• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IPS 1201769 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S IPS 1201769 Chapter5"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Dalam bab ini akan menyampaikan hasil akhir dari penelitian yang telah

dilakukan serta saran yang diajukan oleh penulis kepada pihak-pihak yang terkait

dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengamatan dari pelaksanaan kegiatan

pembelajaran di kelas VIII H SMP Negeri 20 Bandung yang telah dilakukan pada siklus 1, 2 dan siklus ke 3 mengenai “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik dalam Pembelajaran IPS”, penulis mengambil kesimpulan

secara umum dan khusus.

A. Simpulan

Kesimpulan secara umum yang penulis dapatkan berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan bahwa melalui penerapan metode problem solving

dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada pembelajaran

IPS. Hal ini disebabkan karena pada penerapan metode problem solving dengan

menyajikan permasalahan yang dekat dengan lingkungan peserta didik serta

terkait dengan materi pembelajaran mampu menarik perhatian peserta didik.

Pembelajaran yang dilakukan tentunya menuntut peserta didik untuk dapat

berpikir kreatif dalam memecahkan permasalahan yang ada serta menuntut peserta

didik untuk dapat mengkonstruksikan, dan mengekspresikan pengetahuan maupun

gagasan yang mereka miliki terkait solusi dari permasalahan yang disajikan

tersebut.

Adapun kesimpulan secara khusus dapat penulis kemukakan sebagai

berikut.

1. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS sebelum diterapkannya metode

problem solving sangat kurang melibatkan peserta didik untuk terlibat aktif

karena metode yang lebih banyak digunakan adalah metode ceramah.

Penerapan metode ceramah tersebut hanya sebatas pemahaman peserta didik

terhadap konsep-konsep IPS saja, tanpa mengetahui cara mengaplikasikan

nya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kemampuan peserta didik dalam

berpikir krieatif juga masih kurang. Hal ini dapat terlihat dari

(2)

pertanyaan mengenai permasalahan masih sangat rendah. Ketika peserta didik

diberikan

sejumlah pertanyaan oleh guru mengenai permasalahan yang terjadi yang

berkaitan dengan materi IPS, ternyata peserta didik masih belum dapat

menjawab dengan baik.

2. Perencanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode problem

solving untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif dalam

pembelajaran IPS telah dilaksanakan dengan baik. Guru melakukan

perencanaan sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan. Hal ini bertujuan agar

kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran

yang sudah dibuat sebelumnya. Selain mempersiapkan RPP yang berorientasi

pada peserta didik (student centered), guru juga mempersiapkan materi

dengan menentukan masalah yang terkait materi yang akan dibahas dan

mempersiapkan perencanaan media pembelajaran yang akan digunakan.

Dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai peneliti, guru juga mempersiapkan

lembar observasi guru dan peserta didik, catatan lapangan, lembar wawancara

serta angket yang akan digunakan untuk penelitian.

3. Penerapan metode problem solving untuk mengembangkan keterampilan

berpikir kreatif peserta didik dilaksanakan dengan baik. Konsep penilaian

disusun melalui indikator-indikator dalam keterampilan berpikir kreatif.

Ketika diterapkannya metode problem solving ini, peserta didik lebih banyak

dilibatkan dalam proses pembelajaran. Sehingga memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk menjadi lebih aktif. Dengan penerapan metode

problem solving peserta didik lebih berani dalam mengemukakan pendapat

masing-masing sesuai dengan informasi yang mereka dapatkan. Serta dengan

seringnya peserta didik diberikan permasalahan-permasalahan yang harus

mereka pecahkan, tentu kemampuan berpikir kritis serta kreatif mereka juga

semakin baik. Karena, mereka dituntut untuk berpikir lebih mendalam lagi.

Oleh karena itu melalui penerapan metode problem solving keterampilan

berpikir kreatif peserta didik sudah menjadi lebih baik.

4. Kendala dalam pelaksaan kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk

(3)

IPS yang dilakukan oleh guru secara umum lebih menekankan pada waktu

dengan cakupan materi yang cukup luas. Selain itu, kendala lain yang

dihadapi adalah kegiatan pembelajaran menggunakan metode problem

solving dalam pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan SK/KD ini

sebelumnya belum pernah dilakukan oleh guru sehingga peserta didik perlu

beradaptasi. Hal ini terlihat pada siklus pertama, peserta didik masih terlihat

kebingungan untuk menuangkan hasil analisis mereka terhadap suatu

permasalahan yang disajikan oleh guru. Namun, dalam kegiatan refleksi yang

dilakukan oleh penulis bersama guru mitra selalu mengupayakan perbaikan

serta mencari solusi atas kendala-kendala tersebut. Hal ini dilakukan agar

pada pembelajaran berikutnya dapat lebih baik lagi. Beberapa upaya yang

dilakukan oleh guru adalah membuat rencana pelaksanaan dengan lebih

matang sehingga ketika proses pembelajaran berlangsung peserta didik

mampu memahami apa yang disampaikan. Selain itu, guru berupaya untuk

mengembangkan media pembelajaran maupun dalam memberikan tugas yang

dikemas semenarik mungkin dan mengangkat masalah-masalah sosial

kontemporer yang beragam serta dekat dengan lingkungan sekitar peserta

didik agar mampu menarik perhatian peserta didik, melatih peserta didik

untuk peka terhadap permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya dan

melatih peserta didik menjadi pemecah masalah yang baik dan kreatif serta

bermanfaat dalam kehidupannya dengan begitu, pembelajaran IPS dapat lebih

bernilai dan bermakna bagi peserta didik.

5. Pelaksaan pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving ini

mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam

pembelajaran IPS. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik

dalam memecahkan masalah dapat dilihat dari peningkatan pada setiap

siklusnya dengan hasil data yang diperoleh pada siklus ke 1, 2 dan 3 yang

mengalami peningkatan mulai dari 66,66%, 80%, dan 86,66% yang telah

mencapai kategori baik. Hal ini terlihat pada peningkatan presentase yang

diperoleh pada setiap siklusnya, terlebih pada siklus kedua dan ketiga. Peserta

didik terlihat sangat antusias dalam kegiatan pembelajaran dan mulai percaya

(4)

secara lisan maupun tertulis. Hasil akhir pada siklus ketiga keterampilan

berpikir kreatif peserta didik di kelas VIII-H berada pada kategori baik. Hal

tersebut terlihat dari peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2, siklus 2 ke siklus 3.

Pada siklus 1 keterampilan berpikir kreatif peserta didik sudah terlihat tetapi

masih berada pada kategori cukup. Pada siklus ke 2 keterampilan tersebut

sudah dimiliki peserta didik sudah lebih baik tetapi masih ada beberapa

beberapa indikator yang masih cukup. Kemudian siklus ke 3 peserta didik

mampu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif lebih baik lagi dari

siklus-siklus sebelumnya melalui metode problem solving.

B. Implikasi

Implikasi penelitian ini terhadap pembelajaran IPS setelah dilakukannya

pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving adalah peserta didik

menjadi lebih aktif dalam belajar. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran di

kelas tidak lagi terpusat pada guru, namun peserta didik lebih aktif berperan,

sedangkan guru menjadi fasilitator pembelajaran di kelas. Pembelajaran dengan

metode problem solving juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif

peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan. Sebab pada penggunaan

metode problem solving ini siswa dihadapkan pada suatu permasalahan dan

dituntut untuk mencari solusinya. Selain itu dengan penerapan metode problem

solving peserta didik lebih berani dalam mengemukakan pendapat masing-masing

sesuai dengan informasi yang mereka dapatkan. Serta dengan seringnya peserta

didik diberikan permasalahan-permasalahan yang harus mereka pecahkan, tentu

kemampuan berpikir kritis serta kreatif mereka juga semakin baik. Karena,

mereka dituntut untuk berpikir lebih mendalam lagi. Oleh karena itu melalui

penerapan metode problem solving kemampuan berpikir kreatif peserta didik

sudah menjadi lebih baik.

C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan

mempertimbangkan hasil temuan baik dilapangan maupun secara teoritis, maka

penulis sampaikan saran-saran kepada berbagai pihak terkait maupun kepada yang

akan melaksanakan penelitian sejenis untuk dijadikan sebagai bahan rekomendasi

(5)

1. Bagi pihak sekolah diharapkan dapat mendukung serta memfasilitasi kegiatan

pembelajaran khusunya dengan menggunakan penerapan metode problem

solving karena terbukti mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

peserta didik dalam menyajikan masalah sosial kontemporer. Selain itu,

pembelajaran dengan strategi ini berorientasi pada peserta didik sehingga

peserta didik terlibat secara aktif selama proses kegiatan pembelajaran.

Peserta didik juga dilatih untuk peka terhadap masalah sosial dan mampu

memecahkan masalah yang ada. Hal ini, tentunya memberikan dampak yang

posistif untuk mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang kreatif

menghadapi perkembangan dan tantangan zaman.

2. Bagi peningkatan mutu pembelajaran IPS, diharapkan metode ini dapat

diterapkan di kelas lainnya guna meningkatkan kualitas pembelajaran IPS

secara menyeluruh. Sehingga perbaikan kualitas pembelajaran IPS tidak

hanya dilakukan pada kelas penelitian saja

3. Bagi pendidik, penerapan metode problem solving untuk mengembangkan

kemampuan berpikir kreatif peserta didik ini juga dapat digunakan sebagai

rujukan untuk mengembangkan keterampilan mengajar guru sehingga dapat

meningkatkan profesionalitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

4. Bagi peserta didik, pengembangan kemampuan berpikir kreatif dalam

memecahkan masalah masih harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara

percaya diri serta berani untuk mengungkapkan gagasan-gagasan yang

dimiliki baik secara lisan maupun tulisan. Sehingga pembelajaran IPS akan

lebih menyenangkan dan tidak berpaku pada sumber buku yang ada serta

melatih peserta didik untuk mampu berpikir secara divergen (beragam).

5. Bagi peneliti, penelitian ini menjadi inspirasi tersendiri bagi penulis. Hasil

penelitian ini bukan merupakan hasil penelitian yang sempurna, sehingga

perlu adanya penelitian selanjutnya. Serta bagi peneliti selanjutnya, upaya

untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam

pembelajaran IPS melalui metode problem solving dapat dikembangkan lagi

pada penelitian selanjutnya dengan menggunakan metode yang berbeda dan

tentunya dengan menggunakan hasil penelitian ini sebagai rekomendasi untuk

(6)

Referensi

Dokumen terkait

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL BERDASARKAN PERILAKU ASERTIF PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 43 BANDUNG. (Studi deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 43

Aplikasi Model Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Tari Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penerapan Metode Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Siswa VIII_E di SMP Negeri

Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Pembelajaran Ipa Kelas VIII SMP NEGERI 5

UPI Bandung)”. Dibimbing oleh Prof Dr. Enok Maryani, M.S. Aktivitas belajar dan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam pembelajaran IPS di kelas VIII SMP Laboratorium

PENGARUH PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kelas yang di amati oleh peneliti dalam penelitian ini yakni peserta didik.. kelas VIII C SMP Negeri 26

Penerapan metode cooperative learning tipe talking chips ampuh untuk. meningkatkan sikap toleransi peserta didik kelas VIII-c SMP Negeri