BAB 2 LANDASAN TEORI
Sistem ini terdiri dari dua unit yaitu komputer dan mikrokontroler arduino uno dengan modul ethernet WIZ110SR, sensor, LED dan alarm. Arduino digunakan sebagai papan mikrokontroler untuk mengendalikan semua bagian sistem dan bertindak sebagai otak dari sistem. Modul ethernet WIZ110SR digunakan sebagai pengirim data dari arduino uno kepada komputer. Komputer digunakan sebagai penerima informasi untuk menerima tanggapan dan peringatan dari mikrokontroler. Dalam hal ini penting untuk mengetahui prinsip kerja dari sensor dan perangkat keras lainnya sebelum menggunakannya.
2.1 Platfrom Arduino Uno
Arduino uno adalah mikrokontroller single board yang bersifat open source, diturunkan dari Wiring platform, yang dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware arduino uno memiliki prosesor Atmel AVR dengan software yang memiliki bahasa pemrograman sendiri. Arduino merupakan perangkat sederhana yang canggih dan didasarkan pada mikrokontroler Atmel AT-mega. Perangkat lunak arduino didukung oleh Windows, dan sistem operasi Linux. Bahasa perangkat lunak didasarkan pada AVR, bahasa pemrogramannya adalah bahasa C dan dapat disederhanakan dengan tambahan pustaka-pustaka arduino.
2.1.1 Board Arduino Uno
atau dengan menggunakan baterai. Board arduino memiliki 32 KB memori flash yang mana 0,5 KB digunakan oleh boot loader, 2 KB digunakan SRAM, 1 KB EEPROM dan 16 MHz clock speed.
Gambar 1. Board arduino uno
Revisi 3 dari board arduino uno memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut:
1. Pin output 1.0 ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan dari board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan kompatibel dengan board yang menggunakan AVR dan beroperasi dengan tegangan 5V dan
dengan arduino due yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. 2. Sirkuit RESET yang lebih kuat.
3. AT-mega 16U2 menggantikan 8U2.
Uno berarti satu dalam bahasa Italia dan dinamai untuk menandakan keluaran arduino 1.0 dan selanjutnya. Arduino uno adalah sebuah seri terakhir dari board arduino USB. Board arduino uno dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6 V sampai 20 V. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, pin 5 V mungkin mensuplai kecil dan board arduino uno menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai lebih dari besar 12 V, voltage regulator bisa kelebihan panas dan membahayakan board arduino uno. Range yang sebaiknya digunakan adalah 7 V sampai 12 V. Pin-pin dayanya adalah sebagai berikut:
1. VIN tegangan input ke arduino board ketika sedang menggunakan sumber suplai eksternal seperti 5 V dari koneksi USB atau sumber tenaga lainnya yang diatur.
2. 5 V pin output ini merupakan tegangan 5 V yang diatur dari regulator pada board.
3. 3,3 V pin output ini merupakan tegangan 3,3 V yang diatur regulator pada board. Arus maksimum yang dapat dilalui adalah 50 mA.
2.1.2 Mikrokontroller ATmega 328
Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) ATmega 328 menggunakan teknologi RISC (Reduce Instruction Set Computing) dimana program berjalan lebih cepat karena hanya membutuhkan satu siklus clock untuk mengeksekusi satu instruksi program. Mikrokontroler AVR ATmega 328 telah dilengkapi dengan ADC internal, EEPROM internal, timer/counter, PWM, analog comparator, dan lain-lain. Fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler ATmega 328
adalah sebagai berikut :
1. Saluran input/output sebanyak 23 buah. 2. ADC internal sebanyak 6 saluran.
3. Tiga buah timer/counter dengan kemampuan pembandingan. 4. CPU terdiri atas 32 buah register serbaguna.
5. SRAM sebesar 2 KB.
6. Memori flash sebesar 32 KB dengan kemampuan read while write.
7. EEPROM sebesar 1 KB yang dapat diprogram saat operasi.
8. Antarmuka komparator analog. 9. Port USART untuk komunikasi serial. 10.Port antarmuka SPI.
11.Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
12.Lima mode sleep: idle, ADC noise reduction, power save, power down, dan standby.
13.Sumber interupsi external dan internal.
Central processing unit (CPU) adalah otak dari mikrokontroler yang
mengontrol eksekusi program. MCU (microcontroller unit) terdiri dari 4K/8K byte pada sistem program flash dengan membaca saat menulis kemampuan 256/412/1Kb EEPROM bersama dengan 512/1K/2Kb SRAM. Sebagai otak dari mikrokontroller
dalam setiap siklus clock dan memori program dalam memori sistem program ulang flash.
Arsitektur AVR CPU core fast access register file berisi 32 x 8 bit tujuan umum register bekerja dengan waktu akses siklus tunggal yang menghasilkan satu siklus ALU operasi. Aritmatika dan logis operasi antara register atau antara konstan dan register didukung oleh ALU. Register status diperbarui untuk mengirimkan informasi tentang hasil dari operasi setelah operasi aritmatika. Ukuran stack dibatasi oleh ukuran total dan penggunaan SRAM. Data SRAM dapat diakses melalui lima mode pengalamatan yang berbeda didukung dalam arsitektur AVR sedangkan stack pointer membaca/menulis diakses di pada I/O.
2.2 Modul WIZ110SR
WIZ110SR merupakan modul serial to ethernet gateaway digunakan untuk komunikasi menghubungkan antara komputer server dengan arduino. WIZ10SR digunakan untuk mengubah data serial ke format TCP/IP (ethernet).WIZ110SR mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Berbasis W5100 & GC89L591A0. 2. Protokol TCP, UDP, ARP, ICMP, MAC. 3. Antarmuka ethernet 10/100 Mbps.
4. Antarmuka UART RS232, hingga 230 Kbps. 5. Catudaya 5V DC.
Gambar 2. Modul WIZ110SR
Tabel 1. Spesifikasi WIZ110SR
Item Keterangan
MCU Sesuai dengan 8051
(internal 26K flash, 16K SRAM, AK EEPROM)
TCP/IP W5100 (sistem ethernet PHY)
Antarmuka jaringan 10/100 Mbs auto sensing konektor RJ-45 Antarmuka serial RS-232
Signal serial TXD, RXD, RTS, CTS, GND
Parameter serial
Parity : none, even, odd Data bits : 7,8
Flow control : none, RTS/CTS, XON/XOFF Kecepatan : hingga 230 Kbps
Tegangan masukan DC 5V
Konsumsi arus Dibawah 180Ma
Temperatur Pengoperasian 0°C~80°C , penyimpanan -40°C~85°
Kelembaban 10~90%
Dalam tabel berikut ini berisikan penjelasn mengenai pinout serial dari modul WIZ110SR.
Tabel 2. Konfigurasi pinout modul WIZ110SR
Pin number Signal Descripstion
2.2.1 Network Mode WIZ110SR
Berikut ini adalah beberapa mode jaringan untuk modul ethernet WIZ110SR yaitu:
A. TCP Server Mode
Dalam mode ini, WIZ110SR menunggu koneksi dari client. Mode ini sangat berguna untuk memonitoring perangkat yang terhubung dengan WIZ110SR dimana modul ini dipasang. Untuk menjalankan mode ini IP address, subnet, gateway dan local port harus diisi karena ini adalah setting network dari server yang harus diketahui client agar dapat terhubung ke server. Pada mode ini serial device dapat berkomunikasi dengan beberapa ethernet device sekaligus.
B. TCP Client Mode
Dalam mode ini modul akan mencari server dan membuat koneksi ke server. Untuk menjalankan mode ini IP address, subnet, gateway, dan local port harus diisi. Perbedan client mode dengan setting server adalah ketika modul menjadi client, maka kita harus mengetahui setting network dari server seperti IP address, subnet, dan port. Sedangkan untuk server tidak perlu mengetahui setting network dari client. Pada mode ini serial device hanya dapat berkomunikasi dengan satu ethernet device yaitu server yang terhubung dengan modul ini.
C. Mixed Mode
Dalam mode ini modul awalnya akan tetap beroperasi seperti mode server dan menunggu adanya koneksi dari client. Ketika ada client yang terhubung, maka modul ini akan menjadi mode server biasa. Tetapi apabila ada data serial yang masuk melalu port serial sebelum ada client yang terhubung maka modul ini akan berubah menjadi mode client dan mencari server untuk menghubungkan koneksi.
2.2.2 Socket Test
Socket test adalah interface pada jaringan yang menjadi titik komunikasi antar mesin pada Internet Protocol. Socket test terdiri dari elemen-elemen utama yakni Protokol, Local IP, Local Port, Remote IP, Remote Port. Protokol yang digunakan dalam socket test dengan TCP ataupun UDP. Terdapat perbedaan antara
data. UDP tidak memerlukan proses koneksi terlebih dahulu untuk dapat mengirimkan data, data yang dikirimkan UDP bisa jadi melalui rute yang berbeda-beda sehingga hasil yang diterima bisa jadi tidak berurutan. Sebaliknya stream socket yang menggunakan TCP, jenis ini mengharuskan terjadinya koneksi terlebih dahulu kemudian mengirimkan data secara berurutan, penerima juga dijamin akan menerima data dengan urutan yang benar dimulai dari data pertama yang dikirimkan hingga data terakhir.
Aplikasi socket test yang menggunakan TCP memerlukan pertukaran data dua arah yang valid. Sedangkan aplikasi socket yang menggunakan UDP lebih memprioritaskan pada pengumpulan data. Aplikasi socket dengan TCP sering diterapkan untuk aplikasi chat transfer file ataupun transaksi-transaksi penting. Sedangkan aplikasi socket dengan UDP cocok diterapkan untuk aplikasi monitoring jaringan, game online dan aplikasi-aplikasi broadcast.
2.2.3 Konfigurasi Network
Konfigurasi network ditujukan untuk mengatur komunikasi antara modul WIZ110SR dengan komputer.
Gambar 3. Konfigurasi network
Berikut ini adalah penjelasan dari gambar 3 layar editor konfigurasi network: 1. Menunjukkan versi firmware dari modul WIZ110SR.
2. Memonitor status dan pesan dari koneksi serial melalui terminal.
3. Menampilkan MAC address dari setiap modul WIZ110SR yang terhubung dalam satu jaringan.
4. Mengisi alamat IP dan port yang diinginkan pada modul WIZ110SR. 5. Mengisi subnet mask dari modul WIZ110SR.
7. Mengisi alamat IP dari server ketika modul dalam mode client. 8. Mengisi alamat DNS server yang digunakan modul wiZ110SR. 9. Mengaktifkan DHCP server pada modul WIZ110SR.
10. Menggunakan mode UDP.
11. Memilih mode network dari modul WIZ110SR, yang tersedia dalam tiga mode yaitu server mode, client mode dan mixed mode.
12. Pencarian langsung melalui IP.
2.2.4Serial Konfigurasi
Serial konfigurasi ditujukan untuk mengatur kecepatan transfer data, data bit, parity dan lain-lain.
Gambar 4. Konfigurasi serial
Berikut ini adalah penjelasan dari gambar 4 yaitu sebagai berikut :
1. Baudrate adalah kecepatan atau jumlah data yang dapat ditransfer dalam satuan detik.
2. Databit adalah panjang data yang dikirim dalam satu kali transmisi.
3. Parity adalah bit tambahan yang digunakan untuk mengecek data yang dikirim valid atau tidak.
4. Stop bit adalah bit penanda untuk transmisi data apabila sudah selesai.
5. Flow adalah pengaturan untuk mengatur aliran data baik melalui hardware atau software.
2.3 Komunikasi Serial RS-232
equipment). Komunikasi serial merupakan hal yang penting dalam sistem ini, karena
dengan komunikasi serial dapat dengan mudah menghubungkan arduino uno dengan modul ethernet WIZ110SR.
Port serial pada arduino uno terdiri atas dua pin yaitu RX dan TX. RX berfungsi untuk mengirim data dari komputer atau perangkat lainnya, standar komunikasi serial untuk komputer adalah RS-232. RS-232 mempunyai standar tegangan yang berbeda dengan serial port arduino uno, sehingga agar sesuai dengan RS-232 maka dibutuhkan suatu rangkaian level converter, IC yang digunakan bermacam-macam, namun dalam penelitian kali ini menggunakan modul MAX-3232. Pada arduino uno pin digital 0 dan 1 digunakan untuk komunikasi serial USART (universal syncronous and asyncronous seial receiver and transmitter) yang mendukung komunikasi full
duplex komunikasi 2 arah.
Modul MAX-3232 adalah komponen yang digunakan untuk mengubah sinyal dari RS-232 ke sinyal TTL dan sinyal RS-232 ke sinyal TTL yang bisa diolah oleh arduino uno.
Gambar 5. Modul MAX-3232
Tabel 3. Fungsi masing-masing pin modul MAX-3232
PIN Keterangan
RX Output data logika ke UART TX Input data logika dari UART
GND Ground
VCC Tegangan masukan, terhubung ke sumber daya keluaran 5V
Gambar 6. Konektor RS-232
Serial port RS-232 berfungsi untuk menghubungkan perangkat yang satu dengan perangkat yang lain, atau peralatan standar yang menyangkut komunikasi data antara komputer dengan alat pelengkap komputer. Serial port RS-232 pada konektor DB9 memiliki 9 buah berikut ini adalah fungsi dari masing-masing pin pada konektor DB9 yaitu:
Tabel 4. Fungsi masing-masing konektor RS-232 pin DB9
Pin DB9 Keterangan Fungsi
Pin 1 CD (Carrier Detect)
Saat perangkat mendekati suatu carier, dari perangkat lain, maka sinyal ini akan di aktifkan
Pin 2 RD (Receive Data) Untuk penerimaan data serial (RDX) Pin 3 TD (Transmit Data) Untuk pengiriman data serial (TDX) Pin 4 DTR (Data Terminal
Ready)
Untuk memberitahukan bahwa UART siap melakukan pertukaran data
Pin 5 SG (Signal Ground) Dihubungkan ke ground
Pin 6 DSR (Data Set Ready)
Memberitahukan UART bahwa perangkat siap untuk melakukan pertukaran data
2.3.1 Konektor R-J45
Konektor RJ-45 adalah penghubung atau konektor kabel Ethernet yang digunakan dalam jaringan. Konektor RJ-45 digunakan untuk jaringan telekomunikasi maupun jaringan internet. RJ ini merupakan konektor standar untuk jaringan lokal seperti LAN maupun jaringan lainnya. Konektor RJ-45 biasanya terdapat pada ujung kabel dari UTP (unshielded twisted pair) yang menghubungkannya ke pemancar penerima (transceiver). Konektor RJ-45 akan menghubungkan kabel UTP dengan transceiver.
Gambar 7. Konektor RJ-45
Konektor RJ-45 bisa menghubungkan dua atau lebih jaringan. Untuk menghubungkan dua jaringan pemasangan harus menggunakan kabel cross over, sementara jika menghubungakan lebih dari dua jaringan harus menggunakan kabel straight through.
2.4 Sensor
Sensor adalah komponen atau perangkat yang tujuannya mendeteksi kejadian atau perubahan lingkungan sekitarnya dan menghasilkan output sesuai fungsinya. Pengertian sensor dalam sebuah sistem elektronika adalah sebuah sirkuit yang bisa menerima suatu masukan misalnya cahaya, gerakan dan lain-lain yang akan diubah menjadi energi listrik dan diproses untuk menghasilkan sebuah keluaran output.
2.4.1 Sensor Temperatur dan Kelembaban (DHT-22)
digital sensor ini mampu mentransmisikan sinyal keluaran melewati kabel yang panjangnya hingga 20 meter.
Gambar 8. Sensor DHT-22
Spesifikasi Teknis DHT-22/ AM-2302: 1. Rentang catu daya: 3,3 - 6 Volt DC.
2. Konsumsi arus pada saat pengukuran antara 1 hingga 1,5 mA. 3. Konsumsi arus pada mode siaga antara 40-50 µ A.
4. Sinyal keluaran: digital lewat bus tunggal dengan kecepatan 5 ms. 5. Elemen pendeteksi: kapasitor polimer.
6. Jenis sensor: kapasitif.
7. Rentang deteksi kelembapan: 0-100% RH (akurasi ±2% RH). 8. Rentang deteksi suhu: -40° ~ +80° Celcius (akurasi ±0,5°C). 9. Resolusi sensitivitas: 0,1%RH; 0,1°C.
10.Pengulangan: ±1% RH; ±0,2°C. 11.Histeresis kelembapan: ±0,3% RH.
12.Stabilitas jangka panjang: ±0,5% RH/ tahun. 13.Periode pemindaian rata-rata: 2 detik. 14.Ukuran: 25,1 x 15,1 x 7,7 mm.
2.4.2 Sensor gerakan (PIR)
maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor. Pada umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5 meter, dan sensor ini sangat efektif digunakan sebagai deteksi gerakan manusia. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Fresnel Lens
Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa fresnel pada mobil telah ditiadakan dan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relatif konstan diseluruh lebar berkas cahaya. 2. IR Filter
IR Filter pada modul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 mikrometer sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 mikrometer sampai 10 mikrometer dapat dideteksi oleh sensor.
3. Pyroelectric Sensor
Tubuh manusia yang memiliki suhu kira-kira 32 0C, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan pyroelectic sensor menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh infared pasif tersebut.
4. Amplifier
Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada material pyroelectric.
Cara kerja pembacaan sensor PIR yakni pancaran infra merah masuk melalui lensa fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang berkisar 8 mikrometer sampai 14 mikrometer. Diluar panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9 mikrometer sampai 10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia.
2.4.3 Sensor Cahaya (LDR)
LDR (light dependent resistor), ialah jenis resistor yang hambatannya berubah karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil. LDR adalah jenis resistor yang biasa digunakan sebagai detector cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. Light dependent resistor, terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elekrtroda pada permukaannya.
Nilai tahanan LDR berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10 MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1 kΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti cadmium sulfide. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan. LDR digunakan untuk mengubah
menggunakan settingan dalam program terhadap nilai kecerahan yang diterima oleh sensor. Karakteristik sensor cahaya LDR (light dependent resistor):
1. Laju recovery sensor cahaya LDR (light dependent resistor)
Laju recovery merupakan suatu ukuran praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/s, untuk LDR tipe
arus nilainya lebih besar dari 200 KΩ /s (selama 20 ms pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux.
2. Respon spektral sensor cahaya LDR (light dependent resistor)
Respon spektral sensor cahaya yaitu dimana LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya (warna) yang jatuh padanya. Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantar yang baik.
Gambar 10. Sensor LDR
Prinsip kerja LDR yaitu pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram
LDR ditunjukkan pada gambar (4.7) dan gambar (4.8), nilai lux LDR dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
Vout = adc_read ()*0.0048828125 (1) Lux = 500/ ((10.7639*[(5-Vout)])/ Vout)] (2) RLDR = [10000* (5-Vout)]/Vout] (3)
(V.V.Rangi, 2014)
2.4.4 Sensor Asap dan Gas (MQ-2)
Sensor MQ-2 adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gas LPG, butana, propana, metana, alkohol, asap dan hidrogen. Inti dari MQ-2 adalah material
yang sensitif terhadap konsentrasi gas yang tersusun dari senyawa SnO2 atau lebih
dikenal dengan istilah timah oksida. Material ini memiliki karakteristik yang mana konduktivitasnya akan berubah seiring dengan perubahan konsentrasi gas disekitarnya.
Pada intinya sensor MQ-2 akan mengeluarkan tegangan analog yang merupakan nilai konsentrasi gas disekitarnya yang mana pada penelitian kali ini tegangan analog tersebut akan dihubungkan pada pin analog arduino dan mengkonversinya ke bilangan digital. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya asap yang besar dan memusat yang dapat mengindikasikan kebakaran pada batas ambang yang diberikan maka alarm akan dihidupkan sebagai tanda akan adanya asap yang melebihi batasannya.
Gambar 11. Sensor MQ-2
Tingkat sensitivitas sensor MQ-2 untuk masing-masing tipe gas hidrokarbon yaitu: 1. LPG dan propana: 200-5000 ppm
4. Hidrogen: 300-5.000 ppm 5. E tanol/ alkohol: 100-2.000 ppm
Hasil pengujian MQ-2 ditunjukkan pada gambar (4.9), nilai PPM MQ-2 dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Detection range = 300-10.000 PPM (4) Sensor resistance = 2 KΩ - 20 KΩ (5) Load resistance :10 KΩ
V out : 0,5 Volt
Detection range sensor MQ-2 10.000-300 = 9700 (6) Niilai ADC yang dihasilkan sensor MQ-2 = 0-1023 (7) Nilai PPM/ADC : 9,4819159335.
PPM sensor gas MQ-2 = 300+(Adc x 9,4819159335) (8)