STRATEGI PENI NGKATAN MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PASCA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008
Miftahul Ulum Gur u SMK Neger i 1 Sayung e-mail: ulum036u2@gmai l.com
Bambang Ismanto
Dosen Univer sit as Kr isten Satya Wacana e-mail : [email protected] .edu
ABSTRACT
he research aimed to analyze factors that affecting service quality and to determine proper strategic planning to improve service quality in State Vocational School Sekayung. The research design was Research and Development (R and D). The collecting data methods were interview and focus group discussion (FGD). Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) was used to determine the strategies. The research showed that the proper strategic was integrated vertical strategy. That strategy required school to control more intensively toward school performance on improvement school quality services. Strategic planning that school have to do namely: 1) Optimizing curriculum 2013 implementation, 2) curriculum diversification, 3) strengthen all school members commitment, 4) learning quality improvement, 5) expand local content curriculum, 6) expand bench marking, 7) quality and quantity learning facilities improvement, 8) graduate quality improvement, 9) Optimizing extracurricular activities, 10) improve learning atmosphere, 11) optimize school committee, 12) society involvement in education funding
Keywords: Planning Strategies, Service Quality, ISO 9001:2008
PENDAHULUAN
Pendidikan yang ber mutu tidak
dapat hanya dili hat dar i kualitas
lulusannya, tetapi juga mencakup
bagaimana lembaga pendi dikan
mampu memenuhi kebutuhan
pelanggan sesuai dengan standar mutu
yang ber laku. Pelanggan dalam hal ini
adalah pelanggan inter nal (tenaga
kependidikan) ser ta pelanggan
ekster nal (peser ta didi k, or angtua,
masyar akat dan pemakai lulusan).
Pelanggan utama dal am sekolah adalah
siswa yang secar a langsung mener i ma
jasa pendi dikan. Sebagai pelanggan
utama si sw a memiliki pandangan atau
per sepsi yang berbeda-beda ter hadap
pelayanan yang diber ikan ol eh pi hak
sekolah. Pada per usahaan yang
ber ger ak di bidang jasa, keunggulan
ber saing seri ng diupayakan dalam
Str ategi yang t epat dan akur at dalam
kualitas layanan mer upakan faktor
penting yang mempengar uhi
keunggulan ber saing bila
dir encanakan dan di implementasikan
dengan tepat.
Indi kator keber hasilan lulusan
Sekolah Menengah Kej ur uan (SMK)
meliputi (1)masa tunggu memasuki
lapangan ker ja kur ang dar i 2 tahun,
(2)ter ser ap pada lapangan/ unit ker ja
sesuai pr ogr am keahli annnya,
(3)berpotensi untuk mengembangkan
dir i hingga tahapan komopetensi
keahl ian pada unit ker ja. Kompeti si
lulusan SMK akan semakin kompleks
dalam er a globalisasi baik Asean dan
Asia Pasifi k.
Globali sasi ekonomi ter utama
berlakunya kaw asan persaingan
ASEAN mulai tahun 2015 menjadi
dinamika kehidupan masyar akat di
Indonesia. Masyar akat Ekonomi
ASEAN (MEA) akan membentuk
ASEAN sebagai pasar dan basis
pr oduksi tunggal membuat ASEAN
lebih dinamis dan kompetitif. Inisi atif
ekonomi ini memper cepat integr asi
regional bisnis, tenaga ker ja ter ampil
dan bakat dan memper kuat
kelembagaan ASEAN (Ismanto : 2015).
Er a MEA yang akan ber langsung
tahun 2015 memi liki 4 kar akter isti k
utama yaitu sebagai (1) pasar tunggal
dan kesatuan basis pr oduksi, (2)
kaw asan ekonomi yang berdaya saing,
(3) per tumbuhan ekonomi yang
mer ata, dan (4) meningkatkan
kemampuan untuk ber integr asi
dengan per ekonomi an gl obal. MEA
menjadi tantangan ter sendir i dalam
memper siapkan sumber daya manusia
(SDM) berkualitas, oleh kar ena SDM
Indonesia harus ber saing ketat dengan
SDM dari negar a lain. Hal ini
membawa impl ikasi Sekolah
Menengah Kejur uan untuk
meningkatkan mutu pelayanan dalam
peni ngkatan mutu lulusan dengan
standar kompetensi inter nasi onal.
Manajemen pel ayanan pendidi kan
ber basi s mutu di Sekolah Menengah
Kejur uan dikembangkan melalui
ser tifi kat sistem manajemen mutu SNI
ISO 9001:2008. Sebagai standar mutu
inter nasional, implementasi Sist em
Manajemen Mutu ISO 9001:2008
secara konsisten akan meningkatkan
mutu sekolah ser ta efisi ensi dalam
pengel olaan sumber daya sekolah.
Anali sis peningkatan mutu
pelayanan pasca implementasi Sist em
Manajemen Mutu ISO 9001:2008
daya dan menetapkan rencana
str at egi s di SMK Neger i 1 Sayung
Demak. Berdasarkan latar bel akang di
atas, maka ditetapkan masal ah
penel itian ini:(1)Bagai manakah situasi
dan kondisi lingkungan inter nal yang
menjadi kekuatan dan kelemahan,
ser ta lingkungan ekter nal yang
menjadi peluang dan tantangan dalam
peningkatan mutu SMK Neger i 1
Sayung; (2) Bagai manakah r encana
str at egi dalam peningkatan mutu SMK
Neger i 1 Sayung. Adapun tujuan
penel itian i ni adalah (1).Menganalisis
kekuatan dan kelemahan, ser ta
peluang dan tantangan dalam
peningkatan mutu SMK Neger i 1
Sayung; (2). Menetapkan r encana
str at egi dalam peningkatan mutu SMK
Neger i 1 Sayung.
Kualitas pelayanan mer upakan
totalitas bentuk dar i kar akter istik
barang at au jasa yang menunjukkan
kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan– kebutuhan pelanggan,
baik yang nampak jelas maupun yang
ter sembunyi (Kotler , 2000:169).
Sejal an dengan hal ter sebut Tjiptono
(2005:110) menyatakan bahw a
kualitas adalah kondisi dinamis yang
berhubungan dengan pr oduk,
pelayanan, sumber daya manusi a,
pr oses dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi har apan. Contoh, lokasi ,
bi aya, status akr editasi, jumlah dan
kual ifikasi staf dan guru. Lebih lanjut
Tj iptono, dkk (2008 : 67) menyatakan
bahw a dalam r angka menciptakan
kepuasan pelanggan, produk yang
di taw ar kan or ganisasi har us
ber kualitas. Kar ena kualitas memiliki
sej uml ah level univer sal (sama
di manapun), kul tur al (ter gantung
sistem nilai budaya), sosial (dibentuk
oleh kelas sosial ekonomi, kelompok
etnis, keluar ga, teman seper gaulan),
dan per sonal (ter gantung pr efer ensi
atau seler a setiap i ndividu). Kualitas
layanan ber kontr ibusi signifi kan bagi
pengembangan diferensi asi ,
positioning, dan strategi ber saing
seti ap or ganisasi pemasar an, baik
per usahaan manufaktur maupun
penyedia jasa.Lebih lanjut Tjiptono
dkk (2008 : 70) menyatakan bahwa
kual itas layanan mencer minkan
per bandi ngan antar a tingkat layanan
yang disampaikan per usahaan
di bandingkan ekspektasi pelanggan.
Kualitas layanan diw ujudkan melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan
pelanggan ser ta ketepatan
penyampaiannya dalam mengi mbangi
Har apan pelanggan bi sa ber upa tiga
standar , yaitu: (1) Will expect at ion,
yaitu tingkat kiner ja yang diantisipasi
atau diperkir akan konsumen akan
diteri manya, berdasar kan semua
informasi yang diketahuinya. (2)
Should expect at ion, yaitu t i ngkat
kiner ja yang di anggap sudah
sepantasnya di ter ima konsumen.
Biasanya tuntutan dar i apa yang
sehar usnya diteri ma jauh lebih besar
daripada apa yang diperkir akan bakal
diteri ma. (3) Ideal expect at ion, yaitu
Ter dapat beberapa kar at eri stik umum
dari si st em manajemen mutu: a)
Sistem manajemen mutu mencakup
suatu lingkup yang luas dar i akti vitas-
aktivitas dalam or gani sasi moder n.
Kualitas atau mutu dapat di definisikan
melal ui li ma pendekatan utama: (1)
transcendent quality adalah suatu
kondisi ideal menuju keunggulan, (2)
pr oduct-based quality adalah suatu
atr ibut pr oduk yang memenuhi
kual itas, (3) user -based quality adalah
kesesuaian atau ketetapan dalam
penggunaan pr oduk (bar ang dan/ at au
jasa), (4) manufactur ing- based quality
adalah kesesuaian ter hadap
per syaratan-persyar atan standar , dan
(5) val ue- based qual ity adalah der ajat
keunggulan pada tingkat har ga yang
kompetiti f. b) Si stem manaj emen mutu
ber fokus pada konsistensi dari pr oses
ker ja. Hal ini ser ing mencakup
beber apa tingkat dokumentasi
terhadap standar -standar ker ja. c)
Sistem manajemen mutu ber landaskan
pada pencegahan kesalahan sehingga
ber sifat pr oaktif, bukan deteksi pada
kesal ahan yang ber sifat r eakti f. d)
Sistem manajemen mutu mencakup
elemen-el emen: tujuan (obj ectives),
pelanggan (costumer ), hasil-hasil
(out-put), pr oses-proses (processes),
masukan- masukan (i nputs), pemasok
(suppliers) dan pengukur an umpan
balik dan umpan maj u (measurements
for feedback and feedfor w ar d). Dalam
akr onomi bahasa Inggr is dapat
di si ngkat menjadi: SIPOCOM-
Suppliers, Inputs, Pr ocesses, Outputs,
Customer s, Objectives, and
Meassurements.
Standar Si stem Manajemen Mutu
lebih menekankan pada pendekatan
pr oses, hal ini ber tujuan untuk
menjamin bahw a or gani sasi akan
member ikan pr oduk (bar ang dan/ at au
jasa) yang memenuhi per syar atan
yang ditetapkan. Per syar
atan-persyar atan yang ditetapkan ini dalam
rangka menjaw ab kebutuhan spesifik
dari pelanggan, dimana or gani sasi
yang mener apkan Sistem Manaj emen
Mutu ISO 9001:2008 har us dapat
menjamin kuali tas dar i pr oduk tetentu
atau mer upakan kebutuhan dari pasar
ter tentu sebagai mana yang ditentukan
oleh organisasi. Di dalam Sist em
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 itu
sendir i har us mampu menyedi akan
bukti objektif bahw a sist em
manajemen mutu telah ditetapkan
secar a efektif dan anal isis dar i pr oses
menjadi sumber dalam menetapkan
dokumen yang diper lukan untuk
memenuhi persyar atan Sist em
Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
Pemenuhan per syar atan yang
dimaksud adalah pemenuhan te
rhadap pr insip-pr insip manaj emen ISO
9001 untuk memenuhi kepuasaan
pelanggan (Qolbi :2014).
Mutu mer upakan sentr al dari
SNI ISO 9000:2008 sebagai sist em
manajemen mutu. SNI ISO 9000:2008
menet apkan pengerti an mengenai
mutu dengan dua makna. Yang
per tama, mutu adal ah spesi ikasi dar i
pr oduk yang dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan. Yang kedua,
mutu juga ber ar ti ter bebas dar i
kegagalan (Komala : 2014:3). Mutu
pendidikan/ sekolah akan member ikan
kepuasan kepada l ulusa, or ang,
masyar akat, dunia usaha dan
Pemer int ah. Par a pihak akan
memperoleh jaw aban positif atas
har apannya di sekolah/ lembaga
pendidikan yang ber sangkutan. Mutu
yang dihasilkan lebih tinggi maka
meningkatkan daya saing dalam
kompetisi melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi atau menemukan
peker ja / kar ier yang di citakan.
Sekolah Menengah Kejur uan
Ber standar ISO 9001:2008 adalah
sekolah yang dalam pengel olaannya
telah mempunyai komitmen ter hadap
mutu, sehingga sekolah yang
mener apkan ISO 9001:2008 memiliki
fungsi dalam organisasi yang
ber dampak ter hadap kualitas dan
kepuasan konsumen dikendalikan
dengan sistematika pengendalian yang
di rancang dan distandar kan
sedemiki an r upa, dan bi la diter apkan
dan konsistensi kualitas untuk
member ikan kepuasan kepada
pelanggan dapat t er capai (Pr atiw i :
2013:217). Sertifikat ISO ditetapkan
oleh lembaga akr editasi tentang ISO
9001:2008 setelah menmenuhi
persyar atan dan assessment.
Untuk meningkatkan pemenuhan
harapan pelanggan maka diper lukan
perencanaan str ategis. Menur ut
Rangkuti (2013:23) tahapan
perencanaan st r at egi s yaitu: tahap
pengumpulan data, tahap anal isis dan
tahap pengambi lan keputusan.
Sedangkan Langkah-langkah peneliti an
dan pengembangan menur ut Sugiyono
(2013:408) terdir i dari (1)Potensi dan
Masalah, (2) Mengumpulkan infor masi,
(3) Desain Produk, (4) Val idasi Desain,
(5) Per baikan Desain, (6) Ujicoba
pr oduk, (7) Revisi Produk, (8) uji coba
pemakaian, (9) Revisi Pr oduk, (10)
pr oduksi massal
Langkah-langkah yang digunakan
untk menyusun per encanaan st r ategis
sebagai ber ikut (Rangkuti , 2013:25) :
1. Mengi dentifikasi faktor -faktor yang
menjadi kekuatan, kelemahan,
pel uang dan ancaman pada
pel aksanaan pelayanan di sekol ah
ber dasar kan delapan st andar
nasional pendi dikan. Kegiatan ini
dil akukan dengan melakukan
obser vasi dan w aw ancara kepada
selur uh komponen sekolah.
2. Menentukan faktor -faktor dominan
dar i pelaksanaan pelayanan
ber dasar kan delapan standar
nasional pendidikan yang menjadi
kekuatan, kel emahan, peluang, dan
ancaman dalam meningkatkan
kuali tas pelayanan di SMK Negeri 1
Sayung. Kegiatan ini dilakukan
dengan melakukan reduksi data
yang ter kumpul pada saat
dil akukannya obser vasi dan
w aw ancar a.
3. Menentukan faktor -faktor dominan
yang menj adi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam
meni ngkatkan kualitas pelayanan
di SMK Negeri 1 Sayung. Kegi atan
ini dilakukan melalui FGD dimana
hasil r eduksi data obser vasi dan
w aw ancar a di lakukan penajaman
dan penekanan untuk diperoleh
data factor yang paling domi nan.
4. Menentukan bobot masing-masing
faktor dengan skala mulai dar i 1,0
(paling ber pengar uh) sampai 0,0
(tidak berpengar uh) ter hadap
upaya per baikan kualitas
Pembobotan dilakukan dengan
memper hatikan ti ngkat
kepentingan dan pengar uh faktor
dominan ter sebut ter hadap kualitas
pel ayanan di SMK Neger i 1 Sayung.
Adapun pembobotannya
pengar uh FD terhadap Pelayanan
Sekol ah (%Tingkat pengar uh)
5. Menentukan skor (1 sampai dengan
4) dar i masing-masing faktor
ber dasar kan penting tidaknya
faktor tersebut ter hadap upaya
peningkatan kual itas pelayanan
sekolah di SMK Neger i 1 Sayung.
Dengan ketentuan sebagai ber ikut :
Skor 1(ti dak memili ki daya tar ik),
masing-masing faktor kekuatan,
kel emahan, peluang, dan ancaman.
7. Menghitung total skor akhi r faktor
i nter nal (kekuatan-kelemahan) dan
factor eksternal
(peluang-ancaman).
yang dilakukan ber dasar kan
kredibilitas. Peneliti melakukan
penguji an kr edibil itas dengan tiga cara
yaitu pengamat an, tr iangul asi, dan
pemer iksaan teman sej aw at.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
r ancangan atau desain penelitian
Research and Development, Tujuan
utama peneli tian dan pengembangan
sebagai mana dikemukakan oleh Gay
1990:10 dalam Sugiyono (2009:102)
bukan untuk menguj i hipotesis
melainkan menghasilkan
produk-pr oduk kependidikan yang secara
efektif dapat di manfaatkan oleh
sekolah. Hal ini didasar kan kar ena
penelitian ini di ar ahkan pada
penguji an model melalui
pengembangan suatu produk
pendidikan dan ber upaya menemukan
str at egi peni ngkatan kuali tas
dengan menggunakan per encanaan
pr ogr am str ategis yang ber
kesinam-bungan. Menurut Sugiyono (2011),
ter dapat sepuluh langkah yang
dilakukan untuk memper oleh suatu
pr oduk, tetapi dalam penelitian ini
tidak sampai pada tahap eksper imen.
langkah ter sebut dibatasi sampai pada
tahap kelima yaitu per baikan desain
setel ah dilakukan val idasi desain oleh
ahli. Penelitian dilakukan di SMK
Neger i 1 Sayung, Dalam peneliti an i ni,
pengumpulan data di lakukan dengan
menggunakan teknik obser vasi,
waw ancar a, dan Focus Gr oup
Discussion (FGD). Tekni k anali sis data
yang digunakan adalah analisis matr ik
IFAS (Int er nal Fact or s Analysi s
digunakan Matr ik Per encanaan
Str ategis Kuantitatif (QSPM).
HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan per encanaan
pr ogr am di SMK Neger i 1 Sayung
belum memenuhi har apan ber bagai
pi hak mulai dar i pembuatan pr ogr am
yang hanya mener uskan pr ogr am
terdahulu dan cenderung sama dengan
pr ogr am sebelumnya, keter libatan
w ar ga sekolah tidak terw uj ud dalam
per encanaan sampai pada perbedaan
per sepsi mengenai per encanaan
bahkan tidak dilakukan evaluasi
pr ogr am.
Pr oses penyusunan per encanaan
str at egi s ini melalui tiga tahap analisis,
tahap anal isi s yang per t ama adalah
Posit ion and Act ion Evaluation), matrik
Gr and St r ategy dan tahap ket iga, tahap
pengambil an keputusan dengan matri k
Per encanaan St r ategis Kuantitatif
(Quantitative Str ategic Planning
Mat r ix-QSPM).
Tahapan per encanaan st r at egi s ini
dapat diur ai kan sebagai ber ikut ;
Summar y). Hasi l dar i analisis
faktor-faktor dominan kekuatan dan
kelemahan dalam pelayanan
pendidikan sesuai dengan pembobotan
dan penskor an yang diperoleh pada
tabel 4.1.
Tabel 4.1
Matr ik Evaluasi faktor Inter nal (IFAS)
No Faktor -faktor Inter nal Dominan Bobo
t
2 Adanya dukungan dar i pemer intah kabupaten Demak, Di nas Pendi dikan, stakeholder , dan masyar akat unt uk meningkatkan kualitas pendidikan
0,14 2 0,28
3 Adanya str uktur or ganisasi dan tata kelol a yang baik guna mendukung system ker ja yang pr ofessi onal
0,09 3 0,27
8 Jar ingan inter net tel ah ber fungsi sehi ngga mudah mengakses berbagai i nfor masi.
0,05 4 0,20
9 Lokasi str ategi s, di jalan l intas pantur a bisa terjangkau untuk sisw a dar i k ecamatan di w ilayah Demak bar at dan Kota Semar ang bagian utar a.
0,07 3 0,21
10 Komite Sekolah sangat pedul i dengan peningkatan mutu sekolah.
0,05 3 0,15
11 Ker jasama telah t er jalin bai k dengan beber apa Institusi/ DU-DI.
0,09 4 0,36
Total Kekuatan 1 3,32
Kelemahan
1 Kur angnya r uang bel ajar kar ena hanya memi liki 10 r uang bel ajar , sedangkan r obongan belajar mencapai 15 kelas
0,15 4 0,60
2 Tingkat kiner ja kelembagaan yang masih lemah, ter ut ama dal am keadministr asian.
0,12 3 0,36
3 Rel evansi kompetensi input dengan output pendidikan yang masih belum optimal
0,08 3 0,24
4 Ter batasnya dana oper asional dar i pemer intah dan belum ter gal inya sumber -sumber dana secar a opti mal yang ber asal dar i masyar akat/ dunia usaha bagi kegi atan pendidikan
magang di DU/ DI.
10 Jumlah t enaga TU belum sesuai beban ker ja 0,06 2 0,12
11 Jumlah alat dan ruang pr aktik belum sesuai standar 0,12 3 0,36 12 Unit pr oduksi yang belum ber jalan dengan baik dan di kelola
secar a pr ofesional.
0,04 3 0,12
13 Pel aksanaan evaluasi pr ogr am belum maksimal 0,04 3 0,12
Total Kel emahan 1 3,18
Total IFAS 0,14
Sumber : Hasil FGD 2015
Hasil per hitungan analisis
ter hadap lingkungan internal
diper oleh jumlah kekuatan 3,32 dan
kelemahan sebesar 3,18 dan hasil skor
akhir (kekuatan-kelemahan) sebesar
0,14. Angka ini menunjukkan bahw a
faktor -faktor kekuatan lebih dominan
dibandingkan dengan faktor -faktor
kelemahan sehingga sekolah dapat
memanfaatkan faktor kekuatan untuk
meminimalkan kelemahan yang
dihadapi sekol ah dalam r angka
meningkatkan kuali tas pelayanan
sekolah.
Mat r ik EFAS (Ext er nal Fact or s
Anali sys Summar y). Hasil analisis
faktor ekster nal dapat dilihat pada
tabel 4.2. Dar i hasil ter sebut diperoleh
jumlah dari faktor-faktor yang
domi nan dar i peluang sebesar 3,77,
sedangkan ancaman yang ada sebesar
3,38 dan selisih keduanya 0,39. Dar i
hasil i ni diketahui bahwa SMK Neger i 1
Sayung mempunyai pel uang yang bisa
di manfaatkan guna mengatasi
ancaman yang ada.
Tabel 4.2
Mat ri k Evaluasi faktor Ekster nal (EFAS)
No Faktor -faktor Ekst er nal Dominan Bobot Skor
Bobot x Skor Peluang
1 Pemer intah mengangkat tenaga gur u dan TU PNS. 0,13 4 0,52 2 Adanya beasisw a bagi gur u untuk studi l anjut ke
jenjang yang lebih tinggi.
0,09 2 0,18
3 Adanya kebijakan Pemer intah dalam peningkatan alokasi dana sektor pendidikan yang lebih tinggi melalui block gr ant.
0,13 3 0,39
4 Adanya peluang untuk mengajukan bantuan kegi atan dengan al okasi dana yang cukup memadai.
0,13 4 0,52
5 Hubungan dan dukungan instansi ver tikal di tingkat kabupaten cukup baik.
0,16 4 0,64
6 Nilai keper cayaan masyar akat umum dan DU/ DI (user ) ter hadap SMK r elatif meningkat.
0,19 4 0,76
dapat diakses dengan mudah dan r el ati f mur ah.
Total Peluang 1,00 3,77
Hambatan
1 Per ubahan kur ikulum khususnya di lingkungan pendidikan SMK r elatif ter lalu cepat kur ang dibar engi dengan sosialisasi yang kompr ehensif
0,19 4 0,76
2 Alokasi anggar an untuk oper asi onal sek ol ah dar i pemer intah daerah ada kecender ungan semaki n menur un (lebih r endah dar i pada sebelum otonomi daer ah).
0,19 3 0,57
3 Egosektor al pemegang kebi jakan/ k ew enangan pada lini ver tikal ser ing tidak menguntungkan pada per kembangan dunia pendidikan (khususnya kurang memihak pada sekol ah kejur uan)
0,13 3 0,39
4 Daya ser ap pasar t enaga ker ja untuk mener ima lulusan relatif masi h rendah (Keter bukaan DU/ DI dalam r ekr uitmen tenaga ker ja relati f rendah/ kur ang).
0,13 4 0,52
5 Adanya kompetitor bur sa ker ja dar i per usahaan-per usahaan sw asta.
0,06 3 0,18
6 Belum ada asosi asi profesi dan lembaga ser tifikasi pr ofesi di tingkat kabupaten/ kota
0,06 3 0,18
7 Terbatasnya jumlah DU/ DI yang r elevan dan pembimbing yang memenuhi kual ifikasi.
0,13 3 0,39
8 Per kembangan IPTEK yang ber pengar uh ter hadap tuntutan kemampuan dan ketr ampilan (tenaga yang pr ofesional)
0,13 3 0,39
Total Hambatan 1,00 3,38
Total EFAS 0,39
Sumber : hasil FGD 2015
Ber dasar kan atas hasil analisis
lingkungan internal (IFAS) dan hasil
analisis li ngkungan ekster nal (EFAS)
SMK Neger i 1 Sayung di peroleh hasil
skor akhir IFAS (Kekuatan dan
Kelemahan) adalah 3,32 – 3,18 = 0,14
dan EFAS (Peluang dan Ancaman)
adalah 3,77-3,38=0,39. Hasil anal isis
SWOT ini dapat dili hat pada gambar
4.1 dimana menunjukkan bahwa
str at egi ber ada pada no 1 yai tu
mendukung str ategi aggr essi ve (SO)
menggunakan kekuatan-kekuatan
inter nal guna menangkap
peluang-peluang ekster nal dal am r angka
meningkatlkan kualitas pelayanan.
Hasi l analisis ini dapat dilihat dalam
Gambar 4.1
Diagr am analisa st r at egi SWOT
Mat r ik i nter nal eksternal
menggunakan par ameter kekuatan
internal dan pengaruh ekster nal yang
dihadapi, yang tujuannya untuk
memper oleh str ategi bisnis diti ngkat
kor por at yang lebih detai l, pada matri k
ini terdir i dar i 9 sel. Adapun hasi l yang
di peroleh jumlah IFAS dan EFAS
ber ikut :
Tabel 4.3
Skor Akhir IFAS dan EFAS
IFAS EFAS
Kategor i Total Skor Kategor i Total Skor
Kekuatan (S) 3,32 Peluang (O) 3,77
Kel emahan (W) 3,18 Ancaman (T) 3,38
Total (S+W) 6,50 Total (O+T) 7,15
(S+W) : 2 3,25 (O+T) : 2 3,57
Peluang (O)
Kelemahan(W) Kekuatan(S)
Ancaman(T)
M endukung st rat egy agressive
M endukung st rat egy Turn Around
M endukung st rat egy Diversif ikasi
M endukung st rat egy Def ensive
1 2
-1
-2 -1 -2
2
0,14
Tabel 4.4
Mat ri ks Inter nal Ekster nal (IE)
Hasil anali si s mat r ik IE ini
diper oleh posisi SMK Neger i 1 Sayung
pada sel 1 St r at egi per tumbuhan
(Grow th str ategy) pada sel 1 ini
pertumbuhan dengan konsentr asi
melal ui integr asi ver tical yaitu dengan
backwar d int egr at ion dan for ward
int egr at ion.
Untuk memper tajam dar i posisi
dalam matri k Inter nal Ekster nal
tersebut maka peneliti menggunakan
mat r ik SPACE pada t abel 4.5 agar
dapat melihat posisi sekolah dan ar ah
per kembangan sekolah ter sebut.
Tabel 4.5
Mat r ik Str ategi dan Evaluasi Ti ndakan (SPACE)
Posisi Str ategi s internal Skor Posisi str ategi s eksternal Skor Financial Str enght (FS) Envir onmental Stabilit y (ES)
1. Dana oper asional dar i pemer intah
4 1. Tingkat per saingan sekolah semakin tinggi
Competi tive Advantage (CA) Industr y Str enght (IS) 1. Kompetensi lulusan -3 1. Standar sar ana pr asar ana 3
2. Fasili tas Sekolah -2 2. Standar pedidik dan Tendik 4
3.Pr ogr am–pr ogr am sekolah -1 3. Standar pembiayaan 4
4. Standar pengelol aan 2
Total CA -6 TOtal IS 13
Sumber :hasil FGD 2015 3,0
II Pert umbuhan III Pert um buhan
V Pert umbuhan St abilit as
VI Penciut an
VIII Pert umbuhan IX Likuidit as
1,0
3,0
2,0
1,0 2,0
TOTAL SKOR FAKTOR INTERNAL (IFAS) Rat a-rat a
IS
Gambar 4.2 Diagr am SPACE
Ber dasar kan gambar 4.2 di atas
ter lihat gar is vector ber sifat positif
yang ber ar ti tindakan yang di lakukan
harus lebih agr esif memaksimalkan
kekuatan finasi al untuk memper
daya-kan kekuatan sekolah.
Per hitungan matr ik str ategi besar
terdir i dar i dua dimensi, yaitu di mensi
posisi per saingan dan dimensi
per tumbuhan pasar .
Tabel 4.6
Competitive Position Gr and Strat egy Matr ix
No Atr ibut Bobot Skor Bobot x Skor
1 Kompetensi lul usan 0,33 3 1,00
2 Fasi litas Sek ol ah 0,25 2 0,50
3 Pr ogr am–pr ogr am sek ol ah 0,42 2 0,83
Total 1 2,33
Sumber : FGD 2015
FS
CA IS
ES
agressive Conservat ive
Compet it ive Def ensive
1 2
-1
-2 -1 -2
2
1,66 1,33
Tabel 4.7
Market Gr ow th Gr and St r at egy Matri x
No Atribut Bobot Skor Bobot x Skor
1 Dana operasional 0,15 3 0,45
2 Pendi dik dan tenaga kependidikan 0,15 3 0,45
3 Pengel olaan sekolah 0,30 2 0,60
4 Kur ikulum 0,20 3 0,60
5 Standar pr oses 0,20 3 0,60
Total 2,70
Sumber : FGD 2015
Hasil dua dimensi ter sebut
ditampilkan dalam diagr am gr and
str at egy mat r ix seper ti gambar 4.3.
dari tabel ter sebut ter li hat bahw a
posisi Gr and st r at egy Mat r ix SMK
Neger i 1 Sayung ber ada pada Kuadr an
I yaitu posisi strategi sempur na. Pada
kuadr an i ni sekolah ber peluang untuk
menjadi sekolah maj u dengan
memanfaatkan ber bagai peluang yang
ada.
Gambar 4.3
Diagram Gr and Str ategy Mat r ix
Mat r ik per encanaan Str ategis
Kuantitatif (QSPM) mer upakan tahap
ketiga dimana tahapan ini mer upakan
tahapan pengambilan keputusan.
Keputusan str at egi yang diperoleh dar i
mat r ik SWOT adalah str ategi SO,
mat r ik SPACE diper oleh str ategi
Agr esif, dan dar i matr ik Gr and Str at egi Pert um buhan cepat
Persaingan
lemah Persaingan Kuat
Pert um buhan lambat
Kuadran I Kuadran II
Kuadran IV Kuadran III
diper oleh strategi integr asi yaitu
backwar d, for ward, dan hor izont al
int egr at ion. Selanj utnya ber bagai
str at egi ter sebut akan di analisis untuk
menentukan st rategi ter baik
berdasar kan pada analisa keputusan
mat ri k per encanaan st r at egi
utama yaitu st r at egi integrasi kedepan,
str r ategi integr asi kebelakang, dan
str at egi integr asi hor izontal.
Sekolah khususnya SMK yang
memil iki strategi integr asi kedepan
adalah sekol ah potensial ber usaha
untuk memenuhi delapan st andar
nasional pendidikan, dengan berbagai
kekuatan inter nal yang dimil iki
sebagai jaminan dalam pengelolaan
sekolah. Strat egi integrasi kebel akang,
dengan str ategi ini bagai mana
sekolahan mengatasi kel
emahan-kelemahan yang dimil iki dengan
menggunakan potensi yang ada untuk
menangkap peluang – peluang yang
ada. St r ategi hor i zontal merupakan
str at egi pertumbuhan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan
dengan mengembangkan str at egi
mer aih 8 standar nasional pendidi kan
dengan mel akukan pengaw asan
terhadap kiner ja sekolah.
Isu-isu str ategis di gunakan
sebagai peri mbangan atas analisis
di agnosis kondisi inter nal dan
ekster nal, adapun isu-isu strategis
di lingkungan SMK Neger i 1 Sayung
sebagai ber ikut: (1) Pember lakuan
kur ikulum 2013 secar a mandir i;
Keter sediaan kuri kulum, r encana
pembel ajar an, dan pelaksanaan PBM
dan inovasi dan sistem penil aian yang
akuntabel. (2) Restr ukstur isasi
organi sasi dan manaj emen.
Keter sediaan st r uktur or gani sasi dan
manajemen yang efektif dan efisien
dan bir okrasi yang pr aktis, serta
di dukung ol eh sistem infor masi
manajemen yang mengacu pada
Peningkatan Sar ana dan Pr asar ana.
Keter sediaan sar ana dan pr asar ana
(fasilitas) yang sesuai dengan
kebutuhan Sekolah dan oper asional
manajemen dan pengembangan unit
pr oduksi. (4) Ketenagaan.
Keter-sediaan sumber daya manusia (tenaga
administr atif maupun gur u) yang
pr ofesional dengan komi tmen yang
tinggi ter hadap tugas (dedikasi,
loyali tas, etos ker ja). (5) Pembi ayaan.
Keter sedianya dukungan dana yang
sesuai dengan keper luan pr ogr am
sekolah. (6) Peser ta Didik/ Sisw a.
Menghasil kan peser t a didi k atau si sw a
yang memi liki pengetahuan,
keter ampil an, sikap dan per ilaku yang
sesuai dengan kebutuhan DU/ DI. (7)
Per an serta Masyar akat. Adanya
masyar akat (ter utama DU/ DI) yang
selalu berper an serta dalam
pengembangan dan peningkatan
kualitas tamat an SMK. (8)
Lingkungan/ Budaya Sekol ah. Adanya
lingkungan sekolah yang asr i yang
memper hatikan keharmonisan
komponen lingkungan (Abiotik, Biotik
dan Kultur al), yang didukung dengan
realisasi implementasi 7K yang sangat
menunjang pelaksanaan pr ogr am
sekolah.
Strategi Pengembangan Sekolah Secar a Umum St r at egi diar ahkan
untuk menyikapi selur uh Pr ogr am dan
kegiatan yang dir umuskan, str at egi
pengembangan sekolah ini diar ahkan
untuk mencapai standar kuali tas
pelayanan yang sesuai dengan standar
nasional pendidi kan, adapun sr ategi
pengembangan sekolah sebagai
ber ikut: (1) Mengoptimalkan
implementasi Kur ikulum 2013 melalui
Pemer ataan infor masi dan
pemahaman dalam pener apan
pembel ajar an Kur ikulum 2013 yang
ber basi s Di scover y l ear ning, Probl em
based lear ni ng dan pr oject based
lear ning. Mengembangkan per angkat
pembel ajar an secar a optimal .
Mengembangkan penilaian dengan
str at egi ; Melaksanakan str at egi
peni liai an yang var i atif, Mel aksanakan
peni laian yang tr anspar an, akuntabel,
dan demokr atis; (2) Mel aksanakan
di versifi kasi kur ikulum; (3)
Meningkatkan komitmen selur uh
w ar ga sekolah; (4) Meningkatkan
kual itas pembel ajar an dengan st r ategi:
Mengadakan Need Assesmen Test bagi
par a gur u dan Peningkatan
kemampuan pr ofesionalisme gur u,
dan efektifitas wadah MGMP; (5)
Mengembangkan kur ikulum muatan
lokal dalam r angka mew uj udkan hasil
pendidikan yang r eligius dan ber budi
peker ti luhur ; (6) Pengembangan
bench mar king, dengan st r at egi
Pengembangan dan Penguasaan
Keter ampilan Bahasa Inggr is,
ketrampilan di bi dang kej ur uan,
Pengembangan Ekstr a-kur ikuler ,
Pengembangan Budi Pekerti yang
Akhl akul Kar imah; (7)
Mengembangkan kuali tas dan
kuantitas fasilitas pembel ajar an
dengan str ategi: Mer enovasi dan
menambah r uang bel ajar ; Pengadaan
sar ana pembelajaran seper ti sar ana
perpustakaan dan labotari um IPA,
labor ator ium bahasa, Menata
lingkungan agar lebih ter tata, rapai,
nyaman, menyenangkan; (8)
Meningkatkan kualitas lulusan dengan
str at egi ; Melaksanakan matr ikulasi
kelas X dal am mata pel ajar an ter t entu,
Melaksanakan r emedial t eaching,
Pengayaan dan Pendalaman Materi
(PM) kel as XII, Efektifi tas jadw al
pelajar an dan j am bel ajar dan (9)
Meningkatkan pelaksanaan pr ogr am
Ekstr akur ikuler dan pr ogr am
pembi naan kesisw aan melalui
penyal ur an bakat dan prestasi dalam
bi dang sains, olah raga, dan seni; (10)
Meningkatkan suasana ketentr aman
dan ketenangan belajar dalam
mew ujudkan ketahanan sekol ah,
dengan str ategi; Meningkatkan mutu
pengel olaan sekolah melalui
pengembangan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS), Menciptakan
kesamaan per sepsi tentang
pengembangan sekolah, Meningkatkan
ker jasama dengan DU/ DI, Lembaga
Motivator dan or ganisasi masyar akat
ser ta pondok pesantren dalam
meningkatkan kesadar an
tanggungjaw ab dan keimanan sisw a;
(11) Mengefektifkan per an dan fungsi
Komite Sekolah, or ang tua si sw a, dan
masyar akat sebagai mitr a ker ja
sekolah; (12) Meningkatkan par tisipasi
masyar akat dalam pembi ayaan
pendidikan dengan str ategi;
Mengembangkan per an dan fungsi
Alumni, Meningkatkan per an serta
masyar akat dalam membantu biaya
pendidikan, Membentuk dan
mengembangkan 4 per an Komite
Sekolah, Meni ngkatkan per an serta
Kepeduli an sosial (CSR) dunia usaha,
Menjal iner atkan per an dan fungsi
luar sekolah yang diselenggar akan
oleh masyar akat dalam
mengembang-kan pendidimengembang-kan l uar sekolah (Les,
Bimbingan Belaj ar , dan kur sus).
KESIMPULAN
Ber dasar kan pembahasan peneli ti an
di atas dapat disi mpul kan :
1. Faktor kekuatan yang dominan
meningkatkan kualitas pelayanan di
SMK Neger i 1 Sayung ant ar a lain
Adanya dukungan dar i Pemer intah
Kabupaten Demak, Dinas
Pendidikan, par a stake holder, dan
masyar akat untuk meningkatkan
kualitas pendidi kan; Adanya str uktur
organi sasi dan t ata kelola yang baik
guna mendukung sistem ker ja yang
professional ; Ter sedianya SDM yang
kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan pembelajar an;
Manajemen ter buka dan par tisipatif;
Ker jasama antar w arga sekol ah
ter jal in baik; Sar ana pr aktik yang
mencukupi untuk setiap Kompetensi
Keahlian; Sebagian besar gur u sudah
mengikuti pendidikan dan l atihan
sesuai kompetensi; Jar ingan inter net
telah ber fungsi sehi ngga mudah
mengakses ber bagai infor masi;
Lokasi strategis, di jal an lintas
pantur a bisa ter jangkau untuk siswa
dari kecamat an di w ilayah Demak
barat dan Kota Semar ang bagian
utara; Komite Sekol ah sangat peduli
dengan peningkatan mutu sekolah;
Ker jasama telah terjalin baik dengan
beberapa Institusi / DU-DI.
2. Kel emahan-kel emahan yang
membutuhkan per hatian dan
penangganan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan di sekolah antara
lain : Kurangnya r uang belaj ar
kar ena hanya memil iki 10 r uang
belaj ar , sedangkan r ombongan
belaj ar mencapai 15 kelas; Tingkat
kiner ja kelembagaan yang masih
lemah, ter utama dalam
keadministr asian; Relevansi
kompetensi input dengan output
pendidikan yang masi h belum
opti mal; Ter batasnya dana
oper asional dar i pemer intah dan
belum ter galinya sumber -sumber
dana secar a optimal yang ber asal
dari masyar akat/ dunia usaha bagi
kegiatan pendidikan; Pelaksanaan
MBS belum optimal; Komite sekolah
belum berfungsi secar a pr opor si onal
sebagaimana empat Peran Komite
Sekolah dalam membangun MBS;
kur ikulum yang ber basis
kompetensi/ kur ikulum 2013;
Disiplin w aktu masih per lu
ditingkatkan; Sebagian besar gur u
progr am pr odukti f belum mengi kuti
magang di DU/ DI; Jumlah tenaga TU
belum sesuai dengan beban ker ja;
Jumlah alat dan r uang pr aktik belum
sesuai standar ; Unit pr oduksi yang
belum ber jalan dengan baik dan
dikelola secar a pr ofesional;
Pelaksanaan evaluasi pr ogr am bel um
maksimal.
3. Peluang yang dominan yang
mempengar uhi peningkatan kualitas
pelayanan di SMK Neger i 1 Sayung
antar a lai n Pemer int ah mengangkat
tenaga gur u dan TU PNS; Adanya
beasi sw a bagi gur u untuk studi
lanjut ke jenjang yang l ebih tinggi;
Adanya kebijakan Pemer intah dalam
peni ngkatan alokasi dana sektor
pendidikan yang lebih tinggi melalui
block gr ant; Adanya peluang untuk
mengajukan bantuan kegiatan
dengan alokasi dana yang cukup
memadai; Hubungan dan dukungan
instansi verti kal di tingkat kabupaten
cukup baik; Ni lai kepercayaan
masyar akat umum dan DU/ DI (user )
ter hadap SMK r elati f meni ngkat;
Kondisi sosial, politik dan keamanan
r elatif stabil; Adanya per kembangan
teknologi i nfor masi yang dapat
diakses dengan mudah dan r elatif
murah.
4. Ancaman juga harus di hadapi dalam
meningkatkan kual itas pelayanan di
SMK Negeri 1 Sayung ant ar a lain
Perubahan kur ikulum khususnya
dili ngkungan pendidikan SMK r elatif
ter lalu cepat kur ang dibarengi
dengan sosial isasi yang
kompr ehensif; Al okasi anggar an
untuk oper asional sekol ah dar i
pemer intah daerah ada
kecender ungan semakin menurun
(lebih r endah dar i pada sebelum
otonomi daer ah); Egosektor al
pemegang kebi jakan/ kew enangan
pada li ni ver tikal ser ing tidak
menguntungkan pada
perkembangan dunia pendidi kan
(khususnya kur ang memihak pada
sekolah kejur uan); Daya ser ap pasar
tenaga ker ja untuk mener i ma
lulusan r elatif masih r endah
(Keter bukaan DU/ DI dalam
r ekruitmen tenaga kerj a r elatif
r endah/ kur ang); Adanya kompetitor
bur sa ker ja dar i per
asosiasi pr ofesi dan lembaga
sertifikasi pr ofesi di tingkat
kabupaten/ kota; Ter batasnya jumlah
DU/ DI yang r elevan dan pembi mbi ng
yang memenuhi kualifikasi;
Per kembangan IPTEK yang
ber pengar uh ter hadap tuntutan
kemampuan dan ketr ampil an
(tenaga yang pr ofesional ).
5. Anali si s r encana st r at egi s,
ber dasar kan mat ri k Quantitative
Str ategic planning (QSPM) yang
digunakan sebagai analisi s st r ategi
tahap akhir pengambilan keputusan
diperoleh str ategi integr asi ver tikal
dengan st r at egi utama/ induk
str at egi integr asi kedepan (for war d
int egr at ion st r at egy), str ategi
integr asi kebelakang (backwar d
int egr at ion st rat egy), dan str ategi
integr asi hor izontal (hor izont al
int egr at ion st r at egy). Str ategi ini
menghendaki agar sekol ah
mel akukan pengawasan yang lebih
ter hadap kiner ja sekol ah dalam
meningkatkan kual itas pelayanan.
6. Rencana st r at egi s yang r el evan
dengan peni ngkatan mutu pelayanan
di SMK Neger i 1 sayung yaitu : (1)
Mengoptimalkan implement asi
Kuri kul um 2013, (2) Melaksanakan
diver sifikasi kur ikulum, (3)
Meningkatkan komi tmen seluruh
w ar ga sekolah, (4) Meningkatkan
kualitas pembelajaran, (5)
Mengembangkan kur ikulum muatan
lokal, (6) Pengembangan bench
mar king, (7) Mengembangkan
kualitas dan kuantitas fasil itas
pembelajaran. (8) Meningkatkan
kualitas lulusan dengan str ategi; (9)
Meningkatkan pelaksanaan progr am
Ekstr akur ikuler dan pr ogr am
pembinaan kesisw aan, (10)
Meningkatkan suasana ketent r aman
dan ketenangan bel ajar dalam
mew ujudkan ketahanan sekolah,
(11) Mengefekti fkan per an dan
fungsi Komite Sekolah, or ang tua
sisw a, dan masyar akat sebagai mit ra
ker ja sekolah, (12) Meningkatkan
parti si pasi masyar akat dalam
pembiayaan pendidi kan.
Ber dasar kan hasi l penelitian, maka
ter dapat beber apa sar an yang dapat
dijadikan per timbangan bagi SMK
Neger i 1 Sayung dalam meningkatkan
kualitas pel ayanan.
1. Bagi SMK Negeri 1 Sayung
Sebagai sekolah yang potensial atau
sekolah formal standar di per lukan
standar nasi onal pendidi kan dan
pengelolaan yang baik menggunakan
manajemen ber basi s sekolah sebagai
bentuk penjaminan mutu.
2. Bagi Kepala Sekol ah
Pengelolaan sekolah untuk mencapai
visi, misi, dan tujuan sekol ah
diperl ukan r encana str ategis yang
dijadikan pedoman dan pengawasan
dalam meningkatkan kiner ja sekolah.
3. Bagi Gur u dan Tata usaha
Peni ngkatan kuali tas pelayanan
memer lukan komitmen yang tinggi
dari seluruh stakehol der tidak
ter kecuali guru dan TU sehingga
guru dan TU harus selalu menjaga
komitmen dan meningkatkan
kiner janya.
4. Bagi Komite Sekol ah
Komite har us meningkatkan
parti si pasinya dan mengembangkan
4 per an komite Komite Sekolah
sebagai Advesar y Agency; Supor t ing
Agency; Cont r olling Agency; dan
Mediat or.
DAFTAR PUSTAKA
Gasper sz, Vincent. (2003). Total Quality Management. Jakar t a: Gr amedia Pustaka Utama
Kementer ian Pendidikan Nasui onal, UU Sisdi knas Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sist em Pendidikan Nasional
Komal a, Dew i Odjar Ratna, et.al. 2014, Pengantar Standar isasi, Edisi kedua, Badan Standar isasi Nasional (BSN) ,
Kotler , Philip, & Susanto, A. B., 2000. Manajemen Pemasar an di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Kotler , Philip, 2000. Mar ket ing Management , The Mill enium Edit ion, New Jer sey: Pr entice Hall Inter national Inc.
Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sist em Penjaminan Mut u Pendidikan
Pr ati wi, Yeni Ratih, 2013, Efekt ivit as Sekolah Menengah Kej ur uan Berst andar ISO 9001:2008 t er hadap Pencapaian St andar Isi, St andar Proses dan Standar Kompet ensi Lulusan Jur nal Pendidikan Sains, Vol ume 1, Nomor 3, September
2013, Halaman 217-227, Diunduh dar i
Qolbi, Yahdi, 2014 Sistem Manajemen Mutu Iso 9001:2008 Dalam Peningkatan Mutu Pel ayanan Dan Kepuasan Pelanggan Di Di nas Kesehatan Kota Tar akan, eJour nal Ilmu Pemer intahan, ejournal.ip.fisip.unmul.or g © Copyri ght 2014, Diunduh dar i http:/ / ejournal.ip.fisiunmul.ac.id/ site/ w p-content/ uploads/ 2014/ 11/ JURNAL%20(11-06-14-10-57-47).pdftanggal 4 Januari 2017 Jam 14.28.
Sallis, Edwar d. 2012. Manajemen Mut u t er padu Pendidikan. Jogjakar ta.IRCiSod
Sugiyono , 2013. Met ode Peneli t ian Kombinasi (Mixed Met hods). Bandung. Alfabeta
____________ , 2013. Met ode Penelit ian Pendidikan, Pendekat an Kuant it atif Kualit at if, dan R & D. Bandung. Alfabeta
Tjiptono , F.2005. Pr insip-prinsip t otal Qualit y service. Yogyakar ta:Andi