• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAP KONSOLIDASI INVESTASI DICATAT DENGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAP KONSOLIDASI INVESTASI DICATAT DENGAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASI (INVESTASI DICATAT DENGAN METODE EQUITY)

Disusun oleh:

Hernanda Restu R 16.0102.0017

Mundiroh 16.0102.0043

Siti Rachmatilah 16.0102.0052

Mirta Ristiyana 16.0102.0060

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Laporan Keuangan Yang Dikonsolidasi (Investasi Dicatat Dengan Metode Equity)” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Akuntansi Persekutuan Dan Konsolidasi Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi para pembaca.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Magelang, 28 Desember 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...3

BAB I PENDAHULUAN...4

A. Latar Belakang...4

B. Tujuan dan Manfaat...4

BAB II PEMBAHASAN...5

A. Metode Equity...5

B. Modifikasi dari metode equity...9

C. Hutang piutang antar perusahaan afiliasi...10

D. Masalah Eliminasi terhadap Wesel Tagih dan atau Wesel Bayar yang telah Didiskontokan...11

E. Masalah Penyesuaian dan Koreksi sebelum Penyusunan Neraca Konsolidasi13 F. Masalah Selisih Harga Perolehan dari Nilai Buku Saham...21

BAB III PENUTUP...24

A. Kesimpulan...24

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam bab ini menjelaskan tentang bagaimana laporan keuangan yang dikonsolidasi yang dicatat dengan menggunakan metode equity. Pencatatan Investasi Saham pada perusahaan anak dengan metode Equity, diadasarkan pada suatu anggapan bahwa investasi pada anak sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya.

Dengan berdasarkan atas suatu fakta bahwa perusahaan induk dan perusahaan anak merupakan bagian dari suatu kegiatan usaha, maka perubahan-perubahan yang terjadi didalam perubahan modal pada perusahaan anak harus diakui oleh dan dicatat oleh perusahaan induk, untuk dapat mengkuti dan melaporkan posisi keuangan dan perkembangan secara lengkap

Secara garis besar hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam prosedur pencatatan investasi menggunakan metode ini adalah:

 Rugi dan laba bersih perusahaan

 Deviden yang dibagikan oleh perusahan

B. Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pencatatan dengan metode equity

2. Dapat memahami dan mempraktikan bagaimana pencatatan dengan menggunakan metode equity

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A.Metode Equity

Pencatatan Investasi Saham pada perusahaan anak dengan metode Equity, didasarkan pada suatu anggapan bahwa investasi pada anak sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya.

Dengan berdasarkan atas suatu fakta bahwa perusahaan induk dan perusahaan anak merupakan bagian dari suatu kegiatan usaha, maka perubahan-perubahan yang terjadi didalam perubahan modal pada perusahaan perusahaan anak harus diakui oleh dan dicatat oleh perusahaan induk, untuk dapat mengikuti dan melaporkan posisikeuangan dan perkembangan secara lengkap.

Secara garis besar hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam prosedur pencatatan investasi menggunakan metode ini adalah :

1. Rugi dan Laba bersih Perusahaan

Oleh karena Laba/Rugi perusahaan anak dapat merubah kekayaan dalam laba yang ditahan perusahaan anak maka sesuai dengan pengertiannya maka setiap perusahaan anak mendapat laba/rugi maka perusahaan induk akan mengakui dan mencatatnya sebagai berikut : jika laba maka perusahaan induk akan mencatat debit pada rekening “Investasi Saham pada Perusahaan Anak” dengan rekening lawan “Pendapatan Dari Perusahaan Anak” sedang jika rugi perusahaan induk akan mengkredit rekening “Investasi Saham Perusahaan Anak” dan mendebit rekening “Kerugian Dari Perusahaan Anak”.

2. Deviden yang dibagikan oleh Perusahaan

Dari sisi perusahaan anak pembagian Deviden akan mengurangi saldo Laba Yang Ditahan, sedang pada perusahaan induk dengan pembagian deviden ini akan mendapat perubahan bentuk dari kekayaan yang semula berupa hak atas laba atas perusahaan anak (Investasi Saham Perusahaan Anak) kedalam bentuk kekayaan yang lain (Kas/Piutang).

Contoh 1 :

(6)

Rp 1.000.000,00 sedang rekening laba yang ditahan mempunyai saldo kredit sebesar Rp 200.000,00 untuk semester pertama dalam tahun buku 1980 PT A memperoleh keuntungan sebesar Rp 200.00,00 sedangkan semester kedua PT A melaporkan kerugian sebesar 50.000,00 pada tanggal 10 desember 1980 PT A mengummkan pembagian deviden sebesar Rp 100.000,00 sedang pembayaran baru dilakukan pada tanggal 20 desember. Dari operasinya selama tahun 1980 PT I memperoleh keuntungan Rp 250.000,00. Dari data tersebut, berikut ini secara berturut turut akan disusun neraca konsolidasi per 1 januari 1980 (pada saat pemilikan saham-saham PT A), prosedur pencatatan dan pengakuan terhadap keuntungan dan kerugian serta pembagian deviden oleh PT A; dan neraca konsolidasi per 31 desember 1980 yang dibuat oleh PT I.

a) Daftar lajur yang dibuat oleh PT I untuk penyusunan neraca konsolidasi per 1 januari 1980, nampak sebagai berikut :

(7)

b) Pencatatan dan pengakuan terhadap keuntungan, kerugian dan pembagian deviden oleh PT A.

TRANSAKSI PENCATATAN PADA BUKU

PERUSAHAAN INDUK (PT I) 30 Juni1980 :

PT A melaporkanlabauntuk semester

pertamatahun 1980 sebesarRp 200.000,00 Pencatatansaham PT A Rp 160.000,00Pendapatan PT A Rp 160.000,00 10 Desember 1980:

Pengumumanpembagiandevidenoleh PT A

Piutangdeviden PT A Rp 80.000,00 InvestasisahamRp 80.000,00 (80% x Rp 100.000,00)

20 Desember 1980:

Pembayaran deviden oleh PT A

KasRp 80.000,00

PiutangdevidenRp 80.000,00 31 Desember 1980:

PT A melaporkanrugioperasiuntuk semester keduasebesarRp 50.000,00

Rugidari PT A Rp 40.000,00

Investasisaham PT A

(80% x Rp 50.000,00). Rp 40.000

Penyusunan neraca konsolidasi berikutnya (sesudah pemilikan), mengikuti prosedur sebagai berikut:

Eliminasi, didasarkan pada jumlah pemilikan saham-saham menurut poisi modal yang dilaporkan perusahaan anak pada saat neraca konsolidasi disusun, dan dibebankan pada masing-masing elemen hak-hak pemegang saham. Selanjutnya dari masing-masing elemen modal tersebut ditentukan hak-hak para pemegang saham minoritas , yang harus pula dilaporkan dalam neraca konsolidasi. Selisih dari jumlah-jumlah yang dieleminasi dan hak-hak para pemegang saham minoritas dibandingkan dengan saldo rekening investasi saham pada perusahaan anak merupakan selisih lebih atau selisih kurang dari harga perolehan dari nilai buku saham yang ikut serta dilaporkan dalam neraca perusahaan anaknya (PT A) pada tanggal 31 desember 1980 adalah sebagai berikut :

(8)

PT I DAN PERUSAHAAN ANAKNYA ( PT A) Daftar Lajur untuk Penyusunan Neraca Konsolidasi

Per 31 Desember 1980

Macam-macam hutang 2.000.000,00 800.000,00 - - - 2.800.000,00

Modal saham, PT I 1.000.000,00 - - - - 1.000.000,00

LYD, PT I 870.000,00

(9)

B. Modifikasi dari metode equity

Perusahaan induk mencatat dan mengakui bagian atas laba atau rugi perusahaan anak yang ditampung dalam rekening Investasi Saham dan mengakui pembagian deviden dari perusahaan anak, posisi financial dari perusahaan induk tidak dipengaruhi oleh laba rugi perusahaan anak sampai saat perusahaan anak membagikan deviden bagi perusahaan induk. Prosedur yg merupakan suatu modifikasi untuk mendapatkan suatu metode pencatatan yang lebih jelas atas hubungan antara perusahaan anak dan induk tersebut disebut sebagai prosedur penilaian

Contoh 2:

Pada 1 Januari PT H mengakui bagian atas laba PT A sebesar 450.000(90%X500.000)tapi dari segi yuridis kepada para pemegang sahamnya, perusahaan induk hanya berkewajiban untuk membagikan deviden sebesar 90.000(90% dari laba yg telah direalisasi) berikut pencatatannya dalam buku perusahaan induk

Transaksi Metode konvensional Metode yang dimodofikasi PT A melaporkan laba

sebesar 500.000 Investasi Saham PT A 450.000Pendapatan Dari PT A 450.000

Investasi Saham PT A 450.000 Modal penilaian (laba PT A yang belum dibagikan) 450.000

PT A membagikan deviden sebesar 100.000

Kas 90.000

Investasi saham PT A 90.000

Kas 90.000

Investasi saham PT A 90.000 Modal penilaian

(laba PT A yang belum dibagikan) 90.000

Penghasilan deviden 90.000

Selanjutnya berikut ini diberikan contoh-contoh prosedur pencatatan pada buku-buku perusahaan induk, jika perusahaan menderita kerugian usaha.

Contoh 3:

(10)

(80% X rp 100.000,00) yang tersedia untuk dibagikan kembali kepada pemegang sahamnya sendiri. prosedur pencatatan masing masing pada metoda ekuitas yang konvensional dan menggunakan metoda penilaian akan nampak sebagai berikut

Transaksi Metode konvensional (rugi PT A diakui sebagai pengurangan saldo laba yang ditahan)

Metode yang dimodofikasi (rugi PT A diakui sebagai pengurangan saldo modal penilaian)

PT A melaporkan rugi

sebesar 300.000 Rugi PT A 240.000 Investasi Saham PT A 240.000 Modal penilaian (rugi PT A) 240.000 Investasi Saham PT A 240.000

PT A membagikan

deviden sebesar 100.000 Kas 80.000Investasi saham PT A 80.000 Kas 80.000 Investasi saham PT A 80.000 Modal penilaian pemdagian deviden PT A 80.000

Penghasilan deviden (laba ditahan) 80.000

C. Hutang piutang antar perusahaan afiliasi

Di dalam neraca yang dikonsolidasikan tidak lagi dibenarkan melaporkan hak-hak dari perusahaan yang satu atas perusahaan yang lain yang berafiliasi atau sebaliknya kewajiban-kewajiban dari suatu perusahaan kepada perusahaan lain yang berafiliasi tersebut.akan tetapi transaksi antar perusahaaan yang berafiliasi menimbulkan hutang piutang antar perusahaan yang mengakibatkan ada rekening-rekening timbal balik.

Contoh 4:

Dalam neraca PT H (sebagai perusahaan induk yang memiliki 80 saham-saham perusahaan anak) pada tanggal 31 Desember 1980 terdapat saldo debit rekening uang muka kepada PT A (perusahaan anak) sebesar 1.000.000,00. Sedang neraca PT A pada tanggal yang sama terdapat di kredit rekening uang muka dari PT H (perusahaan induk) sebesar 1.000.000,00 eliminasi daftar lajur yang dibuat oleh PT H untuk penyusunan neraca konsolidasi adalah sebagai berikut

Rekening neraca PT H PT A Eliminasi Neraca

konsolidasi

D K D K

Debit

uang muka kepada PT A 1000.000 - - 1.000.000 -

-Uang muka dari PT H 1.000.00 0

1.000.000 - -

(11)

PT H memiliki 80% saham-saham PT A yang dibeli beberapa tahun yang lalu. pada tanggal 20 Desember 1980 PT A mengumumkan pembagian deviden sebesar Rp 500.000,00 yang akan dibayarkan pada tanggal 20 Januari 1981. Dalam hal ini PT A akan melaporkan di dalam neracanya pada tanggal 31 Desember 1980 seluruh jumlah hutang deviden sebesar Rp 500.000,00

sebaliknya PT H akan melaporkan sebesar haknya atas deviden tersebut sebesar rp 400.000,00 (80% X 500,000) yang merupakan jumlah timbal balik di dalam hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anaknya, eliminasi terhadap saldo hutang piutang deviden itu di dalam daftar lajur untuk penyusunan neraca konsolidas pada tanggal 31 Desember 1980 adalah sebagai berikut

Rekening neraca PT H PT A Eliminasi Neraca konsolidasi

D K D K

Debit

Piutang deviden 400.000 - - 400.000 -

-Kredit

Hutang deviden - 500.000 400.000 - - 100.000

D. Masalah Eliminasi terhadap Wesel Tagih dan atau Wesel Bayar yang telah Didiskontokan

Dengan didiskontokannya wesel tagih kepada perusahaan afiliasi oleh pihak kreditur berarti

dihapusnya tagihan atas wesel kepada si pembuat dan timbulnya kewajiban. Berikut merupakan proses penyusunan neraca konsolidasiannya:

1. Menghapuskan rekening-rekening Wesel Bayar pada perusahaan afiliasi

2. Menghapuskan rekening Wesel Tagih Yang Didiskontokan dengan rekening lawan “Wesel Bayar” yang berarti timbulnya kewajiban pada pihak luar.

Contoh 6 :

(12)

wesel itu, jika setelah peristiwa tersebut disusun Neraca Konsolidasi, maka daftar lajur untuk penyusunan neraca konsolidasi sebagai berikut :

Rekening-rekening Neraca PT H PT A Eliminasi Neraca Konsolidasi

D K D K

Debit

Wesel Tagih (kepada PT A) 1.000.00 0

- - 1) 1.000.000 -

-Kredit

Wesel Bayar (kepada PT H) - 1.000.00

0 1) 1.000.000 - -

-Wesel Tagih yang didiskontokan 1.000.00 0

- 2) 1.000.000 - -

-Wesel Bayar - - - 2) 1.000.000 - 1.000.00

0

Dengan cara demikian di dalam neraca konsolidasi, nampak bahwa PT H dan PT A yang berafiliasi mempunyai kewajiban kepada bank untuk membayar wesel tersebut kelak pada jatuh temponya, sama sekali terlepas dari PT H atau PT AA yang harus menyelesaikannya. Prosedur tersebut secara sederhana, dapat pula dilakukan dengan cara menghapuskan rekening Wesel Tagih (pada buku-buku PT H) dan rekening Wesel Tagih yang didiskontokan (pada buku-buku PT H), serta tetap melaporkan rekening wesel bayar pada buku-buku PT A. Masalah yang identik dengan persoalan diatas ialah apabila terjadi penjualan wesel tagih dari langganan sebelum jatuh temponya (pendiskontoan) oleh perusahaan-perusahaan yang berafiliasi.

Contoh 7 :

Jika pada contoh no.6 PT A memegang 2 lembar wesel tagih dari langganannya sebesar nominal @ Rp 1.000.000. Sebelum jatuh tempo wesel-wesel tersebut didiskontokan/dijual kepada PT H, dan oleh karena sesuatu hal 1 lembar diantaranya oleh PT H dijual kembali kepada bank setempat. Terlepas dari berapa besarnya kurs penjualan wesel-wesel tersebut, maka proses eliinasi dalam rangka penyusunan Neraca Konsolidasi sesudah terjadinya transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

Rekening-rekening

Neraca PT H PT A D Eliminasi K Neraca KonsolidasiD K Debit

Wesel Tagih 2.000.00

0 2.000.000 - 2.000.000 2.000.000

-Kredit

(13)

didiskontokan 0 0 0

Dari kolom Neraca Konsolidasi dapat dilihat bahwa jumlah (hak) tagihan atas wesel kepada langganan tetap sebesar Rp 2.000.000. Tetapi di lain pihak diakui pula kemungkinan timbulnya kewajiban untuk membayar kepada bank jika pada saat jatuh tempo kelak langganan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajibannya.

Dengan demikian (hak) atas tagihan wesel kepada langganan adalah 1 lembar sebesar nominal Rp 1.000.000 (sesuai dengan wesel yang dipegang/ada pada perusahaan-perusahaan yang berafiliasi). Akan tetapi sesuai dengan azas konservatip maka terhadap hak tersebut disajikan sebagai berikut :

Wesel Tagih (debit) Rp 2.000.000

Wesel Tagih yang didiskontokan (kredit) Rp 1.000.000

Hak atas tagihan Wesel yang sebenarnya Rp 1.000.000

E. Masalah Penyesuaian dan Koreksi sebelum Penyusunan Neraca Konsolidasi

Rekening-rekening timbal balik (reciprocal account) pada perusahaan yang berafiliasli pada tanggal atau saat tertentu tidak menunjukkan jumlah yang sama. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya beberapa hal yang pada prinsipnya dapat dikelompokkan kedalam 2 macam :

1) Tidak dicatatnya oleh salah satu pihak dari perusahaan-perusahaan yang berafiliasi terhadap informasi keuangan tertentu.

Maka, informasi tersebut harus dicatat dulu dan disajikan dalam laporan keuangannya, sebelum dibuat neraca konsolidasi.Karena dengan demikian berarti laporan keuangan tersebut tidak lengkap sebelum pengaruh antar transaksi itu ikut serta disajikan dalam laporan keuangan.

2) Adanya pos-pos yang masih dalam proses, sehingga suatu informasi telah dicatat oleh satu pihak akan tetapi belum dicatat oleh pihak yang lain berhubung dengan faktor lain.

(14)

rekening timbal balik tidak menunjukkan saldo yang sama. Apabila hal ini terjadi pada akhir periode tahun buku dan neraca konsolidasi akan disusun, maka penyesuaiannya tidak dilakukan pada buku-buku dan neraca (laporan keuangan) masing-masing pihak melainkan cukup dalam “Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi”.Hal ini disebabkan informasi tersebut pada akhirnya nanti akan dicatat dan dilaporkan pula pada buku-buku perusahaan yang bersangkutan apabila informasi itu sudah sampai kepadanya.

Contoh 8 :

Pada tanggal 31 Desember 1980 PT A sebagai perusahaaan induk mengirimkan uang kepada PT B sebagai perusahaan anak sebesar Rp 1.000.000. Oleh PT A pengiriman uang tersebut dicatat sebagai berikut :

Uang Muka Pembelian 1.000.000

Kas 1.000.000

Transaksi tersebut tidak dicatat oleh PT B hingga tanggal 10 Januari 1981, yaitu pada saat uang tersebut diterima. Jika Neraca Konsolidasi disusun pada tanggal 31 Desember 1980, maka terhadap transaksi itu dibuat penyesuaian seperti nampak dalam daftar lajur berikut :

Rekening-rekening Neraca PT H PTA Penyesuaian Eliminasi KonsolidasiNeraca

D K D K D K

Debit

Uang muka pembelian (PT B)

1.000.000 - - - - 1.000.000 -

-Kas dalam

perjalanan - - 1.000.000 - - - 1.000.000

-Kredit

Uang Muka dari Langganan (PT A)

- - - 1.000.00

0

1.000.000 - -

-Dengan demikian dalam penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1980, mula-mula harus dilakukan penyesuaian di dalam daftar lajur dengan jurnal sebagai berikut :

Kas Dalam Perjalanan 1.000.000

(15)

Langkah berikutnya mengeliminasi saldo rekening-rekening timbal balik, dalam hal ini rekening Uang Muka, Pembelian (PT B) dan rekening Uang Muka dari Langganan (PT A) dengan jurnal sebagai berikut :

Uang Muka dari Langganan (PT A) 1.000.000

Uang Muka Pembelian (PT B) 1.000.000

Jadi pengaruh dari transaksi tersebut satu-satunya yang ada pada neraca konsolodasi pada tanggal 31 Desember 1980, ialah terdapatnya “Kas Dalam Perjalanan” sebesar Rp 1.000.000. Agar lebih mendapatkan gambaran yang konkrit tentang cara-cara dan pelaksanaan serta penyelenggaraan pencatatan investasi dengan metode equity tersebut sebagaimana telah dijelaskan dimuka, berikut ini diberikan contoh yang lengkap.

Contoh 9 :

PT Dani memiliki masing-masing 90% saham-saham yang beredar dari PT Dina dan 80% saham-saham yang beredar dari PT Dona yang semuanya dibeli dari para pemegang saham sebelumnya pada tanggal dan dengan harga sebagai berikut :

- 1 Oktober 1976, membeli 900 lembar saham-saham PT Dina dengan harga @ Rp 15.000 per lembar = Rp 13.500.000.

- 1 Juli 1976, membeli 800 lembar saham-saham PT Dona dengan harga @ Rp 7.500 per lembar = 6.000.000.

Adapun posisi modal dari masing-masing perusahaan pada tanggal 31 Desember 1975, serta laba (Rugi) dan deviden yang dibagikan selama periode tahun buku 1976 dan 1977 adalah sebagai berikut :

- Laba Yang Ditahan (Defisit) 31 Desember 1975 . . . .

- Pembagian Deviden, 30

Desember 1977, dibayar 10 Januari 1977 . . . .

- Laba bersih (rugi) tahun 1976 - Pembagian Deviden 30 Desember 1977, dibayar bulan Januari 1978 . . . .

- Laba (rugi) bersih tahun 1977

(16)

Berikut ini neraca pada tanggal 31 Desember 1977, dari masing-masing perusahaan :

Rekening-rekening Neraca PT Dani (Rp) Pendapatan Yang Masih harus diterima (Bunga Wesel Tagih PT Dina)

Piutang Deviden (PT Dona) Uang Muka Pembelian (PT Dina) Persediaan Barang Dagangan Mesin dan Peralatan

Akumulasi Penyusutan Mesin dan Peralatan

Jumlah Aktiva 65.337.500 20.000.000 17.500.000

Hutang & Modal

Hutang Wesel *1) Hutang Dagang

Biaya Bunga Yang Masih harus dibayar *2)

Uang Muka dari Langganan (PT Dani)

Jumlah Hutang & Modal 65.337.500 20.000.000 17.500.000

Catatan : *1) Hutang Wesel PT Dina sebesar Rp 3.000.000 adalah Hutang kepada PT Dani.

(17)

Perubahan dalam rekening-rekening tersebut dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

Membeli 800 lembar saham-saham PT Dona @ Rp 7.500,00 per lembar

- 6,000,000.00 -

1 Oktober 1976 :

Membeli 900 lembar saham-saham PT Dina @ Rp 15.000,00

13,500,000.00 13,500,000.00 5,600,000.00 4,000,000.00

31 Desember 1976 :

Laba (Rugi) tahun 1976

PT Dina (Rp 1.000.000,00) (225,000.00) - (225,000.00) PT Dona Rp 1.500.000,00 - 600,000.00 600,000.00 Pt Dani Rp 2.500.000,00

13,275,000.00 6,200,000.00 6,875,000.00

30 Desember 1977 :

Pembagian Deviden

PT Dani Rp 1.000.000,00 - - (1,000,000.00) PT Dona Rp 500.000,00 - (400,000.00) - 13,275,000.00 5,800,000.00 5,875,000.00

31 Desember 1977 :

Laba (Rugi) bersih tahun 1977

(18)

Pada metode equity hasil usaha perusahaan anak selalu diikuti perkembangannya oleh perusahaan induk. Hanya bagian atas laba (rugi) sejak terjadi pemilikan saham yang

bersangkutan yang diakui. Maka timbul masalah dalam menentukan laba (rugi) perusahaan anak apabila pemilikan saham terjadi dalam tahun yang sedang berjalan, jika perusahaan anak tidak membuat laporan keuangan interim.

Pada contoh ini, pemilikan saham-saham oleh perusahaan Induk masing-masing terjadi pada tanggal 1 Juli dan 1 Oktober, Perusahaan anak membuat laporan keuangan pada akhir tahun. Dengan demikian hanya bagian keuntungan (kerugian) PT Dina selama 3 bulan (1 Okt - 31 Des) dan bagian laba (rugi) PT Dona selama 6 bulan (1 Juli-31 Des) yang harus diakui oleh PT Dani pada tahun 1976.

Maka besarnya laba (rugi) yang harus diakui PT Dani pada akhir tahun buku 1976 berhubung dengan inverstasi sahamnya pada PT Dina dan PT Dona dihitung sebagai berikut :

PT Dina

Saldo Laba Yang Ditahan, 31 Desember 1975 Rp 2,500,000.00

Rugi tahun 1976 sebesar Rp 1.000.000,00

Bagian rugi sampai dengan tanggal 1 Oktober 1976 (tanggal pemilikan saham) :

9 x Rp 1.000.000,00 = Rp (750,000.00)

12

Saldo Laba Yang Ditahan 1 Oktober 1976 Rp 1,750,000.00

Bagian rugi, selama pemilikan saham (1 Oktober sampai dengan 31 Desember 1976) =

3

x Rp 1.000.000,00 = Rp (250,000.00)

12

Saldo Laba yang Ditahan, 31 Desember 1976 Rp 1,500,000.00

Bagian rugi yang harus diakui PT Dani, atas rugi

usaha PT Dina = 90% x Rp 250.000,00 Rp 225,000.00

Atas dasar laporan rugi-laba PT Dina untuk periode tahun buku 1976, dan perhitungan tersebut diatas, oleh PT Dani dibuat jurnal sebagai berikut :

Maka jurnal yang dibuat oleh PT Dani adalah sebagai berikut :

Laba Yang Ditahan. . . Rp 225,000.00

Investasi Saham-saham PT Dina . . . . Rp 225,000.00

(19)

Saldo Defisit, 31 Desember 1975 Rp (1,000,000.00) Laba tahun 1976 sebesar Rp 1.500.000,00

Bagian laba sampai dengan tanggal 1 Juli 1976 : 6

x Rp 1.500.000,00 = Rp 750,000.00

12

Saldo defisit 1 Juli 1976 (pada saat pemilikan saham

oleh PT Dani) Rp (250,000.00)

Bagian laba, selama pemilikan saham (1 Juli sampai dengan 31 Desember) =

6

x Rp 1.500.000,00 = Rp 750,000.00

12

Saldo Laba yang Ditahan, 31 Desember 1976 Rp 500,000.00

Pembagian Deviden, 30 Desember 1976 Rp (500,000.00)

Bagian rugi yang harus diakui PT Dani, atas rugi

usaha PT Dina = 90% x Rp 250.000,00 Rp - Bagian laba PT Dina dalam tahun 1976, yang harus diakui PT Dani berhubung dengan investasi sahamnya :

80% x Rp 750.000 = Rp 600,000.00

Atas dasar laporan Rugi Laba PT Dona dan perhitungan diatas, kemudian oleh PT Dani dibuat jurnal pada tanggal 31 Desember 1976 sebagai berikut :

Investasi saham-saham PT Dona . . . Rp 600,000.00

Laba Yang Ditahan . . . Rp 600,000.00

Rekening Investasi Saham-saham PT Dona, dipengaruhi dalam tahun buku 1976 tidak saja oleh bagian atas laba yang didapat, akan tetapi juga adanya pembagian deviden oleh PT Dona, pada tanggal 30 Desember 1976. Pembagian deviden ini oleh PT Dani dicatat sebagai berikut :

Piutang Deviden . . . Rp 400,000.00

Investas Saham-saham PT Dona . . . Rp 400,000.00 Atas dasar neraca individual dari ketiga perusahaan tersebut kemudian disusun daftar

lajur untuk penyusunan neraca konsolidas per 31 Desember 1977 sebagai berikut :

PT Dani (dan Perusahaan Anaknya PT Dina dan PT Dona, Neraca Konsolidasi per 31 Desember 1977

Aktiva

(20)

Kas Rp 1,250,000.00

Bank Rp 9,250,000.00

Piutang Dagang Rp 12,500,000.00

Cadangan Kerugian Piutang Rp 262,500.00

Rp 12,237,500.00

Persediaan Barang Dagangan Rp 8,137,500.00

Jumlah Aktiva Lancar Rp 30,875,000.00

Aktiva Tetap

Mesin-mesin dan Peralatan Rp 40,000,000.00 Akumulasi Penyusutan Mesin dan Peralatan Rp 4,500,000.00

Rp 35,500,000.00

Tanah Rp 10,000,000.00

Jumlah Aktiva Tetap Rp 45,500,000.00

Aktiva Lain-lain

Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Saham-saham

PT Dina Rp 2,925,000.00

Jumlah Aktiva Rp 79,300,000.00

Hutang dan Modal

Hutang Lancar :

Hutang wesel Rp 5,000,000.00

Hutang Dagang Rp 21,162,500.00

Biaya Yang Masih Harus Dibayar Rp 212,500.00

Hutang Deviden Rp 1,100,000.00

Jumlah Hutang Lancar Rp 27,475,000.00 Hutang Jangka Panjang Rp 15,000,000.00

Diskonto Hutang Jangka Panjang Rp 150,000.00

Rp 14,850,000.00 Selisih lebih Nilai Buku di atas Harga Perolehan Saham-saham

PT Dona Rp 1,800,000.00

Jumlah Hutang Rp 44,125,000.00

Modal

Modal Rp 35,175,000.00

(21)

F. Masalah Selisih Harga Perolehan dari Nilai Buku Saham

Pada metode equity, apabila neraca konsolidasi disusun lebih dari satu periode kemudian setelah terjadinya pemilikan saham-saham perusahaan anak, besarnya “Selisih lebih atau kurang harga perolehan dari nilai bukunya” ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi keuangan terakhir (pada saat penyusunan neraca

konsolidasian.

PT Dina (Rp) PT Dona (Rp) Harga perolehan saham-saham.

900 lembar @ Rp 15.000,00 per lembar 13,500,000.00 -

800 lembar @ Rp 7.500,00 per lembar - 6,000,000.00

Nilai Buku Saham-saham pada saat terjadinya pemilikan saham :

Modal Saham 10,000,000.00 10,000,000.00 Laba Yang Ditahan (Defisit) 1,750,000.00 (250,000.00) Saldo hak pemegang saham 11,750,000.00 9,750,000.00

Nilai buku saham yang dibeli : PT Dina =

90% x Rp 11.750.000,00 10,575,000.00 - PT Dona =

80% x Rp 9.750.000,00 - 7,800,000.00 Selisih harga perolehan dari nilai bukunya 2,925,000.00 (1,800,000.00)

Daftar Lajur Untuk Penyusunan Neraca Konsolidasi per 31 Desember 1977

Rekening-rekening

Neraca PT Dani (Rp) PT Dina (RP) PT Dona (Rp)

Eliminasi Neraca Konsolidasi

Debit (Rp) Kredit (Rp) Debit (Rp) Kredit (Rp) Debit :

Kas 500,000.00 250,000.00 500,000.00 1,250,000.00 Bank 2,500,000.00 - - 9,250,000.00 Piutang wesel (PT

Dina ) 3,000,000.00 - - 1) 3,000,000.00 -Piutang Dagang 5,000,000.00 3,000,000.00 4,500,000.00 12,500,000.00 Cadangan Kerugian

Piutang -125,000.00 -75,000.00 -62,500.00 -Pendapatan Yang

Masih harus

diterima 37,500.00 - - 2) 37,500.00

(22)

-Uang muka

Pembelian 2,000,000.00 - - 4) 2,000,000.00

-Persediaan Barang

Dagangan 3,500,000.00 1,325,000.00 3,312,500.00 8,137,500.00

Mesin & Peralatan 20,000,000.00 12,500,000.00 7,500,000.00 40,000,000.00

Ak. Penyusutan

Mesin & Peralatan -2,500,000.00 -1,250,000.00 -750,000.00 4,500,000.00

Tanah 10,000,000.00 10,000,000.00

Investasi

Saham-saham PT Dina 12,825,000.00 - -Eliminasi 90%

Modal Saham a) 9,000,000.00

Eliminasi 90% laba

Yang Ditahan a) 900,000.00

Selisih Harga

Saham-saham b) 8,000,000.00

Eliminasi 80%

Laba Yang Ditahan b) 2,000,000.00

Selisih Lebih Nilai buku di atas Harga Perolehan

Saham-saham 1.800.000,00

65,337,500.00 20,000,000.00 17,500,000.00 Kredit :

Hutang wesel 5,000,000.00 3,000,000.00 1) 3,000,000.00 5,000,000.00 Hutang Dagang 12,700,000.00 5,962,500.00 2,500,000.00 21,162,500.00 Biaya yang masih

harus dibayar 212,500.00 37,500.00 2) 37,500.00 -Uang muka dari

(23)

Hak-hak Pemegang Saham Minoritas

- 1,000,000.00

Laba Yang Ditahan

PT Dina 1,000,000.00

Eliminasi 90% - a) 900,000.00 Hak-hak Pemegang

Saham Minoritas 100,000.00

Modal Saham PT

Dona 10,000,000.00

Eliminasi 80% b) 8,000,000.00

Hak-hak Pemegang

Saham Minoritas 2,000,000.00

Laba Yang Ditahan

PT Dona 2,500,000.00

Eliminasi 80% b) 2,000,000.00

Hak-hak Pemegang

Saham Minoritas 500,000.00

65,337,500.00 20,000,000.00 17,500,000.00 25,337,500.00 25,337,500.00 84,262,500.00 84,262,500.00

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Hanafiyah berpendapat bahwa ijarah batal karena adanya uzur sebab kebutuhan, atau manfaat akan hilang apabila ada uzur. Uzur adalah sesuatu yang baru menyebabkan

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian yaitu profitabilitas (ROA), leverage (DER) ukuran perusahaan (SIZE) dengan Corporate Social Responsibility (CSR)

Komputasi awan menjanjikan penghematan dana pada pengembangan sistem automasi perpustakaan, dengan menggunakan basis open source dan ketersediaan utility serta aplikasi

Berdasarkan latar belakang seperti yang telah diuraikan di atas, maka disimpulkan perumusan masalah yang dihadapi di PT.BROMO JAYA INDONESIA yang berkenaan dengan proses

Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah deskripsi kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil uji organoleptik dan daya terima masyarakat es krim

Tema yang ditampilkan adala luxury of Kenyah, Berdasarkan lokasi Bandara Sepinggan yang terletak di Kalimantan Timur, penulis mencoba mengekspos keunikan dari suku

Berdasarkan blok diagram pada Gambar 4 di atas, dapat dijelaskan cara kerja dari aplikasi untuk mengendalikan lampu rumah melalui internet, dimulai dari bohlam lampu,

Penambahan 20 mg ketamin terhadap 12,5 mg bupivakain 0,5% hiperbarik menghasilkan mula kerja blokade sensorik dan motorik yang lebih cepat, lama kerja blokade sensorik