Membekali
Anak
dengan
Keterampilan Nlelinclungi
Diri
Muthmainnah
muthmai [email protected]. id,PGPAUD FIP Universitas Negeri Yogyakarla
Abstrak
pada dasarnya, setiap anak berhak untuk merasakan keamanan, ketenangan dan kebahagiai Narnun, tak
jaralg
anak-anak mengalami berbagai bentuk kekelasan. I(ekerasan yang dialaalak
bervariasi,mulai
clari kekerasan verbal/emosional,fisik,
seksual maupuu pengabai(neglect).
Pelakunyapun
beragam, diantaranyadari
keluarga
(clontestic bosed violenc maupun orang-orangdi
sekitar anak seperti teman, gut-u, dan tetangga (commt'mity basviolince).
Dengan keterampilan sosial sepertiaserlif
dan selJ'help
mechctnism, drhatapk anak dapat melindungidiri
clari kekerasan(child
abttse) sekaligus agar dapat menyesuaikcliri
dengan kehidupan sosial.
Kekerasan
tidak
hanya
perlu
diatasi
secara kur;
(penganggulangan), namun perlu ada upaya preventif (pencegahan).Kata kunci:
keteran-rpilan melindungidiri,
anakAbstract
Bctsically, et,ery
child is
entitlecl to.feel
thesecurity,
tranquility
cmcl happine,ss.Hottet
children often experience yariotts
forms
of violence. Violence experienced by childrenvari
ranging
from
verbal
abttse/emotional,physical,
sexuolor
neglect. Theculprit
was dit'erincfuding
from famity
(based domestic violence), ctswell
as those arottnd thechild
asfriett
teachers, and neighbors (comntumity-bosecl violence). With socictl skills such as assertit'ert cmdself help
ntechctnism,the
child
is
expected toprotect
thentselvesfrom
violence (cltabuse) cts
well
in
order to
adjttst
to social
life.
Violence doesnot
only
haveto
overcocttrative action,
bfi
there shottld be preventive action.Keywords: skills to protect themselves, children
Pendahuluan
Anak
dilahirkan
ke
dunia
sebagaimakhluk
pribacli
dan
makhluk
sosial.Sebagai
makhluk sosial, anak memiliki
kebutuhan
untuk
berinteraksi
denganorang
lain.
Pada
awalnya
anak
bersifategosentris
dan lebih
memilih
bermainsendiri
(solitary
play)
Namun
seiringdengan
pertambahanusia dan
semakinbanyaknya
teman
sepermainan/sebaya,maka anak
akan memperluas lingkunganbermainnya.
Melalui
pertemanan
danhubungan sosial dengan orang
lain,
nrmulai
mengembangkan
bentuk-bentingkah
laku
sosial.
Anak
akan
belcmengenal berbagai
karakter orang
ll
belajar
meresponatau bereaksi
terha<suatu perilaku,
bahkan
memperotantangan
sosial yang
dapat memperkl pengalaman sosialnya.Beberapa tantangan
sosial
YLdihadapi
anak
diantaranYa:
anak
aikecewa saat
temannyatiba-tiba
mereJurnal Pendidikan Anak, Volurne
iil,
Eclisi 1, Juni 2014lrrel'usakkan
rlainannya,
mcrnanggil.:'rngrn nama
ejekan,
rnengejek
dan:rL'ncibirnya karena
bentuk
fisik
(terllau=-:ruk. tcrlalu
kurus
clan
sebagainya),::.;nraki
ciengan kata-kata kasar, sedih saat:i:r:1n
n-iencuranginya,
menyelesaikan:er:c'iisihan, lxerasa
takut
saat
teman::-.enrakitinya (membentak,
memukul, ::,;n ggigit, menendang, menclorong sarnpai: :i -.ir
).
l-nerasa cemas
saat..:::.irmidasi/diancam, sakit karena clicubit
,'-:rr
.rtill
dipukul
teman dan
sebagainya.3,.rcr-.11)a
kejadian tersebut
termasuk;-1.,r:r
tintlak btrllying
yangperlu
disikapi.:sri-
korban
tidak
mengalami
tekanan:srioltrgis
dan pelaku mengalami efek jeras.r:J.
terselesaikan
masalah
yang:-. e:: gakibatkannya menj adi pelaku.
Berbagai pengalaman
sosial
yang;-:,:::ri anak dapat
membantu:l--.-l::.1l"Ibangkan
kernarnpuan
sosial, :r'-r-:-.nerkuatmental dan
ketahanan anaki"t-..;.,
n-renghadapi suatu masalah. Dalarni;:rjr"i
membantu
anak
mempersiapkan-::r
::rer-ighadapi tantangan sosial, maka-
r.:-.:
cle',vasa
(orang
tua,
pendidik,:,e:,-:"tsuh
dan
pihak
lain
yang
terkait) :-s:-*
membekali
anak
denganr:e
:.r,:i.irpilan sosial
agak
anak
mampu:".:rn
inenyikapi
pelmasalahan sosialnya.-{:r..1:
diharapkan
akan
lebih
siap:-r':l::ldapi
berbagai karakter
yang
ada.::r"i'ulgannya
dan
mampu
menyikapi-i.-.r
bentuk karakter.Pada dasarnya, setiap anak berhak
-:I*.
melasakan keamanan,
kedamaian:".::
keoahagiaair. Namun, tak jaranganak-.:r-.:
mengalami
berbagai
bentuk'ei:e:.rsan.
Kekerasanyang dialami
anaki.:r:.::rlnr,a
kekerasan
verbal,
seksual,:ls:.:
c.r:r pengabaian.Mulai
dari kekerasan:::!::r
sampai kekerasan
yang
dapat:::e;,rrlbulkan
traumatik.
Ironisnya,
fakta::e:renrukan
bahwa pelaku
kekerasan::.1-\.1:1r,3
olang
yang
memiliki
hubungandei:::
Jen_qan anak, seperli orang tua, guru,i;r
:e:nan.Dengan
bekal
keterampilan
sosial s.eF)rrtiasertif
danself
help
mechanism,cliharapkan anak dapat melindungi
diri
daritantangan
yang
ada, termasuk
tantangankekcrasan
(child
obuse)
sekaligus
agardapat
menyesuaikan
diri
dengankehiclupan
sosial. Selain
itu,pendampingan keiuarga sangat membantu upaya penyelesaian tindak kekerasan, baik
secara
kuratif
(penganggulangan), maupunpreventif (pencegahan).
Definisi
Kekerasan PadaAnak
Secara umulrl,
kekerasanmengandung makr.ia
perilaku
agresif yangmerusak. Sutanto
(2006)
mengungkapkanbahwa
kekerasan
anak
yaitu
perlakuanorang
dewasaatau anak
yang lebih
tuadengan menggunakan
kekuasaary'otoritasnya terhadap anak yang
tak
berdaya
yang
seharusnya
menjaditanggung
jawab/pengasuhnya,
yangberakibat penderitaan, kesengsaraan, cacat
atau
kematian.
Sedangkan
Wikipedia
Indonesia
(2006)
memberikan pengertianbahwa
kekerasanmerujuk pada
tinclakanagresi
dan
pelanggaran
(penyiksaan, pemerkosaan, pemukulan dan sebagainya.)yang
menyebabkan
atau
dimaksudkanuntuk
menyebabkan penderitaan
ataumenyakiti orang lain.
Kekerasan
pada anak
bukanlahfenomena
baru dan
merupakan masalah yang serius. Halini
diperkuat dengan stucliyang
dilakukan Yayasan
I(esejahteraanAnak
Indonesia(YKAD
mengidentifikasibahwa secara kuantitatif
adakeqender-ungan
terjadinya
peningkatantindak
kekerasan
terhadap anak.
Pada tahun 1994 tercacat 172 kasus, pada tahun 1995 tercatal 421 kasus, padatahun
1996melonjak menajdi 476
kasus. Catatanini
adalah
contoh
kekerasanyang
dieksposoleh media,
barangkalibentuk
kekerasanyang
tidak
diekspos masih banyak terjadidi
masyarakat
(Bagong
Suyanto,
201023).
Hal ini
diperkuat dengan
data pelanggaranhak
anakyang
dikumpulkanoleh
Komisi
Nasional Perlindungan AnakJanuari
sarlpai .\pri1
terciapat 450 laporan kekerasan terhadapanak.
Dengan rnelihataclanya tinclak keketasan padzr anak yang
seinakin mcningkat,
rnaka perlu
adanyatindakan tegas
yang
soiutif
agar
anal<mernperoleh
haknya
untuk hidup
amar1,tenang dan bahagia. San-rpai saat
ini
masihbanyak
terjadi
bullying
di
sekolah
yangpenanganalmya
belum
tuntas.
Beberapakorbar.r
engganuntuk melapor dan
lebihmemilih
untuk diam.Faktor
PenyebabKckerasan
PadaAnah
Menurut
hasil
pengaduan
yangditerima I(omnas
Perlindungan
Anak(2006), pemicu
kekerasan terhadap anak diantaranya yaitu:a.
Kekerasan yang terjadidi
dalam rumah tangga, yaitu keluarga yang mengalamitindak
kekerasan,
baik
melibatkanayah,
ibu
atau
saudara
yang
lain.Kondisi
ini
dapatmemicu
munculnyakekerasan
pada anak
karena
anakseringkali menjadi
sasaran kemarahanorang tua. Beberapa kasus diantaranya
ibu
yang tega
menyakiti
anaknya sebagaibentuk
pelampiasan stres danketidakberdayaan
isteri
kepaclasuaminya.
Akibatnya
sebagian
anakkorban kekerasan dalam rumah tangga
ikut
melampiaskan
tekanannya pada teman-temannyadi
sekolah.b.
Peran orang
tua yang tidak
berjalansemestinya.
Beberapa
kasusdiantaranya seorang
suami yang
streskarena
kehilangan
pekerjaan/bebanekonomi,
sehingga
melampiaskankemarahan pada.
anak dan
keluarga. Seorang ayah atauibu
yang kelelahan bekerja, sehingga kondisiemosionalnya
menjadi
labil.
Bebanekonomi
dan
kelelahan
fisik
akibatbekerja dapat
menyebabkanmunculnya
sikap
sensitif
sepertimudah
tersinggung, cepatmarah
dan sebagainya.c.
Tekanan ekonomi,
yaitu
kehidupanekonomi
yang
labil
mendorongrluncuhrva
kcl.-lahan
.i.in
:ir(s
.-dapat tnem i cu nt Ltnclth.i\ a k ck L-I-lt: -1.1 .
d.
Prtttlrttr:lttt
kcliru tcrltilrtr
Ir,,>i>i ...dalarl
keluarge.
-\rtinr.r- orans
.menganggap
bahu'a
anlk
ticiak
i-,:apa-apa,
sehingga
ol'altg
tua
bc'rl:memberikan pengsuhan
apall!.Tayangan-tayangan
telerisi
,limedia-meclia
lainnya
juga
darmenjadi
faktot
peinicu. Tet-t-tpo1'ttt'
nrenyebutkan bah'uva62
%
tavaitstelevisi
maupun
nrcdia
lair-r
te itnembangun dan mcnciptakan pclila,
kekerasan.
Sebagian
anak
)'riimenjadi pelaku
bullying
terinspir: dari tayangantllm
yangdilihatnya
drmempraktekkannya
di
sekolah dengrteman-temannya.
Firdaus (2006)
ju
menambahkan bahwafaktor
penyeb; kekerasan pada ar-rak diantaranya pc asuh yang salah, tekanan ekonomi. drbelum
efektifhya pa).ung
hukuperlindungan
anak.
Sebuah
sur\pemah dilakukan Christian
SciettMonitor (CSM)
tahun 1996
terhadr 1.209orang
tua
yang
memiliki
anr umur2-ll
tahtn
Terhadap pedanl,'arseberapa
jauh
kekerasan
di
Tmempenganrhi
anak,
56%
responclmenjawab
amat
mempengamlSisanya, 26o/o
mempengaruhr.
r
cukup
mempengaruhi,dan
11%tic
mempengaruhi
(Andre
Yuindartan' http ://yumizone. wordpress. com/2 0 0 v1 I 1 7 I damp
ak-tayangan-film-kekerasan-pada-anak).
Selain
itu,
data
dari
Komr
rnenyebutkan
bahwa
kemiskinmerupakan penyebab kekerasan pada an: (http : //health. komp as. com/read. )
Jenis-Jenis Kekerasan (n4 b ttse)
Seorang
psikiater
internasioryaitu Terry
E.
Lawson
membagibenl
kekerasan terhadap
anak
menjadi
emtrjenis, yaitu
entotional
abuse,
verl
abuse, physical obuse,dansental
abuseJr-rrual Penclidikan Anak, Volume
III,
Edisi
l,
Juni 201r1b"
.ierr'asA (orang tua, pencliciik, per-rgasuh
.lrm
scbagainya)
tidak
memberikan:erhatian
bahkar-rlebih
rlemilih
untuk:rengabaikan/menelantarkan
anak.\lisalnya
orangtua
yang membiarkan .1uakllyakelaparan karena
orang
tua :.-r1a1usibuk
atau
sedangtidak
ingincisanggu,
mengabaikan
kebutuhan.:rak untuk dilindungi, ditemani
dan .:rbcrikan kasih sayang, :r-en-rpermalukan anakdi
depan umum.1.n
sering
menyalahkan
anak.
Hal '. -r.ngperlu
diperhatikan
yaitu
anak -:r.lr-irnengingat
peristiwa
kekerasan.:l"rr)sional
apabila
kekerasan tersebuttcrladi
konsisten.lekerasan
verbal (verbal
abuse),terjadi ketika orang dewasa (orang tua,
pendidik,
pengasuh
dan
sebagainya) l:lenggunakan kekerasan verbal, sepertir::embentak,
memaki,
menggunakank:ta-kata kasar,
mengancam,
dan -.ebegainya.Hal
yang perlu diwaspadai '.-ritu
bahwa
anak
akan
mengingat f.;kerasanverbal
yangdialami
apabila kekerasan verbal tersebut teq'adi dalam s.ltu periode.:'ckerasan
fisik
(physical
abuse),teradi
ketika orang dewasa (orang tua,p:nc1idik,
pengasuhdan
sebagainya)nrelukai
fisik
anak seperli
memukul,n-iencubit, menendang, menampar, dan secagainya.
Hal
yang perlu diwaspadai.,:itu
bahwa
anak
akan
mengingatperlakuan
fisik
yang
menyakitkan':.:bi1a
kekerasanfisik
tersebut terjadi;:iam
periode terlentu.Bukti fisik
darikekerasan
fisik
seperti
luka
memar,:erdarah, patah tulang dan bentuk luka
:isik
lainnya.lie.<erasan
seksual
(sental
abuse),:c:adi
ketika orang dewasa (orang tua,pendidik,
pengasuhdan
sebagianya)mel:kukan tindakan yang
mengarahr:da
pelecehan,
pencabulan
ataurenr
rksaan seksual.
Korban
sexual.,-:r/-!e
umumnya mengalami
trauma,:rik
jangka pendek maupun panjang.McFadden
&
Jean
(1990)
juga memaparkan bahwa kekerasan pada anakmeliputi
pengabaian
atau
penolakan(neglect),
kekerasan
fisik,
kekcrasanseksual
dan
eksploitasi,
dan
kekerasan emosional.Dampak
Kekerasan PadaAnak
Dampak-dampak
yang
ditimbulkanakibat
kekerasan terhaclap
anak
(child
obuse), antara lain:a.
Dampak
kekerasanpsikis
UNICEF
rnengungkapkan bahr,vaanak
yal1g
sering
dirnarahi
orangtuanya, apalagi
diikuti
denganpenyiksaan, cenderung
akan
meniruperilaku
buruk
(coping
mechonism) seperli bultmia neryos ct (memuntahkanmakanan kembali), penyimpangan pola
makan, anorexia
(takut
gemuk),kecanduan
alkohol
dan
obat-obatan,dan memiliki
dorongan
bunuh
diri.Kekerasan
psikis
memang
sukardiidentifikasi atau
didiagnosa karenatidak
rneninggalkan
bukti
yangmembekas atau
nyata
seperli physicalabuse.
Beberapa
perilaku
korban kekerasanpsikis
yaitu ruinder, merasatidak
berharga, kesulitan
membinahubungan,
dan
menarik
diri
clari pergaulan.b.
Dampak
kekerasanfisik
Anak
yang
mendapat
perlakuankeras
dikahawatirkan
akan
menirusehingga anak tersebut menjadi agresif.
Yang
lebih
memprihatinkan
apabila,anak kelak
meneruskan
gayapengasuhan
yang
tidak
tepat
pada anaknya kelak. Orang tua agresif dapatmelahirkan
anak-anak
yafig
agresif.Kekerasan
fisik
dapat
menyebabakan.
luka
serius bahkan sampai
korbanmeninggal dunia.
c.
Dampak
kekerasan seksualKekerasan
seksual dapatmemunculkan
efek
trauma
bagikorban. Menurut
Mulyadi
(SinarHarapan,
2003),
beberapa
korbankekerasan seksual
masih
menyimpanJurnal Perididikan Anak, Volume
III,
Eclisil,
.luni 201,1menikah,
minder,
dan
traumameskipun
korban
telah
beranjakdewasa
atau bahkan sudah
mcnikah.Bahkan
sebagian anak-anak
korbankekerasan
seksual
terlibat
daiamprostitusi. Pada anak yang masih kecil,
kecemasan
akibat
mengalamikekerasan
seksual
rnisalnyamengompol, n-iudah celrras, perubahan
pola tidur,
sakit perut
atau
zrdanyamasalah
kulit,
dan sebagainya.d.
Dampak penelantaran anak
Huriock (1978)
menyatakanapabila
seorang
anak
kurangmemperoleh
kasih
sayangdari
orangtua, maka
dapat
menyebabkantumbuhnya perasaan
tidak
aman, gagalmengembangkan
perilaku,
danmengalami
masalah penyesuaiandiri
pada
masa
yang
akan
datang. (Destriyana.http : //www. rnerdeka.
com/gayalkenaii-4-darnpak-kekerasan-p ada-an ak.html)
Sirait
(2006)
menambahkan
bahwadampak
kekerasan
yang
dialami
anakdianataranya
stres pasca trauma,
hidupdengan
rasa takut dan
kebingungan,rusaknya
self
esteerudan
rendahnya rasa percayadiri,
dan anak menhalami masalah pencapaian akademik.Fakta Tentang
Kekerasan PadaAnak
Beberapa temuan
fakta
tentang kekerasan pada anak, yaitu:a.
Dari 230
kasus
yang
berhasildiidentifikasi,
53,5
,Yo
melaporkanbahwa
tindak
kekerasan yang dialamianak-anak
terjadi
di
lingkungan keluarganyasendiri
(Bagong Suyanto,2010:
66). Lokasi lainnya
adalah
dijalanan dan
di
sekolah.
Hal
senadadiungkapkan
oleh
hasil studi
tim
PusparUGM
(1999) yang menyatakanbahwa
lokasi
terjadinya
tindak kekerasanpada
anakpaling
dominanadalah
di
rumah,
sekolah, dan tempat umum.b.
Jawa Pos mengemukakan bahwa 27,2%
anak
mencoba melawan
tindakkekerasan yang dialami, sisanya hanya cliarn atau enggan melar,van.
c. Pihak korban
enggalt
untukmeiaporkan permasalahannya ke pihak
terkait.
d.
Masih rendahnyaself'help
ntechanisnt pada anak untuk melindungi dirinya.e.
Masih minimnya
sosialisasi
tentang penanganan kekerasan pada anak, baikr:ntuk orang tua, gum maupun anak.
f.
Sebagian sekolah belun-r
membuatkesepakatan
teriulis
tentang
aclanyatindak
kekcrasan
pada anak,
yangberlaku
bagi
anak
(peserta
didik)
maupun
gufll
dan pihak
sekolah lainnya.Strategi Membekali
Anak
denganKeterampilan
Melindungi
Diri
Orang
dewasa,baik
orang
tua
dimmah,
guln di
sekolah
maupulrmasyarakat
perlu
rnenyadari
bahwakekerasan
pada anak bukanlalah
kecil. Anak adalah generasi penerus bangsa yangberhak
untuk
merasakan ketenangan dankebahagiaan. Penyelesaian
masalahkekerasan
pada anak dapat
ditempuhmelalui
tahappreventif
(pencegahan) dankuratif
(penanggulangan). Beberapa upayapreventif
yang perlui
dilakukan, diantaranya:1.
Family
counseling danpre
marriaged. Orang tua perlu diberikan pengetahuandan
keterampilan
tentang
caramendidik anak dengan
tepat
tanpa adanya kekerasan.Konseling
ini
jugabisa
diberikan
unttk
pre
marriagesebagai
bekal
pengetahuan menjadiorang tua,
sehingga
mampllmemberikan
gaya
pengasuhan yangmendidik anak.
2.
Memberikan
pemahaman dan gambaran tentang kehidupan sosialOrang dewasa (orang tua, pendidik. pengasuh) dapat menggunakan cerita
dan
dongeng
untuk
menggambarkankehidupan sosial.
Dalam cerita
dapat.lurnal Pendiclikan Anak, VolLrnre
IiI,
Eclisi 1. JLrni 201r1rnerlycuatlgkiur.
misalnya
"ketika
aktrdisakiti
teman".
lv{elalr-ricerita,
anaktidak
han1,a
clipersiapkan
untukmengetahui heterogenitas
indiviclu,ragal-n
karakter,
na1-nun
sekaligLrsdibcrikan
pemahamandan
gambaranbagaimana
menyikapi
kcadaan
yallgkurang
menyenangkan.
Anak
jrg,
diminta
menceritakan pengalalxannya dan dimintai pcndapat.3.
Membekali
anak dengan keterampilan sosial sepertiaserlif
Aserlif aclalah
menyatakanketidaksetujuan atau penolakan clengan
tegas.
Anak
clilatih untuk
bersikap':'-':r
dafl
berunintengatakan
'fidak"
-
:*,.
inelindungi dirinya. Hal
ini
bisa.
-:.-".ian dengandialog
antara orang-
-:,cdta
di
kelas, orang
tua/gurumenceritaka
pengalamannya
terkaitdengan peristiwa kekerasan, menonton
film
eclukatif
tentang
"bagaimanamelindungi
dili"
dan
sebagainya.Orang
tua
juga
dapat
memberikan pesan pada anak untuk bersikap asertif apabilabertemu
clenganorang
asing,rleskipun
oraug
tersebut
mengakusebagai
teman
ayah atau
ibu,
atau mengiming-irningnya dengan makananyang
enak.
Apabila anak
disakititemannya,
maka anak
dilatih
untukbersikap aserlif, yaitu melawan dengan
kata-kata,
misalnya "badanku
sakitkalau
kau
cubit".
Orang
tua
dapatberpesan
pada anak
"lebih
baikberlahan daripada
menyerang".Membalas
bukanlah
ajang
balasdendam,
tapi
bentuk
bela
diri
agartidak selalu disakiti
(iadisasaran/objek).
1.
Keterlibatan
aktif
orang
tua
dalamberkomunikasi pada anak.
Orang
tua
perlu
membangunkomunikasi yang hangat dengan anak.
Komunikasi yang
hangatdan
terbuka dapat menumbuhkan rasa percaya anakpada orang
tua.
Setiaphari
orang tuahendaknya
menyisihkan
waktu
untukmendengarkan
cerita
anak. Orang tuajuga
perlu
meyakinkan
pada
anakbahr,va rnenjadi suatu kebanggaan dan kesenangan
bagi
oraltg
tLra
apabilaanak lrrau berccrita tentang
apapunyang
clialaminya, sehinggaorang
tuamernposisikan
diri
sebagai
sahabat anak. Orang tua harus belajar rnenjadipeudengar
yang
baik untuk
anak-anaknya
agar
anak
merasa dihargai, dipercaya dan akhimyalrau
terbuka.Orang
tua
yang
c'lominan dalamkomunikasi bukanlah
hal
b4ak
dalarn komur,ikasi.
Korr-iunikasi clialogis (clua arah) tampaknya membuat anak lebihnyainan
kar-enaanak
pun
rnemiliki
kesempatan
tntuk
nteng:ung:kapkanpikiran
dan perasaannya.Apabila
anakmelakukan kesalahan, maka sebaiknya
orang
tua tidak
semakin menyalahkananak,
atau bahkan memarahi.
Sikapmenyalahkan
yang
clisertai
dengankemarahan
orang tua
dapatmenimbulkan
rasa
takut
pada
anak,sehingga
anak
akan
lebih
n-remilihdiam
atau bahkan berbohong daripacla menceritakan keadaan yang terjadi.5.
Cermat
dan
tanggap
terhadapperubahan
anak,
baik
flsik
maupunperilaku
Perubahan
fisik
seperti
adanyadarah, bekas
luka
atau
yang
lainmemungkinkan
adanya
tindakkekerasan
pada anak.
Anak
yangbiasanya
ceria,
tapi
tiba-tiba
menarikdiri dari
lingkungan
juga
perludicermati oleh orang tua. Setelah orang
tua mengarnati perubahan, selanjutnya
anak diajak
ber-bincang
untukmengetahui
lebih
lanjut
tentang kekerasan yang dialarni anak.6.
Pengar,vasan
orang
tua
terhadaplingkungan bermain anak.
Pengawasan merupakan salah satu tindakan preventif agar kekerasan pada
anak dapat
diminimalisir. Anak
juga
perlu
diberikan
pemahaman
untukselalu
pamit
sebelum
pergi,
tidakbermain terlalu
jauh,
dan berhati-hatidengan
orang
asing.
Orang
tuasebaiknya mengetahui dimana
danJurnal Pendidikan Anak, Volume 1ll, Eclisi 1, Juni 2014
siapa saja yang biasa bermain/bergaul
dengan
anak agar
memudahkanpengawasan.
Apabila orang
tuamenemukan
hal-hal yangmengkhawatirkan,
orang
tua
dapatmendiskusikannya
(dua
arah/dialog)dengan
anak
sebagai upayapreventif
kejadian yang tidak diinginkan.l.
Melihat
film-film
kartun anak
ataucerita anak
tentang cara
melindun-eidiri.
Melalui
film
dan
cerita,
anak diharapkan mempeloleh gambaran danlebih
siap dalam menyikapi
masalah, khususnya kasusu kekerasan.8.
Mencegah
dan
meminimalisir
anakmelihat
layangan
film
yang
kentaldengan
adegan kekerasan. Tayanganfilm
dapat menstimulasiuntuk
meniruadegan kekerasan
dengan
temannya.Tempo (2006) menyebutkanbahwa 62 o/o tayangan televisi maupun media lain
telah
membangun
dan
rnenciptakanperilaku
kekerasan. Sebagian
anakyang
menjadi
pelaku
bullyirtgterinspirasi
dari
tayangan
film
yangdilihatnya dan
mempraktekkannya di sekolah dengan teman-temannya.9.
Anak perlu dilatih
untuk
menghatalalamat rumah, nama ayah dan
ibu,alamat
rumah,
dan
nomor
teleponkeluarga agar apabila suatu saat
ada kejadian, maka anak tahu dimana dapat menghubungi keluarga.10.
Bermain peran dengan anak
untukmemberikan gambaran
tentang
caramenanggapi
orang asing
yang mendekati dirinyaOrang
tua
mdngajak
anak
untukbermain
peran,
misalnya
ketika
adaorang asing
yang
mengganggunya,ketika
temannya
menyakitinya(memukul,
menendang,
menggigitdsb), ketika ada orang yang melakukan pelecehan dan kekerasan lainnya. 11.
Memberi
dukungan
emosional ketikaanak mengalami ketakutan
Dukungan emosional
sangatmembantu
untuk
mengatasi
rasa takutnya. Orang dewasa dapat menjadipendengar
yang
baik,
meyakinkananak bahwa
ia
tidak
sendirian
dan semua akan baik-baik saia.12.
Mernberikan
latihan
frsik
beia
diuntuk
melinclur"rgi
diri
sepern-rengikutserlakan anak dalarn kegiata
karate, pencak
silat
danilmu
beladi lainnya.Di
sisi
lain
upaya
kuratif
dapr dilakukan, cliantaranya:1.
Memberikan penclampingan,baik
ba1pelaku
maupun
korbalr. Bagi
pelakdiharapkan
dapat
rnengungkapenyebab
anak
n-ielakukan kekerasatcrhadap
orang
lain
dan
membantmengatasinya.
Dengan
harapan tidahanya
sekedar
rlenyalahkan
pelakrtapi juga
mernahami
latar
belakanpelaku
melakukan
tindak
kekerasalBagi
korban,
perlu
diberikapendampingan secara
intesnsif
untumengurangi tekanan
psikologis
yandialami,
seperti denganplay
therap expressive clrawing, expressivewrititt
dan sebagainya.2.
Melaporkan
ke
pihak
sekolah
untuditindak lanjuti
Apabila
ada tindak
kekerasarmaka
diharapkanpihak
korban
dapimemberikan laporan
dalam
rangkpenanganan
lebih lanjut
dapencegahan terhadap munculnya kasr kekerasan lainnya.
3.
Family
counseling.
Tracy
&
Clar(1974)
mengungkapkanbahwa
palprofesional dapat bekerjasama denga
orang tua untuk
membanlmengembangkan
kompetensi
sebagrorang
dewasadan orang
tua
seperteori belajar
sosial
dan
keterampilabehavior
agarmampu
mengelola didan
meresponperilaku anak
dengalebih baik.
Orang
tua dari
pelakkekerasan
diminta
membuat
sualkontrak
agar
dapat
memberikeperlakuan yang
lebih baik
pada analDengan
upaya
tersebut
diharapkakorban
kekerasan
tidak
mengalan trauma yang berkepanj angan.4.
Terapipsikologi
secara intensif. TeralJumal Pendiclikan Ariak. Volume
IIl.
Edisi
1. Juni 201'lr CiLu'u. Seholah dan
N'Iasyarakat
e. L'-.r'u dan sekolzrh dapat membantu,..r,..rrltingi
clirinya dengan beberapa: ,---. . -:i,tnva:
i-..< cntosi
i:r,rk
clibiasakanuntuk
memiliki
:,.:l) empati
clansaling
rnenghargai r:a a.1:llt1l.Semakin
banyak :-i]'.'rilre$olno11yang ditemui
anak,*:..i
clapat
membantu
anak..-..r.rkittkait respect
nya
terhadap :--,_: i.iir-r. Anak diberikan pemahalran.:--','.,,
perbedaan
bukanlah
suatu -,-.i,-,h.tairi
suatu anugerah. Dengan.:rcliilarl
kehiclupan
bisa
salinge.elgkapi.
Guru membiasakan untuk ei::anggil teman dengan nama Yang::{.
menggunakan
kata-kata
yang:-::r
ketika
berbicara.
meminjarn::.::s
dengan
baik,
dan
menegur ::-;.:11 SautUn.Ic-.r:ih anak agar asertif
Ir.,.er-tif
diperlukan
agar
anakr:ir--'"rLr rnengungkapkan
pikiran
dan.r-1s.1.r1r
dengan
jujur
tanPa -=:.. inllsung orang lain.{el:,iukan
pengawasananak
selama : -<ck.r1ahG:m
rnemegang tanggung jawabt:il,:
anak-anakberada
di
sekolah,::::,gga
guru perlu
melakukanenSJ'"\
asan terhadap
perilaku
anak.,r.rll3
anak dijemput oleh oranglain
:-:rp;
konfirmasi,
maka
sebaiknYa;k:,:h
perlu
waspada dan anak-anak :::Ll:rra menunggudi
dalam
sekolah:.:r1a
belum dijemput
orang tuanYa,e::r
keantana,n anak.ler:benkan
penangananyang
tePat :.:b,iia terjadibullying
Drlam
penanganan
bullying,ei"iu
dan korbanperlu
mendapatkan€il;nsanan
yang tepat.
Bagi
pelaku,:r":apkan
tidak
mengulang Perilaku.e*r::ilnya,
sedangkanbagi
korban,.::rrapkau
dapat
memaafkan Pelaku:-:n kernbali
aktif
dalam
kehiduPan- -: -1
; \ -l
Mernasukkan
tema
"urclindtingi
diri"'dalarn pcrnbelajaran
'leman
"nlelittdut-tgi
djri"
dapatclijadikan altenratif tcma petnbeiajaran
di
kelas.
Anak
cliajak
uirtukmemiiinkan pemrainan
ular
tarlggadcngan gambar etr-iosi.
Artak
diininta
bercerita tcntang pcristirva
yllllg
menyenangkan
dan
rnenYedihkan sesuaia clcngan yanag clialarni. Denganrretode
tersebut,
gurll
tidak
hanyamengetahui petrgalaman
sctiap
anak,namun guru
juga
dapat
tllemberikarl keterampilall agar anak ciapat melarvat-t kekerasan.Pemberian sanksi
yang
tegas
untukpelaku kekerasan pada anak
Sebagian
orang
memiliki
potensimenjadi
pelaku kekerasan pada anak, termasuk guru. Saatini
belurn banyaksekolah
yang
membuat
kesePakatantertulis
tentang pelanggaranhak
anak, kekerasan pada anak clan sanksi yangdikenakan
pacia
pelaku.
Denganadanya aturan
dan
kesepakatan yang tegas, diharapkan dapat meminin-ralisirterjadinya kekeraasn pada anak. Pada
awalnya,
pelaku dapat
diberikan peringatan, apabiiamasih
mengulang maka dapat dikenakan skorsing.Home
visit
Kunjungan rumah diperlukan untuk
lebih
mengetahui
keadaar-ranak
dirumah
sekaligus
sebagaai
kegiatansharing dengan orang tua tentang gaya
pengassuhan
anak.
BeberaPa penriasalahanyallg
muncul
berkaitandengan
kekerasan
adalah
bahwa sumber kekerasan pada anakterjadi
di rumah.Parenting
Tidak
semua orang tua mengetahuitentang gaya pengasuhan
yang
tepat,cata
mengatasi rnasalah
anak,
dankadangkala
tidak
menyadari
dampakperilakunya terhadap
perkembangananak.
Oleh
karenaitu, perlu
adanYakegiatan parenting
sebagai
upayamemberikan pengetahuan
danketerampilan
tentang
kekerasan pada anak.h.
Jurnal Pendidikan Anak, Volume
III,
Edisi
1, Juni 2014i.
Memberikan terapi dan pendampingan bagi korbanBagi
anak yang menjadi
korban kekerasan perlu diberikan terapi secaraintensif untuk meminimalisir
traumayang
terjadi.
Selainitu
pemdampinganyang
berkelanjutan
dapat
membantuanak
menyesuakan
diri
kembaiidengan
kehidupan
sosial.
Korbandiberikan dukungan emosional
agartidak merasa sendiri
danterdiskriminasi.
Di
dalant
proseskonseling,
digunakan
banyak
teknik berbicara dan mendengarkan. Seperrliterapi musik,
terapi
berman, bermain peran dan membaca cerita. Penyediaanfasilitas anak
untuk
katarsis,
dan melepaskan beban.j.
Masyarakat
dapat
membantu
anakmelindungi
dirinya
dengan beberapahal,
diantaranya'.community
strpportsystem
yaitu
pendekatan
berbasisdukungan
dan
peran
masyarakat.Apabila
ada
anak yang
disinyalir
seringkali melakuka
tindakankekerasan, maka pembiaran seperlinya
bukanlah
hal
yang
bijak.
Perlu
adasuatu
tindakan dengan
caramengkomunikasikan p ada keluarga.
Daftar Rujukan
Andre Yuindartanto.
http ://yumizone.wordpress. com/20
09 I 0l I 17 I dampak-tayangan-fi
lm-kekerasan-pada-anqU
Bagong
Suyanto. (2010).Masalah
SosialAnak.
Jakarta: Prenada
MediaGroup.
Destriyana
http ://www.merdeka. c oml gay
akenal
i-4-dampak-kekerasan-pada-anak.html.
Firdaus.
(2006).
Faktor
Penyebab Kekerasan Pada Anak.Helen Cowie
&
Dawn
Jennifer.
(2009). Penanganan KelrerasanDi
Selcoloh. Macanan Jaya Cemerlang.Jar.va Pos. Fakta tentang Kekerasan Pada Anak.
Komnas Perlindungan Anak. (2006). Pemicu Kekerasan terhadap Anak
Mulyadi.
(2003). Dampak I(ekerasan Seksual. Diakses dari Sinar HarapanSutanto. (2006). Kekerasan Pada Anak.
Sirait. (2006). Dampak Kekerasan Pada Anak.
Tempo.
Q)Aq.
Faktor Penyebab dan Dampak Kekerasan Pada Anak.Ter:ry E Lawson. Bentuk-bentuk kekerasan pada anak (child abuse)
http ://www. duni apsikologi. comi eker asan-pada-anak. Diakses tanggal 12
Mei
2014.http ://www.kpai. go. Data Pelanggaran Hak Anak. Diakses tanggal 12
Mei
2014.http ://www. duniap sikologi. com/dampak-kekeras an-terhadap -anak/Diakses
tanggal 12
Mei
20,14.Windoro
AT.
http : I lhealth. komp as. com/read. )