• Tidak ada hasil yang ditemukan

J01660

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " J01660"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENI NGKATAN MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PASCA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

Miftahul Ulum Gur u SMK Neger i 1 Sayung e-mail: ulum036u2@gmai l.com

Bambang Ismanto

Dosen Univer sit as Kr isten Satya Wacana e-mail : [email protected] .edu

ABSTRACT

he research aimed to analyze factors that affecting service quality and to determine proper strategic planning to improve service quality in State Vocational School Sekayung. The research design was Research and Development (R and D). The collecting data methods were interview and focus group discussion (FGD). Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) was used to determine the strategies. The research showed that the proper strategic was integrated vertical strategy. That strategy required school to control more intensively toward school performance on improvement school quality services. Strategic planning that school have to do namely: 1) Optimizing curriculum 2013 implementation, 2) curriculum diversification, 3) strengthen all school members commitment, 4) learning quality improvement, 5) expand local content curriculum, 6) expand bench marking, 7) quality and quantity learning facilities improvement, 8) graduate quality improvement, 9) Optimizing extracurricular activities, 10) improve learning atmosphere, 11) optimize school committee, 12) society involvement in education funding

Keywords: Planning Strategies, Service Quality, ISO 9001:2008

PENDAHULUAN

Pendidikan yang ber mutu tidak

dapat hanya dili hat dar i kualitas

lulusannya, tetapi juga mencakup

bagaimana lembaga pendi dikan

mampu memenuhi kebutuhan

pelanggan sesuai dengan standar mutu

yang ber laku. Pelanggan dalam hal ini

adalah pelanggan inter nal (tenaga

kependidikan) ser ta pelanggan

ekster nal (peser ta didi k, or angtua,

masyar akat dan pemakai lulusan).

Pelanggan utama dal am sekolah adalah

siswa yang secar a langsung mener i ma

jasa pendi dikan. Sebagai pelanggan

utama si sw a memiliki pandangan atau

per sepsi yang berbeda-beda ter hadap

pelayanan yang diber ikan ol eh pi hak

sekolah. Pada per usahaan yang

ber ger ak di bidang jasa, keunggulan

ber saing seri ng diupayakan dalam

(2)

Str ategi yang t epat dan akur at dalam

kualitas layanan mer upakan faktor

penting yang mempengar uhi

keunggulan ber saing bila

dir encanakan dan di implementasikan

dengan tepat.

Indi kator keber hasilan lulusan

Sekolah Menengah Kej ur uan (SMK)

meliputi (1)masa tunggu memasuki

lapangan ker ja kur ang dar i 2 tahun,

(2)ter ser ap pada lapangan/ unit ker ja

sesuai pr ogr am keahli annnya,

(3)berpotensi untuk mengembangkan

dir i hingga tahapan komopetensi

keahl ian pada unit ker ja. Kompeti si

lulusan SMK akan semakin kompleks

dalam er a globalisasi baik Asean dan

Asia Pasifi k.

Globali sasi ekonomi ter utama

berlakunya kaw asan persaingan

ASEAN mulai tahun 2015 menjadi

dinamika kehidupan masyar akat di

Indonesia. Masyar akat Ekonomi

ASEAN (MEA) akan membentuk

ASEAN sebagai pasar dan basis

pr oduksi tunggal membuat ASEAN

lebih dinamis dan kompetitif. Inisi atif

ekonomi ini memper cepat integr asi

regional bisnis, tenaga ker ja ter ampil

dan bakat dan memper kuat

kelembagaan ASEAN (Ismanto : 2015).

Er a MEA yang akan ber langsung

tahun 2015 memi liki 4 kar akter isti k

utama yaitu sebagai (1) pasar tunggal

dan kesatuan basis pr oduksi, (2)

kaw asan ekonomi yang berdaya saing,

(3) per tumbuhan ekonomi yang

mer ata, dan (4) meningkatkan

kemampuan untuk ber integr asi

dengan per ekonomi an gl obal. MEA

menjadi tantangan ter sendir i dalam

memper siapkan sumber daya manusia

(SDM) berkualitas, oleh kar ena SDM

Indonesia harus ber saing ketat dengan

SDM dari negar a lain. Hal ini

membawa impl ikasi Sekolah

Menengah Kejur uan untuk

meningkatkan mutu pelayanan dalam

peni ngkatan mutu lulusan dengan

standar kompetensi inter nasi onal.

Manajemen pel ayanan pendidi kan

ber basi s mutu di Sekolah Menengah

Kejur uan dikembangkan melalui

ser tifi kat sistem manajemen mutu SNI

ISO 9001:2008. Sebagai standar mutu

inter nasional, implementasi Sist em

Manajemen Mutu ISO 9001:2008

secara konsisten akan meningkatkan

mutu sekolah ser ta efisi ensi dalam

pengel olaan sumber daya sekolah.

Anali sis peningkatan mutu

pelayanan pasca implementasi Sist em

Manajemen Mutu ISO 9001:2008

(3)

daya dan menetapkan rencana

str at egi s di SMK Neger i 1 Sayung

Demak. Berdasarkan latar bel akang di

atas, maka ditetapkan masal ah

penel itian ini:(1)Bagai manakah situasi

dan kondisi lingkungan inter nal yang

menjadi kekuatan dan kelemahan,

ser ta lingkungan ekter nal yang

menjadi peluang dan tantangan dalam

peningkatan mutu SMK Neger i 1

Sayung; (2) Bagai manakah r encana

str at egi dalam peningkatan mutu SMK

Neger i 1 Sayung. Adapun tujuan

penel itian i ni adalah (1).Menganalisis

kekuatan dan kelemahan, ser ta

peluang dan tantangan dalam

peningkatan mutu SMK Neger i 1

Sayung; (2). Menetapkan r encana

str at egi dalam peningkatan mutu SMK

Neger i 1 Sayung.

Kualitas pelayanan mer upakan

totalitas bentuk dar i kar akter istik

barang at au jasa yang menunjukkan

kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan– kebutuhan pelanggan,

baik yang nampak jelas maupun yang

ter sembunyi (Kotler , 2000:169).

Sejal an dengan hal ter sebut Tjiptono

(2005:110) menyatakan bahw a

kualitas adalah kondisi dinamis yang

berhubungan dengan pr oduk,

pelayanan, sumber daya manusi a,

pr oses dan lingkungan yang memenuhi

atau melebihi har apan. Contoh, lokasi ,

bi aya, status akr editasi, jumlah dan

kual ifikasi staf dan guru. Lebih lanjut

Tj iptono, dkk (2008 : 67) menyatakan

bahw a dalam r angka menciptakan

kepuasan pelanggan, produk yang

di taw ar kan or ganisasi har us

ber kualitas. Kar ena kualitas memiliki

sej uml ah level univer sal (sama

di manapun), kul tur al (ter gantung

sistem nilai budaya), sosial (dibentuk

oleh kelas sosial ekonomi, kelompok

etnis, keluar ga, teman seper gaulan),

dan per sonal (ter gantung pr efer ensi

atau seler a setiap i ndividu). Kualitas

layanan ber kontr ibusi signifi kan bagi

pengembangan diferensi asi ,

positioning, dan strategi ber saing

seti ap or ganisasi pemasar an, baik

per usahaan manufaktur maupun

penyedia jasa.Lebih lanjut Tjiptono

dkk (2008 : 70) menyatakan bahwa

kual itas layanan mencer minkan

per bandi ngan antar a tingkat layanan

yang disampaikan per usahaan

di bandingkan ekspektasi pelanggan.

Kualitas layanan diw ujudkan melalui

pemenuhan kebutuhan dan keinginan

pelanggan ser ta ketepatan

penyampaiannya dalam mengi mbangi

(4)

Har apan pelanggan bi sa ber upa tiga

standar , yaitu: (1) Will expect at ion,

yaitu tingkat kiner ja yang diantisipasi

atau diperkir akan konsumen akan

diteri manya, berdasar kan semua

informasi yang diketahuinya. (2)

Should expect at ion, yaitu t i ngkat

kiner ja yang di anggap sudah

sepantasnya di ter ima konsumen.

Biasanya tuntutan dar i apa yang

sehar usnya diteri ma jauh lebih besar

daripada apa yang diperkir akan bakal

diteri ma. (3) Ideal expect at ion, yaitu

Ter dapat beberapa kar at eri stik umum

dari si st em manajemen mutu: a)

Sistem manajemen mutu mencakup

suatu lingkup yang luas dar i akti vitas-

aktivitas dalam or gani sasi moder n.

Kualitas atau mutu dapat di definisikan

melal ui li ma pendekatan utama: (1)

transcendent quality adalah suatu

kondisi ideal menuju keunggulan, (2)

pr oduct-based quality adalah suatu

atr ibut pr oduk yang memenuhi

kual itas, (3) user -based quality adalah

kesesuaian atau ketetapan dalam

penggunaan pr oduk (bar ang dan/ at au

jasa), (4) manufactur ing- based quality

adalah kesesuaian ter hadap

per syaratan-persyar atan standar , dan

(5) val ue- based qual ity adalah der ajat

keunggulan pada tingkat har ga yang

kompetiti f. b) Si stem manaj emen mutu

ber fokus pada konsistensi dari pr oses

ker ja. Hal ini ser ing mencakup

beber apa tingkat dokumentasi

terhadap standar -standar ker ja. c)

Sistem manajemen mutu ber landaskan

pada pencegahan kesalahan sehingga

ber sifat pr oaktif, bukan deteksi pada

kesal ahan yang ber sifat r eakti f. d)

Sistem manajemen mutu mencakup

elemen-el emen: tujuan (obj ectives),

pelanggan (costumer ), hasil-hasil

(out-put), pr oses-proses (processes),

masukan- masukan (i nputs), pemasok

(suppliers) dan pengukur an umpan

balik dan umpan maj u (measurements

for feedback and feedfor w ar d). Dalam

akr onomi bahasa Inggr is dapat

di si ngkat menjadi: SIPOCOM-

Suppliers, Inputs, Pr ocesses, Outputs,

Customer s, Objectives, and

Meassurements.

Standar Si stem Manajemen Mutu

(5)

lebih menekankan pada pendekatan

pr oses, hal ini ber tujuan untuk

menjamin bahw a or gani sasi akan

member ikan pr oduk (bar ang dan/ at au

jasa) yang memenuhi per syar atan

yang ditetapkan. Per syar

atan-persyar atan yang ditetapkan ini dalam

rangka menjaw ab kebutuhan spesifik

dari pelanggan, dimana or gani sasi

yang mener apkan Sistem Manaj emen

Mutu ISO 9001:2008 har us dapat

menjamin kuali tas dar i pr oduk tetentu

atau mer upakan kebutuhan dari pasar

ter tentu sebagai mana yang ditentukan

oleh organisasi. Di dalam Sist em

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 itu

sendir i har us mampu menyedi akan

bukti objektif bahw a sist em

manajemen mutu telah ditetapkan

secar a efektif dan anal isis dar i pr oses

menjadi sumber dalam menetapkan

dokumen yang diper lukan untuk

memenuhi persyar atan Sist em

Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

Pemenuhan per syar atan yang

dimaksud adalah pemenuhan te

rhadap pr insip-pr insip manaj emen ISO

9001 untuk memenuhi kepuasaan

pelanggan (Qolbi :2014).

Mutu mer upakan sentr al dari

SNI ISO 9000:2008 sebagai sist em

manajemen mutu. SNI ISO 9000:2008

menet apkan pengerti an mengenai

mutu dengan dua makna. Yang

per tama, mutu adal ah spesi ikasi dar i

pr oduk yang dapat memenuhi

kebutuhan pelanggan. Yang kedua,

mutu juga ber ar ti ter bebas dar i

kegagalan (Komala : 2014:3). Mutu

pendidikan/ sekolah akan member ikan

kepuasan kepada l ulusa, or ang,

masyar akat, dunia usaha dan

Pemer int ah. Par a pihak akan

memperoleh jaw aban positif atas

har apannya di sekolah/ lembaga

pendidikan yang ber sangkutan. Mutu

yang dihasilkan lebih tinggi maka

meningkatkan daya saing dalam

kompetisi melanjutkan pendidikan

yang lebih tinggi atau menemukan

peker ja / kar ier yang di citakan.

Sekolah Menengah Kejur uan

Ber standar ISO 9001:2008 adalah

sekolah yang dalam pengel olaannya

telah mempunyai komitmen ter hadap

mutu, sehingga sekolah yang

mener apkan ISO 9001:2008 memiliki

fungsi dalam organisasi yang

ber dampak ter hadap kualitas dan

kepuasan konsumen dikendalikan

dengan sistematika pengendalian yang

di rancang dan distandar kan

sedemiki an r upa, dan bi la diter apkan

(6)

dan konsistensi kualitas untuk

member ikan kepuasan kepada

pelanggan dapat t er capai (Pr atiw i :

2013:217). Sertifikat ISO ditetapkan

oleh lembaga akr editasi tentang ISO

9001:2008 setelah menmenuhi

persyar atan dan assessment.

Untuk meningkatkan pemenuhan

harapan pelanggan maka diper lukan

perencanaan str ategis. Menur ut

Rangkuti (2013:23) tahapan

perencanaan st r at egi s yaitu: tahap

pengumpulan data, tahap anal isis dan

tahap pengambi lan keputusan.

Sedangkan Langkah-langkah peneliti an

dan pengembangan menur ut Sugiyono

(2013:408) terdir i dari (1)Potensi dan

Masalah, (2) Mengumpulkan infor masi,

(3) Desain Produk, (4) Val idasi Desain,

(5) Per baikan Desain, (6) Ujicoba

pr oduk, (7) Revisi Produk, (8) uji coba

pemakaian, (9) Revisi Pr oduk, (10)

pr oduksi massal

Langkah-langkah yang digunakan

untk menyusun per encanaan st r ategis

sebagai ber ikut (Rangkuti , 2013:25) :

1. Mengi dentifikasi faktor -faktor yang

menjadi kekuatan, kelemahan,

pel uang dan ancaman pada

pel aksanaan pelayanan di sekol ah

ber dasar kan delapan st andar

nasional pendi dikan. Kegiatan ini

dil akukan dengan melakukan

obser vasi dan w aw ancara kepada

selur uh komponen sekolah.

2. Menentukan faktor -faktor dominan

dar i pelaksanaan pelayanan

ber dasar kan delapan standar

nasional pendidikan yang menjadi

kekuatan, kel emahan, peluang, dan

ancaman dalam meningkatkan

kuali tas pelayanan di SMK Negeri 1

Sayung. Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan reduksi data

yang ter kumpul pada saat

dil akukannya obser vasi dan

w aw ancar a.

3. Menentukan faktor -faktor dominan

yang menj adi kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman dalam

meni ngkatkan kualitas pelayanan

di SMK Negeri 1 Sayung. Kegi atan

ini dilakukan melalui FGD dimana

hasil r eduksi data obser vasi dan

w aw ancar a di lakukan penajaman

dan penekanan untuk diperoleh

data factor yang paling domi nan.

4. Menentukan bobot masing-masing

faktor dengan skala mulai dar i 1,0

(paling ber pengar uh) sampai 0,0

(tidak berpengar uh) ter hadap

upaya per baikan kualitas

(7)

Pembobotan dilakukan dengan

memper hatikan ti ngkat

kepentingan dan pengar uh faktor

dominan ter sebut ter hadap kualitas

pel ayanan di SMK Neger i 1 Sayung.

Adapun pembobotannya

pengar uh FD terhadap Pelayanan

Sekol ah (%Tingkat pengar uh)

5. Menentukan skor (1 sampai dengan

4) dar i masing-masing faktor

ber dasar kan penting tidaknya

faktor tersebut ter hadap upaya

peningkatan kual itas pelayanan

sekolah di SMK Neger i 1 Sayung.

Dengan ketentuan sebagai ber ikut :

Skor 1(ti dak memili ki daya tar ik),

masing-masing faktor kekuatan,

kel emahan, peluang, dan ancaman.

7. Menghitung total skor akhi r faktor

i nter nal (kekuatan-kelemahan) dan

factor eksternal

(peluang-ancaman).

yang dilakukan ber dasar kan

kredibilitas. Peneliti melakukan

penguji an kr edibil itas dengan tiga cara

yaitu pengamat an, tr iangul asi, dan

pemer iksaan teman sej aw at.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

r ancangan atau desain penelitian

Research and Development, Tujuan

utama peneli tian dan pengembangan

sebagai mana dikemukakan oleh Gay

1990:10 dalam Sugiyono (2009:102)

bukan untuk menguj i hipotesis

melainkan menghasilkan

produk-pr oduk kependidikan yang secara

efektif dapat di manfaatkan oleh

sekolah. Hal ini didasar kan kar ena

penelitian ini di ar ahkan pada

penguji an model melalui

pengembangan suatu produk

pendidikan dan ber upaya menemukan

str at egi peni ngkatan kuali tas

(8)

dengan menggunakan per encanaan

pr ogr am str ategis yang ber

kesinam-bungan. Menurut Sugiyono (2011),

ter dapat sepuluh langkah yang

dilakukan untuk memper oleh suatu

pr oduk, tetapi dalam penelitian ini

tidak sampai pada tahap eksper imen.

langkah ter sebut dibatasi sampai pada

tahap kelima yaitu per baikan desain

setel ah dilakukan val idasi desain oleh

ahli. Penelitian dilakukan di SMK

Neger i 1 Sayung, Dalam peneliti an i ni,

pengumpulan data di lakukan dengan

menggunakan teknik obser vasi,

waw ancar a, dan Focus Gr oup

Discussion (FGD). Tekni k anali sis data

yang digunakan adalah analisis matr ik

IFAS (Int er nal Fact or s Analysi s

digunakan Matr ik Per encanaan

Str ategis Kuantitatif (QSPM).

HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan per encanaan

pr ogr am di SMK Neger i 1 Sayung

belum memenuhi har apan ber bagai

pi hak mulai dar i pembuatan pr ogr am

yang hanya mener uskan pr ogr am

terdahulu dan cenderung sama dengan

pr ogr am sebelumnya, keter libatan

w ar ga sekolah tidak terw uj ud dalam

per encanaan sampai pada perbedaan

per sepsi mengenai per encanaan

bahkan tidak dilakukan evaluasi

pr ogr am.

Pr oses penyusunan per encanaan

str at egi s ini melalui tiga tahap analisis,

tahap anal isi s yang per t ama adalah

Posit ion and Act ion Evaluation), matrik

Gr and St r ategy dan tahap ket iga, tahap

pengambil an keputusan dengan matri k

Per encanaan St r ategis Kuantitatif

(Quantitative Str ategic Planning

Mat r ix-QSPM).

Tahapan per encanaan st r at egi s ini

dapat diur ai kan sebagai ber ikut ;

(9)

Summar y). Hasi l dar i analisis

faktor-faktor dominan kekuatan dan

kelemahan dalam pelayanan

pendidikan sesuai dengan pembobotan

dan penskor an yang diperoleh pada

tabel 4.1.

Tabel 4.1

Matr ik Evaluasi faktor Inter nal (IFAS)

No Faktor -faktor Inter nal Dominan Bobo

t

2 Adanya dukungan dar i pemer intah kabupaten Demak, Di nas Pendi dikan, stakeholder , dan masyar akat unt uk meningkatkan kualitas pendidikan

0,14 2 0,28

3 Adanya str uktur or ganisasi dan tata kelol a yang baik guna mendukung system ker ja yang pr ofessi onal

0,09 3 0,27

8 Jar ingan inter net tel ah ber fungsi sehi ngga mudah mengakses berbagai i nfor masi.

0,05 4 0,20

9 Lokasi str ategi s, di jalan l intas pantur a bisa terjangkau untuk sisw a dar i k ecamatan di w ilayah Demak bar at dan Kota Semar ang bagian utar a.

0,07 3 0,21

10 Komite Sekolah sangat pedul i dengan peningkatan mutu sekolah.

0,05 3 0,15

11 Ker jasama telah t er jalin bai k dengan beber apa Institusi/ DU-DI.

0,09 4 0,36

Total Kekuatan 1 3,32

Kelemahan

1 Kur angnya r uang bel ajar kar ena hanya memi liki 10 r uang bel ajar , sedangkan r obongan belajar mencapai 15 kelas

0,15 4 0,60

2 Tingkat kiner ja kelembagaan yang masih lemah, ter ut ama dal am keadministr asian.

0,12 3 0,36

3 Rel evansi kompetensi input dengan output pendidikan yang masih belum optimal

0,08 3 0,24

4 Ter batasnya dana oper asional dar i pemer intah dan belum ter gal inya sumber -sumber dana secar a opti mal yang ber asal dar i masyar akat/ dunia usaha bagi kegi atan pendidikan

(10)

magang di DU/ DI.

10 Jumlah t enaga TU belum sesuai beban ker ja 0,06 2 0,12

11 Jumlah alat dan ruang pr aktik belum sesuai standar 0,12 3 0,36 12 Unit pr oduksi yang belum ber jalan dengan baik dan di kelola

secar a pr ofesional.

0,04 3 0,12

13 Pel aksanaan evaluasi pr ogr am belum maksimal 0,04 3 0,12

Total Kel emahan 1 3,18

Total IFAS 0,14

Sumber : Hasil FGD 2015

Hasil per hitungan analisis

ter hadap lingkungan internal

diper oleh jumlah kekuatan 3,32 dan

kelemahan sebesar 3,18 dan hasil skor

akhir (kekuatan-kelemahan) sebesar

0,14. Angka ini menunjukkan bahw a

faktor -faktor kekuatan lebih dominan

dibandingkan dengan faktor -faktor

kelemahan sehingga sekolah dapat

memanfaatkan faktor kekuatan untuk

meminimalkan kelemahan yang

dihadapi sekol ah dalam r angka

meningkatkan kuali tas pelayanan

sekolah.

Mat r ik EFAS (Ext er nal Fact or s

Anali sys Summar y). Hasil analisis

faktor ekster nal dapat dilihat pada

tabel 4.2. Dar i hasil ter sebut diperoleh

jumlah dari faktor-faktor yang

domi nan dar i peluang sebesar 3,77,

sedangkan ancaman yang ada sebesar

3,38 dan selisih keduanya 0,39. Dar i

hasil i ni diketahui bahwa SMK Neger i 1

Sayung mempunyai pel uang yang bisa

di manfaatkan guna mengatasi

ancaman yang ada.

Tabel 4.2

Mat ri k Evaluasi faktor Ekster nal (EFAS)

No Faktor -faktor Ekst er nal Dominan Bobot Skor

Bobot x Skor Peluang

1 Pemer intah mengangkat tenaga gur u dan TU PNS. 0,13 4 0,52 2 Adanya beasisw a bagi gur u untuk studi l anjut ke

jenjang yang lebih tinggi.

0,09 2 0,18

3 Adanya kebijakan Pemer intah dalam peningkatan alokasi dana sektor pendidikan yang lebih tinggi melalui block gr ant.

0,13 3 0,39

4 Adanya peluang untuk mengajukan bantuan kegi atan dengan al okasi dana yang cukup memadai.

0,13 4 0,52

5 Hubungan dan dukungan instansi ver tikal di tingkat kabupaten cukup baik.

0,16 4 0,64

6 Nilai keper cayaan masyar akat umum dan DU/ DI (user ) ter hadap SMK r elatif meningkat.

0,19 4 0,76

(11)

dapat diakses dengan mudah dan r el ati f mur ah.

Total Peluang 1,00 3,77

Hambatan

1 Per ubahan kur ikulum khususnya di lingkungan pendidikan SMK r elatif ter lalu cepat kur ang dibar engi dengan sosialisasi yang kompr ehensif

0,19 4 0,76

2 Alokasi anggar an untuk oper asi onal sek ol ah dar i pemer intah daerah ada kecender ungan semaki n menur un (lebih r endah dar i pada sebelum otonomi daer ah).

0,19 3 0,57

3 Egosektor al pemegang kebi jakan/ k ew enangan pada lini ver tikal ser ing tidak menguntungkan pada per kembangan dunia pendidikan (khususnya kurang memihak pada sekol ah kejur uan)

0,13 3 0,39

4 Daya ser ap pasar t enaga ker ja untuk mener ima lulusan relatif masi h rendah (Keter bukaan DU/ DI dalam r ekr uitmen tenaga ker ja relati f rendah/ kur ang).

0,13 4 0,52

5 Adanya kompetitor bur sa ker ja dar i per usahaan-per usahaan sw asta.

0,06 3 0,18

6 Belum ada asosi asi profesi dan lembaga ser tifikasi pr ofesi di tingkat kabupaten/ kota

0,06 3 0,18

7 Terbatasnya jumlah DU/ DI yang r elevan dan pembimbing yang memenuhi kual ifikasi.

0,13 3 0,39

8 Per kembangan IPTEK yang ber pengar uh ter hadap tuntutan kemampuan dan ketr ampilan (tenaga yang pr ofesional)

0,13 3 0,39

Total Hambatan 1,00 3,38

Total EFAS 0,39

Sumber : hasil FGD 2015

Ber dasar kan atas hasil analisis

lingkungan internal (IFAS) dan hasil

analisis li ngkungan ekster nal (EFAS)

SMK Neger i 1 Sayung di peroleh hasil

skor akhir IFAS (Kekuatan dan

Kelemahan) adalah 3,32 – 3,18 = 0,14

dan EFAS (Peluang dan Ancaman)

adalah 3,77-3,38=0,39. Hasil anal isis

SWOT ini dapat dili hat pada gambar

4.1 dimana menunjukkan bahwa

str at egi ber ada pada no 1 yai tu

mendukung str ategi aggr essi ve (SO)

menggunakan kekuatan-kekuatan

inter nal guna menangkap

peluang-peluang ekster nal dal am r angka

meningkatlkan kualitas pelayanan.

Hasi l analisis ini dapat dilihat dalam

(12)

Gambar 4.1

Diagr am analisa st r at egi SWOT

Mat r ik i nter nal eksternal

menggunakan par ameter kekuatan

internal dan pengaruh ekster nal yang

dihadapi, yang tujuannya untuk

memper oleh str ategi bisnis diti ngkat

kor por at yang lebih detai l, pada matri k

ini terdir i dar i 9 sel. Adapun hasi l yang

di peroleh jumlah IFAS dan EFAS

ber ikut :

Tabel 4.3

Skor Akhir IFAS dan EFAS

IFAS EFAS

Kategor i Total Skor Kategor i Total Skor

Kekuatan (S) 3,32 Peluang (O) 3,77

Kel emahan (W) 3,18 Ancaman (T) 3,38

Total (S+W) 6,50 Total (O+T) 7,15

(S+W) : 2 3,25 (O+T) : 2 3,57

Peluang (O)

Kelemahan(W) Kekuatan(S)

Ancaman(T)

M endukung st rat egy agressive

M endukung st rat egy Turn Around

M endukung st rat egy Diversif ikasi

M endukung st rat egy Def ensive

1 2

-1

-2 -1 -2

2

0,14

(13)

Tabel 4.4

Mat ri ks Inter nal Ekster nal (IE)

Hasil anali si s mat r ik IE ini

diper oleh posisi SMK Neger i 1 Sayung

pada sel 1 St r at egi per tumbuhan

(Grow th str ategy) pada sel 1 ini

pertumbuhan dengan konsentr asi

melal ui integr asi ver tical yaitu dengan

backwar d int egr at ion dan for ward

int egr at ion.

Untuk memper tajam dar i posisi

dalam matri k Inter nal Ekster nal

tersebut maka peneliti menggunakan

mat r ik SPACE pada t abel 4.5 agar

dapat melihat posisi sekolah dan ar ah

per kembangan sekolah ter sebut.

Tabel 4.5

Mat r ik Str ategi dan Evaluasi Ti ndakan (SPACE)

Posisi Str ategi s internal Skor Posisi str ategi s eksternal Skor Financial Str enght (FS) Envir onmental Stabilit y (ES)

1. Dana oper asional dar i pemer intah

4 1. Tingkat per saingan sekolah semakin tinggi

Competi tive Advantage (CA) Industr y Str enght (IS) 1. Kompetensi lulusan -3 1. Standar sar ana pr asar ana 3

2. Fasili tas Sekolah -2 2. Standar pedidik dan Tendik 4

3.Pr ogr am–pr ogr am sekolah -1 3. Standar pembiayaan 4

4. Standar pengelol aan 2

Total CA -6 TOtal IS 13

Sumber :hasil FGD 2015 3,0

II Pert umbuhan III Pert um buhan

V Pert umbuhan St abilit as

VI Penciut an

VIII Pert umbuhan IX Likuidit as

1,0

3,0

2,0

1,0 2,0

TOTAL SKOR FAKTOR INTERNAL (IFAS) Rat a-rat a

(14)

IS

Gambar 4.2 Diagr am SPACE

Ber dasar kan gambar 4.2 di atas

ter lihat gar is vector ber sifat positif

yang ber ar ti tindakan yang di lakukan

harus lebih agr esif memaksimalkan

kekuatan finasi al untuk memper

daya-kan kekuatan sekolah.

Per hitungan matr ik str ategi besar

terdir i dar i dua dimensi, yaitu di mensi

posisi per saingan dan dimensi

per tumbuhan pasar .

Tabel 4.6

Competitive Position Gr and Strat egy Matr ix

No Atr ibut Bobot Skor Bobot x Skor

1 Kompetensi lul usan 0,33 3 1,00

2 Fasi litas Sek ol ah 0,25 2 0,50

3 Pr ogr am–pr ogr am sek ol ah 0,42 2 0,83

Total 1 2,33

Sumber : FGD 2015

FS

CA IS

ES

agressive Conservat ive

Compet it ive Def ensive

1 2

-1

-2 -1 -2

2

1,66 1,33

(15)

Tabel 4.7

Market Gr ow th Gr and St r at egy Matri x

No Atribut Bobot Skor Bobot x Skor

1 Dana operasional 0,15 3 0,45

2 Pendi dik dan tenaga kependidikan 0,15 3 0,45

3 Pengel olaan sekolah 0,30 2 0,60

4 Kur ikulum 0,20 3 0,60

5 Standar pr oses 0,20 3 0,60

Total 2,70

Sumber : FGD 2015

Hasil dua dimensi ter sebut

ditampilkan dalam diagr am gr and

str at egy mat r ix seper ti gambar 4.3.

dari tabel ter sebut ter li hat bahw a

posisi Gr and st r at egy Mat r ix SMK

Neger i 1 Sayung ber ada pada Kuadr an

I yaitu posisi strategi sempur na. Pada

kuadr an i ni sekolah ber peluang untuk

menjadi sekolah maj u dengan

memanfaatkan ber bagai peluang yang

ada.

Gambar 4.3

Diagram Gr and Str ategy Mat r ix

Mat r ik per encanaan Str ategis

Kuantitatif (QSPM) mer upakan tahap

ketiga dimana tahapan ini mer upakan

tahapan pengambilan keputusan.

Keputusan str at egi yang diperoleh dar i

mat r ik SWOT adalah str ategi SO,

mat r ik SPACE diper oleh str ategi

Agr esif, dan dar i matr ik Gr and Str at egi Pert um buhan cepat

Persaingan

lemah Persaingan Kuat

Pert um buhan lambat

Kuadran I Kuadran II

Kuadran IV Kuadran III

(16)

diper oleh strategi integr asi yaitu

backwar d, for ward, dan hor izont al

int egr at ion. Selanj utnya ber bagai

str at egi ter sebut akan di analisis untuk

menentukan st rategi ter baik

berdasar kan pada analisa keputusan

mat ri k per encanaan st r at egi

utama yaitu st r at egi integrasi kedepan,

str r ategi integr asi kebelakang, dan

str at egi integr asi hor izontal.

Sekolah khususnya SMK yang

memil iki strategi integr asi kedepan

adalah sekol ah potensial ber usaha

untuk memenuhi delapan st andar

nasional pendidikan, dengan berbagai

kekuatan inter nal yang dimil iki

sebagai jaminan dalam pengelolaan

sekolah. Strat egi integrasi kebel akang,

dengan str ategi ini bagai mana

sekolahan mengatasi kel

emahan-kelemahan yang dimil iki dengan

menggunakan potensi yang ada untuk

menangkap peluang – peluang yang

ada. St r ategi hor i zontal merupakan

str at egi pertumbuhan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan

dengan mengembangkan str at egi

mer aih 8 standar nasional pendidi kan

dengan mel akukan pengaw asan

terhadap kiner ja sekolah.

Isu-isu str ategis di gunakan

sebagai peri mbangan atas analisis

di agnosis kondisi inter nal dan

ekster nal, adapun isu-isu strategis

di lingkungan SMK Neger i 1 Sayung

sebagai ber ikut: (1) Pember lakuan

kur ikulum 2013 secar a mandir i;

Keter sediaan kuri kulum, r encana

pembel ajar an, dan pelaksanaan PBM

dan inovasi dan sistem penil aian yang

akuntabel. (2) Restr ukstur isasi

organi sasi dan manaj emen.

Keter sediaan st r uktur or gani sasi dan

manajemen yang efektif dan efisien

dan bir okrasi yang pr aktis, serta

di dukung ol eh sistem infor masi

manajemen yang mengacu pada

(17)

Peningkatan Sar ana dan Pr asar ana.

Keter sediaan sar ana dan pr asar ana

(fasilitas) yang sesuai dengan

kebutuhan Sekolah dan oper asional

manajemen dan pengembangan unit

pr oduksi. (4) Ketenagaan.

Keter-sediaan sumber daya manusia (tenaga

administr atif maupun gur u) yang

pr ofesional dengan komi tmen yang

tinggi ter hadap tugas (dedikasi,

loyali tas, etos ker ja). (5) Pembi ayaan.

Keter sedianya dukungan dana yang

sesuai dengan keper luan pr ogr am

sekolah. (6) Peser ta Didik/ Sisw a.

Menghasil kan peser t a didi k atau si sw a

yang memi liki pengetahuan,

keter ampil an, sikap dan per ilaku yang

sesuai dengan kebutuhan DU/ DI. (7)

Per an serta Masyar akat. Adanya

masyar akat (ter utama DU/ DI) yang

selalu berper an serta dalam

pengembangan dan peningkatan

kualitas tamat an SMK. (8)

Lingkungan/ Budaya Sekol ah. Adanya

lingkungan sekolah yang asr i yang

memper hatikan keharmonisan

komponen lingkungan (Abiotik, Biotik

dan Kultur al), yang didukung dengan

realisasi implementasi 7K yang sangat

menunjang pelaksanaan pr ogr am

sekolah.

Strategi Pengembangan Sekolah Secar a Umum St r at egi diar ahkan

untuk menyikapi selur uh Pr ogr am dan

kegiatan yang dir umuskan, str at egi

pengembangan sekolah ini diar ahkan

untuk mencapai standar kuali tas

pelayanan yang sesuai dengan standar

nasional pendidi kan, adapun sr ategi

pengembangan sekolah sebagai

ber ikut: (1) Mengoptimalkan

implementasi Kur ikulum 2013 melalui

Pemer ataan infor masi dan

pemahaman dalam pener apan

pembel ajar an Kur ikulum 2013 yang

ber basi s Di scover y l ear ning, Probl em

based lear ni ng dan pr oject based

lear ning. Mengembangkan per angkat

pembel ajar an secar a optimal .

Mengembangkan penilaian dengan

str at egi ; Melaksanakan str at egi

peni liai an yang var i atif, Mel aksanakan

peni laian yang tr anspar an, akuntabel,

dan demokr atis; (2) Mel aksanakan

di versifi kasi kur ikulum; (3)

Meningkatkan komitmen selur uh

w ar ga sekolah; (4) Meningkatkan

kual itas pembel ajar an dengan st r ategi:

Mengadakan Need Assesmen Test bagi

par a gur u dan Peningkatan

kemampuan pr ofesionalisme gur u,

(18)

dan efektifitas wadah MGMP; (5)

Mengembangkan kur ikulum muatan

lokal dalam r angka mew uj udkan hasil

pendidikan yang r eligius dan ber budi

peker ti luhur ; (6) Pengembangan

bench mar king, dengan st r at egi

Pengembangan dan Penguasaan

Keter ampilan Bahasa Inggr is,

ketrampilan di bi dang kej ur uan,

Pengembangan Ekstr a-kur ikuler ,

Pengembangan Budi Pekerti yang

Akhl akul Kar imah; (7)

Mengembangkan kuali tas dan

kuantitas fasilitas pembel ajar an

dengan str ategi: Mer enovasi dan

menambah r uang bel ajar ; Pengadaan

sar ana pembelajaran seper ti sar ana

perpustakaan dan labotari um IPA,

labor ator ium bahasa, Menata

lingkungan agar lebih ter tata, rapai,

nyaman, menyenangkan; (8)

Meningkatkan kualitas lulusan dengan

str at egi ; Melaksanakan matr ikulasi

kelas X dal am mata pel ajar an ter t entu,

Melaksanakan r emedial t eaching,

Pengayaan dan Pendalaman Materi

(PM) kel as XII, Efektifi tas jadw al

pelajar an dan j am bel ajar dan (9)

Meningkatkan pelaksanaan pr ogr am

Ekstr akur ikuler dan pr ogr am

pembi naan kesisw aan melalui

penyal ur an bakat dan prestasi dalam

bi dang sains, olah raga, dan seni; (10)

Meningkatkan suasana ketentr aman

dan ketenangan belajar dalam

mew ujudkan ketahanan sekol ah,

dengan str ategi; Meningkatkan mutu

pengel olaan sekolah melalui

pengembangan Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS), Menciptakan

kesamaan per sepsi tentang

pengembangan sekolah, Meningkatkan

ker jasama dengan DU/ DI, Lembaga

Motivator dan or ganisasi masyar akat

ser ta pondok pesantren dalam

meningkatkan kesadar an

tanggungjaw ab dan keimanan sisw a;

(11) Mengefektifkan per an dan fungsi

Komite Sekolah, or ang tua si sw a, dan

masyar akat sebagai mitr a ker ja

sekolah; (12) Meningkatkan par tisipasi

masyar akat dalam pembi ayaan

pendidikan dengan str ategi;

Mengembangkan per an dan fungsi

Alumni, Meningkatkan per an serta

masyar akat dalam membantu biaya

pendidikan, Membentuk dan

mengembangkan 4 per an Komite

Sekolah, Meni ngkatkan per an serta

Kepeduli an sosial (CSR) dunia usaha,

Menjal iner atkan per an dan fungsi

(19)

luar sekolah yang diselenggar akan

oleh masyar akat dalam

mengembang-kan pendidimengembang-kan l uar sekolah (Les,

Bimbingan Belaj ar , dan kur sus).

KESIMPULAN

Ber dasar kan pembahasan peneli ti an

di atas dapat disi mpul kan :

1. Faktor kekuatan yang dominan

meningkatkan kualitas pelayanan di

SMK Neger i 1 Sayung ant ar a lain

Adanya dukungan dar i Pemer intah

Kabupaten Demak, Dinas

Pendidikan, par a stake holder, dan

masyar akat untuk meningkatkan

kualitas pendidi kan; Adanya str uktur

organi sasi dan t ata kelola yang baik

guna mendukung sistem ker ja yang

professional ; Ter sedianya SDM yang

kreatif dan inovatif dalam

mengembangkan pembelajar an;

Manajemen ter buka dan par tisipatif;

Ker jasama antar w arga sekol ah

ter jal in baik; Sar ana pr aktik yang

mencukupi untuk setiap Kompetensi

Keahlian; Sebagian besar gur u sudah

mengikuti pendidikan dan l atihan

sesuai kompetensi; Jar ingan inter net

telah ber fungsi sehi ngga mudah

mengakses ber bagai infor masi;

Lokasi strategis, di jal an lintas

pantur a bisa ter jangkau untuk siswa

dari kecamat an di w ilayah Demak

barat dan Kota Semar ang bagian

utara; Komite Sekol ah sangat peduli

dengan peningkatan mutu sekolah;

Ker jasama telah terjalin baik dengan

beberapa Institusi / DU-DI.

2. Kel emahan-kel emahan yang

membutuhkan per hatian dan

penangganan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan di sekolah antara

lain : Kurangnya r uang belaj ar

kar ena hanya memil iki 10 r uang

belaj ar , sedangkan r ombongan

belaj ar mencapai 15 kelas; Tingkat

kiner ja kelembagaan yang masih

lemah, ter utama dalam

keadministr asian; Relevansi

kompetensi input dengan output

pendidikan yang masi h belum

opti mal; Ter batasnya dana

oper asional dar i pemer intah dan

belum ter galinya sumber -sumber

dana secar a optimal yang ber asal

dari masyar akat/ dunia usaha bagi

kegiatan pendidikan; Pelaksanaan

MBS belum optimal; Komite sekolah

belum berfungsi secar a pr opor si onal

sebagaimana empat Peran Komite

Sekolah dalam membangun MBS;

(20)

kur ikulum yang ber basis

kompetensi/ kur ikulum 2013;

Disiplin w aktu masih per lu

ditingkatkan; Sebagian besar gur u

progr am pr odukti f belum mengi kuti

magang di DU/ DI; Jumlah tenaga TU

belum sesuai dengan beban ker ja;

Jumlah alat dan r uang pr aktik belum

sesuai standar ; Unit pr oduksi yang

belum ber jalan dengan baik dan

dikelola secar a pr ofesional;

Pelaksanaan evaluasi pr ogr am bel um

maksimal.

3. Peluang yang dominan yang

mempengar uhi peningkatan kualitas

pelayanan di SMK Neger i 1 Sayung

antar a lai n Pemer int ah mengangkat

tenaga gur u dan TU PNS; Adanya

beasi sw a bagi gur u untuk studi

lanjut ke jenjang yang l ebih tinggi;

Adanya kebijakan Pemer intah dalam

peni ngkatan alokasi dana sektor

pendidikan yang lebih tinggi melalui

block gr ant; Adanya peluang untuk

mengajukan bantuan kegiatan

dengan alokasi dana yang cukup

memadai; Hubungan dan dukungan

instansi verti kal di tingkat kabupaten

cukup baik; Ni lai kepercayaan

masyar akat umum dan DU/ DI (user )

ter hadap SMK r elati f meni ngkat;

Kondisi sosial, politik dan keamanan

r elatif stabil; Adanya per kembangan

teknologi i nfor masi yang dapat

diakses dengan mudah dan r elatif

murah.

4. Ancaman juga harus di hadapi dalam

meningkatkan kual itas pelayanan di

SMK Negeri 1 Sayung ant ar a lain

Perubahan kur ikulum khususnya

dili ngkungan pendidikan SMK r elatif

ter lalu cepat kur ang dibarengi

dengan sosial isasi yang

kompr ehensif; Al okasi anggar an

untuk oper asional sekol ah dar i

pemer intah daerah ada

kecender ungan semakin menurun

(lebih r endah dar i pada sebelum

otonomi daer ah); Egosektor al

pemegang kebi jakan/ kew enangan

pada li ni ver tikal ser ing tidak

menguntungkan pada

perkembangan dunia pendidi kan

(khususnya kur ang memihak pada

sekolah kejur uan); Daya ser ap pasar

tenaga ker ja untuk mener i ma

lulusan r elatif masih r endah

(Keter bukaan DU/ DI dalam

r ekruitmen tenaga kerj a r elatif

r endah/ kur ang); Adanya kompetitor

bur sa ker ja dar i per

(21)

asosiasi pr ofesi dan lembaga

sertifikasi pr ofesi di tingkat

kabupaten/ kota; Ter batasnya jumlah

DU/ DI yang r elevan dan pembi mbi ng

yang memenuhi kualifikasi;

Per kembangan IPTEK yang

ber pengar uh ter hadap tuntutan

kemampuan dan ketr ampil an

(tenaga yang pr ofesional ).

5. Anali si s r encana st r at egi s,

ber dasar kan mat ri k Quantitative

Str ategic planning (QSPM) yang

digunakan sebagai analisi s st r ategi

tahap akhir pengambilan keputusan

diperoleh str ategi integr asi ver tikal

dengan st r at egi utama/ induk

str at egi integr asi kedepan (for war d

int egr at ion st r at egy), str ategi

integr asi kebelakang (backwar d

int egr at ion st rat egy), dan str ategi

integr asi hor izontal (hor izont al

int egr at ion st r at egy). Str ategi ini

menghendaki agar sekol ah

mel akukan pengawasan yang lebih

ter hadap kiner ja sekol ah dalam

meningkatkan kual itas pelayanan.

6. Rencana st r at egi s yang r el evan

dengan peni ngkatan mutu pelayanan

di SMK Neger i 1 sayung yaitu : (1)

Mengoptimalkan implement asi

Kuri kul um 2013, (2) Melaksanakan

diver sifikasi kur ikulum, (3)

Meningkatkan komi tmen seluruh

w ar ga sekolah, (4) Meningkatkan

kualitas pembelajaran, (5)

Mengembangkan kur ikulum muatan

lokal, (6) Pengembangan bench

mar king, (7) Mengembangkan

kualitas dan kuantitas fasil itas

pembelajaran. (8) Meningkatkan

kualitas lulusan dengan str ategi; (9)

Meningkatkan pelaksanaan progr am

Ekstr akur ikuler dan pr ogr am

pembinaan kesisw aan, (10)

Meningkatkan suasana ketent r aman

dan ketenangan bel ajar dalam

mew ujudkan ketahanan sekolah,

(11) Mengefekti fkan per an dan

fungsi Komite Sekolah, or ang tua

sisw a, dan masyar akat sebagai mit ra

ker ja sekolah, (12) Meningkatkan

parti si pasi masyar akat dalam

pembiayaan pendidi kan.

Ber dasar kan hasi l penelitian, maka

ter dapat beber apa sar an yang dapat

dijadikan per timbangan bagi SMK

Neger i 1 Sayung dalam meningkatkan

kualitas pel ayanan.

1. Bagi SMK Negeri 1 Sayung

Sebagai sekolah yang potensial atau

sekolah formal standar di per lukan

(22)

standar nasi onal pendidi kan dan

pengelolaan yang baik menggunakan

manajemen ber basi s sekolah sebagai

bentuk penjaminan mutu.

2. Bagi Kepala Sekol ah

Pengelolaan sekolah untuk mencapai

visi, misi, dan tujuan sekol ah

diperl ukan r encana str ategis yang

dijadikan pedoman dan pengawasan

dalam meningkatkan kiner ja sekolah.

3. Bagi Gur u dan Tata usaha

Peni ngkatan kuali tas pelayanan

memer lukan komitmen yang tinggi

dari seluruh stakehol der tidak

ter kecuali guru dan TU sehingga

guru dan TU harus selalu menjaga

komitmen dan meningkatkan

kiner janya.

4. Bagi Komite Sekol ah

Komite har us meningkatkan

parti si pasinya dan mengembangkan

4 per an komite Komite Sekolah

sebagai Advesar y Agency; Supor t ing

Agency; Cont r olling Agency; dan

Mediat or.

DAFTAR PUSTAKA

Gasper sz, Vincent. (2003). Total Quality Management. Jakar t a: Gr amedia Pustaka Utama

Kementer ian Pendidikan Nasui onal, UU Sisdi knas Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sist em Pendidikan Nasional

Komal a, Dew i Odjar Ratna, et.al. 2014, Pengantar Standar isasi, Edisi kedua, Badan Standar isasi Nasional (BSN) ,

Kotler , Philip, & Susanto, A. B., 2000. Manajemen Pemasar an di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

Kotler , Philip, 2000. Mar ket ing Management , The Mill enium Edit ion, New Jer sey: Pr entice Hall Inter national Inc.

Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sist em Penjaminan Mut u Pendidikan

Pr ati wi, Yeni Ratih, 2013, Efekt ivit as Sekolah Menengah Kej ur uan Berst andar ISO 9001:2008 t er hadap Pencapaian St andar Isi, St andar Proses dan Standar Kompet ensi Lulusan Jur nal Pendidikan Sains, Vol ume 1, Nomor 3, September

2013, Halaman 217-227, Diunduh dar i

(23)

Qolbi, Yahdi, 2014 Sistem Manajemen Mutu Iso 9001:2008 Dalam Peningkatan Mutu Pel ayanan Dan Kepuasan Pelanggan Di Di nas Kesehatan Kota Tar akan, eJour nal Ilmu Pemer intahan, ejournal.ip.fisip.unmul.or g © Copyri ght 2014, Diunduh dar i http:/ / ejournal.ip.fisiunmul.ac.id/ site/ w p-content/ uploads/ 2014/ 11/ JURNAL%20(11-06-14-10-57-47).pdftanggal 4 Januari 2017 Jam 14.28.

Sallis, Edwar d. 2012. Manajemen Mut u t er padu Pendidikan. Jogjakar ta.IRCiSod

Sugiyono , 2013. Met ode Peneli t ian Kombinasi (Mixed Met hods). Bandung. Alfabeta

____________ , 2013. Met ode Penelit ian Pendidikan, Pendekat an Kuant it atif Kualit at if, dan R & D. Bandung. Alfabeta

Tjiptono , F.2005. Pr insip-prinsip t otal Qualit y service. Yogyakar ta:Andi

Gambar

Tabel 4.1 Matrik Evaluasi faktor Internal (IFAS)
Tabel 4.2 Matrik Evaluasi faktor Eksternal (EFAS)
gambar 4.1.
Gambar 4.1 Diagram analisa strategi SWOT
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

sekolah yang memadai sesuai dengan standar nasional pendidikan (SNP).. 6) Melaksanakan pengembangan manajemen sekolah sesuai dengan standar nasional pengelolaan

Jika unit kerja memiliki kebijakan standar pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait standar pelayanan yang sesuai dengan karakteristik

Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar

Adapun beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja itu antara lain Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menjadi kewenangan Dinas Dikpora DIY sesuai

Sr, NE, dan My masing-masing menyusun program BK sesuai pedoman operasional BK yang ada ditambah dengan menyisipkan pelayanan khusus bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Adapun

NO JENIS LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR LAYANAN DASAR PENERIMA PERNYATAAN STANDAR 5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar Sesuai standar skrining kesehatan

Standar pelayanan yang diterapkan Bank BTN Syariah Parepare telah menerapkan standar pelayanan yang sesuai dengan SOP Standar Operasional dan Prosedur dan sesuai dengan standar kode

Adapun indikator yang belum berjalan sesuai dengan standar pelayanan di bengkel Berkah yaitu dimensi reliability kehandalan yaitu belum ahlinya mekanik dalam menggunakan peralatan dalam