• Tidak ada hasil yang ditemukan

pasar modal dan jual beli saham

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pasar modal dan jual beli saham"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976) , adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.

Menurut buku "Effectengids" yang dikeluarkan Vereneging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak 1880 namun dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga catatan tentang transaksi tersebut tidak lengkap. Pada tahun 1878 terbentuk perusahaan untuk perdagangan komuitas dan sekuritas, yakni Dunlop & Koff, cikal bakal PT. Perdanas. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah colonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi.

(2)

Meskipun pada tahun 1914 bursa di Batavia sempat ditutup karena adanya Perang Dunia I, namun dibuka kembali pada tahun 1918.

Untuk menampung minat tersebut, pada tanggal 11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang resmi didirikan bursa. Periode menggembirakan ini tidak berlangsung lama karena dihadapkan pada resesi ekonomi tahun 1929 dan pecahnya Perang Dunia II (PD II). Keadaan yang semakin memburuk membuat Bursa Efek Surabaya dan Semarang ditutup terlebih dahulu. Kemudian pada 10 Mei 1940 disusul oleh Bursa Efek Jakarta. Selanjutnya baru pada tanggal 3 Juni 1952, Bursa Efek Jakarta dibuka kembali. Operasional bursa pada waktu itu dilakukan oleh PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek) yang beranggotakan bank negara, bank swasta dan para pialang efek. Pada tanggal 26 September 1952 dikeluarkan Undang-Undang No 15 Tahun 1952 sebagai Undang Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai Undang-Undang Bursa.

Namun kondisi pasar modal nasional memburuk dan tingginya inflasi pada akhir pemerintahan Orde Lama yang mencapai 650%. Hal ini menyebabklan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pasar modal merosot tajam, dan dengan sendirinya Bursa Efek Jakarta tutup kembali. Bursa Efek Jakarta melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya pada akhir 2007 dan pada awal 2008 berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia. Dari regulasi yang dikeluarkan periode ini mempunyai ciri khas yakni, diberikannya kewenangan yang cukup besar dan luas kepada Bapepam selaku badan pengawas. Amanat yang diberikan dalam UU Pasar Modal secara tegas menyebutkan bahwa Bapepam dapat melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan penyidikan jika terjadi kejahatan di pasar modal.

1.2 Tujuan

1.2.1 Mengetahui Pengertian Pasar Modal

(3)

1.2.3 Mengetahui Pelaku dalam Pasar Modal

1.2.4 Mengetahui Fungsi dari Pasar Modal

1.2.5 Mengetahui Manfaat dari Pasar Modal

1.2.6 Mengetahui Lembaga dan Struktur Pasar Modal Indonesia

1.2.7 Mengetahui Mekanisme Pasar Modal

1.2.8 Mengetahui Jenis-Jenis Saham

1.2.9 Mengetahui Jenis-Jenis Obligasi

1.2.10 Mengetahui Proses Jual-Beli Saham di BEI dan Flowchartnya

1.2.11 Mengetahui Syarat-Syarat Perusahaan Go Public

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA (ISI)

2.1 Pengertian Pasar Modal

Pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.

(4)

No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.

Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.

2.2 Struktur Pasar Modal

Struktur Pasar Modal di Indonesia tertinggi berada pada menteri Keuangan menunjuk OJK merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari pasar modal dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal.

2.3 Pelaku dalam Pasar Modal

Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut :

A. Emiten

(5)

1. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.

2. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing.

3. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama kepada pemegang saham baru.

B. Investor

Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :

1. Memperoleh deviden, ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.

2. Kepemilikan perusahaan, semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan. 3. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi,

pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.

C. Lembaga Penunjang

Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.

D. Penjamin Emisi (Underwriter)

Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.

E. Perantara Perdagangan Efek (Broker/Pialang)

(6)

oleh broker antara lain meliputi:

1. Memberikan informasi tentang emiten 2. Melakukan penjualan efek kepada Investor F. Perdagangan Efek (Dealer)

Berfungsi sebagai:

1. Pedagang dalam jual beli efek

2. Sebagai perantara dalam jual beli efek G. Penanggung (Guarantor)

Lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.

H. Wali Amanat (Trustee)

Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi:

1. Menilai kekayaan emiten

2. Menganalisis kemampuan emiten

3. Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten

4. Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten

5. Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi 6. Bertindak sebagai agen pembayaran

I. Perusahaan Surat Berharga (Securities Company)

Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain :

1. Sebagai pedagang efek 2. Penjamin emisi

3. Perantara perdagangan efek 4. Pengelola dana

J. Perusahaan Pengelola Dana (Investment Company)

(7)

K. Kantor Administrasi Efek.

Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar administrasinya :

1. Membantu emiten dalam rangka emisi.

2. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor.

3. Membantu menyusun daftar pemegang saham.

4. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham.

5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan.

2.4 Fungsi Pasar Modal

Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut: A. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.

B. Sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

C. Sebagai sarana peningkatan kapasitas Produksi

Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.

D. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

E. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara

(8)

F. Sebagai indikator perekonomian negara

Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik, begitu pula sebaliknya.

2.5 Manfaat dari Pasar Modal

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:  jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar

 dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai

 tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan

 solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan

 ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

 nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain

 memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi

 dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko

2.6 Lembaga dan Struktur Pasar Modal Indonesia

Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai berikut:

1. Badan Pengawas Pasar Modal

(9)

2. Perusahaan efek

- Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI)

- Lembaga Penyimpanan dan Pen yelesaian , saat ini dilakukan oleh PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)

2.7 Mekanisme Pasar Modal

Secara tahap awal, perusahaan harus melakukan penawaran umum. Penawaran Umum (go public) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal dengan cara menjual saham atau obligasi. Penawaran umum dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada publik sehingga masyarakat dari berbagai lapisan membeli dan turut memegang saham atas perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan melakukan go public , perusahaan mendapat berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut:

 Mendapatkan dana yang cukup besar bagi pengembangan usaha dan memperbaiki struktur modal, karena dana tersebut diterima langsung tanpa melalui berbagai tahapan (termin)

 Dengan kepemilikan saham yang tersebar di masyarakat, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya dengan transparan dan profesional sehingga memacu perusahaan tersebut untuk berkembang.

 Membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan investasi dengan jalan kepemilikan saham.

 Lebih dikenal oleh masyarakat sehingga secara tidak langsung aktivitas promosi turut berjalan.

Berikut merupakan tahapan yang harus dilakukan perusahaan dalam proses penawaran umum go public .

1. Tahap persiapan

Perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum

(10)

saham. Setelah sepakat, emiten menentukan penjamin emisi serta lembaga dan penunjang pasar yang meliputi lembaga-lembaga berikut ini:

 Penjamin emisi (under writer), merupakan pihak yang membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Tugasnya antara lain, menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.

 Akuntan publik (auditor independen), merupakan pihak yang bertugas melakukan audit dan pemeriksaan laporan keuangan calon emiten.

 Penilai, yaitu pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan tingkat kelayakannya.  Konsultan hukum (legal opinion) membantu dan memberikan

pendapat dari sisi hukum.

 Notaris bertugas membuat angka-angka perubahan anggaran dasar, akta-akta perjanjian, dan notulensi rapat.

2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Calon emiten melakukan pendaftaran dengan dilengkapi dokumen-dokumen pendukung kepada Bapepam. Kemudian bapepam memutuskan calon emiten memenuhi persyaratan atau tidak.

3. Tahap Penawaran Saham

Pada tahapan inilah emiten menawarkan sahamnya kepada masyarakat investor melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Dalam tahapan ini keinginan investor untuk memiliki saham terkadang tidak terpenuhi. Misalnya, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 150 juta lembar saham, sementara investor berminat untuk sejumlah 250 juta lembar saham. Investor yang belum mendapatkan saham dapat membelinya di pasar sekunder setelah saham dicatatkan di bursa efek.

4. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek

(11)

apabila telah memenuhi syarat berikut:

a. Pernyataan Pendaftaran Emisi telah dinyatakan efektif oleh Bapepam .

b. Laporan keuangan harus sudah diaudit oleh akuntan publik, diregistrasi di Bapepam dan mendapat pernyataan unqualified opinion untuk tahun fiskal kemarin.

c. Jumlah minimum adalah satu juta lembar saham.

d. Jumlah minimum pemegang saham awal adalah 200 investor dengan masing-masing memiliki minimum 500 lembar.

e. Mempunyai aktiva minimum sebanyak Rp. 20 Miliar, ekuitas pemegang saham ( stockholder’s equity ) minimum sebesar Rp 7.5 miliar dan modal yang sudah disetor (paid up capital) minimum sebesar Rp 2 miliar.

f. Minimum kapitalisasi setelah penawaran ke public sebesar Rp. 4 miliar.

g. Khusus calon emiten pabrik, tidak dalam masalah pencemaran lingkungan (hal tersebut dibuktikan dengan sertifikat AMDAL ) dan calon emiten industri kehutanan harus memiliki sertifikat ecolabeling (ramah lingkungan).

h. Calon emiten tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan dapat memengaruhi kelangsungan perusahaan.

i. Khusus calon emiten bidang pertambangan;  harus memiliki izin pengelolaan yang masing

 berlaku minimal 15 tahun;

 memiliki minimal satu kontrak karya atau kuasa penambangan atau surat izin penambangan daerah;

 minimal salah satu anggota direksinya memiliki kemampuan teknis dan pengalaman di bidang pertambangan;

 calon meiten sudah memiliki cadangan terbukti ( proven deposit ) atau yang setara.

(12)

2.8 Jenis-Jenis Saham

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis-saham (efek ekuitas ) - dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market ) atau pasar sekunder (secondary market).

 Tipe Saham

Ada beberapa tipe dari saham, yaitu: a. Saham biasa (common stock)

Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti apa-apa.

b. Saham preferen (preferred stock)

Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karena memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa. Saham Preferen memiliki karakteristik

sebagai berikut:

o Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda

o Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham

o biasa dalam hal pembagian dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa

(13)

terbentuk memiliki karakteristik:

 Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris

 Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru

 Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

 Kategori Saham

Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi :

1. Blue chip stocks , saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.

2. Income stocks, saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

3. Growth stocks , terdiri dari well-known dan lesser-known.

4. Speculative stocks, saham secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, namun belum pasti. 5. Cyclical stocks , saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi

ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

6. Emerging Growth Stocks , saham yang dikeluarkan oleh emiten yang relatif kecil dan stabil meskipun dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung.

7. Defensive Stocks , saham yang tetap stabil dari suatu periode atau kondisi yang tidak menentu dan resesi.

 Aplikasi Saham

Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker . Di Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 100 lembar atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan ( tidak bulat 100 lembar ) bisa diperjualbelikan secara over the counter. Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:

(14)

2. Mendapatkan dividen.

Tempat lain untuk membeli saham selain IDX / Indonesia Stock Exchange ( Indonesia ), yaitu Nasdaq / Nasdaq Stock Market ( Amerika Serikat ), NYSE / New York Stock Exchange (New York), SEAQ / Stock Exchange Automated Quotations ( London ), Euronext ( merger pasar saham antara negara Paris , Amsterdam , dan Brussels ), TSE / Tokyo Stock Exchange (Tokyo), SGX/Singapore Exchange ( Singapura ) dan tempat perdagangan lainnya ( terdapat kurang lebih 69 tempat perdagangan / bursa saham diseluruh dunia).

2.9 Jenis-Jenis Obligasi

Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun.

Di Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Surat Utang Negara (SUN) dan utang di bawah 1 tahun yang diterbitkan pemerintah disebut Surat Perbendaharan Negara (SPN). Obligasi secara ringkasnya adalah utang tetapi dalam bentuk sekuriti . Penerbit obligasi adalah sipeminjam atau debitur, sedangkan pemegang obligasi adalah pemberi pinjaman atau kreditur dan kupon obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur.

 Jenis-Jenis Obligasi

1. Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.

(15)

dengan Floating rate note (FRN) memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor .

3. Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki peringkat dibahah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.

4. Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.

5. Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond) , dimana nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap.

6. Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan, nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti Produk domestic bruto.

7. Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokok utangnya dijamin oleh acuan berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset.

(16)

paling awal yang disebut obligasi senior, setelah obligasi ini dilunasi maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi dilakukan. Oleh karena risikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini biasanya memiliki peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi senior.

9. Obligasi atas unjuk adalah sertifikat resmi tanpa nama pemegang dimana siapapun yang memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomer urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun dapat diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini amat berisiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk menghidari pengenaan pajak.

10. Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau oleh lembaga administrasi efek . Pembayaran bunga dan pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada pemegang obligasi yang namanya tercatat.

11. Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga-lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi seringkali tidak dikenakan pajak oleh negara bagian yang menerbitkan, namun obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan pajak.

12. Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah suatu obligasi yang tidak memiliki sertifikat, dimana mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini menggunakan sistem elektronik terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar modal.

(17)

yang diterbitkan oleh suatu negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan menebus obligasi yang diterbitkannya secara acak pada waktu tertentu dimana penebusan atau pelunasan obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera pada obligasi.

14. Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara guna membiayai perang.

 Obligasi di RI

Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah . Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;

2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;

3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;

4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.

 Jenis Obligasi dan Tarifnya

Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Obligasi dengan kupon (interest bearing bond), atas bunganya dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period). Atas diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 20% dari selisih lebih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo di atas harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).

(18)

saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar 15% dari selisih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi.

Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu: 1. Dilihat dari sisi penerbit:

a. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.

b. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

c. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).

2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga:

a. Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.

b. Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.

c. Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.

d. Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.

3. Dilihat dari hak penukaran/opsi:

a. Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.

(19)

sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.

c. Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

d. Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:

a. Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah: Guaranteed Bonds, Mortgage Bonds, Collateral Trust Bonds.

b. Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.

5. Dilihat dari segi nilai nominal:

a. Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.

b. Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.

6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:

a. Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga.

b. Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu: Obligasi Syariah Mudharabah, Obligasi Syariah Ijarah.

2 .10 Jual-Beli Saham di BEI dan Flowchart Jual-Beli Saham di BEI  Pelaksanaan Perdagangan

(20)

dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah.

Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi Bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam Daftar Tranaksi Bursa (DTB), termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena:

 Kesalahan Peralatan Penunjang atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam rangka Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC yang disediakan oleh Bursa;

 Kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan jual dan atau permintaan beli ke JATS;

 Kelalaian atau kesalahan IT Officer Remote Trading dalam pengoperasian Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek;

 Adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek.

Segmentasi Pasar : 1. Pasar Regular, 2. Pasar Tunai, dan 3. Pasar Negosiasi.

Hak memesan Efek terlebih dahulu hanya dapat diperdagangkan di Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi pada Sesi I.

 Penyelesaian Transaksi

Segmen Pasar Waktu Penyelesaian Transaksi Pasar Regular Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya

Transaksi Bursa (T+3)

(21)

terjadinya Transaksi Bursa (T+0) Pasar Negosiasi Berdasarkan kesepakatan antara

Anggota Bursa.

 Jam Perdagangan

Perdagangan Efek di Pasar Regular, Pasar Tunai, dan Pasar Negosiasi dilakukan selama jam perdagangan setiap hari Bursa dengan

(22)

beli

08:55:01 – 08:59:59 WIB JATS melakukan proses pembentukan Harga Pembukuan dan memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan beli pada Harga Pembukuan berdasarkan Price dan Time Priority

PRA-PENUTUPAN dan PASCA-PENUTUPAN

Sesi Waktu Aktivitas

Pra-penutupan 15:50:00 s.d 16:00:00 Anggota Bursa Efek memasukkan

penawaran jual atau permintaan beli

16:00:01 s.d 16:04:59 JATS melakukan proses Pembentukan Harga Penutupan dan memperjumpakan

penawaran jual dengan permintaan beli pada Harga Penutupan Price dan Time Priority

Pasca Penutupan 16:06:00 s.d 16:15:00 Anggota Bursa Efek untuk memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli pada Harga Penutupan,

dan JATS

memerjumpakan

(23)

secara keseluruhan maupun sebagian pada Harga Penutupan berdasarkan Time Priority

Pesanan Nasabah

Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah pesanan terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa sampai denga batas harga yang ditetapkan nasabahnya.

Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain HMETD hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Regular, kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.

 Satuan Perdagangan

Perdagangan di Pasar Regular dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 100 Efek. Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot).

Satuan Perubahan Harga (Fraksi):

Kelompok Harga Fraksi Harga Maksimum Perubahan*

< Rp500,- Rp1,-

Rp10,-Rp500,- s.d

<Rp5000,-Rp5, Rp100,

>= Rp5000,- Rp25, Rp500,

(24)

perubahan harga dapat dilakukan sepanjang tidak melampaui batasan persentase auto rejection.

Auto Rejection

Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan kedalam JATS adalah harga penawaran yang masih berada didalam rentang harga tertentu. Bila Anggota Bursa

memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara otomatis akan ditolak oleh JATS (auto rejection).

Batasan auto rejection yang berlaku saat ini:

1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp50,- (lima puluh rupiah);

2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga puluh lima persen) di atas atau di bawah acuan harga untuk saham dengan rentang harga Rp50,- (lima puluh rupiah) sampai dengan Rp200,- (dua ratus rupiah);

3. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua puluh lima persen) di atas atau di bawah acuan harga untuk saham dengan rentang harga Rp200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan Rp5000,- (lima ribu rupiah);

4. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua puluh persen) di atas atau di bawah acuan harga untuk saham dengan rentang harga diatas Rp5000,- (lima ribu rupiah).

Penerapan auto rejection terhadap harga diatas untuk perdagangan saham hasil penawaran umum yang pertama kalinya diperdagangka di Bursa (perdagangan perdana), ditetapkan sebesar 2kali dari persentase batasan auto rejection sebagaimana dimaksud dalam butir di atas.

Acuan harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau terendah atas saham yang dimasukkan ke JATS dalam perdagangan saham di Pasar Regular dan Pasar Tunai ditentukan sebagai berikut:

(25)

terbentuk pada sesi pra-pembukaan;

2. Menggunakan harga penutupan (closing price) dipasar regular di hari bursa sebelumnya (previous price) apabila opening price tidak terbentuk;

3. Dalam hal perusahaan tercatat melakukan tindakan korporasi maka selama 3 hari bursa berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang memuat hak (periodecum) di pasar regular, acuan harga di atas menggunakan previous price dari masing-masing pasar (regular atau tunai).

Pra-Pembukaan

Pelaksanaan perdagangan dipasar regular dimulai dengan pra-pembukaan. Anggota bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi) dan ketentuan auto rejection. Harga pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran dan permintaan beli terbanyak yang dapat di alokasikan oleh JATS pada harga tertentu pada periode pra-pembukaan. Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang tidak teralokasi di pra-pembukaan akan diproses secara langsung (tanpa memasukkan kembali penawaran jual dan atau permintaan beli) pada sesi I perdagangan, kecuali harga penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut melampaui batasan auto rejection.

Pasar Regular

Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan :

1. Prioritas Harga (Price Priority), permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.

(26)

permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu. Pengurangan jumlah efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun pada permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan hilangnya prioritas waktu. Transaksi bursa di pasar regular dan pasar tunai terjadi dan mengikat pada saat penawaran jual dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS.

Pasar Negosiasi

Perdagangan efek di pasar negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar secara individual (negosiasi secara langsung) antara :

1. Anggota Bursa atau

2. Nasabah melalui satu Anggota Bursa atau 3. Nasabah dengan Anggota Bursa.

Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut dip roses melalui JATS. Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual atau permintaan beli melalui papan tampilan informasi dan bisa di ubah atau dibatalkan sebelum kesepakatan dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai mengikat pada saat terjadi penjumpaan antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS.

 Penyelesaian Transaksi Bursa

Pasar Regular dan Pasar Tunai

Penyelesaian transaksi bursa di pasar regular dan pasar tunai antara anggota bursa jual dan anggota bursa beli dijamin oleh KPEI.

 Transaksi bursa pasar regular wajib diselesaikan pada hari bursa ke-3 (T+ke-3).

 Transaksi bursa pasar tunai wajib diselesaikan pada hari bursa yang sama (T+0).

(27)

Dalam hal kewajiban anggota bursa untuk menyerahkan efek tidak dilaksankan sesuai dengan ketentuan maka anggota bursa tersebut wajib untuk menyelesaikan kewajibannya dengan uang pengganti (ACS= Alternate Cash Settlement) yang besarnya ditetapkan sebesar 125% dari harga tertinggi atas efek yang sama yang terjadi di :

- Pasar regular dan pasar tunai yang penyelesaiannya jatuh tempo pada tanggal yang sama, dan

- Pasar regular pada sesi I pada hari penyelesaian transaksi yang jatuh temponya sebagaimana di atas.

Dalam hal anggota bursa tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar kepada KPEI sebagaimana tercantum dalam daftar hasil kliring netting maka kewajiban anggota bursa tersebut wajib diselesaikan sesuai dengan peraturan KPEI. Anggota bursa yang tidak memenuhi kewajibannya dalam penyelesaian transaksi bursa dilarang melakukan kegiatan perdagangan efek di bursa sampai dengan KPEI melaporkan kepada bursa bahwa semua kewajiban anggota bursa tersebut telah terpenuhi dan anggota bursa dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan bursa.

Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar Negosiasi

Waktu penyelesaian transaksi bursa di pasar negosiasi ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara AB jual dan AB beli dan diselesaikan secara per transaksi (tidak netting). Bila tidak ditetapkan, penyelesaian transaksi bursa dilakukan selambat-lambatnya pada hari bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi (T+3) atau hari bursa yang sama dengan terjadinya transaksi (T+0) khusus untuk hari bursa terakhir perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu. Penyelesaian transaksi bursa di pasar negosiasi dilakukan dengan pemindahbukuan secara langsung oleh anggota bursa jual dan anggota bursa beli dan tidak dijamin KPEI.

 Biaya Transaksi

(28)

Jenis Transaksi Biaya Transaksi Dana Jaminan Pajak* Pasar Regular

dan Pasar Tunai

0,03% 0,01% PPn dan

kewajiban perpajakan lainnya Pasar Negosiasi 0,03% atau

kebijakan bursa Obligasi 0,005%

*dibayarkan ke bursa sebagai wajib pungut, sesuai ketentuan yang berlaku.

Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp. 2.000.000,-per bulan termasuk untuk AB dalam keadaan suspense atau SPAB-nya dibekukan.

(29)
(30)

2.11 Syarat-Syarat Perusahaan Go Public

Perusahaan publik merupakan suatu proses perusahaan yang menjadi perusahaan terbuka tanpa lewat proses penawaran umum. Perusahaan terbuka diketahui dengan penambahan kata “Tbk” di belakang nama perusahaan. Misalnya : PT Telkom Tbk

Sebuah perusahaan dapat menjual sahamnya kepada masyarakat umum atau lebih tepatnya menarik modal tambahan dari publik untuk tujuan pengembangan perusahaan. Misalkan : PT Mulia Tekhnik Makmur tumbuh secara signifikan sampai skala tertentu, dapat mengambil langkah mencari modal usaha lagi dalam jumlah besar dengan menerbitkan saham dan menjualnya kepada publik. Strategi ini dikenal dengan istilah “Go Public”.

Untuk menjadi perusahaan public tentu saja ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Antara lain secara garis besar adalah sebagai berikut :

(31)

 Perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relative cukup besar yang menyangkut perputaran uang lebih dari ratusan miliar rupiah. Hal ini dapat dibuktikan misalnya kapasitas produksi, aktualisasi pesanan yang diterima, jumlah asset, nilai penjualan konkret, dll.

 Perusahaan menunjukkan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti konkret yang diperlihatkan dalam bentuk beebagai materi. Misalnya : Laporan keuangan, neraca, pencatatan positif rekening di bank, dll.

 Perusahaan harus UNTUNG. Harus!

 Perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan sehat oleh auditor publik.

 Perusahaan tidak melanggar aturan Departemen Tenaga Kerja dalam pengelolaan sumber daya manusia.

 Perusahaan taat membayar pajak.

 Mempunyai reputasi yang baik, serta bermasa depan cemerlang.

 Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaan yang akan Go Public, yaitu sebuah institusi legal yang direstui Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)

Tahapan Proses Go Public :

 Tahap Persiapan untuk Go Publik a. Rekturisasi perusahaan

b. Pemberesan surat-surat dan dokumentasi c. Dilakukan private placement

 Tahap Pendahuluan

a. Penunjukan pihak yang terlibat b. Proses underwriting

c. Rekturisasi anggaran dasar

d. Pembuatan laporan dan dokumentasi go public

e. Pencatatan pendahuluan atas saham-saham di bursa efek

(32)

a. Proses pengajuan pernyataan pendaftaran b. Public expose

c. Pembuatan dan percetak prospectus d. Road show

e. Penjatahan di pasar modal

f. Proses jual-beli saham di pasar sekunder

(33)

BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari makalah mengenai Pasar Modal dan Jual-Beli Saham serta persyaratan Perusahaan Go Public, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal seperti :

1. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

2. Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis-saham (efek ekuitas ) - dengan imbalan uang tunai.

3. Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.

4. Terdapat 3 segmentasi pasar dalam perdagangan bursa yaitu Pasar Regular, Pasar Tunai, dan Pasar Negosiasi.

5. Perusahaan publik merupakan suatu proses perusahaan yang menjadi perusahaan terbuka tanpa lewat proses penawaran umum. Perusahaan terbuka diketahui dengan penambahan kata “Tbk” di belakang nama perusahaan.

B. SARAN

(34)

tempat terjadinya transaksi efek, baik menjual ataupun membeli. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi , saham, dan lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian sistem simpanan yang dirancang telah sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa perancangan aplikasi simpanan ini

Perencanaan pada siklus II didasarkan pada hasil refleksi siklus I yaitu guru harus menyampaikan motivasi, guru mengingatkan siswa agar saat diskusi mengerjakan soal,

In a previous research, Kren (1992) states that the relationship between budgeting participation and managerial performance is influenced by a situational aspect, namely

Dengan kata lain, koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti yaitu penilaian prestasi kerja (X) terhadap motivasi kerja

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “ HUBUNGAN USIA PENDERITA

Untuk meramalkan penjualan produk Parachetamol dan Antalgin pada perusahaan di Tahun 2012 dengan menggunakan metode peramalan Box Jenkins karena metode peramalan deret berkala

Hasil ini tampak bertentangan dengan pandangan umum yang menyatakan bahwa nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap kebijakan penentuan tarif BPIH mengingat komponen terbesar

Selaku pembimbing penelitian di Rumah Sakit Haji Surabaya yang telah memberikan banyak saran dan memberikan bimbingan dalam pengambilan data di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya