajak Pagi Tanjung Mulia. Dunia pendidikan Akhyar dimulai dengan

mengenyam sekolah formal di SD Negeri 060863/27 Kelurahan Brayan Bengkel,

Medan Timur. Akhyar menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Pertamanya di

SMPN 9/11 Kelurahan Pulo Brayan Kota dan Sekolah Menengah Atasnya di

SMA Negeri 3 Medan. Akhyar mendapatkan kesempatan melalui jalur

Penerimaan Berdasar Minat dan Kemampuan (PMDK) masuk ke USU dan

(8)

Tidak sampai satu semester Akhyar memutuskan untuk keluar dari jurusan

Fisika USU dan memilih untuk berhenti kuliah.

“…saya awalnya pingin kuliah di jurusan Kimia Nuklir, tapi di

USU tidak ada. Makanya saya pilih Fisika, nyatanya tidak

mempelajari itu. Terpaksa saya keluar dan memilih jadi staf

Laboratorium di pabrik minyak goreng.” Ujar Akhyar dikutip

dari Harian Waspada 14 october 2015.

Keputusan untuk berhenti kuliah merupakan keputusan terberat bagi

Akhyar, terbukti setelah 2 tahun bekerja menjadi staf Laboratorium di pabrik

minyak goreng, Akhyar memutuskan untuk kembai berkuliah. Setelah mendapat

masukan dari beberapa sahabatya, Akhyar memutuskan untuk mengikuti ujian

masuk Perguruan Tinggi dan berhasil masuk jurusan Teknik Sipil USU.

Kesukaannya terhadap jalan-jalan dan menghadapi tantangan yang besar menjadi

alasan Akhyar untuk memilih jurusan Teknik Sipil tersebut. Dalam perjalanannya

sebagai Mahasiswa Akhyar dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Sekretaris

Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)) teknik sipil USU.

Pasca menyelesaikan kuliahnya, pada tahun 1995 Akhyar bekerja di salah

satu perusahaan kontraktor PT Fajar Hamparan Mas di jalan Krakatau, Medan.

Beliau ikut merancang dan menggambar jalan serta membangun jembatan hingga

mengawas sejumlah proyek pembangunan. Perusahaan ini menjadi wadah bagi

Beliau mencurahkan segala ilmu yang didapat selama menekuni perkuliahan.

Sebelum kuliah di USU, Akhyar sudah berpengalaman dalam ilmu

(9)

Akhyar selalu menyempatkan dirinya untuk membantu kakeknya yang seorang

tukang membuat talang air. Darah tukang inilah yang terus mengalir dan

mengantarkannya mencapai gelar insinyur. Bahkan disela sela kegiatannya

tersebut, Akhyar mencoba untuk mempelajari ilmu menjahit dari Ibunya yang

seorang penjahit.

Karir Akhyar dalam dunia politik dirintis dengan bergabung menjadi

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada tahun 1996.

Keputusan Akhyar untuk bergabung dengan PDI-P, tidak terlepas dari darah

marhaenis yang telah mengalir dalam dirinya. Ayah Akhyar merupakan mantan

pengurus PDI dan pengurus Gerakan Pemuda Marhaenisme pada tahun

1960-an.Sebagai Politisi PDI-P Akhyar berhasil terpilih menjadi anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Medan (DPRD) periode 1999-2004. Setelah tidak lagi

menjabat anggota DPRD Medan, Akhyar kembali melakoni aktivitasnya sebagai

seorang insinyur sipil, bekerja membangun sejumlah tower di Kota Medan dan

Sumut. Selama menjadi anggota DPRD keaktifan Akhyar sebagai insinyur mulai

berkurang, Hal tersebut dikarenakan waktu yang dimilikinya banyak dihabiskan

untuk mengurus partai dan melaksanakan tugasnya sebagai anggota dewan.

Setelah tidak lagi menjabat anggota DPRD Medan, Akhyar kembali melakoni

aktivitasnya sebagai seorang insinyur sipil, bekerja membangun sejumlah tower di

Kota Medan dan daerah Sumatera Utara lainnya.

Pada tahun 2008, Akhyar kembali aktif menjadi pengurus partai PDI-P

setelah mendapat ajakan dari Japorman Saragih yang saat itu menjabat Ketua

Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI-Perjuangan sumut untuk bersama-sama

(10)

mendampingi Eldin sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota. Tidak pernah

terpikirkan oleh Akhyar untuk menjadi Calon Wakil Walikota Medan

berpasangan dengan Dzulmi Eldin. Dirinya mengaku mengenal Eldin ketika

dirinya masih menjabat sebagai anggota DPRD Medan. Kala itu dirinya ditunjuk

oleh Ketua DPRD Medan Tom Adlin untuk menjadi Panitia Anggaran, sehingga

komunikasi antara Akhyar dan Eldin yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas

Pendapatan Kota Medan intens terjadi. Akhyar berpendapat, kerja sama dan

diskusi antara panitia anggaran legislatif dan eksekutif inilah yang mungkin

mengingatkan Eldin terhadap dirinya. Keputusan Akhyar untuk maju menjadi

Calon Wakil Walikota didorong oleh keinginan untuk membangun suatu

monumental yang bisa dikenang masyarakat Kota Medan serta bernilai bagi

seluruh wisatawan.

Sebagai seorang Politikus, Akhyar merasa perlu untuk mengetahui isu-isu

yang sedang hangat dalam masyarakat. Hal itu dilakukannya dengan rajin

berinteraksi dengan masyarakat Kota Medan yang menggunakan media sosial.

Akhyar memiliki akun media sosial facebook @Nasution.Akhyar. Sebagai akun

pribadi Akhyar mengaku tidak pernah menggunakannya sebagai wadah

kampanye. Dia beralasan bahwa akun tersebut sudah dibuat jauh-jauh hari

sebelum dirinya mencalonkan diri sebagai wakil walikota. Akun tersebut

dipergunakan hanya sebagai media interaksi dengan sahabat-sahabatnya ataupun

(11)

4.4 Interpretasi data

4.4.1 Pemanfaatan Media Sosial Facebook Dalam Pemenangan Pasangan Eldin – Akhyar Dalam Pilkada Kota Medan 2015

Perubahan teknologi dalam dunia internet telah membuka ruang

komunikasi yang lebih atraktif, dimana komunikasi yang tercipta memungkinkan

arah komunikasi yang dulunya satu arah menjadi komunikasi berbagai arah.

Dalam hal ini Media Sosial menjadi alat interaksi yang berhasil menyelamatkan

demokrasi dengan menjembatani keinginan kekusaan dengan harapan pemilih.

Penggunaan Media Sosial sebagai media kampanye didukung oleh penciptaan dan

pertukaran informasi yang dapat berjalan dengan cepat dan massif. Media Sosial

juga turut mempengaruhi peningkatan kualitas politik, dimana setiap orang

didorong untuk ikut berpartisipasi dalam ruang artikulasi tanpa ada batasan. Setiap

orang dapat melakukan apa saja yang biasa dilakukan dalam kehidupan sosial

dengan cara yang baru (Abugaza, 2013 : 116-118).

Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Medan telah menjadikan politik

lokal sangat menarik untuk dicermati. Mengingat berbagai cara dan strategi yang

digunakan oleh kandidat untuk memenangkan suatu pertarungan politik, berbagai

upaya dan strategi yang digunakan oleh kandidat untuk menarik simpati dari

public, strategi baik berupa kampanye konvensional dengan kampanye terbuka,

maupun melalui berbagai kampanye melalui baliho dll. Untuk mempengaruhi

perilaku pemilih beberapa kandidat menggunakan media sosial yang kemudian

membentuk citra. Dalam peraturan KPU pasal 32 nomor 15/2013 tentang media

(12)

Oleh karena itu media sosial dianggap sebagai salah satu media yang dianggap

mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi masyarakat sehingga banyak

kandidat yang menggunakan media sosial sebagai sarana membangun citra.

Berlakunya aturan ini diharapkan dapat mewujudkan pemilu yang demokratis, dan

efektif dalam berkampanye sehingga ongkos politik bisa semakin murah dan

efisien.

Kandidat menggunakan bebagai cara untuk meraih simpati masyarakat

salah satunya melalui media sosial. Karena banyak pengguna media sosial yang

mencari informasi melalui media sehingga mereka membandingkan para kandidat

melalui media sosial, oleh karena itu banyak kandidat yang berusaha

menampilkan dirinya semenarik mungkin dimedia sosial untuk mempengaruhi

simpati publik. Setiap kandidat memanfaatkan media sosial untuk membangun

isu-isu politik, dan mensosialisasikan program-program, profil dan

kegiatan-kegiatannya. Demikian halnya dengan yang dilakukan oleh pasangan Eldin –

Akhyar dalam Pilkada Kota Medan, seperti yang diungkapkan oleh Tim Media

Sosialnya :

“…Untuk memenangkan sebuah pertarungan tentu kita akan

menggunakan semua sumber daya yang kita miliki. Media sosial

menjadi salah satu sumber daya yang kita maksimalkan. Media

sosial ini sangat kita butuhkan untuk menjangkau

masyarakat-masyarakat khususnya pengguna media sosial agar kita dapat

menyampaikan program-program yang digagas oleh pasangan

Eldin – Akhyar ini. Tentu dibutuhkan isu-isu dan tampilan yang

(13)

sehingga masyarakat bisa membandingkan dengan

program-program dari kandidat lainnya”. (muhamad fakhrozzi)

Dari pernyataan yang dikemukakan oleh Ketua tim media sosial tersebut

bahwa media sosial dianggap mampu untuk mempengaruhi suara pemilih agar

memberikan suaranya kepada pasangan Eldin – Akhyar. Isu-isu dan tampilan

menarik yang dilakukan pasangan Eldin – Akhyar berhasil memberikan pengaruh

terhadap perilaku dan pilihan masyarakat. Keberhasilan kampanye dalam media

sosial ini diamini oleh Tim Media Sosial pasangan Eldin – Akhyar :

“…Kalau ditanya apakah kampanye yang kami lakukan dalam

media sosial ini berhasil atau tidak, jawaban saya tentu saja iya.

Kita dapat melihat hal tersebut dari banyaknya jumlah pengikut

dalam akun media sosial facebook @medanrumahkita yang

mencapai 7 ribu pengikut selama masa kampanye kemarin.

Postingan-postingan yang kami lakukan juga selalu mendapatkan

tanggapan dari masyarakat”. (muhamad fakhrozzi)

4.4.1.1 Tim Kampanye Media Sosial Pasangan Eldin – Akhyar dalam Pilkada Kota Medan 2015

Pilkada Kota Medan merupakan ajang demokrasi bagi warga kota medan

untuk memilih pemimpin yang terbaik untuk kota medan. Pilkada Kota Medan

tahun 2015 diikuti oleh dua pasangan calon yaitu pasangan calon Dzulmi Eldin

dan Akhyar Nasution dengan pasangan calon Ramadhan Pohan dan Eddie

Kusuma. Masing-masing pasangan calon tentunya memiliki karakteristik dan

(14)

menarik hati warga Kota Medan yang memiliki hak pilih dalam Pilkada Kota

Medan agar memilih calon tersebut. Masa kampanye merupakan waktu yang tepat

bagi pasangan calon tersebut untuk saling unjuk kemampuan mereka dalam

memimpin Kota Medan jika berhasil terpilih. Hal itu dilakukan dengan

menyampaikan Visi Misi dan program-program yang akan mereka lakukan jika

nantinya terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota Medan.

Tidak dapat dipungkiri sosial media memiliki daya tarik besar dan

potensial dalam menyumbangkan suara. Namun berkampanye dalam media sosial

tentu membutuhkan topik yang bagus dan menarik, serta kreatif supaya bisa

menjadi trending topic. Demi tercapainya hal tersebut pasangan Eldin – Akhyar

membentuk Tim Media Sosial yang bertugas untuk mempublikasikan

konten-konten Kampanye dari pasangan tersebut kedalam media sosial. Tim Media Sosial

ini berbeda dengan Tim Kampanye Eldin – Akhyar meskipun memiliki tujuan

yang sama.

“…Saya diberi arahan langsung oleh Pak Eldin untuk

membantu beliau menangani kampanye dalam media

sosialnya. Oleh karena itu saya berhubungan langsung

dengan Pak Eldin. Saya melakukan hal tersebut berdasarkan

hubungan pertemanan saya dengan beliau yang boleh

dikatakan cukup dekat.” (Muhamad fakhrozzi, koordinator

Tim Media Sosial Pasangan Eldin – Akhyar)

Tim Media Sosial ini dipercaya untuk menangani langsung Akun Media

(15)

Sosial mereka. Tim Media Sosial ini diberikan kebebasan untuk menampilkan

bahan atau konten yang tepat untuk ditampilkan dalam Kampanye Media Sosial

tersebut. Dalam setiap kegiatan Kampanye lapangan, Tim Media Sosial ini

dipersilahkan untuk mengikuti dan meliput semua aktivitas Kampanye yang

dilakukan. Adapun struktur Tim Media Sosial Pasangan Eldin – Akhyar terdiri

dari empat orang, dimana tiga orang anggota dibawahi seorang koordinator.

Tidak ada pembagian spesifik tentang tugas masing-masing, dikarenakan Tim ini

juga dibentuk berdasarkan asas sukarela. Hal itu juga dibenarkan oleh Rozi,

koordinator Tim Media Sosial Pasangan Eldin – Akhyar :

“…Tidak ada pola kerja khusus dalam tim ini. Posisi kami

semua dalam tim ini sama. Kami merasa bahwa kami

melakukan ini dengan asas sukarela. Untuk honor sendiri

tidak ada jumlah pastinya, ketika Bapak datang menemui

saya terkadang Beliau memberi honor seadanya. Lalu saya

akan membagi honor tersebut dengan ketiga rekan

lainnya”. (Muhamad Fakhrozzi)

Pembuatan konten atau bahan untuk ditampilkan dalam Akun Media

Sosial pasangan tersebut dilakukan Tim Media Sosial ini dengan dua cara yaitu

cara The Spot (langsung) dan statement (tidak langsung). The spot dimaknai Tim

Media Sosial dengan memposting langsung kegiatan yang tengah dilangsungkan

Pasangan Eldin -Akhyar saat itu juga. Misalnya memposting Foto atau Video ke

Media Sosial Facebook ketika Pasangan Eldin – Akhyar sedang melakukan

kampanye dengan masyarakat. Biasanya dalam postingan akan dituliskan caption

(16)

dimaksudkan Tim Media Sosial untuk menampilkan atau memposting respons

ataupun sambutan kepada masyarakat tentang hal-hal yang sedang terjadi,

contohnya pengucapan selamat untuk hari-hari besar seperti hari raya maupun

natal. Biasanya statement ini merupakan permintaan langsung dari Pak Eldin –

Akhyar untuk dipublikasikan.

Selama proses kampanye Media Sosial ini, Tim Media Sosial tidak

menemukan halangan berarti dalam pengerjaan ataupun pemostingan

Konten-konten kampanye tersebut. Hal ini dikarenakan oleh karakter santun yang melekat

dalam diri Pasangan Eldin – Akhyar. Segala bentuk kampanye ataupun

konten-konten yang diposting dalam media sosial tidak ada yang yang dimaksudkan

untuk menyerang pihak lawan. Tim Media Sosial menilai masyarakat Kota Medan

sudah cukup cerdas untuk memilih mana informasi yang benar dan mana

informasi yang salah.

4.4.1.2 Akun Media Sosial Pasangan Eldin – Akhyar Dalam Kampanye Media Sosial Pilkada Kota Medan 2015

Media Sosial menjadi ikon tepopuler dari teknologi digital yang telah

berkembang pesat di dunia. Media Sosial naik ke tangga teratas produk teknologi

digital yang paling digemari masyarakat dunia saat ini. Hal ini ditandai dengan

munculnya berbagai macam Media Sosial seperti Facebook, Twitter, Google+,

Instagram, Path, Pinterest, Tumblr, Flickr, dan banyak lagi. Meskipun sama-sama

penyedia layanan Media Sosial, akan tetapi masing-masing memiliki kekhasan

(17)

singkat, bahkan jumlahnya kini mencapai miliaran orang yang tersebar di berbagai

belahan dunia (Andriadi, 2016 : 54).

Banyaknya jenis layanan Media Sosial yang tersedia tentu menjadi

pekerjaan rumah tangga bagi Tim Media Sosial untuk menentukan Media Sosial

yang akan dipergunakan selama masa kampanye. Berdasarkan data yang

diperoleh peneliti dari KPUD kota Medan, Pasangan Eldin – Akhyar hanya

mendaftarkan akun Media Sosial medanrumahkita.com sebagai akun resmi

Pasangan Tersebut. Dalam perkembangannya Tim Media Sosial menggunakan

Facebook dan Twitter sebagai media kampanyenya. Facebook menjadi

konsentrasi utama Tim Media Sosial, dikarenakan Facebook memiliki popularitas

yang lebih tinggi dibandingkan media sosial lainnya.

“…Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan kami dalam

memilih facebook sebagai Media Sosial utama yang kami

pergunakan dalam kampanye. Diantaranya adalah posisi

facebook yang sedang in, gratis, dan interaktif. Selain itu

facebook juga memiliki oplah yang besar, jika postingan kita di

like, oplahnya akan berputar melebihi oplah Koran. Sementara

untuk media sosial lainnya seperti twitter kami kurang tertarik,

dikarenakan pengguna Twitter hanya terbatas pada orang-orang

tertentu. Facebook yang penggunanya menyentuh semua

kalangan tentu menjadi opsi pertama dalam kampanye Media

(18)

Dalam pemanfaatan Facebook sebagai pilihan utama kampanye Media

Sosianya, Tim Media Sosial menggunakan grup @medanrumahkita sebagai akun

Facebook pasangan Eldin – Akhyar dalam kampanye Pilkada Kota Medan 2015.

Pada umumnya apa yang akan di tampilkan atau diposting dalam akun Facebook

tersebut bersumber dari akun Medanrumahkita.com yang juga dikelola oleh tim

Media Sosial. Dalam perkembangannya Tim Media Sosial juga dipercayakan

oleh Eldin untuk mengelola akun Facebook pribadi milik Eldin yaitu

@HTDzulmieldin.

“…selain mengelola akun facebook @medanrumahkita, kami

Tim Media Sosial juga diberikan kepercayaan oleh pak Eldin

untuk mengelola akun facebook pribadi milik Beliau

@HTDzulmieldin, bahkan hingga saat ini kami masih

dipercayakan untuk mengelolanya. Setelah pilkada selesai kami

tetap mempergunakan akun tersebut hingga saat ini. Hanya saja

bukan lagi konten tentang kampanye, tetapi lebih kepada apa

yang sedang dikerjakan oleh Eldin – Akhyar untuk Kota Medan

setelah terpilih. Selain itu akun media sosial ini juga berfungsi

untuk berkomunikasi secara langsung dan mendengarkan

keluhan-keluhan dari warga Kota Medan. sebenarnya pak

Akhyar memiliki akun Facebook juga, akan tetapi beliau lebih

memilih untuk mengelola sendiri akun Facebooknya tersebut”.

(19)

Berikut gambar contoh akun Media Sosial Facebook yang dipergunakan

Tim Media Sosial Pasangan Eldin – Akhyar dalam kampanye Pilkada Kota

Medan 2015 :

Gambar 4.1 Contoh Bentuk Akun Facebook @Medanrumahkita (Bang

Eldin – Akhyar untuk Medan Rumah Kita

(20)

4.4.1.3 Peran Media Sosial Facebook Dalam Pencitraan Eldin – Akhyar

Menurut Shilky dalam Wahid (2016 : 92) mendefinisikan Media Sosial

sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi (to share)

dan bekerja sama (to cooperate) di antara pengguna serta melakukan tindakan

secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka institusional maupun

organisasi. Media sosial menjadi media favorit saat ini dengan jumlah pengguna

yang terus mengalami kenaikan. Pengguna media sosial bersifat sangat terbuka,

tidak dibatasi oleh usia dan jenis kelamin, mulai dari level individu, antar

individu, small group, organisasi, dan masyarakat menjadi pilihan utama dalam

komunikasi manusia, termasuk komunikasi politik. Dlam proses komunikasi yang

bertujuan untuk mempengaruhi ini tentu akan timbul banyak pendapat yang

menjadikan media sosial sebagai tempat aspirasi bagi siapa saja yang ingin

membangun sistem politik.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari KPUD Kota Medan, jadwal

masa kampanye media sosial Pilkada Kota Medan 2015 dimulai pada tanggal 27

agustus 2015 hingga tanggal 5 desember 2015. Dalam rentang waktu singkat

tersebut dibutuhkan kerja keras dari Tim Media Sosial untuk mensosialisasikan

Pasangan calon yang diusungnya, tak terkecuali untuk Tim Media Sosial

pasangan Eldin – Akhyar. Sebagai koordinator Tim Media Sosial rozzi

menegaskan bahwa tidak ada instruksi khusus dari Tim Kampanye ataupun

Pasangan Eldin – Akhyar dalam mengelola kampanye media sosial mereka. Tim

Media Sosial diyakini oleh pasangan Eldin – Akhyar sudah dapat berimprovisasi

(21)

Eldin – Akhyar menekankan untuk menampilkan segala sesuatu apa adanya,

sehingga terkesan tidak ada yang dilebih-lebihkan dalam sosok yang ditampilkan

dalam konten tersebut.

“…Tidak ada instruksi khusus bagi Tim Media Sosial sebab kita

hampir tidak memiliki waktu untuk hal itu, kita hanya sarankan

agar yang ditampilkan itu apa adanya, tidak perlu

ditambah-tambahi ataupun dikurang-kurangi. Kita serahkan semua kepada

Tim Media Sosial, saya yakin mereka semua bisa berimprovisasi

dengan baik”. (Akhyar Nasution)

Dalam kampanye media sosial, Tim Media Sosial Eldin – Akhyar tentu

memiliki cara untuk merebut hati para pengguna media sosial yang memiliki hak

pilih dalam Pilkada Kota Medan 2015. Memberikan informasi tentang sosok

calon pasangan Eldin – Akhyar menjadi salah satu senjata Tim Media Sosial

dalam menjaring opini dari masyarakat. Untuk menampilkan karakter yang

dimiliki oleh pasangan tersebut Tim Media Sosial memposting dan membagikan

konten-konten yang dapat memperkuat klaim mereka tentang sosok yang ingin

disampaikan kepada masyarakat Kota Medan.

"…Sebisa mungkin kita ingin tampilkan atau sampaikan kepada

masyarakat bahwa pasangan ini merupakan pilihan terbaik dari

pasangan yang lain. Kita ingin mengingatkan kepada masyarakat

bahwa pasangan Eldin – Akhyar ini adalah merupakan anak

medan asli yang pastinya lebih mengerti apa yang dibutuhkan oleh

(22)

pasangan ini memiliki pengalaman yang lebih dari cukup untuk

memimpin Kota Medan. Selain karena faktor Eldin yang

merupakan calon petahana, Akhyar juga merupakan mantan

Anggota DPRD Kota Medan yang tentu lebih fasih dengan apa

yang dibutuhkan masyarakat Kota Medan”. (Muhammad

Fakhrozzi)

Strategi-strategi yang dilakukan oleh pasangan Eldin – Akhyar dalam

media sosial cukup banyak untuk meningkatkan popularitasnya. Salah satunya

dengan menggambarkan sosok pasangan Eldin – Akhyar dengan citra yang sesuai

dengan harapan masyarakat. Penggambaran sosok yang dilakukan Tim Media

Sosial tersebut dengan harapan masyarakat dapat menentukan apakah kandidat

tersebut memiliki kemampuan untuk menduduki jabatan tersebut. Dalam

kampanye media sosialnya ada beberapa strategi pencitraan yang dilakukan Tim

Media Sosial dalam kampanye Media Sosialnya :

1. Pasangan Eldin – Akhyar yang Religius

Dalam media sosial, pasangan ini digambarkan sebagai sebagai sosok

yang religius. Terlihat beberapa postingan yang menunjukkan pasangan Eldin –

Akhyar sedang melakukan ibadah seperti berdoa, berwudhu, ceramah dan

beberapa narasi yang berkaitan dengan keagamaan seperti mengucap salam dalam

islam dan lain sebagainya. Dalam mempengaruhi pemilih melalui media sosial

terdapat postingan yang menonjolkan sisi religiusitas Eldin – Akhyar dimana

media sosial menggambarkan pasangan ini sangat religius. Hal tersebut

(23)

pencitraan tersebut dimaksudkan untuk meraih simpati masyarakat pengguna

media sosial yang religius.

Sumber : akun media sosial facebook @medanrumahkita dan @HTDzulmieldin

Beberapa tampilan diatas diperoleh melalui media sosial yang

memperlihatkan pasangan Eldin – Akhyar ini sangat teligius dan peduli.

Meskipun pasangan ini digambarkan sebagai sosok yang religius akan tetapi

pasangan ini juga ditunjukan sebagai pasangan yang toleran. Meskipun Pasangan

Eldin – Akhyar ini merupakan seorang muslim atau beragama islam, akan tetapi

pasangan ini sangat menghormati keberagaman yang ada di Kota Medan. hal ini

tampak dari beberapa postingan yang menggambarkan sosok toleran dari

(24)

Sumber : Akun media sosial facebook @medanrumahkita

Sosok religius yang digambarkan dalam media sosial tersebut diyakini

Tim Media Sosial dapat memberikan pengaruh dan menarik perhatian dari massa

islam yang cukup besar di Kota Medan. Penggambaran sosok yang toleran juga

bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa sosok Eldin – Akhyar siap untuk

merangkul semua golongan yang ada di Kota Medan. Adapun yang menjadi

tujuan Tim Media Sosial untuk menggambarkan sisi religiusitas pasangan Eldin –

Akhyar adalah untuk memperoleh dukungan dari masyarakat dan kelompok islam

yang banyak menggunakan media sosial.

2. Pasangan Eldin – Akhyar Merupakan Sosok Yang Sederhana.

Sumber : Akun media sosial facebook @medanrumahkita dan @HTDzulmieldin

Kesederhanaan menjadi salah satu jargon utama Tim Media Sosial

dalam menggambarkan sosok pasangan Eldin – Akhyar. Dalam beberapa

postingan digambarkan bahwa sosok ini maju dalam Pilkada Kota Medan 2015 ini

(25)

membawa Kota Medan kearah yang lebih baik. kesederhanaan pasangan ini

digambarkan dengan postingan yang menceritakan bagaimana masa lalu dan

kegiatan Pasangan Eldin – Akhyar dalam kesehariaannya. Pada umumnya sosok

yang sederhana akan lebih disukai masyarakat, karena sosok yang sederhana

diyakini akan jauh dari perilaku korupsi dan tulus mengabdikan diri untuk

masyarakat. Kampanye ini bertujuan untuk menunjukkan sisi kesederhanaan dari

pasangan Eldin – Akhyar dari masyarakat. Tujuannya adalah untuk memperoleh

dukungan dari golongan masyarakat bawah pengguna media sosial yang tentu

mengidam-idamkan pemimpin yang mau berbaur dengan masyarakat.

3. Sukses dan Berprestasi

Sumber : Akun media sosial facebook @medanrumahkita

Prestasi menjadi modal utama yang digunakan dalam mengangkat citra

pasangan Eldin – Akhyar di kancah politiknya di media sosial. Pasalnya, Akhyar

Nasution yang menjadi pendamping Dzulmi Eldin tidak banyak dikenali

masyarakat. Demikian juga halnya Dzulmi Eldin yang berstatus sebagai calon

(26)

telah diperbuatnya selama memimpin Kota Medan dalam periode sebelumnya.

Untuk mengatasi hal tersebut tentu peran media sosial dibutuhkan sebagai alat

untuk memberikan informasi yang mungkin selama ini tidak diketahui oleh

masyarakat tentang apa yang telah dilakukan oleh Dzulmi Eldin selama

memimpin Kota Medan di periode sebelumnya.

Postingan-postingan tersebut mengungkapkan prestasi yang diraih Dzulmi

Eldin saat menjabat sebagai Walikota Medan yang jarang diketahui oleh

masyarakat umum. Melalui postingan ini, pasangan ini ingin menunjukkan bahwa

dengan prestasi yang mereka miliki mereka layak untuk dipercaya memimpin

Kota Medan kedepannya. Postingan ini tentunya diharapkan dapat meyakinkan

masyarakat Kota Medan pengguna media sosial untuk tidak berpaling dari

pasangan ini.

4. Dermawan

Strategi selanjutnya yang ingin ditampilkan di media sosial dimana

pasangan ini digambarkan sebagai sosok yang dermawan. Dimana sosok

dermawan dimaknai seagai sosok yang siap membantu mereka-mereka yang

membutuhkan pertolongan. Dalam mempengaruhi pemilih melalui media sosial,

tim media sosial berusaha untuk menonjolkan sisi kedermawanan pasangan Eldin

– Akhyar ini. hal tersebut dengan tujuan untuk memperlihatkan pasangan Eldin –

Akhyar ini sebagai pribadi yang berakhlak mulia. Melalui postingan-postingan

yang dilakukan tim media sosial, pasangan ini digambarkan sebagai sosok yang

siap membantu siapa saja yang membutuhkan uluran tangan mereka, baik itu

korban bencana alam, bantuan perobatan, ataupun bantuan pembangunan rumah

(27)

Sumber : Akun media sosial facebook @medanrumahkita dan @HTDzulmieldin

5. Sosok yang peduli dengan rakyat kecil

Dalam kampanye media sosialnya pasangan Eldin – Akhyar berusaha

untuk menjadikan masyarakat bawah sebagai prioritas utamanya. Ada banyak

ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang ditemukan pasangan ini dalam

kampanye media sosialnya. Pasangan Eldin – Akhyar dalam kampanye berjanji

akan memprioritaskan program-program yang akan dilakukan akan memihak

(28)

interaksi pasangan Eldin – Akhyar dengan masyarakat golongan bawah dengan

tujuan untuk membangun citra bahwa pasangan Eldin – Akhyar ini adalah

pasangan yang selalu mendengarkan kesulitan masyarakat dan akan berusaha

mengatasinya.

Sumber : Akun media sosial facebook @medanrumahkita dan @HTDzulmieldin

6. Pasangan Eldin – Akhyar sebagai sosok yang sangat memahami

kebutuhan masyarakat kota medan

Posisi Eldin – Akhyar sebagai sosok yang lahir dan besar di medan

(29)

sosialnya. Sebagai sosok yang hampir menghabiskan sebahagian besar hidupnya

di Kota Medan, Tim Media Sosial ingin menunjukkan kepada masyarakat kota

medan bahwa pasangan ini lebih menguasai dan lebih mengerti apa yang

dibutuhkan masyarakat Kota Medan dibanding pasangan lainnya.

Sumber : Akun media sosial @medanrumahkita

4.4.1.4 Peran Media Sosial Menghadapi Black Campaign

Menurut Muhammad Qodari dalam wahid (2016 : 182) black campaign

adalah kampanye untuk menjatuhkan lawan politik melalui isu-isu yang tidak

berdasar. Metode yang digunakan biasanya desas-desus dari mulut ke mulut dan

sekarang ini telah memanfaatkan kecanggihan teknologi multimedia serta media

massa. Kampanye hitam atau black campaign dilakukan dengan bentuk

pesan-pesan yang bertujuan untuk menjelek-jelekkan atau pernyataan yang tidak

didukung oleh fakta yang memadai. Kampanye ini diarahkan oleh satu pihak

kepada pihak lainnya untuk menjatuhkan dengan cara tidak etis. Kampaye hitam

bahkan dapat dilakukan dengan secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.

Kampanye ini bertujuan untuk menimbulkan sikap resistensi dari para pemilih.

(30)

kekurangan sumber daya dalam mempengaruhi pemilih secara kognitif dan

afektif. Tujuannya agar para pemilih menjatuhkan pilihannya kepada pelaku yang

melakukan kampanye hitam tersebut.

Untuk menarik simpati dari masyarakat, Tim Media Sosial memiliki cara

tersendiri dalam membuat konten semenarik mungkin. Kreativitas dan

kemampuan berimprovisasi yang baik tentu menjadi senjata utama Tim Media

Sosial dalam mengarungi kampanye dalam media sosial, tak terkecuali dalam

mengatasi serangan yang dilangsungkan pihak lawan. Berbagai serangan

dilancarkan Tim lawan selama masa kampanye media sosial untuk memberikan

citra buruk kepada pasangan Eldin – Akhyar. Untuk menghadapi serangan

tersebut Tim Media Sosial memiliki cara tersendiri dalam mengatasinya.

“…Tim Media Sosial selalu proaktif dengan berbagai isu yang

berkembang dalam masyarakat. Kita sering mendapatkankan

informasi tentang adanya black campaign yang dilakukan oleh Tim

sukses pasangan lain. Contohnya postingan foto yang menunjukkan

salah satu ajudan Bang Eldin yang memakaikan sepatunya. Dalam

postingan tersebut digambarkan pribadi bang eldin sebagai sosok

pemimpin yang angkuh dan arogan. Setelah kita klarifikasi

terhadap Bang Eldin, Beliau mengungkapkan hal itu terjadi

sewaktu Beliau sedang meninjau kondisi banjir di salah satu

daerah kota medan dalam kondisi sakit pinggang. Menurut kami

mengatasi hal tersebut tidak dapat dilakukan dengan

mengeluarkan bantahan atas isu tersebut. Satu-satunya cara hanya

(31)

publik, dengan catatan isu tersebut bernilai positif. Dapat kami

pastikan bahwa tidak satupun postingan ataupun konten yang kami

keluarkan selama kampanye yang menyerang pihak lawan”.

(muhamad fakhrozzi)

Sumber : Akun media sosial facebook @medanrumahkita

Postingan tersebut merupakan salah satu upaya tim media sosial dalam

menghadapi balck campaign yang menyerang pasangan Eldin – Akhyar. Dalam

postingan tersebut dimuat pernyataan dari Pelaksana Tugas (plt) Wakil Ketua

KPK Johan Budi yeang mengungkapkan bahwa KPK tidak pernah memberikan

surat perintah penyidikan (sprindik) terhadap mantan Wali Kota Medan Dzulmi

Eldin. Tautan ini sekaligus membantah kebenaran dari beredarnya foto salinan

yang beredar luas di Media Sosial. Dalam foto tersebut ditemukan surat perintah

penyelidikan palsu yang ditujukan untuk Dzulmi Eldin terkait dugaan korupsi

proyek komputerisasi saat Eldin masih menjabat Kepala Dinas Pendapatan

(32)

4.4.2 Modal Sosial dalam Kampanye Media Sosial Facebook Pasangan Eldin - Akhyar

Kampanye politik bukanlah tindakan yang kecil, melainkan sebuah

tindakan yang membutuhkan perencanaan, sumberdaya manusia, pembiayaan,

serta melibatkan banyak pihak demi mencapai sasaran seperti apa yang

diinginkan. Seorang kandidat yang ingin menduduki sebuah jabatan tentu harus

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak untuk memuluskan langkahnya

tersebut. Dukungan-dukungan bagi seorang kandidat dapat datang dari berbagai

pihak, baik itu keluarga, sahabat, kekerabatan karna memiliki persamaan ras atau

suku, ataupun dari mereka yang merasa bahwa kandidat tersebut pantas untuk

menduduki jabatan tersebut. Demikian halnya juga dengan kampanye yang

diakukan dalam meda sosial. Seseorang tidak dapat begitu saja dapat menarik hati

para pengguna media sosial tanpa memiliki sumberdaya ataupun sesuatu hal yang

dapat mempengaruhi pengguna media sosial agat memberikan hak suaranya

kepada dirinya.

Modal Sosial merupakan kemampuan ataupun sumber daya yang dimiliki

oleh seseorang maupun kelompok untuk dapat bekerjasama dalam mencapai

tujuan bersama. Seorang kandidat dalam menjalankan kampanyenya dalam media

sosial tentu harus memiliki modal sosial dalam bentuk kepercayaan (trust),

jaringan, nilai dan norma. Demikian juga halnya dengan pasangan Eldin –

Akhyar, tentu mereka harus memiliki modal sosial yang cukup untuk membantu

kampaye dalam media sosialnya. Modal sosial tersebut dapat membantu pasangan

Eldin – Akhyar dalam membangun rasa percaya masyarakat terhadap mereka,

(33)

menyebarkan informasi visi misi dan program-programnya, membangun citra diri

yang baik, dan menjaring konstituen-konstituen lainnya untuk memuluskan

langkah mereka untuk menduduki jabatan yang diinginkan.

4.6.2.1 Kepercayaan (trust)

Setiap manusia pasti memiliki kepercayaan kepada sesamanya.

Kepercayaan yang dimiliki antar sesama dapat membawa keuntungan dalam

kehidupan sehari-harinya. Kepercayaan menjadi salah satu media sosial yang

paling penting. Trust dapat beroperasi baik pada arena individu maupun institusi

dan ruang publik. Bagi seorang kandidat modal sosial trust merupakan senjata

utama dalam mendapatkan kepercayaan publik agar menjatuhkan pilihannya

kepada dirinya. Dalam kampanye media sosialnya Pasangan Eldin – Akhyar turut

memanfaatkan modal sosial trust dalam mempengaruhi pilihan dari pemilih. Hal

itu terlihat dari beberapa konten yang menayangkan beberapa tokoh masyarakat

yang mengungkapkan kepercayaan terhadap pasangan ini.

(34)

Salah satu konten yang menunjukkan rasa trust terhadap pasangan ini

diposting oleh Tim Media Sosial dalam akun facebook @medanrumahkita pada

tanggal 21 oktober 2015. Postingan tersebut berisi tautan dengan caption “Ketua

Fraksi Persatuan Nasional DPRD Medn, Deni Maulana Lubis: Paslon BENAR

Visioner”. Dalam konten ini Deni Maulana Lubis mengungkapkan bahwa dirinya

memiliki kepercayaan bahwa pasangan Eldin – Akhyar adalah pasangan yang

tepat untuk memimpin Kota Medan kedepannya. Perbedaan disiplin ilmu teknik

dan pemerintahan yang dimiliki kedua paslon dipastikannya dapat membangun

medan lebih maju. Deni menggambarkan sosok Eldin dan Akhyar sebagai sosok

yang sederhana yang sungguh sungguh bekerja membangun kebersamaan demi

kepentingan umum, sosok yang sederhana tentu tidak akan mencari kaya raya dari

jabatan, namun lebih mengutamakan keberhasilan rakyat banyak serta prestasi.

Sumber : Akun media sosial facebook @HTDzulmieldin

Pada beberapa waktu kemudian Tim Media Sosial juga menampilkan

(35)

oktober 2015 dengan judul “KH Zulfiqar Hajar Lc Minta Masyarakat Pilih No 1”.

Dalam postingan ini disebutkan bahwa pimpinan Majelis Taklim Jabal Noor itu

menyatakan kepercayaan bahwa pasangan Eldin – Akhyar merupakan pasangan

yang tepat untuk memimpin kota medan. hal itu dikarenakan keduanya sudah

teruji baik dipemerintahan maupun legislatif. Jejak rekam Pak Eldin yang

merupakan Petahana dan Pak Akhyar yang merupakan mantan Anggota Dprd

Medan dirasa cukup untuk membuktikan kualitas mereka yang pasti membawa

Kota Medan kearah yang lebih baik.

Trust tentu menjadi modal sosial utama yang akan dimanfaatkan Tim

Media Sosial untuk mendapatkan simpati dari masyarakat. Banyaknya Tokoh

yang memberikan kepercayaannya terhadap Pasangan Eldin – Akhyar tentu secara

tidak langsung memberikan aura positif terhadap pasangan tersebut. Pemberian

kepercayaan tersebut tidak lepas dari perbuatan-perbuatan yang ditunjukkan

Pasangan Eldin – Akhyar selama mengabdi kepada Kota Medan. Hal ini tentu

mendorong para tokoh masyarakat tersebut untuk memberikan dukungan kepada

pasangan Eldin – Akhyar dengan harapan membawa medn kearah yang lebih

baik.

4.6.2.2 Jaringan Sosial

Untuk dapat mewjukan sesuatu dan berbagai hal dalam kehidupan

seringkali orang memilih melewatkan sistem formal dan lebih memilih untuk

berbicara dengan orang yang dikenalnya. Meminta bantuan kepada teman,

kerabata ataupun orang yang dipercaya menjadi opsi yang lebih mudah untuk

dilakukan daripada harus berhadapan dengan birokrasi, dan terbukti usaha ini

(36)

untuk selalu berinteraksi dengan orang lain dalam membentuk sebuah hubungan

sosial yang nantinya bisa menjadi suatu jaringan jika hubungan sosial tersebut

terjadi terus menerus. Jaringan terbentuk tidaklah terbentuk begitu saja, namun

melalui proses terlebih dahulu yaitu membangun hubungan berdasarkan

kepercayaan.

Jaringan yang dimiliki orang benar-benar penting seperti yang

diungkapkan sebuah pameo. Artinya, apa dan siapa yang anda kenal dan

ketahuilah yang bermanfaat. Namun dengan mengenal orang saja tidaklah cukup

karena mereka belum tentu merasa harus membantu anda. Jika orang ingin

membantu sesamanya mereka perlu merasa senang melakukannya satu sama lain.

Jika memiliki kesamaan nilai, mereka lebih cenderung bekerja sama untuk

mencapai tujuan yang sama. Selanjutnya jaringan yang dimiliki seseorang

seharusnya dipandang sebagai bagian dari hubungan dan norma yang lebih luas

yang memungkinkan orang mencapai tujuan-tujuan mereka. (field, 2011 : 3)

Pasangan Eldin – Akhyar menyadari akan pentingnya jaringan dalam

mengarungi pertarungan untuk mejadi Walikota dan Wakil Walikota Kota Medan

2015. Jaringan yang dibutuhkan tersebut nantinya dapat dipergunakan untuk

memudahkan pasangan tersebut untuk mendapatkan suara yang dibutuhkan dari

masyarakat Kota Medan. hubungan yang terjalin antara Pasangan Eldin – Akhyar

dengan Tim Media Sosial mereka adalah salah satu contoh jaringan sosial yang

dimiliki pasangan tersebut. Hal itu disampaikan secara langsung oleh Tim Media

Sosial pasangan Eldin – Akhyar tersebut

“…Kita tidak pernah memikirkan apa yang kita dapat selama

(37)

didasari oleh hubungan pertemanan kami. Saya sendiri menjadi

Tim Media Sosial juga diminta langsung secara pribadi oleh Bang

Eldin. Saya berpendapat bahwa sosok Bang Eldin dan Akhyar

sangat cocok untuk memimpin Kota Medan. Sebagai sahabat saya

mengenal betul sifat dan karakter Bang Eldin. Beliau itu orangnya

ramah, sangat terbuka terhadap semua orang, dan memiliki

karakter yang menyejukkan. Beliau selalu berusaha untuk

membuat suasana yang damai, mungkin inilah alasan kenapa

tidak ada orang yang tidak suka dengan Bang Eldin.

Alasan-alasan diatas lah yang mendasari saya untuk ikut secara sukarela

membantu pemenangan Eldin – Akhyar dalam pemilihan Walikota

dan Wakil Walikota 2015”. (muhamad fakhrozzi)

Dalam kampanye media sosialnya pasangan Eldin – Akhyar juga memiliki

modal sosial berupa jaringan sosial yang terjalin dalam akun facebook

@medanrumahkita. Secara tidak langsung hampir semua user pengguna media

sosial facebook yang tergabung dalam fanfage tersebut memiliki ketertarikan

terhadap pasangan Eldin – Akhyar. Mereka memiliki kesamaan sikap dalam

mendukung pasangan Eldin – Akhyar untuk menjadi Walikota dan Wakil

Walikota Kota Medan. Dukungan yang ditunjukkan juga tidak hanya memberikan

suaranya dalam pilkada tetapi juga ikut aktif untuk menyebar luaskan informasi

tentang pasangan calon ini terhadap masyarakat Kota Medan lainnya, khususnya

sesama pengguna media sosial. Hal itu dapat kita lihat dari bagaimana isi

(38)

untuk membagikan postingan tersebut kepada user-user lain dengan memposting

kembali didalam akun media sosialnya.

4.6.2.3 Nilai dan Norma

Nilai merupakan suatu ide ataupun suatu hal yang telah lama ada dan turun

temurun dianggap benar dan penting oleh masyarakat. Norma Sosial adalah

kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok

masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Secara umum keberadaan norma dalam

masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai

dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Dalam kampanye media sosialnya,

selain memanfaatkan modal sosial berupa trust dan jaringan, pasangan Eldin -

Akhyar juga memanfaatkan potensi nilai dan norma yang ada dalam masyarakat.

Negara Indonesia merupakan Negara yang majemuk dimana terdapat

berbagai suku yang memiliki adat, dan budaya yang berbeda-beda. setiap elemen

pastinya menghendaki untuk menjaga kekayaan bangsa tersebut dari kepunahan.

Salah satunya budaya ataupun tradisi yang tetap dijunjung tinggi oleh pemeluk

tradisi atau kebudayaan tersebut. Hal itu disadari betul oleh Tim Media Sosial

Eldin – Akyar dalam kampanye media sosialnya.

“…Tim Media Sosial berusa menggali segala macam potensi yang

ada dalam masyarakat. Salah satunya dengan menampilkan

postingan berupa dukungan dari perkumpulan marga-marga yang

ada dalam suku batak, perkumpulan melayu dan orang-orang

berpengaruh dari suku lainnya. Selain untuk menunjukkan

komitmen pasangan Eldin – Akhyar yang menyatukan semua pihak,

(39)

mereka-mereka yang merasa punya ikatan dengan hal itu dapat

menjadikannya sebagai acuan dalam menentukan pilihan. Sebagai

contoh jika perkumpulan marga A memberikan dukungan kepada

pasangan Eldin - Akhyar, maka orang-orang yang memiliki marga

A tentu berkewajiban untuk mengikutinya. (Muhamad Fakhrozzi)

Sumber : Akun media sosial facebook @medanrumahkita

Contoh postingan yang dilakukan Tim Media Sosial dalam kampanye

media sosialnya yang memanfaatkan nilai dan norma terlihat dalam postingan

tanggal 2 oktober 2015 tersebut dengan judul “Pomparan Toga Sinaga

Menangkan Pasangan BENAR”. Dalam postingan tersebut salah satu

perkumpulan marga dalam suku Batak, menyatakan dukungan kepada pasangan

Eldin – Akhyar yang maju dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Medan

2015. Secara tidak langsung mereka-mereka yang memiliki keterikatan dengan

(40)

sesuai dengan nilai-nilai luhur yang dianut pemilik marga tersebut harus

(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan interpretasi data yang peneliti

lakukan maka yang menjadi kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Perkembangan teknologi yang pesat turut mempengaruhi pola interaksi

yang ada dalam masyarakat. Hal ini juga berdampak terhadap pola

kampanye politik dalam setiap penyelenggaraan pemilu. Pasangan Eldin –

Akhyar merupakan contoh sukses penggunaan media sosial sebagai media

kampanye mereka. Perpaduan antara pola kampanye lama dan baru

terbukti sukses memuluskan langkah mereka dalam memenangkan

penyelenggaran pilkada Kota Medan 2015.

2. Media Sosial digunakan pasangan Eldin – Akhyar untuk membangun citra

yang diharapkan dapat mempengaruhi masyarakat yaitu : Pasangan Eldin

– Akhyar sebagai sosok yang religius, sosok yang sederhana, sukses dan

berprestasi, dermawan, sosok yang perduli rakyat kecil, dan sosok yang

lebih memahami kebutuhan masyarakat Kota Medan.

3. Media sosial juga digunakan sebagai media penangkal black campaign

yang menyerang pasangan Eldin – Akhyar.

4. Dalam kampanye media sosialnya, pasangan Eldin - Akhyar

memanfaatkan Modal sosial dalam menggalang dukungan yang

dibutuhkan untuk menarik simpati dari masyarakat. Modal sosial tersebut

berupa Trust yaitu dengan menampilkan sosok Eldin – Akhyar yang

(42)

hubungan sosial yang terjalin dalam Akun Media sosial

@medanrumahkita dan @HTDzulmieldin, Nilai dan Norma yaitu dengan

memanfaatkan nilai-nilai dan norma kesukuan yang melekat dalam

masyarakat Kota Medan.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan sebagai hasil dari kesimpulan

dan pemaparan bab-bab sebelumnya adalah sebagai berikut :

1. Masyarakat diharapkan untuk tidak hanya menjadikan media sosial

sebagai tolak ukur penilaian terhadap seseorang, tetapi juga kerja nyata

yang telah dirasakan. Sudah sewajarnya dalam dunia politik keberadaan

media sosial dapat memudahkan Masyarakat untuk menerima informasi

tentang sosok calon kandidat.

2. Salah satu masalah besar dalam media sosial adalah banyaknya berita yang

mengandung nilai negatif (black campaign). Masyarakat diharapkan

cerdas dalam memilah-milah kebenaran suatu berita. Hendaknya

pemerintah ataupun kaum akademik ikut aktif dalam memberikan

pelajaran terhadap masyarakat pengguna media sosial akan pentingnya

untuk membedakan mana berita benar dan mana berita yang tidak benar.

3. Kebebasan dalam mengeluarkan pendapat dalam media sosial perlu

mendapat perhatian dari pemerintah. Sudah seharusnya pemerintah

menerbitkan aturan dan pidana bagi mereka-mereka yang menyebarkan

berita kebohongan atau menjatuhkan citra orang lain dengan cara yang

(43)

4. Sudah seharusnya pemerintah memanfaatkan perkembangan media sosial

untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat dalam rangka menekan

Gambar

Gambar 4.1 Contoh Bentuk Akun Facebook @Medanrumahkita (Bang

Referensi

Dokumen terkait

Ko : Pertemuan kali ini adalah pertemuan kita yang terakhir, karena permasalahan kalian sudah dipecahkan semuanya, kali ini saya akan menjelaskan kegiatan kalian yang disenangi

Sedangkan pada hipotesis kedua diperoleh , maka ada pengaruh yang signifikan model STAD dengan bantuan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa kelas

Juga menurut Koentjaraningrat (1985) dalam Yudohusodo, perumahan dan pemukiman (rumah dan lingkungannya) sebagai ujud fisik kebudayaan (physical culture) merupakan hasil

KELIMA : Ketentuan penggunaan Pakaian Dinas Tradisional Gagrak Ngayogyakarta sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA dan KEEMPAT dengan contoh motif, model/ bentuk serta

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis berusaha untuk membangun sebuah aplikasi dari pengembangan sistem tersebut yang akan dijadikan sebagai Laporan Akhir dengan judul “ Aplikasi

Untuk itu, perlu untuk meningkatkan komunikasi secara intensif agar informasi program dapat tersalur dengan baik, penting untuk dilakukan penguatan kapasitas bagi para pendamping

Inovasi pakan ternak merupakan upaya pemanfaatan bahan pakan lokal, limbah sayuran pasar, pertanian dan industri untuk menjaga ketersediaan pakan ternak

Kolesterol terdapat dalam sumber makanan yang berasal misalnya kuning telur, daging, hati dan otak, kolesterol sebagai kolesterol bebas atau dalam bentuk simpanan yang terdapat