• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISTRIBUSI DALAM EKONOMI ISLAM (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DISTRIBUSI DALAM EKONOMI ISLAM (1)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DISTRIBUSI DALAM EKONOMI ISLAM

A. LATAR BELAKANG

Pembahasan mengenai pengertian distribusi pendapatan, tidak akan lepas dari pembahasan mengenai kondep moral ekonomi yang dianut. Islam dengan tegas menggariskan kepada penguasa, untuk meminimalkan kesenjangan dan ketidakseimbangan distribusi. Pajak diterapakan atas kekayaaan seseorang untuk membantu yang miskin dan bentuk dari sistem perpajakan ini berkaitan dengan salah satu prinsip pokok dalam islam (zakat). Dengan demikian, tidak ada ruang bagi muslim untuk melakukan tindak kekerasan dalam upaya melancarkan proses distribusi pendapatan.

Hal pertama yang perlu dibahas adalah konsep-konsep moral yang melatarbelakangi pembahasan aspek-aspek ekonomi dari penentuan sumber maupun distribusi pendapatan. Konsepmoral tersebut diterjemahkan menjadi faktor endogen dalam sistem distribusi pendapatan perspektif islam. Setelah itu barulah penulis membahas masalah distribusi pendapatan yang diihat melalui pendekatan instrumen dan mekanisme pada perspektif individu maupun negara.

(2)

B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana definisi distibusi?

2. Bagaimana prinsip-prinsip distribusi secara garis besar? 3. Bagaiman pembagian distribusi berdasarkan beberapa pola?

a. Distribusi pendapatan melalui pola kemitraan usaha b. Distribusi pendapatan melalui pola hubungan perburuhan c. Distribusi pendapatan melalui mekanisme pasar

d. Distribusi pendapatan melalui sedekah wajib (zakat) dan sedekah sunah (sedekah, infak, hibah)

e. Distribusi pendapatan melalui sistem pewarisan dan wasiat 4. Apakah tujuan distribusi dalam ekonomi islam?

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dapat memahami definisi distribusi secara jelas 2. Memahami prinsip-prinsip distrbusi secara garis besar

3. Agar dapat memahami pembagian distribusi berdasarkan beberapa pola yaitu:

a. Distribusi pendapatan melalui pola kemitraan usaha b. Distribusi pendapatan melalui pola hubungan perburuhan c. Distribusi pendapatan melalui mekanisme pasar

d. Distribusi pendapatan melalui sedekah wajib (zakat) dan sedekah sunah (sedekah, infak, hibah)

e. Distribusi pendapatan melalui sistem pewarisan dan wasiat

4. Mengerti tujuan distribusi pendapatan atau kekayaan dalam ekonomi islam

(3)

PEMBAHASAN

A. DEFINISI DISTRIBUSI

Distribusi adalah suatu proses (sebagian hasi penjualan produk) kepada faktor-faktor produk yang ikut menentukan pendapatan. Secara umum distribusi dapat diartiakn sebagai penyaluran barang ke tempat-tempat. Menurut Collins distribusi adalah proses penyimpanan dan penyaluran produk kepada pelanggan, diantaranya melalui perantara. Definisi yang diungkapkkan Collins memiliki pemahaman yang sempit apabila dikaitkan dengan tujuan ekonomi islam. Hal ini disebabkan karena definisi tersebut cenderung mengarah pada perilaku ekonomi yang bersifat individual.

Sementara Anas Zarqa mengemukakan bahwa definisi distribusi itu sendiri sebagai suatu transfer dari pendapatan kekayaan antara individu dengan cara pertukaran (melalui pasar) atau dengan cara lain, seperti warisan, shadaqoh, wakaf dan zakat. Jadi konsep distribusi menurut pandangan islam adalah peningkatan dan pembagian bagi hasil kekayaan agar sirkulasi kekayaan dapat ditingkatkan, sehingga kekayaan yang ada dapat melimpah dengan merata dan tidak hanya beredar diantara golonagn tertentu saja serta dapat memberikan konribusi kearah kehidupan manusia yang lebih baik1.

Distribusi ekonomi islam berbeda dengan sistem konvensional dilihat dari sisi tujuannya, asas ideologinya, moral dan sosialnya yang tidak dapat dibandingakn dengan sistem ekonomi konvensional.

1. Konsep moral Islam dan sistem distribusi pendapatan

Secara umum islam mengarahakan mekanisme berbasis moral, spiritiual dalam pemeliharaan keadilan sosial pada setiap aktivitas ekonomi. Latar belakangnya karena tidak seimbangnya distribusi kekayaan adalah hal yang mendasari hampir semua konflik individu maupun sosial. Upaya pencapaian manusia akan kebahagiaan membimbing manusia untuk menerapakan keadilan ekonomi yang dapat menyudahi kesengsaraan. Untu itu, dalam merespon laju perkembangan pemikiran ini yang harus dilakukan adalah:

a) Mengubah pola pikir dan pembelajaran mengenai niali islam dari yang fokus perhatiannya bertujuan materialistis kepada tujuan yang mengarahkan keejahteraan umum berbasis pembagian sumber daya dan resiko yang

(4)

berkeadilan untuk mencapai kemanfaatan yang lebih besar bagi komunitas sosial.

b) Keluar dari ketergantungan kepda orang lain. Hidup diatas kemempuan pribadi sebagai personal maupun bangsa, melaksanakan kewajiban sinancial sebagaiman yang ditunjukan oleh ajaran islam dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa dunia saat ini buaknlah akhir cerita kita. Akan ada kehidupan baru setselah kehidupan di dunia yang fana ini.

Islam sendiri mengutamakan tema distribusi dengan perhatian besar yang nampak dalam beberapa fenomena, dimana yang terpenting diantara adalah sebagai berikut:

1. Banyaknya nash al-Qur’an dan hadist yang mencakup tema distribusi dengan menjelaskan sistem menejemennya, himbauan komitmen kepada cara-cara yang terbaik, dan memperingatkan penyimpangan dari sistem yang benar.

2. Syariat islam tidak hanya menetapakan prinsip-prinsip umum bagi distribusi dan pengembalian distrubusi, namun juga merincikan dengan jelas dan lugas, diantaranya denagn menjelaskan cara pendistribusian harta dan sumber-sumber nya yang terpenting.

3. Al-Qur’an menyebutkan secara tekstual dan eksplisit tenetng tujuan peringanan perbedaan di dalam kekayaan, dan mengantisipasi pemutusan harta dalam kalangan minoritas, seperti penjelasan firman Allah “agar harta tidak beredar diantara orang-orang kaya diantara kamu”.

B. PRINSIP-PRINSIP DISTRIBUSI DALAM EKONOMI ISLAM

Pada dasarnya prinsip distribusi secara umum sejauh ini dapat dikatakan belum berhasil memberikan pemerataan distribusi kepada seluruh level masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah, fakta membenarkan prinsip distribusi umum hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu dalam distribusi. Berikut beberapa prinsip distribusi secara umum:2

a. Tidak ada larangan mengenai riba dan gharar

b. Mekanisme distribusi dibiarkan kerja sendiri, sehingga tidak akan tercitanya kemaslahatan

c. Dapat terjadi penumpukan harta

(5)

Sistem ekonomi yang berbasis islam mengehendaki bahwa dalam hal pendistribusian harus berdasarkan dua sendi yaitu sendi kebebasan dan keadilan kepemilikan3. Ada beberapa prinsip yang mendasari proses distribusi dalam ekonomi

islam yang terlahir dalam QS Al-Hasyr (59): 7 yang artinay “agar harta itu jangan hanya beredar di antara golongan kaya diantara kamu”, prinsip tersebut memiliki bebrapa arti yaitu4:

1. Larangan riba dan gharar

Secara terminologi riba didefinisikan sebagai melebihkan keuntungan dari salah satu pihak terhadap pihak lain dalam transaksi jual beli, tukar menukar dengan tanpa memberikan imbalan atas kelebihan tersebut. Pelarangan riba merupakan permasalahn penting dalam ekonomi islam terutama dikarenakan riba secara jelas dilarang dalam al-Qur’an. Riba mempengaruhi dua masalah dalam distribusi yakni pertama berhubungan dengan distribusi pendapatan antara bankir dan masyarakat secara umum serta nasabah secara khusus dan kaitannya dengan bunga bank. Masalah kedua yang timbul yakni berhubungan dengan distribusi pendapatan antara berbagai kelompok di masyarakat

2. Keadilan dalam distribusi

Keadilan dalam distribusi merupakan satu kondisi yang tidak memihak pada salah satu pihak atau golongan tertentu dalam ekonomi, sehingga menciptakan keadilan.

3. Larangan menumpuk harta

Islam membenarkan hak milik pribadi tapi tidak membenarkan penumpukan harta benda pribadi sampai batas-batas fondasi yang dapat merusak fondasi sosial islam. Karena penumpukan harta berlebihan bertentangan dengan kepentingan umum yang berimbas pada rusaknaya sistem sosial dengan munculnya kelas-kelas yang mementingkan pribadi, disamping itu penumpukan harta berlebihan dapat melemahkan daya beli masyarakat dan menghambat mekanisme pasarbekerja secara adil karena harta tidak tersebar di masyarakat.

Akan tetapi secara garis besar prinsip-prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi menurut syariat islam terbagi dalam beberapa elemen yaitu sebagai berikut:

a. Prinsip peggunaan

(6)

Segala sesuatau diciptakan oleh Allah untuk digunakan oleh manusian dan untuk melayani manusia. Seperti penjelasan pada al-Qur’an surat an-Nahl ayat 116.

b. Prinsip pertengahan

Islam sangat mengajarkan kita agar menyukai pertengahan artinya tidak berlebihan terhadap suatu perkara apapun

c. Mengutamakan persaudaraan dan persatuan

Di dalam masyarakat islam tidak terdapat kelas antagonistik kaya-dan miskin yang dibenturkan satu sama lain. Sekalipun terdapat ketimpangan kekayaan, masyarakat islam tidaklah terbagi menjadi permusuhan-permusuhan karena perbrdaan antara si kaya dan miskin

d. Pengembangan moral dan material

Dengan mendorong orang untuk membayar zakat dan sedekah dari sebagian hartanya, islam mendorong semangat pengorbanan, cinta, kebaikan hati dan kerjasama

C. PEMBAGIAN DISTRIBUSI BERDASARKAN BEBERAPA POLA yaitu:5

1. Distribusi Pendapatan Melalui Pola Kemitraan Usaha : Modharabah/Trust Financing, Trunst Investment, dan Musyarakah

Skema mudharabah merupakan jenis kemitraan dalam muamalah islam yang menggabungkan pengalaman keuangan dengan pengalaman bisnis. Dalam sistem ini suatu pihak memberikan modalnya dan pihak lain mengelola dengan pengalaman dan pengetahuan. Selanjutnya laba dibagi menurut rasio yang telah disetujuisebelumnya pada perjanjian awal. Sedangkan dalam kerugian pihak pertama memikul semua resiko keuangan dan nasabah hanya kehilangan nilai kerjanya, bila hal ini merupakan keadaan diluar kemampuan nasabah.

Dalam mudharabah, pemilik modal tidak diberikan peran dalam manajemen perusahaan. Konsekuensinya mudharabah merupakan perjanjian profit and loss sharing. Musyarakah atau syirkah secara bahasa berarti al-ikhtilath (percampuran, penggabungan, parthner). Syirkah atau perseroan adalah suatu bentuk transaksi antara dua orang atau lebih, yang kedua-duanya sepakat untuk melakukan kerja sama yang bersifat finansial dnegan tujuan untuk mencari keuntungan. Musyarakah juga merupakan salah satu bentuk kerja sama (joint enterprised) antara dua orang atau lebih dalam sebuah usaha atau modal dalam

(7)

bentuk coorporate dengan bagi hasil keuntungan berdasarkan kesepakatan. Musyarakah berbeda dengan mudharabah, dalam mudharabah pemilik modal tidak diberikan peran dalam menjalankan manajemen perusahaan, sedangkan dalam musyarakah juga ada bagi hasil, tapi semua pihak berhak turut serta dalam pengambilan keputusan manajerial.

2. Distribusi Pendapatan Melaluui Pola Hubungan Perburuhan

Kekayaan merupakan hasil kerja sama antara buruh dan majikan. Dalam islam, terdapat peringatan terhadap mereka akan tanggungjawabnya kepada Allah SWT dan ciptaanya, dan memerintahkan kepada mereka untuk menjaga kepentingan orang lain sama dengan kepentinganya sendiri. Keefektifan dalam perencanaan pembagian keuntungan terletak pada kerja sama antara buruh dan majikan serta peningkatan mutuhubungan mereka. Jika pembagian keuntungan dari hasil usaha diberikan kepada buruh, atu akan sangat meningkatkan efisieni kerja, manakala diketahuinya bahwa dia akan memperoleh bagian dari keuntungan-keuntungan maka dia akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan sebaik mungkin demi peningkatan produksi.

3. Distribusi Pendapatan Melalui Mekanisme Pasar a) Penentuan harga

Dalam konsep ekonomi Islam, penentuan harga dilakukanoleh kekuatan-kekuatan pasar, yaitu kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran. Dalam konsep islam pula, pertemuan permintaan dengan penawaran adalah terjadi secara seimbang dengan rela sama rela atau tidak ada pemaksaan terhadap harga tersebut pada saat transaksi. Silam mengatur agar persaingan dipasar dilakukan secara adil.

b) Larangan penimbunan

(8)

barang yang tertimbun , semata karena fakta penimbunan tersebut tidak terajdi selain dalam keadaan semacam ini. Orang-orang yang menyembunyikan (menimbun) hartanya yang dikumpulkan sesungguhnya mereka telah menghambat arus industri, serta menghalangi kemajuan danpembangunan negara. Seharusnya harta mereka digunakan untuk menghasilkan kekayaan lebih banyak keuntungan masyarakat dan kapitalis-kapitalis itu sendiri.

c) Larangan spekulasi

Al-Masri memberikan pengertian spekulasi sebagai: Spekulasi adalah outcome dari sikap mental ingin cept kaya. Jika seseorang telah terjebak pada sikap mental ini, maka ia akan berusaha dengan menghalalkan segala macam cara tanpa memperdulikan rambu-rambu agama dan etika. Kegiatan spekulasi ada kemiripannya dengan gambling (al-qimar) dalam konteks pengambilan keuntungan dan dianggap sebagai kegiatan misdeed ( tidak senonoh). Dalam istilah fiqih muamalah dikenal sebagai istilah tas’ir wa al-jabari yaitu pematokan harga harga dan pengambilan paksa terhadap barang.

4. Distribusi Pendapatan Melalui Sedekah Wajib (Zakat) dan sedekah Sunat (Sedekah, infaq, Hibah).

(9)

umat-Nya. Ketiga, Prinsip produktivitas (productivity) dan kematangan, artinya produktivitas dan kematangan menekankan bahwa zakat memang harus.

5. Distribsui Pendapatan Melalui Sistem Pewarisan dan Wasiat

Hukum waris merupakan suatu aturan yang sangat penting dalam mengurangi ketidakadilan pembagian warisan dalam masyarakat. Tokoh-tokoh ekonmi menyetujui bahwa pembagian warisan yang tidak merata merupakan penyebeb utama dari ketidakadilan dalam masyarakat. Menurut Taussig, warisan mempunyai dampak-dampak yang sangat besar dalam masyarakat. Hal tersebut senantiasa memperbesar jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Hukum waris bagi Muslim merupakan alat penimbang yang sangat kuatdan efektif dalam rangka mencegah pengumpulan kekayaan di kalangan tertentu dan pengembangannya dalam kelompok-kelompok yang besar dalam masyrakat. Oleh karena itu, hukum waris mempunyai pengaruh yang cukup baik dalam pengembangan sirkulasi harta di kalangan masyarakat banyak.

D. TUJUAN DISTRIBUSI DALAM EKONOMI ISLAM

Ekonomi islam mempunyai sistem distribusi yang merealisasikan beragam tujaun yang mencakup berebagai bidang kehidupan diman distribusi dikelompokan menjadi empat bagian, antara lain:6

a. Tujuan dakwah

Yang dimaksud dakwah disini adalah dakwah kepada islam dan menyatukan hati kepada Allah. Contohnya, bagian mukallaf di dalam zakat. Dimana mukallaf itu adakalanya orang kafir yang diharapakn keislamannya.

b. Tujuan pendidikan

1) Pendidikan terhadap akhlak terpuji, seperti susk memberi, berderma dan mengutamakan orang lain

2) Mensuciakan dari akhlak tercela seprti pelit, egois dll c. Tujuan sosial

1) Memenuhi kebutuahan kelompok yang membutuhakan, dan menghidupkan prinsip soladoritas di dalam masyarakat muslim

2) Menguatkan ikatan cinta dan kasih sayang di antara individu dan kelompok masyarakat

3) Mengikis sebab-sebab kebenciaan dalam masyarakat, yang akan berdampak pada terealisasinya keamanan dan ketentraman masyarakat

(10)

4) Keadilan dalam distribusi yang mencakup pendistribusian sumber-sumber kekayaaan

d. Tujuan ekonomi

1) Pengembangan harta dan pembersihannya, karena pemilik harta ketiak menginfakan sebagian hartanya kepada orang lain, baik infak wajib maupun sunnah, maka demikian akan mendorong untuk menginvestasikan hartanya sehingga tidak akan habis karena zakat

2) Memberdayakan sumber daya manusia yang menganggur dengan terpenuhinya kebutuhan tetang harta atau persiapan yang dilakukan untuk melaksanakannya dengan melakukan kegiatan ekonomi

3) Andil dalam merealisasikan kesejahteraan ekonomi, dimana tingkat kesejahteraan ekonomi berkaitan dengan tingkat konsumsi sedangkan tingkat konsumsi tidak hanya berkaitan dengan bentuk pemasuakn saja namun juga berkaitan dengan cara pendistribusiannya diantara individu masyarakat Secara garis besar tujuan dari nilai-nilai islam dalam kegiatan distribusi yaitu sebagai berikut:7

1. Pencapaian falah merupakan tujuan pada setiap manusia yang dibawa oleh islam yang mencakup aspek yang lengkap dan menyeluruh bagi kehudupan manusia. 2. Distribusi yang adil dan merata melalui pelembagaan zakat dan sedekah, hukum

pewarisan dan wasiat, penghapusan bunga, melarang perolehan kekayaan melalui cara yang haram dan melarang penimbunan.

3. Tersedianya kebutuhan dasar merupakan jaminan tersedianya kebutuhan dasar bagi setiap orang yang memerlukan melalui sistem keamanan sosialnya yang komprehensif.

4. Tegaknya keadilan sosial artinya jika seluruh ajaran ekonomi islam pada islam dilaksanakan maka distribusi ekonomi akan tercapai denagn sendirinya.

(11)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

(12)

diantaranya melalui perantara. Definisi yang diungkapkkan Collins memiliki pemahaman yang sempit apabila dikaitkan dengan tujuan ekonomi islam. Hal ini disebabkan karena definisi tersebut cenderung mengarah pada perilaku ekonomi yang bersifat individual. Distribusi ekonomi islam berbeda dengan sistem konvensional dilihat dari sisi tujuannya, asas ideologinya, moral dan sosialnya yang tidak dapat dibandingakn dengan sistem ekonomi konvensional.

Pada dasarnya prinsip distribusi secara umum sejauh ini dapat dikatakan belum berhasil memberikan pemerataan distribusi kepada seluruh level masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah, fakta membenarkan prinsip distribusi umum hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu dalam distribusi. Berikut beberapa prinsip distribusi secara umum:

a. Tidak ada larangan mengenai riba dan gharar

b. Mekanisme distribusi dibiarkan kerja sendiri, sehingga tidak akan tercitanya kemaslahatan

c. Dapat terjadi penumpukan harta

Ekonomi islam mempunyai sistem distribusi yang merealisasikan beragam tujaun yang mencakup berebagai bidang kehidupan diman distribusi dikelompokan menjadi empat bagian, antara lain:

a. Tujuan dakwah b. Tujuan pendidikan c. Tujuan sosial d. Tujuan ekonomi

Secara garis besar tujuan dari nilai-nilai islam dalam kegiatan distribusi yaitu sebagai berikut:

1. Pencapaian falah merupakan tujuan pada setiap manusia yang dibawa oleh islam yang mencakup aspek yang lengkap dan menyeluruh bagi kehudupan manusia.

2. Distribusi yang adil dan merata melalui pelembagaan zakat dan sedekah, hukum pewarisan dan wasiat, penghapusan bunga, melarang perolehan kekayaan melalui cara yang haram dan melarang penimbunan.

(13)

4. Tegaknya keadilan sosial artinya jika seluruh ajaran ekonomi islam pada islam dilaksanakan maka distribusi ekonomi akan tercapai denagn sendirinya.

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Edwin Mustafa.2015. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Prenadamedia GROUP

Nofrianto. 2009. “Distribusi Pendapatan dan Pemenuhan Kebutuhan dalam Ekonomi Islam”. Volume 8, No. 2, Juli-Desember 2009

(14)

Madnasir. 2010. “Distribusi Dalam Islam”. Volume 2, No. 1, Januari 2010

Qaardhawi, Yusuf. 2001. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Jakarta: Gema Insani Press

Zainuddin, Ahmad. 1998. Kemiskinan Dan Pemerataan Pendapatan. Jogjakarta: Dana Bakti Prima Yasa

Arwani, Agus, Hadout Ekonomi Islam, www.r epostory. iainpekalongan.ac.id

Arwani, A. (2015). Ekonomi Islam Salah Satu Model Alternatif Strategi Merekatkokohkan Nkri. An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah, 2(1), 275-294.

HASIL DISKUSI Pertanyaan kelompok 1

Apakah dalam Indonesia sudah menerapkan sistem distribusi secara Islam?

(15)

Pertanyaan kelompok 2

Bagaiman cara distribusi melalui zakat dan waqof ?

Jawaban: cara berdistribusi melalui zakat dapat dilakukan dengan menyalurkan kekayaan pada pihak yang pantas mendapatkan zakat seperti yang sudah ditentukan. Sedangkan distribusi melalui waqof dilakukan dengan menyalurkan kakayaan pada seseorang yang berhak mendapatkan waqof tersebut atau baitulmal.

Pertanyaan kelompok 3

Jelaskan tentang infak wajib dan infak sunnah?

Jawaban: infak wajin adalah kewajiban seorang muslim yang wajib diberiakan kepada golongan tertentu contohnya zakat, nazar. Infak sunnah adalah kegiatan yang lebih baik dilakukan seorang muslim untuk memberikan kekayaan kepada golongan tertentu contohnya shodaqoh, hibah, hadiah.

Pertanyaan kelompok 4

Apa permasalahan utama dalam distribusi dan apa solusinya?

Jawaban: masalah utama dalam distribusi adalah ketidakadilan dan ketimpanagn dalam pendistribusian pendapatan dan kekayaaan, walaupun saat ini belum dapat diselesaikan karena sistem ekonomi masih didoinasi oleh sistem ekonomi pasar (kapitalis). Akan tetapi sistem ekonomi islam menawarkan sistem distribusi ynag mengedepankan nilai kebebasan dalam bertindak dengan dilandassi oleh ajaran agama serta nilai keadilan dan kepemilikan yang didasarkan pada dua sendi, yaitu kebebasan dan keadilan.

Pertanyaan kelompok 6

Apa saja bentuk-bentuk distribusi yang ada di masyarakat?

Jawaban: distribusi yang terjadi di pasar, zakat, infak, shodaqoh, waris, waqoh, hibah, hadiah. Pertanyaan kelompok 7

Apa saja etika-etika dalam distribusi?

Jawaban: menhiasi amal dengah niat ibadah dna ikhlas, transparan dan barangnya halal serta tidak membahayakan, adil dan tidak mengerjakan hal-hal yang dilarang dalam islam, tolong-menolong, dan toleransi.

Pertanyaan kelompok 8

Apakah ada distribusi yang dilarang dalam islam?jelaskan

Jawaban: distribusi yang dilarang dala islam yaitu distribusi dengan tujuan tertentu. Misalnya seperti kegiata penyogokan calon pemilu pada masyarakat dengan memberikan sedekah dengan maksud agar memilih calon pemilu tersebut.

(16)

Apa faktor penghambat distribusi?

Jawaban: kurangnya modal, ketersediaan SDM, hasil produksi, pemasaran yang buruk, daya beli masyarakat yang lemah.

Pertanyaan kelompok 10

Apakah waqof sudah memberikan konstribusi yang baik?

Referensi

Dokumen terkait

tidak ada interaksi yang signifikan antara metode pembelajaran dengan kemampuan menggunakan alat ukur terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa. Tinjauan

Berdasarkan kondisi di atas, peneliti yang juga sebagai guru kelas V di SDN Sidokare 4 Sidoarjo, akan mengadakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya

Implementasi Peraturan Darah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2000 tentang Pengaturan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima di Kecamatan Semarang Selatan memiliki

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menurut Subandijah meliputi: (1) prinsip relevansi, (2) prinsip efektifitas dan efisiensi, (3) prinsip kesinambungan, (4)

Penelitian ini di perkuat oleh Hasil penelitian Rendiana (2015) Analisis pengaruh efisiensi (BOPO) dan CAR terhadap ROA (studi kasus perbankan syariah yang

Berdasarkan tabel 2 pengujian yang telah dilakukan sebanyak 10 kali percobaan tersebut adalah tiap gateway yang melakukan pengiriman pesan yang didapat dari

Pengujian kualitas mikrobiologis air sumur iini dilakukan dengan met ode J umlah Perkiraan Terdekat bakteri koliform total dengan prosedur tabtmg ganda dan sampel