• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOTEKNOLOGI dan yang id bab 11

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BIOTEKNOLOGI dan yang id bab 11"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BIOTEKNOLOGI

PENGATURAN ETIK DALAM BIOTEKNOLOGI

AGRIKULTUR

OLEH :

KELOMPOK : 4

ANGGOTA KELOMPOK : 1. AHMAD SUPRIYADI

2. MEGA JULIANI

3. RAHMAISYAH TAMBUNAN

4. SUCI MISMENIA AMANDA

5. ZEFRINA WATI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2015/ 2016

(2)

A. Pengertian Bioetika

Bioetika merupakan istilah yang masih asing bagi banyak orang. Istilah bioetika pertama kali dipakai pada tahun 1971 oleh ahli kanker Amerika, Van Rensselaer Potter, dalam bukunya Bioethics: Bridge to the Future. Tanggung jawab para ahli biologi dalam menjamin hidup di bumi ini dan dalam menciptakan syarat-syarat untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Beberapa institusi merasa tergugah untuk mengikut sertakan etika dalam menilai masalah-masalah yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi khususnya bidang kedokteran dan biologi. Institusi yang pertama kali didirikan oleh filsuf Amerika, Daniel Callahan, bersama seorang psikeater, Willard Gaying, pada tahun 1969 dengan namaInstitute of Society, Ethics and the Life Sciences.

Ada berbagai macam definisi mengenai bioetika. Berikut ini adalah pengertian bioetika dari berbagai sumber.

1. Bioetika ialah semacam ilmu pengetahuan yang menawarkan pemecahan masalah bagi konflik moral yang timbul dalam tindakan, praktek kedokteran dan ilmu hayati (Sahin Aksoy, 2002 dalam Muchtadi, 2007). 2. Bioetika ialah suatu disiplin baru yang menggabungkan pengetahuan

biologi dengan pengetahuan mengenai sistem nilai manusia, yang akan menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, membantu menyelamatkan kemanusian, dan mempertahankan dan memperbaiki dunia beradab (Van Potter, 1970 dalam Muchtadi, 2007).

3. Bioetika ialah kajian mengenai pengaruh moral dan sosial dari teknik-teknik yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu-ilmu hayati (Honderich Oxford, 1995 dalam Muchtadi, 2007).

(3)

kemajuan dalam kedokteran, ilmu pengetahuan, dan bioteknologi (Onara O’Neill, 2002 dalam Muchtadi, 2007).

5. Bioetika mengacu pada kajian sistematis, plural dan interdisiplin dan penyelesaian masalah etika yang timbul dari ilmu-ilmu kedokteran, hayati, dan sosial, sebagaimana yang diterapkan pada manusia danhubungannya dengan biosfera, termasuk masalah yang terkait dengan ketersediaan dan keterjangkauan perkembangan keilmuan dan keteknologian dan penerapannya. (UNESCO, 2005 dalam Muchtadi, 2007).

6. Sedangkan di Indonesia, berdasarkan Kepmen Menristek No.112 Tahun 2009, menyatakan bahwa bioetika adalah ilmu hubungan timbal balik sosial (Quasi social science) yang menawarkan pemecahan terhadap konflik moral yang muncul dalam penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya hayati. Diperlukan rambu-rambu berperilaku (etika) bagi para pengelola ilmu pengetahuan, ilmuwan dan ahli teknologi yang bergerak di bidang biologi molekuler dan teknologi rekayasa genetika.

B. Agrikultur

Agrikultur adalah proses memproduksi makanan, panganan, serat, dan banyak hasil-hasil kebutuhan lain di sektor pertanian tanaman-tanaman tertentu dan pertambahan hewan-hewan lokal(ternak). Praktek agrikultur dikenal juga sebagai “pertanian”, saat para ahli, penemu, dan lain sebagainya mengubah metode-metode dan peralatan pertanian, dapat dikatakan agrikultur menjadi lebih berguna. Agrikultur juga salah satu tempat atau wadahnya pengembangan kemampuan yang dimiliki petani selain bercocok tanam diladang, yang dapat memberikan tambahan penghasilan untuk kebutuhan .

(4)

ladang-ladang yang luas, banyaknya binatang-binatang, sumber penghasilan besar lain (pestisida, pupuk, insektisida, dll) dan mekanisasi yang bermutu tinggi.

Produksi barang-barang agrikultural meliputi kayu-kayuan, kulit hewan, perindustrian kimiawi (kanji, gula, alcohol, dan dammar), serat-serat (kapas, wol, rami, sutra dan rami halus), bahan bakar (metana dari biomas, etanol, biodisel), potongan bunga, tanaman hias, dan tanaman bibit, ikan tropis dan burung-burung untuk perdagangan binatang piaraan, dan obat-obatan sah maupun tidak sah (apotik hidup, tembakau, ganja, opium dan kokain).

Pada abad keduapuluh sudah terlihat perubahan besar-besaran pada praktek agrikultur, terutama agrikultural secara kimiawi meliputi penerapan pupuk kimia, insektisida kimiawi, dan fungisida kimia, peningkatan kualitas tanah, menganalisa produk-produk agrikultur, dan kebutuhan nutrisi hewan-hewan ternak.

C. Pendekatan Bioetika Dalam Pengembangan Produk Bioteknologi

Pendekatan agrikultur yang didukung oleh kondisi ekologis setempat adalah suatu alternatif lain dari pendekatan ekonomis dan industrialistrik terhadap lahan pertanian dan perkebunan.

John C Weaver, J,T Coppock, dan D. Thomas, analisa variansi penyebaran keruangan terutama di terapkan pada bidang agrikultur untuk mengkaji penggunaan lahan pertanian. Analisa ini didasarkan atas pendekatan faktor tunggal dengan dominan (single-factor dominance) dan pendekatan faktor yang jamak (multifactor approach) dengan menerapkan model matematik statistik varian.

(5)

Sebagaimana yang telah dijelaskan bioetika merupakan cabang ilmu biologi dan ilmu kedokteran yang menyangkut masalah di bidang kehidupan, tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan kemungkinan timbulnya pada masa yang akan datang.

Tiga etika dalam bioetika:

1. Etika sebagai nilai-nilai dan asas-asas moral yang dipakai seseorang atau suatu kelompok sebagai pegangan bagi tingkah lakunya.

2. Etika sebagai kumpulan asas dan nilai yang berkenaan dengan molaritas (apa yang di anggap baik atau buruk) misalnya kode etik kedokteran , kode etik rumah sakit.

3. Etika sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dari sudut norma dan nilai-nilai norma.

Menurut Fransese Abel, bioetika adalah studi Interdisipliner tentang problem-problem yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik pada skala mikro maupun makro lagi pula tentang dampaknya atas masyarakat luas serta sistem nilainya kini dan masa datang.

D. Contoh Masalah Etik Yang Ada Dalam Pengembangan Produk Bioteknologi

(6)

Sampai saat ini, orang yang melakukan modifikasi genetic mempunyai kesempatan untuk memilih jenis yang tidak ingin diproduksi nantinya. Pelabelan akan mengatasi masalah ini dan mungkin dengan tekanan konsumen

yang berlanjut ini mungkin akan disahkan. Beberapa argumen saat ini, bahwa produsen makanan GM telah bertindak melewati batas etika. Di beberapa instansi, para penentang menghancurkan lahan tanaman GM. Banyak perusahaan juga dipertanyakan secara etika pada kasus perdebatan makanan GM.

Perhatian lain dalam bioteknologi agrikultur adalah penyebaran transgen yang tak diharapkan ke mikroorganisme lain. Ketika tanaman pertanian tumbuh, gen secara teoritis dapat menyebar ke organisme lain melalui berbagai cara. Beberapa tipe virus dapat mentransfer DNA dari kromosom inang ke lingkungan sekitar. Bakteri mengambil gen dari lingkungan dengan proses yang kita ketahui sebagai transformasi dan memasuki ke berbagai jenis tanaman yang berbeda melalui konjugasi. Ini masih belum diketahui apakah beberapa proses ini terjadi pada tanaman GM dan deteksinya juga sulit.

(7)

Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju, Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang.

Selain itu, bioteknologi juga mengganggu keseimbangan lingkungan. Hal ini dikarenakan banyaknya organisme yang dimanipulasi genetiknya sehingga mempengaruhi kehidupan organisme lain.

E. Peraturan Terbaru Yang Mengatur Pengembangan Produk Bioteknologi

Pasal-pasal dalam UU No. 5/1994 yang secara tegas mengatur masalah bioteknologi ialah Pasal 2, Pasal 8 (g), Pasal 16 dan Pasal 19. Pengaturan ini umumnya menyangkut berbagai masalah seperti definisi, GMO, akses dan alih teknologi, kerjasama internasional dan perlunya pengaturan lebih lanjut melalui suatu protokol. Ada peraturan lainnya yang berupa Undang-undang atau Peraturan Pelaksana (PP) secara tidak langsung mengatur beberapa aspek di bidang bioteknologi. Dalam UU no 12 tahun 1992 tentang sistem Budidaya Pertanian Pasal 16 yang menyatakan :

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Estimasi Biaya Konseptual pada Jembatan Bet dengan Metode Indeks Biaya – [Bagyo

 Menurut Mustopadidjaja: Kebijakan adalah keputusan suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan tertentu sebagai keputusan atau untuk mencapai tujuan

Muachiroh Abbas, M.Si selaku pembimbing I atas bimbingan dan masukan mengenai struktur pertumbuhan dan mikroteknik khususnya dalam pembuatan preparat polen;

suhu tubuh lebih cepat dikarenakan proses penggantian kalau kompres tidak dingin akibat menyerap panas dari suhu tubuh. Gambar-3 menunjukan desain alat penurun

Dalam sebuah sistem pre-emptive multitasking, kernel akan memberi slot waktu kepada setiap program dan berpindah dari satu proses ke proses yang lain dengan cepat hingga

Banyak cara merancang untuk , pada penelitian ini perancangan dilakukan dengan melakukan terhadap variasi mortar dan variasi rasio volume mortar terhadap volume

Bahwa hasil korelasi antara metakognitif mahasiswa dengan prestasi belajar Struktur Aljabar-1 yang telah dihitung dengan menggunakan perhitungan statistik berbantuan

[r]