• Tidak ada hasil yang ditemukan

ENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TERHADAP ISU-ISU SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS - repository UPI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TERHADAP ISU-ISU SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS - repository UPI"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ii Vany Destiany, 2016

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TERHADAP ISU-ISU SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TERHADAP ISU-ISU SOSIAL

DALAM PEMBELAJARAN IPS

Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII E SMP Muhammadiyah 6 Bandung

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakang oleh beberapa permasalahan yang terjadi di kelas VIII-E SMP Muhammadiyah 6 Bandung. Hasil obesevasi pra penelitian menghasilkan beberapa temuan yaitu kemampuan berpikir kritis siswa yang masih rendah, materi yang diberikan hanya berasal dari buku pelajaran, penggunaan metode dan media pembelajaran yang kurang beragam. Permasalahan tersebut menyebabkan proses pembelajaran di kelas menjadi pasif dan kurangnya siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti mencoba menerapkan metode brainstorming, sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa terhadap isu-isu sosial dalam pembelajaran IPS. Peneliti memfokuskan kemampuan berpikir kritis siswa pada masalah-masalah isu sosial yang berada disekitar siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart, dengan melakukan 4 siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, observasi, wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan. Pada setiap siklusnya siswa diberikan isu sosial yang disesuaikan dengan materi pembelajaran berupa artikel, gambar, video, dan penugasan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Adapun hasil peningkatan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS dapat terlihat dari beberapa indikator yaitu merumuskan pertanyaan, mengemukakan jawaban, argumen serta pendapat dengan bahasanya sendiri, mengomentari permasalahan, memperkuat argumen, menghargai pendapat teman, menghubungkan isu sosial dengan materi pembelajaran, dan membuat kesimpulan. Seluruh aspek ini mengalami perkembangan dari setiap pelaksanaan siklus pertama sampai dengan pelaksanaan siklus keempat. Refleksi hasil observasi dalam penelitian ini peneliti mengalami kendala dalam alokasi waktu, pemahaman siswa mengenai langkah-langkah namun dari semua kendala tersebut mampu teratasi dengan dilakukannya perbaikan-perbaikan dari setiap siklusnya.

(2)

iii Vany Destiany, 2016

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TERHADAP ISU-ISU SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

APPLICATION OF BRAINSTORMING METHOD TO IMPROVE CRITICAL THINGKING ABILITY STUDENTS ON SOCIAL ISSUES IN

LEARNING SOCIAL STUDIES

Classroom Action Reserch in Class VIII E SMP Muhammadiyah 6 Bandung

ABSTRACT

This study was conducted based on seversl problems that arise in class VIII E SMP Muhammadiyah 6 Bandung. The result of the observation study shows that critical thinking ability student is still weak, the materials only through the textbook, and learning methods that are less varied. Those problems cause the learning process in a class become passive and the lack of students to improve critical thinking ability. Throught this study, the athor try to applied brainstorming method for improving critical thingking ability students on social issues in social studies. This study focus on a critical thinking ability student on social issues in around with classroom action research used Kemmis & Taggart research design by doing 4 steps involve planning, implementation, observation, and reflection. The data was collected by observation, interview, documentation and field data record. In each steps, the students was given social issue that related to the material formed in article, picture or video, and assigments such as Lembar Kerja Siswa (LKS). The result of the improvement of critical thinking ability students can be seen through indicators that are formulating questions, give an answer, argument and opinion used their own language, give a comment related to the issue, support the argument, accept others opinion, connect the social issues to the material, and make a conclusion. Those aspect give a development in application f or every steps. During conducted this study, the author faces several problems such as time duration, student understanding about a steps. However, it can be sol ved by done the imprvement in every steps.

Referensi

Dokumen terkait

PEMBELAJARAN PAI PADA PROGRAM AKSELERASI DI SD AR-RAFI BALEENDAH 2014-2015 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Evaluasi kestabilan fisik krim meliputi organoleptis, kriming, viskositas, dan ukuran tetes terdispersi serta inversi fase sebelum dan setelah kondisi penyimpanan dipercepat selama

Dari sudut kepentingan Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), tujuan mata kuliah Kerja Praktek adalah mendapatkan masukan–masukan sebagai umpan balik dari Instansi

pemerintah/pemerintah daerah pemberi bantuan. Untuk pemberi bantuan bersifat khusus dapat mensyaratkan penyediaan dana pendamping dari APBD atau anggaran pendapatan dan

Nah, tetapi di dalam Pasal 2 ayat (1) itu, perbuatan melawan hukum itu di sini, ada kata-kata dapat merugikan keuangan negara. Dapat di sini kan bisa diartikan belum terjadi ini.

(E) Set iap yang melanggar perat uran lalu lint as bukan merupakan pengemudi yang baik. Ibu Sasmiht

x Holil, Modul Ajar Manajemen Proyek Teknologi Informasi, Edisi 2, Jurusan Sistem Informasi ITS, 2009 (Holil, IT project management 2 nd Edition, Information Systems Department,

Apabila Pemohon Informasi tidak puas dengan keputusan Badan Publik (misal: menolak permintaan Anda atau memberikan hanya sebagian yang diminta) ,maka pemohon informasi