TESIS
Diajukan Kepada Program Studi Magister Sosiologi Agama Fakultas Teologi Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Master Sains (M.Si)
INGGRID IRENE MATAHELUMUAL
752013001
FAKULTAS TEOLOGI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
MOTTO
THE
GREAT AIM
OFEDUCATION
IS NOT KNOWLEDGE BUT
ACTION
Tulisan ini dipersembahkan kepada orang tua tersayang
KATA PENGANTAR
“If you can’t fly, then run. If you can’t run, then walk. If you can’t walk, then crawl, but whatever you do, you have to keep moving forward”
–Martin Luther King Jr.
Selangkah demi selangkah namun pasti perjalanan untuk mencapai gelar Master Sains dari Program Studi Magister Sosiologi Agama Fakultas Teologi UKSW telah peneliti lewati. Perjalanan panjang selama kurang lebih dua puluh dua bulan ini tidak bisa peneliti lewati tanpa kehadiran orang-orang hebat yang terus mendorong peneliti agar terus bergerak maju hingga akhir. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ungkapan syukur dan terima kasih yang begitu besar kepada semua pihak yang telah menjadi bagian dalam perjalanan ini. Ungkapan syukur yang paling utama peneliti berikan kepada Tuhan yang berkenan memberikan hikmat, kekuatan dan pengetahuan untuk menjalani proses pendidikan ini sampai akhir. Segala hormat dan kemuliaan milik Tuhan, Pemilik Kehidupan dan Guru yang Agung.
Ungkapan terima kasih berikutnya peneliti sampaikan kepada orang-orang hebat yang telah hadir dalam perjalanan ini. Terima kasih telah memberi peneliti kesempatan untuk bermimpi, mempercayainya dan mewujudkannya menjadi nyata. Mereka adalah:
2. Dosen dan staf fakultas teologi UKSW: Pdt. Izak Lattu, Ph.D; Pdt. Dr. Daniel Nuhamara; Pdt. Dr. Retnowati; Pdt. Yusak Setyawan, Ph.D; Pdt. Dr. Ebenhaizer Nuban Timo; Dr. Samiyono; Pdt. Dr. Thobias Messakh; pak Jubhar Magimbulude, Ph.D; Pdt. Dr. Tony Tampake; Ibu Ira Mangililo, Ph.D; Pdt. Mariska Lauterboom, MATS; Pdt. Irene Ludji, MAR; ibu Liana, ibu Budi, pak Eko. Terima kasih untuk arahan, bimbingan, diskusi dan dukungan yang bersahabat selama proses perkuliahan, pengurusan administrasi di kantor fakultas, maupun kegiatan di luar kampus. Tuhan memberkati.
3. Orang tua terkasih. Terima kasih untuk pengorbanan yang besar dari papa dan mama sehingga nona bisa sampai hingga tahap ini. Terima kasih untuk kasih
sayang yang selalu berlimpah voor nona. Danke banya! Nona balom bisa balas akang samua satu persatu, jadi tetap sehat dan Tuhan sayang papa deng mama
umur panjang supaya bisa lia nona keberhasilan dan kebahagiaan di masa
depan. Nona sayang mama deng papa . Berkat dan kasih setia Tuhan berlimpah
untuk papa dan mama.
4. Bu Igor Leonard Sopamena. Thank you for most beautiful journey we spend together. Thank you for guiding me to be a best version of me. Thank you for your
love and your time to take care of me. Thank you for your presence in my life. It
really makes a big difference. 사랑 해요!
5. Keluarga besar Pattireuw-Matahelumual. Terima kasih untuk semua doa dan dukungan yang diberikan selama perkuliahan. Tuhan memberkati om, tante dan basudara samua.
7. Teman-teman seperjuangan, MSA 2013. Sepriana “Omzqy”, girl, you rock my days. Thank you for accepting my all oddness, craziness, and absurdness things.
친한 친구 정말 감사합니다! I am gonna miss you. I wish the best for you too and
never forget our dreamy trip, 약속. lol. Dela nikmati prosesnya, perlahan tapi
pasti, semangat! Para pejuang PWG: Rini, ibu pdt. Endang, bunda Harti, pak pdt. Wayonk, pak pdt. Yossy, walau dunia bergejolak pantang mundur maju terus! pak vik. Anton, bu Nelson, kak Son, kak Sem, Henly, Nancy dan Lidya semangat untuk tesisnya! bapen Ishak, bang Jack, kak pdt. Ria, pak pdt. Yopy, kak Ina, mbak Elly, kak Widy, kak Chey, mbak Kiki, Mercy, bu Bobby, kak Isser, Sendy,
Mona, Jean, Ronald, Abe dan Maryo, terima kasih untuk kenangan bersama di Salatiga. Sukses untuk karya dan pelayanannya.
8. Teologi 2008. We are One, don’t forget! There is nothing can break us. Terima kasih untuk doa dan dukungan kalian semua. Tuhan memberkati di mana pun kalian berkarya. Semoga kita bisa bertemu kembali.
9. Muger GPIB Tamansari. Terima kasih untuk semua pengalaman seru bersama kalian. Kwintet tersohor, kak Flo, kak Desi, Oliv, Ecy semoga suatu hari kita bisa bernyanyi dipanggung yang sama lagi.
10.Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Terima kasih untuk dukungannya.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, masukan dari pembaca akan sangat membantu peneliti untuk memperluas wawasan mengenai tema ini dalam dialog bersama. Tuhan memberkati.
DAFTAR ISI
2.1.2.Defenisi dan Ciri-Ciri Keluarga Kristen ……….. 17
2.1.3.Fungsi Keluarga Kristen sebagai Pusat Pembentukan Spiritual ……….. 20
2.2.Pernikahan Kristen ……… 24
2.3.Pendidikan Agama Kristen (PAK) 2.3.1.Defenisi PAK ……… 26
2.3.2.Tujuan PAK ………. 28
2.4.Pendidikan Orang Dewasa (POD) ……… 32
2.4.1.Metode POD ………. 34
2.5.Pendidikan Pranikah 2.5.1.Defenisi dan Tahap Pendidikan Pranikah ……… 35
2.5.2.Pentingnya Pendidikan Pranikah ………. 39
2.5.3.Tujuan Pendidikan Pranikah ……… 41
2.5.4.Materi Pendidikan Pranikah ………. 42
2.6.Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Pranikah 2.6.1.Faktor Pendukung ……… 46
Bab III Penyelenggaraan Pendidikan Pranikah di Klasis Kota Ambon Gereja Protestan Maluku serta Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat (Suatu Penjelasan dan Analisis)
3.1. Pengantar ……… 52
3.2. Gambaran Umum Wilayah Pelayanan Klasis Kota Ambon GPM
3.2.1.Wilayah Pelayanan Klasis Kota Ambon ………. 53 3.2.2.Letak Geografis Klasis Kota Ambon ……….. 55 3.2.3.Keadaan Sosial dan Budaya Klasis Kota Ambon ……… 57 3.3. Penyelenggaraan Pendidikan Pranikah di Klasis Kota Ambon
3.3.1.Kebijakan Sinode GPM mengenai Pendidikan Pranikah.. 60 3.3.2.Penyelenggaraan Pendidikan Pranikah di Tingkat Jemaat
Klasis Kota Ambon serta Faktor-Faktor Pendukung dan
Penghambatnya ………. 66
3.3.2.1. Jemaat yang Menyelenggarakan Pendidikan Pranikah berdasarkan Modul Sinode GPM……. 67 3.3.2.2. Jemaat yang Belum Menyelenggarakan
Pendidikan Pranikah berdasarkan Modul Sinode
1. Hasil Observasi Penyelenggaraan Pendidikan Pranikah di Klasis Kota Ambon
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Pendidikan Hidup Berkeluarga: Studi tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pranikah di Klasis Kota Ambon Gereja Protestan Maluku. Tujuan dari penelitian ini dijabarkan dalam dua fokus penelitian, yaitu: a) mendeskripsikan penyelenggaraan pendidikan pranikah di Klasis Kota Ambon dan b) mendeskripsikan dan menganalisis faktor-faktor yang mendukung dan menghambat proses tersebut. Guna mencapai tujuan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Teknik penelitian dan sumber datanya adalah sebagai berikut: 1) wawancara mendalam dengan sumberdata pimpinan Lembaga Pembinaan Jemaat Sinode GPM; pimpinan Klasis Kota Ambon; ketua majelis jemaat Silo, Bethel dan Imanuel dan para pengajar pendidikan pranikah di Klasis Kota Ambon, 2) FGD (focus group discussion) dengan sumber data pasangan suami isteri yang telah menikah 3-5 tahun, 3) observasi langsung dalam proses pendidikan pranikah dan 4) pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan pranikah di Klasis Kota Ambon. Lokasi penelitian yaitu di Klasis Kota Ambon dengan sampel data dari jemaat Silo, jemaat Imanuel dan jemaat Bethel.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Sinode GPM telah membuat sebuah modul sebagai penuntun bagi pelaksanaan pendidikan pranikah sejak tahun 2012. Namun, pelaksanaan modul tersebut belum merata pada jemaat-jemaat di Klasis Kota Ambon. Data menunjukan bahwa hanya satu dari tiga jemaat yang telah mengembangkan dan melaksanakan pendidikan pranikah berdasarkan modul dari Sinode, sedangkan sisanya masih menerapkan model pendidikan pranikah dengan metode lama sebelum modul tersebut dikeluarkan. Faktor-faktor yang menyebabkan hal ini terdiri dari: 1) kurangnya pemahaman pendeta maupun anggota jemaat tentang pentingnya pendidikan pranikah, 2) faktor tersebut disebabkan oleh dominasi pemahaman tentang pendidikan pranikah yang dilaksanakan dengan jangka waktu yang lama dinilai tidak terlalu bermanfaat, sedangkan bagian penting dari keuntungan mendapatkan materi-materi yang berkualitas dan relevan terhadap kebutuhan zaman tidak tersosialisasi dengan baik kepada jemaat. 3) Adapun jemaat yang ingin merealisasikan modul tersebut ternyata terhambat oleh kurangnya tenaga pengajar yang kompeten di setiap jemaat. Oleh sebab itu, peneliti memberikan beberapa saran yaitu: pertama, dalam rangka membangun kesadaran dan meningkatkan kebutuhan anggota jemaat tentang pentingnya pendidikan pranikah maka gereja perlu lebih mengeksplorasi media dan metode sosialisasi, edukasi dan pembinaan seperti melalui perkunjungan, sosialisasi mimbar maupun dalam media cetak dan elektronik yang dimiliki oleh gereja; dan kedua, gereja secara mandiri perlu mengakomodir perbedaan sumber daya manusia yang tidak merata disetiap jemaat, sehingga mampu menghadirkan pendidik yang berkualitas dalam proses pendidikan pranikah.