• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSIPS 1200099 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S PSIPS 1200099 Chapter5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilewati oleh peneliti dari siklus

pertama sampai siklus ketiga di kelas VII J SMP Negeri 40 Bandung yang telah

peneliti paparkan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan bahwa secara

keseluruhan model pembelajaran kolaboratif teknik kolase dapat dikatakan

berhasil meningkatkan kompetensi people smart siswa dengan hasil mencapai

predikat sangat baik. Penggunaan model pembelajaran kolaboratif teknik kolase

ini direncanakan secara matang dengan melakukan tahapan – tahapan dari mulai

membagi kelompok, memilih alat dan bahan yang akan digunakan untuk

pembuatan kolase dan memikirkan teknis pelaksanaan pembelajaran dengan

teknik kolase. Tidak lupa peneliti membuat lembar kerja kelompok siswa sebagai

evaluasi pembelajaran. Berikut ini peneliti paparkan simpulan khusus yang

didapatkan :

1. Perencanaan yang dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran

IPS dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif teknik kolase

diawali dengan merancang RPP yang meliputi pemilihan standar kompetensi

dan kompetensi dasar, penentuan indikator dan tujuan pembelajaran, pemilihan

model pembelajaran, pemilihan media pembelajaran serta penyusunan tahapan – tahapan pembelajaran dan penilaian. Selain itu perencanaan yang dilakukan pun meliputi kegiatan penyusunan instrumen penelitian yang akan digunakan

untuk melihat peningkatan kompetensi people smart yang dimiliki siswa. Pada

tahap perencanaan pun peneliti mempersiapkan teknis pembagian kelompok

yang dilakukan secara acak sehingga kelompok bersifat homogen, selain itu

pembagian tugas membawa alat dan bahan pun masuk kepada perencanaan

tahapan pelaksanaan teknik kolase. Perencanaan yang dilakukan oleh guru

dalam pembelajaran IPS mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik

pada setiap siklusnya dan mencapai kategori sangat baik pada siklus ketiga.

Pada dasarnya perencanaan yang dilakukan pada setiap siklus cenderung sama

(2)

siklusnya hal itu dilakukan supaya tingkat kesulitan setiap siklus meningkat

dan siswa tidak merasa bosan karena tantangan setiap siklus yang berbeda,

diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Tetapi, secara umum dalam

hal perencanaan guru sudah melakukan perencanaan pembelajaran dengan baik

dan sesuai dengan apa yang sudah seharusnya guru lakukan pada proses

tahapan perencanaan pembelajaran.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kolaboratif teknik kolase dalam pembelajaran IPS di kelas VII J SMP Negeri

40 Bandung dilakukan dengan mengikuti tahapan – tahapan teknik kolase pada

pembelajaran sebagaimana yang telah dirancang pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun guru. Tahapan pertama yaitu diskusi,

kelompok mulai melakukan diskusi untuk menentukan tugas anggota dan

rancangan kolase setelah selesai berdiskusi kelompok memulai membuat

kolase dengan materi dan bahan yang sudah ditentukan. Setelah selesai

membuat kolase kelompok mempresentasikan hasil kolase di depan kelas.

Tahapan – tahapan tersebut harus dilalui oleh siswa dengan menerapkan

kompetensi people smart yang baik. Dalam tahap pelaksanaan ini terlihat

bahwa guru sudah dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik

sesuai dengan apa yang telah dirancang dalam tahapan perencanaan

sebelumnya.

3. Kompetensi people smart siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII J SMP

Negeri 40 Bandung dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif

teknik kolase menunjukkan peningkatan yang baik pada setiap siklusnya dilihat

berdasarkan instrumen yang telah dibuat oleh peneliti. Hal ini terlihat dari nilai

akhir yang di dapat oleh sebagian besar kelompok pada siklus ketiga

mendapatkan predikat sangat baik. Selain itu secara kongkrit dapat dilihat dari

perubahan tingkah laku siswa ketika sebelum penelitian dengan setelah

(3)

peningkatan akan kepekaan dan sikap saling menghargai antar sesama teman,

kerjasama yang baik, dan partisipasi yang baik sebagai beberapa indikator

yang terlihat sudah sangat baik.

4. Proses tahapan siklus dari siklus satu sampai siklus ketiga dari tahapan

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi terdapat beberapa kendala

yang dialami khususnya oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS

dengan model pembelajaran kolaboratif teknik kolase, beberapa diantaranya

adalah sulitnya mengontrol waktu karena tahapan teknik kolase yang banyak

dengan waktu yang terbatas, kurangnya pengalaman guru dalam pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif teknik kolase, kesulitan

dalam pembuatan lembar kerja kelompok yang variatif pada setiap siklusnya.

Guna mengatasi kendala – kendala yang muncul di atas, berikut ini merupakan

strategi dan solusi yang digunakan guru untuk menghadapinya yaitu

,menyajikan materi melalui pembuatan kolase sehingga guru tidak terlalu

banyak menerangkan namun siswa yang mencari sendiri materi pembelajaran

dan melaksanakan pembagian kelompok serta persiapan alat dan bahan di luar

jam pembelajaran, guru mencari informasi dan melakukan sharing dengan guru

yang pernah melakukan model tersebut dan Guru hanya menjadi fasilitator

sehingga siswa yang akan mengeksplor proses pelaksanaan model

pembelajaran kolaboratif teknik kolase seperti dalam berdiskusi, pembuatan

kolase dan presentasi, lembar kerja siswa dibuat sesuai dengan tugas yang

diberikan dan lembar kerja diusahakan berbeda penampilan pada setiap

siklusnya. Selain itu kendala juga dihadapi oleh siswa seperti sulitnya siswa

beradaptasi dengan teman sekelompok, serta kesulitan dalam pembagian waktu

pengerjaan kolase namun untuk mengatasi kendala tersebut dengan cara guru

memberikan pengertian kepada siswa untuk bisa berteman dengan siapa saja

dan siswa diperbolehkan mengerjakan tugas kolase setelah pulang sekolah

(4)

B. Rekomendasi

Berikut ini beberapa rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan setelah

melaksanakan penelitian untuk dijadikan saran dan masukan kepada pihak – pihak

terkait untuk kedepannya yang terdiri dari rekomendasi bagi siswa, bagi guru,

bagi sekolah serta bagi peneliti selanjutnya. Berikut rekomendasi yang diberikan :

1. Siswa

Pembelajaran IPS terkadang dianggap pembelajaran yang membosankan oleh

siswa hal tersebut karena pebelajaran IPS yang dilakukan di sekolah hanya

berpusat pada hapalan dan ceramah saja. Setelah penelitian diharapkan siswa

mampu merubah pola fikir bahwa pembelajaran IPS adalah pembelajaran yang

dekat dengan kehidupan sehari – hari siswa sehingga sangat menyenangkan

untuk dipelajari. Dari segi kompetensi people smart siswa diharapkan untuk

dapat menerapkan kompetensi people smart bukan hanya ketika pembelajaran

IPS saja namun juga pada kehidupan sehari – hari, diantaranya siswa

diharapkan untuk lebih peka dengan lingkungan sekitarnya, menjaga

kekompakkan dan kerjasama, meningkatkan keterampilan menghargai, serta

menjaga komunikasi agar bisa santun dan tidak menyakiti hati orang lain.

2. Guru

Model pembelajaran IPS sangat beragam diharapkan guru dapat

mengembangkan berbagai model pembelajaran dalam pembelajaran IPS

supaya pembelajaran IPS dapat lebih menyenangkan. Tidak lupa diharapkan

dalam setiap pembelajaran guru tidak hanya berpaku kepada tujuan segi

kognitif saja namun segi afektif dan psikomotor pun harus dikembangkan oleh

guru di sekolah

3. Sekolah

Bagi sekolah peneliti merekomendasikan pentingnya peningkatan kompetensi

(5)

dilakukan. Selain itu diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan

model pembelajaran kolaboratif teknik kolase yang tidak hanya dapat

meningkatkan kompetensi people smart siswa secara umum saja namun dapat

dilakukan untuk meningkatkan salah satu indikator yang lebih khusus yang

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan terkait dengan “peningkatan partisipasi belajar siswa dalam ke lompok dengan menggunakan teknik permainan pada pembelajaran IPS di kelas VIII-D.. SMP Negeri

PENERAPAN JAJANAN SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL PESERTA DIDIKA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Namun, setelah diterapkannya metode scramble teknik give the keyword, bukan hanya dapat menyusun kalimat dengan lebih mudah, kerjasama antar teman pun menjadi

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Walk membawa siswa pada pembiasaan tugas kelompok. Pembiasaan ini mampu membuat siswa meningkatkan sikap mereka ketika mengaktualisasikan diri untuk bekerjasama dalam

dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang potensi budaya daerah1. melalui media video dokumenter dalam pembelajaran IPS dikatakan

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO ISU-ISU SOSIAL KONTEMPORER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERANAN PROGRAM ADIWIYATA DALAM MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DI SMP NEGERI 48 BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu