SASARAN STRATEGI
NO.
URAIAN INDIKATOR
KELUARAN
INDIKATOR HASIL /
DAMPAK URAIAN KEBIJAKAN PROGRAM KERJA
KOORDINASI KETERANGAN
1. Review atas pedoman, juknis, kursil modul dan penyelenggaraan diklat 2. Penyusunan pedoman,
juknis, kursil penyelenggaraan pendidikan anggota koperasi
3. Sosialisasi pedoman, juknis, kursil
penyelenggaraan pendidikan anggota koperasi
- Deputi Kelembagaan - Lapenkop/ Dekopin - Pemerintah
Propinsi/Kabupaten/ Kota
- Lembaga-lembaga diklat daerah
Instruktur Kop: - Pelatih Lembaga
diklat daerah - Pelatih dari
gerakan koperasi - Biaya Rp. 113
Milyar
4. Pelaksanaan TOT manajemen training pendidikan ang gota bagi para instruktur koperasi (2.000 org)
1. Setiap koperasi aktif harus melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggotanya
1. Kepmen 2. Sosialisasi
100% Kab/Kota 3. Monitoring
dan evaluasi 50% Kab/Kota 4. Fasilitasi
TOT 2000 orang instruktur dan 70.000 orang pengurus koperasi
1. 100% pusat 2. 100% Propinsi 3. 50%Kab/Kota 4. 35.000
koperasi melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi
anggotanya
1. Peningkatan kompetensi SDM pengurus koperasi
1. Kepmen tentang Pedoman Diklat KUMKM 2. Kepmen tentang
Petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan anggota koperasi
3. Keputusan Bersama Menegkop dan UKM dg Gubernur tentang pendidikan anggota 4. Kepmen tentang
sistem Insentif bagi penyelenggara diklat 5. Kepmen tentang
Pedoman Kurikulum dan silabi dalam rangka pemberdayaan KUMKM
5. Pelaksanaan TOT pendidikan anggota bagi pengurus koperasi sebanyak 70.000 orang pengurus
6. Penyusunan modul-modul: a. TOT manajemen
training pendidikan anggota
KELUARAN DAMPAK
7. Koordinasi dalam rangka pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan Diklat
8. Penyusunan pedoman kerjasama
penyelenggaraan pendidikan anggota koperasi
2. Peningkatan Peran KSP/USP dalam
menumbuhkan wirausaha baru melalui pendidikan kepada calon anggota dan masyarakat di sekitarnya
1. Kepmen tentang Juknis Pedoman KSP/USP dalam menyelenggarakan pelatihan kepada anggota secara terpadu
1. Penyusunan Kepmen tentang Pedoman KSP/USP dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kepada anggota secara terpadu
2. Identifikasi KSP/USP yang mampu
melaksanakan
pendidikan dan pelatihan terpadu
3. Sosialisasi sistem pendidikan dan pelatihan terpadu
4. Bantuan operasional kepada KSP/USP untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kepada anggota secara terpadu
5. Bimbingan dan supervisi 6. Monitoring dan evaluasi
- Deputi terkait - Dekopin - IKSP
KELUARAN DAMPAK
3. Mendorong peran serta gerakan koperasi dalam
pembiayaan pendidikan anggota
1. Kepmen tentang pedoman
pemanfaatan bagian SHU untuk
pendidikan anggota 2. Keputusan Bersama
Menegkop dan UKM dg Dekopin tentang pemanfaatan SHU untuk pendidikan anggota
1. Review atas ketentuan pemanfaatan bagian SHU untuk pendidikan 2. Penyusunan pedoman
tentang pemanfaatan bagian SHU untuk pendidikan anggota 3. Sosialisasi Kepmen dan
SKB tentang pemanfaatan bagian SHU untuk pendidikan anggota 4. Koordinasi dg daerah dan
Dekopin dalam rangka pengembangan partisipasi gerakan koperasi dalam membiayai diklat anggota
- Dinas Koperasi Propinsi/Kabupaten/K ota
- ekopin/Dekopinwil/ Dekopinda - Gerakan Koperasi
4. Melaksanakan
pengendalian program pendidikan anggota koperasi
1. Kepmen tentang pembentukan forum koordinasi
penyelenggaraan pendidikan koperasi
1. Penyusunan Kepmen tentang pembentukan forum koordinasi penyelenggaraan pendidikan koperasi di daerah
2. Sosialisasi Kepmen 3. Pengembangan sistem
monitoring dan evaluasi diklat pendidikan anggota 4. Mengembangkan sistem
KELUARAN DAMPAK
1. Menyusun standar kompetensi pengurus dan manager Koperasi
1. Kepmen tentang Pedoman Diklat KUMKM
1. Sosialisasi kebijakan (KEPMEN) 2. Penyusunan juknis
standarisasi kompetensi dan sertifikasi
3. Menyusun instrumen uji kompetensi 4. Penyusunan modul-modul
Diklat
- Lintas Deputi, Es. I - Depnakertrans - Dekopin - Kadin
- Stakeholder terkait lainnya
- Lembaga pemeringkat
Biaya Rp.135 Milliar
2. Meningkatkan kompetensi manager dan pengurus koperasi sesuai dengan standar minimal
1. Kepmen tentang juknis pelaksanaan standarisasi kompetensi dan sertifikasi bagi pengurus dan manager koperasi
1. Penyusunan juknis pelaksanaan standarisasi kompetensi dan sertifikasi 2. Sosialisasi juknis 3. Pelaksanaan Diklat dan uji
kompetensi bagi pengurus dan manajer koperasi sebanyak 140.000 orang 4. Koordinasi, pengawasan
dan pengendalian pelaksanaan diklat, uji kompetensi serta sertifikasi
- Dinas Koperasi Propinsi/Kab/Kot - Dekopin/Dekopinwil/
Dekopinda - BDS/Perguruan
Tinggi/Lembaga Diklat/BSN 2. Setiap manajer
dan pengurus koperasi memenuhi standar kompetensi
1. Kepmen 2. Sosialisasi
100% Kab/Kota 3. Monitoring
dan evaluasi 50% Kab/Kota 4. Fasilitasi
diklat dan uji kompetensi pengurus dan atau manajer 70.000 koperasi
1. 100% pusat 2. 100%
Propinsi 3. 50% kab/kota 4. 35.000
koperasi memiliki manager dan pengurus koperasi yang memenuhi standar kompetensi
3. Melakukan standarisasi kompetensi pengurus dan manajer koperasi bersama gerakan koperasi
1. Keputusan Bersama Menegkop dan UKM dg Dekopin tentang pelaksanaan standarisasi
kompetensi pengurus dan manajer koperasi
1. Penyusunan pedoman standarisasi kompetensi pengurus dan manajer koperasi 2. Sosialisasi pedoman
bersama gerakan koperasi dan instansi lain terkait 3. Pelaksanaan standarisasi
kompetensi pengurus & manager koperasi 4. Koordinasi pelaksanaan,
KELUARAN DAMPAK
pengendalian standarisasi kompetensi pengurus dan manager bersama gerakan Koperasi
4. Peningkatan
standar
kompetensi SDM pengelola KSP/USP
1. Kepmen tentang Standar Kompetensi SDM pengelola KSP/USP
2. Pedoman akreditasi kompetensi SDM pengelola KSP/USP yang sudah ada
1. Identifikasi unsur-unsur kompetensi
2. Menyusun scoring 3. Menyusun Kepmen
tentang Kompetensi 4. Mensosialisasikan
pentingnya standar kompetensi
5. Membudayakan sistem fit dan proper tes di lingkungan KSP/USP 6. Menginisiasi lembaga akreditasi dan sertifikasi kompetensi SDM pengelola KSP/USP
7. Pembinaan dan supervisi 8. Monitoring dan evaluasi
- Bank Indonesia - Deputi terkait
- KSP/USP yang akan kita bangun menjadi lembaga keuangan harus di treatment seperti lembaga keuangan melalui peningkatan kompetensi SDM pengelolanya - Unsur SDM
pengelola KSP/USP perlu ditingkatkan profesionalisme nya melalui penerapan standar kompetensinya 3. SDM dari
35.000 koperasi aktif mengikuti diklat peningkatan kualitas
1. Kepmen 2. Koordinasi
dengan instansi terkait 3. Sosialisasi
100% Kab/Kota 4. Monitoring
dan evaluasi
1. 100% pusat 2. 100% Propinsi 3. 50% kab/kota
memiliki SDM koperasi yang berkualitas 4. 35.000
koperasi memiliki kader yang
kompeten
1. Meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM koperasi aktif
1. Kepmen tentang Pedoman Diklat KUMKM
2. Kepmen tentang Pedoman
Kurikulum dan silabi dalam rangka pemberdayaan KUMKM 3. Keputusan
Bersama
1. Identifikasi koperasi aktif dalam kaitan penetapan kebutuhan diklat 2. Pelaksanaan Training
Needs Assessment (TNA) 3. Diklat peningkatan
kapasitas dan kualitas SDM:
a. Kewirausahaan b. Keterampilan teknis
- Lintas Deputi Kementerian KUKM - Pemda - Dekopin/wil/da - Lembaga diklat
Pemerintah dan Non Pemerintah lainnya -
KELUARAN DAMPAK
Menegkop dan UKM dg Dekopin tentang pendidikan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM koperasi
c. Manajemen perkoperasian d. Penunjang 4. Koordinasi dalam rangka
Pengawasan &
pengendalian pelaksanaan pendidikan
lembaga asing yang terkait
2. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya diklat koperasi di seluruh Indonesia
1. Koordinasi dalam
penggalangan dana pendidikan
2. Koordinasi dalam rangka pengawasan dan
pengendalian pemanfaatan dana pendidikan
3. Pengembangan program-program insentif bagi sumberdaya diklat yang berprestasi
3. Pemanfaatan BDS unggul dalam penyelenggaraa n diklat
1. Menetapkan standar
kualifikasi fasilitator BDS unggul
2. Seleksi fasilitator berdasar standar kualifikasi yang ditetapkan
3. Melaksanakan pengembangan kualitas fasilitator BDS unggul 50%
Kab/Kota 5. Fasilitasi
35.000 koperasi
4. Pengembangan kerjasama diklat dengan pihak luar negeri
KELUARAN DAMPAK
2. Mewujudkan pelaksanaan kerjasama dengan pihak luar negeri
3. Melakukan penilaian prestasi kerjasama 5. Melaksanakan
pengendalian program peningkatan kualitas dan kapasitas SDM koperasi
1. Kepmen tentang pembentukan forum koordinasi
penyelenggaraan pendidikan koperasi
1. Menyusun Kepment tentang Peningkatan Kualitas dan Kapasitas SDM 35.000 koperasi aktif
2. Sosialisasi Kepmen 3. Pengembangan sistem
monitoring dan evaluasi diklat
4. Mengembangkan sistem insentif dan aplikasinya 4. 100
Lapenkopda/UP TD Badiklatkop dan UKM mampu meningkatkan kualitas berkoperasi bagi 1 juta anggota koperasi
1. Kepmen dan SKB 2. Sosialisasi
100% Kab/Kota 3. Fasilitasi
50% Kab/Kota 4.
Monitorin g dan evaluasi 50% Kab/Kota
1. 100% Kab/Kota di 32 Propinsi memiliki Lapenkopda/ UPTD Badiklatkop dan UKM yang berkualitas 2. 1 juta orang
anggota koperasi terdidik oleh Lapenkopda/ UPTD Badiklatkop dan UKM
1. Meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM Lapenkopda
1. Kepmen tentang Pedoman Diklat KUMKM
2. Kepmen tentang Pedoman
Kurikulum dan silabi dalam rangka pemberdayaan KUMKM 3. Keputusan
Bersama Menegkop dan UKM dg Dekopin tentang pendidikan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM koperasi
1. Pelaksanaan TNA SDM Lapenkopda/UPTD Badiklatkop dan UKM 2. Pelaksanaan TOT
Fasilitator Lapenkopda/UPTD Badiklatkop dan UKM 3. Penyusunan modul
Diklat peningkatan kualitas berkoperasi SDM
Lapenkopda/UPTD Badiklatkop dan UKM 4. Fasilitasi pelaksanaan
Diklat Anggota oleh Lapenkopda/UPTD Badiklatkop dan UKM sesuai dengan kebutuhan
- Deputi Kelembagaan - Dekopin/Dekopinwi
l/Dekopinda/Lapen kop
KELUARAN DAMPAK
5. Pengawasan dan pengenda- lian pelaksanaan diklat 6. Evaluasi kesadaran
berkoperasi dari 1 juta anggota
2. Mensinergikan kapasitas Lapenkopwil/da /UPTD Badiklatkop dan UKM dalam peningkatan kualitas anggota koperasi
1. Studi banding bagi pengelola dan instruktur Lapenkopda/UPTD Badiklatkop dan UKM 2. Optimalisasi
sumberdaya Lapenkopda/UPTD Badiklatkop dan UKM 3. Meningkatkan
koordinasi dengan Pemda dalam peningkatan kualitas anggota koperasi 3.
Mengem-bangkan program pengendalian pelaksanaan kegiatan Lapenkopwil/da /UPTD Badiklatkop dan UKM
1. Menyusun program
pengendalian pelaksanaan kegiatan Lapenkopda/UPTD Badiklatkop dan UKM 2. Koordinasi aplikasi
pengendalian pelaksanaan diklat dengan pihak Lapenkop Pusat 3. Melakukan evaluasi
kinerja
KELUARAN DAMPAK
1. Mengembangkan sistem rekruitmen berdasarkan prestasi dan wilayah
1. KEPMEN tentang Juknis tentang Fasilitasi
pengembangan SDM Koperasi melalui beasiswa Perguruan Tinggi
2. Surat Edaran Menteri kepada Gubernur dan Bupati/Walikota
1. Sosialisasi KEPMEN 2. Penyusunan instrumen
seleksi 3. Pelaksanaan seleksi dan
penetapan calon 4. Koordinasi pihak terkait
dalam pelaksanaan seleksi
- Lintas Deputi, Es. I - Pemda/Dinas
Koperasi - Dekopin/Wil/Da - Ikopin
Biaya Rp. 15 Milliar
2. Mengembangkan sistem
Pembiayaan beasiswa pendidikan
1. Menyusun desain sistem pembiayaan beasiswa pendidikan
2. Alokasi beasiswa 3. Koordinasi dengan
stakeholder (Pemda, Gerakan Koperasi, Badan Usaha lainnya)
5. Beasiswa D3/ S1 bagi 1000 orang pengelola/ kader koperasi di IKOPIN dan atau perguruan tinggi setempat yang
mengembang-kan pendidimengembang-kan perkoperasian
1. Kepmen 2. Sosialisasi
100% Propinsi 3. Fasilitasi
50% kab/kota 4. Monitoring
dan evaluasi 100% Propinsi
1. 100% Propinsi 2. 50% Kab/Kota memiliki kader koperasi dengan pendidikan D3/S1 koperasi 3. 1000 orang
kader koperasi berderajat D3/S1
3. Mengembangkan sistem
pengawasan dan pengendalian
1. Menyusun disain sistem pengawasan dan pengendalian 2. Melaksanakan sistem
KELUARAN DAMPAK
1. Menyiapkan 2000 fasilitator/ motivator Kewirausahaan dengan memanfaatkan SDM BDS Koperasi, LSM, Perguruan Tinggi, UPTD dan Asosiasi dunia usaha
1. Kepmen Fasilitasi 2. SKB Depnakertrans 3. SKB Perbankan 4. Perda setempat yang
berkaitan dengan pengaturan usaha kecil
5. Kebijakan yang berkaitan dengan pengaturan lingkungan
1. Menetapkan kriteria fasilitator dan penyusunan juknis
2. Pengembangan wirausaha baru (diklat, magang, pendampingan dan inkubasi) 3. Sosialisasi Juknis 4. Seleksi dan implementasi
juknis
- Lintas Sektoral - Lintas Dep & Es I - Pemda
- Pihak Perbankan - Asosiasi dunia
usaha
Sumber wirausaha baru:
- masyarakat umum - putus sekolah - lulusan
sekolah/PT - Eks PHK - Anggota
koperasi non bisnis
Biaya Rp. 29 Milliar 2. Memberikan
kesempatan usaha secara luas sesuai dg potensi wilayah lokal
1. Pemetaan Kebutuhan dan jenis usaha yang potensial di wilayah
2. Penciptaan kerjasama antar Pemda potensial untuk mewujudkan wirausaha baru
3. Penyusunan rencana tindak untuk melaksanakan kerjasama
4. Melaksanakan rencana tindak
5. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kerjasama 6. Mewujudkan 6
juta unit usaha baru di Indonesia
1. Kepmen dan SKB 2. Koordinasi
lintas instansi 3. Sosialisasi
100% Kab/Kota 4. Fasilitasi
2000 motivator wirausahaan 5. Monitoring
dan evaluasi 100% Kab/Kota
20.000 unit UKM baru yang formal
3. Memberikan bantuan perkuatan dan insentif
1. Mengembangkan sistem
pembiayaan usaha bagi wirausaha baru 2. Memberikan bantuan
perkuatan dibidang produksi, pemasaran dan teknologi serta SDM nya
KELUARAN DAMPAK
dukungan dari lembaga-lembaga asing terkait 4. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan bantuan perkuatan dan insentif
4. Menyiapkan ketentuan- ketentuan pemihakan (advokasi) yang efektif
1. Mengkaji ulang berbagai peraturan yang dianggap tidak mendukung penciptaan wirausaha baru 2. Sosialisasi
ketentuan-ketentuan pemihakan bekerjasama dengan pihak terkait 5. Melakukan
pembinaan melalui sektor/komoditi/ kelompok
1. Melakukan evaluasi proses pembentukan kelompok di masing- masing
sektor/komoditi per wilayah 2. Pemetaan kelompok
berdasarkan sektor/komoditi 3. Aplikasi pendampingan
kelompok dan Bintek usaha kelompok
4. Evaluasi efektivitas kelompok 7. Mewujudkan 5
(lima) inkubator wilayah pada 5 (lima) wilayah yang berbeda
1. Kepmen, SKB dan MoU 2. Koordinasi
lintas instansi 3. Sosialisasi
100% Propinsi
5 (lima) Inkubator wilayah yang efektif menumbuhkan UKM formal
1. Mensinergikan pihak-pihak terkait dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia
1. Kepmen tentang Juknis Pengembangan Inkubator Wilayah 2. Keputusan bersama
Menegkop dan UKM dengan Gubernur tentang
pengembangan inkubator wilayah
1. Konsolidasi dan revitalisasi kelembagaan inkubator KUMKM di lima wilayah 2. Koordinasi lintas pelaku dalam pengembangan usaha di wilayah inkubator
- Pemda/Dinas Koperasi - Perbankan - Deperindag - Depnakertrans - Lintas pelaku
terkait
KELUARAN DAMPAK
3. MoU pemanfaatan bantuan program kerjasama dg luar negeri
2. Mengembangkan pola dan standar operasional inkubator wilayah
1. Penyusunan Juknis pola & standar operasional inkubator wilayah 2. Pengawasan dan
Pengendalian Sosialisasi Juknis pola & standar inkubator wilayah 3. Pengendalian dan evaluasi
operasionalisasi inkubator wilayah
3. Memperkuat jaminan dan ke pastian pasar bagi inkubator wilayah
1. Melaksanakan program asistensi dan
pendampingan inkubator wilayah
2. Promosi Produk Inkubator 3. Optimalisasi peranserta
masyarakat dalam sosialisasi 4. Meningkatkan
kompetensi pengelola dan kualitas pengelolaan inkubator wilayah
1. Diklat Pengelola inkubator 2. Studi banding
3. Optimalisasi peranserta masyarakat
4. Monitoring dan evaluasi 5 Propinsi 5. Fasilitasi 5
inkubator wilayah
5. Melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
KELUARAN DAMPAK
inkubator
wilayah 2. Pembentukan team
evaluasi
3. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi
pengembangan inkubator wilayah
8. Terwujudnya optimalisasi program bantuan perkuatan KUKM prioritas
1. Kepmen 2.
Koordina-si 100% Kab/Kota 3. Sosialisas
i 100% Kab/Kota 4. Fasilitasi
60% Kab/Kota 5. Monitorin
g dan evaluasi 60% Kab/Kota
1. 100% propinsi 2. 60% kab/kota
memiliki KUKM berdaya saing ekspor dan pasar nasional
1. Menyusun program dukungan perkuatan melalui diklat
1. Keputusan Menteri tentang Pedoman Diklat KUKM 2. Pedoman Kurikulum
dan silabi dalam rangka pemberdayaan KUKM (KEPMEN) 3. Perda-perda yang
terkait dengan ketentuan
1. Pelaksanaan identifikasi dan pengelompokkan kebutuhan pelatihan 2. Menyusun desain diklat
sesuai dengan hasil identifikasi 3. Pelaksanaan program diklat
teknis terkait sebanyak 3000 orang
4. Evaluasi hasil diklat
- Dinas Koperasi Propinsi/Kab/Kota - Depdiknas,
Depnaker, BSN - Perguruan
Tinggi/BDS/ Lembaga Diklat
Biaya Rp 4,5 Milliar
2. Memanfaatkan
seoptimal mungkin sumber daya pengembangan dukungan perkuatan
1. Mengembangkan program-pro gram dukungan perkuatan di luar diklat (pendampingan, magang kunjungan, bintek) 2. Pelaksanaan dan evaluasi
hasil program-program dukungan
3.
Mengembang-kan sistem pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pengembangan SDM yang mendukung
1. Menyusun desain sistem pengawasan dan
pengendalian pelaksana- an program dukungan perkuatan di luar diklat 2. Melakukan evaluasi
KELUARAN DAMPAK bantuan perkuatan pengendalian 9. Pengembang-an workshop di lingkungan pesantren sebagai basis penciptaan calon wirausaha baru pada 90 pesantren 1. Kepmen 2. Koordina-si 100% Kab/Kota 3. Sosialisa-si 100% Kab/Kota 4. Fasilitasi 60% Kab/Kota 5. Monito-ring dan evaluasi 60% Kab/Kota
1. 100% propinsi 2. 50% Kab/
kota memiliki workshop untuk melahirkan wirausaha baru 1. Membangun workshop di lingkungan pondok pesantren 2. Mengembang-kan sistem manajemen pengelola workshop 3. Memberikan pembekalan pada pengelola workshop 4. Menginventarisir pesantren yang sudah memiliki tingkat pendidikan Aliyah/sederajat
1. SKB Menegkop dan UKM dengan Menteri Agama serta Menakertrans 2. Kepmen tentang
Juknis pengembangan workshop di
lingkungan pesantren
1. Koordinasi, perencanaan dan persiapan
2. Penyusunan Juknis pengembangan workshop di lingkungan pesantren 3. Identifikasi dan seleksi
pesantren
4. Menyusun prototype dan desain workshop 5. Pemberian bantuan dana
pembangunan workshop 6. Pemberian bantuan dana
pengadaan sarana workshop
7. Penyusunan manajemen pengelolaan workshop 8. Pembinaan dan supervisi 9. Monitoring dan evaluasi
- Departemen Agama - Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi - MUI - Deputi terkait
- Pesantren akan menjadi sumber penumbuhan dan penciptaan calon
wirausahawan baru yang tidak ada habis-habisnya (berkesinambun gan). Konsep ini memiliki keunggulan sebagai tempat mengembang-kan calon wirausaha baru - Peserta BLK
harus datang ke tempat workshop, sedangkan di pesantren, peserta ada di lingkungan workshop 10. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemberyaan ekonomi rakyat 1. Kepmen 2. Koordina-si 100% Kab/Kota 3. Sosialisas i 100% Kab/Kota 4. Fasilitasi 60% Kab/Kota 5.
Monito-1. 100% propinsi 2. 50% Kab/ kota
memiliki forum pemberdaya-an ekonomi rakyat 1. Mengembang kan forum pemberdayaan ekonomi rakyat 2. Mengoptimalkan forum-forum yang sudah ada agar lebih menambah muatan ruang lingkup tugasnya Kepmen tentang Pengembangan forum pemberdayaan ekonomi rakyat
1. Menyusun pedoman pengembangan pembentukan forum pemberdayaan ekonomi rakyat
2. Penyusunan pedoman operasional forum 3. Sosialisasi tentang
pentingnya forum pemberdayaan ekonomi
Seluruh stakeholder pemberdayaan ekonomi rakyat, pusat, propinsi, Kab/Kota
KELUARAN DAMPAK
ring dan evaluasi 60% Kab/Kota
dengan pemberdayaan ekonomi rakyat 3. Mendorong
masyarakat agar ikut juga dalam merumuskan kebijakan pemberdayaan ekonomi rakyat
rakyat
4. Bimbingan dan supervisi 5. Monitoring dan evaluasi
mengetahui segala apa yang diperlukan masyarakat - Domain